Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejalan dengan perkembangan paradigma pembangunan, telah ditetapkan
arah kebijakan pembangunan kesehatan, yang tertuang dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010—2014 bidang kesehatan yang
dititikberatkan pada pendekatan preventif dan promotif serta pemberdayaan
keluarga dan masyarakat dalam bidang kesehatan. Salah satu bentuk upaya
pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah
menumbuhkembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
(UKBM) yang salah satunya adalah Posyandu (Kemenkes RI, 2011).
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan
diselengarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat
dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar, utamanya untuk mempercepat penurunan angka
kematian ibu dan bayi. Oleh sebab itu, untuk mendukung pembinaan
Posyandu diperlukan langkah-langkah edukasi kepada masyarakat antara lain
dengan upaya peningkatan kapasitas kader melalui pelatihan kader Posyandu
(Kemenkes RI, 2011).
Menurut Kemenkes RI (2012), upaya peningkatan peran dan fungsi
Posyandu bukan semata-mata tanggungjawab pemerintah saja, namun semua
komponen yang ada di masyarakat, termasuk kader. Peran kader dalam
penyelenggaraan Posyandu sangat besar karena selain sebagai pemberi
informasi kesehatan kepada masyarakat juga sebagai penggerak masyarakat
untuk datang ke Posyandu dan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.
Peran kader dalam upaya peningkatan status gizi balita merupakan hal yang
sangat penting guna mendukung program pemerintah.
Berdasarkan hasil observasi dan masalah yang kami temukan dari
beberapa pelaksanaa posyandu yang kami ikuti selama ini yaitu, masih ada
beberapa posyandu yang dalam penggunaan alat antropometri berupa dacin
masih terdapat kekurangan dan belum mengerti mengenai pencatatan dan
pelaporan mengenai data SKDN. Selain itu juga pada posyandu yang
dinaungi oleh Puskesmas Madurejo memiliki masalah rendahnya D/S,
rendahnya N/D, rendahnya vitamin A dan rendahnya ASI Eksklusif.
Sehubungan dengan masalah diatas, mengingat pelaksanaan upaya
pembinaan kesehatan balita dan masyarakat sebagai salah satu Upaya
Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM). Posyandu akan berjalan
dengan baik dan lancar, jika kader disiapkan dengan baik serta diberikan
pelatihan dan pendidikan untuk mengelola dan melaksanakan posyandu.
Untuk hal tersebut, maka diperlukan pelatihan dan pendidikan kader
posyandu.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan dan pendidikan, peserta (kader)
mampu menyelenggarakan kegiatan posyandu dan melaksanakan
tugasnya dengan baik.

2. Tujuan Khusus
Setelah selesai pelatihan dan pendidikan, peserta mampu :
a. Memahami pengelolaan posyandu.
b. Melakukan lima langkah kegiatan di Posyandu dan kegiatan
pengembangannya.
c. Memahami 9 (Sembilan) langkah penimbangan menggunakan dacin.
d. Memahami dan mengerti mengenai pencatatan dan pelaporan data
SKDN.
BAB II

PELAKSANAAN PELATIHAN DAN PENDIDIKAN

A. Topik Diklat
Topik Utama : Refreshing penyegaran kader posyandu
Sub Topik :
1. Pengertian posyandu
2. Lima langkah kegiatan di Posyandu dan kegiatan pengembangannya.
3. Memahami 9 (Sembilan) langkah penimbangan menggunakan dacin.
4. Memahami dan mengerti mengenai pencatatan dan pelaporan data
SKDN.

B. Peserta/Sasaran Diklat
Semua kader posyandu di wilayah kerja Puskemas Madurejo.

C. Pelaksanaan Diklat
Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Palangkaraya
yang terdiri dari :

Ketua : Gabriella Sirang

Sekretaris : Agnes Imanuella

Pemateri : Ervina Anita Dewi

Pembawa Acara : Bella Agustinia

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Diklat


1. Tanggal : April 2018
2. Waktu : WIB – selesai
3. Tempat : Posyandu
E. Susunan Jadwal Kegiatan Diklat
Tabel 2.1 Susunan Jadwal Kegiatan Diklat

