Kasus 1: Meikarta
Gambaran Umum Perusahaan
Kasus 2: Bolt
Gambaran Umum Perusahaan
Creating
Konsep Communicating Customers’
Marketing Delivering Value
Segmenting
Targeting
Aktivitas
Positioning
Marketing
Latar Belakang
Perumusan Masalah
1. Bagaimana praktik etika bisnis berpengaruh kepada konsep
pemasaran masyarakat (societal marketing concept)?
2. Bagaimana praktik etika marketing yang benar berpengaruh
kepada tingkat kesuksesan/kegagalan bisnis perusahaan?
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui praktik etika bisnis dalam aktivitas marketing pada
beberapa anak perusahaan Lippo Group;
2. Menganalisis hubungan etika bisnis beberapa anak perusahaan
Lippo Group dengan konsep pemasaran masyarakat (societal
marketing concept); dan
3. Menganalisis pengaruh praktik etika marketing beberapa anak
perusahaan Lippo Group terhadap tingkat kesuksesan bisnis
perusahaan.
Latar Belakang
Manfaat Penelitian
1. Secara Akademik: diharapkan dapat menjadi sumber literatur
ilmiah bagi akademis dalam melakukan analisis praktik etika
bisnis di Indonesia;
2. Secara Praktik: diharapkan dapat menjadi rancangan praktik
dalam etika bisnis di Indonesia.
Batasan Penelitian
1. Karya tulis ini mencakup analisis praktik etika bisnis di Indonesia
yang dikhususkan pada ruang lingkup etika bisnis beberapa anak
perusahaan Lippo Group seperti Meikarta, Bolt, Siloam Hospital,
dan Grab Indonesia.
2. Karya tulis ini menggunakan data kuantitatif dan kualitatif
sekunder yang didapatkan dari beberapa sumber.
Landasan
Teori
PRODUCT
segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke
pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli,
digunakan, atau dikonsumsi yang dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan
(Kotler & Amstrong, 2005)
PRICE
Landasan Teori sejumlah uang yang dibebankan untuk
sebuah produk atau jasa
(Kotler & Amstrong, 2005)
Marketing Mix
PLACE
berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan
untuk membuat produknya mudah diperoleh
dan tersedia untuk konsumen sasaran
(Kotler, 2007)
PROMOTION
aktivitas yang mengkomunikasikan
keunggulan produk dan membujuk
konsumen sasaran untuk membelinya
(Kotler, 2001)
Menurut
Siipi (2008),
Consumer
Autonomy
Landasan Teori harus
memenuhi:
Consumer Autonomy
Konsumen memiliki sifat kompeten
Konsumen memiliki
keinginan dan keyakinan autentik
Konsumen memiliki kekuatan dalam
mengimplementasikan keyakinan dan
keinginan dalam menentukan pilihan
dalam menentukan suatu keputusan
Impulse
Buying
Landasan Teori
pembelian yang terjadi secara spontan karena
munculnya dorongan yang kuat untuk
Impulse Buying dan membeli produk maupun jasa dengan segera
Rational Decision
Rational
Decision
Landasan Teori
Tort Law
Responsibility:
Contract Law dan Tort Law kita semua memiliki tugas
umum untuk tidak
membahayakan orang lain
Strict Liability
tanggung jawab hukum dan
etika untuk kasus dimana
tidak ada yang bersalah tetapi
seseorang telah dirugikan
NEEDS WANTS
Pemenuhan Terbatas Tidak Terbatas
Faktor Pemicu Internal Eksternal
Akibat Tidak Kerusakan Fisik, Resah, Galau
Dipenuhi Meninggal
Landasan Teori
Needs and Wants Concept
Landasan Teori
Dependence Effect Theory
Ketergantungan (dependency) adalah
suatu perilaku psikologis seseorang
terhadap suatu hal, dimana hal ini
dimanfaatkan untuk memperkirakan
pembuatan keputusan dan merupakan
faktor yang mempengaruhi rencana
skenario yang akan dikeluarkan.
– Achyar, 2013
Landasan Teori
Societal Marketing Concept
Perusahaan membuat keputusan marketing
tidak hanya mempertimbangkan keinginan
konsumen dan persyaratan perusahaan, tetapi
juga kepentingan jangka panjang masyarakat.
IMPULSE BUYING
Kasus korupsi (Oktober 2018) antara
Tagline “Aku ingin pindah ke Meikarta”
petinggi Lippo Group dengan
dan menawarkan program DP 0% serta
Pemerintah Kabupaten Bekasi
booking fee hanya Rp. 2 juta membuat
konsumen tertarik terhadap iklan.
IMPULSE BUYING
Salah satu akibat pola pemasaran yang
dilakukan Bolt. Ini dianggap baik ketika
Bolt dapat memenuhi kebutuhan dan
Pencabutan izin frekuensi merugikan harapan konsumen (needs and wants)
konsumen sehingga ada peran
pemerintah dalam mengambil sikap
untuk melindungi hak pelanggan Bolt.
SOCIETAL MARKETING
Terjadi ketika impulse buying yang
dialami konsumen diikuti mistrust issue
ketika kualitas jaringan internet Bolt
tidak dapat memenuhi harapan
konsumen. Hal ini membentuk rasa
tidak percaya dan menyebabkan
ETHICAL IN ADVERTISING rendahnya angka retensi konsumen.
Terindikasi melakukan penipuan iklan
dengan klaim dapat download hingga
1.5G dan streaming tanpa buffering
Pembahasan (Kasus 3: Siloam Hospital)
PRODUCT LIABILITY
PT. Kalbe Farma selaku produsen obat
bius harus memberikan tanggung tawab
2 pasien meninggal di RS Siloam Karawaci terhadap produk yang dihasilkan
usai diberi injeksi bius ‘Buvanest Spinal’ (seharusnya sudah terstandarisasi)
yang diproduksi oleh PT. Kalbe Farma
CONTRACT LAW
Perusahaan memberikan statement
secara eksplisit bahwa mereka
bertanggungjawab tidak membuat
CONTRACT LAW penumpang mengalami kecelakaan.
Perusahaan harus bertanggungjawab
kepada penumpang sebagai upaya untuk
melindungi konsumen yang dirugikan.
Penutup
Penutup
Terdapat beberapa teori dalam Etika dan Marketing yang pernah dicetuskan oleh
Kesimpulan ahli di bidang Etika bisnis diantaranya: Marketing Mix, Customer Autonomy,
Impulse Buying dan Rational Decision, Responsibility: Contract Law dan Tort Law, Need
and Want Concept, dan Societal Marketing Concept.
Pola pemasaran yang dilakukan oleh anak perusahaan Lippo Group dapat
mempengaruhi keberlangsungan dan stabilitas bisnis perusahaan.
Saran
Ketersediaan data penunjang yang akurat dan aktual menjadi dasar penentuan
variabel tersebut agar dapat membentuk penelitian yang komprehensif.