Anda di halaman 1dari 17

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Nama Sekolah : SMK MUHAMMADIYAH 7 WONOSEGORO


Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan Mekanik Sepada Motor
Kelas/semester : XI / GASAL
Pertemuan ke : 1 sd 3
Alokasi Waktu : 12 X 45 menit
Standar Kompetensi : 1. Memelihara Baterai
Kompetensi Dasar : 1.1. Mengidentifikasi konstruksi baterai

I. Indikator :
 Fungsi dan prisip kerja baterai dijelaskan dengan benar.
 Komponen baterai disebutkan dengan benar.
 Peralatan dan perlengkapan untuk pemeliharaan / pengujian baterai
diidentifikasi

II. Pendidikan Karakter Bangsa


 Disiplin
 Kerja Keras
 Kreatif
 Mandiri
 Rasa ingin tahu
 Komunikatif
 Tanggung Jawab
 Peduli lingkungan

III. Tujuan Pembelajaran


 Siswa dapat memahami prinsip kerja baterai melalui penggalian iinformasi pada
buku manual.
 Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam baterai dari berbagai sumber
informasi.
 Siswa dapat mengidentifikasi konstruksi baterai dan komponen-komponennya.
 Siswa dapat mengosongkan serta mengisikan baterai dengan benar.
 Siswa dapat menggunakan peralatan pengujian baterai sesui SOP.
 Siswa dapat menguji baterai dengan beban, sesuai dengan prosedur.
 Siswa dapat melaksanakan pemeriksaan dan pengujian baterai

IV. Materi Pokok


 Fungsi dan prinsip kerja baterai.
 Jenis dan konstruksi baterai.
 Peralatan dan perlengkapan pengujian baterai.
 Pengetahuan tentang pe-nanganan air aki dan cairan asam berdasarkan peraturan
pemerintah tentang hal ter-sebut.
 Prosedur pengujian, baterai.
 Pengujian baterai sesuai SOP.
.

V. Metode Pembelajaran
 Informasi
 Penugasan
 Observasi
 Demonstrasi
 Praktek
Menggunakan pendekatan model pembelajaran observasi

IV. Langkah-langkah Pembelajaran


Kegiatan Awal (15 menit)
 Menyiapkan peserta didik (mengucapkan salam, berdo’a, dan mengabsen)
 Memotivasi siswa dengan perkenalan dan penyampaian silabus materi yang
akan di sampaikan
 Menjelaskan tujuan pembelajaran sistem gas buang
 Menyampaikan cakupan materi sistem gas buang
 Menyampaikan sistem penilaian dan evaluasi
 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari.

Kegiatan Inti
Pertemuan ke-1
 Guru memperlihatkan gambar baterai beserta konstruksinya.
 Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja baterai.
 Menyebutkan jenis baterai, dan bagaimana perbedaannya
 Guru membagi siswa kedalam enam kelompok.
 Guru meminta siswa untuk berdiskusi antar anggota kelompoknya mengenai
masalah-masalah yang ada pada baterai.
 Guru meminta siswa mempersentasikan apa yang telah mereka diskusikan
mengenai permasalahan yang ada pada baterai satu kelompok, yang lain diminta
untuk menanggapi dan menanyakan hal-hal yang kurang jelas.
 Menjelaskan konstruksi baterai dari mulai bahan sampai dengan reaksi kimia
yang terjadi pada saat proses pemakaian dan pada saat charging.

Pertemuan ke-2
 Guru memperlihatkan gambar peralatan dan perlengkapan yang digunakan
untuk menguji baterai seperti Voltmeter dan Hydrometer.
 Guru juga memperlihatkan Voltmeter dan Hydrometer yang asli, yang akan
digunakan untuk praktik.
 Menjelaskan jenis-jenis Voltmeter dan Hydrometer dan bagaimana cara
penggunaan Voltmeter dan Hydrometer sesuai dengan SOP.
 Guru meminta siswa membaca pengukuran yang ada pada kedua alat ukur
tersebut.
 Menjelaskan penanganan air aki dan cairan asam berdasarkan peraturan
pemerintah tentang hal tersebut.

Pertemuan ke-3
 Guru meminta siswa untuk menyiapkan Job sheet untuk pengujian baterai.
 Guru meminta siswa menyiapkan siswa untuk menggunakan perlengkapan
keselamatan kerja, seperti ware pack, dan sepatu.
 Guru meminta siswa masuk ke ruang praktek dan disiapkan.
 Guru mendemonstrasikan bagaimana menguji baterai dengan menggunakan
Voltmeter analog dan bagaimana membacanya serta mendemonstrasikan
penggunaan Hydrometer dan juga bagaimana membaca hasil pengukuran
hydrometer yang dikonversikan ke dalam spesifikasi air baterai yang masih
bagus dan yang harus diganti.
 Melakukan pengujian baterai secara bergilir sesuai dengan yang ada pada
jobsheet.
 Melakukan test penggunaan Alat Hydrometer dan Multimeter Analog sesuai
dengan SOP.

