Anda di halaman 1dari 8

Uji Aktivitas Ekstrak Biji Ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.

) terhadap
Penurunan Kadar Gula Darah Mencit Jantan (Mus musculus L.)

Hasyim As’ari1, Tristi Indah Dwi K.2


1,2
Program Studi Biologi, ProgramStudi Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Banyuwangi, Indonesia
Email korespondensi : hasyim.asari22@gmail.com

Abstrak

Latar Belakang: Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh ketidak
mampuan tubuh dalam memproduksi insulin dan/atau insulin yang dihasilkan oleh tubuh tidak
dapat bekerja secara optimal. Penderita diabetes rawan terhadap pajanan radikal bebas
sehingga menimbulkan dampak komplikasi yang mendorong kerusakan organ. Glukosa darah
pada penderita diabetes harus distabilkan salah satu tanaman yang berpotensi sebagai obat
alami diabetes adalah biji ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.). Penelitian sebelumnya
menunjukkan bahwa biji ganitri mengandung senyawa kimia seperti glikosida, alkaloid, steroid,
dan flavonoid. Senyawa-senyawa tersebut memiliki efek farmakologi diantaranya dapat
digunakan sebagai obat penenang, hipnotis, tranquillizing, anticonvulsive, antiepilepsi, aktivitas
antihipertensi dan antidiabetes. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi aktivitas ekstrak biji ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.) terhadap
penurunan kadar gula darah, serta kolesterol dan trigliserida pada mencit (Mus musculus L.)
jantan diabetes.
Metode: Dosis ekstrak biji ganitri yang digunkan yaitu 650 mg/kg BB, 1300 mg/kg BB dan 2600
mg/kg BB, sedangkan kontrol terdiri dari kontrol positif (K+) yaitu perlakuan berupa pemberian
suspensi glibenklamid 0,013 mg/kg BB dalam aquades dan kontrol negatif (K-) berupa
aquades. Parameter yang diamati adalah kadar gula darah, kolestrol dan trigliserida.
Pengukuran kadar gula darah, kolesterol, dan trigliserida mencit selama perlakuan dilakukan
pada hari ke-17 dan 25.
Hasil: Perlakuan yang efektif dalam menurunkan gula darah, kolesterol, dan trigliserida adalah
dosis 2600 mg/kg BB, ditunjukkan dengan penuruanan kadar gula darah yang relative sama
dengan kontrol positif glibenklamide. Rata-rata kadar gula darah mengalami penurunan dari
sebelumnya antara 258,9-264,3 mg/dl menjadi 165,2 mg/dl, kadar kolesterol sebelumnya
antara 135 -149,1 mg/dl menjadi 82,1 mg/dl, serta kadar trigliserida sebelumnya antara 153,8
-159,6 mg/dl menjadi 79,3 mg/dl.
Kesimpulan: Terdapat pengaruh pemberian ekstrak biji ganitri (Elaeocarpus sphaericus
Schum.) terhadap penurunan kadar gula darah, kadar kolesterol, dan trigliserida. Semakin
tinggi dosis yang diberikan maka semakin tinggi penuruanan kadar gula darah, kadar kolesterol
dan trigliserida mencit jantan.

Kata Kunci: biji ganitri, kadar gula darah,kolesterol, kadar trigliserida, mencit.
Abstract

Background: Diabetes mellitus is a chronic disease because the body does not afford
toproduce insulin and / orthe insulin which is produced by the body can not function optimally.
The diabeticis sensitivefor extreme radicaluntilgive complicationeffect that led tobroke organ.
Blood glucose in diabetics should be stabilized using one of plants that have potential as
natural medicine for diabetes is ganitri seed (Elaeocarpus sphaericus Schum.). The Previous
research showed that ganitri seed contain chemical compounds such as glycosides, alkaloids,
steroids, and flavonoids. These compounds have pharmacological effects which can be used
as sedatives, hypnosis, tranquillizing, anticonvulsive, antiepileptic, antihypertensive and
antidiabetic activities. Based on this case, this researchconduct to identify the activity of ganitri
seed extract (Elaeocarpus sphaericus Schum.) To decrease blood glucose levels cholesterol
and triglycerides in diabetic male mouse (Mus musculus L.).

