FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial :_Sdr. NF L/(P) Tanggal Pengkajian /jam: 14/02/2018 (11.00 WIB)
Umur :_23 tahun RM No. :-
Alamat : Jl. Gunungjati RT 23/RW 05 Pandanlandung, wagir - Malang
Pekerjaan : swasta
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Suku : Jawa
Informan : Auto anamnesis (pasien)
Allo anamnesis (Keluarga)
Jelaskan : Keluarga mengatkan ketika usia 18 tahun klien sudah mengikuti modeling dan
memiliki kekasih, dan klien bercerita ke ibunya saat ranap di ruang teratai pada tahun 2018
setahun yang lalu ketika terdiagnosa HIV asal usul penyakit yang diderita didapat dari
kekasihnya dan pernah mengaku pernah melakukan seks bebas.
6. Pengalaman masa lalu lain yang tidak menyenangkan (bio, psiko, sosio, kultural, spiritual):
Sejak berumur
Diagnosa Keperawatan : Klien mengatakan orang tuanya bercerai sejak Klien SMP
V. STATUS MENTAL
2.Kesadaran
Kwantitatif/ penurunan kesadaran
compos mentis apatis/ sedasi somnolensia
sopor subkoma kom
Kwalitatif
tidak berubah berubah
meninggi gangguan tidur: sebutkan: pasien sesak
hipnosa disosiasi: sebutkan:-
3.Disorientasi
waktu tempat orang
Peningkatan:
hiperkinesia, hiperaktivitas gaduh gelisah katatonik
TIK grimase tremor gagap
stereotipi mannarism katalepsi akhopraxia
command automatism atomatisma nagativisme reaksi konversi
verbigerasi berjalan kaku/ rigit kompulsif lain-2 sebutkan
5.Afek/ Emosi
adequat tumpul dangkal/ datar labil
inadequat anhedonia marasa kesepian eforia
ambivalen apati marah depresif/ sedih
cemas: ringan sedang berat panik
Jelaskan : klien pada saat dikaji tampak sesak dan cemas disertai dengan nadi yang
sangat cepat serta tampak gelisah, klien pada saat di tanya dapat mengekspresikan emosinya
sesuai dengan stimulus yang diberikan dan klien mengatakan bahwa klien putus asa dengan
kesembuhan atas penyakit yang diderita ini dan tidak mmapu melaksanakan aktivitas seperti
dulu lagi.
Diagnosa Keperawatan: Ansietas dan Keputusasaan
6.Persepsi
halusinasi ilusi depersonalisasi derealisasi
Macam Halusinasi
7.Proses Pikir
Arus Pikir
koheren inkoheren asosiasi longgar
fligt of ideas blocking pengulangan pembicaraan/ persevarasi
tangansial sirkumstansiality logorea
neologisme bicara lambat bicara cepat irelevansi
main kata-kata afasi assosiasi bunyi lain2 sebutkan..
Jelaskan : Klien dapat bercerita tentang kondisinya dengan baik dan mudah dimengerti
oleh perawat ataupun keluarga.
Diagnosa Keperawatan:-
Isi Pikir
obsesif ekstasi fantasi
bunuh diri ideas of reference pikiran magis
alienasi isolaso sosial rendah diri
preokupasi pesimisme fobia sebutkan.........................
waham: sebutkan jenisnya
agama somatik, hipokondrik kebesaran curiga
nihilistik sisip pikir siar pikir kontrol pikir
kejaran dosa
Bentuk Pikir
realistik nonrealistik
autistik dereistik
8.Memori
gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka pendek
gangguan daya ingat saat ini amnesia, sebutkan.........................
paramnesia, sebutkan jenisnya........................................................
hipermnesia, sebutkan ...................................................................
Jelaskan : Klien tidak ada masalah dalam bentuk pikir , klien mampu menceritakan
kondisinya sesuai kenyataan ditandai dengan keluarga menyetujui apa yang dikatakan klien
dan klien juga mmapu menceritakan riwayat penyakitnya dahulu sampai sekarang
Diagnosa Keperawatan: -
Jelaskan : Klien mampu memilih sesuatu secara mandiri tanpa bnatuan orang lain.
