Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH PENCEMARAN LINGKUNGAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Pelajaran Biologi

Oleh:
HENDRIKUS PEHANG GESI MAKING
Kelas: VII

MATA PELAJARAN BIOLOGI


SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
KATOLIK ST. PIUS X LEWOLEBA
LEMBATA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha


Esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Pencemaran Lingkungan”
ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan
penulis juga berterima kasih kepada bapak/Ibu Guru Mata
Pelajaran Biologi yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Penulis juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, Penulis
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sebelumya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan kedepannya.

Wangatoa, 28 Mei 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .......................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Berbagai Macam Pengrusakan Lingkungan ............................ 3
B. Pencemaran Lingkungan ........................................................ 4
C. Limbah dan Permasalahannya ............................................... 4
BAB III PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................. 21
B. Saran ................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam
lingkungan hidup mengalami perubahan, sehingga
keseimbangan dalam hal struktur maupun fungsinya terganggu.
Ketidakseimbangan struktur dan fungsi daur materi terjadi
karena proses alam atau juga karena perbuatan manusia.
Dalam abad modern ini banyak kegiatan atau perbuatan
manusia untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan
teknologi sehingga banyak menimbulkan pencemaran
lingkungan. Dalam memenuhi kebutuhannya tersebut,
manusia memanfaatkan sumberdaya alam yang tersedia.
Semakin banyak jumlah manusia, semakin banyak pula
sumberdaya alam yang digali, diolah dan dijadikan berbagai
produk yang siap digunakan (Luthfi, Achmad. 2004).
Dalam proses pengambilan, pengolahan dan pemanfaatan
sumberdaya alam, terdapat sisa yang tidak digunakan. Sisa
tersebut dibuang karena tidak dibutuhkan yang disebut dengan
limbah. Limbah tersebut dibuang ke lingkungan sehingga
masalah yang ditimbulkan merata dan menyebar luas di
lingkungan. Limbah yang biasanya menimbulkan masalah
terhadap lingkungan antara lain berasal dari kegiatan
pemukiman, industri, pertanian, pertambangan dan rekreasi
(Dharmono, 2013).
Kerusakahan lingkungan akibat pencemaran terjadi
dimana-mana yang berdampak pada menurunnya kemampuan
lingkungan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Bahkan
pencemaran lingkungan menimbulkan berbagai dampak buruk
bagi manusia seperti penyakit dan bencana alam.
Karena itu, masalah pencemaran merupakan suatu
masalah yang sangat populer, banyak dibahas oleh kalangan
masyarakat di seluruh permukaan bumi kita ini. Masalah
pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat perlu
mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak untuk
dapat menanggulangi akibat buruk yang terjadi karena
pencemaran, bahkan sedapat mungkin untuk dapat mencegah
jangan sampai terjadi pencemaran lingkungan (Luthfi, Achmad.
2004).
Permasalahan pencemaran lingkungan harus segera
diatasi bersama diantaranya pencemaran air tanah dan sungai,
pencemaran udara di perkotaan, kontaminasi tanah oleh
sampah, hujan asam, perubahan iklim global, penipisan
lapisan ozon, kontaminasi zat radio aktif, dan sebagainya.
Untuk menyelesaikan permasalahan pencemaran
lingkungan ini, tentunya kita harus mengetahui sumber
pencemar, bagaimana proses itu terjadi, akibat yang dihasilkan
dan bagaimana langkah penyelesaian pencemaran lingkungan
itu sendiri.
Berhubungan dengan masalah pencemaran lingkungan,
maka dalam hal ini kami menyusun makalah “Pencemaran
Lingkungan” agar mengetahui penyebab pencemaran
lingkungan terjadi, macam-macam dan dampak pencemaran
lingkungan, limbah sebagai sumber pencemar dan bagaimana
cara penanggulangannya.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam
makalah ini adalah:
1. Apa pengertian dan faktor penyebab terjadinya pencemaran
lingkungan?
2. Apa saja macam-macam dan dampak dari pencemaran
lingkungan?
3. Apa yang dimaksud dengan limbah?
4. Apa saja jenis-jenis limbah?
5. Bagaimana cara pembuangan limbah?
6. Bagaimana cara mendaur ulang limbah?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari
penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian dan faktor penyebab
terjadinya pencemaran lingkungan
2. Untuk mengetahui macam-macam dan dampak dari
pencemaran lingkungan
3. Untuk mengetahui definisi dari limbah
4. Untuk mengetahui jenis-jenis limbah
5. Untuk mengetahui cara pembuangan limbah
6. Untuk mengetahui cara mendaur ulang limbah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Berbagai Macam Pengrusakan Lingkungan


