Titi Setyorini
Program Pasca Sarjana Kajian Administrasi Rumah Sakit Indonesia
Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model Instrumen Penilaian Kinerja Dokter Spesialis
Obsgyn melalui Analisis Kinerja yang sesuai untuk RSIA Budi Kemuliaan. Penelitian ini bersifat deskriptif
dengan metode dan analisis kualitatif. Penelitian ini melibatkan Dokter Spesialis Obsgyn dan stakeholder
yang terlibat dalam manajemen kinerja Dokter Spesialis Obsgyn di RSIA Budi Kemuliaan. Penelitian ini
berhasil mengembangkan metode penyusunan instrumen penilaian kinerja yang valid yaitu dengan
menggunakan Metode Nominal Group Technique. Sehingga didapatkan Form Penilaian Kinerja Dokter
Spesialis Obsgyn, yang berisi 8 indikator kinerja kunci individu berbasis kompetensi dan diklasifikasikan
sesuai dengan kerangka kerja kompetensi dari JCAHO, lengkap dengan standar, bobot, kriteria penilaian
dan skoring untuk setiap indikator tersebut, yang sesuai untuk RSIA Budi Kemuliaan
Kata kunci: Metode Nominal Group Technique; instrumen penilaian kinerja individu; indikator kinerja
kunci individu.
ABSTRACT
The purpose of this studyis to develop an instrument that appropriate to measured Obstetrician and
Gynecologist performance in Budi Kemuliaan Hospital through Performance Analysis. Descriptive study
with qualitative method aims to constructed a Performance Appraisal’s Instrument. A convenience
Informan of Obstetrician and Gynecologists and stakeholders in Budi Kemuliaan Hospital participated in
this study. This study successfully developed a valid method to constructed a Performance Appraisal’s
Instrument in Budi Kemuliaan Hospital by using Nominal Group Technique Method. A performance
appraisal’s instrument contains 8 (eight) specific measurable criteria for Obstetrician and Gynecologists
using the JCAHO’s six competencies to evaluated Medical Doctors performance that suitable for Budi
Kemuliaan Hospital, with standards each specific measurable criteria and scoring categories.
Keywords : Nominal Group Technique Method; a performance appraisal’s instrument; specific measurable
criteria.
PENDAHULUAN (Whiteetal,2010),sehinggamutupelayanankesehatan
yang diberikan rumah sakit sangat tergantung
Dokter di suatu rumah sakit merupakan pemimpin pada mutu pelayanan medis yang diberikan oleh
bagi setiap pelayanan yang diberikan kepada pasien seorang dokter yang bekerja di rumah sakit tersebut.
1. Patient care: seorang dokter harus koordinasi antar level pelayanan, contoh ketepatan
mempertimbangkan pelayanan yang penuh kasih utilisasitransfusidarah,
sayang, tepat dan efektif dalam memberikan
pelayanan yang berorientasi kepada pasien baik DalamStandarsBoosterPak yangdikeluarkanTheJoint
yang bersifat promotif, preventif , kuratif maupun Commission (TJC, 2011) diterangkan elemen-elemen
diakhirkehidupannya.Penilaianterhadapmasing- kinerja yang bisa dijadikan dasar pembuatan instrumen
masingelemendiantaranya: penilaian kinerja dokter berdasarkan 6 kerangka kerja
Kasih sayang: kemampuan berkomunikasi, kompetensidoktertersebutdiatas,diantaranya:
contohpemberianinformedconsent Kriteriapenilaiankinerjaharusrealistisdan berdasarkan
Ketepatan pelayanan: berhubungan dengan padaevidencebased(contoh:operasikembali,tingkat
prosespelayanandiantaranyatepatdiagnosa,tepat infeksipascaoperasi)
pemberian obat, dan lain-lain, contoh pemberian Adanyatrigger/pemicuyangmenunjukkanpenilaian
angiotensin converting enzyme inhibitors pada kinerja perlu segera dilakukan. Pemicu adalah hasil
pasienpulangdengangagaljantung kerjayangtidakdiharapkansepertiadanyapeningkatan
Efektif:berhubungandenganoutcomepelayanan, angkakejadianyangtidakdiharapkan(KTD),sentinel
contohangkakematian event,peningkatanangkakejadianinfeksinosokomial,
2. Medical/clinical knowledge: seorang dokter harus peningkatan average lengths of stay, readmission
memiliki pengetahuan tentang biomedik, klinik dan untuk penyakit atau masalah yang sama, jumlah
ilmu sosial lainnya yang diperlukan untuk upaya penggunaanalatpenunjangdiagnostikdanterapiyang
mengembangkan dan menerapkan pengetahuan- tidak diperlukan, tidak mengikuti panduan praktik
pengetahuan tersebut dalam memberikan pelayanan klinik, clinical pathway dan juga standar prosedur
kepada pasien dan atau dalam memberikan edukasi operasional yangtelahditetapkan,peningkatanangka
kepadapasien danmasyarakat. Melakukan penilaian kejadianreturntosurgery,danlain-lain.