Pedoman Penulisan Jurnal Riset Informasi Kesehatan STIKES Harapan Ibu Jambi 20
Method: The dose of ganitri seed extract wasused 650 mg / kg BB, 1300 mg / kg BB and 2600
mg / kg BB, whereas the control consists of positive control (K +), by giving suspension
glibenklamidtreatment 0.013 mg / kg BB in Aquades and negative control (K-) isaquades form.
The parameterwhich observed blood glucose levels, cholesterol and triglycerides.
Measurement of blood glucose, cholesterol, and triglyceride levelss of mouse during the
treatment was carried out on the 17th and 25th days.
Results : The Effective treatment of reducing blood glucose, cholesterol, and triglycerides was
2600 mg / kg BBdose, it was showed by decreasing blood glucose levels which were relatively
same as the positive control of glibenklamide. The average blood glucose levelsdecreasein the
previous was about 258.9-264.3 mg / dl became 165.2 mg / dl, previous cholesterol levelswas
about 135 -149.1 mg / dl became 82.1 mg / dl, and Previous triglyceride levelswas about 153.8
to 159.6 mg / dl became 79.3 mg / dl.
Conclusion: There waseffect of giving ganitri seed extract (Elaeocarpus sphaericus Schum.)
To decrease blood glucose levels, cholesterol levels and triglyceride. The Higherdose given, the
higher the decline in blood glucose levels, cholesterol and triglyceride levels in male mouse.

Keywords: ganitri seed, blood glucose levels, cholesterol, triglyceride levels, mice.

PENDAHULUAN Biji ganitri (Elaeocarpus sphaericus


Diabetes mellitus merupakan penyakit Schum.) (Elaeocarpaceae) dapat digunakan
kronis yang disebabkan oleh ketidak sebagai obat alami, karena pada tanaman ini
mampuan tubuh dalam memproduksi insulin mempunyai senyawa bioaktif yang
dan/atau insulin yang dihasilkan oleh tubuh berpotensi menyembuhkan berbagai
tidak dapat bekerja secara optimal1. Kondisi penyakit5. Kandungan kimia biji ganitri,
tersebut mengakibatkan terjadinya antaralain adalah glikosida, alkaloid, steroid,
hiperglikemik, yaitu penumpukan glukosa dan flavonoid6. Biji ganitri juga mengandung
dalam darah. Kadar glukosa darah yang pitosterol, karbohidrat, protein, tannin, asam
tinggi pada penderita diabetes mellitus akan gallic dan ellagic, quercetin, serta asam
menurunkan imunitas tubuh. Sel endothel lemak termasuk asam palminat dan asam
akan mengalami peradangan yang linoleat7. Senyawa bioaktif yang terkandung
disebabkan oleh glukosa yang berakibat pada biji ganitri tersebut memiliki efek
metabolisme tubuh menjadi terganggu, farmakologi diantaranya dapat digunakan
dalam kondisi tersebut kemampuan tubuh sebagai obat penenang, hipnotis,
menghasilkan antioksidan enzimatis semakin tranquillizing, anticonvulsive, antiepilepsi,
menurun2. Kompensasinya, penderita aktivitas antihipertensi dan antidiabetes8.
diabetes rawan terhadap pajanan radikal Penelitian sebelumnya, menunjukkan
bebas sehingga menimbulkan dampak bahwa ekstrak daun Elaeocarpus ganitrus
komplikasi yang mendorong kerusakan dapat memicu aktivitas hipoglimik pada tikus
organ3. Serta, resistensi insulin yang sering normal9. Serta hasil penelitian terkait
dialami penderita diabetes, dapat penggunaan ekstrak biji Elaeocarpus
meningkatkan lipolisis pada jaringan adiposa ganitrus anggota dari keluarga
sehingga terjadi peningkatan lemak dalam Elaeocarpaceae, memiliki aktivitas
darah termasuk kolesterol dan trigliserida4. antidiabetes yang bergantung pada dosis10.
Glukosa darah pada penderita diabetes Berdasarkan uraian diatas dimungkinkan biji
harus distabilkan, salah satunya dengan ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.)
obat alami yang rendah efek samping, dapat digunakan sebagai menurunkan kadar
mudah didapatkan dan harga yang murah. gula darah trigliserida pada penderita
Kearifan lokal yang ada di masyarakat, diabetes. Tujuan dari penelitian ini adalah
semakin mendorong masyarakat dalam untuk mengidentifikasi aktivitas ekstrak biji
pemanfaatan sumber daya alam sebagai ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.)
alternatif obat alami. Salah satu tanaman terhadap penurunan kadar gula darah, serta
yang berpotensi sebagai obat alami adalah kolesterol dan trigliserida pada mencit (Mus
biji ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.). musculus L.) jantan diabetes.