Kegiatan Akhir ( 45 menit)


 Bersama seluruh siswa membuat rangkuman /simpulan mengenai fungsi dan
komponen sistem gtas buang.
 Melakukan penilaian dengan Test tertulis dan penilaian sikap dalam
memberikan pertanyaan dan tanggapan.
 Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
 Merencanakan tidak lanjut pembelajaran dengan pemberian tugas di rumah
yaitu mencari informasi mengenai konstruksi dan fungsi tiap komponen sistem
gas buang dari berbagai sumber (modul, buku teks dan internet)
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
V. Alat dan Sumber Belajar
 Modul sepeda motor suzuki
 Modul sepeda motor yamaha
 Modul sepeda motor honda

VI. Penilaian
 Test Tertulis.
 Penugasan
 Praktik

Soal :
1. Jelaskan fungsi dan prinsip kerja baterai?
2. Jelaskan bagaimana proses terjadinya pengosongan dan pengisian pada baterai?
3. Jelaskan bagaimana reaksi kimia yang terjadi pada saat pengosongan dan
pengisian pada baterai?
4. Subutkan jenis-jenis batera, apa perbedaannnya?
5. Jelaskan juga konstruksi baterai?
6. Sebutkan dan jelaskan penggunaan peralatan dan perlengkapan yang digunakan
untuk menguji baterai serta bagaimana prosedur pengujiannya sesuai dengan
SOP?
Jawab:
1. Cara baterai bekerja

Baterai merupakan alat yang merubah energi kimia menjadi energi listrik.
Baterai terdiri dari satu atau lebih voltaic cell (tergantung besarnya voltase yang
diinginkan contohnya baterai aki 6 Volt atau 12 Volt) . Masing-masing voltaic
cell terdiri dari dua half cells yang dihubungkan secara seri oleh penghantar
elektrolit. Satu half cells mempunyai elektroda positif (katoda) yang satunya
elektroda negatif (atoda). Daya baterai di dapat dari reaksi reduksi dan oksidasi.

2. Proses Pengosongan dan Proses Pengisian


Pada saat timah dioksida [PbO2] dan timah Pb direndam di dalam larutan asam,
maka akan muncul beda potensial antara ke dua material tersebut.
a. Proses Pengosongan
(Discharging)
 Proses ini terjadi jika kedua material
(timah dioksida dan timah)
dihubungkan dengan beban.
 Arah arus diperlihatkan pada gambar
disamping
 Proses ini akan berlanjut sampai
kedua material menjadi sama dan
larutan asam menjadi lemah
(memiliki kadar air yang tinggi)
Gambar 5. Proses pengosongan
b. Proses Pengisian (Charging)
 Pada proses ini, sel dihubungkan
dengan sumber arus dari luar.
 Kutup positif sel (timah dioksida)
dihubungkan dengan terminal positif
sumber arus (alternator/battery
charger) dan teminal negatif sel
(timah) dihubungkan dengan terminal
negatif sumber arus
(alternator/batteray charger)
 Arah arus diperlihatkan pada gambar
disamping.
 Proses ini akan berlanjut sampai
kedua material sel (timah dioksida Gambar 6. proses pengisian
dan timah) kembali ke kondisi semula

3. Reaksi kimia yang terjadi pada saat pengosongan dan pengisian baterai adalah
sebagai berikut:

CHARGED
Material aktif pada plat negatif : Pb
Material aktif pada plat positif : PbO2 DISCHARGING
Jumlah H2SO4 dalam elektrolit 36%  H2SO4 pada elektrolit terpecah
dengan berat jenis 1.27 menjadi H2 & SO4.
 H2 bergabung dengan O2 dari plat
positif, membentuk H2O (air)
 SO4 bergabung dengan Pb dari plat
positif dan membentuk PbSO 4 dan
dengan plat negati membentuk
PbSO4

CHARGING
Selama pengisian, SO4 meninggalkan plat positif
dan negatif dan bergabung dng H2 membentuk
H2SO4
O2 bergabung dengan Pb pada plat positif
membetuk PbO2
Gelembung gas Hidrogen terbentuk disekitar plat
negatif dan gelembung gas oksigen disekitar plat
positif DISCHARGED
Kedua plat ditutupi dengan PSO4
(lead sulfat)
Kadar air dalam elektrolit tinggi
4. Jenis baterai:
a. Aki basah (biasa)
Kalau aki basah atau aki biasa menggunakan cairan asam sulfat untuk
merendam sel-sel didalam aki. Karena pake air aki, airnya bisa berkurang
karena reaksi kimia dan penguapan, jadi perlu dirawat dengan menjaga level
aki
b. Aki kering atau Aki MF (Maintenance Free)
Sedangkan aki kering menggunakan air aki berbentuk mirip gel, dan
kemasannya ditutup rapat. Sehingga tidak perlu dilakukan perawatan lagi
karena air aki tersebut tidak akan menguap, kalaupun aki tersebut
kemampuannya sudah berkurang maka harus diganti.

