Anda di halaman 1dari 17

PERBEDAAN PANDANGAN PENCIPTAAN MANUSIA ANTARA

TEORI EVOLUSI OLEH PARA AHLI DAN ALQURAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : M JANUARDI RAHMATULLAH


NIM : E1A015029
KELAS :B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunianya saya dapat menyusun penelitian saya tentang “Perbedaan pandangan penciptaan
manusia antara teori evolusi dengan para ahli dan Alquran” ini tepat pada waktunya. Saya
ucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Syacruddin AR, M.Si, selaku dosen mata kuliah
evolusi yang memberikan tugas ini, sehingga saya dapat mengetahui tentang proses-proses
penciptaan manusia dari perbagai pandangan.

Demikian laporan penelitian ini saya buat, saya berharap penelitian ini dapat
bermanfaat sebagai referensi bagi semua orang. Saya berharap juga adanya kritik dan saran
demi perbaikan laporan yang lebih baik lagi. Sekian dan Terima Kasih.

Kamis , 18 Juni 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................i

KATA PENGANTAR..................................................................................................... ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................iii

ABSTRAK..................................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan..................................................................................................................2
D. Manfaat................................................................................................................2
E. Batasan Masalah..................................................................................................2

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritis.....................................................................................................3
B. Kajian Empiris.....................................................................................................3
C. Kerangka Berfikir................................................................................................4
D. Hipotesis..............................................................................................................4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................................................5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil....................................................................................................................6
B. Pembahasan.........................................................................................................7

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................................10
B. Saran..................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

iii
ABSTRAK

Penciptaan manusia sudah menjadi pedebatan bagi banyak kalangan. Para ahli memiliki
pandangan yang berbeda-beda terkait dengan hal ini. Ahli-ahli tersebut diantaranya Darwin,
Aristoteles, Anaximander, dan lainnya. Jika dilihat dari pandangan islam, penciptaan manusia
sudah tergambar dengan sangat detail pada beberapa surah didalam Alquran. QS. al-Hajj
[22]: 5, QS. Hud [11]:61, QS. al-Sajdah [32]: 7, QS. al-Saffat [37]: 11, QS. al-Rahman [55]:
14 dan lainnya. Penelitian ini ingin mengkaji lebih dalam terkait dengan perbedaan
pandangan tersebut. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa proses penciptaan manusia yang
tertera didalam Alquran sangat sesuai dengan apa yang digunakan pada ilmu pengetahuan
saat ini. Sedangkan teori para ahli sangat beragam, ada yang sesuai, ada yang terbukti salah
dan ada yang masih menjadi berdebatan hingga saat ini.

Kata kunci : penciptaan manusia, Alquran, para ahli.

ABSTACT

The creation of human has become a debate for many people. Experts have different views
related to this. These experts include Darwin, Aristotle, Anaximander, and others. If viewed
from the view of Islam, the creation of human beings is depicted in great detail on some suras
in the Qur'an. QS. al-Hajj [22]: 5, QS. Hud [11]: 61, QS. al-Sajdah [32]: 7, QS. al-Saffat [37]:
11, QS. al-Rahman [55]: 14 and others. This research would like to study more deeply related
to the different views. From the results of the study found that the process of human creation
listed in the Qur'an is in accordance with what is used in science today. While the theory of
experts is very diverse, there are appropriate, there is proven wrong and there is still a debate
to this day.

Keywords: the creation of human, Qur'an, the experts.

