Anda di halaman 1dari 7

PENCEGAHAN POTENSI PEMBENTUKAN AAT BERDASARKAN PERMODELAN

TIMBUNAN BATUAN PENUTUP KOLAM BEKAS TAMBANG PADA


PT. AVOCET BOLAANG MONGONDOWL

PROPOSAL TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Mata Kuliah


TA – 5102 – Metodologi Penelitian

Oleh :
HARSALIM AIMUNANDAR JAYAPUTRA
NIM : 22113012
Program Studi Magister Rekayasa Pertambangan
( Bidang Khusus Lingkungan Pertambangan)

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG


2016
DAFTAR ISI

A. LATAR BELAKANG ............................................................................................................. 2


B. MAKSUD DAN TUJUAN ...................................................................................................... 3
C. BATASAN MAALAH ............................................................................................................ 3
D. METODOLOGI PENELITIAN .............................................................................................. 3
E. HASIL YANG DIHARAPKAN ............................................................................................. 6
F. DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 6

1
A. LATAR BELAKANG

Di era Globalisasi dan Reformasi saat ini, Pembangunan berwawasan lingkungan telah
menjadi keharusan dalam pelaksanaan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan
lingkungan, termasuk kegiatan pertambangan. Kegiatan pertambangan merupakan kegiatan
yang berhubungan langsung dengan lingkungan dengan prinsip kerja yang mengeksploitasi
sumber daya alam secara langsung sehinggah menyebabkan terjadinya perubahan bentang
alam.
Umumnya penambangan mineral yang dilaksanakan di Indonesia banyak dikerjakan
dengan cara tambang terbuka (open pit mining). Batuan penutup (overburden) yang diambil
pada kegiatan penambangan menyebabkan perubahan bentang alam berupa timbulnya lubang
besar yang pada akhir pengerjaan penambangan akan ditutup kembali dan direklamasi.
Kegiatan yang menyebabkan terjadinya perubahan bentang alam tersebut akan sangat
mengganggu kondisi lingkungan di daerah pertambangan. Salah satu permasalahan yang
sering di timbukan dari kegiatan pertambangan adalah pencemaran air yang di akibatkan oleh
air asam tambang ( acid mine drainage ).
Air asam tambang (AAT) merupakan air asam yang diakibatkan oleh aktivitas
penambangan. Pada kegiatan penambangan, dapat berupa air larian permukaan (run off) atau
penirisan (drainage) dari daerah tambang yang bersifat asam dengan kadar logam tinggi.
Umumnya sering di jumpai pada penambangan mineral dan batubara. AAT terbentuk sebagai
akibat teroksidasinya senyawa belerang dari batuan oleh udara secara alamiah menjadi
belerang dioksida (SO2) dan pada kondisi kelembapan tinggi SO2 diubah menjadi asam sulfat
(H2SO4) melalui proses hidrolisis.
Permasalahan yang ditimbulkan dari AAT seperti tercemarnya air di lingkungan sekitar
daerah pertambangan dapat berpengaruh langsung terhadap masyarakat sekitar. Untuk itu
diperlukan penanganan sejak awal dalam meminimalisir dampak tersebut. Salah satu langkah
dalam mencegah dampak tersebut ialah permodelan yang dilakukan sejak awal dalam
memprediksi terbentuknya potensi air asam tambang berdasarkan timbunan batuan penutup
pada kolam bekas tambang nantinya, sehinggah dapat di tentukan metode dalam pencegahan
maupun pengelolaannya.

2
B. MAKSUD DAN TUJUAN

Penelitan ini bermaksud menetukan metode yang tersedia dalam pencegahan


pembentukan Air Asam Tambang berdasarkan pengolahan timbunan batuan penyusun kolam
bekas tambang pada PT. AVOCET BOLAANG MONGONDOWL.
Tujuan peneliian ini adalah :
1. Menentukan metode terbaik dalam mencegah potensi timbulnya Air asam Tambang
berdasarkan analisis terhadap Penilaian secara geologis, Tes geokimia Kinetic, Tes
geokimia static pada lokasi penelitian.
2. Mengetahui tingkat efisiensi dan efektifitas dalam metode yang digunakan.

C. BATASAN MAALAH

Agar penelitian ini mengarah sesuai judul, maka diperlukan batasan batasan masalah
sebagai berikut :

1. Daerah penelitian dilakukan pada pit lake PT. Avocet Bolaang Mongondow, Lanut
Utara, Sulawesi Utara
2. Pemilihan metode pencegahan potensi terbentuknya AAT hanya terdiri atas metode
tutupan kering dan metode tutupan basah.
3. Analisa terhadap penentuan metode berdasarkan Penilaian secara geologis, Tes
geokimia Kinetic, Tes geokimia static pada lokasi penelitian.

D. METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi dalam penelitian ini dimulai berdasarkan fakta yang diperoleh bahwa
kegiatan pertambangan dapat menghasilkan air asam tambang ( Acid Mine Drainage )
pada kolam bekas tambang. Permasalahan Air asam tambang ( Acid Mine Drainage )
merupakan Salah satu isu penting dalam pengelolaan lingkungan yang sering dihadapi
oleh industry pertambangan karena dampak lingkungan yang ditimbulkannya bisa
menjadi permasalahan dalam jangka panjang, oleh karena itu diperlukan kemampuan

3
dalam memerkirakan pembentukan air asam tambang dalam mencegah ataupun
menghambat pembentukannya.
Selanjutnya mengumpulkan sejumlah data lapangan dan data laboratorium serta
sejumlah perumusan yang akan digunakan dalam memperkirakan pembentukan AAT
nantinya, pengumpulan dan analisis data dalam penelitian ini ialah sebagai berikut :
 Penilaian secara geologis
 Tes Geokimia Statik
 Tes Geokimia Kinetik
Kemudian berdasarkan pengujian di lakukan analisis terhadap factor – factor diatas,
dari analaisis tersebut dapat diperkirakan pembentukan AAT nantinya, sehinggah dapat
dimodelkan perancangan pengolahan timbunan batuan penyusun dalam mencegah/
menghambat pembentukan AAT menggunakan metode yang tersedia. ( Metode tutup
kering / Metode tutup basah )

Langkah berikutnya ialah menentukan kriteria berdasarkan perumusan dalam


pengujian yang dilakukan, kriteria dalam pengujian ini ialah menentukan timbunan batuan
penyusun termaksuk katagori batuan pembentuk asam (PAF) atau batuan tidak pembentuk
asam (NAF) berdasarkan percobaan dari tiap – tiap metode, Sehiggah dapat di tentukan
metode terbaik dalam pencegahan / penghambat pembentukan AAT pada timbunan batuan
penutup kolam bekas tambang nantinya.

Berikut gambar diagram alir metodologi penelitian :

4
FAKTA
- Kolam bekas Tambang / Pit lake terbentuk akibat kegiatan penambangan pada permukaan.
- Pit lake dapat menimbulkan air asam tambang akibat komposisi batuan penyusun yang bersifat membentuk asam (PAF)
- Diperlukan prediksi sejak awal dalam memodelkan timbunan batuan penutup pada pit lake untuk mencegah ATT
-

PROBLEM STATEMENT
Pembentukan AAT dapat dicegah dengan menggunakan metode penutup basah maupun metode
penutup kering berasarkan permodelan batuan penyusun pit lake.

PERUMUSAN : DATA LAPANGAN :


- Data Geologi daerah penelitian
- Maximum Potential Acidity (MPA) = Total sulfur (%) x 30,6 - Data hasil cooring
- Acid Neutralising Capacity (ANC) (kg H2SO4 t-1) - Pengukuran pH pada sump
𝑚𝑜𝑙 𝑘𝑔𝐻2 𝑆𝑂4
𝑉(𝐿) × 𝑀( )× 0.098 × ( )
𝐿 𝑚𝑜𝑙
= 𝑡𝑜𝑛 DATA LAB :
𝑊(𝑔𝑟𝑎𝑚) × 10−6 ( )
𝑔𝑟𝑎𝑚 - Hasil uji Mineralogi batuan
- Net Acid Producing Potential (NAPP) = MPA – ANC ( kg H2SO4 t-1) (X-ray Difracion)
- NPR = ANC / MPA - Hasil uji geokimia kinetik
- Hasil uji geokimia static
- Hasil uji kualitas air lindian, air
hujan, dan air di pit sump lokasi
penelitian

ANALISIS :
- Penilaian secara geologis
- Tes geokimia Kinetic
- Tes geokimia static

KRITERIA
No NAPP < 0 dan NPR > 1
golongan NAF (basa)

YES

RANGKUMAN
konsep pencegahan terbentuknya AAT adalah pengendalian oksidasi mineral sulfida dan reaksi turunannya.

KESIMPULAN
Diperoleh metode terbaik berdasarkan analisis berdasarkan timbunan batuan penutup kolam
bekas tambang pada PT. Avocet Bolaang Mongondowl

5
E. HASIL YANG DIHARAPKAN

Penelitian ini diharapkan dapat menemukan metode terbaik dalam mencegah


ataupun menghambat pembentukan AAT berdasarkan analisis Penilaian secara
geologis, Tes Geokimia Statik, Tes Geokimia Kinetik pada timbunan batuan bekas
koam tambang nantinya, sehinggah dapat meminimalisir dampak yang terjadi pada
lingkungan.

F. DAFTAR PUSTAKA

1. Bernhard Dold, 2016, ”Acid rock drainage prediction: A critical review”,


Journal of Geochemical Exploration, Lulea Sweden

Anda mungkin juga menyukai