pada penyakit /
gangguan sistem
syaraf
Fraktur linear
Fraktur linear
CT scan 3D
Fraktur depress
Depress skull fracture
Fraktur basis cranii
Tanda klinis fraktur basis kranium
• Rhinorea CCS
• Hemotympanum
• Perdarahan dari meatus auditorius externa
• “Racoon” eyes
• Perdarahan subconjungtiva
• Battle’s sign (memar pada area mastoid)
• Defisit nervus kranial
Hematosinus
Perdarahan intracranial (trauma)
1. Epidural Hematoma /extradural hematoma (EDH)
• EDH mucul di ruang potensial antara skull dan dura
• >> usia muda
• 2% dari cerera serius
• 75 – 95% berhubungan dengan fraktur cranium yang
berdekatan
• >>> perdarahan dari a/v meningeal media, dari fraktur
pada calvaria yang berdekatan
• Diagnosis awal sangat diperlukan, prognosis baik
dengan intervensi awal. Keterlambatan diagnosa !
herniasi cerebral dan kompresi batang otak
Epidural Hematoma /extradural
hematoma (EDH)
Stroke
• Stroke hemoragik
• Stroke non-hemoragik (iskemik)
Stroke hemoragik
• Mortalitas ke-3 pada usia dewasa
• Disabilitas permanen
• Stroke : 10-20% hemoragik
• Etiologi ter>> : hipertensi
• Tingkat mortalitas tinggi
Mortalitas
• Misbach & wendra : kasus fatal stroke 23,3
per 100.000 individu di Indonesia (1997)
• Lmasudin : tingkat mortalitas ICH = 51.2 %
• Tingkat mortalitas 30 hari tergantung pada
lokasi dan ukuran perdarahan
• ICH di pontin dan struktur batang otak
lainnya mempunya tingkat mortalitas 75%
pada 24 jam
Perdarahan e.c hipertensif
• Paling sering pada ganglia basalis dan
thalamus
• Jarang pada substansia alba cerebri
Studi imaging
• Brain imaging merupakan langkah krusial
dalam evaluasi pasien
• Harus dilakukan pada basis emergensi
• Brain imaging membantu menegakkan
diagnosis perdarahan
• Dapat juga mengidentifikasi komplikasi :
perdarahan intraventrikel, odema cerebri/
hidrosefalus
Pontine hemorrhage
Stroke iskemik (infark)
• Penyebab kematian ketiga terbanyak di UK dan
penyebab utama disabilitas
• 80% stroke merupakan stroke iskemik
• Bisa sekunder dari penyakit trombosis dan emboli
• Transient ischaemic attacks (TIA) mendahului
seperempat stroke iskemik, dan > 40% terjadi 7 hari
sebelum stroke. Resiko lebih tinggi pada pasien
dengan stenosis karotis dan artrial fibrilasi
• Insidens stroke meningkat dengan usia
• Faktor resiko : hipertensi, merokok, diabetes,
hyperlipidemia, fibrilasi atrium, konsumsi pil
kontrasepsi dan obesitas
• TIA : sindroma klinis bertahan kurang dari
24 jam, meskipun dalam cerebral imaging
bisa ditemukan infark
• Klinis : kelemahan unilateral, disfasia, defek
lapangan pandang.
• Temuan CT : area hypodensitas
Infark cerebri
III. TUMOR
Tumor sistem syaraf pusat
• TUMOR SISTEM SYARAF PUSAT (SSP)
TUMOR SOLID TERBANYAK PADA ANAK
• SITOLOGI SANGAT KOMPLEKS
• HASIL TERAPI KURABEL SAMPAI PROGNOSIS
BURUK
• KEMATIAN AKIBAT TUMOR SSP 0,8 PER
100.000 PADA TAHUN 1995
• EVALUASI PENGOBATAN CUKUP KOMPLEKS
• KESULITAN PENGANGKATAN TUMOR
• KOMPLIKASI AKIBAT PENGANGKATAN
TUMOR
• RESPON TERAPI YANG RENDAH PADA
KASUS-KASUS TERTENTU
• PERLU KERJA SAMA MULTI DISIPLIN
TUJUAN PEMERIKSAAN DENGAN
IMEJING
• PRE TREATMENT : DX SENSITIF & SPESIFIK
ADA / TIDAK TUMOR
LOKASI
LUAS
BENIGN / MALIGNANT, BIOPSI ?
DX IMEJING PILIHAN TERAPI
OPERABILITAS : PENGARUH STRUKTUR PENTING
SEKITAR TUMOR
PROGNOSIS
• POST TREATMENT
INJURY POST TREATMENT / RECCURENT NEOPLASM
LOKASI TUMOR FOSSA POSTERIOR
Tumor otak, medulloblastoma
- panas tinggi
- sakit kepala berat
- nausea
- muntah-muntah
- kaku kuduk
- Kejang-kejang
- Tanda-tanda adanya peningkatan tekanan
intracranial
Etiologi
• Infeksi bakteri
• Penyakit Granulomatosa
• Infeksi Jamur
• Infeksi Parasit
• Infeksi Virus
• AIDS
Infeksi neonatal
Meningitis neonatal: