Seksi Kesehatan Ibu dan Balita melaksanakan kegiatan pembekalan petugas pelayanan WUS, dengan
harapan pelayanan kesehatan WUS khususnya pada kelompok remaja dapat lebih optimal dan menjadi
perhatian lintas program dan sektor terkait. Salah satu topik yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut
adalah terkait dengan penanggulangan anemia pada remaja putri yaitu dengan pemberian tablet tambah
darah sebagai persiapan untuk menjadi ibu hamil, karena wanita yang menikah atau hamil lebih banyak
membutuhkan zat besi untuk pertumbuhan dan perkembangan janinnya. Akibat kekurangan zat besi
pada ibu hamil antara lain akan mengalami keguguran, BBLR dan perdarahan, yang menjadi penyebab
tertinggi kematian ibu melahirkan.
Anemia Gizi adalah kekurangan kadar hemoglobin dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat
gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut. Remaja putri adalah masa peralihan dari anak
menjadi dewasa , ditandai dengan perubahan fisik dan mental. Perubahan fisik ditandai dengan
berfungsinya alat reproduksi seperti menstruasi (umur 10-19 th). Wanita usia subur adalah wanita pada
masa atau peroide dimana dapat mengalami proses reproduksi . Ditandai masih mengalami menstruasi
(umur 15-45 th).
Petugas kesehatan puskesmas lirik, melakukan pemeriksaan Hb di 7 sekolah, pada remaja Putri SMP
dan SMA kelas VII Dan Kelas X, ternyata setelah dilakukan pemeriksaan Hb, banyak remaja putri yang
Hb nya rendah, Oleh karena itu petugas kesehatan puskesmas lirik melakukan tindak lanjut dengan
memberikan tablet tambah darah pada remaja putri, karena apabila tidak diberikan Fe akan berdampak
terhadap anemia. Anemia akan berdampak pada :
Upaya memberikan tablet zat besi ke sekolah-sekolah untuk remaja putri ini dilakukan untuk
meminimalisiasi perempuan muda mengalami anemia. Remaja putri yang anemia kemudian hamil
berpotensi akan melahirkan bayi dengan tubuh pendek (stunting) atau berat badan lahir rendah (BBLR).
Ketika remaja putri ini hamil, kecukupan gizi janin di ibu yang darah rendah tersebut mengalami kurangnya
supply oksigen, makanan ke janin, dan menyebabkan bayi yang kemudian lahir mengalami stunting dan
BBLR.
Oleh sebab itu, untuk menghindari terjadinya hal tersebut maka diberikanlah Tablet Tambah Darah (TTD)
kepada remaja putri Ke Sekolah – sekolah yang berada diwilayah kerja UPTD Puskesmas Batang Peranap
untuk menghindari penyakit anemia.
Dosis yang diberikan adalah setiap orang mendapat 1 butir/ minggu selama 8 bulan dan dipantau setiap
sebulan sekali oleh Petugas Puskesmas. Saat libur sekolah TTD diberikan sebelum libur sekolah
PEMERINTAH KABUPATEN ..................
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS ..................
Jl. .................. Kec..... Kab. ..................
Telp. ......Kode Pos : .........
Email: puskesmas..................@gmail.com
A. Pendahuluan
DalaM undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan,
khususnya pada Bab VIII tentang Gizi, pada pasal 141 ayat I menyatakan bahwa
upaya perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk meningkatkan mutu gizi
perorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi
makanan, perbaikan perilaku sadar gizi dan peningkatan akses mutu pelayanan
gizi dan kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu serta teknologi. Upaya
pembinaan dan intervensi gizi yang dilakukan oleh pernerintah secara bertahap
dan berkesinambungan yaitu dengan pemberian tablet tambah darah bagi
remaja putri.
B. Latar Belakang
Program perbaikan gizi masyarakat merupakan program pokok untuk
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Masalah gizi
merupakan masalah yang penanganannya harus dilaksanakan secara terpadu
dengan berbagai sektor, bukan hanya dengan pendekatan medis. Masalah gizi
berkaitan erat dengan masalah ekonomi dan perilaku serta pengetahuan
masyarakat. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan dipengaruhi
oleh rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatan
dan dampak kedepan jika kesehatan terabaikan. Keadaan gizi masyarakat yang
optimal, dapat meningkatkan produktifitas dan angka harapan hidup
masyarakat.
Keadaan gizi masyarakat di wilayah Puskesmas .................. tahun 2015.
