TEMA :
ARSITEKTUR POST - MODERN METAPHORA
Disusun oleh:
RIZAL VALENT PERKOSO
11.23201.0001
Dosen Pembimbing :
Ir. RIYANTO , MT
Ir. TOKIP SUSANTO, MT
i
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh,
RIZAL VALENT PERKOSO
11.23201.0001
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Tugas Akhir
Periode 2014-2015
Program S-1 Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur
Universitas Merdeka Surabaya
Pada tanggal 13 Agustus 2015
Menyetujui,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir dengan judul “Galeri Seni Musik Rock di Surabaya” dengan sebaik-
baiknya.
Dalam proses penulisan tugas akhir ini, penulis telah banyak mendapatkan
dukungan bantuan, bimbingan, petunjuk dari berbagai pihak baik secara langsung
ataupun tidak langsung. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Ir. Riyanto,MT , selaku dosen pembimbing 1 tugas akhir yang selalu memberi
pengarahan dalam penulisan dan desain .
2. Ir. Tokip Susanto,MT , selaku dosen pembimbing 2 tugas akhir yang selalu
memberi pengarahan dalam penulisan dan desain.
3. Ir. P. Kuntjoro, MT. selaku koordinator tugas akhir yang selalu memberi saran
dan masukan.
4. Seluruh staf pengajar (Dosen) serta seluruh staf karyawan/karyawati Fakultas
Teknik.
5. Teman – teman jurusan Teknik Arsitektur angkatan 2010 dan 2011 yang telah
memberi semangat dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu segala kekurangannya mohon maaf serta mengharapkan
saran dan kritik dari berbagai pihak.
Akhir kata, penulis berharap Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membutuhkannya, khususnya dalam dunia arsitektur.
Surabaya, 13 Agustus 2015
Penulis
v
BAB IV. TEMA DAN KONSEP PERANCANGAN ......…….........................
4.1. Latar Belakang Pemilihan Tema ……………………………………...... 16
4.2. Definisi Tema …………………………………………………………... 26
4.3. Konsep Perancangan ……………………………………….................... 18
4.4. Konsep Bentuk Ruang & Sirkulasi .......................................................... 19
4.5. Konsep Site Plan ...................................................................................... 20
4.6. Konsep Tata Pamer .................................................................................. 21
BAB V. STRUKTUR & UTILITAS .......……………………….........................
5.1. Konsep Struktur ……………………………………………………........ 22
5.2. Konsep Utilitas ......................................................................................... 22
5.2.1 . Sistem Penghawaan ...................................................................... 22
5.2.2 . Sistem Elektrikal .......................................................................... 23
5.2.3 . Sistem Fire Protection .................................................................. 23
5.2.4 . Sistem Air Kotor & Air Bersih .................................................... 24
5.3.` Konsep Core ............................................................................................. 24
BAB VI. KESIMPULAN ...............………………………......................... 25
BAB VII. DAFTAR PUSTAKA ......………………………......................... 26
LAMPIRAN ........................................................................................................ 27
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar II.1 : Macam Sirkulasi antar ruang (F.D.K. Ching) …………………….............. 6
Gambar II.2 : Pola Hubungan Ruang ...................................…………………….............. 7
Gambar III.1 : Site : Jl.Wisata Menanggal (Sumber Google Maps) …………….............. 9
Gambar III.2 : Batasan Site ..............................................................…………….............. 10
Gambar III.3 : Sudut Pandang Manusia Terhadap Bangunan ...........…………….............. 14
Gambar III.4 : Analisa Kebisingan ..........……………...................................................... 14
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel II.1 : Program Ruang ..................................................…………………….............. 8
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .
Musik rock masuk ke Indonesia sejak 1960-an dalam bentuk album piringan hitam.
Harga piringan hitam yangmahal menyebabkan tidak semua masyarakat bisa menikmati
lagu-lagu musik rock. Musik jenis ini merupakan jenismusik panggung dengan hanya
memainkan karya-karya dari grup musik barat. Kota Surabaya Menjadi basis
perkembangan musik rock sejak tahun 1967.
