NIM : 1930055
LAPORAN PENDAHULUAN
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN:
Perilaku Kekerasan
Psikoanalisis
Teori ini menyatakan bahwa perilaku agresif adalah merupakan hasil dari
dorongan insting (instinctual drives).
Psikologis
Berdasarkan teori frustasi-agresif, agresivitas timbul sebagai hasil dari peningkatan
frustasi. Tujuan yang tidak tercapai dapat menyebabkan frustasi berkepanjangan.
Biologis
Bagian-bagian otak yang berhubungan dengan terjadinya agresivitas sebagai
berikut.
a. Sistem limbik
Merupakan organ yang mengatur dorongan dasar dan ekspresi emosi serta perilaku
seperti makan, agresif, dan respons seksual. Selain itu, mengatur sistem informasi
dan memori.
b. Lobus temporal
Organ yang berfungsi sebagai penyimpan memori dan melakukan interpretasi
pendengaran.
c. Lobus frontal
Organ yang berfungsi sebagai bagian pemikiran yang logis, serta
pengelolaan emosi dan alasan berpikir.
d. Neurotransmiter
Beberapa neurotransmiter yang berdampak pada agresivitas adalah serotonin (5-
HT), Dopamin, Norepineprin, Acetylcholine, dan GABA.
11
Faktor Presipitasi
1. Internal
- Kelemahan.
- Rasa percaya diri menurun.
- Takut sakit.
- Hilang kontrol.
2. Eksternal
- Penganiayaan fisik.
- Kehilangan orang yang dicintai.
- Kritik.
Pohon Masalah
Resiko mencederai diri, orang lain, dan lingkungan (effect)
↑
Perilaku kekerasan (core problem) → Resiko Bunuh Diri
↑
harga diri rendah (causa) → Isolasi Sosial → Defisit Perawatan Diri
D. PENENTUAN DIAGNOSA
(Dipakai salah satu dari NANDA International / LINDA JUAL
CARPENITO) bisa DS & DO tapi berdasarkan Teori diatas
12
- Bicara keras dan kasar
Obyektif:
- Agitasi
- Meninju
- Membanting
- Melempar
Obyektif:
- Menjauh dari orang lain
- Katatonia
DAFTAR PUSTAKA
Rahayu, A. F. (2013) Studi Kasus Asuhan Keperawatan Jiwa pada Sdr. B Dengan Perilaku
Kekerasan di Ruang Ayodya RSJD Surakarta. STIKES Kusuma Husada Surakarta.
13