Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Administrasi Rumah Sakit Volume 2 Nomor 2

Pengembangan Model Instrumen Penilaian Kinerja Dokter Spesialis


Obsgyn Melalui Analisis Kinerja di Rumah Sehat Ibu Dan Anak Budi
Kemuliaan

The Model Development of a Performance Appraisal’s Instrument to Measure


Obstetrician and Gynecologist Through Performance Analysis in Budi Kemuliaan
Hospital

Titi Setyorini
Program Pasca Sarjana Kajian Administrasi Rumah Sakit Indonesia
Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

*Email: drtiti.setyorini @gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model Instrumen Penilaian Kinerja Dokter Spesialis
Obsgyn melalui Analisis Kinerja yang sesuai untuk RSIA Budi Kemuliaan. Penelitian ini bersifat deskriptif
dengan metode dan analisis kualitatif. Penelitian ini melibatkan Dokter Spesialis Obsgyn dan stakeholder
yang terlibat dalam manajemen kinerja Dokter Spesialis Obsgyn di RSIA Budi Kemuliaan. Penelitian ini
berhasil mengembangkan metode penyusunan instrumen penilaian kinerja yang valid yaitu dengan
menggunakan Metode Nominal Group Technique. Sehingga didapatkan Form Penilaian Kinerja Dokter
Spesialis Obsgyn, yang berisi 8 indikator kinerja kunci individu berbasis kompetensi dan diklasifikasikan
sesuai dengan kerangka kerja kompetensi dari JCAHO, lengkap dengan standar, bobot, kriteria penilaian
dan skoring untuk setiap indikator tersebut, yang sesuai untuk RSIA Budi Kemuliaan

Kata kunci: Metode Nominal Group Technique; instrumen penilaian kinerja individu; indikator kinerja
kunci individu.

ABSTRACT

The purpose of this studyis to develop an instrument that appropriate to measured Obstetrician and
Gynecologist performance in Budi Kemuliaan Hospital through Performance Analysis. Descriptive study
with qualitative method aims to constructed a Performance Appraisal’s Instrument. A convenience
Informan of Obstetrician and Gynecologists and stakeholders in Budi Kemuliaan Hospital participated in
this study. This study successfully developed a valid method to constructed a Performance Appraisal’s
Instrument in Budi Kemuliaan Hospital by using Nominal Group Technique Method. A performance
appraisal’s instrument contains 8 (eight) specific measurable criteria for Obstetrician and Gynecologists
using the JCAHO’s six competencies to evaluated Medical Doctors performance that suitable for Budi
Kemuliaan Hospital, with standards each specific measurable criteria and scoring categories.

Keywords : Nominal Group Technique Method; a performance appraisal’s instrument; specific measurable
criteria.

PENDAHULUAN (Whiteetal,2010),sehinggamutupelayanankesehatan
yang diberikan rumah sakit sangat tergantung
Dokter di suatu rumah sakit merupakan pemimpin pada mutu pelayanan medis yang diberikan oleh
bagi setiap pelayanan yang diberikan kepada pasien seorang dokter yang bekerja di rumah sakit tersebut.

Jurnal ARSI/Februari 2016 162


Jurnal Administrasi Rumah Sakit Volume 2 Nomor 2

TheJointCommissiononAccreditationofHealthcare semua Dokter Spesialis Obsgyn merupakan dokter