elemen ini pada dokter yang telah mendapatkan Kriteria penilaian kinerja harus didasarkan pada
sertifikatbukanlahhalyangmudah. spesialisasidanatauprosedurspesifikdanobyektif
3. Practice based learning and improvement: seorang Kriteria“zero”:
dokter harus bisa menggunakan bukti-bukti ilmiah o TidakadareturnstotheOR
danmetodologi ilmiah dalammelakukaninvestigasi, o Tidakadakomplikasi
evaluasidanmeningkatkanpelayananyangdiberikan. o Tidakadakomplainpasien
Melakukan penilaian elemeninijugasangatsulitdan o Tidakadainfeksi
harus memiliki kesesuaian dengan masing-masing
spesialisasikedokteran. Terdapat 7 (tujuh) elemen atau tahap yang dapat
4. Interpersonal and communication skills: seorang dilakukandalammeningkatkandanmempertahankan
dokter harus memiliki kemampuan komunikasi quality improvement (perbaikan kualitas) dan juga
terapeutik. Penilaian terhadap elemen ini dilakukan program patient safety dalam bidang obstetri dan
melalui survey kepuasan pelanggan atau pasien dan ginekologi. Ketujuh tahap ini merupakan bagian dari
surveyterhadapstaflainnyadirumahsakit. Quality Improvement in Women’s Health Care yang
5. Profesionalism:seorangdokterdiharapkanmenunjukkan dipublikasikan dalam ACOG (American College of
perilaku yang mencerminkankomitmen terhadapsuatu Obstetricians and Gynecologists) (Gambone, 2008,
pengembanganprofesionalitas,etika,sensitifitasterhadap dalamRayburn,2008).
perbedaan, dan tanggung jawab terhadap pasien,
profesikedokteran yangdimilikinyadanmasyarakat. 7 (tujuh) tahap perbaikan kualitas dari ACOG adalah
Penilaian terhadap elemen ini dilakukan melalui sebagaiberikut:
adanyakejadianpelanggarankodeetikkedokteran. GettingOrganizaed
6. System-based practice: seorang dokter diharapkan IdentifyingPriorities
memiliki pemahaman tentang sistem pelayanan MeasuringPerformance
kesehatan merupakan bagian dari sistem kesehatan. o SelectQualityIndicators
Penilaian terhadap elemen ini dilakukan melalui o EstablishStandards
penilaian terhadap kerjasama tim, kemampuan o GatherandAnalyzeData
IdentifiyingOpportunitiesforImprovement JumlahtindakanSectioCesaria
IdentifyingBreachesoftheStandardofCare
Taking Action and Making Changes for Dalam menetapkan standar penilaian kinerja,
Improvement Kementerian Kesehatan melalui Peraturan Menteri
OngoingMonitoringofResults Kesehatan No 129 tahun 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal telah menetapkan beberapa
Gambone(2008, dalamRayburn, 2008)menyatakan standar bagi pelayanan yang berhubungan dengan
bahwa indikator penilaian kinerja berbasis kualitas spesialisasiobstetridanginekologiyaitu:(Permenkes,
meliputimedicalevent,prosedurmedisatautesmedis, 2008)
penegakan diagnosa, atau suatu outcome dari Kejadian kematian ibu karena persalinan akibat
pelayanan yang dinilai penting. The IOM (Institute of perdarahan(≤1%),pre klampsi≤30%dansepsis
Medicine) menyarankan agar indikator kinerja kunci ≤ 0,2%.
yang dipilih memenuhi kriteria “SMART” yaitu Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria ≤
specific, measurable, acceptable, reasonable dan 20%
time-framed (Gambone, 2008, dalam Rayburn, Pemberian pelayanan persalinan dengan tindakan
2008). operasi dilakukan oleh Dokter SpOG, Dokter
SpAdanDokterSpAn.