5. Konstruksi baterai terdiri dari :


a. Kotak baterai (case)
 Merupakan kotak yang menahan dan melindungi komponen-kompoenen
baterai dan elektrolit, memisahkan sel-sel baterai dan menyediakan ruang
pada bagian bawah untuk endapan plat-plat baterai yang meluruh.
 Terbuat dari plastik keras yang transparant
b. Cover
cover terikat permanen pada case
c. Plat-plat baterai (plates)
 merupakan kisi-kisi atau rangka tempat pemasangan campuran antimon
dan timah.
 Plat positif ditandai dengan warna coklat gelap yang terbuat dari timah
peroksida (PbO2)
 Plat negatif ditandai dengan warna abu-abu yang terbuat dari timah
spongi (Pb)
 Jumlah plat pada baterai akan menetukan besar arus yang dihasilkan
baterai

d. Separator
 Merupakan pemisah berlubang (porous insulator) yang terletak antara palt
positif dan plat negatif
 Berfungsi untuk mencegah terjadinya kontak antara plat positif dengan plat
negatif
e. Sel (cells)
 Sel terdiri dari gabungan antara plat
positif (PbO2) dengan plat negatif Pb)
yang ditengah-tengahnya terdapat
separator
 Pada saat sel ini berada dalam elektrolit
(immersed in electrolyte), sel akan
menghasilkan beda potensial antara
kedua plat sebesar 2.1 volt.
 Baterai dengan tegangan 12 volt
memiliki 6 buah sel.
 Sel baterai dipasang secara selang seling
dan dihubungkan oleh konektor sel
(gambar 3)
Gambar 2. sel baterai
f. Konektor sel (Cell Connectors)
Merupakan penghubung antara sel-sel sejenis, konektor positif akan
menghubungkan 6 buah plat positif dan konektor negatif akan
menghubungkan 6 buah plat negatif.

Gambar 3. Susunan plat baterai

g. Terminal baterai (terminal post)


Ukuran terminal positif biasanya lebih besar dari terminal negatif
h. Tutup Baterai (Vent Caps)
memiliki ventilasi yang bertugas untuk memisahkan gas hydrogen (terbetuk
saat pengisian) dan asam sulfat di dalam baterai. Gas hydrogen akan keluar
dan asam sulfat akan mengembun.

6. Untuk menguji baterai digunakan alat- alat sebagai berikut:


a. Hygrometer untuk pemeriksaan berat jenis air baterai (spesific gravity test),
yang ada hubungannya dengan muatan baterai dengan ketentuan sebagai
berikut:
Tabel 1. Hubungan Bj dengan % muatan baterai
BERAT JENIS BATERAI % MUATAN BATERAI
1,270 100%
1,230 75%
1,190 50%
1,145 25%
1,100 0%
Battery service, Kevin R Sulivan page 6
Adapun tindakan yang harus dilakukan terkait hasil pengukuran elektrolit
adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Tindakan yang dilakukan berdasarkan hasil pengukuran Bj
HASIL PENGUKURAN TINDAKAN
1.280 atau lebih Tambah air suling agar Bj berkurang
1.220-1.270 Tidak perlu tindakan
1.210 atau kurang Lakukan pengisisan penuh, ukur Bj. Bila masih
dibawah 1.210, ganti baterai
Variasi Bj kurang 0.050 Tidak perlu tindakan
Variasi Bj 0.050 atau lebih Ganti baterai

b. Multimeter digunakan untuk pemeriksaan tengangan rangkaian terbuka


(open circuit voltage). Pemeriksaan kondisi muatan baterai dengan cara ini
menggunakan multimer digital, penggunaan multimeter analog tidak
direkomendasikan karena pembacaan yang tidak akurat. Prosedur
pemeriksaan ini :
 Nyalakan lampu kepala beberapa menit untuk melepaskan suface charge
 Matikan lampu kepala tersebut dan ukur tegangan antara terminal positif
baterai dengan terminal negatif baterai dengan multimeter digital
 Catat hasil pengukuran

c. Battery load tester digunakan untuk pengujian beban (heavy load test)
dilakukan untuk menentukan kemampuan baterai memberikan arus,
misalnya saat mesin dinyalakan atau distart. Baterai yang akan diuji
menggunakan alat ini harus memiliki kondisi muatan paling sedikit 75%.
Pengujian tegangan baterai dapat dilakukan dengan cara :
1 Baterai dalam keadaan terhubung dengan engine
2 Putar kunci kontak ke posisi START
3 Ukur tegangan baterai dengan menggunakan multimeter digital
4 Jika pembacaan multimeter dibawah 9,6 Volt direkomendasikan unutk
mengganti baterai

Penugasan :
1. Jelaskan lengkap beserta gambar bagaimana fungsi dan prinsip kerja baterai?
2. Gambarkan skema pengisian baterai?

