Anda di halaman 1dari 61

TERMINOLOGI

SUMBER DAYA MINERAL


JSOESILO/SUTARTO/SUPRAPTO
TEKNIK GEOLOGI, FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN YOGYAKARTA
1. PEMAHAMAN TERMINOLOGI DAN Pengertian endapan mineral, endapan
PERKEMBANGAN TEORI ENDAPAN bijih serta peristilahan yang terkait,
MINERAL termasuk bahan galian yang lain
Perkembangan teori endapan mineral
2. PEMAHAMAN STRUKTUR DAN KOMPOSISI atau endapan bijih
INTERIOR BUMI
Pengenalan berbagai klasifikasi mineral
3. PEMAHAMAN TEORI TEKTONIK LEMPENG- bijih
MAGMATISME-HIDROTERMAL
Gambaran struktur dan komposisi
interior bumi.
Penyebaran batuan serta unsur-unsur
di dalam bumi. Terutama ditekankan
pada unsur yang terkait dengan bahan
galian
Penjelasan hubungan antara tektonik
lempeng-magmatisme-vulkanisme-
geotermal-mineralisasi
Gambaran umum tentang batas-batas
lempeng kaitannya dengan lokasi
ditemukannya endapan mineral
TERMINOLOGI BAHAN GALIAN

Bahan galian atau sering disebut bahan tambang


adalah suatu mineral, atau kumpulan mineral , atau
batuan yang dapat dimanfaatkan untuk
kesejahteraan umat manusia. Bahan galian dapat
terdapat di dalam bumi maupun di permukaan bumi
KLASIFIKASI BAHAN GALIAN

Menurut UU No.11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan


Pokok Pertambangan pasal 2, yang disebut bahan galian
adalah bahwa unsur-unsur kimia, mineral-mineral, bijih-bijih dan
segala macam batuan termasuk mulia yang merupakan
endapan-endapan alam.
Pada pasal 3 ayat 1, bahan galian dibagi menjadi 3 macam,
yaitu :
a. Golongan bahan galian yang strategis,
b. Golongan bahan galian yang vital, dan
c. Golongan bahan galian yang tidak termasuk golongan
a dan b.
Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1980,
menjelaskan batasan bahan golongan bahan
galian sebagai berikut:

• Strategis artinya strategis untuk pertahanan


dan keamanan serta perekonomian negara.

• Vital artinya dapat menjamin hajat hidup orang


banyak.

• Tidak strategis dan vital artinya tidak langsung


memerlukan pasar yang bersifat internasional
A. Gologan bahan galian yang strategis adalah:

• Minyak bumi, bitumen cair, lilin bumi, gas alam


• Bitumen padat, aspal
• Antrasit, batubara, batu bara muda
• Uranium, radium, thorium, dan bahan galian
radioaktif lainnya
• Nikel. Kobalt
• Timah
B. Golongan bahan galian yang vital adalah:

• Besi, mangan, molibden, khrom, wolfram, vanadium,


titan
• Bauksit, tembaga, timbal, seng
• Emas, platina, perak, air raksa , intan
• Arsin, antimon, bismut
• Yttrium, thutenium, cerium, dan logam langka
lainnya
• Berillium, korundum, zirkon, kristal kuarsa
• Kriolit, flourspar, barit
• Yodium, brom, khlor, belerang
C.Golongan bahan galian yang tidak termasuk
golongan a atau b adalah:

• nitrat-nitrat, pospat-pospat, garam batu (halit)


• asbes, talk, mika, grafit, magnesit
• yarosit, leusit, tawas, oker
• batu permata, batu setengah permata
• pasir kuarsa, kaolin, feldfar, gipsum, bentonit
• batu apung, tras, obsidian, perlit, tanah, tanah serap
(fuller earth)
• marmer, batutulis
• batukapur, dolomit, kalsit
• granit, andesit, basalt, trakhit, tanah liat, dan pasir,
sepanjang tidak mengandung unsur-unsur mineral
golongan A maupun golongan B dalam jumlah yang
berarti ditinjau dari segi ekonomi pertambangan.
Dengan dikeluarkannya UU no. 25 tentang
Otonomi Daerah tahun 1999, UU No.32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah maka
Peraturan Pemerintah tersebut di atas menjadi
tidak relefan lagi

UU No. 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan


Mineral Dan Batubara. Undang-undang ini hanya
mengatur tentang pertambangan mineral dan
batubara diluar panas bumi, minyak dan gas bumi
serta air tanah
UU No. 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan
Batubara.
Undang-undang ini hanya mengatur tentang pertambangan
mineral dan batubara diluar panas bumi, minyak dan gas
bumi serta air tanah

