RS PARU SURABAYA
JL KARANG TEMBOK NO 39
SURABAYA
DAFTAR ISI
Halaman Judul...............................................................................................................................i
Daftar isi........................................................................................................................................ii
1. DEFINISI.......................................................................................................................1
2. RUANG LINGKUP.......................................................................................................2
3. TATA LAKSANA..........................................................................................................3
4. DOKUMENTASI...........................................................................................................5
ii
PANDUAN PENCEGAHAN INFEKSI LUKA OPERASI
I. DEFINISI
1. Infeksi Luka Operasi (ILO) / Surgical Site Infection (SSI) : Infeksi akibat
tindakan Pembedahan, dapat mengenai berbagai lapisan jaringan tubuh, superficial
atau dalam Diklasifikasikan menjadi : Infeksi insisional superficial, Infeksi
insisional dalam, Infeksi organ / rongga
1) InfeksiInsisional Superficial: Infeksi pada luka insisi (kulit dan subcutan),
terjadi dalam 30 hari pasca bedah dengan criteria dibawah ini :
Keluar cairan purulen dari luka insisi
Kultur positif dari cairan yang keluar atau jaringan yang diambil secaraa
septik
Ditemukan paling tidak satu tanda infeksi : nyeri, bengkak lokal,
kemerahan, kecuali bila hasil kultur negatif
Dokter yang menangani menyatakan infeksi
2) Infeksi Insisional Dalam : Infeksi pada luka insisi, terjadi dalam 30
hari pasca bedah atau sampai 1 tahun bila ada implant. Terdapat paling tidak satu
keadaan dibawah ini :
Keluar cairan purulen dari luka insisi, tapi bukan berasal dari rongga /
organ
Secara spontan mengalami dehisens atau dengan sengaja dibuka oleh ahli
bedah dan paling sedikit satu dari tanda berikut : demam (>38 ˚C),
nyerilokal, kultur ( + )
Dokter merawat menyatakan luka infeksi
3) Infeksi Organ/Rongga : Infeksi yang terjadi dalam 30 hari pasca
bedah apabila tidak ada implant, Infeksi terja didalam 1 tahun pasca bedah apabila
terdapat implant Paling sedikit menunjukkan satu gejala berikut :
Drainase purulen dari drain yang dipasang melalui luka insisi kedalam
organ / rongga
Ditemukan organism melalui aseptic kultur dari organ / rongga.
Dokter menyatakan infeksi pada organ tsb
1
2. Kategori Operasi
1) Operasi Bersih : Operasi dilakukan pada daerah / kulit yang pada kondisi
pra bedah tidak terdapat peradangan dan tidak membuka traktus respiratorius,
traktus gastrointestinal, orofaring, traktus urinariusatautraktus biller
Operasi berencana dengan penutupan kulit primer, dengan atau tanpa pemakaian
drain tertutup
2) Operasi Bersih Terkontaminasi : Operasi membuka traktus digestivus, traktus
biller, traktusurinarius, traktus respiratorius sampai dengan orofaring, atau traktus
reproduksi kecuali ovarium
Operasi tanpa pencemaran nyata (gross spillage), contohnya operasi pada traktus
billier, apendiks, vagina aorofaring.
3) Operasi Terkontaminasi : Operasi yang dilakukan pada kulit yang terbuka,
tetapi masih dalam waktu emas (Golden periode )
4) Operasi Kotor atau dengan Infeksi : Perforasi traktus digestivus, traktus
urogenitalisatau traktus respiratorius yang terinfeksi, Melewati daerah purulen
(Inflamasi Bakterial), Luka terbuka lebih dari 6 jam setelah kejadian, terdapat
jaringan luas atau kotor
2
III. TATA LAKSANA.
Faktor-faktor yang meningkatkan ILO
1. Karakteristik Pasien
a. Umur : Terlalu tua atau terlalu muda
b. Malnutrisi
c. Hiperglikemia > 200mg/dl
d. Perokok, dan pemakai alcohol
e. Obesitas
f. Imunosupresi
g. Kolonisasi bakteri
h. Rawat inap lama sebelum operasi
i. Penggunaan steroid
j. Riwayat radiotherapy dan kemoterapi
k. Gagal ginjal kronis
l. Hipothermia
2. Operasi
a. Durasi operasi
b. Anti septic kulit
c. Pencukuran sebelum operasi
d. Prep sebelum operasi
e. Anti mikroba prophylaksis
f. Ventilasi ruang operasi
g. Sterilisasi yang adekuat
h. Pemasangan benda asing pada daerah operasi (plat & screw, implant)
i. Pemasangan drain
j. Tehnik operasi
3
Lakukan pencukuran satu jam sebelum operasi menggunakan elektik clipper
2) Intra Operasi
a. Petugas kamar bedah :
Petugas yang sakit dilarang masuk kamar bedah
Tidak memakai kutek, berkuku panjang, memakai perhiasan di tangan (cincin,
gelang, jam tangan )
Bekerja dengan tehnik aseptik
Lakukan kebersihan tangan bedah sebelum menggunakan sarung tangan
Gunakan baju dan sandal khusus kamar bedah
Gunakan APD sebelum masuk kamar bedah
b. Lingkungan kamar bedah
Tekanan positive
Kelembaban 40 -60 %
Suhu 20 – 25 º C
Pertukaran udara 15 x/jam
personil yang bekerja di kamar bedah minimum dan tamu hanya maximal 2
orang
Kamar operasi / lingkungan di bersihkan menggunakan desinfektan ( tidak ada
fogging atau UV )
c. Pasien
Kaji ada alergi atau tidak dengan antiseptik
Antibiotika di berikan 1 jam sebelum insisi
Gula darah terkontrol selama di kamar bedah
Suhu pasien sebelum anaesthesi normal
Preparasi kulit sebelum operasi menggunakan antiseptik yang sesuai dengan
pasien
Saat preparasi kulit dengan cara melingkar dari dalam keluar
4
3) Post Operasi
a. Luka tertutup (the skin edges are held in approximation by staples or sutures)
Rawat luka dengan cara septik dan aseptik
Gunakan APD
Rawat luka dengan cairan normal salin
b. Luka terbuka ( delayed primary clossured )
Rawat luka bila kotor atau sesuai indikasi
IV. DOKUMENTASI
1. Laporan insiden ILO
2. Form monitoring ILO
3. Status pasien