KRITERIA KELULUSAN

Skor
Aspek Bobot Nilai Keterangan
(1-10)
Kognitif (soal no 1 s.d 5) 5
Ketepatan prosedur 1
pemeriksaan Syarat lulus, nilai
Hasil pemeriksaan 2 minimal 70 dengan
skor setiap aspek
Ketepatan waktu 1 minimal 7
Keselamatan kerja 1
Nilai Akhir
Kategori kelulusan :
70 s.d. 79 : memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan
80 s.d. 89 : memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan
90 s.d. 100 : di atas minimal tanpa bimbingan
Wonosegoro, 17 Juli 2015
Kepala Sekolah, Guru Bidang Studi,

Eny Winarsih, S.Pd Ajib Maqsudi, S.Pd


NIP. -
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Nama Sekolah : SMK MUHAMMADIYAH 7 WONOSEGORO


Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan Mekanik Sepada Motor
Kelas/semester : XI / GASAL
Pertemuan ke : 4 s.d 8
Alokasi Waktu : 12 X 45 menit
Standar Kompetensi : 1. Memelihara Baterai
Kompetensi Dasar : 1.2. Melaksanakan Teknik Pemanfaatan Baterai

I. Indikator :
 Kendaraan dibantu start hidup tanpa nenyebabkan kerusakan terhadap komponen
atau sistem lainnya.
 Kabel jamper yang sesuai dipilih, bila perlu menggunakan pelindung.
 Kabel jamper disambung dan dilepas dengan tahapan dan kutub yang benar.
 Seluruh kegiatan melepas/mengganti dilakukan berdasarkan SOP (Standar
Operation Prosedure), peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan
Lingkungan), dan prosedur/kebijakan perusahaan)

II. Pendidikan Karakter Bangsa


 Disiplin
 Kerja Keras
 Kreatif
 Mandiri
 Rasa ingin tahu
 Komunikatif
 Tanggung Jawab
 Peduli lingkungan

III. Tujuan Pembelajaran


 Siswa dapat memahami bagaimana rangkaian seri dan parallel pada baterai.
 Siswa dapat mengetahui jenis dan konstruksi kabel jumper
 Siswa dapat memahami bagaimana prosedur pemasangan atau penyambungan
kabel jamper.
 Siswa dapat memahami bagaimana prosedur pemasangan rangkaian baterai
pada bantuan start.

IV. Materi Pokok


 Rangkaian seri dan paralel
 Jenis dan konstruksi kabel jamper
 Prosedur pelepasan dan pemasangan baterai
 Prosedur pemasangan rangkaian baterai pada bantuan start

V. Metode Pembelajaran
 Informasi
 Penugasan
 Observasi
 Demonstrasi
 Diskusi
 Praktek
Dengan menggunakan model pembelajaran observasi

VII. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Awal (15 menit)


 Menyiapkan peserta didik (mengucapkan salam, berdo’a, dan mengabsen)
 Memotivasi siswa dengan perkenalan dan penyampaian materi yang akan di
sampaikan
 Menjelaskan tujuan pembelajaran
 Menyampaikan cakupan materi
 Menyampaikan sistem penilaian dan evaluasi
 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari.

Kegiatan Inti
Pertemuan ke - 4
 Guru membagikan modul yang sesuai dengan pembelajaran
 Guru memperlihatkan beberapa gambar yang kabel jamper untuk menyambung
kabel.
 Menjelaskan fungsi kabel jumper pada sepeda motor.
 Menjelaskan jenis dan konstruksi kabel jamper beserta perbedaanya.
 Menjelaskan serta mendemonstrasikan metode perhitungan kabel jamper
berdasarkan kebutuhan pemakaian jumper tersebut.
 Prosedur pemilihan kabel jumper ditentukan berdasarkan kebutuhan yang
kemudian dilakukan perhitungan, untuk menentukan diameter kabel jumper.

