Anda di halaman 1dari 30

Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik

5. Peralatan kerja

Peralatan kerja yang banyak dipakai pada pekerjaan instalasi listrik


antara lain adalah:
a. Tang
b. Obeng
c. Palu
d. Gergaji tangan
e. Pisau tangan (cutter)
f. Uncek (jara)
Peralatan nomor a sampai dengan nomor e tangan telah dibahas pada
Bab V.

Pisau
Contoh penggunaan pisau tangan ditunjukkan pada Gambar 9.37.
Cara penggunaan pisau untuk mengupas kabel adalah:
1) Sayat isolasi kabel sepanjang 1 cm dengan gerakan menjauh ke
arah badan saudara dengan kemiringan 15o menuju ujung
pemotongan kabel,
2) Lakukan dengan cara yang sama jika dibutuhkan pengupasan pada
ujung kabel lainnya,

Gambar 9.37
Contoh Penggunaan Pisau Tangan
Untuk Mengupas Kabel

Uncek (Jara)
Uncek digunakan untuk membuat lubang awal sebelum memasang
skrup. Contoh bentuk uncek atau jara dan penggunaannya
ditunjukkan pada Gambar 9.38.

Direktorat Pembinaan SMK


146
Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik

Gambar 9.38
Contoh Bentuk Uncek dan Penggunaannya

6. Dasar penyambungan instalasi listrik


a. Sambungan saklar satu kutub dengan 1 lampu dan stop kontak
tanpa penghantar pengaman
Gambar 9.39 menunjukkan bagan instalasi saklar satu kutub dengan
lampu pijar dan stop kontak tanpa penghantar pengaman (ground).
Dari gambar bagan instalasi selanjutnya dibuat gambar pelaksanaan
instalasi seperti yang ditunjukkan Gambar 9.40.
Gambar 9.40 menunjukkan contoh pelaksanaan instalasi saklar satu
kutub, lampu pijar dan stop kontak tanpa penghantar pengaman.

Lampu pijar

saklar kutub tunggal stop kontak

Gambar 9.39
Bagan Instalasi Saklar Kutub Satu, Lampu Pijar dan Stop Kontak
Tanpa Penghantar Pengaman

147 Direktorat Pembinaan SMK


Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik

tempat sambungan penghantar netral (0) penghantar phasa (F)

2,5m2 F
2,5m2 0(N)

2,5m2 1,5m2 2,5m2


Tempat
sambungan

Lampu

saklar kutub saklar kutub stop kontak


tunggal engkel tunggal putar

Gambar 9.40
Pelaksanaan Instalasi Saklar Satu Kutub, Lampu Pijar dan Stop
Kontak Tanpa Penghantar Pengaman

b. Sambungan saklar satu kutub dengan 1 lampu dan stop kontak


dengan penghantar pengaman
Gambar 9.41 menunjukkan gambar bagan instalasi saklar satu kutub
dengan lampu pijar dan stop kontak dengan penghantar pengaman.
Dari gambar bagan instalasi selanjutnya dibuat gambar pelaksanaan
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 9.42. Untuk warna kabel
ground dapat berwarna hijau atau biru.

Lampu pijar

saklar kutub tunggal stop kontak

Gambar 9.41
Bagan Pengawatan Saklar Satu Kutub , Lampu Pijar dan Stop
Kontak Dengan Penghantar Pengaman

Gambar 9.42 menunjukkan gambar pelaksanaan instalasi saklar


kutub satu, lampu pijar dan stop kontak dengan penghantar
pengaman.

Direktorat pembinaan SMK 148


Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik

tempat sambungan penghantar netral (0) penghantar phasa (F)

2,5m2 F
2,5m2 0(N)
G

2,5m2 1,5m2 2,5m2 penghantar


ground/pengama
n

Gambar 9.42
Pelaksanaan Instalasi Saklar Kutub Satu, Lampu Pijar dan Stop
Kontak dengan Penghantar Pengaman

c. Saklar dua kutub dengan satu lampu


Jika dikehendaki ke dua kabel (phasa dan nol) sama-sama
dihubungkan dan diputus melalui saklar, maka jenis saklar yang
digunakan adalah saklar berkutub dua atau berkutub ganda.
Gambar 9.43a menunjukkan bagan instalasi saklar dua kutub dengan
sebuah lampu dan Gambar 9.43b menunjukkan gambar pelaksanaan
instalasi saklar dua kutub dengan sebuah lampu.

Lampu pijar

saklar dua kutub

a. bagan instalasi

Gambar 9.43c menunjukkan saklar dua kutub yang digunakan


sebagai saklar ungkit dan Gambar 9.43d menunjukkan saklar dua
kutub digunakan sebagai saklar putar.

149 Direktorat Pembinaan SMK


Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik

F
0

b. pelaksanaan instalasi

c. saklar ungkit 2 kutub d. saklar putar 2 kutub

Gambar 9.43
Saklar Dua Kutub Dihubungkan
Dengan 1 Lampu Pijar

d. Saklar seri dengan 2 lampu


Penggunaan saklar seri dapat dipakai untuk menyalakan 2 buah
lampu yang berdiri sendiri-sendiri atau dapat digunakan untuk
menyalakan lampu kelompok. Gambar 44a menunjukkan bagan
instalasi sebuah saklar seri melayani 1 kelompok lampu terdiri dari 2
buah lampu dan Gambar 44b menunjukkan gambar pelaksanaan
instalasinya.

2x40W

a. bagan instalasi

Direktorat pembinaan SMK 150


Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik

b. pelaksanaan instalasi atau pengawatan

Gambar 9.44
Saklar Seri dengan Dua Buah Lampu

Pada Gambar 44a tampak lampu dalam lingkaran dan tertera


2x40W, artinya lampu tersebut lampu kelompok yang berisi 2 lampu
dengan daya masing-masing lampu sebesar 40 Watt.