Selanjutnya pertambangan mineral dan batubara dibagi dan


diatur menjadi:

1. Pertambangan Mineral Radioaktif


2. Pertambangan Mineral Logam
3. Pertambangan Mineral Bukan Logam
4. Pertambangan Batuan
5. Pertambangan Batubara
Berdasarkan jenis komoditinya, bahan galian secara umum
dapat dibagi menjadi :

• Bahan galian logam


• Bahan galian Industri (non logam)
• Mineral berharga dan batu mulia
• Batubara dan gambut
• Minyak, dan gas bumi
• Panas bumi
MINYAK DAN GAS BUMI
Sedimentary Basins of Indonesia
(after Padmosukismo at al., 1989)
PANAS BUMI
BATUBARA
Apabila suatu pohon yang mati kemudian jatuh kedalam air
atau rawa yang cukup dalam, maka bakteri yang menguraikan
sisa pohon tersebut tidak dapat bekerja lagi, sehingga
perubahan yang terjadi selanjutnya hanya perubahan fisik dan
kimia. Dalam hal ini pohon tersebut tidak mengalami
pembusukan secara sempurna, dan lama kelamaan, sisa
tumbuhan tersebut akan berubah menjadi suatu sedimen
organik yang kemudian disebut “ BATUBARA “
Pembentukan batubara

19
Coal Rank

20
BATUBARA
Bahan Galian Logam

Definisi bijih (ore) adalah suatu batuan atau kumpulan


mineral, yang mengandung mineral-mineral yang
bernilai ekonomis, dan dapat diekstrak.

Bijih terdiri dari mineral-mineral yang bernilai ekonomis


(biasanya mengandung logam) yang disebut sebagai
mineral bijih (ore mineral, mengandung logam) serta
termasuk mineral industri (industrial mineral, non-
logam) dan mineral yang tidak bernilai ekonomis yang
disebut sebagai mineral penyerta (gangue mineral).
BAHAN GALIAN LOGAM
Cebakan Bijih Cu & Au Type
Porphyry/Skarn

ENDAPAN LOGAM
Distribution of Magmatic Arcs and Ore Minerals
of Indonesia

LAUT CINA SELATAN


KALIMANTAN MINDANAO
MALAYSIA Busang
Mt. Muro (Au)
(Au,Ag)
Gosowang
Borneo Tombulilato
Masupa Ria (Ni) Mesel
Malala
(Au)
Calang Bintan (Au,Ag) (Ni) Gebe
(Al) (Ni) Grasberg/Estberg
Geumpang
(Cu, Au)
SUMATERA Kelian Bulagidun
Logas Burung Mandi (Au) (Cu,Ag)
(Au) Gag
Lebong Tandai Ampalit
(Au) Soroako (Ni)
(Au,Ag)
(Ni)
Lebong Donok
(Au,Ag) Kelapa Kampit Mirah Pomalaa
(Sn) (Au,Ag) (Ni)
Lebong Simpang Lerokis/
(Au,Ag) JAWA SULAWESI Kali Kuning IRIAN
WETAR (Au,Ag) JAYA
Endapan bijih utama Cikijang SUMBAWA
(Au)
Busur magmatik termineralisasi Gunung Pongkor
( sumber: Carlile dan Mitchel, 1994 ) Cikotok (Au,Ag)
(Au,Ag)
Trenggalek Batu Hijau
(Cu, Au) Primalirang

SAMODRA HINDIA AUSTRALIA


Bahan galian logam (mineral logam) adalah batuan
atau mineral-mineral yang di dalamnya terdapat unsur
logam, yang dapat diambil untuk kepentingan
manusia.
• Mn/Mangan (manganese)
• Au/Emas (gold)
• Al/Aluminium
• Ag/Perak (silver)
• Co/Kobal
• Fe/Besi
• Sb/Antimon (antimony)
• Cu/Tembaga (copper)
• Bi/Bismut (bismuth)
• Pb/Timbal (lead)
• Mo/Molibdenum
• Zn/Seng (zinc)
• W/wolfram (tunsten)
• Sn/Timah (tin)
• Pt/Platina (platinum)
• Ni/Nikel (nickel)
• Sn/Arsen (arsenic)
• Cr/Krom (chromium)
Logam
Logam dapat diartikan sebagai unsur
yang mempunyai kemampuan melepas
elektron membentuk ion positip, umumnya
mempunyai permukaan cenderung
mengkilat, baik untuk penghantar panas dan
listrik, serta dapat dilebur maupun dipipihkan.
Secara umum logam dapat dibagi menjadi lima golongan, yaitu:

1. Precious metals (logam mulia): emas (Au), perak (Ag), platina (Pt)
2. Non-ferrous metals (logam non-ferrous): tembaga (Cu), timbal
(Pb/lead), seng (Zn/zinc), timah (Sn/tin), dan aluminium (Al). Empat
pertama dikenal sebagai logam dasar (base metals).
3. Iron and ferroalloy metals (logam ferroalloy dan besi): besi (Fe),
Mangan (Mn), nikel (Ni), krom (Cr), molibdenum (Mo), wolfram
(W/tungsten), vanadium (V), kobal (Co).
4. Minor metals and related non-metals: antimon (Sb/antimony), arsen
(As), berilium (Be/beryllium), bismut (Bi), kadmium (Cd), magnesium
(Mg), air raksa (Hg/mercury), REE, selenium (Se), tantalium (Ta),
telurium (Te), titanium (Ti), Zirkonium (Zr), dsb.
5. Fissionable metals: uranium (U), torium (Th), radium(Ra).
Bahan galian logam (mineral logam) umumnya
bersenyawa dengan unsur lain membentuk
mineral bijih (atau mineral logam).

Mineral bijih menurut Stanton (1972), dapat dikelompokkan


menjadi:
1. Native metals and semimetals: emas, tembaga, perak dll
2. Sulfides and sulfosalts, umumnya merupakan mineral-
mineral bijih dari logam nonferrous : sfalerit, galena
kalkosit dll.
3. Oxides, umumnya mineral bijih dari logam ferrous:
magnetite, kromit
Logam Mineral bijih Komposisi % logam Kadar Dlm Cut-off
Kerak(%) Grade(%)
Au/Emas (gold) Native gold Au 75-98 0.000 000 4 0.000 1-
Electrum (Ag,Au) 50-80 0.0020
Calaverite AuTe2 39
Ag/Perak (silver) Native silver Ag 100 0.07 0,01-0,1
Argentite AgS2 87
Fe/Besi Magnetite Fe3O4 72 5 25-60
Hematite Fe2O3 70
Goethite Fe2O3.H2O 63
Cu/Tembaga Native copper Cu 100 0.005 0.4-1
(copper) Chalcopyrite CuFeS2 35
Bornite Cu5FeS4 69
Pb/Timbal (lead) Galena PbS 86 0.001 4
Cerussite Pb(CO3) 77
Zn/Seng (zinc) Sphalerite ZnS 67 0.007 4
Smithsonite Zn(CO3) 52
Sn/Timah (tin) Cassiterite SnO2 79 0.000 2 0.5-2.5
Stannite CuFeSnS4 28
Ni/Nikel (nickel) Pendlandite (Fe,Ni)9S8 10-40 0.007 0.5-3
Garnierite (Ni,Mg)6(Si4O10) 44
(OH)4.4H2O
Mn/Mangan (manganese) Pyrolusite MnO2 55-63 0.09 35
Manganite MnO(OH) 50-62
Al/Aluminium Diaspore HalO2 47 8 30
Boehmite AlOOH 47
PERAK
TEMBAGA

EMAS

PIRIT
BORNIT KALKOSIT

MALAKIT AZURIT
MAGNETIT GALENA

MANGANIT SFALERIT
Mineral Penyerta (Gangue Minerals)

Mineral yang sering menyertai kehadiran


mineral bijih, tetapi tidak bernilai ekonomis. Mineral
penyerta sangat penting dalam penentuan zona
ubahan

Sebagian besar mineral gangue hadir sebagai


kelompok m mineral silikat, silika, dan karbonat.
Kelompok Nama mineral Komposisi

Silika Kuarsa SiO2


Kalsedon SiO2

Oksida Magnetite Fe3O4


Hematite Fe2O3
Goetite Fe(OH)
Bauxite Al2O3

Silikat Olivin MgSiO4


Diopsit Ca(Mg,Fe)(SiO2)2
Wollastonit CaSiO3
Tremolit-aktinolit Ca2(Mg,Fe)2(OH)2(Si4O11)2
Klorit Mg5(Al,Fe)(OH)8(Al,Si)4O10
Epidote Ca(Al,Fe)2(OH)2(SiO4)3
Andradit-grosularit Ca2(Al-Fe)2(SiO4)3
Kalium felspar KAlSi3O8
Albit NaAlSi3O8
Kaolinit Al2O3.2SiO2.2H2O
Illit KAl2(OH)2(AlSi3O)10(O,OH)10
Serisit KAl2(OH)2(AlSi3O10)
Tourmalin Na(Fe,Mg)3B3All3(OH)4(Al3Si6O27)
Topas Al2(F,OH)2SiO4