Berikut beberapa contoh IKKI yang dapat dipakai Rata-rata pasien yang kembali ke perawatan
untuk merumuskan instrumen penilaian kinerja intensifdengan kasus yangsama< 72jam :≤3%
Dokter Spesialis Obsgyn : (TJC, 2011; Sutoto,_; Waktutungguoperasielektif:≤ 2hari
WHO,2007) Kejadiankematiandimejaoperasi: <1%
Penilaiankinerjaumum: Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda
o Kelengkapanpengisianrekammedis asing/lain pada tubuh pasien setelah operasi :
o Tidak menggunakan singkatan dalam 100%
penulisanrekammedis
o ALOS Indikator standar pelayanan minimal dalam
o Terapisesuai formularium Permenkes tersebut diatas digunakan untuk menilai
o Jumlahdantipetindakanmedisyangdilakukan kinerja rumah sakit. Indikator kinerja rumah sakit
o Re-operasi dapat dijadikan dasar pemilihan IKKI bagi SDM
o Readmissionuntukpenyakityangsamadalam rumah sakit terutama dokter bila rumah sakit tersebut
7 hari menganut metode penilaian kinerja MBO. Setiap
o Kembalike ICU< 72jam rumah sakit dapat mengembangkan instrumen
o Kejadianinfeksinosokomial penilaiankinerjaspesifikbagidokterdenganmengacu
o Konsul ke spesialis lainnya dilakukan atas kepada standar-standar yang telah ditetapkan diatas
indikasi yangtepat serta disesuaikan dengan visi dan misi organisasi
o Jumlahkasusdirujuk rumahsakitnya.
o Morbidity
o Mortalitydalam24jamdan48jam METODOLOGI PENELITIAN
o Komplaindan kepuasanpasien
o Berperilakusecaraprofesional Penelitianinibersifatdeskriptifdenganmenggunakan
Penilaiankinerjaspesifik: analisis penelitian kualitatif. Penelitian ini dibagi
o Ginekologi: menjadi3tahapan, yaitu :
Penggunaan terapi konservatif sebelum Tahap Pertama : melakukan identifikasi faktor-faktor
tindakanhisterektomi yang berpengaruh langsung terhadap kinerja Dokter
Kerusakan ureteral atau visceral selama Spesialis Obsgyn, identifikasi indikator kinerja kunci
operasi individu yang sesuai dengan 6 kerangka kerja
Jumah LOS setelahhisterektomi >4hari kompetensi dari JCAHO, serta identifikasi terhadap
o Obstetri: komponen-komponen yang diperlukan dalam
membuat instrumen penilaian kinerja Dokter
Spesialis Obsgyn yang sesuai untuk RSIA Budi berperan dalam mempengaruhi kinerja melalui
Kemuliaan. Pada tahap ini pengumpulan data pemilihan indikator-indikator penilaian kinerja yang
dilakukandengan(1)wawancaramendalamkepada sesuai dengan jenis pekerjaan yang ada didalam
Informan Pertama, dan (2) studi kepustakaan. clinical privilege. Tujuan penilaian kinerja Dokter
Wawancara mendalam bersifat semiterstruktur Spesialis Obsgyn adalah untuk menilai dan menjaga
dimana Peneliti meminta pendapat dan ide-ide mutu pelayananan kesehatan yang sudah diberikan,
dari Informan Pertama dengan menggunakan serta mampu menilai beban kerja bagi Dokter
daftarpertanyaan. SpesialisObsgyn.
Tahap Kedua: penyusunan rancangan model
instrumen penilaian kinerja Dokter Spesialis Tidak ada Informan yang berasal dari RSIA Budi
Obsgyn yang sesuai digunakan sebagai alat untuk Kemuliaan yang memberikan informasi bahwa
melakukan penilaian kinerja Dokter Spesialis tujuan dilakukan penilaian kinerja untuk kepentingan
Obsgyn di RSIA Budi Kemuliaan. Pembuatan pay for performance. Sedangkan Informan yang
rancangan model instrumen ini didapatkan berasal dari luar RSIA Budi Kemuliaan memiliki
melalui kesepakatan bersama diantara Dokter pendapat bahwa penilaian kinerja selain untuk
Spesialis Obsgyn dalam SMF Obsgyn RSIA perbaikan mutu pelayanan, juga untuk kepentingan
Budikemuliaan.Padatahapinipengumpulandata pay for performance. Metode yang sesuai untuk
dilakukan dengan Diskusi kelompok dipakai dalam menilai kinerja Dokter Spesialis
menggunakan Metode Nominal Group Technique Obsgyn. Informan yang berasal dari RSIA Budi
(NGT) untuk menentukan dan membangun Kemuliaan berpendapat penilaian kinerja dilakukan
kesepakatanmengenaindikatorkinerjakunciindividu tidak hanya oleh satu bagian tertentu dalam struktur
yang akan dipilih untuk penyusuanan rancangan rumah sakit tapi dilakukan berjenjang dan terintegrasi
model instrumen penilaian kinerja, dan Diskusi antara SMF dan Bagian Pelayanan Medik serta
Kelompok untuk menentukan bobot, standar, komite-komite yang sudah ada. Sumber data atau
kategori penilaian, skoring dan sumberdata informasi yang dapat digunakan dalam melakukan
penilaiankinerja. penilaiankinerjabisabersumberdaridataadministratif
Tahap Ketiga: pemantapan model yang tengah dan survey kepuasan pelanggan serta komplain
dikembangkan dengan melakukan uji coba pasien. Dari hasil wawancara juga berhasil
terhadap instrumen penilaian kinerja yang telah dikumpulkan 33 indikator kinerja kunci individu
disepakati tersebut diatas dengan menggunakan (IKKI) yaitu:
instrumen penilaian kinerja yang sudah dirancang {1} JumlahSC
pada penelitian tahap kedua. Uji coba dan evluasi {2} TepatindikasiSC
ini dilakukan untuk membuktikan bahwa {3} Jumlah relaparotomi
instrumen penilaian kinerja tersebut dapat dengan {4} LOS histerektomitanpakomplikasi
tepat dan mudah menilai kinerja Dokter Spesialis {5} Jumlah cederaorgansaatoperasi
Obsgyn sehingga dapat diterapkan dalam {6} Kemampuanmenangani perlengketanjaringan
melakukan manajemen kinerja Dokter Spesialis ringan-sedang
Obsgynsecararutin diRSIABudiKemuliaan. {7} Respontimevisite
{8} Respontimekehadiranpraktekpoliklinik
{9} Respontimeoperasi cito
HASILDANPEMBAHASAN {10} KepatuhanterhadapSOP
{11} Ketepatan keputusanklinis yangdibuat
Pada penelitian tahap pertama didapatkan hasil {12} Jumlahtulisan/acarailmiah
melalui wawancara mendalam terhadap Informan {13} Jumlahtugaskepanitiaan
Pertama berupa kinerja dokter dipengaruhi terutama {14} Jumlahjasatindakandiluarjampraktek (jasa
oleh kompetensi dan keterampilan (pengaruh jaga)
langsung). Selain itu faktor desain pekerjaan masing- {15} Jumlahpelatihansesuaiprofesi
masing Dokter, yang terdapat dalam surat penugasan {16} Jumlahkegiatanilmiah
klinis dan kewenangan klinik/clinical previlege, juga {17} Jumlahkehadiranauditmedik
sudah sesuai dengan kebijakan Pemerintah dan “ketepatan hasil pemeriksa n” dan juga “ketepatan
kebijakanRumahSakit. keputusan klinis yang dibuat” sebaiknya
menggunakan data dari kasus-kasus yang diangkat
Kedelapan IKKI Terpilih secara keseluruhan sudah padaaudit medismaternalbaikitudatakasusmedical
bersifat: error/kejadian yang tidak diharapkan maupun kasus
Specific (Spesifik) : berhubungan dengan near miss/nyaris cedera sebagai trigger sebelum
spesialisasi profesi yang ingin dinilai sehingga dilakukan pengambilandatadari rekammedis.
diharapkan dapat memberikan gambaran kinerja
DokterSpesialisObsgyn. Sehingga model instrumen penilaian kinerja Dokter
Measurable (dapat diukur) : peserta diskusi Spesialis Obsgyn yang sesuai untuk RSIA Budi
memperkirakan bahwa setiap indikator memiliki Kemuliaanadalah sebagai berikut:
sumberdata yangdapat diaksesolehPenilai.
Acceptable (dapat diterima) : karena proses MetodePenilaian: berjenjangdan terintegrasi
pemilihan IKKI melibatkan hampir seluruh TujuanPenilaian:
Dokter Spesialis Obsgyn yang nantinya akan MenilaidanmenjagamutupelayananObsgyn
menjadi obyek penilaian dan sudah Menilaibebankerja DokterSpesialisObsgyn
menggunakan metode diskusi kelompok yang SumberData:
valid (Metode NGT) untuk mencapai Catatan administratif,dataauditmedikdan
kesepakatan IKKITerpilih. Hal ini menyebabkan datarekammedis
penerimaan terhadap IKKI Terpilih oleh hampir Catatan:
seluruh Dokter Spesialis Obsgyn yang bekerja di Penilaianindikator1danindikator4 :
RSIABudi Kemuliaan. Bila melebihi standar trigger dari data kasus
Reasonable (masuk akal): karena proses KTD dan atau kasus near miss dari audit
merumuskan IKKI melibatkan Informan yang medis maka dilakukan penilaian kinerja
sangat memahami manajemen kinerja Dokter dengan menggunakan data rekam medis
Spesialis Obsgyn dan proses pemilihan IKKI dengan kategori penilaian sesuai dengan yang
melibatkan hampir seluruh Dokter Spesialis tercantumdalamformpenilaiankinerja
Obsgyn sehingga jenis IKKI Terpilih merupakan Bila tidak melebihi standar trigger maka nilai
indikator yang dapat memberikan gambaran DokterSpesialisObsgynini adalah3(baik)
mengenai kinerja Dokter Spesialis Obsgyn di (ditampilkandalam gambar1).
lapangan dan terlebih lagi semua Dokter Spesialis
Obsgyn yang menjadi peserta diskusi KESIMPULANDANSARAN
menyepakati dinilai kinerjanya dengan
menggunakanIKKITerpilihtersebut. Kesimpulan
Time-Framed (memiliki jangka waktu) : hampir
semuaIKKITerpilihmemilikijangkawaktuyang Dinamika diskusi kelompok dengan menggunakan
sama yaitu bisadinilai perbulan. Hanya satu IKKI Metode NGT dalam penelitian ini berhasil
yaitu “jumlah pelatihan sesuai profesi” yang merumuskan dan menyepakati 8 indikator kinerja
terpaksaharusdinilaipertahun.Sehinggapenilaian kunci individu untuk penilaian kinerja Dokter
IKKI “jumlah pelatihan sesuai profesi” bersifat Spesialis Obsgyn. Tujuh dari delapan IKKI Terpilih
akumulatifbilapenilaiandilakukanperbulan. sudah memenuhi hampir semua dimensi mutu
sehingga dapat digunakan untuk menilai kinerja
Pada penelitian tahap ketiga dilakukan evaluasi Dokter Spesialis Obsgyn yang berorientasi pada
terhadap kemudahan mengakses data bagi setiap pemantauan mutu dan perbaikan mutu pelayanan
indikator kinerja kuncu individu terpilih dan yang diberikan kepada pasien serta satu IKKI
didapatkan hasil bahwa indikator “kelengkapan menggambarkan beban kerja Dokter Spesialis
pengisian rekam medis” yang belum memiliki Obsgyn di kamar operasi. Dengan demikian dengan
ketersediaan data administratif sedangkan indikator kedelapan IKKI Terpilih diharapkan apa yang
menjadi tujuan penilaian kinerja Dokter Spesialis dokter penanggungjawab terhadap suatu
Obsgyn di RSIABudi Kemuliaan dapattercapai. ketidaklengkapan pengisianrekammedisdan
data dokter penanggungjawab kasus-kasus yang
Saran dibahasdikegiatanauditmedikbelum ada.