Organization (JCAHO) dalam risetnya mengatakan purna waktu . Kasus kebidanan dan ginekologi juga
bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara merupakan kasus terbanyak yang ditangani di RSIA
adequatestaffingdenganoutcomeklinis(Lovern2001, Budi Kemuliaan sebesar 59% dari jumlah pasien
dalam Fried 2008). Dengan pengelolaan/manajemen rawat jalan dan sebesar 45,6% dari jumlah pasien
SDM medis (Dokter) yang adekuat diharapkan rawatinap.Karenahal-haltersebutdiatasmakakinerja
rumah sakit dapat meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan dan memenangkan kompetisi. (Fried et al, Dokter Obsgyn memegang peranan penting dalam
2008). Salah satu kegiatan manajemen sumberdaya mempengaruhikinerjaRSIABudiKemuliaansecara
manusia adalah manajemen kinerja dengan kegiatan keseluruhan. Walaupun RSIA Budi Kemuliaan
utamamelakukanpenilaian kinerja. mulai tahun 2010 mulai melakukan uji coba dan
menerapkan sistem penilaian kinerja sebagai sistem
Penilaian kinerja adalah proses menilai hasil karya pemberian kompensasi atas hasil kinerja yang sangat
sumberdaya manusia dalam suatu organisasi melalui baik, tapi penilaian kinerja dokter belum dilakukan.
instrumen penilaian kinerja (Kemenkes, 2009). BerdasarkanwawancaradenganDirekturRSIABudi
Dalam proses penilaian kinerja terlebih dahulu harus Kemuliaan didapatkan data bahwa RSIA Budi
dilakukan pembuatan instrumen penilaian kinerja Kemuliaan belum memiliki dan membutuhkan
yang berisi kriteria-kriteria penilaian kinerja yang instrumenpenilaiankinerjayangefektif sebagaidasar
spesifik/key performance indicators sehingga kinerja melakukan penilaian kinerja bagi Dokter pada
dapatdiukurdengantepat.Kriteriapenilaiankinerjaini umumnya dan Dokter Spesialis Obsgyn pada
haruslah berhubungan dengan pekerjaan dan relevan khususnya sebagai bagian dari proses peningkatan
dengan kebutuhan organisasi (Fried, et al, 2008). kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
Proses penilaian kinerja dengan menggunakan pasien. Bagaimana cara menilai kinerja Dokter
instrumen penilaian kinerja individu yang efektif Spesialis Obsgyn, yang merupakan sumberdaya
mampu secara obyektif dan akurat memberikan dokter terbesar, dengan menggunakan instrumen
gambaranmengenaikinerjaindividu. penilaian kinerja yang sesuai untuk RSIA Budi
Kemuliaan merupakan rumusan masalah penelitian
Proses penilaian kinerja dokter sebagai tenaga kaliini.
profesional utama di rumah sakit harus dilakukan
secara realistis, obyektif dan berbasis bukti serta Penelitian ini ditujukan untuk menyusun model
spesifik sesuai spesialisasi dan atau prosedur spesifik instrumen penilaian kinerja Dokter Spesialis Obsgyn
(The Joint Commission, 2011). Penilaian kinerja yang sesuai untuk RSIA Budi Kemuliaan, dengan
dokter bertujuan untuk memahami kekurangan dari tujuankhusus berupa:
kinerja yang telah dilakukan sehingga dapat 1. Mengidentifikasi komponen-komponen yang
membuka ruang bagi improvement atau perbaikan diperlukan untuk penyusunan model instrumen
terhadap mutu dan efisiensi rumah sakit, untuk penilaian kinerja Dokter Spesialis Obsgyn yang
keperluan pemberian insentif dan program rewards sesuai untukRSIABudi Kemuliaan.
serta value-based purchasing strategies (Smallwood, 2. Mengembangkan rancangan model instrumen
2006). penilaian kinerja untuk Dokter Spesialis Obsgyn
yang berisi indikator kinerja kunci individu yang
RumahSehatIbudanAnak(RSIA)BudiKemuliaan berhubungan dengan pekerjaan dan relevan
adalah rumah sakit khusustipeB yangterdiridari274 dengankebutuhanRSIABudi Kemuliaan.
tempat tidur dan sudah beroperasional sejak hampir 3. Memantapkan rancangan model instrumen
100tahunyanglalu.RSIABudiKemuliaanmemiliki penilaian kinerja Dokter Spesialis Obsgyn yang
perhatian yang sangat besar dalam kualitas pelayanan sesuai untuk RSIA Budi Kemuliaan melalui uji
kesehatan yang diberikannya kepada pasien. cobadanevaluasi.
Sebagian besar dokter spesialis di RSIA Budi
KemuliaanadalahDokterSpesialisObsgynsebanyak
11 orang(32%) dari 34 dokter spesialis yangada dan

Jurnal ARSI/Februari 2016 163


Titi Setyorini,. Pengembangan Model Instrumen Penilaian Kinerja Dokter Spesialis Obsgyn Melalui Analisis Kinerja di Rumah Sehat Ibu dan
Jurnal Administrasi Rumah Sakit Volume
Anak Budi2Kemuliaan
Nomor 2