Pertemuan ke-5
 Guru memperlihatkan beberapa gambar rangkaian seri pada baterai dan lampu
 Menjelaskan bagaimana merangkai rangkaian seri dan paralel pada baterai.
 Menjelaskan bagaimana perbedaan jika baterai dirangkai secara seri dan paralel
dan apa pengaruhnya pada komponen listrik lainnya.
 Guru mendemonstrasikan bagaimana merangkai dua baterai atau lebih secara
paralel atau seri.
 Siswa diminta mencoba merangkai baterai secara seri atau paralel pada dua
baterai tersebut.

Pertemuan ke-6
 Guru mendemonstrasikan bagaimana cara pemasangan baterai secara seri dan
paralel.
 Menjelaskan apa perbedaannya, dengan cara melakukan pengukuran pada
baterai menggunakan multimeter
 Siswa diminta melakukan penyambungan rangkaian seri dan parallel pada
baterai secara bergantian.

Pertemuan ke-7
 Guru memperlihatkan beberapa gambar kabel jumper yang dipakai untuk
bantuan start pada kendaraan.
 Menjelaskan kapan kabel jumper untuk bantuan start tersebut dipasang, dan apa
fungsinya
 Menjelaskan prosedur pemasangan dan penyambungan kabel jamper untuk
bantuan start pada kendaraan.

Pertemuan ke-8
 Guru meminta siswa untuk menyiapkan perlengkapan praktek, mulai dari
pakaian praktek, dan jobsheet untuk praktek.
 Siswa diminta menyiapkan barisan terlebih dahulu.
 Guru membagi siswa menjadi enam kelompok.
 Siswa diminta melakukan pemasangan kabel jumper untuk bantuan start sesuai
dengan yang ada pada Jobsheet.

Pertemuan ke-9
 Guru meminta siswa untuk menyiapkan perlengkapan praktek, mulai dari
pakaian praktek, dan jobsheet untuk praktek.
 Siswa diminta menyiapkan barisan terlebih dahulu.
 Guru membagi siswa menjadi enam kelompok.
 Siswa diminta melakukan pemasangan kabel jumper untuk bantuan start sesuai
dengan yang ada pada Jobsheet.

Kegiatan Akhir ( 45 menit)


 Bersama seluruh siswa membuat rangkuman /simpulan mengenai fungsi dan
komponen sistem gtas buang.
 Melakukan penilaian dengan Test tertulis dan penilaian sikap dalam
memberikan pertanyaan dan tanggapan.
 Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
 Merencanakan tidak lanjut pembelajaran dengan pemberian tugas di rumah
yaitu mencari informasi mengenai konstruksi dan fungsi tiap komponen sistem
gas buang dari berbagai sumber (modul, buku teks dan internet)
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

VIII. Alat dan Sumber Belajar


 Mekanika Teknik

IX. Penilaian
 Test Tertulis.
 Penugasan
 Praktik

Soal :
1. Jelaskan prosedur pelepasan baterai?
2. Jelaskan prosedur pemasangan baterai?
3. Jelaskan mengenai pemilihan serta fungsi alat pelepasan baterai?
4. Tentukan diameter kabel jumper yang diperlukan untuk pemasangan bantuan
start pada motor starter yang memiliki beban 2,4 KW. Dengan panjang kabel 2
meter, jika diketahui hambat jenis kabel adalah 1 Ohm/meter.
Jawab:
1. Prosedur Melepas Baterai
 Matikan semua beban listrik terlebih dahulu melalui switch /kontak masing-
masing.
 Matikan atau putar kunci kontak pada posisi “OFF”.
 Buka tutup/ kap tempat baterai pada mesin.
 Pasang pelindung / fender untuk melindungi cat dari kemungkinan tergores
atau tumpahan asam.
 Kendorkan terminal baterai negatip terlebih dahulu dengan kunci yang
tepat. Hati-hati jangan meletakkan kunci diatas baterai karena hal ini dapat
enyebabkan hubung singkat.
 Bila terminal tersebut melekat dengan kuat pada terminal baterai, jangan
memukul atau mencungkil terminal baterai untuk melepaskannya. Ini dapat
merusak posnya atau baterai. Gunakan obeng untuk melebarkan terminal,
kemudian tarik dengan traker khusus.
 Lepas klem baterai dengan melepas mur pada tangkai pengikat.
 Angkat baterai dari kendaraan
 Tempatkan baterai di dalam kotak plastik. Selama melaksanakan pekerjaan
dengan baterai, jagalah agar elektrolit baterai tidak tumpah atau mengenai
anggota badan maupun pakaian karena kandungan asam sulfat pada
elektrolit sangat berbahaya.
 Bersihkan permukaan baterai dengan air soda dan menggunakan kuas,
kemudian keringkan dengan lap sampai kering
 Bersihkan kutub – kutub baterai dengan alat khusus. Jika tidak ada, pakailah
sikat kuningan atau kertas gosok halus.
 Periksa ketinggian elektrolit baterai, jumlah elektrolit yang tepat yaitu antara
Upper Level dengan Lower Level, pada baterai tanpa tanda permukaan pelat
sel harus tertutup ? 8 mm Bila kurang jangan diisi dengan air biasa, isilah
dengan air suling atau air accu.
 Pasang kembali baterai pada tempatnya, perhatikan posisi pengikatan dan
klem baterai harus kuat agar baterai tidak goyang saat kendaraan berjalan
atau bekerja, sehingga dapatl retak, elektrolit tumpah.
 Pasang terminal baterai dengan kuat, pemasangan yang kuat akan
mengurangi kerugian tegangan pada terminal, panas yang timbul pada
terminal ataupun korosi.
 Berikan grease atau vet pada terminal baterai sebelum memasang terminal,
beri Vet pada kutup dan terminal untuk mencegah karatan. Pasang terminal
positif sebelum terminal negatif
 Lindungi terminal baterai positip dengan penutup karet atau isolator guna
menghindari hubungan pendek.