Pedoman Penulisan Jurnal Riset Informasi Kesehatan STIKES Harapan Ibu Jambi 21
METODE uji diambil sebagai kadar gula darah,
Penelitian dilakukan di Laboratorium kolesterol, dan trigliserida awal.
Biologi FMIPA Universitas PGRI Perlakuan pemberian ekstrak biji ganitri
Banyuwangi, dengan menggunakan diberikan mulai hari ke-11, pengambilan
Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian darah mencit selama perlakuan dilakukan
menggunakan hewan uji 25 mencit, dengan pada hari ke-17 dan 25. Analis data
rincian 15 ekor untuk perlakuan serta 10 menggunakan uji Anova dan Duncan dengan
ekor untuk kontrol. tingkat kepercayaan 95% (p = 0,05).
Perlakuan dilakukan selama 15 hari,
sebelumnya hewan uji diaklimasi selama 7 HASIL
hari dengan diberi pakan sintetik dan air 1. Hasil Pengukuran Kadar Gula Darah,
minum dalam kondisi laboratorik. Dosis Kolesterol, dan Trigliserida
ekstrak biji ganitri yang digunkan yaitu 650 Pengukuran kadar Gula darah,
mg/kg BB, 1300 mg/kg BB dan 2600 mg/kg kolesterol, dan trigliserida mencit dilakukan
BB, sedangkan kontrol terdiri dari kontrol dengan mengambil sampel darah pada vena
positif (K+) yaitu perlakuan berupa orbitalis mata, dengan menggunakan
pemberian suspensi glibenklamid 0,013 mikropipet hematokrit heparin. Sampel data
mg/kg BB dalam aquades dan kontrol negatif yang keluar ditampung pada mikrotube, dan
(K-) berupa aquades. Setiap perlakuan selanjutnya diteteskan pada stik indikator
diberikan secara sondase. Parameter yang gula darah, kolesterol, dan trigliserida yang
diamati adalah kadar gula darah, kolestrol kemudian dianalisis dengan alat multicare
dan trigliserida. biosys italy. Data hasil pengukuran kadar
Mencit diabetes didapatkan dengan gula darah, kolesterol, dan trigliserida
penyuntikan larutan aloksan dengan dosis diuraikan pada Tabel berikut ini.
210 mg/kg BB sebanyak 0,3 ml melalui
intraperitoneal. Setelah 3 hari darahhewan

Tabel 1. Hasil pengukuran kadar gula darah mencit (Mus musculus L.) jantan
Data Data Data
Data Awal
Peningkatan Penurunan Penurunan
Perlakuan (mg/dl)
(mg/dl) (mg/dl) (mg/dl)
Hari Ke-7 Hari Ke-10 Hari Ke-17 Hari Ke-25
P1 122,40 262,00 239,60 219,80
P2 123,20 265,20 224,00 184,60
P3 119,80 259,00 216,40 165,80
K+ 124,60 267,00 197,80 136,00
K- 121,20 264,60 268,60 267,80
Keterangan :
P1 : perlakuan dengan pemberian ekstrak biji ganitri 650 mg/kgBB
P2 : perlakuan dengan pemberian ekstrak biji ganitri 1300 mg/kgBB
P3 : perlakuan dengan pemberian ekstrak biji ganitri 2600 mg/kgBB
K + : perlakuan dengan pemberian glibenklamide.
K- : perlakuan dengan pemberian aquades seteril.

