S1 2014 281519 Chapter5 PDF
S1 2014 281519 Chapter5 PDF
KONSEP PERANCANGAN
103
integrasi yang diaplikasikan adalah hubungan yang saling
menguntungkan antara pasar dengan konteksnya.
104
5.1.3 Konsep Pasar Seni Sebagai Pusat Aktifitas Wisata Kerajinan
(Rekreatif)
Konsep ini dilandaskan pada belum adanya pusat seni
kerajinan di Banjarnegara yang menjadi satu kesatuan area seni
kerajinan. Dengan mengembangkan ide pada pencitraan kawasan
site yang akan membuat ketertarikan wisatawan dan masyarakat
untuk beraktifitas pada area pasar, dan pada akhirnya diharapkan
akan berdampak pada hidupnya kawasan pasar seni yang secara
langsung akan menimbulkan ketertarikan pengunjung pada aktifitas
pasar.
105
wisatawan yang sedang melintasi kota untuk singgah di pasar
kerajinan.
Ruang terbuka publik kota merupakan semua lanscape
(jalan-jalan, jalur pedestrian). Taman dan area rekreasi dapat
menjadi kegiatan yang memicu pergerakan massa. Permasalahan
minimnya ruang terbuka publik untuk beraktifitas dan rekseasi di
kota membuat rancangan dari pasar seni kerajinan mengarah pada
pembentukan ruang terbuka publik dengan kemudahan akses,
kejelasan sirkulasi dan keterkaitan antar fungsi, sehingga akan
menimbulakan interaksi antar pengunjung dengan baik.
106
Gambar 5. 3 Denah Site
2. Peruntukan Lahan
Berdasarkan peersyaratan peraturan terkait dari Pemda
Bnajarnegara, perancangan tapak dan bangunan memiliki
peraturan-peraturan batas yang harus dipenuhi untuk membangun
sebuah bangunan dengan fungsi tertentu.
107
langsung dengan jalan arteri primer sekurang-kurangnya adalah 15
m, dengan jalan kolektor sekurang-kurangnya sekunder adalah 12
m, dan dengan jalan lokal primer sekurang-kurangnya adalah 9 m.
18
3. Zonasi
Pembagian zonasi pada area site merupakan hal yang
penting dalam proses perancangan bangunan, karena zonasi ini
akan menentukan tingkat aktifitas yang ada di dalamnya, sehingga
akan tercipta hubungan ruang yang sesuai dengan fungsi
kegiatannya
- Zonasi Publik
Merupakan zonasi pada kawasan yang nantinya akan memiliki
akses publik supaya dapat dinikmati oleh semua orang yang
mengunjungi pasar seni baik yang berkepentingan maupun
tidak.
- Zonasi SemiPublik
Meupakan zonasi yang masih memiliki akses unyuk
kepentingan umum, tetapi sudah mulai dibatasi pada orang-
orang yang hanya memiliki kepentingana saja.
- Zonaasi Privat
Merupakan zonasi yang tidak memiliki akses untuk umum atau
tertutup untuk umum, pada zonasi ini hanya bisa di akses oleh
orang-orang tertentu.
18
Perda Kabupaten Banjarnegara Nomor 25 Tahun 2002
108
Gambar 5. 5 Zonasi pada Site
- Langsung
Pencapaian bangunan yang langsung mengarahkan pada suatu
tempat masuk melalui sebuah jalan yang merupakan sumbu
lurus
- Tersamar
Pencapaian bangunan yang samar-sama atau tersamarkan
dengan meninggikan efek prespektif pada fasade depan suatu
bangunan dan bentuk
- Berputar
Pencapaian bangunan dengan memperpanjang urutan
pencapaian bangunan dan mempertegas bentuk tiga dimensi
bangunan
19
Bentuk, Ruang dan Tatanan, F.D.K Ching
109
Gambar 5. 6 Tipe-Tipe Pencapaian Site Bangunan
110
memiliki titik tangkap yang kuat pada bagian-bagian yang
diinginkan.
111
di akses secara langsung dari sisi utara dan selatan, sehingga
jalur ini juga memungkinkan untuk dijadikana jalur evakuasi.