Diagnosa Keperawatan: -
11. Daya Tilik Diri/ Insight
mengingkari penyakit yang diderita menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan : Klien mampu menceritakan proses penyakit yang dideritanya dengan baik
tanpa menyalahkan orang lain maupun lingkungan sekitar.
Diagnosa Keperawatan :-
Jelaskan : pasien selalu memalingkan wajah dan menghindari kontak mata saat
berkomunikasi dan ketika perawat berbicara dengan keluarga pasien merasa takut dan cuirga.
b. Identitas :
Sebelum : Klien mengatakan bahwa dirinya dulu adalah pegawai Wedding organiser dan
juga model disalah satu agent, dan sangat senang dalam aktivitasnya seperti itu,
Dia bangga dengan dirinya dan klien mengatakan dari dulu memang lebih
bersikap menjadi perempuan.
Sesudah : Klien mengatakan tidak dapat melakukan apapun dan takut atas penyakitnya
serta takut ditinggalkan oleh teman-temannya.
c. Peran :
Sebelum : Klien mengatakan sebelumnya bekerja di wedding organiser dan modelling,
dalam keluarga dia adalah anak bungsu yang kadang harus membiayai ibu dan
adiknya.
Sesudah : Klien mengatakan sekarang tidak bisa lagi seperti dulu dan keluarganya
dibantu oleh saudara-saudara lainnya.
d. Ideal diri :
Sebelum : Klien mengatakan harapannya adalah dapat sukses dalam kegiatan wedding
organiser dan modeling dan klien mengatakan dapat bermain dengan teman-
temannya
Sesudah : Klien berharap dapat sembuh dan pulang dari rumah sakit dan dapat bertemu
dengan teman dan keluarganya
e. Harga diri :
Sebelum : Klien mengatakan bahwa banyak punya teman dan banyak yang dekat
dengan klien, serta hubungan klien dengan teman dan saudaranya baik-baik saja
Sesudah : Klien mengatakan sekarang bahwa klien malu dengan kondisinya, kadang
merasa takut dengan kondisinya.
2. Genogram
Ny. M/ Tn.
65 th A/70 th
Ny.
Tn.X/
S/ 38
42 th
th
Sdr. An.
Sdr.
NF/23 R/10 th
N/19 Th
Th
Keterangan Gambar :
: Laki- laki
: Meninggal
: Perempuan
: Cerai
: Klien
Penjelasan Gambar :
Klien atas nama Sdr, NF berusia 23 tahun merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, adik klien
bernama An. R usia 10 tahun sudah meninggal karena sakit paru-paru. Klien tinggal bersama ibu dan
neneknya karena orangtua klien bercerai. Keluarga menyangkal ada sakit kronis atau penyakit
degeneratif.
3. Hubungan Sosial
a. Hubungan terdekat :
Klien mengatakan orang terdekat dengan klien adalah ibunya dan ayah asuhnya, karena
oranng tuanya bercerai dan biaya kehidupan klien dibantu oleh orang tua asuhnya tempat
klien bekerja.
b. Peran serta dalam kelompok/ masyarakat
Dulu klien mengikuti kegiatan masyrakat seperti kerja bakti dan tahlilan
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien sangat senang bertemu ataupun berkenalan dengan orang baru, Hambatannya
adalah klien kadang malu untuk menyapa duluan kepada orang.
Diagnosa Keperawatan: -
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan Lanjutan Ya Tidak
Sistem pendukung Ya Tidak
Klien mengatakan sistem pendukung adaalah keluarga dan teman’ dekatnya
8. Aktivitas di dalam rumah
Mempersiapkan makanan Ya Tidak
Menjaga kerapihan rumah Ya Tidak
Mencuci pakaian Ya Tidak
Pengaturan keuangan Ya Tidak
Klien mengatakan selama di rumah klien membantu ibunya membersihkan rumah,mencuci
pakaian dan ketika klien dulu bekerja yang mengatur keuangan sendiri.