No Waktu Kegiatan
Penyuluh Peserta
1. 5 Menit Pembukaan
a. Memberi salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan dan
c. Menjelaskan tentang memperhatikan
tujuan diklat c. Mendengarkan dan
d. Menyebutkan materi memperhatikan
pokok bahasan yang d. Mendengarkan dan
akan disampaikan memperhatikan
2 15 Menit Pelaksanaan :
a. Menjelaskan materi a. Menyaksikan video 9
b. Menampilkan video 9 langkah penggunaan
langkah penggunaan dacin
dacin yang benar b. Melakukan
c. Melakukan perhitungan perhitungan dan
dan pengisian data balok pengisian data balok
SKDN SKDN
3 5 Menit Evaluasi :
a. Memberikan kesempatan a. Bertanya
kepada peserta untuk b. Menjawab
menanyakan materi yang
belum jelas
b. Menanyakan kepada
peserta tentang materi
yang telah diberikan
4 5 Menit Penutup :
a. Memberikan a. Mendengarkan
kesimpulkan materi yang b. Menjawab salam
telah diberikan
b. Memberikan salam
penutup
F. Materi Diklat
1. Posyandu
a. Pengertian
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat
penurunan angka kematian ibu, bayi, dan balita (Kemenkes RI,
2011).
Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)
adalah wahana pemberdayaan masyarakat, yang dibentuk atas dasar
kebutuhan masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk dan bersama
masyarakat, dengan bimbingan dari petugas Puskesmas, lintas
sektor, dan lembaga terkait lainnya (Kemenkes RI, 2011).

b. Sasaran
Menurut Kemenkes RI (2011), sasaran Posyandu adalah seluruh
masyarakat, terutama:
1) Bayi.
2) Anak balita.
3) Ibu hamil, ibu nifas, dan ibu menyusui.
4) Pasangan usia subur (PUS).

c. Fungsi
1) Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan
keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama
masyarakat dalam rangka mempercepat penurunan AKI, AKB, dan
AKBA.
2) Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar,
terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB, dan AKBA
(Kemenkes RI, 2011).

d. Kegiatan Pelayanan di posyandu


Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan
pengembangan/pilihan. Kegiatan utama, mencakup;
1) Kesehatan ibu dan anak;
2) Keluarga berencana;
3) Imunisasi;
4) Gizi;
5) Pencegahan dan penanggulangan diare.

2. Lima langkah kegiatan di Posyandu dan kegiatan pengembangannya


a. Sistem 5 Meja Posyandu
Kegiatan rutin Posyandu diselenggarakan dan digerakkan
oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari Puskesmas dan
sektor terkait. Pada saat penyelenggaraan Posyandu minimal jumlah
kader adalah 5 (lima) orang. Jumlah ini sesuai dengan jumlah
langkah yang dilaksanakan oleh Posyandu, yakni yang mengacu
pada sistem 5 langkah. Kegiatan yang dilaksanakan pada setiap
langkah serta para penanggung jawab pelaksanaannya secara
sederhana dapat diuraikan sebagai berikut.

