1) Alat untuk mencapai tujuan dan untuk menempuh harapan mmanusia sesuai
dengan tujuan yang dicita-citakan.
2) Pedoman dan program yang harus dilakukan oleh subyek dan
obyekpendidikan.
3) Fungsi kesinambungan untuk persiapan jenjang sekolah selanjutnya dan
penyiapan tenaga kerja bagi yang tidak melanjutkan.
4) Standar dalam penilaian kriteria keberhasilan suatu proses pendidikan, atau
sebagai batasan dari program kegiatan yang akan dijalankan pada semester
atau pada tingkat pendidikan tertentu.
Jika Kurikulum di tiadakan maka akan berdampak pada 3 sisi yang terhambat
dalam pendidikan, yaitu :
a) Bagi Guru
1) Tidak Teraturnya perancangan, pelaksanaan dan penilaian kegiatan
pembelajaran.
2) Guru akan merasa sulit untuk memperbaiki situasi belajar.
3) Guru akan merasa sulit untuk menunjang situasi belajar ke arah yang lebih
baik.
4) Guru akan merasa sulit untuk mengadakan evaluasi kemajuan kegiatan
belajar mengajar.
5) Tidak ada pemberian pengertian dan pemahaman yang baik bagi guru untuk
menjalankan tugas sebagai pengajar yang baik di kelas.
6) Dorongan yang kurang bagi guru untuk lebih kreatif dalam penyelenggaraan
program pendidikan.
b) Bagi sekolah
1) Sulit untuk tercapainya tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan oleh sekolah
2) Tidak ada dorongan yang kuat untuk terwujudnya otonomi sekolah dalam
penyelenggaraan pendidikan (KTSP).
c) Bagi Masyarakat
1) Hilangnya acuan untuk berpartisipasi dalam membimbing putra/putrinya di
sekolah (dalam hal ini orang tua sebagai bagian dari masyarakat).
2) Masyarakat tidak bisa berpartisipasi dalam rangka memperlancar program
pendidikan, serta tidak dapat memberikan kritik dan saran yang membangun
dalam penyempurnaan program pendidikan di sekolah.
d) Bagi OrangTua
Bagi orang tua, kurikulum bermanfaat sebagai bentuk adanya partisipasi orang tua
dalam membantu usaha sekolah dalam memajukan putra putrinya. Maka jika
kurikulum di tiadakan maka orang tua tidak bisa ikut berpartisipasi dalam
membantu usaha sekolah dalam memajukan putra putrinya,
e) Bagi Siswa itu sendiri
Blended learning
Secara etimologi istilah Blended Learning terdiri dari dua kata yaitu Blended
yang berarti campuran dan Learning yang berarti pembelajaran. Dengan demikian
sepintas lalu blended learning mengandung makna pola pembelajaran yang
mengandung unsur pencampuran atau penggabungan antara satu pola dengan
pola yang lainnya dalam pembelajaran. Mosa dalam Kumar (2006) menyampaikan
bahwa yang dicampurkan dalam blended learning yaitu dua unsur utama, yakni
pembelajarna di kelas (classroom lesson) dengan online learning.
Blended learning yaitu metode pembelajaran yang memadukan pertemuan
tatap muka dengan materi online secara harmonis. Perpaduan antara pembelajaran
konvensional di mana pendidik dan peserta didik bertemu langsung dengan
pembelajaran secara online yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja.
Pembelajaran Daring
Setidaknya ada 4 kompetensi yang harus dimiliki oleh guru pada era revolusi industri
4.0 ini. 4 Kompetensi tersebut adalah sebagai berikut:
a) Peserta didik memiliki kesempatan untuk belajar secara mandiri tanpa adanya
batasan ruang dan waktu.
b) Sumber belajar peserta didik dan guru tidak terbatas pada satu sumber saja,
melainkan bisa didapat dari berbagai sumber yang berbeda.
c) Peserta didik melalui kelas maya dengan leluasa dapat mengulang materi yang
belum dipahaminya di dalam pembelajaran konvensional secara berkala.
d) Peserta didik akan lebih termotivasi untuk belajar karena banyak inovasi yang dapat
dilakukan di dalam kelas maya, tergantung bagaimana guru membuat inovasi dalam
Dalam menyusun SKP seorang pegawai Tata Usaha hendaknya paham dengan uraian
tugas yang menjadi pekerjaannya sehari-hari di kantor. Berikut ini akan kami berikan
daftar uraian tugas pegawai Tata usaha.
a) Prinsip Efisiensi
b) Prinsip Pengelolaan
c) Perinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan
d) Prinsip Kepemimpinan yang Efektif
e) Prinsip Kerjasama