2. Prosedur Melepas Baterai


 Pasangkan baterai pada tempatnya di dalam motor.
 Pasangkan terminal positip baterai terlebih dahulu denga kunci yang tepat.
Hati-hati jangan meletakkan kunci diatas baterai karena hal ini dapat
enyebabkan hubung singkat.
 Kumudian baru pasang terminal negatif baterai
 Tutup cover aki baterai

3. Pemilihan peralatan pelapasan baterai


 Obeng plus (+) untuk membuka cover plastik baterai
 Obeng minus (-) untuk melebarkan celah baterai.
 Kunci shock 10 atau 12 untuk membuka baut pada baterai, pada terminal
positive dan negative baterai
4. Jawab
Diketahui
P = 2 meter
Hambatan jenis = 1 Ohm/mtr
Watt motor starter = 2400 Watt
Tegangan motor = 12 Volt
Ditanya:
Berapa diameter (D) kabel jumper yang diperlukan?
2400
𝐼= = 20 𝐴
12
12
𝑅= = 0,6 𝑂ℎ𝑚
20
𝐿 𝑥 ℎ𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 2 𝑥 1
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 (𝐴) = = = 3,33
𝑅 0,6

Penugasan :
1. Jelaskan lengkap beserta gambar bagaimana fungsi dan prinsip kerja baterai?
2. Gambarkan skema pengisian baterai?

KRITERIA KELULUSAN

Skor
Aspek Bobot Nilai Keterangan
(1-10)
Kognitif (soal no 1 s.d 5) 5
Ketepatan prosedur 1
pemeriksaan Syarat lulus, nilai
Hasil pemeriksaan 2 minimal 70 dengan
skor setiap aspek
Ketepatan waktu 1 minimal 7
Keselamatan kerja 1
Nilai Akhir

Kategori kelulusan :
70 s.d. 79 : memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan
80 s.d. 89 : memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan
90 s.d. 100 : di atas minimal tanpa bimbingan
Wonosegoro, 17 Juli 2015
Kepala Sekolah, Guru Bidang Studi,

Eny Winarsih, S.Pd Ajib Maqsudi, S.Pd


NIP. -
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Nama Sekolah : SMK MUHAMMADIYAH 7 WONOSEGORO


Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan Mekanik Sepada Motor
Kelas/semester : XI / GASAL
Pertemuan ke : 9 s.d 13
Alokasi Waktu : 20 X 45 menit
Standar Kompetensi : 1. Memelihara Baterai
Kompetensi Dasar : 1.3. Merawat Baterai
Indikator :
 Baterai dilepas dan diganti tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau
sistem lainnya.
 Perlengkapan dan peralatan yang sesuai dipilih dan digunakan dengan benar.
 Prosedur pemeliharaan atau servis baterai dilaksanakan dengan benar.
 Seluruh kegiatan pemeliharaan dan pengisian baterai berdasarkan SOP (Standard
Operation Procedures), peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Lingkungan), dan prosedur atau kebijakan perusahaan.

I. Tujuan Pembelajaran
 Siswa dapat memahami prosedur pelepasan dan penggantian baterai.
 Siswa dapat memilih perlengkapan dan peralatan yang diguanakn untuk
melepas dan memasang baterai, serta tau apa fungsinya.
 Siswa dapat memelihara atau servis baterai sesuai dengan prosedur.

II. Pendidikan Karakter Bangsa


 Disiplin
 Kerja Keras
 Kreatif
 Mandiri
 Rasa ingin tahu
 Komunikatif
 Tanggung Jawab
 Peduli lingkungan

III. Materi Pokok


 Prosedur pelepasan dan pemasangan baterai
 Prosedur pengoperasian alat dan perlengkapan perawatan/servis dan pengisian
baterai.
 Prosedur pengisian baterai/ Battery Charging.
 Perawatan/servis Baterai.

