Anda di halaman 1dari 9

Asuhan Keperawatan Kelompok

Asuhan keperawatan kelompok menggunakan pendekatan proses keperawatan yang


terdiri dari pengkajian, penegakan diagnosis, perencanaan, implementasi dan evaluasi.

1. Pengkajian Keperawatan Kelompok


Tujuan pengkajian kelompok adalah mengidentifikasi kebutuhan kelompok,
mengklarifikasi masalah kesehatan kelompok, mengidentifikasi kekuatan dan sumber-
sumber yang ada dikelompok, serta mengidentifikasi resiko masalah kesehatan yang
dapat terjadi pada kelompok tersebut. Metode pengumpulan data yang digunakan
pada pengkajian asuhan keperawatan kelompok antara lain:
a. Wawancara informan
b. Observasi partisipan
Untuk mendapatkan data terkait kepercayaan/keyakinan kelompok, norma, nilai,
kekuatan, struktur kekuasaan, proses penyelesaian masalah
c. Survey
d. Windshield Survey
Untuk mendapatkan data terkait kehidupan dan lingkungan kelompok yaitu
karakteristik masyarakat, tempat berkumpul, ritme kehidupan bermasyarakat, dan
adanya ikatan kelompok.
e. Focus Grup Discusion
f. Data sekunder
g. Pemeriksaan fisik
Komponen yang harus ada pada pengkajian asuhan kelompok :
1) Data dasar anggota kelompok meliputi
Nama, agama, suku, keadaan umum, tanda-tanda vital, status gizi, riwayat
penyakit, alat bantu yang digunakan, pola olahraga, p;ola tidur.
2) Pengkajian terkait upaya peningkatan kesehatan yang ada dikelompok
meliputi:
Fasilitas pelayanan yanag tersedia untuk kelompok, pelayanan kesehatan yang
dimanfaatkan oleh kelompok, fasilitas pendidikan yang tersedia dan fasilitas
pendidikan yang dapat dimanfaatkan, lingkungan sekitar tempat tinggal
anggota kelompok, status ekonomi, status sosial budaya dan spiritual (sarana
ibadah, kegiatan keagamaan, kepercayaan yang bertentangandengan
penanggulangan masalah kesehatan, serta kegiatan sosial), komunikasi
meliputi alat komunikasi yang digunakan dlam kelompok serta befektivitas
proses komunikasi antar anggota dalam kelompok, fasilitas rekreasi yang
tersedia, kebiasaan atau perilakudalam kelompok berupa pemeliharaan
kebersihan diri dan pengelolaan makanan bersih dan sehat.
2. Diagnosa Keperawatan kelompok
Menurut (IPKKI, 2017) Penulisan diagnosis keperawatan kelompok ditulis tanpa
menyebutkan penyebab (etiologi) dari masalah kesehatan yang dialami. Cara
menentukan diagnosis keperawatan adalah sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi keluhan klien
b. Memasukkan domain
c. Memasukkan kelas
d. Melihat definisi diagnosis
e. Melihat batasan karakteristik
Diagnosis keperawatan kelompok yang ditetapkan melalui analisis data cukup
banyak (lebih dari 1 diagnosis) sehingga perlu dilakukan penetapana prioritas
diagnosis keperawatan. Kriteria yang perlu diperhatikan adalah :
a. Kesadaran masyarakat akan masalah
b. Motifasi masyarakat untuk menyelesaikan masalah
c. Kemampuan perawat dalam mempengaruhi penyelesaian masalah
d. Ketersediaan ahli/pihak terkait terhadap penyelesaian masalah
e. Beratnya konsekuensi masalah bila tidak diselesaikan
f. Mempercepat penyelesaian masalah dengan resolusi yang dapat dicapai
(Stanhope & Lancaster, 2016).
3. Perencanaan keperawatan kelompok
Tahapan penyusunan perencanaan kelompok:
a. Melakukan analisi data pengkajian
b. Menentukan diagnosis keperawatan
c. Menentukan hasil (Outcame) yang terukur dan dapat dicapai dengan cara
menentukan kriteria, memilih indikator, menentukan skala.
d. Menentukan intervensi.
4. Im
5. plementasi keperawatan kelompok
Implementasi yang dapat dilakukan pada asuhan keperawatan kelompok :
a. Promosi kesehatan
b. Proses kelompok
c. Pemberdayaan masyarakat
d. Kemitraan
6. Evaluasi keperawatan kelompok
Jenis evaluasi menurut waktu p[elaksanaan:
a. Evaluasi formatif : adalah evaluasi yang dilaksanakan pada waktu pelaksanaan
program dan kemungkinan adanya temuan utama berupa masalah-masalah dalam
pelaksanaan program
b. Evaluasi sumatif : adalah evaluasi yang dilaksanakan pada saat pelaksanaan
program sudah selesai, yang bertujuan untuk menilai hasil pelaksanaan program
dan temuan utama berupa pencapaian apa saja dari pelaksanaan program.
Contoh Perencanaan Asuhan Keperawatan Kelompok