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk paling sempurna yang diciptakan oleh Allah SWT.
Kesempurnaan itu tergambar dari akal yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup
lainnya. Kesempurnaan tersebut membuat manusia dapat berpikir secara luas dan
terbuka tentang berbagai hal sehingga melahirkan pemikiran-pemikiran yang
diperkuat dengan gagasan dan bukti-bukti yang terus berkembang. Termasuk
pemikiran terkait dengan penciptaan manusia itu sendiri (Bagus, 1996).
Permasalahan tentang manusia telah menjadi bahan kajian baik para pemikir
dari kalangan muslim maupun non muslim . Demikian pula dalam al-Qur‟an, banyak
ayat yang membicarakan tentang manusia. Konsep manusia berdasarkan al-Qur‟an
menunjukkan bahwa manusia terdiri atas dua unsur, yaitu unsur materi dan unsur non
materi. Tubuh manusia berasal dari tanah di bumi dan ruh berasal dari substansi non
materi di alam ghaib. Al-Quran juga menjelaskan bahwa masuknya ruh ke dalam
tubuh manusia sewaktu masih berbentuk janin di dalam kandungan ketika berumur
empat bulan (Bagus, 1996).
Islam memandang manusia otentik (manusia sebagai pribadi atau Aku) dan
historisitasnya didasarkan pada keberadaan Aku dalam kerangka struktur ruang dan
waktu di dunia. Manusia dalam ruang dan waktu di dunia akan tunduk pada kausalitas
atau hukum alam. Manusia pada dasarnya mempunyai banyak sifat yang serupa
dengan makhluk hidup lainnya. Namun, ada seperangkat perbedaan antara manusia
dengan jenis binatang lainnya, yang menjadikan manusia mempunyai ciri tersendiri
dan tidak dapat disamai dengan makluk hidup lainnya karena berbagai macam
anugerah keunggulan pada diri manusia. Para ahli antropologi dan biologi yang
mendasarkan pandangannya pada teori evolusi cenderung beranggapan bahwa
manusia termasuk ordo primat, yaitu jenis hewan yang hidup di pohon. Manusialah
satu-satunya dari ordo ini yang hidup di tanah (Dahlar dan Chandra, 1991).
Teori evolusi tersebut, suatu teori yang beranggapan bahwa makhluk hidup
yang ada sekarang ini tidak ada menurut wujudnya, tetapi, lahir menurut proses alami
yang berasal dari makhluk hidup sebelumnya yang lebih rendah, termasuk manusia
juga berasal dari yang lebih rendah sebelumnya. Teori ini berpangkal dari Lamarck,
seorang ahli ilmu hayat Perancis dan Charles Darwin, seorang ahli ilmu hayat

1
Inggris

2
sesudahnya. Lebih jelasnya, kedua tokoh ini beranggapan bahwa tiap jenis
tetumbuhan dan hewan berasal dari jenis makhluk hidup yang lebih rendah, yaitu
makhluk hidup bersel satu. Akhirnya dengan proses evolusi, muncullah jenis makhluk
yang paling sempurna, manusia (Dahlar dan Chandra, 1991).
Berdasarkan teori evolusi, jelas manusia berasal dari jenis makhluk yang lebih
rendah, yaitu hewan. Manusia merupakan hasil evolusi organik, hasil perkembangan
organisme yang paling sederhana sampai kepada hewan tingkat tinggi, bangsa
anthroponide (primate, simpanse) dan akhirnya jenis manusia. Dalam al-Qur‟an,
konsep evolusi tidaklah berhubungan dengan studi antropologis yang didasarkan atas
penemuan Paleontologis. Tetapi, kerangka evolusi tersebut berkaitan erat dengan
embriologi. Evolusi embrionik dalam konsepsi al-Quran merujuk pada tahapan-
tahapan Aku yang hadir dalam susunan ruang dan waktu dan terakumulasi dalam
kejadian manusia dari satu sel menjadi wujud “ide” manusia (Dahlar dan Chandra,
1991).
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah perbedaan pandangan penciptaan manusia antara teori evolusi dengan
para ahli dan Alquran ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui perbedaan pandangan penciptaan manusia antara teori evolusi
dengan para ahli dan Alquran.
D. Manfaat
Sebagai gambaran sehingga tidak terjadi perselisihan karena adanya
perbedaan konsep dan kepercayaan pada masing-masing penganut baik berdasarkan
pandangan para ahli ataupun berdasarkan Alquran.
E. Batasan Masalah
Pandangan para ahli yang digunakan yaitu ahli-ahli yang termasuk paling
popular dan berkontribusi besar.