IV. Metode Pembelajaran


 Informasi
 Penugasan
 Observasi
 Demonstrasi
 Praktek
Dengan menggunakan model pembelajaran observasi

X. Langkah-langkah Pembelajaran
 Kegiatan Awal
 Guru membagikan Modul

Kegiatan Awal (15 menit)


 Menyiapkan peserta didik (mengucapkan salam, berdo’a, dan mengabsen)
 Memotivasi siswa dengan perkenalan dan penyampaian silabus materi yang
akan di sampaikan
 Menjelaskan tujuan pembelajaran sistem gas buang
 Menyampaikan cakupan materi sistem gas buang
 Menyampaikan sistem penilaian dan evaluasi
 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari.

Kegiatan Inti
Pertemuan ke-10
 Guru memperlihatkan gambar beserta benda asli yang merupakan peralatan
yang digunakan untuk melepas baterai dari motor.
 Guru mendemonstrasikan cara pelepasan baterai pada motor sesuai dengan SOP
dari produsen motor.
 Menjelaskan prosedur pelepasan baterai pada sepeda motor.
 Menjelaskan prosedur pemasangan baterai pada sepeda motor.

Pertemuan ke-11
 Guru meminta siswa untuk menyiapkan perlengkapan dan peralatan untuk
praktik.
 Guru meminta siswa untuk pergi ke tempat bengkel.
 Siswa diminta menyiapkan barisannya
 Guru membagi siswa kedalam enam kelompok.
 Masing-masing kelompok diminta untuk berdiskusi dan melakukan
pembongkaran baterai sesuai dengan SOP produsen.

Pertemuan ke-12
 Guru memperlihatkan gambar cara melakukan perbaikan pada baterai yang
meliputi penggantian air accu beserta penyetrooman aki.
 Menjelaskan langkah-langkah mengganti air aki yang benar sesuai dengan SOP.
 Menjelaskan langkah-langkah penyetrooman accu yang benar sesuai SOP.
 Siswa dibagi menjadi enam kelompok, dan diminta untuk berdiskusi mengenai
langkah-langkah perbaikan accu.
 Siswa diminta mempersentasikan hasil diskusi kelompok tadi ke depan kelas.
Sedangkan kelompok yang lain diminta untuk mengomentari.
 Guru menyimpulkan hasil diskusi siswa tersebut.

Pertemuan ke-13
 Guru meminta siswa untuk menyiapkan perlengkapan praktek.
 Siswa diminta untuk menyiapkan diri sebelum praktikum.
 Siswa dibagi menjadi menjadi enam kelompok.
 Masing-masing kelompok siswa diminta untuk berdiskusi mengenai langkah-
langkah perbaikan baterai.
 Masing-masing kelompok siswa diminta untuk melakukan penggantian air aki
dan penyetrooman aki.
 Masing-masing siswa ditest satu persatu dalam rangka melakukan langkah-
langkah perbaikan kendaraan bermotor.

Kegiatan Akhir ( 45 menit)


 Bersama seluruh siswa membuat rangkuman /simpulan mengenai fungsi dan
komponen sistem gtas buang.
 Melakukan penilaian dengan Test tertulis dan penilaian sikap dalam
memberikan pertanyaan dan tanggapan.
 Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
 Merencanakan tidak lanjut pembelajaran dengan pemberian tugas di rumah
yaitu mencari informasi mengenai konstruksi dan fungsi tiap komponen sistem
gas buang dari berbagai sumber (modul, buku teks dan internet)
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