Berbagai masalah kerusakan lingkungan yang banyak
terjadi antara lain, kerusakan hutan, erosi tanah, kepunahan
satwa liar, kepunahan tumbuh-tumbuhan, dan lain-lain.
1. Kerusakan Lingkungan Hidup oleh Faktor Alam
Bentuk kerusakan lingkungan yang disebabkan faktor alam
pada umumnya merupakan bencana alam, seperti letusan gunung
api, banjir, abrasi, angin puting beliung, gempa bumi, tsunami,
dan sebagainya.
- Letusan gunung api sering terjadi di berbagai belahan bumi
yang merupakan jalur gunung api, seperti Indonesia.
Peletusan gunung api ada yang lemah dan ada yang kuat.
Makin kuat letusan gunung api, makin besar kerusakan
lingkungan yang ditimbulkannya.
- Banjir sering pula disertai dengan tanah longsor telah
mengakibatkan kerusakan terhadap lingkungan kehidupan.
Banjir telah mengakibatkan daerah permukiman dan
pertanian terendam sehingga banyak tanaman-tanaman
mati, jalan-jalan longsor, jembatan hancur, dan sebagainya.
- Kerusakan lingkungan hidup di tepi pantai disebabkan oleh
adanya abrasi, yaitu pengikisan pantai oleh air laut yang
terjadi secara alami.
- Peristiwa gempa bumi merupakan kekuatan alam yang
berasal dari dalam bumi dan dapat menyebabkan getaran di
permukaan bumi. Gempa bumi sering terjadi di berbagai
belahan dunia, termasuk di Indonesia sehingga
menimbulkan kerusakan pada lingkungan.
2. Kerusakan Lingkungan Hidup yang Disebabkan oleh
Kegiatan Manusia
Proporsi kerusakan lingkungan yang disebabkan
kegiatan manusia sebetulnya jauh lebih besar dibandingkan
dengan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh alam.
Bentuk keruskan lingkungan yang disebabkan oleh manusia
di antaranya pencemaran sungai oleh limbah industri,
penebangan hutan secara massal dan ilegal, dan
sebagainya.
- Penebangan-penebangan hutan untuk keperluan industri,
lahan pertanian, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya telah
menimbulkan kerusakan lingkungan hidup yang luar biasa.
Kerusakan lingkungan hidup yang terjadi menyebabkan
timbulnya lahan kritis, ancaman terhadap kehidupan flora
dan fauna, dan kekeringan.
- Pencemaran lingkungan dapat terjadi terhadap air, tanah,
dan udara. Pada umumnya, pencemaran air dan tanah
terjadi karena pembuangan limbah-limbah industri dan
biasanya terjadi di perkotaan. Adapun pencemaran terhadap
udara terjadi karena hasil pembakaran bahan bakar.
- Kasus-kasus pencemaran perairan telah sering terjadi
karena pembuangan limbah industri ke dalam tanah,
sungai, danau, dan laut.
- Kebocoran-kebocoran pada kapal-kapal tanker dan pipa-
pipa minyak yang menyebabkan tumpahan minyak ke
dalam perairan menyebabkan kehidupan di tempat itu
terganggu, banyak ikan-ikan yang mati, tumbuh-tumbuhan
yang terkena genangan minyak pun akan musnah pula.
Masyarakat yang mempunyai mata pencarian menangkap
ikan seperti nelayan terimbas pula dampak negatifnya, yaitu
berkurangnya jumlah tangkapan ikan yang mereka peroleh.
- Perladangan hutan secara liar oleh penduduk. Akibatnya
keanekaan flora dan fauna hutan menurun drastik, serta
manfaat hutan bagi manusia pun terganggu bahkan hilang
sama sekali.