7. Penyambungan kabel
Sebelum melakukan penyambungan maka harus dilakukan pengupasan
isolasi. Mengupas kabel adalah menghilangkan sebagian isolasi yang
melekat pada penghantar
Menyambung kabel adalah menghubungkan dua atau lebih kabel
menjadi satu dengan tujuan agar kabel lebih panjang dengan tanpa
mengubah karakteristik dari penghantar tersebut. Cara mengupas
adalah isolasi kabel satu ujung kabel NYA dengan panjang 1 cm
menggunakan pisau. Pisau dipegang dengan posisi miring pada
permukaan kabel yang akan dikupas (bagian terluar yang melindungi isi
kabel (3 buah). Setelah dikupas, logam kabel dibersihkan menggunakan
pisau dengan kemiringan 15o seperti ditunjukkan pada Gambar 9.45a
a. Sambungan cabang tiga
Membuat sambungan cabang adalah menghubungkan dua kabel
atau lebih dalam bentuk cabang dengan tanpa mengurangi sifat
hantaran atau karakteristik kabel.
Cara untuk membuat sambungan cabang tiga adalah sebagai
berikut:
1) Kupas kabel bagian tengah sepanjang 3 cm;
2) Pegang ujung kabel pertama dan kabel kedua mengunakan
tangan kiri (lihat Gambar 9.45a);
3) Pegang tang kombinasi untuk melilitkan kabel ke dua pada kabel
pertama yang sudah dikupas dengan jumlah lilitan 5 buah (lihat
Gambar 9.45d);

151 Direktorat Pembinaan SMK


Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik

4) Kuatkan dan kokohkan pencabangan agar tidak mudah bergerak


jika terjadi gangguan mekanis;
5) Putus kelebihan kabel yang dililitkan agar kelihatan rapi; dan
6) Jika ujung belitan disambung pada fiting, caranya ditunjukkan
pada Gambar 9.45b.

a. mengupas kabel b. membuat sambungan

c. sambungan cabang tiga d. sambungan kabel


kabel NYA NYA pada fiting

c. sambungan kabel NYA e. mata sambungan


cabang empat kabel

Gambar 9.45
Macam-macam Sambungan Kabel (Penghantar)

b. Sambungan cabang empat


Cara membuat sambungan kabel cabang empat adalah
sebagai berikut:
1) Lakukan seperti membuat cabang 3, tetapi lebar kupasan pada
kabel pertama lebih panjang;
2) Setelah sambungan cabang tiga selesai dibuat, letakkan kabel
ketiga tegak lurus dengan kabel pertama pada pada posisi saling
berhimpitan dan bertolak belakang;

Direktorat pembinaan SMK 152


Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik

3) Pegang ujung kabel ketiga dengan menggunakan tangan kiri,


dengan menggunakan tang kombinasi dengan tangan kanan
untuk melilitkan penghantar kabel ketiga pada kabel pertama
sebanyak 5 lilitan;
4) Dengan menggunakan tang kombinasi, kuatkan dan kokohkan
sambungan kabel sehingga tahan terhadap gangguan mekanis;
5) Potong sisa penghantar yang dililitkan agar kelihatan rapi (lihat
Gambar 9.45c).

c. Mata sambungan
Mata sambungan pada kabel atau pnghantar adalah membuat
bulatan kabel dengan diameter sebesar sekrup yang melekat pada
peralatan listrik yang akan dihubungkan dengan mata sambungan.
Cara membuat mata sambungan kabel adalah sebagai berikut:
1) Kupas isolasi ujung kabel NYA ± 2 cm;
2) Bersihkan kotoran yang melekat pada penghantar;
3) Pegang kabel dengan tangan kiri;
4) Jepit ujung kupasan kabel dengan tang kombinasi bila tang cucut
(pembulat) tidak ada;
5) Mulai membuat mata sambungan dengan memutar kupasan
kabel menggunakan tang pembulat dan jika tidak ada dapat
menggunakan tang kombinasi sehingga berbentuk bulatan (lihat
Gambar 9.45e);
6) Potong kelebihan ujung penghantar menggunakan tang
kombinasi jika tidak ada tang potong; dan
7) Rapikan ujung mata sambungan.

d. Membuat sambungan bentuk ekor babi


Cara membuat sambungan kabel bentuk ekor babi adalah sebagai
berikut:
1) Kupas isolasi bagian ujung kabel NYA ± 3 cm;
2) Bersihkan kotoran yang melekat pada penghantar;
3) Pegang kedua ujung kabel dengan jarak terhadap ujung kabel
± 4 cm yang dikupas dengan tangan kiri dengan sudut ± 30o;
4) Dengan kanan memegang tang kombinasi, puntir pada tangan
kanan puntir kedua ujung penghantar (kabel) searah jarum jam,
sehingga didapatkan sambungan bentuk ekor babi (lihat
Gambar 9.46);
5) Kuatkan sambungan sehingga kokoh dan tahan terhadap
gangguan mekanis;

153 Direktorat Pembinaan SMK


Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik

6) Potonglah sisa ujung puntiran sehingga dapat dimasukkan


seluruhnya ke dalam lasdop; dan
7) Tutup sambungan bentuk ekor babi dengan lasdop (lihat
Gambar 9.46d).

a.membuat sambungan b. sambungan bentuk


bentuk ekor babi ekor babi

d. menutup sambungan
dengan lasdop

c. menyambung kabel

Gambar 9.46
Cara Membuat Sambungan Bentuk Ekor Babi

e. Membuat sambungan puntir dan lillit (datar)