9. Aktivitas di luar rumah
Belanja Ya Tidak
Transportasi Ya Tidak
Lain-lain Ya Tidak
X. ASPEK MEDIK
Diagnosa medik : TB + B24 (HIV)
Terapi medik :
PSIKOSOSIAL
1. KONSEP DIRI
a. Body image/gambaran diri
b. Role/peran
Jelaskan : Keluarga mengatakan klien sejak sakit tidak bekerja lagi dan sekarang fokus
untuk sakitnya dan selama ini keluarga dibantu oleh ayah asuh klien
Masalah Keperawatan: Ketidakefetifan performa peran
c. Identity/identitas diri
Jelaskan : Klien mengatakan malu dengan kondisinya sekarang, dan sudah tidak mampu
melakukan aktivitas apapun, sering bertanya mengapa fisiknya mengalami penurunan berat
badan. Klien ketika ditanya kelebihan yang dimiliki klien menjawab sekarang tidak
mempunyai kelebihan apa-apa karena klien merasa dirinya lemah. Klien juga mengatakan
bahwa klien lebih suka dengan laki-laki daripada perempuan
Jelaskan: Klien mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki kelebihan apapun, bahwa
dirinya adalah pribadi yang lemah saat ini dan sering merasa bahwa dirinya semenjak sakit
ini jelek tidak seperti dulu. Keluarga mengatakan merasa kurang memperhatikan kondisi
dan perasaan klien dulu dan lebih fokus kepada urusan pribadi.
a. Nilai dan keyakinan: Klien dan keluarga mengatakan bahwa ini adalah ujian dari Tuhan
yang diberikan pada keluarga
b Kegiatan ibadah : Klien selama sakit tidak melaksanakan sholat seperti sebelumnya
karena badan lemah.
Jelaskan : Keluarga selalu sholat 5 waktu untuk kesembuhanklien dan klien tampah
terbaring lemah di tempat tidur.
Masalah Keperawatan: Distress Spritual
4. KECEMASAN
a. Perilaku
( ) hiperaktif (√ ) gelisah ( √ ) tremor
( √ ) gugup ( ) agitasi ( ) hiperventilasi
( ) cenderung mendapat celaka ( ) menarik diri
( ) menghalangi ( ) menghindar ( ) melarikan diri dari masalah
Jelaskan: Klien mengatakan khawatir dengan kondisinya saat ini, keluarga sering bertanya
dengan kondisi klien terus menerus. Klien menjawab dengan jeda waktu, kilen mengataka
tidak bisa istirahat, klien tampak sesak dan tangan klien ketika ditanya bergerak.
b. Kognitif
( ) perhatian terganggu ( ) konsentrasi buruk ( ) pelupa
( ) salah dalam memberikan penilaian ( ) pre-okupasi
( ) hambatan berfikir ( √ ) persepsi menurun ( √ ) kreativitas menurun
(√ ) bingung ( ) sangat waspada ( ) kehilangan obyektivitas
( √ ) takut cidera/kematian ( ) takut kehilangan control
Jelaskan: Klien mengatakan khawatir dengan kondisinya dan selalu merasa takut apabila
keluarga dipanggil dokter atau pergi, pasien tampak gelisah dan sesak nafas berat, klien
mengatakan bahwa klien sudah pasrah
c. Afektif
( ) mudah terganggu ( ) tidak sabar ( ) gelisah
( ) tegang ( √ ) khawatir ( √ ) ketakutan
( ) gugup ( ) terror ( ) alarm
Jelaskan: Keluarga mengatkan sangat khawatir dan takut klien mengalami penurununan
kesadaran dan kondisi, keluarga tampak memutar mutar jarinya ketika berbicara,
pandangan sedih.