Sejarah atau historiografi sesuai dengan tema yang dipilih.Musik rock yang
berkembang di Indonesia sejak akhir dekade 1960-an hadir sebagai musik panggung.
KotaSurabaya mengawali perkembangan musik rock dengan melahirkan grup musik rock
AKA pada tahun 1967. Penampilan panggung grup musik AKA selalu mengedepankan
sisi tetrikal, erotis dan eksentrik yang dibalut denganmusik rock kental. Grup musik AKA
bubar tahun 1975, yang kemudian berganti nama SAS. Trio musisi rock SAS
menyuguhkan musik rock secara teknis dan ekspresif dalam setiap pementasannya.
Namun mewabah nya jenis musik pop melayu menyebabkan keberadaan musik rock
Indonesia berhenti beraktivitas sejenak. Beberapa musisi dan grup music rock asal
Surabaya mulai merekam album jenis musik pop melayu sejak akhir dekade 1970-an
sebagai tanda kemunduran musik rock Indonesia . (Siti Nasyi’ah. 2013.UCOK AKA
HARAHAP, Antara Rock , Wanita dan Keruntuhan).Surabaya: PTGramedia).
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara merancang galeri musik yang memberikan edukatif agar pengunjung
bisa memperoleh edukasi tentang musik rock ?
1. Memberikan edukasi tentang musik rock , agar pengunjung memahami jenis – jenis
alat musik , aliran musik rock melalui membaca dan mengamati berbagai alat musik
rock yang dipamerkan .
3. Memberikan pemahaman bagi pengunjung tentang jenis aliran musik rock saat berada
disetiap ruang akustik , ruang ini nantinya bersifat edukatif dan rekreatif .
1. Supaya para pengunjung dapat mengetahui jenis-jenis alat musik, dan aliran musik
rock .
2. Melalui ruang yang edukatif dan rekreatif agar menarik minat masyarakat untuk
mengunjungi galeri , selain itu untuk menghibur pengunjung galeri dengan adanya
show / klinik musik sebagai penunjang .
2
BAB II
TINJAUAN OBYEK
1. Sebagai suatu wadah yang memberikan sarana penyaluran informasi secara kreatif, di
mana perkembangan-perkembangan musik rock dapat diperoleh , melalui sarana ini
yang diperuntukkan bagi masyarakat awam maupun bagi mereka peminat musik rock .
3
2. Sebagai tempat untuk mewadahi karya-karya seni yang dipamerkan. Pada
perkembangan selanjutnya, galeri berdiri sendiri terlepas dari museum. Fungsi dari
galeri pun mulai berkembang, bukan hanya sebagai ruang untuk memajang atau
memamerkan saja, melainkan juga berkembang sebagai ruang untuk menjual karya
seni atau proses transaksi barang seni.
4
2.5 Kekhususan Galeri Seni Musik Rock
Sebuah galeri harus memiliki fasilitas-fasilitas baik utama maupun penunjang.
Fasilitas utama yang terdapat dalam sebuah galeri :
An introductory space Sebagai ruang untuk memperkenalkan tujuan galeri dan
fasilitas apa aja yang terdapat didalamnya.
Main gallery displays Merupakan tempat pameran utama. Ruang-ruang pameran
haruslah :
1. Terlindung dari gangguan, pencurian, kelembaban, kering dan debu.
2. Mendapatkan cahaya dan penerangan yang baik.
3. Dapat dilihat publik tanpa menimbulkan rasa lelah.
5
b) Radial
Konfigurasi radial memiliki jalan-jalan lurus yang berkembang dari atau berhenti pada
suatu pusat, titik bersama.
c) Spiral (berputar)
Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan tunggal menerus, yang berasal dari titik
pusat, titik bersama.
d) Grid
Konfigurasi grid terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang saling berpotongan pada
jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan-kawasan ruang segi
empat.
e) Jaringan
Suatu konfigurasi jaringan terdiri dari jalan-jalan yang menghubungkan titik-titik
tertentu di dalam ruang.
f) Komposit/gabungan
Kombinasi dari pola-pola diatas. Untuk menghindari timbulnya orientasi yang
membingungkan, suatu susunan hirarkis di antara jalur-jalur dan titik bangunan dapat
dibangun dengan membedakan skala,bentuk, panjang serta penempatannya.
