PENGARUH PENAMBAHAN
MIKROORGANISME TERHADAP
KONDISI OPERASI PEMUSNAHAN
SAMPAH PLASTIK BIODEGRADABLE
Gracedwi Dian M. dan Ellina S. Pandebesie
Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknologi Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: ellina@its.ac.id
Abstrak—Sampah kantong plastik dalam timbulan sampah biodegradable [3]. Kantong plastik biodegradable dapat
kota relatif banyak dan perlu diupayakan penanganan yang terdegradasi dengan sendirinya dalam waktu 2 tahun. Hal itu
cukup serius. Saat ini banyak di produksi kantong plastic tentunya dapat mencegah dan mengurangi beban timbulan
biodegradable dengan waktu penguraian 2 tahun. Penemuan
sampah, karena adanya bantuan penguraian terhadap sampah
tersebut bertujuan mengetahui perbandingan laju degradasi
dengan penambahan mikroorganisme. Mikroorganisme yang kantong plastik biodegradable [4].
digunakan adalah Bakteri Pseudomonas sp. dan Jamur Proses penguraian pada sampah kantong plastik
Aspergillus niger. Pada penelitian tersebut, Bakteri biodegradable dibantu oleh mikroorganisme.
Pseudomonas sp. dan Jamur Aspergillus niger dicampurkan Mikroorganisme tersebut dapat mempercepat penguraian
dengan sampah plastik biodegradable dan tanah taman. Hasil sampah plastik biodegradable. Mikroorganisme tersebut
penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan
adalah Pseudomonas sp. untuk jenis bakteri [5] dan
mikroorganisme dapat berpengaruh pada proses penguraian
sampah plastik biodegradable. Pada penambahan bakteri Aspergillus niger mewakili jenis jamur [6].
Pseudomonas sp. dapat terdegradasi sebanyak 24,65%, untuk Tujuan pada penelitian ini yaitu membandingkan kondisi
penambahan jamur Aspergillus niger menghasilkan penurunan operasi pemusnahan sampah plastik biodegradable dengan
sebesar 28,97%, serta penguraian tanpa penambahan penambahan bakteri Pseudomonas sp. dan jamur Aspergillus
mikroorganisme dapat mendegradasi sebesar 20,88%. Laju dalam penguraian sampah kantong plastik biodegradable.
Penurunan Karbon (C) sampah kantong plastik biodegradable
pada penambahan Bakteri Pseudomonas sp. sebesar 0.0251
hari-1, sedangkan pada penambahan Jamur Aspergillus niger II. METODOLOGI PENELITIAN
sebesar 0.03 hari-1. Metoda pada penelitian ini setelah tahap identifikasi dan
penelitian awal, langkah utama dengan pemilihan media
Kata Kunci— Aspergillus niger, mikroorganisme, plastik untuk pertumbuhan mikroba dan tanah. Kemudian sampah
biodegradable, Pseudomonas sp. plastik biodegradable ditanam pada tanah. Dari langkah
tersebut akan diketahui mikroba yang dapat mengurai
I. PENDAHULUAN dengan cepat sampah plastik biodegradable.
Pada kondisi pH dalam penjelasan tabel diatas dapat terdapat pada penambahan jamur Aspergillus niger dengan
terlihat bahwa seluruh nilai pH relatif normal, tidak dosis 10 ml.
mengalami kenaikan maupun penurunan nilai pH yang Keseluruhan kondisi suhu, pH, dan kadar air
drastis. Nilai pH yang semakin meningkat menandakan berpengaruh pada seluruh penambahan mikroorganisme.
mikroorganisme yang terdapat pada sampah plastik Penambahan mikroorganisme dengan dosis 10ml maupun
biodegradable tersebut dapat mempercepat proses 20ml dapat berpengaruh pada degradasi sampah plastik
penguraian. Pada penambahan jamur Aspergillus niger biodegradable. Cepat dan lambat proses penguraian sampah
dengan dosis 20 ml menunjukkan nilai pH tersebut adalah plastik biodegradable bergantung pada suhu, Ph, dan kadar
8,01, menunjukkan bahwa ada aktivitas mikroorganisme air yang dihasilkan.
yang baik.