Masalah Keperawatan Ketakutan
d. Fisiologis
( √ ) ketakutan fisik ( ) bicara cepat ( ) tekanan darah meningkat
( ) persepsi menyempit ( √ ) nadi cepat ( ) mulut kering
( √ ) menggigil ( ) sering kencing ( ) kepala pening
( ) mual ( ) diare ( √ ) sukar tidur
( ) otot tegang ( ) penglihatan kabur ( ) palpitasi
( √ ) rasa sakit di dada ( ) iritabel ( √ ) gangguan pola makan
Jelaskan : Klien mengatakan sulit bernafas, dada sakit dan jantung deg-degan dan klien
mengatakan bahwa tidak bisa tidur, keluarga mengatkan klien mengiggil dan kedinginanan
dan belum bisa makan sama sekali
5. KEHILANGAN
a. Tahap Denial/Penolakan
( √ ) penolakan terhadap situasi ( √ ) merasa tertekan
( ) tidak percaya pada orang lain ( ) wawasan sempit
Jelaskan: Keluarga mengatakan tidak percaya bahwa anaknya akan seperti ini dan takut
kehilangan anaknya lagi. Klien takut dengan kondisinya
Masalah Keperawatan: Keluarga tanpak menagis,dan sering pingsan.klien tampak gemetar
ketika ada perawat masuk ruangananya dan terus bertanya dengan kondisinya
b. Tahap Anger/Marah
( ) marah pada diri sendiri ( √ ) marah pada orang lain
( ) meningkatnya kesadaran klien pada realita
Jelaskan: Keluarga mengatakan bahwa ayah kandungnya tidak bertanggung jawab atas
kondisi anaknya.
Masalah Keperawatan: Keluarga menangis histeris ketika ayahnya datang dan berkata
kasar pada ayah klien
e. Tahap Acceptance/Penerimaan
( ) Menerima kenyataan ( ) Mulai timbul rasa tanggung jawab
( ) Sering bertanya ( ) Mudah koordinasi
Jelaskan :.
Masalah Keperawatan : Berduka
PEMERIKSAAN FISIK
FISIK HASIL
Keadaan Umum Lemah
Kesadaran Tidak berubah, GCS : 4,5,6
TTV TD : 90/70 RR : 26x/menit
N : 98x/menit Spo2 : 87 %
S : 36,5 C
Kepala Rambut hitam, kulit kepala bersih, mata simetris, konjungtivitis (+)
Mukosa mulut kering, terpasang NRBM 10 Lpm, Terdapat cuping
hidung, Telinga simetris, Telinga kotor (+), Candidiasis sedikit,
pucat
Leher Pembesaran vena jugularis (-), deviasi trachea
Dada Paru :
Inspeksi : pergerakan otot bantu nafas dada (+), jejas (-), ekspannsi
dada tidak seimbang,
Palpasi : fremitus dada berkurang
Perkusi : ketok redup
Auskultasi : ronchi +/+, wheezing +/+
Sputum (+)
Jantung :
Adanya takipnea, takikardia, sianosis, bunyi paru-paru yang
mengeras
PENUNJANG MEDIS
Laboratorium Darah Hasil
Hb 12,7 mmhg
Leukosit 5.640
Trombosit 215.000
PCV 38,4
Ur 23
Cr 0,83
Na 130
K 4,57
Pemeriksaan ELISA Positif
Foto thorax Hasil
Trachea tengah
Cor : CTR < 50%
Pulmo :Tampak infiltrat pulmo dextra
Tampak bayangan lusen tanpa air, gronogram di hemi thorax
sinistra bagian lateral mulai setinggi Ics 1 ke bawah
Kedua sinus phrenicocostalistoram, tenting hemidaphragma
kanan
No DATA MASALAH
1 DS:
Klien mengatakan khawatir ANSIETAS BERAT
dengan kondisinya
Klien mengatakan dadanya
berdebar
Klien mengatakan tidak bisa
tidur
Keluarga mengatakan khawatir
jika klien mengalami
penurunan kesadaran.