Hasil pengujian menunjukkan perlakuan mencit paling besar selama perlakuan hari
pemberian ekstrak biji ganitri 2600 mg/kg BB ke-17 dan ke-25.
(P3) dapat menurunkan kadar gula darah

Pedoman Penulisan Jurnal Riset Informasi Kesehatan STIKES Harapan Ibu Jambi 22
Tabel 2. Hasil pengukuran kadar kolesterol mencit (Mus musculus L.) jantan
Kolesterol Data Data
Hiperkolesterol
Awal Penurunan Penurunan
Perlakuan (mg/dl)
(mg/dl) (mg/dl) (mg/dl)
Hari Ke-7 Hari Ke-10 Hari Ke-17 Hari Ke-25
P1 67,20 146,20 107,80 104,80
P2 59,00 137,40 116,40 100,80
P3 61,20 144,80 113,40 110,40
K+ 64,80 134,20 104,20 105,20
K- 75,40 152,00 118,60 106,00
Keterangan :
P1 : perlakuan dengan pemberian ekstrak biji ganitri 650 mg/kgBB
P2 : perlakuan dengan pemberian ekstrak biji ganitri 1300 mg/kgBB
P3 : perlakuan dengan pemberian ekstrak biji ganitri 2600 mg/kgBB
K+ : perlakuan dengan pemberian glibenklamide.
K- : perlakuan dengan pemberian aquades seteril.

Hasil pengujian menunjukkan perlakuan darah mencit paling besar selama perlakuan
pemberian ekstrak biji ganitri 2600 mg/kg BB hari ke-17 dan ke-25.
(P3) dapat menurunkan kadar kolesterol

Tabel 2. Hasil pengukuran kadar trigliserida mencit (Mus musculus L.) jantan
Trigliserida Data Data
Hipertrigliserida
Awal Penurunan Penurunan
Perlakuan (mg/dl)
(mg/dl) (mg/dl) (mg/dl)
Hari Ke-7 Hari Ke-10 Hari Ke-17 Hari Ke-25
P1 81,40 156,60 134,40 109,20
P2 77,00 159,40 137,20 118,00
P3 80,80 148,60 135,00 105,80
K+ 90,80 149,00 136,00 111,60
K- 70,80 148,00 129,20 106,80
Keterangan :
P1 : perlakuan dengan pemberian ekstrak biji ganitri 650 mg/kgBB
P2 : perlakuan dengan pemberian ekstrak biji ganitri 1300 mg/kgBB
P3 : perlakuan dengan pemberian ekstrak biji ganitri 2600 mg/kgBB
K+ : perlakuan dengan pemberian glibenklamide.
K- : perlakuan dengan pemberian aquades seteril.

Hasil pengujian menunjukkan perlakuan ganitri, pada hari ke 17 dan hari ke-25
pemberian ekstrak biji ganitri pada perlakuan
didapatkan nilai signifikasi sebesar 0,000
(P1, P2, P3) memeberikan pengaruh sehingga (P<0,05). Dapat disimpulkan
penurunan kadar trigliserida yang relatif bahwa terdapat pengaruh pemberian ekstrak
sama baik pada hari ke-17 dan ke-25. biji gantri (Elaeocarpus sphaericus Schum.)
terhadap penurunan kadar gula darah mencit
2. Hasil Analisi Data (Mus musculus L.) jantan.Hasil uji Duncan
Berdasarkan analisis data uji One way perlakuan pemberian ekstrak biji ganitri
ANOVA, perlakuan pemberian ekstrak biji diuraikan pada Tabel dibawah ini.
Tabel 4. Hasil uji Duncan kadar gula darah mencit jantan
Rata-rata Kadar Gula Dara (mg/dl), (x ± SD) (α = 0.05)
Perlakuan Frekuensi (N)
Penurunan hari-17 Penurunan hari-25
P1 5 239,60a ± 7,635 219,80a ± 7,759
P2 5 224,00b ± 4,899 184,60b ± 6,348
b
P3 5 216,40 ± 5,857 165,80c ± 5,933
c
K+ 5 197,80 ± 7,085 136,00d ± 8,337
d
K- 5 268,60 ± 4,615 267,80e ± 5,020