B. Pencemaran Lingkungan
a. Pengertian Pencemaran Lingkungan
Berdasarkan Undang-undang Lingkungan Hidup No.
32 Tahun 2009, pencemaran lingkungan adalah masuk
atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energy, dana tau
komponen lain ke dalam lignkungan hidup oleh kegiatan
manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup
yang telah ditetapkan.
Sedangkan bila ditinjau dari segi ilmu kimia yang
disebut pencemaran lingkungan adalah peristiwa
penyebaran bahan kimia dengan kadar tertentu yang dapat
merubah keadaan keseimbangan pada dau rmateri, baik
keadaan struktur maupun fungsinya sehingga
mengganggu kesejahteraan manusia. Pencemaran
lingkungan ini perlu mendapat penanganan secara serius
oleh semua pihak, karena pencemaran lingkungan dapat
menimbulkan gangguan terhadap kesejahteraan kesehatan
bahkan dapat berakibat terhadap jiwa manusia (Luthfi,
Achmad. 2004).
Faktor-faktor penyebab terjadinya pencemaran
lingkungan sebagai hasil sampingan perbuatan manusia
meliputi (Luthfi, Achmad. 2004) :
1) Faktor Industrialisasi
a. Pertambangan, transportasi, penyulingan dan
pengolahan bahan hingga menghasilkan
barang yang dapat digunakan.
b. Pertambangan, transportasi, penyulingan dan
penggunaan bahan bakar untuk menghasilkan
energi.
c. Sisa-sisa buangan yang dihasilkan sebagai hasil
sampingan selama proses-proses di atas.
2) Faktor Urbanisasi
a. Pembukaan hutan untuk perkampungan,
industri dan sistem transportasi.
b. Penimbunan atau menumpuknya sisa-sisa
buangan/sampah dan hasil samping selama
proses-proses di atas.
3) Perkembangan/pertumbuhan penduduk yang pesat
a. Meningkatnya kebutuhan tempat tinggal/perumahan.
b. Meningkatnyakebutuhanpangandankebutuhanenergi.
c. Meningkatnya kebutuhan barang-barang konsumsi
dan bahan-bahan untuk hidup.
4) Faktor Cara Hidup
a. Penggunaan barang kebutuhan secara berlebihan
sehingga terbuang percuma.
b. Tuntutan akan kemewahan
c. Pemborosan energi
b. Macam-Macam Pencemaran Lingkungan
1. Pencemaran Udara
Zat pencemarnya berupa oksidakarbin (CO,CO2),
oksidanitrogen (NO, NO2), oksidasulfur (SO2,SO3),
hidrokarbon, bahan organik, partikel padat (tanah, karbon,
asbes, timbal), partikel cair (asam sulfat, asam nitrat,
minyak, pestisida), dan CFC (freon). Oksida belerang dan
oksida nitrogen larut dalam air hujan, sehingga
menyebabkan hujan asam. Hujan asam dapat melarutkan
kapur dan semen pada patung dan dinding bangunan,
menghambat pertumbuhan dari tumbuhan dan merusakkan
daun dan akar tumbuhan, dan melarutkan garam-garam
almunium. Akumulasi garam alumunium disungai dan
danau dapat membunuh ikan.Dalam keadaan udara tidak
tercemar,secara alami air hujan bersifat asam lemah karena
merupakan larutan asam karbonat (H2CO3) yang terbentuk
ketika air hujan malarutkan karbon dioksida diudara. Kabut
asap di kota-kota besar seperti Jakarta di sebabkan oleh
asap kendaraan dan industri sehingga dapat mengiritasi
mata dan paru-paru dan merusak tumbuhan (Dharmono,
2013).
Gasfreon (CFC) adalah gas yang mencair jika
dimanfaatkan, sehingga dapat digunakan sebagai
pendingin pada lemari es dan AC, bahan pendorong dalam
kaleng aerosol seperti pada parfum, cat semprot, hair spray
(aerosol propellant) dan sebagai pembentuk gelembung pada
plastik busa (foamingagents). Di lapisi stratosfer, radiasi
ultraviolet akan memecah CFC dan melepas kan radikal
klorin (Cl). Atom klorin akan mengikat satu atom oksigen
dari ozon membentuk klorin monoksida. Klorin monoksida
bersifat labil dan akan bereaksi dengan ozon lain
membentuk gas oksigen dan atom klorin. Ataom klorin
secara berantai dan terus menerus memecah molekul ozon,
sedangkan ozon dilapisi strastosfer berfungsi menyaring dan
menyerap radiasi ultraviolet, sehingga makhluk hidup di
bumi dapat terlindungi karena radiasi ultraviolet dapat
mengubah susunan basa purin dan pirimidin pada DNA
(Dharmono, 2013).
Karbondioksida dapat menyebabkan efek rumah
kaca jika kadarnya di atmosfer meningkat dan
menyebabkan peningkatan suhu bumi yang disebut
pemanasan global. Peningkatan kadar CO2 karena
pembakaran bahan bakar fosil (BBM, Batu bara) dan
dehutanisasi. Karbondioksida memiliki kemampuan
menyerap radiasi inframerah dan menghalangi pantulan
panas dari permukaan bumi untuk lepas keluar angkasa
dan memantulkannya kembali kebumi (Dharmono, 2013).

Gambar 1 Pencemaran udara dari kendaraan bermotor dan asap pabrik

Table 1
Beberapa Unsur Pencemaran Udara dan Dampaknya
Terhadap Kesehatan Manusia
No. Unsur Pencemar Dampak terhadap Manusia
1 Karbon monoksida (CO) Pusing, sakit kepala, mual, serangan
jantung, penglihatan kabur,
keseimbangan badan menurun, lemas,
pingsan, kematian.
2 Sulfur Dioksida (SOX) Iritasi mata, iritasi saluran
pernapasan, pandangan kabur, gejala
penyakit jantung.
3 Nitrogen Oksida (OX) Iritasi mata, kejang-kejang,
kelumpuhan, sulit bernapas, radang
ginjal, kanker paru-paru.
4 Hidrokarbon (hc) Iritasi mata, iritasi hidung, iritasi
tenggorokan, pusing, mual.
5 Timbal (Pb) Kekurangan darah, mengganggu
fungsi ginjal, kejang-kejang, gangguan
system syaraf dan otak, kelainan bayi
dalam kandungan.
6 Partikel Penyakit saluran pernapasan