TINJAUANPUSTAKA pemerintah dan penilai medis lainnya; (2) physician


profiling: biasanya dilakukan berdasarkan review
Dokterdisuaturumahsakitmerupakanujungtombak terhadap rekam medis, sarana dan prasarana dan
pelayanan dan pemimpin bagi setiap pelayanan kebijakan operasional; (3) penilaian kinerja klinis :
kesehatan yang diberikan kepada pasien, sehingga penilaian terhadap kuantitas pelayanan kesehatan
proses penilaian kinerja dokter harus menjadi agenda yang diberikan Dokterkepadapasien; (4) proprietary
bagi setiap rumah sakit sebagai bagian dari proses performance appraisal system : penilaian kuantitas
pengendalian mutu pelayanan kesehatan pasien dan kualitas terhadap perilaku kerja dan hasil/output
(White et al, 2010). Proses evaluasi kinerja dokter pelayanan yang diberikan Dokter, yang biasanya
sebagaitenagaprofesionalutamadirumahsakitharus didesain secara spesifik oleh rumah sakit (Labiq,
dilakukan secara realistis, obyektif dan berbasis bukti 2009).
serta spesifik sesuai spesialisasi dan atau prosedur
spesifik (The Joint Commission, 2011). Penilaian Data yang dipakai untuk menilai kinerja dokter bisa
kinerja dokter bertujuan untuk memahami didapatkan dari berbagai sumber diantaranya rekam
kekurangan dari kinerja yang telah dilakukan medis, survey pelanggan/pasien, hasil tes, laporan
sehingga dapat membuka ruang bagi improvement kinerja rumah sakit, dan data adminstratif. Gold
atau perbaikan terhadap mutu/kualitas dan efisiensi standard sumber data adalah dari rekam medis tapi
rumah sakit, untuk keperluan pemberian insentif dan dengan syarat rekam medis yang ada harus memiliki
program rewards serta value-based purchasing data yang akurat dan lengkap. Solusi bagi akurasi dan
strat egi es ( Fri ed, 2 0 08; Sm all wood, kelengkapan data yang ada didalam rekam medis
2006). Melakukan penilaian kinerja meliputi 3 adalah dengan penggunaan elektronic health care
(tiga) aktivitas utama yaitu memilih indikator, record (EHR). Saat ini The Office of the National
menetapkan standar, dan mengumpulkan data untuk Coordinator of Health Information Technology
dianalisa (Gambone, 2008, dalam Rayburn, 2008). (ONCHIT) tengah mengembangkan EHR yang
Organisasi kesehatan, dalam hal ini rumah sakit, mampu mengakomodir kebutuhan praktik dokter
sangatlahpentinguntukmemilikiinstrumenpenilaian sehingga mampu memberikan data yang akurat dan
kinerja yang efektif bagi tenaga kerja profesional lengkap. Selama belum ada EHR yang akurat dan
(Ilyas,2012). lengkap, maka sumber data untuk kepentingan
penilaian kinerja dokter yang paling cost effective saat
Council of Medical Specialty Societies (CMSS) ini bisa diperoleh dari data administratif rumah sakit
memberikan pernyataan bahwa penilaian kinerja (PBGH,2005).
dokter bermanfaat untuk memberikan informasi dan
TheAmericanCollegeofPhysicianmerekomendasikan
perubahan pembayaran insentif yang pada akhirnya
bahwa untuk kepentingan pay for performance
akan memperbaiki pelayanan kesehatan yang
sebaiknya menggunakan data yang valid dan reliabel
diberikan oleh dokter, dimana keterlibatan dokter
serta terhindar dari faktor-faktor yang tidak dapat
menjadi kunci utama keberhasilannya. Rumah sakit
dikontrol oleh Dokter seperti kepatuhan pasien
diharapkan untuk melakukan penilaian kinerja dokter
terhadap nasihat medis (Terry, 2005 dalam Rayburn,
dengan menggunakan instrumen penilaian kinerja
2008). Menggunakan survey kepuasan pasien
yangterstandarisasi,haliniterutamadikaitkandengan
sebagai dasar pemberian insentif dirasa kurang
pola pembayaran dari payer yang memaksa rumah
etiskarenadatanyakurangvalid.
sakitmemberlakukansistempayforperformancedan
adanya peningkatan demand dari masyarakat akan JCAHO’s pada tahun 2007 menetapkan standar bagi
pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi (Smallwood, penilaian kompetensi dokter yang berupa kerangka
2006). kerja penilaian kompetensi berdasarkan 6 (enam)
kategori kompetensi dasar yang dikenal sebagai 6
Pendekatan yang biasa dilakukan dalam menilai
(enam) kerangka kerja kompetensi dasar dokter (six
kompetensi dan kinerja dokter adalah (1) pemberian
competencies to evaluated medical doctor
surat ijin praktek dan kredentialing : validasi terhadap
performance) yaitu:(Smallwood,2006; TJC,2011)
penilaian kompetensi dilakukan secara rutin oleh