Penilaian kinerja Dokter Spesialis Obsgyn sebagai Sehingga diharapkan dalam proses pelaksanaannya,
bagian dari manajemen kinerja membutuhkan penilaian kinerja Dokter Spesialis Obsgyn dapat
dukungan dan komitmen yang kuat dari Pimpinan berjalan dengan lancar.
dan Manajemen Rumah Sakit karena penilaian
kinerja individu Dokter sedikit banyak terkait dengan DAFTARPUSTAKA
masalah etika profesi tergantung pada indikator
kinerja kunci individu yang dipilih. Dukungan Fried,B.,Fotler,D.,2008.HumanResourcesinHealthcare:ManagingforSuccess,Third
Edition,HealthAdministatorPress,Chicago
tersebut diwujudkan melalui pemberian payung Ilyas, Y., 2012. Kinerja, Cetakan Keempat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
hukumberupaKebijakanDirekturdalamhal: Indonesia,Depok
Kemenkes, 2008, Keputusan Menteri Kesehatan No 129/Menkes/SK/II/2008 Tentang
Pemilihan dan pemberian tugas dan kewenangan StandarPelayananMinimalRumahSakit,Jakarta
yang jelas terhadap siapa yang menjadi Penilai PacificBusinessGrup on Health (PBGH),2005, AdvancingPhysicianPerformance
Measurement, Lumetra, _ at
dalam Penilaian Kinerja Dokter setiap spesialisasi www.pbgh.org/storage/document/../PBGHP3Report_09-01-05final.pdf
tertentu. (diunduh23Desember2014)
Rayburn, W., 2008, Obstetrics and Gynecology Clinics of North America, Elsevier Inc,
Pembuatan standar prosedur operasional (SPO) theclinics.com,NewMexico
khusus untuk aktivitas yang diperlukan dalam Smalwood, P., 2006, Using the JCAHO’s Six Competencies to Evaluate MD
Performance, , at
penilaiankinerjadanmanajemen kinerjaDokter. htp:/www.hcpro.com/content.cfm?dp=HOM&conten_id=62362&publicat
Pemberian hak mengakses data yang bersifat ion=3615&(diunduh3Januari2015)
Sutoto,_,SistemPenilaianKinerjaIndividu(Direktur,Dokter,Perawat,Apoteker),Komisi
rahasia kedokteran bagi Penilai terutama data Akreditasi Rumah Sakit, at htps:/es.scribd.com/mobile/doc/235792820
kasus-kasus medical error/kejadian tidak (diunduh,8September2014)
Thabrany,H.,2014,JaminanKesehatanNasional,PTRajagrafindoPersada,Jakarta
diharapkan (KTD) dan kasus-kasus near The Joint Commission (TJC), 2011, Standars BoosterPak for Focused Professional
miss/nyaris cedera yang dibahas dalam audit Practice Evaluation/Ongoing Professional Practice Evaluation
(FPPE/OPPE), Illinois at www. mc.vanderbilt.edu/../TJC520Booster%
medik. 20Pack%20FPPE-OPPE.pdf(diunduh5Januari2015)
Penyediaan catatan administratif yang diperlukan White,K.,Griffith,J.,2010.TheWell-ManagedHealthcareOrganization,7thEdition,Health
AdministratorPress,Chicago
dalam melakukan penilaian kinerja. Dalam WHO,2007.PATH:PerformanceAssessmentToolforQualityImprovementinHospitals,
penelitian ini, data berupa catatan administratif atwww.euro.who.int/_data/assets/pdf_file(diunduh22November2013)
Gambar 1.