2. Pencemaran Air
Sumber pencemaran air berasal dari limbah (efluen)
industri, rumah tangga, pasar, daerah pertanian, dan
kebocoran tanker minyak. Zat pencemar yang dapat
masuk ke air, antara lain: bahan yang mengandung bibit
penyakit, bahan yang membutuhkan banyak oksigen untuk
menguraikannya, bahan kimia anorgnik dari industri,
limbah pupuk pertanian, bahan yang tidak terlarut,
endapan, bahan yang mengandung radio aktif dan panas.
Limbah-limbah tersebut dapat mencemari air karena di
dalam komposisi kimianya terdapat zat-zat berbahaya
(logam berat dan bakteri), suhu dan pH nya dapat
mematikan organism di dalamnya, dan kemampuan untuk
menyerap oksigen dari air sangat besar sehingga organism
di perairan menjadi kekurangan oksigen. Dampak negatif
pencemaran air antara lain: berubah warna dan berbau
busuk, biota air mati, penyakit kulit, muntaber, penyakit
minamata (kabyo), air tanah tercemar, dan terjadinya
eutrofikasi. Air tanah yang tercemar sangat sulit untuk
dikembalikan menjadi air bersih karena airnya tidak
mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai aerob,
pengencerandan penguraian polutan tidak dapat berjalan
(Dharmono, 2013).
Eutrofikasi adalah meningkatkan nutrisi atau zat-zat
makan diperairan sehingga menjadi sangat subur dan
menyebabkan pertumbuhan tanaman air (eceng gondok)
dan ganggang sangat subur. Eutrofikasi disebabkan
akumulasi ion nitrat dan ion pospat yang berasal dari
limbah pupuk pertanian. Karena jumlah tanaman air sangat
banyak, proses penguraiannya memerlukan banyak oksigen.
Akibatnya perairan mengalami deoksigenasi (penurunan
oksigen), sehingga terjadi penguraian secara anaerob
(pembusukan) yang menghasilkan gas hydrogen sulfida.
Untuk megetahui perairan tercemar atau tidak digunakan
parameter limbah yaitu uji pengukuran jumlah bakteri,uji
kandungan oksigen dengan BOD, COD,dan DO, uji
kandungan bahan organic dan bahan anorganik, tingkat
kekeruhan, kandungan logam berat, dan derajat keasaman
(pH) limbah cair. Semakin tinggi BOD dan COD suatu
perairan, maka semakin tercemar perairan tersebut,
sedangkan bila semakin rendah nilai DO (Dissolved Oxygen,
oksigen terlarut) maka semakin tercemar perairan tersebut
(Dharmono, 2013).

Gambar 2 Pencemaran air sungai dari sampah (limbah industri dan


rumah tangga)

Tabel 2
Unsur Pencemaran air, Sumber, dan Dampaknya terhadap
Manusia
Dampak terhadap
No. Unsur Pencemar Sumber
Manusia
Pabrik pipa
plastic, PVC, Sakit pinggang dan
1 Cadmium tambang timah tulang punggung, gagal
hitam, tambang ginjal
bijih seng
Kekurangan hormone
kelenjar gondok,
Industri
tekanan darah tinggi,
2 Kobalt elektronika,
pergelangan kaki
industry kimia
membengkak, penyakit
jantung
Pabrik plastic, Sakit kepala, sukar
industry sabun menelan, penglihatan
Airraksa
3 dan kosmetika, kabur, daya dengar
(Hg/mercuri)
aktivitas menurun, gusi
pertanian membengkak, diare,
cacat pada bayi
Kepala pusing, mual,
kerusakan hati dan
Aktivitas
4 Bahan insektida ginjal, kanker kulit,
pertanian
kanker paru-paru,
kanker hati

3. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah atau daratan terjadi jik ada bahan-
bahan asing, baik organik maupun anorganik, yang
menyebabkan daratan atau tanah rusak. Akibatnya, daratan
tidak dapat memberikan daya dukung bagi kehidupan
manusia. Padahal jika daratan tersebut tidak mengalami
kerusakan, maka dapat digunakan untuk mendukung
kehidupan manusia seperti untuk pertanian, peternakan,
kehutanan, pemukiman, dan lain-lain (Luthfi, Achmad.
2004).
Pencemarannya berupa sampah plastik dan kaca yang
sulit terurai, sampah organik, logam, kertas, kaleng, pupuk,
detergen, dan pestisida yang berasal dari limbah industri,
tumah tangga, pertanian, dan pertambangan (Dharmono,
2013).
Pupuk buatan, obat pembasmi hama seperti
pestisida, herbisida, bila digunakan secara berlebihan
dapat menimbulkan pencemaran tanah, merubah sifat
fisis, sifat kimia dan sifat biologis tanah, sehingga
menganggu pertumbuhan tumbuh-tumbuhan. Sampah
dan bahan buangan dan benda padat yang makin
meningkat jumlahnya dapat menjadi bahan penceman
tanah, apalagi yang sukar diuraikan oleh bakteri pengurai
(Luthfi, Achmad. 2004).
Tanah merupakan tempat penampungan berbagai
bahan kimia. Banyak dari gas SO yang dihasilkan dari
perubahan bahan bakar batu bara atau bensin berakhir
dengan sulfat yang masuk ke dalam tanah atau
tertampung di atas tanah. Tanah juga sebagai tempat
penampungan banyak limbah-limbah dari rembesan
penumpukan tanah (landfill), kolam lumpur (lagoon), dan
sumber-sumber lainnya. Dalam beberapa kasus, lahan
pertanian dari bahan-bahan organik berbahaya yang dapat
mengurai juga merupakan tempat pembuangan yang
menyebabkan pencemaran tanah terjadi. Mikroorganisme
tanah melalui aktivtasnya dapat menghilangkan CO dari
atmosfir. Oleh karena itu tanah merupakan tempat
penampungan dari karbon monoksida (Luthfi, Achmad.
2004).