Jurnal ARSI/Februari 2016 164


Jurnal Administrasi Rumah Sakit Volume 2 Nomor 2

1. Patient care: seorang dokter harus koordinasi antar level pelayanan, contoh ketepatan
mempertimbangkan pelayanan yang penuh kasih utilisasitransfusidarah,
sayang, tepat dan efektif dalam memberikan
pelayanan yang berorientasi kepada pasien baik DalamStandarsBoosterPak yangdikeluarkanTheJoint
yang bersifat promotif, preventif , kuratif maupun Commission (TJC, 2011) diterangkan elemen-elemen
diakhirkehidupannya.Penilaianterhadapmasing- kinerja yang bisa dijadikan dasar pembuatan instrumen
masingelemendiantaranya: penilaian kinerja dokter berdasarkan 6 kerangka kerja
 Kasih sayang: kemampuan berkomunikasi, kompetensidoktertersebutdiatas,diantaranya:
contohpemberianinformedconsent  Kriteriapenilaiankinerjaharusrealistisdan berdasarkan
 Ketepatan pelayanan: berhubungan dengan padaevidencebased(contoh:operasikembali,tingkat
prosespelayanandiantaranyatepatdiagnosa,tepat infeksipascaoperasi)
pemberian obat, dan lain-lain, contoh pemberian  Adanyatrigger/pemicuyangmenunjukkanpenilaian
angiotensin converting enzyme inhibitors pada kinerja perlu segera dilakukan. Pemicu adalah hasil
pasienpulangdengangagaljantung kerjayangtidakdiharapkansepertiadanyapeningkatan
 Efektif:berhubungandenganoutcomepelayanan, angkakejadianyangtidakdiharapkan(KTD),sentinel
contohangkakematian event,peningkatanangkakejadianinfeksinosokomial,
2. Medical/clinical knowledge: seorang dokter harus peningkatan average lengths of stay, readmission
memiliki pengetahuan tentang biomedik, klinik dan untuk penyakit atau masalah yang sama, jumlah
ilmu sosial lainnya yang diperlukan untuk upaya penggunaanalatpenunjangdiagnostikdanterapiyang
mengembangkan dan menerapkan pengetahuan- tidak diperlukan, tidak mengikuti panduan praktik
pengetahuan tersebut dalam memberikan pelayanan klinik, clinical pathway dan juga standar prosedur
kepada pasien dan atau dalam memberikan edukasi operasional yangtelahditetapkan,peningkatanangka
kepadapasien danmasyarakat. Melakukan penilaian kejadianreturntosurgery,danlain-lain.
elemen ini pada dokter yang telah mendapatkan  Kriteria penilaian kinerja harus didasarkan pada
sertifikatbukanlahhalyangmudah. spesialisasidanatauprosedurspesifikdanobyektif
3. Practice based learning and improvement: seorang  Kriteria“zero”:
dokter harus bisa menggunakan bukti-bukti ilmiah o TidakadareturnstotheOR
danmetodologi ilmiah dalammelakukaninvestigasi, o Tidakadakomplikasi
evaluasidanmeningkatkanpelayananyangdiberikan. o Tidakadakomplainpasien
Melakukan penilaian elemeninijugasangatsulitdan o Tidakadainfeksi
harus memiliki kesesuaian dengan masing-masing
spesialisasikedokteran. Terdapat 7 (tujuh) elemen atau tahap yang dapat
4. Interpersonal and communication skills: seorang dilakukandalammeningkatkandanmempertahankan
dokter harus memiliki kemampuan komunikasi quality improvement (perbaikan kualitas) dan juga
terapeutik. Penilaian terhadap elemen ini dilakukan program patient safety dalam bidang obstetri dan
melalui survey kepuasan pelanggan atau pasien dan ginekologi. Ketujuh tahap ini merupakan bagian dari
surveyterhadapstaflainnyadirumahsakit. Quality Improvement in Women’s Health Care yang
5. Profesionalism:seorangdokterdiharapkanmenunjukkan dipublikasikan dalam ACOG (American College of
perilaku yang mencerminkankomitmen terhadapsuatu Obstetricians and Gynecologists) (Gambone, 2008,
pengembanganprofesionalitas,etika,sensitifitasterhadap dalamRayburn,2008).
perbedaan, dan tanggung jawab terhadap pasien,
profesikedokteran yangdimilikinyadanmasyarakat. 7 (tujuh) tahap perbaikan kualitas dari ACOG adalah
Penilaian terhadap elemen ini dilakukan melalui sebagaiberikut:
adanyakejadianpelanggarankodeetikkedokteran.  GettingOrganizaed
6. System-based practice: seorang dokter diharapkan  IdentifyingPriorities
memiliki pemahaman tentang sistem pelayanan  MeasuringPerformance
kesehatan merupakan bagian dari sistem kesehatan. o SelectQualityIndicators
Penilaian terhadap elemen ini dilakukan melalui o EstablishStandards
penilaian terhadap kerjasama tim, kemampuan o GatherandAnalyzeData

Jurnal ARSI/Februari 2016 165


Titi Setyorini,. Pengembangan Model Instrumen Penilaian Kinerja Dokter Spesialis Obsgyn Melalui Analisis Kinerja di Rumah Sehat Ibu dan
Jurnal Administrasi Rumah Sakit Volume
Anak 2 Nomor 2
Budi Kemuliaan

 IdentifiyingOpportunitiesforImprovement  JumlahtindakanSectioCesaria
 IdentifyingBreachesoftheStandardofCare
 Taking Action and Making Changes for Dalam menetapkan standar penilaian kinerja,
Improvement Kementerian Kesehatan melalui Peraturan Menteri
 OngoingMonitoringofResults Kesehatan No 129 tahun 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal telah menetapkan beberapa
Gambone(2008, dalamRayburn, 2008)menyatakan standar bagi pelayanan yang berhubungan dengan
bahwa indikator penilaian kinerja berbasis kualitas spesialisasiobstetridanginekologiyaitu:(Permenkes,
meliputimedicalevent,prosedurmedisatautesmedis, 2008)
penegakan diagnosa, atau suatu outcome dari  Kejadian kematian ibu karena persalinan akibat
pelayanan yang dinilai penting. The IOM (Institute of perdarahan(≤1%),pre klampsi≤30%dansepsis
Medicine) menyarankan agar indikator kinerja kunci ≤ 0,2%.
yang dipilih memenuhi kriteria “SMART” yaitu  Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria ≤
specific, measurable, acceptable, reasonable dan 20%
time-framed (Gambone, 2008, dalam Rayburn,  Pemberian pelayanan persalinan dengan tindakan
2008). operasi dilakukan oleh Dokter SpOG, Dokter
SpAdanDokterSpAn.
Berikut beberapa contoh IKKI yang dapat dipakai  Rata-rata pasien yang kembali ke perawatan
untuk merumuskan instrumen penilaian kinerja intensifdengan kasus yangsama< 72jam :≤3%
Dokter Spesialis Obsgyn : (TJC, 2011; Sutoto,_;  Waktutungguoperasielektif:≤ 2hari
WHO,2007)  Kejadiankematiandimejaoperasi: <1%
 Penilaiankinerjaumum:  Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda
o Kelengkapanpengisianrekammedis asing/lain pada tubuh pasien setelah operasi :
o Tidak menggunakan singkatan dalam 100%
penulisanrekammedis
o ALOS Indikator standar pelayanan minimal dalam
o Terapisesuai formularium Permenkes tersebut diatas digunakan untuk menilai
o Jumlahdantipetindakanmedisyangdilakukan kinerja rumah sakit. Indikator kinerja rumah sakit
o Re-operasi dapat dijadikan dasar pemilihan IKKI bagi SDM
o Readmissionuntukpenyakityangsamadalam rumah sakit terutama dokter bila rumah sakit tersebut
7 hari menganut metode penilaian kinerja MBO. Setiap
o Kembalike ICU< 72jam rumah sakit dapat mengembangkan instrumen
o Kejadianinfeksinosokomial penilaiankinerjaspesifikbagidokterdenganmengacu
o Konsul ke spesialis lainnya dilakukan atas kepada standar-standar yang telah ditetapkan diatas
indikasi yangtepat serta disesuaikan dengan visi dan misi organisasi
o Jumlahkasusdirujuk rumahsakitnya.
o Morbidity
o Mortalitydalam24jamdan48jam METODOLOGI PENELITIAN
o Komplaindan kepuasanpasien
o Berperilakusecaraprofesional Penelitianinibersifatdeskriptifdenganmenggunakan
 Penilaiankinerjaspesifik: analisis penelitian kualitatif. Penelitian ini dibagi
o Ginekologi: menjadi3tahapan, yaitu :
 Penggunaan terapi konservatif sebelum  Tahap Pertama : melakukan identifikasi faktor-faktor
tindakanhisterektomi yang berpengaruh langsung terhadap kinerja Dokter
 Kerusakan ureteral atau visceral selama Spesialis Obsgyn, identifikasi indikator kinerja kunci
operasi individu yang sesuai dengan 6 kerangka kerja
 Jumah LOS setelahhisterektomi >4hari kompetensi dari JCAHO, serta identifikasi terhadap
o Obstetri: komponen-komponen yang diperlukan dalam
membuat instrumen penilaian kinerja Dokter