Pedoman Penulisan Jurnal Riset Informasi Kesehatan STIKES Harapan Ibu Jambi 23
Perlakuan yang memiliki notasi yang sama Semakin tinggi dosis yang diberikan,
menunjukkan berbeda tidak signifikan, sehingga semakin tinggi juga senyawa
sedangkan notasi yang berbeda antioksidan yang ada didalamnya, maka
menunjukkan berbeda signifikan. akan semakin besar efek penurunan kadar
gula darah yang diberikan13.
PEMBAHASAN Sedangkan pada kontrol positif (K+)
1. Hasil Pengukuran Kadar Gula Darah yaitu glibenklamide, menunjukkan
Awal dan Sesudah Induksi Aloksan kemampuan yang lebih efektif dibandingkan
Sebelum dilakukan perlakuan perlakuan P1, P2, dan P3 dalam penurunan
pemberian ekstrak biji ganitri, hewan coba kadar gula darah baik perlakuan pada hari
diukur kadar gula darah awal pada hari Ke- ke-17 dan hari ke-25, dengan menurunkan
7 setelah aklimasi dan sesudah induksi kadar gula darah hingga 139,6 mg/dl. Pada
aloksan pada hari ke-10 (Tabel 1). kontrol negatif (K-) yaitu aquades steril,
menunjukkan rata-rata kadar gula darah tidak berdampak terhadap penurunan kadar
awal mencit berkisar antara 122,6 – 127,9 gula darah baik pada hari ke-17 dan hari
mg/dl. Menurut Toruan (2012), kadar gula ke-25, sebaliknya kadar gula darah mencit
darah normal saat puasa berkisar antara 80 cenderung meningkat hingga 272,3 mg/dl.
– 144 mg/dl. Hal tersebut menunjukkan Analisis data yang dilakukan dengan
bahwa kadar gula darah awal mencit (Tabel menggunakan uji One way ANOVA pada
1) dalam keadaan normal. Sedangkan hasil perlakuan pemberian ekstrak biji ganitri,
pengukuran kadar gula darah mencit pada hari ke 17 dan hari ke-25 didapatkan
setelah induksi aloksan mengalami nilai signifikasi sebesar 0,000 sehingga
peningkatan dengan rata-rata antara 258,9 (P<0,05). Dapat diartikan bahwa terdapat
-264,3 mg/dl, dengan kisaran rata-rata gula pengaruh pemberian ekstrak biji ganitri
darah tersebut mencit menunjukkan (Elaeocarpus sphaericus Schum.) terhadap
keadaan diabetes. Aloksan secara selektif penurunan kadar gula darah mencit (Mus
merusak β pulau Langerhans dengan cara musculus L.) jantan. Sedangakan hasil uji
memecah ikatan DNA pada sel β pulau Ducan pada hari ke 17 didapatkan
Langerhans melalui reaksi redoks yang perlakuan P2 dan P3, tidak berbeda
radikal superoksida. Hal ini menyebabkan signifikan, sedangkan pada hari ke-25
sel β pulau Langerhans tidak dapat perlakuan P3 berbeda signifikan terhadap
memproduksi hormon insulin11. Sehingga perlakuan lainnya (Tabel 4).
dalam keadaan tersebut mencit janta akan Terjadinya penurunan kadar gula
mengalami keadan diabetes, hal tersebut darah dengan perlakuan pemberian ekstrak
ditunjukan dengan kadar gula darah mencit biji ganitri dapat disebabkan oleh aktivitas
diatas 180 mg/dl12. senyawa antioksidan yang terdapat dalam
biji ganitri. Senyawa antioksidan yang dapat
2. Uji Aktivitas Ekstrak Biji Ganitri menurunkan kadar gula darah mencit
terhadap Kadar Gula Darah dalam biji ganitri diduga adalah alkaloid
Selama pengukuran kadar gula darah (rudrakine, (-) elaeocarpine dan (-). iso-
mencit pada hari ke-17 dan hari ke-25, elaeocarpine) dan flavanoid10. Senyawa
kadar gula darah mencit mengalami alkaloid dalam biji ganitri dapat menurunkan
penurunan. Dimana semua perlakuan kadar gula darah dengan cara