Gambar 3 Pencemaran tanah dari sampah (limbah rumah tangga)

4. Pencemaran Suara (kebisingan)


Polutannya berupa suara bising yang berasal dari
pabrik, kendaraan bermotor, konser musik, dan pesawat
terbang. Dampak negatifnya dapat menimbulkan gangguan
fisiologis seperti peningkatan tekanan darah dan denyut
nadi, bertambahnya metabolism basal, gangguan psikologis
seperti rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur,
dan gangguan emosi, gangguan komunikasi, dan terjadinya
ketulian.Tingkat kebisingan terjadi apabila intensitas bunyi
melampaui 50 desibel (dB) (Dharmono, 2013).
Dampak yang lainnya punahnya spesies,resistensi
hama, resurjensi (ledakan) populasi hama, kesuburan tanah
berkurang, keracunan dan penyakit, pemekatan hayati
(biomagnification), terjadi penipisan lapisan ozon (lubang
ozon), dan efek rumah kacaserta pemanasan global
(Dharmono, 2013).

Gambar 4 Pencemaran suara (kebisisngan) dari kendaraan bermotor

C. Limbah dan Permasalahannya


a. Pengertian Limbah
Pengertian limbah berdasarkan Peraturan Pemerintah
No. 18/1999 Jo.PP 85/1999, limbah didefinisikan sebagai
sisa atau buangan dari suatu usaha dan/atau kegiatan
manusia. Pada dasarnya, orang akan menganggap bahwa
limbah adalah sampah yang sama sekali tidak ada gunanya
dan harus dibuang, akan tetapi jika limbah terus ditumpuk
maka akan menimbulkan penumpukan sampah. Dan
sejatinya, limbah tidak selamanya harus dibuang karena
banyak juga limbah yang masih bisa diolah menjadi produk
yang bermanfaat. Bahkan beberapa macam limbah bisa
menjadi sangat berguna dan juga mempunyai nilai jual
tinggi apabila diolah kembali secara baik dan benar.
Limbah yang tidak diolah kembali maka selanjutnya
akan menyebabkan berbagai polusi baik itu udara, air
maupun tanah. Seperti misalnya, pada lingkungan yang
dipakai sebagai tempat pembuangan sampah maka udara
disekitarnya tidak akan sehat dan baunya cenderung tak
sedap. Tak sampai di situ karena bisa saja sumber air di
sekitar lingkungan tersebut akan terkontaminasi dengan zat
kimia limbah sehingga menyebabkan tanahnya menjadi
tandus.
Limbah merupakan suatu barang (benda) sisa dari
sebuah kegiatan produksi yang tidak bermanfaat/bernilai
ekonomi lagi.Limbah sendiri dari tempat asalnya bisa
beraneka ragam, ada yang limbah dari rumah tangga,
limbah dari pabrik-pabrik besar dan ada juga limbah dari
suatu kegiatan tertentu. Dalam dunia masyarakat yang
semakin maju dan modern, peningkatan akan jumlah
limbah semakin meningkat. Logika yang mudah seperti ini;
dahulunya manusia hanya menggunakan jeruk nipis untuk
mencuci piring, namun sekarang manusia sudah
menggunakan sabun untuk mencuci piring sehingga
peningkatan akan limbah tak bisa di elakkan lagi.
Berdasarkan bentuknya dapat di bedakan menjadi 3, yaitu :
1. Berdasarkan wujudnya :
Pada pengelompokan limbah berdasarkan wujud
lebih cenderung di lihat dari fisik limbah
tersebut.Contohnya limbah padat, disebut limbah padat
karena memang fisiknya berupa padat, sedangkan
limbah cair dikarenakan fisiknya berbentuk cair, begitu
pula dengan limbah gas.
a) Limbah Gas, merupakan jenis limbah yang berbentuk
gas, contoh limbah dalam bentuk Gas antara lain:
Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO),
SO2,HCL,NO2. dan lain-lain.
b) Limbah cair, adalah jenis limbah yang memiliki fisik
berupa zat cair misalnya: Air Hujan, Rembesan AC, Air
cucian, air sabun, minyak goreng buangan, dan lain-
lain.
c) Limbah padat merupakan jenis limbah yang berupa
padat, contohnya: Bungkus jajanan, plastik, ban
bekas, dan lain-lain.
2. Berdasarkan sumbernya
Pada pengelompokan limbah nomor 2 ini lebih
difokuskan kepada dari mana limbah tersebut dihasilkan.
Berdasarkan sumbernya limbah bisa berasal dari:
a) Limbah industri; limbah yang dihasilkan oleh
pembuangan kegiatan industri