Jurnal ARSI/Februari 2016 166


Jurnal Administrasi Rumah Sakit Volume 2 Nomor 2

Spesialis Obsgyn yang sesuai untuk RSIA Budi berperan dalam mempengaruhi kinerja melalui
Kemuliaan. Pada tahap ini pengumpulan data pemilihan indikator-indikator penilaian kinerja yang
dilakukandengan(1)wawancaramendalamkepada sesuai dengan jenis pekerjaan yang ada didalam
Informan Pertama, dan (2) studi kepustakaan. clinical privilege. Tujuan penilaian kinerja Dokter
Wawancara mendalam bersifat semiterstruktur Spesialis Obsgyn adalah untuk menilai dan menjaga
dimana Peneliti meminta pendapat dan ide-ide mutu pelayananan kesehatan yang sudah diberikan,
dari Informan Pertama dengan menggunakan serta mampu menilai beban kerja bagi Dokter
daftarpertanyaan. SpesialisObsgyn.
 Tahap Kedua: penyusunan rancangan model
instrumen penilaian kinerja Dokter Spesialis Tidak ada Informan yang berasal dari RSIA Budi
Obsgyn yang sesuai digunakan sebagai alat untuk Kemuliaan yang memberikan informasi bahwa
melakukan penilaian kinerja Dokter Spesialis tujuan dilakukan penilaian kinerja untuk kepentingan
Obsgyn di RSIA Budi Kemuliaan. Pembuatan pay for performance. Sedangkan Informan yang
rancangan model instrumen ini didapatkan berasal dari luar RSIA Budi Kemuliaan memiliki
melalui kesepakatan bersama diantara Dokter pendapat bahwa penilaian kinerja selain untuk
Spesialis Obsgyn dalam SMF Obsgyn RSIA perbaikan mutu pelayanan, juga untuk kepentingan
Budikemuliaan.Padatahapinipengumpulandata pay for performance. Metode yang sesuai untuk
dilakukan dengan Diskusi kelompok dipakai dalam menilai kinerja Dokter Spesialis
menggunakan Metode Nominal Group Technique Obsgyn. Informan yang berasal dari RSIA Budi
(NGT) untuk menentukan dan membangun Kemuliaan berpendapat penilaian kinerja dilakukan
kesepakatanmengenaindikatorkinerjakunciindividu tidak hanya oleh satu bagian tertentu dalam struktur
yang akan dipilih untuk penyusuanan rancangan rumah sakit tapi dilakukan berjenjang dan terintegrasi
model instrumen penilaian kinerja, dan Diskusi antara SMF dan Bagian Pelayanan Medik serta
Kelompok untuk menentukan bobot, standar, komite-komite yang sudah ada. Sumber data atau
kategori penilaian, skoring dan sumberdata informasi yang dapat digunakan dalam melakukan
penilaiankinerja. penilaiankinerjabisabersumberdaridataadministratif
 Tahap Ketiga: pemantapan model yang tengah dan survey kepuasan pelanggan serta komplain
dikembangkan dengan melakukan uji coba pasien. Dari hasil wawancara juga berhasil
terhadap instrumen penilaian kinerja yang telah dikumpulkan 33 indikator kinerja kunci individu
disepakati tersebut diatas dengan menggunakan (IKKI) yaitu:
instrumen penilaian kinerja yang sudah dirancang {1} JumlahSC
pada penelitian tahap kedua. Uji coba dan evluasi {2} TepatindikasiSC
ini dilakukan untuk membuktikan bahwa {3} Jumlah relaparotomi
instrumen penilaian kinerja tersebut dapat dengan {4} LOS histerektomitanpakomplikasi
tepat dan mudah menilai kinerja Dokter Spesialis {5} Jumlah cederaorgansaatoperasi
Obsgyn sehingga dapat diterapkan dalam {6} Kemampuanmenangani perlengketanjaringan
melakukan manajemen kinerja Dokter Spesialis ringan-sedang
Obsgynsecararutin diRSIABudiKemuliaan. {7} Respontimevisite
{8} Respontimekehadiranpraktekpoliklinik
{9} Respontimeoperasi cito
HASILDANPEMBAHASAN {10} KepatuhanterhadapSOP
{11} Ketepatan keputusanklinis yangdibuat
Pada penelitian tahap pertama didapatkan hasil {12} Jumlahtulisan/acarailmiah
melalui wawancara mendalam terhadap Informan {13} Jumlahtugaskepanitiaan
Pertama berupa kinerja dokter dipengaruhi terutama {14} Jumlahjasatindakandiluarjampraktek (jasa
oleh kompetensi dan keterampilan (pengaruh jaga)
langsung). Selain itu faktor desain pekerjaan masing- {15} Jumlahpelatihansesuaiprofesi
masing Dokter, yang terdapat dalam surat penugasan {16} Jumlahkegiatanilmiah
klinis dan kewenangan klinik/clinical previlege, juga {17} Jumlahkehadiranauditmedik