112
Pemilihan jenis modul yang terkonsentrasi di tengah atau
memusat ini dimaksutkan agar modul di tepi dan beberapa di
tengah dapat dimaksimalkan fungsinya untuk mewadai kegiatan
lain selain jual beli, seperti sebagai media promosi yang dapat
berupa pameran, atraksi kesenian atau kegiaatan publik lainnya
sehingga dapat mendukung kegiatan pasar kerajinan.
113
- Ruang Luar Pasif
Merupakan Ruang yang tidak mengandung unsur pergerakan
didalamnya, diantaranya adalah ruang terbuka hijau yang tidak
mengandung aktifitas manusia.
1. Konsep Ruang Terbuka Publik
Merupakan bisa ruang terbuka hijau yang difungsikan
sebagai ruang terbuka publik untuk menarik minat pengunjung
untuk mengunjungi pasar tersebut, yang didalamnya juga dapat di
integrasikan dengan diadakannya event-event tertentu sesuai
dengan tema yang diangkat. Ruang terbuka publik dominan
terdapat disebelah utara dan selatan yang juga akan mendukung
terciptanya kenyamanan termal. Dalam pembentukan Ruang
Terbuka Publik dapat menggunakan perkerasan berupa paving
yang tidak menggangu penyerapan air.
2. Konsep Ruang Terbuka Hijau
Ruang terbuka hijau sebagai area perserapan air hujan dan
area pendukung kenyamanan baik visual dan termal. Ruang terbuka
hijau didominasi pada ruang sebelah timur dan barat. Pada sebelah
timur ruang terbuka hijau berupa taman yang diintegrasikan dengan
parkir. Pada sebelah barat ruang terbuka hijau berupa area hijau
yang menjadi batasan fungsi site.
3. Konsep Tata Vegetasi
Danya tatanan vegetasi merupakan cara efektif untuk
pengendalian iklim mikro kawasan site, pendukung penampilan
dan cita site, dan juga sebagai fungsi peredam kebisingan dan
penyaring polusi udara yang ditimbulkan oleh lingkungan site.
Terdapat beberapa pertimbangan dalam perancangan tata vegetasi,
yaitu :
- Keseimbangan unsur visual pada lansekap
- Penempatan vegetasi berdasarkan fungsi dari masing-masing
sudut site sebagai unsur penarik
114
- Sebagai aksen dalam bangunan
Pada hal ini tata vegetasi ditunjukan penanaman pohon di
sisi timur, utara dan selatan dengan menggunakan pohon yang
berukuran tidak terlalu tinggi atau dikombinasikan dengan pohon
yang memiliki jumah daun yang jarang (palm), sehingga akan
menimbulkan kemenarikan tetapi pohon tidak mengganggu
pandangan ke arah bangunan. Sedangkan tata vegetasi disebelah
barat cenderung menggunakan pohon yang berukuran tinggi dan
memiliki daun lebat tetapi tidak membutuhkan ruang besar seperti
pohon bambu yang berfungsi sebagai penghalang pandangan
langsung ke luar dan kedalam bangunan.
115
penutup untuk sirkulasi kendaraan dan paving block digunakan
untuk material penutup pada pedestrian dan ruang terbuka pulik.
116
5.2.5 Konfigurasi Sirkulasi dan Ruang Dalam
- Linier
Semua jalan dalah linier. Jalan yang lurus dapat menjadi unsur
dalam pembentukan utama untuk satu deret ruamh. Sebagai
tambahan jalan dapat berupa melengkung, memotong jalan lain,
mempunyai cabang dan membentuk loop.
- Radial
Bentuk radial merupakan bentuk dari konfigurasi alur gerak yang
memiliki jalan dan berkembang pada sebuah pusat atau titik
bersama
- Spiral
Merupakan jalan yang menerus yang berasal dari titik pusat,
berputas dan bertambah jauh dari titik pusat.
- Grid
Bentuk grid terdiri dari 2 seet jala yang sejajar dan saling
berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar
atau kawasan-kawasan ruang segi empat.
- Network
Suatu bentuk jaringan yang terdiri dari beberapa jalan dan saling
menghubungkan antar titik-titik tertentu yang ada didalam ruang..
Pada intinya, dari semua kriteria alur gerak di atas adalah bagaimana
kemampuan jalur sirkulasi untuk menghubungkan ruang-ruang yang
ada pada lingkungan tersebut, sehingga dalam fungsinya tidak ada
ruang yang terputus sirkulasinya yang akan menghambat interaksi.