Gambar 5 Limbah industri


b) Limbah Pertanian; limbah yang ditimbulkan karena
kegiatan pertanian
c) Limbah pertambangan; adalah limbah yang asalnya
dari kegiatan pertambangan
d) Limbah domestik; Yakni limbah yang berasal dari
rumah tangga, pasar, restoran dan pemukiman-
pemukiman penduduk yang lain.
3. Berdasarkan senyawa
Berdasarkan senyawa limbah dibagi lagi menjadi
dua jenis, yakni limbah organik dan limbah anorganik.
a) Limbah Organik, merupakan limbah yang bisa dengan
mudah diuraikan (mudah membusuk), limbah organik
mengandung unsur karbon. Contoh limbah organik
dapat anda temui dalam kehidupan sehari-hari,
contohnya kotoran manusia dan hewan.
b) Limbah anorganik, adalah jenis limbah yang sangat
sulit atau bahkan tidak bisa untuk di uraikan (tidak
bisa membusuk), limbah anorganik tidak mengandung
unsur karbon. Contoh limbah anorganik adalah
Plastik dan baja.
c) Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

b. Jenis-Jenis Limbah
1) Limbah Domestik
Limbah domestik lebih kita kenal dengan istilah
limbah rumah tangga. Limbah domestik ini berasal dari
pembuangan dalam rumah tangga, seperti sampah dan
sejenisnya. Limbah ini dihasilkan dari sisa pembuangan
makanan, sisa barang-barang yang sudah tidak terpakai
dan ingin segera dibuang, air bekas mencuci atau mandi
dan kotoran yang berasal dari tubuh manusia (feses dan
urin). Sejatinya limbah domestik tidak berbahaya seperti
limbah industri. Akan tetapi jika pembuangannya tidak
tepat bisa menjadi sumber penyakit bagi masyarakat.
Limbah domestik dapat berupa cairan, limbah cair yang
dihasilkan dari rumah tangga ini cenderung merupakan
kotoran umum (Sugiharto, 1987). Berikut adalah
klasifikasi limbah cair:
a) Limbah cair domestik (Domestic waste water), yaitu
limbah cair hasil buangan dari perumahan (rumah
tangga), perkantoran, bangunan perdagangan, dan
saranasejenis. Contoh : air deterjen sisa cucian.
b) Limbah cair industri (Industrial waste water), yaitu
limbah cair hasil buangan industri. Contoh : air sisa
cucian daging, buah dan sayur dari industri
pengolahanmakanan, cairan sisa pewarna tekstil dari
industri tekstil.
c) Rembesan dan luapan (infiltration and inflow), yaitu
limbah cair yang berasal dari berbagai sumber yang
memasuki saluran pembuangan limbah cair
melaluirembesan ke dalam tanah atau melalui luapan
dari permukaan. Contoh : luapan air buangan talang
atap, pendingin ruangan, pertanian atau perkebunan.
d) Air hujan ( storm water ), yaitu limbah cair yang
berasal dari aliran air hujan diatas permukaan tanah.
2) Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Limbah bahan berbahaya dan beracun adalah
kelompok limbah yang secara langsung maupun tidak
langsung dapat mencemarkan, membahayakan
lingkungan, kesehatan dan kelangsungan hidup manusia
dan makhluk hidup lainnya. Definisi limbah B3 menurut
BAPEDAL (1995), limbah B3 adalah setiap bahan sisa
(limbah) suatu kegiatan proses produksi yang
mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) karena
sifat (toxicity, flammability, reactivity. dan corrosivity)
serta konsentrasi atau jumlahnya tidak langsung dapat
merusak, mencemarkan lingkungan, atau
membahayakan kesehatan manusia.
Sifat limbah B3 dalam UU No. 18 Tahun 2008
tentang pengelolaan sampah, dikenal sampah spesifik,
yaitu sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan atau
volumenya memerlukan pengelolaan khusus. Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) mengandung satu
atau lebih senyawa berikut ini :
a) Mudah meledak (explosive)
b) Pengoksidasi (oxidizing)
c) Beracun (moderatelytoxic)
d) Berbahaya (harmful)
e) Korosif (corrosive)
f) Bersifat mengiritasi (irritant)
g) Dll
3) Macam-macam limbah B3
Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dikelompokkan
menjadi :
a) Primary sludge
b) Chemicial sludge
c) Excess actived sludge
d) Digested sludge
Berdasarkan karakteristiknya tersebut, limbah B3
dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a) Limbah mudah meledak
b) Limbah mudah terbakar
c) Limbah reaktif
d) Limbah beracun
e) Limbah yang menyebabkan infeksi
f) Limbah yang bersifat korosif
Contoh produk limbah rumah tangga berpotensi
B3, yaitu sebagai berikut:
a) Dapur : pembersih lantai, kompor gas, pembersih
kaca, plastik, racun tikus, dan bubuk pembersih.
b) Tempat cucian : pembersih, detergen, pembersih
lantai, bahan pencelup, dan pembuka sumbat saluran
air kotor.
c) Kamar mandi : aerosol, disifektan, hair spray, pewarna
rambut, pembersih toilet, dan medicated shampoo.
d) Kamar tidur : kamper, obat anti nyamuk, baterai, cat
kuku, dan pembersih.
e) Garasi dan gudang : oli dan aki mobil, minyak rem,