DO:
ANSIETAS
Nonepinefrine menurun
ancaman
1. Ansietas berat
2. Gangguan citra tubuh
3. Berduka
Mahasiswa
Ruang : Cempaka
Nama Pasien : Sdr. NF
No. Register : 321539
1 14/02/2017 Pasien : S:
1 15/02/2019 Pasien : S:
O:
Keluarga :
1. Mengevaluasi kemampuan keluarga Klien tampak sedikit
mengenal ansietas lebih tenang
2. Mengevaluasi kemampuan keluarga Pernafasan tidak terlalu
dalam distraksi cepat
3. Mengajarkan relaksasi nafas dalam Nadi teraba 86x/menit
4. Melatih relaksasi nafas dalam. Klien sering bertanya
tentang kondisinya.
A:
Dx/ ANsietas sedang
1. Melatih hipnotis 5 jari
dengan alunan music
karena pasien tidak bisa
nafas dalam karena sesak
2. Memposisikan pasien semi
fowler
3. Kolaberasi NRBM 8 LPM
4. Mengukur TTV : TD
115/75 N:80x/menit, RR
25x/menit Spo2 : 93%
5.Memberikan terapi
nebulizer combivent
6. Kolaberasi omz 40 mg,
Betrix 1 gr. OAT 2 tablet.
Nac 1X1
7. KIE keluarga untuk
membatasi kunjungan
8. Mengatur ruangan yang
nyaman.
P:
1. Mengevaluasi kemampuan
pasien dan keluarga
mengenal ansietas
2. Mengevaluasi kemampuan
distraksi dengan mengobrol
3. Mengevaluasi perasaan
pasien setelah hipnotis 5 jari
4. Kolaberasi pemberian terapi
Betrix 2x1 gr
OMZ 2x40 mg
Nebulizer combivent 3x1
5. Memberikan posisi semi
fowler
6. Mengukur TTV
7. Menilai Ansietas pasien.
16/02/2019 Pasien : S:
09.00-10.45
1. Mengevaluasi kemampuan pasien dan Pasien mengatakan semangat
keluarga mengenal ansietas dan yakin bisa melawan
2. Mengevaluasi kemampuan distraksi penyakitnya.
dengan mengobrol Pasien mengatakan sudah
3. Mengevaluasi perasaan pasien setelah lebih tenang dan senang
hipnotis 5 jari karena banyak mengunjungi
4. Kolaberasi pemberian terapi
Betrix 2x1 gr
OMZ 2x40 mg Keluarga mengatakan sudah
Nebulizer combivent 3x1 menerima kondisi klien dan
OAT 2 TABLET kecemasan berkurang
NAC 2x 1 Keluarga mengatakan sudah
5. Memberikan posisi semi fowler mampu relaksaksi nafas
6. Mengukur TTV dalam dan dapat beristirahat
7. Menilai Ansietas pasien. semalam
Keluarga : O:
1. Evaluasi kemampuan mengenal
Klien bisa istirahat siang
ansietas.
2. Evaluasi kemampuan distraksi, Klien lebih tampak bisa
relaksasi nafas dalam dan relaksasi mengatur pola nafasnya
otot. Klien sudah bisa
3. Melatih hipnotik lima jari menyampaikan keinginannya
4. Latihan hipnotik 5 jari TD :110/70
5.Latih sampai membudaya
6.Nilai kemampuan mengatasi anxietas. N : 78X/Menit
7.Nilai apakah anxietas teratasi S : 36,5 C
RR : 25x/menit
Spo2 : 94%
Keluarga mampu
mengendalikan kecemasan
dengan relaksasi nafas
dalam.
A:
2 14/02/2019 Pasien : S:
12.00 1. Mengidentifikasi citra tubuh pasien: Klien mengatakan malu
dulu dan saat ini, perasaan dan harapan dengan kondisinya sekarang
citra tubuhnya saat ini karena jelek kurus
2. Mengidentifikasi aspek positif dirinya Klien mengatakan bahwa
(potensi bagian tubuh lainnya) dirinya malu dengan teman-
3. Mengajarkan pasien cara meningkatkan teman dengan tubuhnya yang
citra tubuh kurus.