Tabel 2.2 Lima Langkah Kegiatan Posyandu


LANGKAH KEGIATAN PELAKSANA
Pertama Pendaftaran Kader
Kedua Penimbangan Kader
Ketiga Pengisian KMS / buku Kader
KIA
Keempat Penyuluhan Kader
Kelima Pelayanan Kesehatan Kader bersama
petugas kesehatan
Lima langkah kegiatan bukan berarti benar-benar harus ada lima
meja karena ini hanyalah merupakan sistem kegiatan, artinya lima
jenis kegiatan, dan bisa saja tidak semua kegiatan menggunakan
meja yang sesungguhnya. Rincian kegiatan lima langkah di
Posyandu adalah sebagai berikut.
1) Langkah pertama: pendaftaran
a) Kader mendaftar bayi/balita yang dibawa ibu-ibu: yaitu nama
bayi/balita tersebut ditulis pada secarik kertas yang kemudian
diselipkan pada KMS-nya. Apabila balita merupakan peserta
baru, berarti KMS baru diberikan, nama anak ditulis pada
KMS dan secarik kertas yang kemudian diselipkan pada KMS-
nya.
b) Selain itu, kader juga mendaftar ibu hamil, yaitu nama ibu
hamil tersebut ditulis pada formulir atau Register Ibu hamil.
Apabila ibu hamil tidak membawa balita, langsung
dipersilahkan menuju ke langkah 4.
2) Langkah kedua: penimbangan
a) Kader di kegiatan 1 meminta orang tua balita untuk membawa
bayi/balitanya dan menyerahkan KMS kepada kader di
langkah 2.
b) Kader di kegiatan 2 menimbang dan mencatat hasil
penimbangan bayi/balita tersebut pada secarik kertas yang
diselipkan dalam KMS.
Langkah-langkah penimbangan:
 Mempersiapkan dacin
 Gantung dacin pada tempat yang kokoh, seperti: pelana
rumah atau kusen pintu, atau dahan pohon, atau
penyangga kaki tiga yang kuat.
 Letakkan bandul geser pada angka nol. Jika ujung
kedua paku timbang tidak dalam posisi lurus maka
timbangan perlu ditera atau diganti dengan baru.
 Atur posisi angka pada batang dacin sejajar dengan
mata penimbang.
 Pastikan bandul geser berada pada angka nol.
 Pasang sarung timbang/celana timbang/kotak timbang
yang kosong pada dacin.
 Seimbangkan dacin yang telah dibebani dengan sarung
timbang/celana timbang/kotak timbang dengan
memberi kantong plastik berisikan pasir/ batu krikil di
ujung batang dacin, sampai kedua jarum di atas tegak
lurus.
 Penimbangan balita
 Masukkan balita ke dalam sarung timbang dengan
pakaian seminimal mungkin dan geser bandul sampai
jarum tegak lurus.
 Baca berat badan balita dengan melihat angka di ujung
bandul geser.
 Catat hasil penimbangan dengan benar di kertas/ buku
bantu dalam kilogram dan ons.
 Kembalikan bandul ke angka nol dan pastikan bandul
aman.
 Keluarkan balita dari sarung/celana timbang/kotak
timbang.

3) Langkah ketiga; pengisian KMS


Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang memuat
kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri
berat badan menurut umur. Pada setiap hari buka Posyandu, kader
diharapkan dapat mengisi KMS dalam buku KIA seluruh anak
yang datang dan ditimbang.
KMS ini menjadi penting karena merupakan salah satu alat
pemantau pertumbuhan anak. Selain mampu mengisi, kader
diharapkan juga mampu membaca atau menilai grafik yang
terbuat dari hasil penimbangan anak setiap bulan sehingga ia
dapat memberikan penilaian apakah anak bertumbuh dengan baik
atau kurang baik. Jika anak bertumbuh baik. Berikan pujian
kepada Ibu serta ingatkan untuk menimbang anaknya di Posyandu
pada bulan berikutnya. Bila pertumbuhan anak kurang baik, perlu
dirujuk kepada petugas kesehatan. Untuk itu, kader perlu
memperhatikan cara mengisi dan membaca KMS yang benar agar
pengambilan keputusan agar tidak salah.
Cara mengisi KMS:
 Pada balita yang baru pertama kali ditimbang, perhatikan isian
“Nama Ibu” dan “Nama Anak” pada sampul depan buku KIA.
Jika masih kosong, isilah nama ibu dan nama anak dengan
jelas. Tambahkan nama panggilan/nama kecil jika ada.
 Perhatikan juga halaman iv buku KIA, apakah “Nomor
Registrasi”, “Nomor Urut” dan “Identitas Keluarga” sudah
terisi dengan lengkap. Jika belum, bantulah ibu/keluarga balita
untuk mengisinya.
 Pilihlah KMS untuk laki-laki berwarna biru (halaman 49—50
buku KIA). Pilihlah KMS Untuk perempuan berwarna merah
muda (halaman 51—52 Buku KIA).
 Isilah nama anak dan nama Posyandu pada bagian atas
halaman KMS.
 Isilah bulan lahir anak pada kolom “Bulan Penimbangan” di
bawah umur 0 (nol) bulan.
Contoh:
Aida lahir pada tanggal 17 Februari 2008. Tulis “Februari
‘08” di bawah umur 0 bulan.
Tulis semua kolom bulan berikutnya secara berurutan.
Tulis berat badan anak pada kolom ”BB (kg)” di bawah
kolom “Bulan penimbangan”.
 Tentukan letak titik hasil penimbangan berat badan pada KMS
dengan cara menghubungkan garis mendatar berat badan dan
garis tegak umur pada grafik KMS. Lalu buat titik yang mudah
terlihat.
 Hubungkan titik berat badan bulan ini dengan bulan lalu dalam
bentuk garis lurus.
Catatan:
Jika anak bulan lalu tidak ditimbang maka garis pertumbuhan
tidak dapat dihubungkan.
 Catat setiap kejadian kesakitan yang dialami anak pada bulan
saat anak ditimbang di atas titik hasil penimbangan yang telah
ditentukan.
 Isi kolom pemberian “ASI Eksklusif” dengan tanda centang
(√) bila pada bulan tersebut bayi masih diberi ASI saja, tanpa
makanan dan minuman lain. Bila diberi makanan lain selain
ASI, bulan tersebut dan bulan berikutnya diisi dengan tanda
strip (–).
 Selanjutnya kader menyerahkan KMS kepada keluarga balita
yang kemudian menuju langkah ke-4.