1) Kupas isolasi kabel NYA bagian ujung ± 4 cm;
2) Bersihkan kotoran yang menempel pada penghantar;
3) Letakkan bagian tengah kedua kupasan kabel secara menyilang
(lihat Gambar 9.47a);
4) Puntirlah bagian tengah dengan tangan dengan jumlah 3 puntir;

Direktorat pembinaan SMK 154


Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik

5) Dengan menggunakan tang kombinasi, pegang puntiran yang


telah selesai dibuat dengan tangan kiri, tangan kanan memutar
ujung-ujung penghantar sebanyak 5 puntir;
6) Kuatkan puntiran sehingga kokoh dan tahan terhadap gangguan
mekanis; dan
7) Potong sisa penghantar yang telah dipuntir sehingga tampak rapi.

b. sambungan puntir kabel


NYA

c. sambungan lilit datar


a. cara membuat sambungan puntir

Gambar 9.47
Membuat Sambungan Puntir dan Lilit Kabel NYA

f. Memasang kabel pada rol isolator


Cara memasang atau mengikat kabel (penghantar) pada rol isolator
dapat dilakukan menggunakan kabel dan benang. Gambar 9.48 a
menunjukkan cara memasang atau mengikat kabel kada isolator
menggunakan kabel sendir dan Gambar 9.48b menunjukkan cara
mengikat kabel atau penghantar pada rol isolator menggunakan
kabel lain.

a. menggunakan kabel sendiri b. menggunakan kabel lain

Gambar 9.48

155 Direktorat Pembinaan SMK


Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik

Cara Memasang atau Mengikat Kabel (Penghantar) Pada Isolator


Menggunakan Kabel

Cara lain mengikat kabel atau penghantar pada isolator dapat


dilakukan menggunakan benang. Gambar 9.49 menunjukkan cara
memasang atau mengikat kabel menggunakan benang atau tali.

Gambar 9. 49
Memasang atau Mengikat Kabel (Penghantar) pada Rol Isolator
Menggunakan Benang atau Tali

g. Pemasangan rol isolator dan kabel pada rol isolator


Gambar 9.50a menunjukkan cara mengikat kabel pada ujung
sebelum dan akhir rol isolator.

a. cara mengikat kabel pada rol isolator


Jarak pemasangan antar rol isolator paling panjang atau jauh adalah
100 cm dan jarak melebar antar isolator adalah sejauh diameter rol
isolator (lihat Gambar 9.b).
100 Cm

b. pengikatan kabel dan jarak antar rol isolator

Direktorat pembinaan SMK 156


Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik

c. cara menarik kabel yang diikat pada rol isolator

Gambar 9.50
Cara Memsang Rol Isolator dan Menarik Kabel
8. Contoh denah rumah yang akan dipasang instalasi
Gambar 9.51 menunjukkan contoh denah rumah yang akan dipasang
instalasi 1 phasa.

K. TIDUR KM

2.500 DAPUR

KM

4.500
7.500

K. KELUARGA

K. TIDUR

K. TAMU

3.000

KM

4.500

4.500

K. TIDUR

3.000

TERAS
1.500

4.000 3.750

Skala: 1:100

Gambar 9.51
Contoh Denah Rumah Yang Akan

157 Direktorat Pembinaan SMK


Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik

Dipasang Instalasi 1 Phasa

Gambar bagan rumah yang telah diberi instalasi ditunjukkan pada


Gambar 9.52 1 phasa.

K. TIDUR KM

2.500 DAPUR

K. TIDUR

4.500
7.500

KM
K. KELUARGA

K. TAMU

3.000

KM

4.500

4.500

K. TIDUR

3.000

CA
1.500 TERAS

4.000 3.750

Gambar 9.52
Gambar Bagan Instalasi

Direktorat pembinaan SMK 158


Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik

Gambar 9.53 menunjukkan gambar rekapitulasi beban dari Gambar 9.52

NYM 3x4 mm2 10 A NYA 3x25 mm2+NYA 2x1,5 mm2

16 A (o)5/8” + RI + 7LP@40W + 4LP@ 25W + 7KKB@200W

Ground Rod Pipa Galvanis


Φ 16 mm2 panjang 1,8 meter
BC 6 mm2

Gambar 9.53
Rekapitulasi Beban

Lakukan praktik dengan bimbingan instruktur/teknisi dan laboran


Buat laporan hasil praktik yang telah anda lakukan dan dikumpulkan
pada waktu praktik berikutnya (satu minggu)

J. Pemasangan Instalasi Penerangan Menggunakan Pipa


1. Tujuan
a. Siswa dapat menjelaskan ketentuan yang
harus diperhatikan dan dilakukan dalam memasang kabel NYA pada
papan kayu dengan pipa PVC.
b. Siswa dapat menjelaskan ketentuan yang
harus diperhatikan dan dilakukan dalam memasang kabel NYA pada
boks sekring

2. Teori pengantar
a. Memasang pipa PVC dan memasang
kabel di dalam pipa
Memasang pipa PVC adalah menempelkan pipa kayu dengan klem
dan disekrup sesuai dengan percabangan yang dibutuhkan.
Memasang kabel di dalam pipa PVC adalah memasukkan kabe ke
dalam pipa sesuai dengan jumlah yang diperlukan dari tempat yang
memiliki sambungan
Pemasangan instalasi penerangan listrik menggunakan pipa adalah
pengawatan instalasi yang dimasukkan di dalam pipa (union atau
PVC). Pipa yang digunakan harus sesuai da diameter pipa untuk
instalasi penerangan rumah diamernya adalah 5/8”.
Kemampuan sekring dan saklar memiliki peran yang besar terkait
dengan keamanan instalasi listrik dan peralatan listrik yang digunakan.
Kemampuan sekring dan saklar juga harus diperhatikan karena