6
2.8.1 Analisa Pola Hubungan Ruang
7
2.8.2 Program Ruang
8
BAB III
TINJAUAN LOKASI
- Luasan Tapak : Luasan Tapak site ini adalah 14.000 m², untuk kebutuhan yang
diperlukan Galeri Seni Musik , cukup untuk menampung aktifitas .
- Aksesbilitas : Akses menuju tapak ini, cukup ideal, yaitu jalur dua arah, jalan wisata
menanggal yang ada di sebelah utara site .
- Fasilitas Lingkungan : Lingkungan disekitar site yaitu disebelah Utara: Suroboyo
Night Carnival, Timur: Pemukiman warga, Selatan: Pemukiman warga , Barat: Jalan
raya waru, gedung yang tidak terpakai. Untuk Fasilitas Lingkungan cukup bagus,
Potensi Site yaitu dari jalan tol waru yang bisa menarik perhatian melalui pengguna
tol, lalu terdapat pusat perbelanjaan mall cito yang mempunyai manfaat terhadap
Galeri Seni Musik .
- Permukaan Tapak : Tapak disini tanah lempung yang cukup rata .
9
- Alasan Memilih Tapak : Letak Site berada dekat Bandara Juanda dan perbatasan
Surabaya-Sidoarjo, dengan harapan agar Aksesbilitas pengunjung lebih dekat .
Lokasi Berada di : Jalan Wisata Menanggal (sebelum Badan Lingkungan Hidup – Jatim,
Surabaya )
Alasan saya untuk memilih site disini karena Letak Site berada dekat Bandara Juanda
dan perbatasan Surabaya-Sidoarjo-Mojokerto dengan harapan agar Aksesbilitas pengunjung
Dari luar kota lebih dekat, lalu site berada di pinggir kota Surabaya yang pertimbangan
dampak lingkungannya tidak terlalu besar, dibandingkan di pusat kota, disekitar site juga
berdekatan dengan pusat perbelanjaan dan wahana rekreasi .
Kondisi Topografi
Klimatologi
Kondisi klimatologi UP Akhmad Yani secara umum tidak berbeda dengan klimatologi
Kota Surabaya, secara garis besar dapat dijabarkan sebagai berikut:
Musim hujan berlangsung diantara bulan November sampai April dan musim kemarau
berlangsung di antara bulan Mei dan Oktober.
Dari bulan November sampai Februari, musim angin dari Utara menjadi sebab
naiknya curah hujan tinggi selama musim hujan. Angin Pasat dari arah Tenggara membawa
udara yang lebih dingin.
Suhu rata rata mencapai 21o C di bulan Agustus hingga mencapai 34o C di bulan April.
Pada musim hujan kelembaban rata-rata tiap bulan mencapai 80%, sementara di musim
kemarau turun hingga 60%.
Curah hujan yang tercatat di stasiun hujan Tanjung Perak, yaitu curah hujan bulanan
tertinggi rata-rata terjadi pada bulan Januari, yaitu lebih dari 300 mm, dan terendah 23 mm
pada bulan Agustus.
Curah hujan rata-rata tahun 2007-2008 pada catatan stasiun Tanjung Perak adalah 114
mm, dengan jumlah hari hujan rata-rata 12 hari.
Potensi Lingkungan
Di Sekitar Lokasi site terdapat Potensi yang berupa Perumahan, pola ruang
perdagangan jasa, pola ruang pendidikan yang saya rasa memiliki potensi terhadap keramaian
pengunjung di Galeri musik rock ini.