4) Langkah keempat; penyuluhan


a) Kader yang bertugas menerima KMS anak dari keluarga
balita membacakan dan menjelaskan data KMS tersebut.
b) Cara membaca KMS/menentukan status pertumbuhan anak:
Status pertumbuhan anak dapat diketahui dengan 2 cara yaitu
dengan menilai garis pertumbuhannya, atau dengan
menghitung kenaikan berat badan anak dibandingkan dengan
kenaikan Berat Badan Minimum (KBM). Kesimpulan dari
penentuan status pertumbuhan anak adalah sebagai berikut.
 Naik (N): grafik berat badan memotong garis
pertumbuhan di atasnya dan kenaikan berat badan lebih
besar dari KBM.
 Naik (N): grafik berat badan mengikuti garis
pertumbuhannya dan kenaikan berat badan lebih besar
dari KBM.
 Tidak Naik (T): grafik berat badan memotong garis
pertubuhan di bawahnya dan kenaikan berat badan lebih
kecil dari KBM.
 Tidak Naik (T): grafik berat badan mendatar dan
kenaikan berat badan lebih kecil dari KBM.
 Tidak Naik (T): grafik berat badan menurun dan
kenaikan grafik berat badan lebih kecil dari KBM.
c) Setelah kesimpulan didapat, status pertumbuhan anak
tersebut dicatat pada kolom “N/T” dengan menuliskan “N”
jika Naik atau “T” jika Tidak Naik.Kader kemudian
memberikan nasehat kepada keluarga balita, baik dengan
mengacu pada data KMS maupun pada hasil pengamatan
terhadap anaknya.
d) Apabila tidak ada petugas kesehatan di kegiatan 5
(pelayanan), kader dapat melakukan rujukan ketenaga
kesehatan, bidan, PL KB, atau Puskesmas apabila ditemukan
masalah pada balita, ibu hamil, atau ibu menyusui.
e) Selain itu, kader juga dapat memberikan penyuluhan gizi atau
pertolongan dasar, misalnya pemberian makanan tambahan
(PMT), tablet tambah darah (tablet besi), vitamin A, oralit,
dan lain-lain.
f) Tindak lanjut hasil penimbangan. Berdasarkan hasil penilaian
pertumbuhan balita, tindak lanjut yang dapat dilakukan
adalah:
 Berat Badan Naik (N):
 Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa
balita ke Posyandu dan beri dukungan untuk
mempertahankan kondisi anak sehat.
 Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti
grafik pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS
secara sederhana.
 Anjurkan kepada ibu untuk mempertahankan kondisi
anak dan berikan nasihat tentang pemberian makan
anak sesuai golongan umurnya.
 Anjurkan untuk datang pada penimbangan
berikutnya.
 Berat Badan Tidak Naik 1 kali (T1):
 Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa
balita ke Posyandu.
 Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti
grafik pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS
secara sederhana.
 Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan
(batuk, diare, panas, rewel, dan lain-lain) dan
kebiasaan makan anak.
 Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab
berat badan tidak naik tanpa menyalahkan ibu
 Anjurkan untuk datang pada penimbangan
berikutnya.
 Berat Badan Tidak Naik 2 kali (T2) atau berada di
Bawah Garis Merah (BGM):
 Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa
balita ke Posyandu dan anjurkan untuk datang
kembali bulan berikutnya.
 Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti
grafik pertumbuhan anaknya yang tertera di KMS
secara sederhana.
 Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab
berat badan tidak naik tanpa menyalahkan ibu.
 Berikan nasihat kepada ibu tentang anjuran
pemberian makan anak sesuai golongan umurnya.
 Rujuk anak ke tempat rujukan terdekat sesuai
kondisi anak.
 Titik-titik berat badan dalam KMS terputus-putus (tidak
teratur):
 Berikan pendekatan dan penyuluhan tentang manfaat
memantau proses tumbuh kembang anak.
 Berikan motivasi untuk menimbang setiap bulan.