159 Direktorat Pembinaan SMK


Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik

menyangkut keamanan instalasi dan peralatan listrik. Pemasangan


instalasi dalam pipa memerlukan komponen pendukung, pipa, T-dos,
boch, klem, lasdop, sok atau penyambung pipa lurus, sekrup dan klem.
Untuk memeriksa instalasi yang telah dipasang sudah layak
doperasikan, dilakukan pemeriksaan sambungan dan hasil pengujian
tahanan isolasi, dengan tujuan untuk melihat besarnya tahanan isolasi,
baik tahanan isolasi antara kabel phasa dengan kabel nol maupun
kabel phasa dengan pentanahan dan kabel nol dengan pentanahan.
Pekerjaan pengujian dilakukan sebelum instalasi dihubungkan dengan
sumber tenaga listrik.
b. Memasang kabel NYA pada boks sekring
Langkah memasang kabel pada sekring boks adalah:
 Membuka tutup boks sekring;
 Menyiapkan kabel sesuai dengan
kebutuhan dan dibuat mata sambungan;
 Memasang kabel pada masing-
masing output saklar dwi kutub, sisi kiri dengan baut pada bagian
dalam sekring dan sisi kanan dengan baut bagian luar sekring dan
terminal nol;
 Keluarkan kedua ujung kabel
saluran menuju ke beban;
 Pasang kabel pada masing-masing
input (masuk) saklar dwi kutub sisi kiri dan kanan; dan
 Keluarkan ke dua ujung kabel dari
input saklar dwi kutub tersebut sebagai saluran masuk (input).
c. Jumlah kabel dalam pipa instalasi
Jumlah kabel yang boleh dimasukkan ke dalam pipa sebuah instalasi
listrik ditunjukkan pada Tabel 9.12
Tabel 9.12
Jumlah Kabel yang Boleh Dimasukkan Ke Dalam
Pipa Sebuah Instalasi Listrik

Ukuran Pipa Instalasi


5 3 1 14 1 12
½” 8 4 1” 2”
 luar ” ” ” ”
Luas Penamp.
kabel Diameter dalam
NGA/RA (mm2)
(mm) Atas: pipa selorok dan bawah pipa ulir
10.9 14.1 17.1 23.1 29.3 35.3 47.8
- 14 17.4 22.9 29 37.5 49
1.5 4.2 2(3) 3(4) 5
2.5 4.8 1 2 3(4) 6
4 5.4
1 2 3(4) 4(5)
4 lilitan 5.8
6 lilitan 6.4 1 1 2(3) 4
10 7.7 (1) 1 1 3(4) 4

Direktorat pembinaan SMK 160


Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik

16 8.8 (1) 1 1 2 3(4) 4(5)


25 10.4 (1) 1 1 2(3) 4
35 12.7 (1) 1 1(2) 3(4) 5
50 13.4 1 1 2 4
70 15 (1) 1 1(2) 4
95 17.2 1 2(3)

Ketentuan tipe kabel, penampang, pemasangan di dalam pipa


(termasuk pipa plastik) dan pemasangan di udara (tanpa
menggunakan pipa) ditunjukkan pada Tabel 9.13
Tabel 9.13
Ketentuan Tipe Kabel, Penampang, Pemasangan
di Dalam dan di Udara (Tanpa Pipa)

Kabel Untuk Instalasi


Kabel Untuk Instalasi di Dalam Pipa
Tanpa Pipa (di Udara)
Di Udara
Dlm pipa
(mm2) Penampang

(mm2)Penampang

(A)Pengaman
Tipe Kabel

Tipe kabel

(A)KHA
APengaman

APengaman
(A)KHA

AKHA

NYFA 1 11 10 19 20 NY1F 1.5 19 20


1.5 15 16 24 29 2.5 25 25
2.5 20 20 32 35 NY1FY 4 34 35
4 25 25 42 50
NYFAW 6 33 35 54 60 NYPLYW 6 44 50
NYFAZ 10 45 50 73 80 NYM 10 61 63
NYRANZ 16 82 80
NYFAD 16 61 63 98 100 YRUZY 25 108 100
25 83 80 129 125 NYRUZYG 50 167 125
NYA 35 103 100 158 160 NHYRUZY 70 207 160
NHRUZY 95 249 224
NYAF 50 132 125 197 200 NYBUY 120 291 250
NYFAW 70 165 150 245 250 NYLRZYDAN 150 334 300
NYFAFW 95 197 206 290 300 FLEKSIBEL 185 380 355
ISOLASI 240 450 355
NYRAZW 120 235 250 345 355 PVC 300 520 425
150 - - 350 425 400 - -
NYFADW 185 - - 445 425 500 - -
NYL 240 - - 525 500
300 - - 605 600
400 - - 725 710
500 - - 825 850

Tabel 9.14 menunjukkan ketentuan-ketentuan dalam penggunaan


kabel NGA/RA untuk pasangan di dalam pipa dan lainnya.

161 Direktorat Pembinaan SMK


Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik

Tabel 9.14
Penggunaan Kabel NGA/RA
Untuk Pasangan Dalam Pipa dan Lainnya

Jumlah Berat Kemampuan


Penamp. Diameter Pengamanan Lebur
Inti per Hantar Arus
(mm2) kabel (mm)
(buah) 100/kg (A)
A Warna
1 1 4.0 2.2 11 6 Hijau
1.5 1 4.2 2.8 14 10 Merah
2.5 1 4.8 4.1 20 15 Abu-abu
4 1 5.4 5.0 25 20 Biru
4 7 5.8 5.5 25 20 Biru
6 1 6.0 8.0 31 25 Kuning
6 7 6.4 8.5 31 25 Kuning
10 7 7.7 12.0 43 35 Hitam
16 7 8.8 21 75 60 Merah
tembaga
25 7 10.4 30 100 80
35 19 12.7 45 125 100
50 19 13.4 56 160 125
70 19 15.0 76 200 150
95 19 17.2 103 240 200
120 37 18.8 125 260 225
150 37 21.0 150 325 250
185 37 23.0 200 380 300
240 61 260 250 450 350
300 61 29.0 310 525 400
400 61 33.0 410 640 500
500 600
625 700
800 850
1000 1000

