Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

DATA HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Data Hasil Percobaan
Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan
Larutan sampel Indeks bias Konsentrasi
Pekat 1,352 12,8%
5% 1,334 0%
10% 1,334 0,5%
15% 1,335 1,5%
20% 1,335 1,2%
25% 1,336 2%
30% 1,337 2,5%

4.2 Data Hasil Perhitungan

Hubungan antara konsentrasi dengan indeks bias


120%
y = 49.771x - 66.28
100%
R² = 0.9864
80%
Konsentrasi

60%
konsentrasi
40% Linear (konsentrasi)

20%

0%
1.33 1.335 1.34 1.345 1.35 1.355
Indeks bias

Gambar ... Grafik hubungan antara konsentrasi dengan indeks bias.


4.3 Pembahasan dan Diskusi
Praktikum refraktometri merupakan metode analisa yang digunakan untuk
mencari indeks bias suatu zat. Pada percobaan kali ini, kami melakukan pengujian
pada minuman kemasan rasa kopi. Minuman tersebut kemudian diencerkan
dengan kadar konsentrasi masing-masing 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, dan 30%
dari volume total 100 mL. Pengenceran dilakukan dengan menggunakan labu
ukur sehingga didapatakan enam larutan sampel yang berbeda-beda
konsentrasinya. Selanjutnya larutan tersebut diamati dengan menggunakan
refraktometer.
Pengamatan dilakukan dengan cara mengamati aquadest terlebih dahulu
untuk mengatur kalibrasi agar terlihat garis batang hitam yang jelas. Setelah
refraktometer terkalibrasi dengan sempurna, selanjutnya larutan sampel siap
diamati menggunakan refraktrometer. Pertama yang dilakukan adalah membilas
prisma dengan aquadest dengan tujuan agar prisma terbebas dari debu dan pasir
yang dapat mengakibatkan kerusakan pada prisma. Selanjutnya pada prisma
diteteskan larutan sampel kemudian dilakukan pengamatan. Setelah pengamatan
selesai prisma dibilas kembali dengan aquadest agar hasil pengamatan selanjutnya
tidak terganggu. Perlakuan tersebut dilakukan terus-menerus setiap pergantian
sampel yang diamati.
Dari pengamatan yang kami lakukan didapatkan hasil berupa konsentrasi
dan indeks bias dari larutan sampel seperti yang digambarkan pada grafik di atas.
dari grafik diatas dapat kita lihat semakin pekat larutan sampel maka indeks
biasnya semakin besar. Dari data tersebut dapat terlihat bahwa indeks bias
berbanding lurus dengan konsentrasi. Besar kecilnya indeks bias dipengaruhi oleh
konsentrasi larutan, semakin besar konsentrasi larutan maka semakin besar pula
indeks biasnya. Hal tersebut dipengaruhi oleh kekentalan zat cair, dimana semakin
kental zat cair, indeks bias zat cair juga akan semakin besar dan begitu juga
sebaliknya. Selain itu, indeks bias dipengaruhi oleh kecepatan rambat cahaya, di
mana semakin besar rambat cahaya dalam medium, maka indeks biasnya semakin
besar dan sebaliknya. Selain itu, indeks bias juga dapat dipengaruhi oleh suhu,
tekanan udara dan panjang gelombang.
Indeks bias berbanding lurus dengan konsetrasi, namun hasil dari
pengamatan yang kami lakukan ada sedikit kekeliruan. Kekeliruan tersebut
terletak pada pengamatan pada sampel dengan konsentrasi 15% dan 20%. Dari
pengamatan yang kami lakukan didapatkan hasil indek bias pada sampel dengan
konsentrasi 15% adalah sebesar 1,5 dan pada sampel dengan konsentrasi 20%
didapatkan hasil indeks bias sebesar 1,2 yang artinya tidak sesuai dengan teori
yang telah disebutkan. Kesalahan data hasil tersebut dapat terjadi karena berbagai
faktor. Salah satu faktornya adalah kekurang telitian dalam melihat garis skala
pada alat refraktometer. Faktor lainnya dapat disebabkan oleh kalibrasi
refrakttometer yang kurang sempurna sehingga skala yang terbaca tidak sesuai
atau kurang tepat dengan data aslinya. Selain itu kurang bersihnya prisma juga
dapat mempengaruhi hasil pengamatan. Misalnya saja masih terdapat sisa
aquadest setelah proses pembilasan yang tidak kering sempurna. Faktor lain juga
dapat terjadi pada saat proses pengenceran yang kurang sempurna, sehingga
larutan sampel memiliki konsentrasi yang kurang tepat dari konsentrasi yang
diinginkan.
Agar mendapatkan hasil yang tepat pengamatan harus dilakukan sebaik
mungkin. Pengamatan yang dilakukan sebaik mungkin dapat mengurangi faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi hasil pengamatan. Hasil pengamatan yang tepat
juga tergantung pada saat proses pengenceran larutan sampel. Hasil pengamatan
yang tepat harus memiliki larutan sampel yang tepat pula.

Anda mungkin juga menyukai