091381)
PERIODE SEMESTER GENAP 2013-20134
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2014
FINAL PROJECT REPORT (RA. 091381)
EVEN SEMESTER PERIOD 2013-2014
ARCHITECTURE DEPARTMENT
FACULTY OF CIVIL ENGINEERING AND PLANNING
TENTH OF NOVEMBER INSTITUTE OF TECHNOLOGY
SURABAYA
2014
Mahasiswa
AISYAH BRILLIANA
NRP.
3210100033
Judul
Tema
MOVEMENT
Periode
Dosen Pembimbing
ABSTRAK
ii
Museum Sains Surabaya diharapkan mampu menjadi sebuah tempat yang kelak
mampu memenuhi pariwisata edukasi kota surabaya. Melalui pemahaman
terhadap pentingnya edukasi yang dapat dipelajari dengan cara yang menarik,
museum sains surabaya memberikan nilai lebih terhadap pariwisata serta
meningkatkan pendidikan di kota surabaya.
ii
Mahasiswa
AISYAH BRILLIANA
NRP.
3210100033
Judul
Tema
MOVEMENT
Periode
Dosen Pembimbing
ABSTRACT
The main approach through the reduction of the common issues that
museums tend to be the boring, then visitors will not attend the second time,
by blurring the boundaries between inner and outer space and movement
within the museum itself. So, “movement” is being selected to be the themes
of design concept on the science’s museum itself. Science Museum Surabaya
expected to be a place that is able to meet the educational tourism city of
Surabaya. Through an understanding of the importance of education that can
ii
be learned in a way that is interesting, science museum surabaya give more
value to the tourism and improve education in the city of Surabaya.
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh :
Ajsyah BrjWana
NRP.: 3210100 033
Mengetahui
Pembim~ Koordinator Tugas Akhir RA 191381
·~~
NIP.1952 1119 1979 031001 NIP. 1951 08071981031002
•.
KATA PENGANTAR
Tak lupa dalam kesempatan ini saya menyampaikan banyak terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penulisan lapran-laporan ini,
kepada:
Ir. Hari Poernomo MBdg, Sc. selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir
Arsitektur yang senantiasa memberi arahan, dukungan,wawasan, dan
bimbingan dalam proses penyelesaiannya.
Ir. M. Salatoen Poejiono, MT. selaku Dosen Koordiator Tugas Akhir yang
memberikan kuliah dan bimbingan hingga penulisan laporan ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................................... ii
DAFTAR IS ........................................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
iv
3.4 Legal ........................................................................................................... 12
iv
BAB VI UTILITAS
LAMPIRAN .................................................................................................................. 39
iv
DAFTAR GAMBAR
v
Gambar 5.6 ACP, Kolom Komposit, dan Akrilik ...................................................... 27
Gambar 6.2 Hydran dalam, Hydrant luar, Spinkler Asap, Spinkler Suhu
.................................................................................................................................................... 30
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Sains sangat membantu untuk berpikir runtut dan sistematis untuk
membantumengenali berbagai aspek kehidupan.
Kemajuan suatu kota dapat dilihat dari berbagai aspek, salah satunya
dari kemajuan teknologi dan pendidikannya. Suramadu adalah salah satu
icon perkembangan teknologi di Surabaya. Lokasi yang dekat dengan
suramadu sangat cocok untuk museum sains ini. Suramadu sebagai
latarbelakang pemilihan lokasi museum sains.
2
hanya sebagai tempat wisata, namun mueum yang dimaksud mampu
memberikan edukasi dalam wisataya. Potensi dari sebuah wisata, di dalamnya
menjadi tempat edukasi yang menarik, yaitu pendidikan formal yang dikemas
menarik menjadi wisata edukasi.