d. Pemeriksaan sambungan pada boks


sekring
Pasang sekring patron untuk memeriksa hubungan kabel masuk dan
keluar dari sekring menggunakan avometer dengan selektor pada posisi
ohm sambung atau tidak.
Pengujian juga dilakukan kada sisi input dan output kabel nol. Jika
sambungan benar maka jarum pada ohm meter akan bergerak menuju
ke nilai yang mendekati nol jika kedua colok ohm meter dihubungkan
pada sisi input dan output. Periksa juga apakah ada hubungan antara

Direktorat pembinaan SMK 162


Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik

kabel phasa dan nol, jika penyambungan atau pemasangan benar maka
jika kedua colok avometer dihubungkan pada kedua kabel phasa dan nol
jarum avometer menunjuk nilai tidak terhingga.

3. Bahan praktik
Jenis bahan dan jumlah bahan untuk pemasangan instalasi di dalam pipa
ditunjukkan pada Tabel 9.15
Tabel 9.15
Jenis dan Jumlah Bahan Untuk Pemasangan
Instalasi di Dalam Pipa
No Nama Bahan Satuan Jumlah
1 Pipa PVC 5/8” Potong 7
2 Kabel NYA 1,5mm2 Meter Secukupnya
3 Kabel NYA 2,5mm2
4 T DOS Buah 2
5 Sok Buah 2
6 Klem Buah 15
7 Skrup ½” Buah 40
8 Skrup 1” Buah 40
9 Saklar Tunggal Buah 1
10 Kotak Kontak Buah 1
11 Fiting Duduk Buah 1
12 Lasdop Buah 4
13 Sekring 1 Group Buah 1
14 Boch Buah 2
15 Lampu pijar Buah 1

4. Peralatan yang digunakan


Jenis dan jumlah peralatan yang digunakan untuk pemasangan instalasi
di dalam pipa ditunjukkan pada Tabel 9.16
Tabel 9.16
Jenis dan Bahan yang Digunakan Untuk Pemasangan
Instalasi di Dalam Pipa
No Nama Alat Satuan Jumlah
1 Tang Kombinasi Buah 1
2 Pisau (Cutter) Buah 1
3 Obeng Besar Buah 1
4 Obeng Kecil Buah 1
5 Jara Buah 1
6 Gergaji besi Buah 1
7 Penggaris Buah 1
8 Avometer Buah 1
9 Megger Buah 1

163 Direktorat Pembinaan SMK


Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik

5. Langkah kerja
a. Gambar bagan instalasi seperti Gambar 9.17 di papan kerja saudara;
b. Tentukan tempat sekring kas, saklar, kotak-kontak, dan fiting lampu;
c. Ambil pipa PVC atau potong pipa PVC dengan panjang sesuai dengan
perencanaan saudara;
d. Pasang pipa bersama dengan T-dos, boch dengan diperkuat
menggunakan klem;
e. Siapkan kabel dengan dengan panjang, jumlah dan warna sesuai
rencana;
f. Masukkan kabel NYA ke dalam pipa dengan jumlah, diameter dan
warna sesuai rencana;
g. Kupas ujung-ujung kabel yang keluar dari ujung pipa mennuju kas
sekring, saklar, fiting dan kotak-kontak;
h. Buat mata sambungan yang besarnya sesuai dengan skrup yang ada
pada peralatan;
i. Pasang sekring kas, sakelar, fiting, dan kotak-kontak pada tempat yang
telah digambar atau ditentukan;
j. Sambung mata sambungan pada sekring kas, saklat, fiting, dan
kotak-kontak;
k. Periksalah hubungan kabel yang masuk ke sekring kas sampai
sambungan yang menuju beban lampu dan kotak-kontak, dengan
menggunakan avometer;
l. Periksa sambungan dengan megger atau megger, jika sedah benar
periksa besar nilai tahanan isolasi antara penghantar kabel phasa dan
kabel nol dan antara kabel phasa dengan kabel pentanahan;
m. Tutup sekring kas, saklar, fiting, dan kotak-kontak jika instalasi instalasi
sudah benar, Laporkan hasil pekerjaan yang telah selesai saudara
kerjakan kepada instruktur;
n. Pasanglah sekring patron dan lampu pijar pada tempatnya;
o. Beri tegangan pada instalasi yang telah saudara kerjakan. dengan
menghubungkai tegangan;
p. Bongkar pekerjaan saudara yang telah dicoba dengan hati-hati;
q. Kembalikan peralatan kerja dan bahan yang telah saudara bon kepada
laboran;
r. Bersihkan ruang praktik saudara; dan
s. Buat laporan hasil pekerjaan saudara dan hasilnya diskusikan bersama
teman dengan didampingi instruktur dan atau laboran.

6. Keselamatan kerja

Direktorat pembinaan SMK 164


Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik

a. Jangan mengupas kabel isolasi dengan


posisi pisau tegak lurus karena dapat menggores permukaan logan
kabel atau penghantar;
b. Luruskan kabel sebelum dipasang karena
dapat mempermudah masuknya kabel pada pipa;
c. Sambungan puntiran atau ekor babi tidak
boleh terlalu panjang karena dapat menyebabkan lasdop tidak dapat
menutupi semua permukaan sambungan;
d. Tidak diperbolehkan memasang sekrup
dengan dipukul menggunakan palu karena kepala sekrup bias aus dan
jika kayu sulit disekrup dapat dibuat lubang bantuan untuk sekrup
menggunakan jara;
e. Tanyakan pada instruktur dan atau laboran
jika saudara mengalami kesulitan atau ragu-ragu;
f. Gunakan baju kerja pada saat melakukan
pekerjaan instalasi, dan
g. Jangan bekerja secara gegabah atau
ceroboh.