pemberian ekstrak biji ganitri berdampak meningkatkan proses transpot glukosa
terhadap penurunan kadar gula darah dalam darah, menghambat penyerapan
mencit, namun perlakuan yang paling glukosa dalam usus, menstimulus sintesis
efektif dalam menurunkan kadar gula darah glikogen dan menghambat sintesis glukosa
adalah perlakuan P3 dengan dosis ekstrak dengan menghambat enzim glukosa 6-
biji ganitri (2600 mg/kg BB) hari ke-25 dapat fosfatase dan enzim fruktosa 1,6-
menurunkan kadar gula darah hingga 165,2 bifosfatase dalam mempengaruhi proses
mg/dl (Tabel 1). Hal tersebut menunjukkan glukoneogenesis, serta meningkatkan
bahwa peningkatan dosis ekstrak biji ganitri oksidasi glukosa melalui glukosa 6-fosfat
sebanding dengan kemampuan dalam dehidrogenase14. Sedangkan senyawa
menurunkan kadar gula darah mencit. flavanoid dalam biji ganitri dapat
menstimulir penggunaan glukosa perifer ke-25 menunjukkan penurunan kadar
dengan cara meningkatkan jalur glikolitik kolesterol total menjadi 80,3 mg/dl, dan
dan glikogenik yang dapat berdampak pada kontrol negatif (K-) yaitu aquades
dalam menekan jalur glikogenolisis dan steril tidak mengalami penurunan kadar
glukoneogenesis15. kolesterol total, sebaliknya meningkat
menjadi 147,2 mg/dl.
3. Kadar Kolesterol Mencit (Mus Penurunan kadar kolesterol total pada
musculus L.) Jantan Selama perlakuan pemberian ekstrak biji ganitri
Perlakuan Pemberian Ekstrak Biji pada hari ke-17 dan ke-25, menunjukkan
Ganitri semakin tinggi dosis ekstrak biji ganitri yang
digunakan berdampak terhadap penurunan
Sebelum dan sesudah perlakuan kadar kolesterol yang lebih tinggi. Hal
pemberian ekstrak biji ganitri dilakuan tersebut menunjukkan bahwa semakin
pengukuran kadar kolesterol. Pengukuran tinggi dosis ekstrak biji ganitri mengandung
kadar kolesterol dilakukan pada hari ke-7 senyawa antioksidan khususnya senyawa
sebagai data awal, hari ke-10 saat mencit flavanoid, dengan konsentrasinya yang
keadaan diabetes, hari ke-17 perlakuan besar senyawa ini mampu menghambat
selama 7 hari, dan hari ke-25 perlakuan oksidasi kolesterol dalam tubuh dan
selama 15 hari (Tabel 2). Rata-rata kadar berakibat terhadap penurunan kadar
kolesterol awal mencit berkisar antara 68,6 kolesterol17.
– 74,2 mg/dl. Kadar kolesterol total mencit
dapat dikatakan normal/baik, berada kurang 4. Kadar Trigliserida Mencit (Mus
dari 200 mg/dl3. (Tabel 2) kadar kolesterol musculus L.) Jantan Selama
total awal mencit dalam keadan Perlakuan Pemberian Ekstrak Biji
normal/baik. Sedangkan hasil pengukuran Ganitri
kadar kolesterol total mencit saat mencit Sebelum dan sesudah perlakuan
dalam keadan diabetes kadar kolesterolnya pemberian ekstrak biji ganitri dilakuan
mengalami peningkatan dengan rata-rata pengukuran kadar trigliserida. Pengukuran
antara 135 -149,1 mg/dl, dengan kisaran kadar trigliserida dilakukan pada hari ke-7
rata-rata kadar kolesterol total tersebut sebagai data awal, hari ke-10 saat mencit
kadar kolesterol total mencit masih dalam keadaan diabetes, hari ke-17 Perlakuan
kategori normal/baik, walaupun terjadi selama 7 hari, dan hari ke-25 perlakuan
peningkatan selama mencit diabetes. selama 15 hari. Rata-rat kadar trigliserida
Peningkatan kolesterol plasma pada awal mencit antara 79,6 – 92,6 mg/dl (Tabel