117
Sirkulasi juga harus memperhatikan jarak masing-masing fungsi ruang
sehingga masing-masing ruang memiliki tingkat keterjangkauan
tinggi. Mungkin untuk pemilihan alur gerak sirkulasi yang cocok pada
bangunan ini adalah pola sirkulasi grid yang akan digabungkan
dengan pola sirkulasi memusat. Hal ini karena memperhatikan
koneksi antar masing-masing fungsi dan akan lebih menarik jika pola
kegiatan nantinya akan terhubung di tengah.
i. Tertutup
Dimana ruang sirkulasi membentuk sebuah lorong yang berkaitan
dengan ruang-ruang yang dihubungkan melalui pintu masuk pad
bidang dinding
ii. Terbuka pada Salah Satu Sisi
Ruang sirkulasi ini dibentuk karena ada keinginan untuk
memberikan kontinuitas visual dengan ruang-ruang yang
dihubungkan.
iii. Terbuka pada Kedua Sisi
Merupakan perluasan fisik dari ruang yang ditembusnya. Pola
sirkulasi ini mendukung adanya kontinuitas visual yang cukup
luas, sehingga menjadi pusat terjasinya interaksi sosial.
118
dan jumlah sirkulasi yang ditampungnya. Ruang sirkulasi sebaiknya
berukuran luas dan lebar, selain akan menampung lebih banyak
kapasitas untuk lalu lintas, hal tersebut juga akan menciptakan unsur
kenyamanan ruang .
119
dapat menunjukkan dan menyajikan segala sesuatu untuk dapat
menarik minat para konsumen.
Sumber: Analisis Data Guidelines for Human Settlement Planning and Design,
CSIR Building and Construction Technology 2000
Gambar 5. 17 Design simple continuous routes with complex views especially for
pedestrian movement
Sumber: Guidelines for Human Settlement Planning and Design, CSIR Building and
Construction Technology 2000
120
Gambar 5. 18 Konsep Tata Masa Pasar
1. Sirkulasi Kendaraan
Sirkualsi dirancang untuk memenuhi aspek kenyamanan,
kemudahan,dan keamanan pengunjung dengan jalan kaki ataupun
pengunjung dengan kendaraan bermotor dalam mengakses
fasilitas yang tersedia. Yang menjadi pertimbangan dalam
penyusunan konsep sirkulasi ini adalah tata masa bangunan dan
jalur sirkulasi eksisting di sekitar site.
121
Kondisi jalur sirkulasi eksisting terdapat hampir di semua
sisi kecuali di sisi Barat dengan tingkat kepadatan yang
berfariatif, oleh karena itu akses masuk utama berada di jalan
sebelah timur karena pada sisi ini tingkat aktifitas kendaraan
paling lengang. Pada sirkulasi kendaraan didalam site, terbagi
menjadi 3 jenis sirkulasi yaitu primer, sekunder dan tersier,
tergantung tingkat kepentingannya, sedangkan sirkulasi
kendaraan servis dirancang sebagian terpisahdengan jalur
kendaraan umum dengan jarak seefektif mungkin.
2. Sirkulasi Pedestrian
Pada penempatannya di dalam site, sistem sirkulasi
pejalan kaki harus dibedakan dengaan sistem sirkulasi
kendaraan, karena hal ini akan berdampak pada kenyamanan,
keselamatan dan kemudahan akses bagi para pejalan kaki.
Jalur pedestrian sebaiknya dibuat dengan material yang
berbeda dengan menggunakan paving block, dan
ditambahakan unsur tanaman sebagai orientasi dan penyejuk,
serta bila meemungkinkan dapat ditambahi dengan fungsi
shading. Luas pedestrian sendiri minimal 160 cm untuk 2 arah
pejalan kaki.
122
Gambar 5. 21 Alternatif Konsep Sirkulasi Pejalan Kaki
123
Loading warehouse, merupakan area parkir untuk kegiatan
bongkar muat barang, untuk memudahkan akses dan aktifitas bongkar
muat loading warehouse biasanya diletakkan pada sisi bangunan yang
dekat dengan ruang gudang atau ruang serbaguna, ini dikarenakan
proses bongkar muat yang lama, sehingga membutuhkan lokasi
tersendiri supaya tidak mengganggu sirkulasi kendaraan yang lainnya.