7. Tugas
a. Buatlah instalasi dalam pipa ditunjukkan Gambar 9.54;
b. Ukurlah besar nilai tarahanan isolasi pada instalasi yang saudara
kerjakan;
c. Buat laporan hasil pekerjaan saudara dan diskusikan hasilnya bersama
teman saudara dengan bimbingan instruktur dan atau laboran;

a. denah rencana instalasi

b. instalasi listrik di dalam pipa

165 Direktorat Pembinaan SMK


Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik

c. bagan instalasi listrik tanpa kas sekring

d. gambar bagan pengawatan

1 lampu pijar+1kotak kontak

(o) 5/8” NYA 2,5 mm2+NYA 1,5mm2

BC 6 mm2 (o) galvanis 1”

e. rekapitulasi beban

Gambar 9.54
Instalasi Listrik di Dalam Pipa

K. Pemasangan Instalasi Menggunakan Pipa 1 Phasa 2 Group

1. Tujuan
a) Siswa dapat memasang instalasi listrik penerangan dalam pipa 1
phasa 2 group
Group 1 terdiri dari 1 saklar deret dengan 2 lampu
Group 2 terdiri dari 1 saklar tunggal dengan 1 lampu dan 1 kotak
kontak sesuai denah rencana pemasangan
b) Siswa dapat mengukur nilai tahanan isolasi instalasi dengan megger
dan dapat menyimpulkan hasil pengukuran.

2. Teori pengantar
Saklar deret berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan dua
rangkaian listrik secara terpisah. Hubungan dan pemutusan dapat
dilakukan bersama-sama atau bergantian.
Saklar tunggal berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan suatu
rangkaian tunggal. Kotak-kotak merupakan sumber tegangan pada
rangkaian listrik.

3. Bahan yang digunakan

Direktorat pembinaan SMK 166


Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik

Jenis dan jumlah bahan yang digunakan untuk instalasi 1 phasa 2 group
dalam pipa ditunjukkan pada Tabel 9.18

Tabel 9.18
Jenis dan Jumlah Bahan yang Digunakan Untuk Pemasangan
Instalasi 1 Phasa 2 Group di Dalam Pipa
No Nama Bahan Satuan Jumlah
1 Kabel NYA 1,5 mm2 Meter Secukupnya
2 Kabel NYA 2,5 mm2 Meter Secukupnya
3 Pipa PVC 5/8” Potong 12
4 T-Dos 5/8” Buah 1
5 Cros-dos 5/8” Buah 2
6 Sok Buah 3
7 Skrup ½” Buah 30
8 Skrup 1” Buah 30
9 Fiting duduk Buah 3
10 Kotak kontak Buah 1
11 Saklar tunggal Buah 1
12 Saklar deret Buah 1
13 Lasdop Buah 6
14 Sekring 2 group Buah 1
15 Boch Buah 4
16 Klem Buah 20
17 Lampu pijar Buah 3

4. Peralatan yang digunakan


Jenis dan jumlah peralatan yang digunakan untuk instalasi 1 phasa
2 group dalam pipa ditunjukkan pada Tabel 9.19.

Tabel 9.19
Jenis dan Jumlah Peralatan yang Digunakan Untuk Pemasangan
Instalasi 1 Phasa 2 Group di Dalam Pipa
No Nama Alat Satuan Jumlah
1 Tang kombinasi Buah 2
2 Pisau Buah 1
3 Gergaji besi Buah 1
4 Penggaris Buah 1

167 Direktorat Pembinaan SMK


Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik

5 Obeng besar + Buah 1


6 Obeng kecil + Buah 1
7 Obeng besar - Buah 1
8 Obeng kecil - Buah 1
9 Jara Buah 1
10 Avometer Buah 1
11 Megger Buah 1

5. Gambar instalasi
Gambar denah rencana instalasi penerangan 1 phasa 2 group ditunjukkan
pada Gambar 9. 55a dan Gambar 9. 55b menunjukkan rekapitulasi beban.

a. denah rencana instalasi

NYA 1,5mm2 (o)5/8” + 2 lampu pijar

NYA 2,5mm2 +NYA 1,5mm2 (o) 5/8”+1 lampu pijar +1 kotak kontak

BC 6 mm2 (o) galvanis 1"

b. rekapitulasi beban

Gambar 9.55
Pemasangan Instalasi Menggunakan Pipa 1 Phasa 2 Group

6. Langkah Kerja
a. Gambar bagan instalasi seperti Gambar 9.55 di papan kerja saudara;
b. Tentukan tempat sekring kas, saklar, kotak-kontak, dan fiting lampu;
c. Ambil pipa PVC atau potong pipa PVC dengan panjang sesuai dengan
perencanaan saudara;
d. Pasang pipa bersama dengan T-dos, boch dengan diperkuat
menggunakan klem;
e. Siapkan kabel dengan dengan panjang, jumlah dan warna sesuai
rencana;