penderita diabetes dapat disebabkan 3). Kadar trigliserida mencit dikatakan
resistensi insulin yang mempengaruhi normal/baik, berada kurang dari 150 mg/dl,
proses sintesis dan pelepasan lipoprotein dan dikatakan cukup baik apabila diantara
plasma16. Resistensi insulin akan 150 – 199 mg/dl3. (Tabel 3) kadar
meningkatkan lipolisis pada jaringan trigliserida awal mencit dalam keadan
adiposa sehingga terjadi peningkatan lemak normal/baik. Sedangkan hasil pengukuran
dalam darah termasuk kolesterol dan kadar trigliserida mencit dalam keadan
trigliserida4. diabetes, kadar trigliserida mengalami
(Tabel 2) Selama perlakuan peningkatan dengan rerata antara 153,8
pemberian ekstrak biji ganitri, kadar -159,6 mg/dl, kisaran rata-rata kadar
kolesterol total yang sebelumnya meningkat trigliserida tersebut masih dalam kategori
selama mencit dalam keadaan diabetes cukup baik, walaupun terjadi peningkatan
pada hari-17 dan ke-25 berangsur-angsur selama mencit diabetes.
mengalami penurunan dengan kadar yang Peningkatan trigliserida pada
berbeda-beda. Perlakuan yang paling penderita diabetes dapat disebabkan
efektif menurunkan kadar kolesterol total resistensi insulin yang mengakibatkan kerja
pada hari ke-17 dan ke-25 adalah beberapa enzim untuk melakukan
perlakuan P3 dengan dosis ekstrak biji metabolisme lemak yaitu enzim lipoprotein
ganitri 2600 mg/kg BB, dengan penurunan lipase dan lipasesensitive hormone
kadar kolesterol total menjadi 82,1 mg/dl terganggu, sehingga terjadi peningkatan
pada hari ke-25. Sedangkan pada kontrol kadar trigliserida plasma dari hasil hidrolisis
positif (K+) yaitu glibenklamide pada hari jaringan15. (Tabel 3) selama perlakuan
pemberian ekstrak biji ganitri, kadar DAFTAR PUSTAKA
trigliserida yang sebelumnya meningkat 1. Shabella, R. Terapi Herbal Buah Sayuran
selama mencit diabetes pada hari-17 dan untuk Diabetes. Klaten: Cable Book;
ke-25 berangsur-angsur mengalami 2013.
penurunan dengan kadar yang berbeda- 2. Lingga, L. The Healing Power of
beda. Perlakuan yang paling efektif Antioxidant. Jakarta: PT Elex Media
menurunkan kadar trigliserida pada hari ke- Komputindo; 2012.
17 dan ke-25 adalah perlakuan P3 dengan 3. Toruan, P.L. Diabetes (Sakit tapi Sehat).
dosis ekstrak biji ganitri 2600 mg/kg BB, Jakarta: Transmedia Pustaka: 2012.
dengan penurunan kadar trigliserida 4. Rader DJ, Hoobs H. H. Disorders of
menjadi 79,3 mg/dl pada hari ke-25. lipoprotein metabolism. Harrison’s
Sedangkan pada kontrol positif (K+) yaitu Principles of Internal Medicine. Edisi ke-
glibenklamide pada hari ke-25 16. New York: Mc Graw Hill; 2005.
menunjukkan bahwa penurunan kadar 5. Setyawati, T. Pemanfaatan Pohon
trigliserida menjadi 78,4 mg/dl, dan pada Berkhasiat Obat di Cagar Alam. Jurnal
kontrol negatif (K-) yaitu aquades steril tidak Penelitian Hutan dan Konservasi Alam.
mengalami penurunan kadar trigliserida, 2010; VII (2): 177 – 192.
sebaliknya meningkat menjadi 170,5 mg/dl. 6. Khushbu P, Mahendra S, Bharat P,
Penurunan kadar trigliserida pada Anshulika U, Kamal K P. Preliminary
perlakuan pemberian ekstrak biji ganitri phytochemical screening and
pada hari ke-17 dan ke-25, menunjukkan antimicrobial activities of plant extract of
bahawa semakin tinggi dosis ekstrak biji Elaeocarpus ganitrus Roxb. International
ganitri yang digunakan berdampak Journal Of Bioassays. 2016; 5(9): 4885-