N Diagnosa Tujuan Rencana kegiatan Evaluasi


O keperawa
tan Umum Khusus Strategi Intervensi Kriteria Standar evaluasi

1 Resiko Setelah Setelah dilakukan - Pendidikan - Penyuluhan Respon 80 % lansia S:


jatuh dilakukan tindakan kesehatan kesehatan kognitif, mengetahui
pada tindakan keperawatan selama tentang : respon tentang - Lansia
lansia keperawa ....... diharapkan : faktor-faktor psikomotor faktor-faktor mengata
tan yang yang kan
selama 6 - Meningkatn menyebabkan menyebabka senang
bulan ya resiko jatuh n resiko dengan
diharapka pengetahuan dan jatuh dan kegiatan
n tidak lansia Meningkatnya keluarga TAK
terjadiny tentang pengetahuan mengetahui
faktor- - Lansia
a jatuh keluarga tentang mengata
pada faktor yang tentang pencegahan
menyebabka kan
lansia pencegahan dan sudah
n resiko dan perawatan perawatan
jatuh mengert
pada lansia pada lansia i dan
- Meningkatn dengan resiko dengan tahu
ya jatuh resiko jatuh mengen
pengetahuan ai
tentang kondisi
pencegahan - modifikasi nya
dan lingkungan
perawatan untuk 100% lansia - Keluarg
dan keluarga a
pada lansia memberika mampu mengata
dengan n mmodifikasi kan
resiko jatuh keamanan lingkungan sudah
pada lansia pada lansia mengert
- seperti dengan i
menggunak resiko jatuh mengen
an sandal ai
Respon
karet, perawat
psikomotor
- Proses lantai an
dan afektif
kelompok kamar lansia
mandi
- pemberdaya tidak licin O:
an serta - Lansia
berikan tampak
penyangga lebih
di kamar nyaman
mandi dan
rileks
- 100% mengik
- lakukan lansia uti
kegiatan meng kegiatan
terapi ikuti TAK
aktivitas kegia
kelompok tan A: intervensi
(TAK) di TAK dilakukan
pelayanan sebagian
kelompok
lansia
seperti P: intervensi
posbindu kegiatan TAK
dll. dilakukan
- Proses - respo
kelompok n
- Mengajark psiko
- Partner shift an lansia motor
senam dan
persendian afektif

- Intervensi
keperawatan
profesional
Catatan Perawataan Kesehatan Komunitas

Dx. Tujuan implementasi Hari/Tgl Tempat Evaluasi Faktor Faktor RTL


Kep pendukung penghambat
Resiko Setelah dilakukan - Melakukan - Adanya - Motivasi lansia - Melakukan
jatuh tindakan penyuluhan UKBM dan keluarga pendkes
pada keperawatan selama kesehatan (posbindu) - Kurangnya dan TAK
lansia ....... diharapkan : tentang : - Dukungan waktu keluarga secara
- Meningkatnya faktor-faktor Keluarga untuk merawat rutin
pengetahuan lansia yang dalam lansia bekerja
tentang faktor-faktor menyebabkan merawat - Ekonomi sama
yang menyebabkan resiko jatuh lansia. Keluarga yang dengan
resiko jatuh dan - Adanya rendah ( untuk lintas
- Meningkatnya Meningkatnya motivasi memodifikasi program
pengetahuan tentang pengetahuan lansia dan lingkungan) dan lintas
pencegahan dan keluarga keluarga - Kurangnya sektoral
perawatan pada tentang - Adanya pengetahuan
lansia dengan resiko pencegahan kerjasama keluarga dalam - Mengajark
jatuh dan perawatan dengan merawat lansia an kepada
pada lansia puskesmas keluarga
dengan resiko (Program untuk
jatuh lansia dan memodifik
program asi
- Memodifikasi promkes) lingkungan
lingkungan mengguna
untuk kan bahan
memberikan yang
keamanan pada murah
lansia seperti sehingga
menggunakan tidak perlu
sandal karet, biaya
lantai kamar tinggi.
mandi tidak
licin serta - Melakukan
berikan evaluasi
penyangga di pada lansia
kamar mandi dan
keluarga
- Melakukan tentang
kegiatan terapi pencegaha
aktivitas n resiko
kelompok jatuh.
(TAK) di
pelayanan - Melakukan
kelompok evaluasi
lansia seperti kepada
posbindu dll. keluarga
apakah
- Mengajarkan sudah
lansia senam melaksana
persendian kan
rencana
kegiatan
yang
sesuai.

Anda mungkin juga menyukai