4. Masukkan dalam jadual untuk kegiatan Klien mengatakan tidak
harian. memiliki kelebihan dalam
dirinya
Klien mengatakan tidak
Keluarga : seperti dulu lagi
Klien mengatakan fungsi
1. Mendiskusikan masalah yang dihadapi tubuhnya sudah tidak seperti
oleh keluarga dulu lagi.
2. Menjelaskan terjadinya proses Keluarga mengatakan jika
gangguan citra tubuh ada temannya dia berusaha
3. Menjelaskan cara mengatasi pasien menutupi badannya dengan
dengan gangguan citra tubuh selimut
4. Menganjurkan membantu pasien sesuai Keluarga juga mengatkan
jadual dan cara memberikan pujian. badannya kurus ndak seperti
dulu.
O:
Klien selalu menutupi
tubuhnya dengan selimut
Klien selalu meminta
untuk menutup jendela
Klien tampak banyak diam
jika teman atau saudara
mengunjungi.
Klien selalu mengatakan
dirinya sekarang jelek
A:
Pasien :
1. Sesuai jadwal harian yaitu
mampu berinterkasi dengan
orang lain
2. makan sendiri.
Keluarga :
1. Melatih cara merawat pasien
dengan gangguan citra
tubuh: menyediakan fasilitas
untuk memenuhi kebutuhan
pasien dirumah,
memfasilitasi interaksi
dirumah,melaksanakan
kegiatan dirumah dan sosial,
memberikan pujian atas
kegiatan yang telah
dilakukan pasien
2. Evaluasi kemampuan pasien
dan memberikan pujian atas
keberhasilannya
15/02/2019 Pasien : S:
1. Sesuai jadwal harian yaitu mampu
12.00 berinterkasi dengan orang lain KLien mengatakan sudah
2. makan sendiri. menerima kondisinya dan
semangat dan bisa melawan
Keluarga : penyakitnya
1. Melatih cara merawat pasien dengan KLien mmengatakan nyeri
gangguan citra tubuh: menyediakan dada
fasilitas untuk memenuhi kebutuhan Klien mengatakan senang
pasien dirumah, memfasilitasi interaksi dikunjungi teman
dirumah,melaksanakan kegiatan terdekatnya
dirumah dan sosial, memberikan pujian Klien mengatakan sudah
atas kegiatan yang telah dilakukan bisa makan sendiri
pasien Keluarga mengatakan
2. Evaluasi kemampuan pasien dan senang klien bisa makan
memberikan pujian atas sendiri sedikit-sedikit
keberhasilannya
O:
Klien tampak bisa melakukan
makan sendiri dan sudah bisa
menerima keadaannya
Klien sudah tampak
berinterkasi dengan
pengunjung
Keluarga tampak mefasilitasi
kebutuhan klien
Klien juga tampak memberi
pujian ketika klien melakukan
sesuatu yang selama sakit tidak
bisa dilakukan klien
TTV :
TD 115/75 N:80x/menit,
RR 25x/menit Spo2 : 93%
A:
Masalah teratasi
1. Mengevaluasi kemampuan
klien dan keluarga sesuai
dengan jadwal
2. Mendorong klien dan
keluarga untuk memberikan
pujian dan mampu
melakukan aktivitas sesua
kemampuan
P:
Intervensi di hentikan
KELUARGA 5. Mendiskusikan masalah yang dirasakan 4. Evaluasi kemampuan keluarga 4. Evaluasi kemampuan 4. Evaluasi kemampuan mengenal
keluarga dalam merawat pasien pasien mengenal ansietas keluarga mengenal masalah ansietas
6. Membantu keluarga mengenal ansietas 5. Evaluasi kemampuan keluarga 5. Evaluasi kemampuan 5. Evaluasi kemampuan distraksi,
pasien (tanda,gejala,penyebab dan akibat) dalam distraksi distraksi dan relaksasi relaksasi nafas dalam dan
7. Mengajarkan teknik pengalihan situasi/ 6. Mengajarkan relaksasi nafas dalam 6. Melatih keluarga untuk relaksasi otot
distraksi 7. Latihan relaksasi nafas dalam. relaksasi otot 6. Melatih hipnotik limajari
