Standar Rumah Sederhana Gempa PDF
Standar Rumah Sederhana Gempa PDF
PERENCANAAN BANGUNAN
RUMAH SEDERHANA TAHAN GEMPA
Modul C-4_1 1
Perencanaan Bangunan Rumah Sederhana Tahan Gempa
0 80 200 400
8o 8o
Kilometer
6o 6o
Banda Aceh
1
2
3 4 5 6 5 4 3 2 1
4o 4o
2o 2o
Manado
Ternate
Pekanbaru
1
0o Samarinda
0o
2
1
Palu Manokwari 3
Padang 2
3 Sorong
4 Jambi Biak 4
5
6
2o 4
5 Palangkaraya 5 2o
3
2 Jayapura
6
1
Palembang Banjarmasin
5
Bengkulu Kendari Ambon
4o 4
4o
1 Makasar 3
Bandarlampung
Tual 2
6o Jakarta 2 6o
1
Bandung
Semarang
Sukabumi Garut Surabaya
Tasikmalaya Solo
Jogjakarta 3
Blitar Malang
8o Cilacap
Banyuwangi 4
8o
Denpasar Mataram
Merauke
5
6
10 o 5 Kupang
10 o
4
Wilayah 1 : 0,03 g 3
2
12 o Wilayah 2 : 0,10 g 1
12 o
Wilayah 3 : 0,15 g
Wilayah 4 : 0,20 g
14 o 14 o
Wilayah 5 : 0,25 g
Wilayah 6 : 0,30 g
16 o 16 o
94 o 96 o 98 o 100 o 102 o 104 o 106 o 108 o 110 o 112 o 114 o 116 o 118 o 120 o 122 o 124 o 126 o 128 o 130 o 132 o 134 o 136 o 138 o 140 o
GambarGambar 1. Wilayah
2.1. Wilayah Gempadengan
Gempa Indonesia Indonesia dengan
percepatan percepatan
puncak puncak
batuan dasar batuanulang
dengan perioda dasar
500 tahun
dengan periode ulang 500 tahun
Modul C-4_1 2
Perencanaan Bangunan Rumah Sederhana Tahan Gempa
Modul C-4_1 3
Perencanaan Bangunan Rumah Sederhana Tahan Gempa
Alur pemisah
Alur
pemisa
h
Alur
pemisah
Modul C-4_1 4
Perencanaan Bangunan Rumah Sederhana Tahan Gempa
Jendela
Pintu
Pintu
Pintu Pintu
Jendela
Jendela
b. Atap Bangunan
Konstruksi atap harus menggunakan bahan yang ringan dan sederhana
c. Pondasi
o Sebaiknya tanah dasar pondasi merupakan tanah kering, padat, dan
merata kekerasannya. Dasar pondasi sebaiknya lebih dalam dari 45
cm.
Modul C-4_1 5
Perencanaan Bangunan Rumah Sederhana Tahan Gempa
o Pondasi setempat perlu diikat kuat satu sama lain dengan memakai
balok pondasi.
Modul C-4_1 6
Perencanaan Bangunan Rumah Sederhana Tahan Gempa
Pondasi Umpak
Modul C-4_1 7
Perencanaan Bangunan Rumah Sederhana Tahan Gempa
Modul C-4_1 8
Perencanaan Bangunan Rumah Sederhana Tahan Gempa
Modul C-4_1 9
Perencanaan Bangunan Rumah Sederhana Tahan Gempa
Modul C-4_1 10
Perencanaan Bangunan Rumah Sederhana Tahan Gempa
Modul C-4_1 11
Perencanaan Bangunan Rumah Sederhana Tahan Gempa
Modul C-4_1 12
Perencanaan Bangunan Rumah Sederhana Tahan Gempa
Modul C-4_1 13
Perencanaan Bangunan Rumah Sederhana Tahan Gempa
Modul C-4_1 14
Perencanaan Bangunan Rumah Sederhana Tahan Gempa
- Untuk Dinding
1 PC : ½ KP : 5 Pasir (baik sekali)
1 Kapur : 1 Semen merah : 3 Pasir
1 Kapur : 5 Trass
- Pondasi
1 Kapur : 4 trass
1 PC : ½ Kapur : 5 Pasir
1 Kapur : 1 Semen merah : 3 Pasir
Panjang paku yang dipergunakan harus minimum 2.5 kali tebal kayu
yang terkecil.
Modul C-4_1 15
Perencanaan Bangunan Rumah Sederhana Tahan Gempa
Modul C-4_1 16
Perencanaan Bangunan Rumah Sederhana Tahan Gempa
Modul C-4_1 17
Perencanaan Bangunan Rumah Sederhana Tahan Gempa
Modul C-4_1 18
Perencanaan Bangunan Rumah Sederhana Tahan Gempa
Semen Portland
Harus memenuhi Standar Industri Indonesia (SII) dan dihasilkan dari
pabrik yang mempunyai riwayat kualitas yang baik.