3
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritis
Ahli zoologi yang bernama lengkap Charles Robert Darwin (1809-1882)
dalam bukunya yang berjudul “The Origin of Species” mengatakan : "Suatu benda
(bahan) mengalami perubahan dari yang tidak sempurna menuju kepada
kesempurnaan" (Zuhairini, 2012).
Kemudian ia memperluas teorinya ini hingga sampai kepada asal-usul
manusia. Menurutnya manusia sekarang ini adalah hasil yang paling sempurna dari
perkembangan tersebut secara teratur oleh hukum-hukum mekanik seperti halnya
tumbuhan dan hewan. Kemudian lahirlah suatu ajaran (pengertian) bahwa manusia
berasal dari perkembangan makhluk sejenis kera yang sederhana kemudian
berkembang menjadi hewan kera tingkat tinggi sampai akhirnya menjadi manusia
(Zuhairini, 2012).
Al-quran menyatakan dengan tegas bahawa manusia diciptakan dari tanah
dengan berbagai istilah seperti debu (Surah Ali Imran: 59), tanah kering dan lumpur
hitam (Surah Al-hijr: 28), tanah liat (Surah Ashshafat: 11), sari pati tanah (Surah Al-
shad: 71) dan sebagainya. Semasa penciptaan Adam, Allah telah berfirman bahawa
“Jadilah,maka jadilah ia” (Surah Ali Imran: 59). Oleh itu, proses kejadian manusia
menurut Al-Quran adalah lebih sahih dan relevan karena mempunyai bukti yang
kukuh. Setalah berpandukan pada (Surah Al-A’la: 1-3), penciptaan atau kejadian
manusia terbagimenjadi tiga (3). Hal ini telah menjadi titik tolak kepada proses
kejadian manusia dan menunjukkan tanda-tanda kemuliaan manusia (Yunus, 2002).
B. Kajian Empiris
Pada tahun 1994 University of Californa telah melakukan prestasi yang luar
biasa disepanjang penelitian manusia, yaitu dengan ditemukannya fosil dengan berat
55 kg dan tinggi 1,2 meter yang diberi nama ilmiah Ardipithecus ramidius (akar dari
tanah kera). Ia diperkirakan hidup 4,4 juta tahun yang lalu. Ardi memiliki ciri berbeda
dengan Lucy yang juga ditemukan di Afrika. Ia tidak seperti Lucy yang mempunyai
bentuk yang lebih dengan manusia seperti jenis Australopithecus. Makhluk ini hidup
di dalam hutan sekitar satu juta tahun yang lalu sebelum “Lucy”, manusia purba yang
selama ini dikenal sebagai nenek moyang pertama manusia. Penemuan Ardi lebih
menguatkan pendapat bahwa simpanse dan manusia berevolusi dari nenek moyang

4
yang sama. Tapi sepanjang perjalanannya, masing-masing berubah dan berevolusi
secara terpisah (Anees, 1991).
Ardi memiliki ciri-ciri umum yang tidak ada pada kera Afrika modern.
Penelitian terhadap Ardi dimulai sejak tulang pertama ditemukan pada tahun 1994,
yang mengindikasikan bahwa spesies ini hidup di dalam hutan dan dapat memanjat
dengan tangan dan kakinya. Tetapi, dari bentuk tangan dan kaki tersebut
memperkirakan jika mereka tidak begitu sering berada di pohon. Mereka juga dapat
berdiri tegak dengan kedua kakinya (Anees, 1991).
C. Kerangka Berfikir
Bagi umat beragama, khususnya umat muslin, tentunya percaya bahwa yang
menciptakan manusia yaitu Allah SWT yang prosesnya tertuang didalam Alquraan.
Namun, para ahli terus menelusuri dan mengkaji runtutan proses penciptaan manusia
dengan memahami teori evolusi. Sehingga perlu dilakukan pemaparan terkait
keduanya.
Penciptaan
manusia

Teori Evolusi berdasarkan


para ahli Alquran

D. Hipotesis
H1 : Terdapat perbedaan pandangan penciptaan manusia antara teori evolusi
dengan para ahli dan Alquran.
H0 : Tidak terdapat perbedaan pandangan penciptaan manusia antara teori evolusi
dengan para ahli dan Alquran.

5
BAB III

METODOLOGI PENULISAN

Penelitian ini termasuk kedalam penelitian kualitatif dengan menggunakan


metode teori dasar (Grounded Theory). Metode teori dasar merupakan penelitian yang
dilakukan untuk menemukan suatu teori atau menguatkan teori yang sudah ada
dengan mengkaji prinsip dan kaidah dasar yang ada lalu dibuat kesimpulan dasar yang
membentuk prinsip dasar dari suatu teori. Dalam melakukan metode ini, peneliti perlu
memilah mana fenomena yang dapat dikatakan fenomena inti dan mana yang bukan
untuk dapat diambil dan dibentuk suatu teori.