Karbonat Kalsit CaCO3


Siderit FeCO3
Rodokrosit MnCO3

Fosfat Barit BaSO4


gypsum CaSO4
SERISIT-SILIKA KF-BIOTIT-SILIKA

KUARSA AMETIS URAT SILIKA-KALSIT


BAHAN GALIAN INDUSTRI

Bahan galian industri (bahan galian non logam) adalah


batuan atau mineral-mineral yang bermanfaat untuk
kepentingan manusia dan tidak termasuk kedalam bahan galian
logam, batubara, batu mulia, maupun migas dan panas bumi.
BATUGAMPING UNTUK SEMEN
BGI yang terkait dengan
Bahan Galian Industri (BGI) yang berkaitan
BGI yang terkait dengan endapan residual dan placer
dengan batuan sedimen
batuan vulkanik
• Lempung
Terkait dengan batuan karbonat
• Perlit • Kaolin
• Batugamping
• Obsidian • Pasir kuarsa
• Dolomit
• Batuapung • Sirtu
• Kalsit
• Batukeprus • Belerang
• Opal kalsedon BGI yang terkait dengan
• Fosfat
• Kayu terkersikan proses hidrotermal
• Oniks
• Gips • Tras
• Pasir vulkanik Gypsum
• Rijang
• Batuan trakit, andesit, dan basalt Talk
Tidak terkait dengan batuan karbonat
• Magnesit
• Bentonit
• Barit
• Fireclay
BGI yang terkait dengan • Firofilit
• Ballclay
batuan plutonik • Toseki
• Zeolit
• Kaolin
• Felspar
• Granit dan granodiorit
• Yodium
• Gabro dan peridotit BGI yang terkait dengan batuan metamorf
• Doatomea
• Alkali felspar
• Mangan?
• Mika • Marmer
• Asbes • Batusabak
• Kuarsi
• grafit
BENTONIT
FELDSPAR
BATUMULIA DAN MINERAL BERHARGA
Mineral berharga dan batu mulia
Mineral berharga dan Batumulia, adalah mineral atau batuan
yang dipergunakan untuk perhiasan dan bernilai tinggi.

Batumulia (menurut Pouw Kioe An, 1977) dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Kelas-dua : nilai kekerasan 7-8 Kelas-tiga : nilai kekerasan sekitar 7


Kelas-satu : nilai kekerasan 8-10

• zirkon • kordierit
• intan • visuvian
• korundum (ruby, safir, mirah ) • beryl (aquamarin)
• topas • chrysolite
• chrysoberyl • axiniete
• spinel • tourmalin
• garnet • cyanite
• opal-mulia • staourolit
• andalusit
• chiastolite
• pistazite
• turqooise (pirus)
Kelas-empat : nilai kekerasan 4-7

• ametis (kecubung), agat, korneal, citrine,jasper, tiger’s eye,kuarsa pink,


opal
• felspar (adular, amazone)
• labradorit
• obsidian
• lazuri
• hipersten
• diopsit
Kelas-satu : nilai kekerasan 8-10

• intan
• korundum (ruby, safir, mirah )
• chrysoberyl
• spinel
Kelas-dua : nilai kekerasan 7-8

• zirkon
• beryl (aquamarin)
• topas
• tourmalin
• garnet
• opal-mulia
Kelas-tiga : nilai kekerasan sekitar 7

• kordierit
• visuvian
• chrysolite
• axiniete
• cyanite
• staourolit
• andalusit
• chiastolite
• pistazite
• turqooise (pirus)
Kelas-empat : nilai kekerasan 4-7

• ametis (kecubung), agat, korneal, citrine,jasper,


tiger’s eye,kuarsa pink, opal
• felspar (adular, amazone)
• labradorit
• obsidian
• lazuri
• hipersten
• diopsit
Kelas-empat : nilai kekerasan 4-7

• ametis (kecubung), agat, korneal, citrine,jasper, tiger’s


eye,kuarsa pink, opal
• felspar (adular, amazone)
• labradorit
• obsidian
• lazuri
• hipersten
• diopsit
Terimakasih

Obrigado

Anda mungkin juga menyukai