Beberapa kawasan Perdagangan jasa di Jl.Ahmad Yani yang berkembang cukup pesat
antara lain di sepanjang koridor Jl. Akhmad Yani (Cito, Giant,Carefour, Jatim Expo, DBL dan
lainnya), Jl. Raya Jemursari (pertokoan dan jasa), Jl. Jemur Andayani (pertokoan dan jasa),
Jl. Margorejo indah (Plasa Marina), Jl. Gayung Kebonsari (pertokoan dan jasa), dan Jl.
Siwalankerto (pasar, pertokoan dan jasa)
Fasilitas pendidikan tinggi negeri dan swasta yang ada UP Akhmad Yani antara lain :
IAIN Sunan Ampel, Universitas Bhayangkara (UBHARA), Universitas Surabaya (UNESA),
Universitas Merdeka (Unmer), IKIP ADI BUANA, Universitas Kristen PETRA .
4 Infrastruktur Kota
Jaringan Listrik
Pada wilayah perencanaan UP Akhmad Yani, sistem penerangan dan distribusi listrik
sudah menyebar merata di seluruh wilayah perencanaan. Sistem penerangan ini
didistribusikan PLN dengan pola penyebaran melalui jaringan tiang listrik yang umumnya
terdapat di sekitar jalan utama, lokal dan lingkungan dengan tegangan tinggi SUTT,
menengah dan rendah. Jaringan listrik dengan tegangan tinggi tidak melewati wilayah UP A
Yani
Untuk SUTM hampir semua kelurahan dilalui jaringan ini. Secara keseluruhan saluran
tersebut melewati jalan utama kawasan perencanaan seperti Jalan A Yani, Jagir, Raya
Jemursari, Raya Jemur Andayani, Siwalan Kerto, Jemur Andayani I, Raya Dukuh Menanggal,
Gayung Kebonsari, Manunggal, Pagesangan, Kebonsari, Jambangan, Karah dan Jalan
Ketintang, dan jalan-jalan utama perumahan real estate. Sedangkan SUTR melewati jalan
lingkungan yang nantinya akan disalurkan ke rumah-rumah penduduk..
Telepon merupakan sarana yang sangat diperlukan guna mendukung komunikasi baik
oleh masyarakat maupun instansi. Di wilayah perencanaan sarana telepon tersebut terfasilitasi
dengan adanya STO (Saluran Telepon Otomatis) dan BTS (Based Tranciver Station) / Tower
yang tersebar khususnya di wilayah hampir 3 (tiga) kecamatan. Keberadaan BTS yang
12
memberikan pelayanan setinggi-tingginya dan banyak berdiri di tiap-tiap kawasan
menimbulkan permasalahan bagi penataan kota. Kota semakin turun keindahannya akibat
muncul tower-tower tinggi.
Jaringan Drainase
Sempadan kali dibatasi oleh jalan, lahan industri dan perdagangan, serta sebagian kecil
rumah penduduk, hampir seluruhnya berjarak kurang dari 11 m. Berdasarkan Keputusan
Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 380/KPTS/M/2004 bahwa batas garis
sempadan pada sebagian sungai di Kota Surabaya ditetapkan minimal 11 meter. Sedangkan
Peraturan Daerah (Perda) Nomor 9 Tahun 2007 berisi tentang batas sempadan sungai di Kota
Surabaya yang berjarak antara 3 meter hingga 5 meter. Adanya industri dan perdagangan
yang terdapat di sepanjang tepi saluran primer ini akan mempersulit realisasi sempadan
sungai yang seharusnya dapat berfungsi sesuai peruntukannya, karena untuk melakukannya
diperlukan pembongkaran dan relokasi bangunan industri dan permukiman penduduk.
3.4 Aksesbilitas
Akses menuju tapak ini,dari Jalan Ahmad yani, lalu kearah timur, samping tol waru-
juanda, yaitu Jalan raya wisata menanggal, yang mempunyai lebar jalan 9meter dua arah .