XI. Alat dan Sumber Belajar


 Mekanika Teknik
 Baterai Charger
 Fluida Tester

XII. Penilaian
 Test Tertulis.
 Penugasan
 Praktik

Soal :
1. Sebutkan dan jelaskan peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk
pelepasan dan penggantian baterai besrta fungsinya?
2. Jelaskan prosedur pelepasan baterai pada sepeda motor?
3. Jelaskan prosedur pemasangan baterai pada sepeda motor?
4. Jelaskan bagaimana prosedur memeriksa baterai?
5. Jelaskan bagaimana prosedur perbaikan pada baterai?
Jawab :
1. a. Obeng plus (obeng kembang) besar  digunakan untuk membuka cover
body accu motor, bisa juga digunakan untuk membuka mur baterai.
b. Konci shock 8”  digunakan untuk membuka baterai yang baik karena
memiliki tingkat kekencangan yang lebih kuat jika dibandingkan dengan
menggunakan obeng kembang.
c. Obeng minus  digunakan untuk membuka pengkikat baterai dari
baterai yang merekat kuat walaupun bautnya sudah dilepas.
2. Berikut ini adalah langkah-langkah pelepasan baterai
a. Buka cover body motor dengan menggunakan obeng plus, atau untuk
motor yang menaruh accunya di bawah jok maka harus memuka jok
motor terlebih dahulu.
b. Buka kabel negatif baterai terlebih dahulu sebelum membuka kabel
yang positif hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya short
circuit antara kutub positive baterai dengan ground motor yang
merupakan kutub negatif. Adapun cara membukanya dengan
menggunakan kunci shock 8.
c. Kemudian buka baterai negative baterai dengan kunci yang sama yaitu
kunci shock 8.
d. Kumudian lepas baterai dari tempatnya.
3. Berikut ini adalah prosedur pemasangan baterai pada sepeda motor.
a. Masukan baterai kedalam tempat baterai yang ada di motor.
b. Pasang terminal positive terlebih dahulu hal ini dimaksudkan sama
seperti diatas yaitu untuk menghindari short shirkuit antara ground
dengan kubu positive baterai dikarenakan suatu barang yang bersifat
konduktor, seperti kunci pas atau kunci shock itu sendiri. Adapun alat
yang digunakan untuk memasangnya menggunakan kunci shock 8, hal
ini dilakukan agar ikatan kuat dan tidak mengakibatkan kerusakan
pada mur baterai.
c. Pasang terminal negatif baterai sama seperti di atas yaitu dengan
menggunakan kunci shock 8 dengan maksud yang sama yaitu agar
sambungan baterai tersebut terikat kuat dengan baterai.
4. Prosedur pemeriksaan baterai. Terdapat dua cara dalam memeriksa kondisi
baterai khusus yang baterai berjenis cair. Adapun langkah tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Periksa air aki, dimulai dengan memeriksa tinggi air aki yang harus
diantara low dan high.
Kemudian periksa berat jenis air accu, dengan munggunkan
hygrometer dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Lepas mur penutup air aki yang terbuat dari pelastik.
- Tekan karet hygrometer kemudian masukan ujung hygrometer
tersebut kedalam air aki, sampai air aki tersebut terbawa.
- Perhatikan ukuran masa jenis pada hygrometer kemudian
bandingan dengan spesifikasi air baterai apakah masih layak
dipakai atau harus diganti.
b. Periksa tegangan aki, jika tegangannya kurang dari 12 Volt atau tidak
ada tegangan maka coba di charging menggunakan charger aki, sampai
baterai tersebut terisi penuh.
5. Perbaikan baterai dilakukan berdasarkan hasi pemeriksaan yang dilakukan
pada baterai yaitu pada pemeriksaan air aki dan pada pemeriksaan tegangan.
Adapun cara perbaikan jika air aki kurang maka dilakukan dengan cara
menambah air kai tersebut adapun langkah-langkah penambahan air aki
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Lepas baut plastik diatas tiap elemen baterai.
b. Dengan hati-hati dan perlahan-lahan masukan air aki ke dalam baterai,
sampai air aki tersebut cukup yaitu diantara lower dan upper pada
gambar penunjuk baterai.
c. Tambahkan air aki tersebut pada tiap ruas aki.
d. Tutup kembali air aki tersebut dengan mur plastik tadi dengan
menggunakan obeng minus, kencangkan perlahan-lahan (kekencangan
jangan terlalu keras karena terbuat dari bahan pelastik jadi mudah
rusak)

Sedangkan untuk air aki yang masa jenisnya kurang maka harus
dilakukan penggantian secara keseluruhan dengan menggunakan cara-
cara sebagai berikut:
a. Lepas semua mur penutup plastik air aki dari baterai
b. Tumpahkan semua air aki di wadah pembuangan air aki yang telah
disediakan.
c. Setelah air aki tersebut kosong, masukan kembali air aki yang baru sampai
dengan permukaannya cukup.
d. Pasang kembali semua tutup pelastik air aki

Penugasan :
1. Jelaskan lengkap beserta gambar bagaimana fungsi dan prinsip kerja baterai?
2. Gambarkan skema pengisian baterai?

KRITERIA KELULUSAN

Skor
Aspek Bobot Nilai Keterangan
(1-10)
Kognitif (soal no 1 s.d 5) 5
Ketepatan prosedur 1
pemeriksaan Syarat lulus, nilai
Hasil pemeriksaan 2 minimal 70 dengan
skor setiap aspek
Ketepatan waktu 1 minimal 7
Keselamatan kerja 1
Nilai Akhir

Kategori kelulusan :
70 s.d. 79 : memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan
80 s.d. 89 : memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan
90 s.d. 100 : di atas minimal tanpa bimbingan

Wonosegoro, 17 Juli 2015


Kepala Sekolah, Guru Bidang Studi,

Eny Winarsih, S.Pd Ajib Maqsudi, S.Pd


NIP. -

Anda mungkin juga menyukai