5) Langkah kelima: pelayanan kesehatan


Khusus untuk kegiatan ini utamanya hanya dapat dilakukan
oleh petugas kesehatan, bidan, atau Petugas Lapangan Keluarga
Berencana (PL KB) yang memberikan layanan antara lain
Imunisasi, KB, pemberian tablet tambah darah (tablet besi),
vitamin A, dan obat-obatan lainnya.
b. Alur Kegiatan Posyandu

3. SKDN
a. Pengertian
SKDN adalah sebuah indikator untuk menilai keberhasilan
sebuah posyandu. SKDN adalah singkatan dari pengertian kata-
katanya yaitu :
 S adalah seluruh balita yang ada diwilayah kerja
 K adalah jumlah balita yang terdaftar dan memiliki KMS atau
buku KIA
 D adalah jumlah seluruh balita yang ditimbang
 N adalah balita yang ditimbang 2 bulan berturut-turut dan garis
pertumbuhan pada KMS naik
SKDN merupakan penilaian posyandu berdasarkan jumlah
balita yang ditimbang. Pemantauan SKDN dilakukan tiap berakhir
suatu kegiatan posyandu. SKDN ini yang kemudian dilaporkan pada
tingkat kelurahan sebagai laporan status kesehatan seorang anak
sekaligus untuk melihat keberhasilan suatu program posyandu.
Tabel 2.3 SKDN

b. Indikator SKDN
Setelah data dari komponen SKDN terkumpul, selanjutnya
data tersebut akan diolah dan dianalisis untuk menilai keberhasilan
suatu Posyandu. Analisis yang dapat dilakukan adalah :
1) Cakupan Program (K/S)
Untuk menilai cakupan program yang telah dicapai oleh sebuah
Posyandu dapat dihitung dengan rumus :

Hasil yang didapat harus 100%. Alasannya balita-balita yang


telah mempunyai KMS telah mempunyai alat instrument untuk
memantau berat badannya dan data pelayanana kesehatan
lainnya.
2) Pencapaian Program (N/S)
Untuk menilai pencapaian program sebuah Posyandu dapat
dihitung dengan rumus :

3) Partisipasi Masyarakat (D/S)


Untuk menilai tingkat partisipasi masyarakat dalam sebuah
Posyandu dapat dihitung dengan rumus :

Hasil minimal harus mencapai 80%, apabila dibawah 80% maka


dikatakan partisipasi masyarakat untuk kegiatan pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan berat badan sangatlah rendah.
Hal ini akan berakibat pada balita tidak akan terpantau oleh
petugas kesehatan ataupun kader Posyandu dan memungkinkan
balita ini tidak diketahui pertumbuhan berat badannya atau pola
pertumbuhan berat badannya.
4) Kesinambungan Program (D/K)
Kesinambungan sebuah program dinilai jika peserta yang datang
terus berkunjung untuk mendapatkan pelayanan.
Kesinambungan program posyandu dapat dinilai dengan rumus :
5) Keberhasilan Program (N/D)
Keberhasilan program suatu Posyandu dapat dihitung dengan
rumus :
c. Balok SKDN
Untuk memudahkan dalam penyajian balok SKDN dibuatlah balok
SKDN. Balok SKDN berupa diagram batang yang menampilkan
proporsi komponen SKDN diikuti dengan analisis SKDN. Berikut
contohnya :
BAB III
METODE PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI

A. Metode pelatihan
Metode yang digunakan dalam Pendidikan dan Pelatihan Gizi ialah dengan
menjelaskan materi, video dan demonstarasi.

B. Alat Bantu
Alat bantu yang digunakan pada Pendidikan dan Pelatihan Gizi tentang
refreshing penyegaran kader Posyandu adalah Proyektor LCD, Laptop,
Leaflet, dan alat tulis.