3
BAB 2
TINJAUAN OBYEK
a. Museum
b. Sains
Ilmu pengetahuan alam (IPA) atau Sains dalam arti sempit merupakan
disiplin ilmu yang terdiri dari physical sciences (ilmu fisika) dan life
sciences (ilmu biologi). Yang termasuk physical sciences adalah ilmu-
ilmu astronomi, kimia, geologi, mineralogi, meteorologi, dan fisika, sedangkan
life science meliputi anatomi, fisiologi, zoologi, citologi, embriologi,
mikrobiologi. Sains berupaya membangkitkan minat manusia agar mau
meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam seisinya yang
penuh dengan rahasia yang tak habis-habisnya. Dengan tersingkapnya tabir
rahasia alam itu satu persatu, serta mengalirnya informasi yang dihasilkannya,
jangkauan Sains semakin luas dan lahirlah sifat terapannya, yaitu teknologi
4
adalah lebar. Namun dari waktu jarak tersebut semakin lama semakin sempit,
sehingga semboyan " Sains hari ini adalah teknologi hari esok" merupakan
semboyan yang berkali-kali dibuktikan oleh sejarah. Bahkan kini Sains dan
teknologi manunggal menjadi budaya ilmu pengetahuan dan teknologi yang
saling mengisi (komplementer), ibarat mata uang, yaitu satu sisinya
mengandung hakikat Sains (the nature of Science) dan sisi yang lainnya
mengandung makna teknologi
2.2 Fasilitas
1. Edukasi
2. Rekreasi
Kegiatan rekreasi berupa museum sains yaitu wisata yang berbasis ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan pendidikan dan pemahaman teknologi
dan lingkungan alam. Bentuk museum sains berupa wisata dalam ruang yang
memadukannya dengan alam ,dengan maksud membawa alam kedalam
ruangan , dan kegiatan luar ruangan.
3. Penunjang
5
berhubungan dengan kegiatan administrasi, publikasi kegiatan,
inventasrisasi perlengkapan dan peralatan, hingga dokumentasi kegiatan
pengelola obyek. Oleh karena itu, disediakan kantor pengelola.
a. Fasilitas umum
Museum sains memiliki tiga macam pebahasan yaitu, nature
science, vehicle science, dan world and space science.
Outdoor museum
Botanical garden
Panggung terbuka
b. Fasilitas khusus
Museum temporer
Café
Toko souvenir
Ruang ibadah
c. Fasilitas pengelola
Ruang kepala
Ruang sekretaris dan bendahara
Ruang staff
Ruang rapat
d. Fasilitas servis dan ME
KM/WC
Gudang koleksi museum sains
Gudang koleksi muaeum temporer
Loading dock
Dapur café
Ruang genset
6
Ruang panel
AHU
Ruang pompa
Ruang filter
Tandon bawah
Tandon atas
7
Organisasi ruang
Site
Botanical
garden
Outdoor Museum
museum Panggung sains parkiran
terbuka
Museum
Penunjang Drop off
temporer
Masuk pejalan
Entrance Exit
kaki
Museum sains
Botanical
world planetarium library space
garden
Outdoor
History of vehicle
museum
fossil
Panggung
terbuka
aquatic
8
Museum temporer
9
BAB 3
TINJAUAN TAPAK
11
3.3 Site and zoning
KDB: 50%
KLB: 150%
GSB depan: 15 meter
GSB samping: 6 meter
GSB belakang: 3 meter
3.4 Legal
Lokasi lahan dalam rencana tataguna wilayah termasuk kawasan yang
diperuntukkan sebagai fasilitas umum.
12
Gambar 3.3: eksisting
Gambar 3.4: Material jalan utama site tambak wedi dan Material jalan
sekunder site tambak wedi
3.7 Circulation
Sirkulasi utama pada lahan ini terletak pada sisi barat lahan, yaitu jalan
Tambak Wedi yang pada tataguna wilayah merupakan jalan primer lokal
dengan lebar jalan 6 meter yang terdiri dari dua arah. Pada sisi utara
lahan juga terdapat jalan sekunder menuju pintu air dan pemukiman
penduduk di sisi timur lahan dengan lebar jalan 4 meter.
13
3.8 Utilities
Pada tataguna wilayah tahun 2008 di jelaskan terdapat satu saluran
pembuangan kota pada lahan tersebut. Pada existingnya terdapat lampu
jalan pada sisi utara, selahan, dan barat yang langsung berbatasan pada
jalan.
Gambar 3.5: Saluran pembuangan kota dan lampu jalan pada sisi
utara, selatan, dan barat
3.9 Sensory
Pada sisi utara lahan berbatasan dengan selat Madura yang memiliki
view paling menarik dan tingkat kebisingan yang relative rendah dari sisi
lainnya. Pada sisi barat lahan berbatasan dengan jembatan suramadu
dengan jarak pandang yang relative dekat dengan jembata sehingga
pandangan terhalangi dengan tingkat kebisingan yang cenderung tinggi
berasal dari jembatan.
14
sepanjang pesisir pantai untuk melihat suramadu dan kulineri pada kios
makanan yang seharusnya tidak ada ijin untuk berdagang disepanjang
pesisir pantai.