6
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Tabel 1. Teori penciptaan berdasarkan para ahli
No Nama Gagasan
Charles Robert Makhluk hidup yang mampu bertahan hidup dan
1 Darwin (1809- mampu beradaptasi. dengan lingkungannya akan lolos
1882) dari seleksi alam
Thomas Henry
2
Huxley
Evolusi yang terjadi berdasarkan metafisika alam,
Aristoteles (384- maksudnya metafisika yang dapat mengubah dan habi-
3
322M) tatnya dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih
kompleks.
Anaximander
4 Manusia berawal dari proses serupa dan proses analisis
(500SM)
Kehidupan berasal dari lumpur hitam yang mendapat
sinar dari matahari dan berubah menjadi makhlųk hidup.
Empedoclas
5 Evolusi terjadi dengan dimulainya makhluk yang
(496-435 SM)
kemudian berkembang menjadi sempurna dan akhlrnya
menjadi beraneka ragam seperti sekarang ini

Table 2. Proses Penciptaan Manusia berdasarkan Alqran.


No Surah Artinya
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang
kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah)
bahwasannya Kami telah menjadikan kamu dari tanah,
kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal
darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna
kejadiannya dan yang tak sempurna, agar Kami jelaskan
QS. al-Hajj [22]:
1 kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang
5,
Kami kehendaki, sampai waktu yang telah ditentukan,
kemudian Kami keluarkan kamu sampai pada
kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan
dan ada yang dipanjangkan umurnya sampai pikun,
supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang
dahulunya telah diketahuinya.
QS. Hud [11]:
2 Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah).
61

7
Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan
QS. al-Sajdah
3 sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia
[32]: 7
dari lempung
QS. al-Saffat Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari
4
[37]: 11 tanah (lempung yang pekat) liat
QS. al-Rahman Dia menciptakan manusia dari tanah (lempung), seperti
5
[55] tembikar
dan sesungguhnya Kami telah menciptakan
6 QS. al-Hijr [15] (membentuk) manusia dari lempung (tanah), dari
lumpur yang dicetak
QS. al-Nahl Dia telah menciptakan manusia dari nut}fah (mani;
7
[16]: 4 sperma), tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata
Dia telah menciptakan dari air yang terpancar yang
QS. al-Tariq
8 keluar dari tulang sulbi laki-laki dan tulang rusuk (dada)
[86]: 6-7
perempuan
QS. al-Sajdah Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati
9
[32]: 8 air yang hina
QS. al-Insan Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang
10
[76]: 2 bercampur
QS al-
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang
11 Mu‟minûn [23]:
disimpan) dalam tempat yang kokoh dan aman (rahim)
13

B. Pembahasan
Penciptaan manusia sudah lama menjadi perdebatan baik berdasarkan
pandangan kalangan ilmuan sains maupun berdasarkan pada pandangan islam yang
tertuang dalam Alquran. Berbagai perbedaan atau pertentangan maupun kesesuaian
antara pandangan para ahli dan Alquran melahirkan berbagai kontroversi berkaitan
dengan penciptaan manusia. Berdasarkan pandangan para ahli, banyak yang
mendukung gagasan atau teori Darwin walawpun beberapa menolak pandangan
tersebut.
Sebuah buku karya Dr. Shanavas yang berjudul “Islamic Theory of Evolution”
benar-benar menerangkan sudut pandang yang komprehensif baik dalam wilayah
ilmiah ataupun teologis. Beliau menjelaskan kesalahan-pahaman orang-orang yang
berpikir bahwa Charles Darwin merupakan pencetus ide Evolusi. Padahal, sang kakek
pun, Erasmus Darwin, telah terinfluence oleh karya-karya ilmuwan muslim.
Ironisnya, ketika jaman keemasan Muslim mulai runtuh, pemikiran rasional dan
metodologi Al- Quran yang sangat ilmiah semakin ditinggalkan. Mayoritas muslim
beralih memahami
8
Al-Quran dengan cara yang dogmatik disertai cerita-cerita fiksi yang terdengar ajaib.
Masa-masa kejayaan Islam dalam bidang ilmu pengetahuan telah beralih menjadi
primitif dan fanatik.
Dalam al-Qur‟an, refleksi kejadian manusia disebut berulang-ulang dalam
beberapa ayat, mulai dari tanah, air, sampai menjadi manusia sebagai suatu
perwujudan evolusi penciptaan manusia. Dalam hal ini, Allah berfirman mengenai
evolusi embrio manusia yang hadir dalam susunan ruang dan waktu sebagaimana
dalam QS. al-Hajj [22]: 5.
Statement Allah di atas menunjukkan suatu evolusi secara lengkap tentang
kejadian manusia sampai kematiannya. Al-Qur‟an menjelaskan kejadian manusia
pertama kali merujuk pada tanah . Kata “tanah” sebagai awal kejadian manusia
dipakai dengan istilah yang berbeda dengan bahasa Qur‟annya. Kata “tanah” disebut
sebagai ard yang dipakai pula dalam QS. Hud [11]: 61; Huw ansha‟akum min al- ard
(Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah)).
Beberapa ayat menjelaskan bahwa manusia berasal dari tanah. Tanah
merupakan unsur terpenting yang melengkapi susunan tubuh manusia. Dari unsur
tanah ini, proses penciptaan berlanjut tahap demi tahap dalam bentuk komposisi
kimiawi yang sangat diperlukan untuk menyususn tubuh manusia. Susunan tubuh
manusia berdasarkan biokimia tersusun dari karbohidrat, lemak dan protein.
Komponen tersebut banyak ditemukan di dalam tanah. Unsur-unsur tersebut melalui
proses rantai makanan terserap ke dalam tubuh melalui tumbuh-tumbuhan, hewan,
dan air. Melalui proses kimiawi, unsur-unsur dalam tubuh manusia tersebut berubah
menjadi darah, daging, dan air mani (sperma atau nutfah).
Kata nutfah juga dianggap sebagai cairan yang terpancar dari tulang sulbi dan
tulang rusuk, sebagaimana bunyi QS. al-Tariq [86]: 6-7. Nutfah dalam al-Qur‟an
masih bersifat umum. Nutfah mengandung sel-sel telur, baik laki-laki yang disebut
spermatozoa, maupun yang disebut ovarium dari perempuan. Ketika sel ini masuk
pada rahim, maka terjadilah pembuahan (fecundation), suatu persenyawaan antara
sperma dan ovum. Begitu turun ke rahim (uterus) melalui tabung fallopi, pada saat
itulah, ia telah mulai terpecah, kemudian menanamkan dirinya.
Alquran secara jelas dan sangat mendetail memaparkan terkait dengan setiap
langkah dalam proses penciptaan manusia. Pernyataan didalam Alquran tersebut
secara ilmu kedokteran terbukti benar adanya bahkan digunakan hingga saat ini dan
belum menemukan kesalahan sedikitpun bahkan lama hari yang disebutkan pun benar