C. Biaya
1. Kesekertariatan
 ATK
 Bolpein : Rp. 20.000
 Tinta Print + Ketras A4 : Rp. 25.000
 Undangan : Rp. 10.000
 Penjilidan : Rp. 5.000
2. Konsumsi
 Snack : Rp. 210.000
 Air mineral : Rp. 30.000
3. Dokumentasi : Rp. 10.000
4. Biaya tak terduga : Rp. 50.000

TOTAL Rp. 360.000


D. Materi Pre-Test dan Post-Test
Adapun materi yang dijadikan sebagai bahan pre-test dan post-test
untuk mengukur tingkat pengetahuan dan kepahaman peserta pelatihan dan
pendidikan yaitu mengenai :
1. Pengelolaan posyandu.
2. Lima langkah kegiatan di Posyandu dan kegiatan pengembangannya.
3. 9 (Sembilan) langkah penimbangan menggunakan dacin.
4. Pencatatan dan pelaporan data SKDN.

E. Susunana Acara
Adapun susunan acara yang akan dilaksanakan pada saat pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan pada tenaga pengolah makanan dengan tema
“Refreshing Penyegaran Kader Posyandu” ini adalah :
1. Pembukaan
a. Salam
b. Doa
c. Sambutan
2. Melaksanakan Pre-test
3. Penyampaian materi dan pemutaran video
4. Evaluasi dengan sesi tanya jawab
5. Melaksanakan post test
6. Penutup
a. Kesimpulan atas materi yang diberikan
b. Memberikan salam penutup
7. Foto bersama
PROPOSAL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
“REFRESHING PENYEGARAN KADER POSYANDU”
PUSKESMAS MADUREJO

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Tugas Praktek Kerja
Lapangan Bidang Gizi Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Madurejo

Disusun Oleh

Agnes Imanuella PO. 62. 31. 3. 14. 193


Bella Agustinia PO. 62. 31. 3. 14. 197
Ervina Anita Dewi PO. 62. 31. 3. 14. 204
Gabriella Sirang PO. 62. 31. 3. 14. 207

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV GIZI
2018
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat dan limpahan karunia dan kasih-Nya akhirnya penulis dapat
menyelesaikan proposal pendidikan dan pelatihan “Refreshing Penyegaran Kader
Posyandu” dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Selanjutnya terima kasih kepada Ibu Eka Abdiarini selaku pembimbing
dalam pembuatan proposal praktek kerja lapangan pendidikan dan pelatihan
bidang gizi masyarakat ini. Tak lupa pula terima kasih kepada teman-teman
kelompok yang telah semangat sehingga proposal ini dapat selesai tepat waktu.
Dalam penulisan proposal ini penulis menyadari adanya beberapa
kekurangan. Oleh karen itu mohon kritik serta saran untuk perbaikan proposal ini.
Semoga proposal ini bermanfaat bagi kita semua.

Pangkalanbun, April 2018

Penulis
DAFTAR ISI
Hal
HALAMANAN JUDUL ……….....................................………................. i
LEMBAR PERSETUJUAN ……….................................……………........ ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN …….................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................ 2
1. Tujuan Umum .......................................................................... 2
2. Tujuan Khusus ......................................................................... 2

BAB II PELAKSANAAN PELATIHAN DAN PENDIDIKAN ................. 3


A. Topik Diklat ................................................................................... 3
B. Peserta/Sasaran Diklat .................................................................. 3
C. Pelaksanaan Diklat ........................................................................ 3
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ................................................... 3
E. Susunan Jadwal Kegiatan Diklat .................................................. 4
F. Materi Diklat ................................................................................. 5

BAB III METODE PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI .................. 20


A. Metode Penelitian ......................................................................... 20
B. Alat Bantu ...................................................................................... 20
C. Biaya .............................................................................................. 20
D. Materi Pre-test dan Post-test .......................................................... 21
E. Susunan Acara ................................................................................ 21

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL

Hal
Tabel 2.1 Susunan Jadwal Kegiatan Diklat .............................................. 4
Tabel 2.2 Lima Langkah Kegiatan Posyandu ........................................... 6
Tabel 2.3 SKDN ........................................................................................ 15
LEMBAR PERSETUJUAN
PROPOSAL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
“REFRESHING PENYEGARAN KADER POSYANDU”
PUSKESMAS MADUREJO