terhadap penurunan kadar trigliserida yang 4889.
lebih tinggi. Hal tersebut menunjukkan 7. Joshi, Jain. A Review on Ethnomedicinal
bahwa semakin tinggi dosis ekstrak biji and Traditional Uses of Elaeocarpus
ganitri mengandung senyawa antioksidan ganitrus Roxb. (Rudraksha). International
khususnya senyawa flavanoid, dengan Journal of Pharma and Bio Sciences.
konsentrasinya yang besar senyawa ini 2014; 5(1): 495 – 511.
mampu menghambat radikal bebas serta 8. Hardainiyan, S., Bankim C. N., Krishan
gugus hidroksil (-OH) dalam flavanoid dapat K. Elaeocarpus Ganitrus (Rudraksha): A
mendonorkan proton (atom H), sehingga Reservoir Plant with their
radikal bebas menjadi stabil yang kemudian Pharmacological Effects. International
menghambat reaksi oksidasi dan hidrolisis Journal of Pharmaceutical Sciences
pada jaringan, yang berdampak terhadap Review and Research. 2015; 34 (1): 55-
penurunan kadar trigliserida17. 64.
9. Bharati, Satish, Shanmugam, Palvannan.
KESIMPULAN Evaluation of Antioxidant Properties of
Terdapat pengaruh pemberian ekstrak Elaeocarpus ganitrus Leaves. Indinian
biji ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.) Journal of Pharmaceutical. 2008; 7(3):
terhadap penurunan kadar gula darah, serta 211-215.
kadar kolesterol, dan trigliserida. Perlakuan 10. Amolkumar, Abhishek, Manoj, Archana.
pemberian ekstrak biji ganitri efektif dalam An Evaluation of the Antidiabetic Effects
menurunkan gula darah, kolesterol, dan of Elaeocarpus ganitrus in Experimental
trigliserida selama 15 hari dengan dosis Animals. Indian Journal of Pharmacology.
2600 mg/kg BB). Rata-rata kadar gula darah 2011; 43 (1): 56–59.
mengalami penurunan dari sebelumnya 11. Rohilla A, Shahjad A. Alloxan Induced
antara 258,9-264,3 mg/dl menjadi 165,2 Diabetes: Mechanisms and Effects.
mg/dl, kadar kolesterol sebelumnya antara International Journal of Research in
135 -149,1 mg/dl menjadi 82,1 mg/dl, serta Pharmaceutical and Biomedical
kadar trigliserida sebelumnya antara 153,8 Sciences. 2012; 3 (2): 819-823.
-159,6 mg/dl menjadi 79,3 mg/dl. 12. Tjokroprawiro A. Diabetes Melitus :
Klasifikasi, Diagnosis, dan Terapi, Edisi
III.Gramedia Pustaka Utama: Jakarta; inermis Linn.) Terhadap Penurunan
2003. Kadar Glukosa, Kolesterol Total dan
13. Dyahnugra A A, Simon B W. Pemberian Trigliserida Darah Mencit yang Diinduksi
Ekstrak Bubuk Simplisia Kulit Manggis Aloksan. Jurnal Kimia Indonesia. 2006; 1
(Garcinia mangostana L.) Menurunkan (2): 71-77.
Kadar Glukosa Darah pada Tikus Putih 16. Siregar, J. Perbandingan kadar LDL
(Rattus norvegicus) Strain Wistar Jantan kolesterol pada Diabetes Mellitus dengan
Kondisi Hiperglikemik. Jurnal Pangan atau tanpa hipertensi. Tesis (tidak
dan Agroindustri. 2015; 3 (1): 113-123. dipublikasikan). Medan: Universitas
14. Larantukan, S V M, Ni L E S, Sri K W. Sumatera Utara; 2010.
Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Batang 17. Kaur S, Mondal P. Study of Total Phenolic
Kelor Glukosa Darah Tikus and Flavonoid Content, Antioxidant
Hiperglikemia. Indonesia Medicus Activity and Antimicrobial Properties of
Veterinus. 2014; 3(4): 292-299. Medical Plants Citation, J. Microbial.
15. Inawati, Syamsudin, Hendiq W. 2014;
Pengaruh Ekstrak Daun Inai (Lawsonia

Anda mungkin juga menyukai