9
adanya.

1
0
Berbeda dengan pandangan pengikut aliran Darwin terutama, banyak terjadi
kejanggalan dan pembuktian bahwa teori yang dicetuskan sebagian besar salah dan
tidak teruji secara ilmiah. Walawpun pada beberapa bagian lainnya, teori darwin dan
ilmaun lainnya terutama pendukung teorinya, belum terbukti benar ataupun salah.
Sehingga sangat terlihat jelas perbedaan antara pemikiran manusia yang masih bisa
berubah-ubah dan bahkan dapat salah, dengan perkataan tuhan yang tertuang dalam
Alquran.
Beberapa ahli lainnya seperti yang disebutkan pada Tabel 1. Ikut mengambil
alih dalam gagagsam pemikiran mengenai penciptaan manusia ini. Namun Darwin lah
yang paling mencolok dan bahkan dapat dikatakan pencetus pemikiran utama yang
menarik ilmuan lainnya untuk meneliti dan mengeluarkan gagasannya. Sehingga
perbandingan atau perbedaan pandangan antara para ahli dan Alquran mengenai
penciptaan manusia, cenderung membandingkan keduanya, namun lainnya akan
saling terkait satu sama lainnya.

1
1
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pemaparan yang telah dilakukan, peneliti dapat
mengambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan pandangan yang sangat jelas antara
teori para ahli dan Alquran berkaitan dengan proses penciptaan manusia. Namun,
Alquran masih mendominansi dan masih kuat, bahkan belum ditemukan satu
kesalahanpun terkait dengan detail yang disajikan pada banyak ayat-ayat dalam
Alquran. Namun teori para ahli sebagain besar telah terbantahkan dengan adanya
ilmu- ilmu sains yang membuktikannya.
B. Saran
Penelitian ini masih sangat jauh dari sempurna sehingga diharapkan adanya
penelitian lanjutan yang lebih memberikan hasil yang sempurna.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anees, Munawar Ahmad. 1991. Islam dan Masa Depan Biologia Umat Manusia. Bandung:
Mizan.
Bagus, L. 1996. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Dahlar, Franz dan Chandra, Julius. 1991. Asal dan Tujuan Manusia: Teori Evolusi yang
Menggambarkan Dunia. Yogyakarta: Kanisius.
Yunus, Mahmud. 2002. Tafsir Qur‟an Karim. Jakarta: Hidakarya Agung.
Zuhairini. 2012. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

11

Anda mungkin juga menyukai