catwax, pembesih karburator, cat dan tiner, lem,
pembunuh tikus, semir sepatu, dan genteng asbes.
f) Ruang tamu : pembersih karpet, pembersih lantai,
pembersih perabotan, pembersih kaca, pengharum
ruangan.
g) Taman : pupuk dan insektisida.
h) Ruang makan : bumbu dan obat.
c. Cara Pembuangan Limbah
Penanganan limbah baik limbah cair, padat, gas dan
limbah B3 memiliki cara tersendiri dalam penanganan
pembuangan. Limbah B3 tidak bisa disamakan
pembuangannya dengan limbah cair ataupun limbah padat
begitu pula sebaliknya. Untuk penanganan limbah cair
sendiri masih dibagi lagi menjadi beberapa bagian, untuk
lebih jelasnya perhatikan bagaimana cara penanganan
limbah di bawah ini.
1. Penanganan limbah Cair sangatlah sulit, setiap bahan
yang berbeda harus ditangani dengan cara yang berbeda
pula. Dalam penanganan limbah cair terdapat beberapa
cara yakni sebagai berikut ini:
a) Pengolahan primer
b) Pengolahan sekunder
c) Pengolahan tersier
d) Desinfeksi
e) Pengolahan lumpur
2. Pengolahan limbah padat
Pada pengolahan limbah padat berbeda dengan
penanganan limbah cair, dalam penanganan limbah
padat dibagi dalam beberapa cara yakni:
a) Penimbunan terbuka
b) Sanitary landfill
c) Daur ulang
d) Insinerasi
e) Dijadikan kompos
3. Pengolahan limbah gas
Untuk penanganan limbah gas lebih ditekankan
pada bagaimana mencegah gas pencemar tersebut
mencemari lingkungan, misalnya dengan memasang filter
(penyaring) pada knalpot kendaraan bermotor, pengendap
siklon, mengontrol emisi gas buang dan masih banyak
lagi.
4. Pengolahan limbah B3
Pengolahan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan
Beracun) memiliki cara yang berbeda, berhubung jenis
limbah ini bisa menimbulkan bahaya bagi lingkungan
maka penanganan dengan benar haruslah diperhatikan.
Untuk pembuangan limbah B3 haruslah berhati-hati
karena tidak bisa dibuang begitu saja, limbah haruslah
diolah terlebih dahulu baik melalui pengolahan fisik,
biologi dan kimia dengan tujuan dapat menghilangkan
efek berbahaya yang terdapat didalam limbah. Berikut ini
beberapa cara pengolahan limbah B3:
a) Kolam penyimpanan (surface impoundments)
b) Sumur dalam/Sumur injeksi
c) Secure landfill/lanfill untuk limbah B3
d. Daur Ulang Limbah
Manusia dalam melakukan aktifitasnya sehari-hari
pasti pasti menghasilkan buangan atau sampah.Jumlah
sampah yang kita hasilkan sebanding dengan tingkat
konsumsi kita terhadap barang yang kita gunakan sehari-
hari.Demikian juga dengan jenis sampah sangat tergantung
dengan jenis material yang kita konsumsi. Oleh karena itu,
pengolahan sampah tidak lepas dari pengelolaan gaya hidup
masyarakat (Dharmono, 2013).
Secara umum sampah dapat di kelompokkan menjadi
dua jenis, yaitu sampah organik dan sampah anorganik.
Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari
makhluk hidup.Seperti daun-daunan, sampah dapur, serta
sampah sayur atau buah-buahan di pasar.Sedangkan
sampah anorganik merupakan sampah yang terdiri dari
bahan-bahan yang sulit terurai secara alami sehingga
penghancurannya memerlukan penanganan lebih lanjut.
Misalnya, plastik, kertas, kaleng, dan styrofoam. Sampah
dapat diolah, salah satu caranya dengan daur ulang yaitu
cara pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan
pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian, dan
pembuatan produk atau material bekas pakai (Dharmono,
2013).
Produksi bersih merupakan salah satu pendekatan
untuk merancang ulang industri yang bertujuan untuk
mencari cara-cara pengurangan produkproduk samping
yang berbahaya, mengurangi polusi secara keseluruhan, dan
menciptakan produk-produk dan limbah-limbah yang aman
dalam kerangkasiklus ekologi. Prinsip-prinsip produksi
bersih yang dapat diterapkan dalam keseharian misalnya
dengan menerapkan prinsip 4R yang meliputi : Reduce
(kurangi sampah), Recyle (daur ulang sampah), Reuse
(gunakan sampah yang masih dapat dipakai) dan Replace
(ganti dengan barang yang ramah lingkungan) (Dharmono,
2013).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan Undang-undang Lingkungan Hidup No. 32
Tahun 2009, pencemaran lingkungan adalah masuk atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energy, dana tau
komponen lain ke dalam lignkungan hidup oleh kegiatan
manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup
yang telah ditetapkan. Adapaun faktor penyebab terjadinya
pencemaran lingkungan, yaitu : 1. Faktor Industrialisasi
seperti, pertambangan, transportasi, penyulingan dan
pengolahan bahan hingga menghasilkan barang yang dapat
digunakan 2. Faktor Urbanisasi seperti, pembukaan hutan
untuk perkampungan, industri dan sistem transportasi,
