Lapisan batas mengacu pada wilayah bawah atmosfer di mana kecepatan angin dihadang oleh

kekuatan gesekan di permukaan bumi. Akibatnya kecepatan angin meningkat dengan tinggi; Hal ini
berlaku sampai ketinggian lapisan batas, yang berada pada sekitar 1000 meter, tetapi tergantung
pada kondisi atmosfer. Perubahan kecepatan angin dengan tinggi dikenal sebagai angin geser.

Hal ini terlihat jelas bahwa sumber daya yang tersedia tergantung pada ketinggian hub turbin. Hal ini
telah meningkat selama beberapa tahun terakhir, mencerminkan scaling-up teknologi turbin angin,
dengan ketinggian hub dari mesin multimegawatt sekarang menjadi lebih dari 100 m.

Sumber daya angin darat di Eropa telah diperkirakan pada 4800 TW h/tahun dengan
mempertimbangkan efisiensi konversi turbin angin khas, dengan sumber daya lepas pantai di
wilayah Eropa 3000 TW h/tahun meskipun hal ini sangat tergantung pada asumsi jarak yang diijinkan
dari pantai. Sebuah laporan baru-baru ini menunjukkan bahwa di tahun 2030 Uni Eropa dapat
menghasilkan 965 TW h dari angin darat dan angin lepas pantai, sebesar 22,6% dari persyaratan
listrik. Sumber daya angin darat di dunia ini sekitar 53 000 TW h/tahun, dengan mempertimbangkan
batasan penentuan tapak akun. Untuk melihat angka ini, dalam catatan bahwa kebutuhan listrik
tahunan di wilayah Inggris 350 TW h dan permintaan di Amerika Serikat 3500 TW h. Tidak ada
negara yang saat ini memakai sumber daya angin lepas pantai di dunia, dan ini sendiri akan sangat
tergantung pada jarak yang diijinkan dari pantai.

Tenaga angin baru terbarukan adalah yang paling berkembang saat ini. Di wilayah yang sangat
berangin, peternakan angin dapat menghasilkan energi pada biaya yang sebanding dengan
Generator ekonomi tradisional. Karena kemajuan teknologi, ekonomi skala, produksi massal dan
akumulasi pengalaman, selama dekade berikutnya tenaga angin adalah bentuk energi terbarukan
yang cenderung membuat kontribusi terbesar untuk produksi listrik. Akibatnya, lebih banyak proyek
yang telah dilakukan pada integrasi sumber daya ini daripada energi terbarukan yang lain dan tentu
saja, ini tercermin dalam jumlah penelitian yang dilakukan terhadap integrasi tenaga angin dalam
buku ini.

2.4.2 Variasi Angin

Kecepatan angin di lokasi tertentu terus bervariasi. Ada perubahan berarti pada kecepatan angin
dari tahun ke tahun (tahunan) perubahan dengan musim (musiman), dengan sistem cuaca
(Synoptic), setiap hari (diurnal) dan dari periode ke periode (turbulensi). Semua perubahan ini, pada
skala waktu yang berbeda, dapat menyebabkan masalah dalam memprediksi penangkapan energi
secara keseluruhan dari sebuah wilayah (tahunan dan musiman), dan dalam memastikan bahwa
variabilitas produksi energi tidak berdampak buruk pada jaringan listrik lokal untuk turbin angin yang
terhubung.

Pada gambar 2.3 setiap grafik menunjukkan kecepatan angin selama periode waktu yang
ditunjukkan. Kecepatan angin diukur terus menerus selama 100 hari kemudian ditampilkan pada
grafik pertama ditunjukkan oleh grafik, yang dalam urutan tertenntu pada sesuatu yang lebih kecil
dan lebih kecil dari seri. Sangat mudah untuk melihat variabilitas relatif yang jauh lebih besar dalam
seri waktu yang lebih lama (Sinopsis) dibandingkan dengan seri waktu yang meliputi jam atau kurang
(diurnal, turbulensi). Informasi ini dirangkum dalam presentasi densitas spektral pada gambar 2.4.
Pada kepadatan spektral fungsi, tinggi menunjukkan kontribusi untuk variasi (ketat varians) untuk
frekuensi yang ditunjukkan. Sebuah skala logaritmik seperti yang digunakan di sini adalah norma,
dan memungkinkan rentang yang sangat luas dari frekuensi/timescales untuk diwakili dengan
mudah. Sumbu y diskalakan oleh n untuk menarik hubungan antara area di bawah setiap bagian dari
kurva dan varians. Area di bawah seluruh kurva adalah total varians. Hal ini dapat dilihat bahwa
kontribusi terbesar untuk variasi adalah variasi sinoptik, menginterpretasi pada gambar 2.3.
Untungnya variasi ini ditandai dengan durasi biasanya 3 sampai 5 hari, lebih lambat dalam konteks
operasi sistem daya yang besar.