Direktorat pembinaan SMK 168


Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik

f. Masukkan kabel NYA ke dalam pipa dengan jumlah, diameter dan


warna sesuai rencana;
g. Kupas ujung-ujung kabel yang keluar dari ujung pipa mennuju kas
sekring, saklar, fiting dan kotak-kontak;
h. Buat mata sambungan yang besarnya sesuai dengan skrup yang ada
pada peralatan;
i. Pasang sekring kas, saklar, fiting, dan kotak-kontak pada tempat yang
telah digambar atau ditentukan;
j. Sambung mata sambungan pada sekring kas, saklat, fiting, dan
kotak-kontak;
k. Periksalah hubungan kabel yang masuk ke sekring kas sampai
sambungan yang menuju beban lampu dan kotak-kontak, dengan
menggunakan avometer;
l. Periksa sambungan dengan megger atau megger, jika sedah benar
periksa besar nilai tahanan isolasi antara penghantar kabel phasa dan
kabel nol dan antara kabel phasa dengan kabel pentanahan;
m. Tutup sekring kas, saklar, fiting, dan kotak-kontak jika instalasi instalasi
sudah benar, Laporkan hasil pekerjaan yang telah selesai saudara
kerjakan kepada instruktur;
n. Pasang sekring patron dan lampu pijar pada tempatnya,
o. Beri tegangan pada instalasi yang telah saudara kerjakan. dengan
menghubungkan tegangan;
p. Bongkar pekerjaan saudara yang telah dicoba dengan hati-hati;
q. Kembalikan peralatan kerja dan bahan yang telah saudara bon kepada
laboran;
r. Bersihkan ruang praktik saudara; dan
s. Buat laporan hasil pekerjaan saudara dan hasilnya diskusikan bersama
teman dengan didampingi instruktur dan atau laboran.

7. Keselamatan kerja
a. Jangan mengupas kabel isolasi dengan posisi pisau tegak lurus karena
dapat menggores permukaan logan kabel atau penghantar;
b. Luruskan kabel sebelum dipasang karena dapat mempermudah
masuknya kabel pada pipa;
c. Sambungan puntiran atau ekor babi tidak boleh terlalu panjang karena
dapat menyebabkan lasdop tidak dapat menutupi semua permukaan
sambungan;
d. Tidak diperbolehkan memasang sekrup dengan dipukul menggunakan
palu karena kepala sekrup bias aus dan jika kayu sulit disekrup dapat
dibuat lubang bantuan untuk sekrup menggunakan jara;

169 Direktorat Pembinaan SMK


Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik

e. Jangan menghubungkan mata sambungan ke arah kiri karena pada


waktu mengulir sekrup, mata sambungan yang berarah kiri akan
kendor dan lepas;
f. Biasakan memeriksa sekring kas, saklar, kota-kontak dan fiting
sebelum dipasang, yakinkan apakah kondisinya masih baik atau sudah
rusak dan jika rusak harus diganti;
g. Tanyakan pada instruktur dan atau laboran jika saudara mengalami
kesulitan atau ragu-ragu;
h. Gunakan baju kerja pada saat melakukan pekerjaan instalasi;
i. Jangan bekerja secara gegabah atau ceroboh; dan
j. Laporkan pada instruktur dan atau laboran jika akan menghubungkan
tegangan pada instalasi.

8. Tugas

1. Buat instalasi dalam pipa seperti Gambar 9.55.


2. Ukur besar nilai tahanan isolasi instalasi yang telah selesai dikerjakan.

9. Pertanyaan

Berdasarkan hasil pengukuran besar nilai tahanan isolasi, buat kesimpulan


jika dibandingkan dengan ketentuan yang berlaku?

L. Pemasangan Instalasi 1 fasa 3 grup dalam pipa

1. Tujuan
a. Siswa dapat memasang instalasi listrik penerangan dalam pipa 1 fasa
3 group sesuai dengan denah rencana pemasangan serta PUIL 2000
(Group 1 terdiri dari 1 saklar tunggal dengan 1 lampu pijar dan 1 KKB,
Group 2 terdiri dari 1 saklar seri dengan 2 lampu pijar,
Group 3 terdiri dari 1 saklar tunggal dengan 1 lampu dan 1 kotak
kontak) sesuai dengan denah rencana
b. Siswa dapat mengukur besar tahanan isolasi instalasi dengan Megger.
c. Siswa dapat menyimpulkan hasil pengukuran tahanan isolasi instalasi
jika dibandingkan dengan ketentuan yang berlaku (PUIL 2000).

2. Teori pengantar
Pada instalasi penerangan 1 phasa 3 group sebaiknya jumlah beban listrik
pada masing-masing group diusahakan seimbang atau mendekati sama.

3. Bahan yang digunakan

Direktorat pembinaan SMK 170


Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik

Jenis dan jumlah bahan yang digunakan untuk instalasi 1 phasa 3 group
dalam pipa ditunjukkan pada Tabel 9.21.

Tabel 9.21
Jenis dan Jumlah Bahan yang Digunakan Untuk Pemasangan
Instalasi 1 Phasa 3 Group di Dalam Pipa
No Nama Bahan Satuan Jumlah
2
1 Kabel NYA 1,5 mm Meter Secukupnya
2 Kabel NYA 2,5 mm2 Meter Secukupnya
3 Pipa PVC 5/8” Potong 12
4 T-Dos 5/8” Buah 4
5 Cros-dos 5/8” Buah 1
6 Sok Buah 4
7 Skrup ½” Buah 30
8 Skrup 1” Buah 20
9 Fiting duduk Buah 4
10 Kotak kontak Buah 1
11 Saklar tunggal Buah 2
12 Saklar deret Buah 1
13 Lasdop Buah 8
14 Sekring 3 group Buah 1
15 Boch Buah 4
16 Klem Buah 20
10 Lampu pijar Buah 4

4. Peralatan yang digunakan


Jenis dan jumlah peralatan yang digunakan untuk instalasi 1 phasa
3 group dalam pipa ditunjukkan pada Tabel 9.22.