3.11 Potensi
Man-made feature pada lahan sangat mendukung eksistensi site, yaitu
dengan adanya jembatan suramadu, menyuguhkan view yang menarik
pada sisi utara. Sesuaidengan rencana tataguna wilayah yang
mengkususkan lahan untuk fasilitas umum sehingga sesuai dengan
fungsi rencana bangunan.
3.12 Masalah
Akses lahan yang sulit untuk di jangkau, karena tidak ada arahan
yang jelas untuk menuju lahan.
Kondisi exsisting yang cenderung tidak teratur dengan banyaknya
pedagang liar di sepajang pesisir pantai yang menutupi view
lahan.
Masyarakat yang menjadikan jalan di sekitar lahan sebagai arena
show motor.
15
3.13 Climate
Kondisi iklim pada lahan memiliki kondisi iklim yang sama dengan
iklim kota Surabaya di bagian lainnya, memiliki dua musim kemarau dan
penghujan di iklim tropis, akan tetapi memiliki kecepatan angin yang
berbeda karena letaknya yang di pinggir pantai. Angin cenderung kencang
pada pagi hari dan tidak berangin pada malam hari. Arah datang angin
berasal dari sisi barat lahan yang berbatasan dengan jembatan suramadu.
Curah hujan 136-153 mm, kelembaban udara 74-81%, dan suhu udara 35-
41C.
16
BAB 4
Masalah Tujuan
1. Tidak adanya wisata edukasi di 1. Sebagai wisata edukasi di Surabaya.
Surabaya. 2. Menunjang pendidikan formal
2. Museum selalu membosankan khususnya di Surabaya.
dan terlupakan. 3. Mendesain museum yang berbeda
3. Sedikitnya pengunjung sehingga pengunjung akan datang
museum. kembali.
18
gerak dengan lintasan berbentuk parabola ( busur )
Gerak melingkar
gerak dengan lintasan berbentuk lingkaran.
Dari penjabaran tema movement menurut kamus bahasa Indonesia dan sains,
dapat di tarik kesimpulan pada karakteristik movement yang cocok untuk di
terapkan pada konsep museum sains surabaya adalah sebagai berikut;
19
2. Tidak stabil
Ketidak stabilan dapat diaplikasikan dengan memiringkan bentukan
bangunan terhadap garis site sebagai garis acuan.
3. Melingkar
Pola sirkulasi menggabungkan yang antar pola melingkar dan linear untuk
memudahkan dan menuntun pengunjung melalui semua koleksi yang
ada.
4. Bertahap
Movement memiliki suatu tahapan awal sampai akhir yang dapat
diterapkan pada pola fasade bangunan.
20
4.5 Transformasi Konsep Rancangan
Isu: sirkulasi
Konsep:
Sirkulasi adalah hal terpenting dalam mendesain sebuah
museum, dalam konsepnya sirkulasi dirancang membentuk
pola linear melingkar dengan memngaplikasikan
karakteristik tema movement yaitu melingkar.
Jalur sirkulasi dibuat naik turun dan keluar masuk bangunan
sehingga pengunjung dapat merasakan pengalaman yang
berbeda-beda.
Taman pada sirkulasi ruang luar digunakan sebagai
pembatas ruang sehingga terarahkan dalam perjalannya.
Penggunaan teknologi CCTV, sensor suhu, dan gerak untuk
memantau dan menunjang pengamanan koleksi.
Isu: orientasi
Konsep:
Orientasi pengunjung tidak hanya ke satu tempat saja, dari
satu titik ketitik lain sehingga lebih merasakan suasana yang
berbeda-beda.
Ruang yang menerus memberikan arahan pada
pengunjung.
Isu: image
Konsep:
Bentuk bangunan yang ikonik dan memancing rasa ingin
tau.
Bangunan utama merupakan vocal poin dari keseluruhan
massa dalam museum sains.
Lobby di desain terbuka untukmemberikan suasana ramah
sebagai runag penerima.
21
Bentuk dan warna menggunakan garis dan warna yang
natural agar suasana movement lebih terasa, seperti
bentuk-bentuk lengkung dan warna-warna dasar dan
pastel.
22
BAB 5
23
Sedangkan penataan masa yang yang menyebar memiliki tujuan agar
pengunjung merasakan suasana yang berbeda-beda dalam suasananya
sehingga pengunjung tidak akan merasa bosan. Pembagian masa di bedakan
menurut fungsinya, yaitu museum sains, botanical garden, museum
temporer, dan penunjang. Museum sains sebagai inti kegiatan dalam site
berada di tengah dan menjadi vocal point untuk memudahkan pengunjung.