8. Latihan melakukan teknik pengalihan 7. Latihan relaksasi otot 7. Latihan hipnotik 5 jari
situasi/distraksi 8. Latih sampai membudaya
9. Nilai kemampuan mengatasi
anxietas
10. Nilai apakah anxietas
teratasi
2 BERDUKA PASIEN 1. Perluas kesadaran diri melalui identifikasi 1. Evaluasi kemampuan pertemuan 1. Evaluasi kemampuan
pengalaman berduka (mengidentifikasi pertama pertemuan pertama dan
kehilangan yang dialami, mengidentifikasi 2. Dorong klien untuk melakukan kedua
hubungan dengan objek yang hilang, pendekatan agama untuk 2. Dorong klien untuk
mengkaji reaksi awal terhadap kehilangan menyelesaikan fase berduka melakukan pendekatan
dan mengkaji strategi koping yang digunakan 3. Buat jadwal kegiatan bersama klien sosial untuk menyelesaikan
oleh klien saat kehilangan terjadi) fase berduka
2. Ekplorasi perasaan diri terkait kehilangan 3. Buat jadwal kegiatan
dan berduka yang dialami yang dialami bersama klien
3. Dorong penetapan rencana yang realistik
4. Dorong klien untuk melakukan pendekatan
budaya untuk menyelesaikan fase berduka
5. Buat jadwal kegiatan bersama klien
KELUARGA 6. Mendiskusikan masalah yang dirasakan 1. Evaluasi kemampuan keluarga 1. Evaluasi kemampuan
keluarga dalam merawat pasien berduka mengenal berduka pasien keluarga mengenal masalah
7. Membantu keluarga mengenal gejala berduka 2. Evaluasi kemampuan keluarga 2. Evaluasi kemampuan
3 GANGGUAN PASIEN 1. Identifikasi citra tubuh pasien: dulu dan saat 1. Evaluasi kegiatan yang sudah
CITRA ini, perasaan dan harapan citra tubuhnya saat dilakukan.
TUBUH ini 2. Latih interaksi secara bertahap:
2. Identifikasi aspek positif dirinya (potensi jadual kegiatan sehari-hari, aktifitas
bagian tubuh lainnya) dalam keluarga dan sosial (teman
3. Ajarkan pasien cara meningkatkan citra tubuh atau orang lain yang
4. Masukkan dalam jadual untuk kegiatan berarti/mempunyai peran penting
harian. baginy).
3. Beri pujian terhadap keberhasilan
pasien melakukan interaksi
KELUARGA 1. Diskusikan masalah yang dihadapi oleh 1. Melatih cara merawat pasien dengan
keluarga gangguan citra tubuh: menyediakan
2. Jelaskan terjadinya proses gangguan citra fasilitas untuk memenuhi kebutuhan
tubuh pasien dirumah, memfasilitasi
3. Jelaskan cara mengatasi pasien dengan interaksi dirumah,melaksanakan
gangguan citra tubuh kegiatan dirumah dan sosial,
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian atas kegiatan
cara memberikan pujian. yang telah dilakukan pasien
2. Evaluasi kemampuan pasien dan
memberikan pujian atas
keberhasilannya
3. Beri pujian yang realistis terhadap
keberhasilan keluarga.
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI (CPPT)
Diagnosa 1
S:
• Klien mengatakan khawatir dengan kondisinya
• Klien mengatakan dadanya berdebar
• Klien mengatakan tidak bisa tidur
• Keluarga mengatakan khawatir jika klien mengalami
penurunan kesadaran
O:
• Klien dan keluarga sering bertanya bertanya kondisinya
• Klien tampak gelisah
• Nadi cepat
• Tampak wajah sedih
• Tampak menggerakkan tangan
• Sesak nafas
A:
Dx : Ansietas menurun
1. Mengajarjakn latihan distraksi dengan cara mengobrol
pada pasien dan keluarga.
