Bab Ii - Elin Supriyatin - Geografi'16
Bab Ii - Elin Supriyatin - Geografi'16
KAJIAN PUSTAKA
faktor alam dan/atau non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan
dampak psikologis. Tingkat Ancaman Tsunami adalah potensi timbulnya korban jiwa
pada zona ketinggian tertentu pada suatu daerah akibat terjadinya tsunami (BNPB,
2012).
Salah satu fenomena alam yang menimbulkan kerusakan dan kerugian besar yang
selalu mengancam adalah bencana, terdapat banyak sekali bencana seperti gunung
meletus, gempa bumi, tsunami, banjir dan sebagainya. Menurut Nurjanah dkk, definisi
Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Pasal 1 angka 1, Bencana adalah peristiwa atau
masyarakat yang di sebabkan, oleh faktor alam dan /atau non-alam maupun faktor
Tsunami adalah gelombang air yang sangat besar yang dibangkitkan oleh macam-
macam gangguan di dasar samudra. Gangguan ini dapat berupa gempa bumi,
pergeseran lempeng, atau gunung meletus. Tsunami tidak kelihatan saat masih berada
jauh di tengah lautan, namun begitu mencapai wilayah dangkal, gelombangnya yang
4
4
Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap..., Elin Supriyatin, FKIP UMP, 2016
Tsunami juga sering disangka sebagai gelombang air pasang. Ini karena saat
mencapai daratan, gelombang ini memang lebih menyerupai air pasang yang tinggi
daripada menyerupai ombak biasa yang mencapai pantai secara alami oleh tiupan angin.
Namun sebenarnya gelombang tsunami sama sekali tidak berkaitan dengan peristiwa
pasang surut air laut. Karena itu untuk menghindari pemahaman yang salah, para ahli
oceanografi sering menggunakan istilah gelombang laut seismik (seismic sea wave)
untuk menyebut tsunami, yang secara ilmiah lebih akurat. Sebab-sebab terjadinya
(disturbance) berskala besar terhadap air laut, misalnya gempa bumi, pergeseran
langit.Tsunami dapat terjadi apabila dasar laut bergerak secara tiba-tiba dan mengalami
perpindahan vertikal.
untuk menolong masyarakat dalam keadaan beresiko tinggi agar dapat menghindari
ataupun pulih dari dampak bencana (Pancawati, Heni, 2014).Tujuan dari manajemen
bencana diantaranya:
1. Mengurangi atau menghindari kerugian secara fisik, ekonomi maupun jiwa yang
3. Mempercepat pemulihan
5
Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap..., Elin Supriyatin, FKIP UMP, 2016
4. Memberikan perlindungan pada masyarakat atau pengungsi yang kehilangan
tempat ketika kehidupannya terancam. Dari tujuan tersebut, berikut tahapan atau
1. Penanganan Darurat
harta serta menangani gangguan kerusakan dan dampak lain suatu bencana. Sedangkan
keadaan darurat yaitu kondisi yang diakibatkan oleh kejadian luar biasa yang berada
penurunan drastis terhadap kualitas hidup, kesehatan atau ancaman secara langsung
2. Pemulihan (Recovery)
Pemulihan merupakan suatu proses yang dilalui agar kebutuhan pokok terpenuhi.
3. Pencegahan (Prevention)
4. Mitigasi (Mitigation)
Mitigasi merupakan upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak buruk dari
suatu ancaman.
5. Kesiapsiagaan (Preparedness)
6
Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap..., Elin Supriyatin, FKIP UMP, 2016
Kesiapsiagaan merupakan persiapan rencana untuk bertindak ketika terjadi (atau
untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pencegahan ini dapat mengurangi dampak buruk
C. Pesisir
dengan lautan yaitu batas kearah daratan meliputi wilayah-wilayah yang tergenang air
maupun yang tidak tergenang air yang masih terpengaruh oleh proses-proses laut seperti
pasang surut, angin laut, dan intrusi garam. Sementara batas kearah lautan adalah adalah
daerah yang terpengaruh oleh proses-proses alami di daratan kelaut serta daerah-daerah
7
Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap..., Elin Supriyatin, FKIP UMP, 2016
Laut adalah kumpulan air asin yang menutupi permukaan tanah yang sangat luas
dan umumnya mengandung garam dan berasa asin, menggenangi dan menggenangi dan
membagi daratan atas benua maupun pulau. Biasanya menjadi muara bagi air mengalir
terpanjang di dunia setelah pesisir di Kanada. Dengan jumlah pulau mencapai 17.500,
Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan kawasan pesisir.