penimbunan atau menumpuknya sisa-sisa buangan/sampah 3.
Perkembangan/pertumbuhan penduduk yang pesat, sehingga
mneingkatnya kebutuhan 4. Faktor Cara Hidup, seperti
penggunaan barang kebutuhan secara berlebihan sehingga
terbuang percuma, tuntutan akan kemewahan, dan
pemborosan energi.
Pencemaran Lingkungan ada bermacam-macam yaitu
pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah, dan
pencemaran suara. Macam-macam pencemaran lingkungan tersebut
masing-masing memiliki dampak bagi manusia terutama kesehatan.
Pencemaran udara dapat menyebabkan pusing, mual, serangan
jantung, penglihatan kabur, iritasi mata, iritasi saluran pernapasan,
kejang, kelumpuhan, radang ginjal, kanker paru-paru, kekurangan
darah. Pencemaran air dapat menyebabkan sakit pinggang dan
tulang punggung, gagal ginjal, kekurangan hormone kelenjar gondok,
tekanan darah tinggi, penyakit jantung. Pencemaran tanah dapat
menyebabkan daratan tidak dapat memberikan daya dukung
bagi kehidupan manusia seperti untuk pertanian, peternakan,
kehutanan, pemukiman, dan lain-lain. Sedangkan pencemaran
suara (kebisingan) dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah,
bertambahnya metabolisme basal, kurang konsentrasi, susah tidur,
gangguan emosi dan ketulian.
Limbah didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari
suatu usaha dan/atau kegiatan manusia. Limbah berdasarkan
wujudnya ada limbah padat, limbah cair dan limbah gas.
Berdasarkan sumbernya ada limbah industri, limbah
pertanian, limbah pertambangan, dan limbah domestik.
Jenis- jenis limbah yaitu limbah domestik dan limbah B3
(bahan berbahaya dan beracun ). Limbah domestik berasal dari
pembuangan dalam rumah tangga, seperti sampah dan
sejenisnya. Limbah ini dihasilkan dari sisa pembuangan
makanan, sisa barang-barang yang sudah tidak terpakai dan
ingin segera dibuang, air bekas mencuci atau mandi dan
kotoran yang berasal dari tubuh manusia (feses dan urin). ).
Limbah B3 adalah setiap bahan sisa (limbah) suatu kegiatan
proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan
beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability, reactivity. dan
corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya tidak langsung
dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau
membahayakan kesehatan manusia.
Cara pembuangan limbah diantaranya : Dalam
penanganan limbah cair terdapat beberapa cara yakni dengan :
Pengolahan primer, Pengolahan sekunder, Pengolahan tersier,
Desinfeksi, dan Pengolahan lumpur. Dalam penanganan limbah
padat dibagi dalam beberapa cara yakni: Penimbunan terbuka,
Sanitary landfill, Daur ulang, Insinerasi dan Dijadikan kompos.
Untuk penanganan limbah gas lebih ditekankan pada
bagaimana mencegah gas pencemar tersebut mencemari
lingkungan, misalnya dengan memasang filter (penyaring) pada
knalpot kendaraan bermotor, pengendap siklon, mengontrol
emisi gas buang dan masih banyak lagi. Pengolahan limbah B3
(Bahan Berbahaya dan Beracun) memiliki cara yang berbeda,
beberapa cara pengolahan limbah B3 yaitu dengan : Kolam
penyimpanan (surface impoundments), Sumur dalam/Sumur
injeksi dan Secure landfill/lanfill untuk limbah B3.
Dalam mengelola limbah untuk daur ulang dapat
digunakan prinsip-prinsip produksi bersih yang dapat
diterapkan dalam keseharian misalnya dengan menerapkan
prinsip 4R yang meliputi : Reduce (kurangi sampah), Recyle
(daur ulang sampah), Reuse (gunakan sampah yang masih
dapat dipakai) dan Replace (ganti dengan barang yang ramah
lingkungan).

B. Saran
1. Masyarakat
Dengan penulisan makalah ini, masyarakat agar lebih
sadar akan pelestarian lingkungan dan sebaiknya
masyarakat menambah wawasan lingkungan yang luas
dalam menjaga kondisi lingkungan agar benar-benar jauh
dari pencemaran lingkungan.
2. Siswa/Siswi
Sebaiknya siswa/i memperdalam wawasan lingkungan
maupun ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang
mengarah pada pemeliharaan dan pelestarian lingkungan
agar dapat beretika atau bermoral lingkungan yang tinggi
sehingga jauh dari masalah lingkungan bahkan dapat
mencegah masalah lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Dharmono. 2013. Bahan Ajar Ilmu Kealaman Dasar.


Banjarmasin: Universitas Lambung Mangkurat Press.
2. Luthfi, Achmad. 2004. Modul Kim 08. Pencemaran
Lingkungan. Bagian Proyek Pengembangan Kurikulum
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Departemen
Pendidikan Nasional.
3. Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo.PP 85/1999
4. Undang-undang Lingkungan Hidup No. 32 Tahun 2009
5. Undang-undang No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan
Sampah

Anda mungkin juga menyukai