Jurnal ARSI/Februari 2016 167


Titi Setyorini,. Pengembangan Model Instrumen Penilaian Kinerja Dokter Spesialis Obsgyn Melalui Analisis Kinerja di Rumah Sehat Ibu dan
Jurnal Administrasi Rumah Sakit Volume
Anak Budi2Kemuliaan
Nomor 2

{18} Jumlahkehadiranrapatkoordinasi rumahsakit o Kelengkapanpengisianmedicalrecord{IKKIno


{19} Jumlahpasienpoliklinik 33}
{20} Jumlahpasien rawatinap o Ketepatanhasilpemeriksaan{IKKIno31}
{21} Jumlahpasienoperasi o KehadiranmorningreportbagiSpOGjagaonsite
{22} Jumlahpasien VK {IKKIno 27}
{23} Jumlahjagaoncall o Jumlah persalinan dengan bayi asfiksia {IKKIno
{23} Jumlahjagaoncall 26}
{24} Jumlahkehadirankegiatanlintas sektoral o Ketepatankeputusan klinis yangdibuat {IKKIno
{25} Jumlahkehadiranseminarprofesi 11}
{26} Jumlahpersalinan dengan bayi asfiksia o Jumlahpasienoperasi{IKKIno 21}
{27} Kehadiran morningreport bagiDokterjagaon o Jumlahpelatihansesuaiprofesi{IKKIno 14}
site o Respontimekehadiranpraktikdipoliklinik{IKKI
{28} Jumlahkegiatansosial no 8}
{29} Kemampuankomunikasi
{30} Kemampuanleadership Beberapa indikator yang penting bagi quality
{31} Ketepatan hasil pemeriksaan improvement, patient safety dan berkaitan dengan
{32} Kepatuhanterhadap aturanpatientsafety valueRSIABudiKemuliaantidaktermasukkedalam
{33} Kelengkapanpengisianmedical record IKKITerpilih.Indikatorpentingyangdapatmemberikan
gambaran secara utuh mengenai pelayanan medis
IKKI yang berhasil didapatkan sudah meliputi yang mengutamakan patient safety melalui aktivitas
dimensi yang ingin dinilai oleh Direktur RSIA Budi nyata dilapangan yaitu “jumlah kehadiran audit
Kemuliaan, yaitu bukti profesionalitas, behavior at medik”, “respon time operasi cito”, “jumlah cedera
risk, kesungguhan, disiplin dan kejujuran. Indikator organ sa t operasi”, “relaparotomi”, dan “tepat
yangpenilaiannyadapatmenggambarkan: indikasi sc” tidak terpilih dalam diskusi kelompok ini.
 Profesionalitas : ketepatan indikasi sc, ketepatan Bahkan “jumlah kehadiran audit medik” selain
hasil pemeriksaan, ketepatan keputusan klinis menggambarkan patient safety juga memberikan
yang dibuat, dan kelengkapan pengisian medical gambaran quality improvement, penegakan good
record. clinical governance dan kemampuan leadership dari
 Behavior at risk : jumah relaparotomi dan jumlah seorang Dokter Spesialis Obsgyn karena saat audit
cederaorgansaatoperasi. medik maternal Dokter Spesialis Obsgyn adalah
 Kesungguhan : jumlah pelatihan sesuai profesi, pemimpin Tim Dokter. Tidak terpilihnya indikator
jumlah kehadiran rapat koordinasi rumah sakit, “jumlah kehadiran audit medik” merupakan sesuatu
kepatuhan terhadap SOP, jumlah kehadiran audit yang sangat tidak terduga mengingat RSIA Budi
medik, kehadiran morning report bagi Dokter Kemuliaan selama ini telah melakukan audit medik
SpOGjagaonsite,dankepatuhanterhadapaturan secararutin.
patientsafety.
 Kedisiplinan: respon time visite, respon time Dari 8 IKKI Terpilih dalam penelitian ini terdapat
operasi cito, respon time kehadiran praktek beberapa indikator yang bersifat spesifik medis
poliklinik, kepatuhan terhadap SOP, jumlah spesialistis yaitu pada indikator “ketepatan hasil
kehadiran audit medik, kehadiran morning report pemeriksa n”, “jumlah persalinan dengan bayi
bagi Dokter SpOG jaga on site, kepatuhan asfiksia (Apgar ≤6)” dan “ketepatan keputusan klinis
terhadap aturan patient safety, dan kelengkapan yang dibuat”. Hal ini sudah sesuai saran dan contoh
pengisianmedicalrecord. dari The IOM (Institute of Medicine) dan The Joint
 Kejujuran:kelengkapanpengisianmedicalrecord. Commission bahwa indikator kinerja yang dipilih
sebaiknya memenuhi kriteria spesifik sesuai spesialisasi
Pada penelitian tahap kedua, hasil yang didapatkan dan atau prosedur spesifik spesialistis. Sedangkan
dari step 1 Metode NGT dalam penelitian ini adalah indikator “kelengkapan pengisian medical record”,
sebagaiberikut: “kehadiran morning report bagi SpOG jaga on site”
dan “respon time kehadiran praktik di poliklinik”