Namun, dibalik potensinya yang besar, persoalan pesisir di Indonesia menjadi masalah
yang serius akibat adanya bencana. Bencana-bencana yang terjadi di wilayah pesisir
diantaranya adalah tsunami dan banjir pasang surut (Dahuri et all, 1996). Wilayah
pesisir merupakan wilayah yang sangat rentan terhadap tekanan lingkungan baik yang
Indonesia adalah wilayah dimana daratan berbatasan dengan laut. Batas ke arah
darat meliputi (1) secara ekologis: kawasan daratan yang masih dipengaruhi oleh
proses-proses kelautan seperti pasang-surut, angin laut, dan intrusi air laut; (2) secara
administrasi: batas terluar sebelah hulu dari desa pantai atau jarak definitif secara arbiter
km dari garis pantai. Sedangkan batas kearah laut meliputi (1) secara ekologis: kawasan
laut yang masih dipengaruhi oleh proses-proses alami di daratan seperti sedimentasi,
dan mengalirnya air tawar ke laut, serta daerah-daerah laut yang dipengaruhi oleh
kegiatan-kegiatan manusia di daratan; (2) secara administrasi: batas 4 mil dari garis
Adapun yang dimaksud dengan masyarakat pesisir adalah berbagai pihak (baik
8
Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap..., Elin Supriyatin, FKIP UMP, 2016
pesisir dan memiliki mata pencaharian yang berasal dari sumberdaya alam dan jasa-
jasa lingkungan pesisir. Berdasarkan basis tempat tinggal dan mata pencaharian
tersebut dapat dipetakan komponen masyarakat pesisir yakni nelayan, petani ikan,
pemilik atau pekerja indusri pariwisata, pemilik atau pekerja industri pariwisata,
pemilik atau pekerja perusahaan perhubungan laut, pemilik dan pekerja pertambangan
dan energi, pemilik dan pekerja industri maritim galangan Kapal (Mahfud Effendy,
2009).
Memahami atau mengerti itu adalah salah satu hal yang berhubungan dengan
pengembangan satu pemikiran. Manusia bisa mengerti karena berawal dari sebuah
perasaan yang dia inginkan, hingga terbentuk satu dorongan dalam perasaannya untuk
mencari tahu apa yang belum dia tahu. Sedangkan pengertian merupakan kumpulan
pengetahuan yang dimiliki, atau bisa disebut juga pemahaman. Begitulah asal mulanya
pengertian. Ini bersumber dari rasa keingintahuan dari kelima panca indera yang kita
miliki, dengan cara mendengar, melihat, yang lantas berujung pada tindakan.
9
Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap..., Elin Supriyatin, FKIP UMP, 2016
Interaksi keruangan ditentukan oleh pemahaman penduduk terhadap suatu obyek
tertentu. Pemahaman dapat terjadi sebagai akibat perilaku karena pemahaman sifatnya
subyektif atau tergantung individunya maka kesan ataupun interpretasi yang terbentuk
dapat negatif maupun positif terhadap suatu obyek yang sama. Bila interpretasi atau
kesan yang terbentuk positif maka akanmuncul pula sikap positif, demikian pula
sebaliknya bila interpretasi atau kesan yang terbentuk negatif maka akan muncul pula
sikap negatif.
menghadapi suatu bencana akan dapat mengurangi dampak yang mungkin akan timbul
E. Mitigasi
bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan untuk
Mitigasi yaitu usaha untuk mengurangi dan atau meniadakan korban dan kerugian
prinsipnya mitigasi harus dilakukan untuk segala jenis bencana (baik bencana alam
10
Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap..., Elin Supriyatin, FKIP UMP, 2016
penghidupan masyarakat disebabkan oleh faktor alam maupun non alam yang
memunculkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, dan kerugian harta benda (Vetri
F. Kesiapsiagaan
1. Pengertian Kesiapsiagaan
kesiapsiagaan dari suatu pemerintah, suatu kelompok masyarakat atau individu yaitu,
komunitas dan individu untuk mampu menanggapi suatu situasi bencana secara cepat
Menurut Sutton dan Tierney dalam (Dodon, 2013: 129) kesiapsiagaan merupakan
kegiatan yang sifatnya perlindungan aktif yang dilakukan pada saat bencana terjadi dan
memberikan solusi jangka pendek untuk memberikan dukungan bagi pemulihan jangka
mengantisipasi bencana melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna.
11
Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap..., Elin Supriyatin, FKIP UMP, 2016
Kesiapsiagaan merupakan kegiatan-kegiatan dan langkah-langkah yang
mengevakuasi orang dan harta benda jika mereka terancam dan untuk memastikan
respon yang efektif, misalnya dengan menumpuk bahan pangan (Charlotte Benson dkk,
2. Tujuan Kesiapsiagaan
meminimalkan efek samping bahaya melalui tindakan pencegahan yang efektif, tepat
waktu, memadai, efisiensi untuk tindakan tanggap darurat dan bantuan saat bencana.
diperlukan untuk tanggap dalam peristiwa bencana dapat digunakan secara efektif pada
saat bencana dan tahu bagaimanamenggunakannya (Sutton dan Tierney dalam Dodon,
2013:129).