2. KIE keluarga tentang kecemasan
3. Kolaberasi pemberian o2 nasal kanul 5 lpm
4. Kolaberasi nebulizer 3x1 Combivent
5. Memposisikan pasien semi fowler
6. Mengukur TTV : TD 112/70 N: 86 S : 36,6 RR :
26X/menit Spo2 : 90%.
P:
1. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga mengenal
ansietas
2. Mengevaluasi kemampuan distraksi
3. Mengajarkan relaksasi Latihan relaksaksi nafas dalam
4. Kolaberasi pemberian terapi Betrix 2x1 gr, OMZ 2x40 mg
Nebulizer combivent 3x1
5. Memberikan posisi semi fowler
6. Mengukur TTV
Hari Tanggal : Jumat 15 Februari 2019 Jam : 09.00 -10.00
S:
O:
S:
O:
A:
Diagnosa 2.
S:
Klien mengatakan malu dengan kondisinya sekarang karena
jelek kurus
Klien mengatakan bahwa dirinya malu dengan teman-teman
dengan tubuhnya yang kurus.
Klien mengatakan tidak memiliki kelebihan dalam dirinya
Klien mengatakan tidak seperti dulu lagi
Klien mengatakan fungsi tubuhnya sudah tidak seperti dulu
lagi.
Keluarga mengatakan jika ada temannya dia berusaha menutupi
badannya dengan selimut
Keluarga juga mengatkan badannya kurus ndak seperti dulu.
O:
Klien selalu menutupi tubuhnya dengan selimut
Klien selalu meminta untuk menutup jendela
Klien tampak banyak diam jika teman atau saudara
mengunjungi.
Klien selalu mengatakan dirinya sekarang jelek
A:
Pasien :
1. Sesuai jadwal harian yaitu mampu berinterkasi dengan orang
lain
2. makan sendiri.
Keluarga :
1. Melatih cara merawat pasien dengan gangguan citra tubuh:
menyediakan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan pasien
dirumah, memfasilitasi interaksi dirumah,melaksanakan
kegiatan dirumah dan sosial, memberikan pujian atas kegiatan
yang telah dilakukan pasien
2. Evaluasi kemampuan pasien dan memberikan pujian atas
keberhasilannya
O:
Klien tampak bisa melakukan makan sendiri dan sudah bisa
menerima keadaannya
Klien sudah tampak berinterkasi dengan pengunjung
Keluarga tampak mefasilitasi kebutuhan klien
Klien juga tampak memberi pujian ketika klien melakukan sesuatu
yang selama sakit tidak bisa dilakukan klien
TTV :
TD 115/75 N:80x/menit, RR 25x/menit Spo2 : 93%
A:
Masalah teratasi
1. Mengevaluasi kemampuan klien dan keluarga sesuai dengan
jadwal
2. Mendorong klien dan keluarga untuk memberikan pujian dan
mampu melakukan aktivitas sesua kemampuan
P:
Intervensi di hentikan
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI (CPPT)
S:
Keluarga mengatakan takut kehilangan anaknya yang kedua
kali
Keluraga mengatakan kecewa bahwa ayah kandung tidak
khawatir dengan kondisi anaknya
Keluarga mengatakan tidak percaya bahwa anaknya akan seperti
ini
O:
Keluarga menangis
Keluarga berkali-kali pingsan jika ada yang mengunjungi
anaknya
Keluarga tampak gemetar ketika bercerita kondisi anaknya
Tampak memutar-mutar tangannya
Klien terpasang monitor dan mengalami penurunan kondisi
TTV :
TD : 86/60, RR : 28X/menit
N: 126x/menit Spo2: 86%
S: 37,7 C.
Terpasang NRBM 15 lpm
A:
Dx/ Berduka
1. Membantu keluarga untuk menerima kenyataan tentang
kondisi klien.
2. Mendorong klien untuk meningkatkan koping dengan berdoa
memohon yang terbaik
3. Mengobservasi Kondisi klien.
4. Mendengarkan keluarga mengungkapkan perasaannya.
5. Memotivasi keluarga untuk menerima kenyataan.
P:
Masalah belum teratasi oper ke shift selanjutnya