Tabel 9.22
Jenis dan Jumlah Peralatan yang Digunakan Untuk Pemasangan
Instalasi 1 Phasa 3 Group di Dalam Pipa
No Nama Alat Satuan Jumlah
1 Tang kombinasi Buah 2

171 Direktorat Pembinaan SMK


Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik

2 Pisau Buah 1
3 Gergaji besi Buah 1
4 Penggaris Buah 1
5 Obeng besar + Buah 1
6 Obeng kecil + Buah 1
7 Obeng besar - Buah 1
8 Obeng kecil - Buah 1
9 Jara Buah 1
11 Avometer Buah 1
12 Megger Buah 1
5. Gambar instalasi
Gambar denah rencana instalasi ditunjukkan pada Gambar 9.56a dan
Gambar 9.56b menunjukkan rekapitulasi beban.

a. denah rencana instalasi

NYA 1,5mm2 (o)5/8” + 2 lampu pijar


2 2
NYA 2,5mm +NYA 1,5mm (o)5/8”+1lampu pijar +
1kotak kontak

2 2
NYA 2,5mm +NYA 1,5mm (o) 5/8”+ 1 lampu pijar +
1 kotak kontak

b. rekapitulasi beban

Gambar 9.56
Pemasangan Instalasi Menggunakan Pipa 1 Phasa 3 Group

6. Langkah Kerja
a. Gambar bagan instalasi seperti Gambar 9.56 di papan kerja
saudara;
b. Tentukan tempat sekring kas, saklar, kotak-kontak, dan fiting
lampu;
c. Ambil pipa PVC atau potong pipa PVC dengan panjang sesuai
dengan perencanaan saudara;
d. Pasang pipa bersamaan dengan T-dos, boch dengan diperkuat
menggunakan klem;

Direktorat pembinaan SMK 172


Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik

e. Siapkan kabel dengan dengan panjang, jumlah dan warna sesuai


rencana;
f. Masukkan kabel NYA ke dalam pipa dengan jumlah, diameter dan
warna sesuai rencana;
g. Kupas ujung-ujung kabel yang keluar dari ujung pipa menuju kas
sekring, saklar, fiting dan kotak-kontak;
h. Buat mata sambungan yang besarnya sesuai dengan skrup yang
ada pada peralatan;
i. Pasang sekring kas, saklar, fiting, dan kotak-kontak pada tempat
yang telah digambar atau ditentukan;
j. Sambung mata sambungan pada sekring kas, saklat, fiting, dan
kotak-kontak;
k. Periksa hubungan kabel yang masuk ke sekring kas sampai
sambungan yang menuju beban lampu dan kotak-kontak, dengan
menggunakan avometer;
l. Periksa sambungan dengan megger atau megger, jika sedah benar
periksa besar nilai tahanan isolasi antara penghantar kabel phasa dan
kabel nol dan antara kabel phasa dengan kabel pentanahan;
m. Tutup sekring kas, saklar, fiting, dan kotak-kontak jika instalasi
instalasi sudah benar;
n. Laporkan hasil pekerjaan yang telah selesai saudara kerjakan
kepada instruktur;
o. Pasang sekring patron dan lampu pijar pada tempatnya;
p. Beri tegangan pada instalasi yang telah saudara kerjakan;
q. Bongkar pekerjaan saudara yang telah dicoba dengan hati-hati;
r. Kembalikan peralatan kerja dan bahan yang telah saudara bon
kepada laboran;
s. Bersihkan ruang praktik saudara.

7. Keselamatan kerja
a. Jangan mengupas kabel isolasi dengan
posisi pisau tegak lurus karena dapat menggores permukaan logan
kabel atau penghantar,
b. Luruskan kabel sebelum dipasang karena
dapat mempermudah masuknya kabel pada pipa;
c. Sambungan puntiran atau ekor babi tidak
boleh terlalu panjang karena dapat menyebabkan lasdop tidak dapat
menutupi semua permukaan sambungan;
d. Tidak diperbolehkan memasang sekrup
dengan dipukul menggunakan palu karena kepala sekrup bias aus dan

173 Direktorat Pembinaan SMK


Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik

jika kayu sulit disekrup dapat dibuat lubang bantuan untuk sekrup
menggunakan jara;
e. Jangan menghubungkan mata sambungan
ke arah kiri karena pada waktu mengulir sekrup, mata sambungan
yang berarah kiri akan kendor dan lepas;
f. Biasakan memeriksa sekring kas, saklar,
kota-kontak dan fiting sebelum dipasang, yakinkan apakah kondisinya
masih baik atau sudah rusak dan jika rusak harus diganti;
g. Tanyakan pada instruktur dan atau laboran
jika saudara mengalami kesulitan atau ragu-ragu;
h. Gunakan baju kerja pada saat melakukan
pekerjaan instalasi;
i. Jangan bekerja secara gegabah atau
ceroboh;
j. Laporkan pada instruktur dan atau laboran
jika akan menghubungkan tegangan pada instalasi.

8. Tugas

a. Buatlah instalasi dalam pipa seperti pada gambar 9.57 di bawah ini

a. denah rencana instalasi

NYA 1,5mm2 (o)5/8” + 2 lampu pijar

NYA 2,5mm2+NYA 1,5mm2(o)5/8”+1lampu pijar +


1kotak kontak

NYA 2,5mm2+NYA 1,5mm2 (o) 5/8”+ 1 lampu pijar +


1 kotak kontak

b. rekapitulasi beban

Gambar 9.57
Instalasi penerangan

Direktorat pembinaan SMK 174


Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik

b. Ukurlah tahanan isolasi pada instalasi yang Saudara kerjakan;


c. Buat laporan hasil pekerjaan saudara dan hasilnya diskusikan bersama
teman dengan didampingi instruktur dan atau laboran.

9. Pertanyaan
Berdasarkan pengukuran tahanan isolasi, buat kesimpulan jika
dibandingkan dengan persyaratan yang ada pada PUIL 2000?

175 Direktorat Pembinaan SMK

Anda mungkin juga menyukai