3. Sifat Kesiapsiagaan
Kesiapsiagaan suatu komunitas selalu tidak terlepas dari aspekaspek lainnya dari
dari kesiapsiagaan masyarakat dapat dilihat dari implementasi kegiatan tanggap darurat
dan pemulihan pasca bencana. Pada saat pelaksanaan pemulihan dan rekonstruksi pasca
12
Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap..., Elin Supriyatin, FKIP UMP, 2016
Selain itu juga perlu diperhatikan sifat kedinamisan dari suatu kondisi
setiap saat dengan berjalannya waktu dan dengan terjadinya perubahan- perubahan
sosial-budaya, politik dan ekonomi dari suatu masyarakat. Karena itu sangat diperlukan
untuk selalu memantau dan mengetahui kondisi kesiapsiagaan suatu masyarakat dan
b. Kebijakan
e. Mobilisasi sumberdaya
masyarakat untuk siap dan siaga dalam mengantisipasi bencana, terutama bagi mereka
yang bertempat tinggal di daerah pesisir yang rentan terhadap bencana alam.
2) Kebijakan
13
Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap..., Elin Supriyatin, FKIP UMP, 2016
3) Rencana tanggap darurat
Parameter ketiga adalah rencana untuk keadaan darurat bencana alam. Rencana
ini menjadi bagian yang penting dalam kesiapsiagaan, terutama berkaitan dengan
Upaya ini sangat krusial, terutama pada saat terjadi bencana dan hari-hari pertama
setelah bencana sebelum bantuan dari pemerintah dan dari pihak luar datang.
tsunami. Sistim ini meliputi tanda peringatan dan distribusi informasi akan terjadinya
bencana. Dengan peringatan bencana ini, masyarakat dapat melakukan tindakan yang
tepat untuk mengurangi korban jiwa, harta benda dan kerusakan lingkungan. Untuk itu
diperlukan latihan dan simulasi, apa yang harus dilakukan apabila mendengar
peringatan, kemana dan bagaimana harus menyelamatkan diri dalam waktu tertentu,
sesuai dengan lokasi dimana masyarakat sedang berada saat terjadinya peringatan.
5) Mobilisasi sumberdaya
sumberdaya manusia (SDM), maupun pendanaan dan sarana prasarana penting untuk
keadaan darurat merupakan potensi yang dapat mendukung atau sebaliknya menjadi
kendala dalam kesiapsiagaan bencana alam. Karena itu, mobilisasi sumberdaya menjadi
kesiapsiagaan adalah:
14
Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap..., Elin Supriyatin, FKIP UMP, 2016
1) Siapkan satu tas darurat yang sudah diisi keperluan-keperluan mengungsi untuk
minuman secukupnya. Jangan membawa tas terlalu berat karena akan mengurangi
kelincahan mobilitas.
2) Selalu merespon tiap latihan dengan serius sama seperti saat terjadinya bencana.
sebelumnya:
a) Terdengar suara gemuruh yang terjadi akibat pergeseran lapisan tanah. Suara ini
bisa didengar dalam radius ratusan kilometer seperti yang terjadi saat gempa dan
b) Jika pusat gempa berada di bawah permukaan laut dikedalaman dangkal dan
d) Garis pantai dengan cepat surut karena gaya yang ditimbulkan pergeseran
lapisan tanah. Surutnya garis pantai ini bisa jadi cukup jauh.
e) Karena surutnya garis pantai, tercium bau-bau yang khas seperti bau amis dan
f) Untuk wilayah yang memiliki jaringan pipa bawah tanah, terjadi kerusakan
g) Dalam sejumlah kasus, perilaku binatang juga bisa dijadikan peringatan dini
terjadinya tsunami. Sesaat sebelum tsunami di Aceh, ribuan burung panik dan
pantai.
15
Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap..., Elin Supriyatin, FKIP UMP, 2016
G. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Perbedaan penelitian dengan penelitian terdahulu.
Peneliti Tujuan Metode Hasil
Ardin Wirdo N, 2013 Untukmengetahui Teknik pengumpulan 1) tingkat kesiapsiagaanterhadap bencana
tingkat data menggunakan gempabumi masyarakat Kecamatan Wedi dalam
kesiapsiagaan teknik angket, kategori siap, dengandiperoleh nilai prosentase
masyarakat di teknik 70,9% (skala 100), dan (2) tingkat kerusakan yang
Kecamatan dokumentasi, ditimbulkan cukup parah, dengan kerusakan
Wedi teknik observasi. bangunan yang mencapai 96,3% dan kerusakan
Kabupaten Teknik analisis total sebesar 45,5%,dan dapat dinyatakan sebagai
Klaten data yang kerusakan cukup parah sesuai dengan data primer.
berkenaan digunakan adalah Berdasarkanteknik analisis data menggunakan
dengan teknik analisis data analisis hasil uji product moment diperoleh nilai
bencana deskriptif dan koefisienkorelasi pengetahuan r = 0,522 > rtabel
Gempa bumi, analisis data korelasi. 0,260, p = 0,000 (p < 0,01), kedua koefisien
dan (2) Persyaratan uji korelasisikap r = 0,585 > rtabel 0,260, p = 0,000 (p
besarnya analisis dilakukan < 0,01), dan ketiga koefisien korelasi
tingkat dengan uji validitas mobilisasidengan kesiapsiagaan masyarakat dalam
kerusakan dan uji reliabilitas. menghadapi gempa bumi r = 0,757 > rtabel 0,260, p
rumah yang =0,000 (p < 0,01).
ditimbulkan
gempa bumi 27
Mei 2006 di
Kecamatan
Wedi
Kabupaten
Klaten.
Uswatun K.Lailla, 2014 Menggambarkan Metode survai. Data Wilayah yang termasuk kelas
16
Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap..., Elin Supriyatin, FKIP UMP, 2016
tingkat dianalisis secara sangat aman meliputi wilayah Kawunganten,
kerawanan deskriptif dan Jeruklegi, Maos, Sampang, Kroya, Cilacap
bencana keruangan. Tengah, Cilacap Selatan, Cilacap Utara, Adipala,
tsunami di Berdasarkan hasil Binangun, Nusawungu. Sedangkan wilayah kelas
kawasan Pantai penelitian aman meliputi wilayah Cilacap Tengah, Cilacap
Selatan diperoleh tiga Utara, Cilacap Selatan, Adipala, Binangun,
Kabupaten klasifikasi kelas Nusawungu. Wilayah kelas cukup rawan meliputi
Cilacap mulai kerawanan bencana daerah dekat sungai yang bermuara ke laut di
Sungai Donan tsunami yaitu kelas Sungai Serayu, Sungai Tipar, Sungai Ijo atau
sampai Sungai sangat aman, aman, Sungai Bodo.
Ijo. dan cukup rawan.
16
Purwoko Alif, 2015 Pengaruh Metode analisis yang Tingkat pengetahuan remaja usia 15 – 18 tahun di
Pengetahuan digunakan yaitu Kelurahan Pedurungan Kidul tentang resiko
Dan Sikap metodeanalisis bencana banjir terbanyak padakriteria
Tentang deskriptif dan pengetahuan tinggi yakni 39,8%, sedangkan
Resiko Bencana analisis regresi persentase yang paling sedikit diperoleh pada
Banjir linier berganda. kriteria pengetahuan sangat rendah yakni 12,1%.
Terhadap Analisis deskriptif Hasil ujisimultan menggunakan statistik F
Kesiapsiagaan digunakan untuk diperoleh nilai Fhitung sebesar 177,251. Pada taraf
Remaja Usia 15 – menganalisis kesalahan 5% dengan dk 1 = 2 dan dk 2 = 206-2-
18 Tahun distribusi frekuensi 1 =15 diperoleh Ftabel = 3,04 yang berarti bahwa
Dalam tingkat ada pengaruh secara signifikan pengetahuan dan
Menghadapi pengetahuan dan sikap terhadap kesiapsiagaan remaja.
Bencana Banjir Di sikap, sedangkan
Kelurahan analisis regresi
Pedurungan linier berganda.
Kidul Kota
17
Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap..., Elin Supriyatin, FKIP UMP, 2016
Semarang
Elin Supriyatin, 2016 Untuk mengetahui Metode menggunakan Kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana tsunami
tingkat survei. Analisis di Desa Sidayu, Kecamatan Binangun, Kabupaten
kesiapsiagaan data menggunakan Cilacap sebagian besar termasuk dalam kategori
masyarakat deskriptif kualitatif. siap yaitu sebesar 69,38%.
terhadap bencana Sampel yang
tsunami di Desa digunakan dengan
Sidayu, Kecamatan teknik purposive
Binangun, random sampling.
Kabupaten
Cilacap.
17
18
Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap..., Elin Supriyatin, FKIP UMP, 2016
D. Kerangka Pikir
Manajemen Bencana
Kesiapsiagaan
E. Hipotesis Penelitian
18
Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap..., Elin Supriyatin, FKIP UMP, 2016