Prevalensi ibu hamil KEK 26,08 % dan anemia gizi besi 7,1 %. Sedangkan dari
data survey anemia siswi SMA didapatkan angka prevalensi anemia ratri sebesar
18%. Intervensi gizi masalah KEK dan anemia yang dilakukan ketika sudah
hamil dinyatakan terlambat sehingga perlu adanya upaya promotif dan preventif
dimulai sejak remaja.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut tidak bisa dikerjakan oleh sektor
kesehatan sendiri akan tetapi memerlukan kerja sama lintas sektor untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sebagai tindak lanjut maka
puskesmas sebagai lini terdepan dari struktur jajaran kementrian kesehatan
menjadi penggerak utama di masyarakat dalam penanggulangan masalah gizi
yaitu dengan pemberian TTD pada remaja putri. Sekolah yang berisikan siswa/
remaja merupakan ujung tombak dalam pembangunan bangsa ini yang
memiliki karakteristik berjiwa muda, semangat tinggi, loyalitas tinggi dan
intelektual tinggi sehingga para remaja harus dalam keadaan sehat untuk
meraih cita-citanya.
Maksud dan Tujuan
1. Tujuan umum
Meningkatkan status gizi remaja putri
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang anemia pada remaja
b. Mencegah anemia pada remaja putri
c. Meningkatkan cadangan zat besi dalam tubuh sebagai bekal dalam
mempersiapkan generasi yang sehat berkualitas dan produktif
H. Sasaran
Sasaran semua remaja putri setingkat SMA/SMK di sekolah yang
digunakan sebagai sasaran program.
Di benak Anda, mungkin anemia merupakan penyakit yang tidak terlalu berat, namun Anda
jangan salah. Anemia yang tidak ditangani dengan baik, khususnya pada remaja perempuan,
dapat berdampak jangka panjang bagi dirinya dan juga anaknya kelak. Ya, perempuan nantinya
akan hamil dan memiliki anak, pada masa kehamilan ini, remaja yang sudah menderita anemia
bisa mengembangkan anemia yang lebih parah saat hamil karena kebutuhan gizi saat hamil
mengalami peningkatan. Jika tidak segera diatasi, maka dapat membahayakan dirinya dan
bayinya.
Perempuan membutuhkan asupan zat besi yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki.
Tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) mengatakan bahwa kebutuhan zat besi remaja perempuan
usia 13-29 tahun adalah 26 mg, angka ini jauh lebih tinggi bila dibandingkan laki-laki seusianya.
Mengapa? Pada perempuan, asupan zat besi tidak hanya digunakan untuk mendukung
pertumbuhan, tetapi juga digunakan untuk mengganti zat besinya yang hilang melalui darah
yang keluar setiap dirinya mengalami menstruasi setiap bulan. Karena kebutuhan zat besi
perempuan yang sangat tinggi inilah, perempuan berisiko mengalami kekurangan zat besi, yang
nantinya dapat berkembang menjadi anemia.
Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan anemia pada remaja adalah:
Kekurangan zat besi atau anemia yang berlanjut sampai dewasa dan hingga perempuan
tersebut hamil, dapat menimbulkan risiko terhadap bayinya. Remaja perempuan yang sudah
hamil dan menderita anemia dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur dan melahirkan bayi
dengan berat badan rendah.
Oleh karena itu, remaja perempuan disarankan untuk mengonsumsi suplemen zat besi sebelum
hamil. Suplemen zat besi ini membantu memenuhi kebutuhan zat besi yang makin tinggi saat
kehamilan.
Anda bisa memulainya dari sarapan yang mengandung makanan sumber zat besi, seperti
sereal yang difortifikasi besi, roti, atau sayuran berdaun hijau. Penting bagi Anda untuk
mengonsumsi buah-buahan dan sayuran sebanyak 5 porsi per hari untuk memenuhi kebutuhan
vitamin dan mineral Anda. Lengkapi menu Anda dengan makanan sumber protein, seperti
daging merah, telur, kacang, yang juga kaya akan zat besi.
Anda juga disarankan untuk memakan makanan kaya vitamin C bersamaan dengan makanan
sumber zat besi agar tubuh dapat menyerap zat besi secara optimal. Hindari konsumsi teh
bersamaan dengan makanan yang mengandung zat besi, karena kandungan tanin dalam teh
dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap zat besi. Juga, dengan susu, karena
susu juga dapat mengganggu penyerapan zat besi dalam tubuh.
Bagi Anda yang sedang persiapan untuk hamil, mungkin mengonsumsi suplemen zat
besi dibutuhkan untuk mencegah anemia saat kehamilan. Sebaiknya segera tangani jika Anda
mempunyai tanda-tanda anemia, seperti lemah, letih, lesu, kulit pucat, dan lainnya. Anemia
merupakan penyakit yang mudah untuk diobati jika Anda segera memenuhi kebutuhan zat besi
Anda.
Penyebab Anemia
Menurut Proverawati (2012), penyebab anemia adalah
Tablet Tambah Darah adalah tablet besi folat yang setiap tablet mengandung
200 mg Fero Sulfat atau 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat.