Alat Kontrasepsi DR Jana
Alat Kontrasepsi DR Jana
1 JENIS KONTRASEPSI
Jenis Kontrasepsi ada 6 jenis yaitu antara lain adalah :
1. Kontrasepsi Hormonal
2. Kontrasepsi Kombinasi
3. Kontrasepsi Implant
4. AKDR dengan progestin
5. Kondom
6. Femindom
A. Non Farmakologi
B. Farmakologi
2 PENGOBATAN
1 NON FARMAKOLOGI
1. Kontrasepsi Teknik
a. Coitus Interruptus (Senggama terputus) : ejakulasi dilakukan di luar vagina
Efek samping : penyakit ginekologik, neurologist kejiwaan (neurasteni,
keluhatan prostat.
b. Sistem kalender (Pantang berkala) : tidak melakukan senggama pada masa
subur.
c. Prolonged lactation/menyusui : selama 3 bulan setelah melahirkan.
Kelemahan : Ketika ibu menyusui < 6 jam/hari, kemungkinan terjadi
kehamilan cukup besar
1
2. Kontrasepsi Mekanik
a. Kondom
Kondom merupakan selaput/selubung/sarung karet yang dapat terbuat
dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil), atau bahan alami
(produksi hewani) yang dipasang pada penis salama hubungan seksual.
Kondom terbuat dari karet sintetis yang tipis, berbentuk silinder, dengan
muaranya berpinggir tebal, yang bila digulung berbentuk rata atau berbentuk
puting susu. Kondom dibuat dalam berbagai variasi baik dari segi bentuk,
warna, pelumas, ketebalan, maupun bahan pembuatnya. Kondom dapat
digunakan bersamaan dengan alat kontrasepsi lain. Selain itu, kondom juga
membantu mencegah penularan penyakit menular seksual, termasuk AIDS.
Efektif 75-80%. Terbuat dari latex, ada kondom untuk pria maupun wanita serta
berfungsi sebagai pemblokir / barrier sperma. Kegagalan pada umumnya
karena kondom tidak dipasang sejak permulaan senggama atau terlambat
menarik penis setelah ejakulasi sehingga kondom terlepas dan cairan sperma
tumpah di dalam vagina.
2
1. Efektif bila digunakan dengan benar
2. Tidak mengganggu produksi ASI
3. Tidak mengganggu kesehatan klien
4. Tidak memiliki pengaruh sistemik
5. Murah dan dapat dibeli secara umum
6. Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus
7. Dapat digunakan sebagai metoda kontrasepsi sementara.
b. Femindom
Alat ini seperti kondom, tapi dipakai oleh perempuan. Bentuknya
seperti topi yang menutupi mulut rahim. Terbuat dari bahan karet dan agak
tebal. Fungsinya sama dengan kondom laki-laki, tapi ukurannya lebih besar.
Bentuknya elastis dan fleksibel sehingga dapat mengikuti kontur vagina,
selain itu juga bisa dipakai beberapa jam sebelum melakukan hubungan
seksual.
c. Spermisida
Merupakan bahan kimia yang digunakan untuk menonaktifkan atau
membunuh sperma.
3
Bentuknya : Aerosol (busa), tablet vaginal, suppositoria, dan krim.
Efek Samping : Menyebabkan alergi
Cara kerja : Spermisida menyebabkan sel membran sperma
terpecah, memperlambat gerakan sperma, dan
menurunkan kemampuan sperma untuk membuahi sel
telur
d. Vaginal Diafragma
Merupakan kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks yang
diinersikan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup
serviks.
Jenisnya : Flat spring (flat metal band), coil spring ( coiled wire), arching
spring (kombinasi metal spring)
Cara Kerja : menaham sperma agar tidak mendapat akses mencapai alat
reproduksi bagian atas (uterus & tuba falopi) dan sebagai alat tempat
spermisida.
1. Copper-T
4
AKDR berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen di mana pada bagian
vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat tembaga halus
ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik.
2. Copper-7
AKDR ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan
pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm
dan ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas
permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus
pada jenis Coper-T.
3. Multi Load
KDR ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan
kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung atas ke bawah
3,6 cm. Batangnya diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan
250 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah efektivitas. Ada 3 ukuran multi
load, yaitu standar, small (kecil), dan mini.
4. Lippers Loop
KDR ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan
kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung atas ke bawah
3,6 cm. Batangnya diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan
250 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah efektivitas. Ada 3 ukuran multi
load, yaitu standar, small (kecil), dan mini.
5
- Tidak mengganggu laktasi (menyusui).
- Tidak berinteraksi dengan obat-obatan.
- Meningkatkan kenyamanan hubungan suami-istri karena rasa aman
terhadap risiko kehamilan.
- Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau keguguran.
- Kesuburan cepat kembali setelah IUD dicabut / dibuka • Efek
sampingnya terhadap siklus haid (menstruasi) sering "mengejutkan",
namun tidak berbahaya dan bukan tanda kelainan/penyakit ; perubahan
pola haid biasanya pada tiga bulan pertama pemakaian.
- Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak.
- Perdarahan bercak (spotting) diantara siklus haid.
- Siklus menjadi lebih pendek.
- Kadang-kadang nyeri haid lebih dari biasanya.
- Perlu tenaga terlatih untuk memasang dan membukanya.
- Perlu follow up (kontrol/kunjungan berkala) untuk evaluasi
2 FARMAKOLOGI
1. Kontrasepsi Sterilisasi
Mengikat sel indung telur pada wanita (tubektomi) atau testis pada pria
(vasektomi).
Kerugian : Menyebabkan infeksi dan komplikasi akibat pembedahan
dan kemungkinan kehamilan di luar kandungan.
6
Efek Samping : rasa nyeri di lokasi operasi
2. Kontrasepsi Hormonal
Kontrasepsi hormonal adalah alat atau obat kontrasepsi yang bertujuan
untuk mencegah terjadinya kehamilan dimana bahan bakunya mengandung
preparat estrogen dan progesterone.
Kontrasepsi mengandung kombinasi estrogen dan progesteron sintetik
atau hanya progestin. Estrogen menekan Follicle Stimulating Hormone (FSH)
dan mencegah perkembangan folikel dominant. Estrogen juga menstabilkan
bagian dasar endometrium dan memperkuat kerja progestin. Progestin menekan
peningkatan Luteinizing Hormone (LH) sehingga mencegah ovulasi. Progestin
juga menyebabkan penebalan mukus leher rahim sehingga mempersulit
perjalanan sperma dan atrofi endometrium sehingga menghambat implantasi.
A. PIL KB
Dalam satu pil terdapat baik estrogen maupun progesteron sintetik. Pil
diminum setiap hari selama tiga minggu diikuti dengan satu minggu tanpa
pil atau plasebo. Estrogennya adalah etinil estradiol atau mestranol dalam
dosis 0,05; 0,08 ; 0,1 mg pertablet. Progestinnya bervariasi.
7
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa
hormon aktif.
Contohnya : MICROGYNON
Komposisi : 21 tablet masing-masing mengandung 0.15 mg
Levonorgestrel dan 0.03 mg Etinilestradiol serta 7 tablet
plasebo.
Dosis : Tiap hari 1 tablet mulai hari pertama haid, tablet
pertama diambil dari bagian bungkus berwarna
merah/biru disesuaikan dengan harinya.
Caranya : Satu tablet diminum tiap hari selama 28 hari berturut-
turut. Kemasan berikutnya dimulai setelah tablet pada
kemasan sebelumnya habis. Tidak menggunakan
kontrasepsi hormon sebelumnya (pada bulan yang lalu).
Pemakaian tablet harus dimulai pada hari ke-1 dari siklus
alami wanita (yaitu hari pertama menstruasi) dimulai
dari bidang biru dari kemasan dan pilih tablet sesuai
dengan harinya (seperti "Sen" untuk Senin). Mulai pada
hari ke 2-5 diperbotehkan, akan tetapi selama siklus
pertama dianjur¬kan untuk menggunakan metoda
pencegahan tambahan selama 7 hari pertama minum
tablet.
2. BIFASIK
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin dalam dua dosuis yang berbeda, dengan 7 tablet
tanpa hormon aktif.
Contohnya : CLIMEN
Komposisi : Terdiri dari 16 tablet putih berisi estradiol valerate 2
8
mg dan 12 tablet pink berisi estradiol valerate 2 mg dan
cyproterone acetate 1 mg.
Dosis : Wanita yang masih menstruasi, dimulai pada awal
menstruasi. Wanita yang menstruasinya tidak teratur
dapat dimulai kapan saja asal tidak hamil. Tablet putih
1x sehari selama 16 hari diikuti tablet merah muda 1x
sehari selama 12 hari.
Caranya : Minumkan tablet putih satu kali sehari selama 16 hari
dilanjutkan dengan tablet pink satu kali sehari hingga
habis.
3. TRIFASIK
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin dalam 3 dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa
hormon aktif.
Contohnya : TRINORDIOL
Komposisi : Tiap kemasan Trinordiol*-28 berisi 28 tablet. Tablet-
tablet ini disusun dalam kemasan menurut urutan
sebagai berikut: 6 tablet kuning tua dari 0.03 mg
etinilestradiol dan 0.05 mg levonorgestrel, 5 tablet putih
dari 0.04 mg etinilestradiol dan 0.075 mg levonorgestrel,
10 tablet kuning dari 0.03 mg etinilestradiol dan 0.125
mg levonorgestrel, 7 tablet innert merah dari 31.835 mg
laktosa.
Dosis : 1 tablet sebelum tidur setiap hari
9
urutan yang tepat seperti diuraikan di atas. Tablet-tablet
diminum terus menerus tanpa dihentikan. Segera
setelah satu kemasan habis, mulailah dengan
kemasan yang baru dan diminum seperti diuraikan di
atas. Dianjurkan tablet Trinordiol*-28 diminum setiap
hari pada waktu yang sama, sebaiknya setelah makan
atau pada waktu mau tidur. Bila pemakai merasa mual,
sebaiknya tablet diminum dengan susu.
Siklus pertama :
Selama pemakaian siklus pertama, pasien dianjurkan
meminum satu tablet setiap hari selama 28 hari berturut-
turut, dimulai dari hari pertama dari siklus haid (hari
kesatu datangnya haid adalah hari pertama). Perdarahan
akan terjadi sebelum tablet Trinordiol*-28terakhir
diminum.
Siklus Lanjutan :
Pemakai hendaknya segera mulai kemasan berikutnya
walaupun perdarahan masih berlangsung. Tiap 28 hari
penggunaan Trinordiol*-28 dimulai pada hari yang
samaseperti pada pemakaian pertama kalinya pada
bagian foil berwarna merah dan mengikuti jadual yang
sama. Meskipun terjadinya kehamilan sangat kecilbila
tablet digunakan sesuai petunjuk bila perdarahan tidak
terjadi setelah tablet terakhir diminum, kemungkinan
hamil harus dipertimbangkan. Bila pasien tidak menuruti
cara penggunaan yang tertera (lupa satu atau lebih tablet
atau mulai minum tablet yang terlupa pada hari terlambat
daripada seharusnya) kemungkinan hamil harus
dipertimbangkan pada saat tidak terjadi haid dan
10
dilakukan cara-cara dianostik yang tepat sebelum
pengobatan dilanjutkan.
11
1. Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya tiap hari.
2. Mual terutama pada 3 bulan pertama.
3. Perdarahan bercak atau perdarahan sela terutama 3 bulan pertama.
4. Pusing dan nyeri payudara.
5. Berat badan naik sedikit tetapi pada perempuan tertentu kenaikan berat
badan, justru memiliki dampak positif
6. Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui (mengurangi ASI).
7. Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi dan
perubahan suasana hati sehingga keinginan untuk melakukan hubungan
seksual berkurang.
8. Dapat meningkatkan tekanan darah dan terensi cairan, sehingga risiko
stroke dan gangguan pembekuan darah pada vena dalam sedikit
meningkat. Pada perempuan usia >35 tahun dan merokok perlu hati-
hati.
B. Suntikan Kombinasi
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo medroksiprogesteron
asetat dan 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali,
dan 50 mg Noretindron Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat yang diberikan
injeksi IM. Sangat efektif 0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan selama tahun
pertama penggunaan. Secara umum mekanisme kerjanya adalah menekan
ovulasi, mengentalkan lendir serviks, atrofi endometrium, dan Menghambat
transportasi ovum lewat tuba.
3. Kontrasepsi Implant
a. Jenis
- Norplant.
12
Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm,
diameter 3,4 mm, yang diisi dengan 36 mg. Levonorgestrel dan lama
kerjanya 5 tahun.
- Implanon.
Terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira 4 mm, dan
diameter 2 mm yang diisi dengan 68 mg 3-keto-dosegestrel dan lamam
kerjanya 3 tahun.
- Jadena dan Indoplan.
Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg. Levonorgestrel dengan
lamam kerja 3 tahun.
b. Cara kerja
Secara umum bekerja dengan menekan ovulasi, Mengentalkan lendir
serviks, Atrofi endometrium, dan menghambat transportasi ovum lewat tuba.
Efektivitas sangat efektif 0,2-1 kehamilan per 100 perempuan.
13
14