24
pesawat dan kapal, panggung terbuka untuk pertunjukan dan percobaan
sains, serta cafetaria yang sebagian berada di luar.
Gambar 5.3: desain ruang luar: museum outdoor, panggung terbuka, dan
cafetaria
Sirkulasi ruang luar dibedakan menjadi tiga, yaitu sirkulasi pejalan kaki,
kendaraan bermotor ,dan loading dock. Peletakan entrance dan exit masing-
masing sirkulasi terpisah dan berada di tepi jalan raya. Drop off pada
kendaran bermotor berada di depan museum sains, sedangkan untuk pejalan
kaki terdapat pula drop off yang berada di pinggir jalan raya untuk
memudahkan pengunjung yang menggunakan kendaraan umum.
25
Gambar 5.4: pejalan kaki, loading dock, dan sirkulais kendaraan bermotor
26
Gambar 5.6: ACP, kolom komposit, dan akrilik
Struktur yang digunakan museum ini ada dua macam, yaitu: sturktur
ruang dalam dan struktur selubung yang terpisah dari struktur ruang dalam.
Struktur pada ruang dalam menggunakan rigit frame ( kolom balok ) kolom
komposit dengan material baja wf berukuran 80cm x 40cm dan selubung
27
beton yang terbentang antar 7m dan 14 m dan balok baja wf dengan ukuran
40cm x 60cm
Fasilitas servis dan utilitas terletak di lantai dasar setiap banguan untuk
mempermudah jalur sirkulasi tersebut.
28
BAB 6
UTILITAS
6.1 Penghawaan
29
6.2 Fire Protection
Gambar 6.2: hydran dalam, hydrant luar, spingkler asap, spingkler suhu
30
Gambar 6.3: jalur evakuasi kebakaran glow in the dark
Sistem air bersih yang digunakan adalah sistem upfeed dan downfeed
system dimana air dari PDAM di tampung terlebih dahulu di tandon bawah
dan di salurkan ditandon atas untuk kemudian diturunkan secara gravitasi
kecuali untuk spinkler dan hydrant yang di pompa terlebih dahulu.
Ruang Plumbing
pompa fixtures
Hydrant dan
spinkler
Toilet Saptictank
Sumur resapan Saluran kota
Drainase
6.4 Elektrikal
31
PLN Travo
Solar panel
Gambar 6.5: diagram penyaluran listrik
6.5 Pencahayaaan
Museum ini beroprasi selama 8 jam yatu mulai jam 12 siang hingga
jam 8 malam. Pada bangunan museum dan penunjang menggunakan cahaya
buatan sepenuhnya. Pada interior menggunakan lampu LED dengan
intensitas cahaya yang berbeda-beda disesuaikan dengan kebutuhan setiap
aktivitasnya. Pada eksterior bangunan di malam hari menggunakan accest
lighting untuk memberikan aksen dan mengidupkan suasana ruang luar,
serta lampu jalan, lampu taman, lampu pedestrian way untuk
mengakomodasi aktivitas pengunjung pada ruang luar.
32
Gambar 6.7: pencahayaan pada malam hari
33
Keamanan dari pencurian dilakukan dengan pengawasan melalu
kamera CCTV, infrared, dan sistem barcode pada koleksi. Sistem ini dapat
mencegah koleksi kluar tanpa sepengetahuan petugas. Detektor bar code ini
di letakkan di pintu kluar dan masuk pengunjung dan servis.
34
BAB 7
STRUKTUR
Terbagi menjadi dua macam sistem struktur dalam museum sains ini,
yaitu sistem struktrus rigid frame (kolom balok) pada ruang dalam bangunan
dengan rangka kolom komposit baja, bermatrial baja wf, sedangkan pada
sturktur selubung bangunan menggunakan sistem struktur shell dengan
sturktur space frame, rangka pipa baja cremona berbentuk ruang dengan
pola segitiga lalu ditutup dengan alumunium composit panel.
35
Struktur pada botanical garden menggunakan kolom baja komposit
untuk menopang ramp, dengan material yang sama seperti pada kolom
bangunan museum sains. Pada selubung menggunakan rangka komposit
dengan materia pipa baja untuk menyokong kaca selubung bangunan,
sedangkan pada kaca menggunakan material akrilik.
36
DAFTAR PUSTAKA
vii
Biografi Penulis
Tali Baja
Solar Panel
Pipa Baja
Ram Tanaman
37
DETAIL SCLUPTURE
metal
Pipa Baja
38
LAMPIRAN
39
40
41
42
43
44