Jurnal ARSI/Februari 2016 168


Jurnal Administrasi Rumah Sakit Volume 2 Nomor 2

sudah sesuai dengan kebijakan Pemerintah dan “ketepatan hasil pemeriksa n” dan juga “ketepatan
kebijakanRumahSakit. keputusan klinis yang dibuat” sebaiknya
menggunakan data dari kasus-kasus yang diangkat
Kedelapan IKKI Terpilih secara keseluruhan sudah padaaudit medismaternalbaikitudatakasusmedical
bersifat: error/kejadian yang tidak diharapkan maupun kasus
 Specific (Spesifik) : berhubungan dengan near miss/nyaris cedera sebagai trigger sebelum
spesialisasi profesi yang ingin dinilai sehingga dilakukan pengambilandatadari rekammedis.
diharapkan dapat memberikan gambaran kinerja
DokterSpesialisObsgyn. Sehingga model instrumen penilaian kinerja Dokter
 Measurable (dapat diukur) : peserta diskusi Spesialis Obsgyn yang sesuai untuk RSIA Budi
memperkirakan bahwa setiap indikator memiliki Kemuliaanadalah sebagai berikut:
sumberdata yangdapat diaksesolehPenilai.
 Acceptable (dapat diterima) : karena proses MetodePenilaian: berjenjangdan terintegrasi
pemilihan IKKI melibatkan hampir seluruh TujuanPenilaian:
Dokter Spesialis Obsgyn yang nantinya akan  MenilaidanmenjagamutupelayananObsgyn
menjadi obyek penilaian dan sudah  Menilaibebankerja DokterSpesialisObsgyn
menggunakan metode diskusi kelompok yang SumberData:
valid (Metode NGT) untuk mencapai  Catatan administratif,dataauditmedikdan
kesepakatan IKKITerpilih. Hal ini menyebabkan datarekammedis
penerimaan terhadap IKKI Terpilih oleh hampir Catatan:
seluruh Dokter Spesialis Obsgyn yang bekerja di  Penilaianindikator1danindikator4 :
RSIABudi Kemuliaan.  Bila melebihi standar trigger dari data kasus
 Reasonable (masuk akal): karena proses KTD dan atau kasus near miss dari audit
merumuskan IKKI melibatkan Informan yang medis maka dilakukan penilaian kinerja
sangat memahami manajemen kinerja Dokter dengan menggunakan data rekam medis
Spesialis Obsgyn dan proses pemilihan IKKI dengan kategori penilaian sesuai dengan yang
melibatkan hampir seluruh Dokter Spesialis tercantumdalamformpenilaiankinerja
Obsgyn sehingga jenis IKKI Terpilih merupakan  Bila tidak melebihi standar trigger maka nilai
indikator yang dapat memberikan gambaran DokterSpesialisObsgynini adalah3(baik)
mengenai kinerja Dokter Spesialis Obsgyn di (ditampilkandalam gambar1).
lapangan dan terlebih lagi semua Dokter Spesialis
Obsgyn yang menjadi peserta diskusi KESIMPULANDANSARAN
menyepakati dinilai kinerjanya dengan
menggunakanIKKITerpilihtersebut. Kesimpulan
 Time-Framed (memiliki jangka waktu) : hampir
semuaIKKITerpilihmemilikijangkawaktuyang Dinamika diskusi kelompok dengan menggunakan
sama yaitu bisadinilai perbulan. Hanya satu IKKI Metode NGT dalam penelitian ini berhasil
yaitu “jumlah pelatihan sesuai profesi” yang merumuskan dan menyepakati 8 indikator kinerja
terpaksaharusdinilaipertahun.Sehinggapenilaian kunci individu untuk penilaian kinerja Dokter
IKKI “jumlah pelatihan sesuai profesi” bersifat Spesialis Obsgyn. Tujuh dari delapan IKKI Terpilih
akumulatifbilapenilaiandilakukanperbulan. sudah memenuhi hampir semua dimensi mutu
sehingga dapat digunakan untuk menilai kinerja
Pada penelitian tahap ketiga dilakukan evaluasi Dokter Spesialis Obsgyn yang berorientasi pada
terhadap kemudahan mengakses data bagi setiap pemantauan mutu dan perbaikan mutu pelayanan
indikator kinerja kuncu individu terpilih dan yang diberikan kepada pasien serta satu IKKI
didapatkan hasil bahwa indikator “kelengkapan menggambarkan beban kerja Dokter Spesialis
pengisian rekam medis” yang belum memiliki Obsgyn di kamar operasi. Dengan demikian dengan
ketersediaan data administratif sedangkan indikator kedelapan IKKI Terpilih diharapkan apa yang