Jalan ini tidak terlalu padat, karena merupakan jalan kolektor .
13
3.5 Analisa Sudut Pandang terhadap bangunan
3.6
14
3.7 Zooning
15
BAB IV
TEMA DAN KONSEP PERANCANGAN
16
Sebelumnya dalam arsitektur, titik pandang ini tidak bisa digunakan namun
sejak tahun 1970-an istilah ini mulai digunakan untuk menyebut gaya Eklektik yang
memilih unsur-unsur lama dari berbagai periode, terutama unsur klasik, yang
dikombinasikan dengan bentuk-bentuk yang kelihatan aneh. Kemungkinan besar
Post-Modern berkembang oleh karena kejenuhan terhadap konsep fungsionalisme
yang terlalu mengacu kapada fungsi. Pemakaian elemen-elemen geometris
sederhana terlihat sebagai suatu bentuk yang tidak fungsional tetapi lebih
ditonjolkan sebagai unsur penambah keselarasan dalam komposisi ataupun sebagai
dekor.
Secara harfiah, post modern dalam bahasa Indonesia adalah pasca modern,
yakni :
Pasca : Menunjukan apa yang telah kita tinggalkan dan lalui
tetapi belum menerangkan dimana kita akan tiba.
Pasca modern : Belum sampai pada tujuannya yang baru tetapi
juga belum melepaskan semua makna modernnya.
b. Pengertian Post Modern dalam Arsitektur
Arsitektur Post Modern adalah arsitektur yang menyatu-padukan Art dan
Science, Craft dan Technology, Internasional dan Lokal yang merupakan hasil
perkembangan sumber daya manusia terhadap arsitektur modern. Arsitektur yang
sudah melepaskan diri dari aturan-aturan modernisme. Tapi kedua-duanya masih
eksis. Bisa dimengerti sebagai filsafat, pola pikir, pokok berpikir, dasar berpikir, ide,
gagasan dan teori.
Ciri-ciri Arsitektur Post Modern adalah :
Pluralistik : Banyak ragam pandangan- memiliki variasi atau keragaman bentuk.
Komunikatif : Digunakan sebagai alat komunikasi - Arsitek dan masyarakat waktu
(dulu, sekarang dan yang akan datang).
Tempat dan sejarah : Arsitektur yang berakar pada tempat dan sejarah.
17
4.3 Konsep Perancangan
18
4.4 Konsep Bentuk Ruang & Konsep Sirkulasi
19
4.5 Konsep Site Plan
20
4.6 Konsep Ruang Tata Pamer
21
BAB V
STRUKTUR DAN UTILITAS
5.1. Konsep Struktur.
22
5.2.2. Sistem Elektrikal
Sistem elektrikal diambil dari saluran PLN dengan cadangan listrik dari genset
23
5.2.4. Sistem air bersih dan air kotor.
Untuk distribusi air bersih menggunakan sistem pompa tekan dari tandon
bawah. Kemudian disebarkan melaui pipa menuju lantai yang dilayani. Karena tanpa
menggunakan tandon atas, maka distribusi hanya dilayani dari tandon bawah disebar
melaui dua pompa tekan yang bekerja saling bergantian tiap beberapa jam (switch
system).
24
BAB VI
KESIMPULAN
Galeri Seni Musik Rock di Surabaya adalah sebuah bangunan dan sebagainya untuk
memamerkan karya seni , untuk galeri musik yaitu untuk memamerkan alat musik dan beserta
info yang mengenai musik itu sendiri yang berlokasi di Jalan Wisata Menanggal - Surabaya .
Bangunan tersebut mengunakan konsep Edukatif – Rekreatif .