124
kesenian daerah pada ruang terbuka publik yang akan mendukung
kegiatan utama pada pasar itu sendiri. Selain itu pengunjung juga
dapat menjadi penikamat sekaligus pelaku seni dengan mengikutri
workshop atau proses produksi pada pasae seni kerajinan.
Sumber: Analisis
125
Ruang kerja pimpinan Ruang Kepala D
Kegiatan Administratif Ruang Staff
Mengambil dan Ruang Arsip
Menyimpan Arsip
istirahat Open Space
Menerima tamu Ruang Tamu
C/D/E
Kegiatan analisa evaluasi Ruang Rapat/Diskusi B/D/E
dan inovasi Presentasi
Metabolisme Lavatory A/B/C/D/E
Zona Kegiatan Publik
Transaksi blanja Kios Pasar A/B/C/D/E
Pameran Galery
Open Space
Persiapan Pameran R, Persiapan Pameran B/C/D/E
Promosi Produk Galery A/B/C/D/E
Open space
Pendaftaran Resepsionis
Mencari Informasi Resepsionos
Makan dan Minum Food Court
Menunggu/ Bersantai Open Space
Mengambil dan Gudang D/E
Menyimpan
126
Kelompok Pelaku A: Pelajar D: Pengelola
B : Industri Kreatif Pasar
C : Publik E : Pedagang
127
Ruang Publik
Kios Besar 12 m2 25 300 m2
Kios Kecil 8 m2 100 800m2
Ruang Persiapan 1,5 m2/orang 10 1 15 m2
Pameran
R. Pameran 7 m2/karya 20 1 140 m2
Gudang Pameran 1 10 m2
R. Informasi 2,5 m2/orang 4 1 10 m2
R. Tunggu 0,5 m2/ orang 10 1 10 m2
Food Court 1,5 m2/orang 50 1 75 m2
Dapur : 20 % dari 20 m2
Luas Food Court
Musholla 1,6 m2/orang 40 1 64 m2
1,5 m2/orang 8 12 m2
(Difabel)
Tempat Wudhu 1,2 m2/orang 5 1 18 m2
1,5 m2/orang 2
(Difabel)
Lavatory 3 m2/orang (Laki- 3 9 m2
Laki)
3 m2/orang 5 15 m2
(Permouan)
3 m2 (Difabel) 1 6 m2
Total per Zona 1.504m
2
Parkir
Bus Pariwisata 42 m2 2 84 m2
Sepeda 0,96 30 1 29 m2
Total per Zona 113 m2
Perwatan
R. Petugas 1,2 m2/orang 20 1 124 m2
Locker 1,2 m2/orang 20 1 24 m2
Lavatory 3 m2 1 3m2
Total per Zona 151m2
Zona Wisata dan Edukasi
Workshop 2,25m2 /orang 20 2 96 m2
Khusus
Workshop Umum 3m x 3m 12 108 m2
(Kecil)
R. Rapat/ 2 m2/orang 20 1 40 m2
Diskusi/
Presentasi
128
Panggung 1 140 m2
R. Penonton 0,96m2/orang 200 1 192 m2
Outdoor
Plaza 1,2 m2/orang 150 1 180 m2
Gudang 1 15m2
Total per Zona 662 m2
Total Ruangan 3.161 m2
Sirkulasi 25% dari Luas Total Ruangan 800m2
Total Bangunan 4.761m2
KDB 40% dari Luas Bangunan 1.905m2
Total 6.666 m2
Sumber: Analisis
129
akan dikelompokan pada satu area, selain itu penggunaan matriks ini
juga mempermudah peraturan akses dan sirkulasi.
Diagram 5. 5 Matriks Kedekatan Ruang dan Pola Hubungan Ruang Zona Public
Diagram 5. 6 Matriks Kedekatan Ruang dan Pola Hubungan Ruang Zona Wisata
dan Edukasi. Sumber: Analisis 2013
130
Diagram 5. 7 Matriks Kedekatan Ruang dan Pola Hubungan Ruang Zona
Kantor. Sumber: Analisis 2013
Diagram 5. 8 Matriks Kedekatan Ruang dan Pola Hubungan Ruang Pendukung dan
Servis Sumber: Analisis 2013
131