Jurnal ARSI/Februari 2016 169


Titi Setyorini,. Pengembangan Model Instrumen Penilaian Kinerja Dokter Spesialis Obsgyn Melalui Analisis Kinerja di Rumah Sehat Ibu dan
Jurnal Administrasi Rumah Sakit Volume
Anak Budi2Kemuliaan
Nomor 2

menjadi tujuan penilaian kinerja Dokter Spesialis dokter penanggungjawab terhadap suatu
Obsgyn di RSIABudi Kemuliaan dapattercapai. ketidaklengkapan pengisianrekammedisdan
data dokter penanggungjawab kasus-kasus yang
Saran dibahasdikegiatanauditmedikbelum ada.

Penilaian kinerja Dokter Spesialis Obsgyn sebagai Sehingga diharapkan dalam proses pelaksanaannya,
bagian dari manajemen kinerja membutuhkan penilaian kinerja Dokter Spesialis Obsgyn dapat
dukungan dan komitmen yang kuat dari Pimpinan berjalan dengan lancar.
dan Manajemen Rumah Sakit karena penilaian
kinerja individu Dokter sedikit banyak terkait dengan DAFTARPUSTAKA
masalah etika profesi tergantung pada indikator
kinerja kunci individu yang dipilih. Dukungan Fried,B.,Fotler,D.,2008.HumanResourcesinHealthcare:ManagingforSuccess,Third
Edition,HealthAdministatorPress,Chicago
tersebut diwujudkan melalui pemberian payung Ilyas, Y., 2012. Kinerja, Cetakan Keempat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
hukumberupaKebijakanDirekturdalamhal: Indonesia,Depok
Kemenkes, 2008, Keputusan Menteri Kesehatan No 129/Menkes/SK/II/2008 Tentang
 Pemilihan dan pemberian tugas dan kewenangan StandarPelayananMinimalRumahSakit,Jakarta
yang jelas terhadap siapa yang menjadi Penilai PacificBusinessGrup on Health (PBGH),2005, AdvancingPhysicianPerformance
Measurement, Lumetra, _ at
dalam Penilaian Kinerja Dokter setiap spesialisasi www.pbgh.org/storage/document/../PBGHP3Report_09-01-05final.pdf
tertentu. (diunduh23Desember2014)
Rayburn, W., 2008, Obstetrics and Gynecology Clinics of North America, Elsevier Inc,
 Pembuatan standar prosedur operasional (SPO) theclinics.com,NewMexico
khusus untuk aktivitas yang diperlukan dalam Smalwood, P., 2006, Using the JCAHO’s Six Competencies to Evaluate MD
Performance, , at
penilaiankinerjadanmanajemen kinerjaDokter. htp:/www.hcpro.com/content.cfm?dp=HOM&conten_id=62362&publicat
 Pemberian hak mengakses data yang bersifat ion=3615&(diunduh3Januari2015)
Sutoto,_,SistemPenilaianKinerjaIndividu(Direktur,Dokter,Perawat,Apoteker),Komisi
rahasia kedokteran bagi Penilai terutama data Akreditasi Rumah Sakit, at htps:/es.scribd.com/mobile/doc/235792820
kasus-kasus medical error/kejadian tidak (diunduh,8September2014)
Thabrany,H.,2014,JaminanKesehatanNasional,PTRajagrafindoPersada,Jakarta
diharapkan (KTD) dan kasus-kasus near The Joint Commission (TJC), 2011, Standars BoosterPak for Focused Professional
miss/nyaris cedera yang dibahas dalam audit Practice Evaluation/Ongoing Professional Practice Evaluation
(FPPE/OPPE), Illinois at www. mc.vanderbilt.edu/../TJC520Booster%
medik. 20Pack%20FPPE-OPPE.pdf(diunduh5Januari2015)
 Penyediaan catatan administratif yang diperlukan White,K.,Griffith,J.,2010.TheWell-ManagedHealthcareOrganization,7thEdition,Health
AdministratorPress,Chicago
dalam melakukan penilaian kinerja. Dalam WHO,2007.PATH:PerformanceAssessmentToolforQualityImprovementinHospitals,
penelitian ini, data berupa catatan administratif atwww.euro.who.int/_data/assets/pdf_file(diunduh22November2013)

Jurnal ARSI/Februari 2016 170


Jurnal Administrasi Rumah Sakit Volume 2 Nomor 2

Gambar 1.

Jurnal ARSI/Februari 2016 171

Anda mungkin juga menyukai