Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN DERMATITIS ATOPI

INCLUDEPICT
URE No. : 440/ /SOP-
"http://1.bp.blo Dokumen KLINIS/35.07.103.106/2017
gspot.com/- No. Revisi :1
P8PgIqachB4/ Tanggal
: 1 Juli 2017
UQNSrzeyEpI/ Terbit
AAAAAAAACZ
8/2QPBbrCGF
3o/s1600/Logo
-Pemkab-
Malang+hitam S
+putih.jpg" \* O
MERGEFORM P
ATINET
Halaman : 1/2

UPT
dr. T Prayitno Notohusodo
Puskesmas
NIP. 195212181989031006
Turen
1. Pengertian Dermatitis Atopik (DA) adalah peradangan kulit berulang dan kronis dengan disertai gatal.
Pada umumnya terjadi selama masa bayi dan anak-anak dan sering berhubungan
dengan peningkatan kadar IgE dalam serum serta riwayat atopi pada keluarga atau
penderita.
Sinonim dari penyakit ini adalah eczema atopik, eczema konstitusional, eczema fleksural,
neurodermatitis diseminata, prurigo Besnier
2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah penatalaksanaan dermatitis atopi.
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Turen Nomor: 440/26/KEP/35.07.103.018/2017 tentang
Kebijakan Layanan Klinis di Puskesmas Turen
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan no 514 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur 1. Penatalaksanaan dilakukan dengan modifikasi gaya hidup, yaitu:
a. Menemukan faktor risiko
b. Menghindari bahan-bahan yang bersifat iritan termasuk pakaian sepert
wol atau bahan sintetik
c. Memakai sabun dengan pH netral dan mengandung pelembab
d. Menjaga kebersihan bahan pakaian
e. Menghindari pemakaian bahan kimia tambahan
f. Membilas badan segera setelah selesai berenang untuk menghindari
kontak klorin yang terlalu lama
g. Menghindari stress psikis
h. Menghindari bahan pakaian terlalu tebal, ketat, kotor
i. Pada bayi, menjaga kebersihan di daerah popok, iritasi oleh kencing
atau feses, dan hindari pemakaian bahan-bahan medicatedbaby oil
j. Menghindari pembersih yang mengandung antibakteri karena
menginduksi resistensi

PENATALAKSANAAN DERMATITIS KONTAK ALERGIK


No. : 440/ /SOP-
Dokumen KLINIS/35.07.103.018/2017
UPT S No. Revisi :1 dr. T Prayitno Notohusodo
Puskesmas O
Tanggal
Turen P : 1 Juli 2017
terbit
Halaman : 2/2
2. Untuk mengatasi keluhan, farmakoterapi diberikan dengan:
a. Topikal (2x sehari)
i. Pada lesi di kulit kepala, diberikan kortikosteroid topikal, seperti:
Desonid krim 0.05% (catatan: bila tidak tersedia dapat digunakan
fluosinolon asetonidkrim 0.025%) selama maksimal 2 minggu.
ii. Pada kasus dengan manifestasi klinis likenifikasi dan
hiperpigmentasi, dapat diberikan golongan betametason valerat
krim 0.1% atau mometason furoat krim 0.1%).
iii. Pada kasus infeksi sekunder, perlu dipertimbangkan pemberian
antibiotik topikal atau sistemik bila lesi meluas.
b. Oral sistemik
i. Antihistamin sedatif yaitu: hidroksisin (2 x 1 tablet) selama
maksimal 2 minggu, atau
Loratadine 1x10 mg/ hari atau antihistamin non sedatif lainnya selama maksimal 2
minggu
6.Diagram Alir
7. Unit Terkait UGD, Rawat inap, KIA, Kaber, BP, Gizi, Kesling, Poli Umum, Poli Lansia, MTBS, KIA
1. Rekam Historis Perubahan

Tanggal mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
1 SK Kepala UPTD Puskesmas Turen SK Kepala UPT Puskesmas Turen Nomor: 1 Jui 2017
Nomor 440/26/KEP/35.07.103.018/2017 tentang
440/03/SK/35.07.103.018/2015 Kebijakan Layanan Klinis di Puskesmas
tentang Penyelenggaraan Upaya Turen
Kesehatan Perorangan di Puskesmas
Turen
2 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Keputusan Menteri Kesehatan no 514 1 Juli 2017
Indonesia Nomor 5 tentang Panduan tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis
Praktik Klinis Dokter di Fasilitan Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Pelayanan Kesehatan Primer, 2014. Kesehatan Tingkat Pertama

Anda mungkin juga menyukai