Beberapa hal yang diperhatikan dalam membangun Galeri Seni Musik Rock adalah tata
alat musik yang dipamerkan , barang yang dipamerkan terlindungi dari kelembaban – kering –
debu , tata akustik untuk ruang pamer yang memerlukan ketenangan audio , dapat diakses
oleh pengunjung dengan sistem sirkulasi mudah sehingga tidak menimbulkan rasa lelah . Ada
1 studi kasus yang dipakai untuk Galeri Seni Musik Rock di Surabaya yaitu Chicagos’s
Millenium Park , Amerika Serikat , karena memiliki sistem sirkulasi ruang yang baik dan
plaza sebagai penghubung di semua ruang .
Sistem struktur utama yaitu core lalu diperkuat menggunakan beton yang berbentuk
bulat ini dikarenakan dengan bentuk bulat yang dinamis dan menyesuaikan dengan bentuk
massa yang curvy , dengan jarak kolom yang lumayan renggang di ruang pamer , dikarenakan
ruang pamer bebas dari kolom , dengan jarak kolom yang panjang ini diatasi dengan bantuan
balok waffle sebagai penguatnya . untuk beberapa dinding , dibuat sebagai shearwall , karena
dinding tersebut menopang tangga yang melayang , sehingga perkuatannya berada pada
dinding shearwall .
Galeri seni musik rock memiliki bentuk yang dianalogikan dari Filosofi ‘Drum’ dan
Filosofi ‘Program Ruang’ yang memiliki kesamaan yaitu keutamaannya mempengaruhi
fungsi . sehingga tercipta bentukan banyak massa yang mempunyai keutamaan berpengaruh
terhadap fungsi ruang . Bentuk secara kasar menyerupai piringan hitam yang diikat oleh pita
kaset , karena piringan hitam adalah cikal bakal cara mendengarkan musik rock .
25
DAFTAR PUSTAKA
26
LAMPIRAN
27
Parkir Motor
Parkir Mobil
SITE PLAN
1 : 750
110,29
97
6,
79,53
152,37
17,8
7
7,3
15
23,87
10,48
23,87
4
9,1
8,18
23,87
9,1
10,48
4
4
9,1
2,15 4,5
7
6,8
11
3,
11
2,15
17,8
35,2
23,87
10,48
26,25
4
9,1
8,18
23,87
10,48
10,
50
4
9,1
2,15 4,5
7,7
2,15
17,8
39,45
23,87
10,48
9, 1
4
23,87
10,48
4
9,1
2,15 4,5
7,7
2,15
17,8
39,45
23,87
10,48
9,1
4
23,87
10,48
4
9,1
2,15 4,5
7
6,6
2,15
17,8
34,2
4000 mm
4000 mm 34075 mm ~ 18094 mm ~ 23793 mm 6635 mm ~ 23880 mm
16988 mm
3812 mm
3708 mm
4000 mm
~ 3874 mm
TAMPAK DEPAN
SKALA 1 : 350
~ 11 mm
~ 11 mm
~ 11 mm
~ 11 mm
TAMPAK BELAKANG
SKALA 1 : 350
~ 43212 mm
~ 36815 mm
~ 26379 mm
4120 mm
~ 3101 mm
TAMPAK SAMPING KIRI
SKALA 1 : 350
26172 mm
4120 mm
3048 mm
LT.4
+16.00
15
245
250
+11.40 +11.40 +11.40 +11.40 +11.40 +11.40 +11.40 +11.40 +11.40
400
255
LT.3
150
150
+8.00
80
55
50
80
PLAFOND PLAFOND PLAFOND PLAFOND PLAFOND PLAFOND
+7.40 +7.40 +7.40 +7.40 +7.40 +7.40
100
400
220
LT.1
+4.30
R.PERKEMBANGAN MUSIK ROCK STORAGE TOILET WANITA TOILET PUTRA R.PERKEMBANGAN MUSIK ROCK HALL LT.1 LT.1 LT.1 LT.1 LT.1 LT.1
DARI MASA KE MASA +0.05 +0.05 +0.05 DARI MASA KE MASA +0.05 +0.05 +0.05 +0.05 +0.05 +0.05 +0.30
+0.05 +0.05
LT.1
+0.00
Gambar Pamer (Display Dinding)
Dinding Core
Dinding Core