Disusun Oleh

Agnes Imanuella PO. 62. 31. 3. 14. 193


Bella Agustinia PO. 62. 31. 3. 14. 197
Ervina Anita Dewi PO. 62. 31. 3. 14. 204
Gabriella Sirang PO. 62. 31. 3. 14. 207

Mengetahui,

Kepala Puskesmas Madurejo, Ahli Gizi,

dr. FX Mahadi Eka Abdiarini, AMG


NIP. 19730325 200312 1 005 NIP. 19820810 200501 2 009
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA PENGOLAH MAKANAN
“PERBEDAAN TEKNIK PENGOLAHAN PADA MENU KALIO AYAM, KAREH
AYAM DAN AYAM PANIKI”
RSUD ULIN BANJARMASIN

Disusun Oleh

Agnes Imanuella PO. 62. 31. 3. 14. 193


Bella Agustinia PO. 62. 31. 3. 14. 197
David Anggriawan PO. 62. 31. 3. 14. 198
Dwi Sumardianti PO. 62. 31. 3. 14. 201
Eka Astari Hakim PO. 62. 31. 3. 14. 203
Ervina Anita Dewi PO. 62. 31. 3. 14. 204
Gabriella Sirang PO. 62. 31. 3. 14. 207
M. Aldi Ainul Yaqin PO. 62. 31. 3. 14. 212

Mengetahui,

Kepala Instalasi Gizi

Bandawati, S.Gz, M.Gizi


NIP. 197105011992032005

Pembimbing, Pembimbing,

Amida Herniyati, S.Gz Adisty Nadya Utami, S.Gz


NIP. 197701062000122001 NIP. 198808022011012001
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
limpahan karunia dan kasih-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja
lapangan “Laporan Pendidikan dan Pelatihan Gizi di Instalasi Gizi RSUD Ulin Banjarmasin”
dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Selanjutnya terima kasih kepada Ibu Amida Herniyati, S.Gz dan Ibu Adisty Nadya
Utami, S. Gz selaku pembimbing dalam pembuatan laporan praktek kerja lapangan pendidikan
dan pelatihan gizi ini. Tak lupa pula terima kasih kepada teman-teman kelompok yang telah
semangat sehingga laporan ini dapat selesai tepat waktu.
Dalam penulisan laporan penulis menyadari adanya beberapa kekurangan. Oleh karen itu
ohon kritik serta saran untuk perbaikan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita
semua.

Banjarmasin, Maret 2018

Penulis
DAFTAR ISI
Hal
HALAMANAN JUDUL ……….....................................…………….......................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ……….................................…………….....…………...... ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ……........................................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
C. Tujuan ................................................................................................................ 2
3. Tujuan Umum ............................................................................................. 2
4. Tujuan Khusus ............................................................................................ 2
D. Manfaat ............................................................................................................. 3

BAB II PELAKSANAAN PELATIHAN DAN PENDIDIKAN .................................... 4


A. Topik Diklat ...................................................................................................... 4
B. Peserta/Sasaran Diklat ...................................................................................... 4
C. Pelaksanaan Diklat ........................................................................................... 4
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ...................................................................... 4
E. Susunan Jadwal Kegiatan Diklat ..................................................................... 5
F. Materi Diklat ..................................................................................................... 6

BAB III METODE PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI ...................................... 11


A. Metode Penelitian .............................................................................................. 11
B. Alat Bantu .......................................................................................................... 11
C. Biaya .................................................................................................................. 11
D. Materi Pre-test dan Post-test ............................................................................. 11
E. Susunan Acara ................................................................................................... 12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 13
A. Hasil .................................................................................................................. 13
B. Pembahasan ....................................................................................................... 13
C. Evaluasi Kegiatan .............................................................................................. 15

BAB IV PENUTUP ...................................................................................................... 16


A. Kesimpulan .................................................................................................... 16
B. Saran ............................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1 Susunan Jadwal Kegiatan Diklat .................................................................. 5
Tabel 2.2 Lima Langkah Kegiatan Posyandu ............................................................... 10
Tabel 2.3 SKDN ........................................................................................................... 13

Anda mungkin juga menyukai