Tempat penyimpanan semen harus terlindung dari kelembaban atau
terlindung dari keadaan cuaca yang merusak, jarak minimal dasar
penyimpanan 30 cm dari permukaan tanah.
Modul C-4_1 19
Perencanaan Bangunan Rumah Sederhana Tahan Gempa
Pasir
Tempat penimbunan pasir harus dibersihkan, pasir harus bersih dan
bebas dari gumpalan tanah liat, zat alkali, bahan organik dan
kotoran lain yang merusak. Pasir tidak boleh mengandung lumpur
lebih dari 5 %, apabila kadar lumpur melampaui 5 %, maka pasir
tersebut harus dicuci.
Penyerapan (absorbsi)
Daya serap yang rendah nilainya dapat mengurangi penggunaan air
pada adukan yang akan digunakan untuk pemasangan.
Kuat tekan
Nilai kuat tekan ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
Kuat geser
P P = beban (kg)
τ = (kg/cm2)
A A = luas bidang geser (cm2)
Pekerjaan Pemasangan
Adukan diletakan, cukup untuk satu buah, bata diletakkan dengan
cara seolah-olah pesawat udara mendarat. Dengan cara ini kita
meletakannya pada posisi yang dituju sekaligus ujungnya
menggaruk/mendorong sedikit adukan, untuk penyesuaian posisi
cukup digeser kedepan dan kebelakang secara mendatar.
Pasangan harus tetap datar dan tegak lurus dan gunakan tali
pelurus. Tebal adukan siar ± 1 cm, dengan variasi 3 mm. Sebagai
Modul C-4_1 20
Perencanaan Bangunan Rumah Sederhana Tahan Gempa
Kecakapan pekerjaan
Ketrampilan kerja atau kecakapan tukang yang melaksanakan
pekerjaan pasangan adalah sangat penting karena merupakan
penentu terhadap kualitas pekerjaan pasangan.
Modul C-4_1 21
Perencanaan Bangunan Rumah Sederhana Tahan Gempa
Modul C-4_1 22
Perencanaan Bangunan Rumah Sederhana Tahan Gempa
Pemilihan Bahan
Semen Portland, Beton, Kerikil
Perkuatan dengan rangka beton bertulang boleh dibangun diseluruh
wilayah gempa, dengan mutu campuran beton yang dianjurkan yaitu
1 PC : 2 Pasir : 3 Kerikil, bahan pasir dan kerikil harus bersih dari
lumpur, pencampuran bahan tersebut menggunakan air setengah
(0,5) bagian. Untuk tulangan utama minimum pada kolom 4 buah
dengan ∅ 12 mm dan tulangan sengkang ∅ 8 mm dengan jarak 10
cm, dan untuk balok 4 buah dengan ∅ 12 mm dan tulangan
sengkang ∅ 8 mm dengan jarak 15 cm. pada pertemuan pasangan
dinding dibuat kolom praktis dengan tulang utama 4 buah dengan ∅
10 mm dan tulangan sengkang ∅ 8 mm dengan jarak 10 cm, serta
masing-masing kolom dilengkapi dengan angkur sebagai pengikat.
Daftar Pustaka
1. Ir. Teddy Boen, “ Manual Bangunan Tahan Gempa ”, Yayasan Lembaga
Penyelidikan Masalah Bangunan, Bandung.
2. Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan, “ Pedoman Teknik
Perencanaan dan Pembangunan Perumahan Desa Tahan Gempa ”,
Bandung 1979.
3. Ir. Murdiati Munandar, Dipl.E.Eng., “Bangunan Tahan Gempa di Lokasi
Mitigasi, Liwa, Lampung Barat ”, Jurnal Penelitian Puslitbang Permukiman,
Bandung, 2000.
4. Ir. Murdiati Munandar, Dipl.E.Eng. “ Ketentuan Dinding Tembok di Wilayah
Gempa “, Buletin Pengawasan, LIPI, 2001.
5. Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan, “ Bamboo In Indonesia ”
6. Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan, “ Peraturan
Konstruksi Kayu Indonesia ”.
7. Standar Nasional Indonesia 03 – 1726 – 2002 (revisi), “ Perencanaan
Ketahanan Gempa Untuk Struktur Gedung ”, 2002.
8. Ir. R.B.Tular (alm), “Perencanaan Bangunan Tahan Gempa”, Yayasan
Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan, Bandung, Agustus, 1984.
9. IAEE Committee, “Guidelines for Earthquake Resistant Non-Engineered
Construction”, Tokyo, Oktober, 1986.
Modul C-4_1 23