Makalah On Progress
Makalah On Progress
Kinerja sistem penyimpanan barang bergantung pada beberapa karakteristik internal dan
eksternal. Karakteristik internal meliputi: (1) kapasitas penyimpanan; (2) kemudahan akses
ke lokasi penyimpanan; (3) kompleksitas struktur internal; dan (4) dan tingkat teknologi
informasi. Sedangkan karateristik eksternal seperti jenis produk, jumlah produk, jumlah
persediaan untuk disimpan, dan tipe aliran barang masuk dan keluar. Besarnya variansi jenis
dan jumlah produk yang dipesan dapat menimbulkan perbedaan kebutuhan bahan baku antara
satu pesanan dengan pesanan lainnya. Kondisi ketidakpastian ini memicu
timbulnya masalah lain, yaitu lamanya kontrak pemesanan bisa disepakati, seperti tidak
sesuainya desain pesanan yang dihasilkan dengan yang diminta pelanggan
dan terjadinya keterlambatan dalam pemenuhan pesanan (Azmi et al, 2010).
Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Menjelaskan Layout mesin yang berada di Unit tower Bukaka Teknik Utama.
2. Menjelaskan Proses Manufaktur yang dilakukan di Unit tower Bukaka Teknik Utama.
1.2. Batasan Masalah :
Batasan masalah dari makalah ini adalah:
BAB 2 ISI
2.1. Layout pabrik Unit tower
2.1.1. Layout workshop A
Spesifikasi
No. Nama Mesin
Jenis Mesin Material
1 MAN BS 05 Cutting Besi Siku L<250 , T<25 mm
2 MAN BS 04 Cutting Besi Siku L<250 , T<25 mm
3 CS 04 Cutting Besi Siku L<80 , T<8 mm
4 CS 02 Cutting Besi Siku L<80 , T<8 mm
5 ST 02 Stamping Besi Siku L<80 , T<8 mm
6 ST 03 Stamping Besi Siku L<80 , T<8 mm
7 CP 02 Punching Besi Siku L<80 , T<8 mm
8 CP 03 Punching Besi Siku L<80 , T<8 mm
9 CP 04 Punching Besi Siku L<80 , T<8 mm
10 CP 05 Punching Besi Siku L<80 , T<8 mm
11 CL 01 Clipping Besi Siku L<80 , T<8 mm
12 CL 02 Clipping Besi Siku L<80 , T<8 mm
13 CL 03 Clipping Besi Siku L<80 , T<8 mm
14 CL 04 Clipping Besi Siku L<100 , T<8 mm
15 CL 07 Clipping Besi Siku L<100 , T<8 mm
16 Drill SPM Drilling Besi Siku L<100 , T<8 mm
17 Drill Drilling Besi Siku L<100 , T<8 mm
18 MAN GC Chamfering Besi Siku L<100 , T<8 mm
19 MAN BEND Bending Besi Siku L<80 , T<8 mm
20 SMAW & TIG Welding Besi Siku L<100 , T<8 mm
Spesifikasi
No. Nama Mesin
Jenis Mesin Material
1 BU 01 Turning Round Bar
2 BU 02 Turning Round Bar
3 BU 03 Turning Round Bar
4 BU 05 Turning Round Bar
5 RT 01 Thread Round Bar
6 FR 01 Milling Plat & Besi Siku
7 SMAW & TIG welding Plat & Besi Siku & Round Bar
Spesifikasi
No. Nama Mesin
Jenis Mesin Material
1 CNC L01 Stamping, Holing, Cutting Besi Siku L<175, T<12 mm
2 CNC L02 Stamping, Holing, Cutting Besi Siku L<175, T<12 mm
3 CNC L03 Stamping, Holing, Cutting Besi Siku L<175, T<12 mm
4 CNC L04 Stamping, Holing, Cutting Besi Siku L<175, T<12 mm
5 CNC LO7 Stamping, Holing, Cutting Besi Siku L<175, T<12 mm
6 CNC L08 Stamping, Holing, Cutting Besi Siku L<175, T<12 mm
Spesifikasi
No. Nama Mesin
Jenis Mesin Jenis Material
1 CNC L05 Stamping, Holing, Cutting Besi Siku L<175, T<12 mm
2 CNC L06 Stamping, Holing, Cutting Besi Siku L<175, T<12 mm
3 CNC L09 Stamping, Holing, Cutting Besi Siku L<175, T<12 mm
4 CH 01
Spesifikasi
No. Nama Mesin
Jenis Mesin Material
1 CNC GC 01 Cutting Plat 5<T<40 mm
2 CNC GC 02 Cutting Plat 5<T<40 mm
3 MAN GC Cutting Plat 5<T<40 mm
4 CNC PC 01 Cutting Plat T<60 mm
5 CNC PC 02 Cutting Plat T<60 mm
6 RD 02 Drilling Plat 1650x1000x80 , Dia 12-50 mm
7 RD 03 Drilling Plat 1650x1000x80 , Dia 12-50 mm
8 CNC RD 01 Drilling Plat 1650x1000x80 , Dia 12-50 mm
9 CS 08 Cutting Plat
10 CS 05 Cutting Plat
11 CNC HO 01 Holing & Stamping Plat 775x1000, 5<T<12, Dia 25 mm
12 CNC HO 02 Holing & Stamping Plat 775x1000, 5<T<12, Dia 25 mm
13 CP 01 Puncing Plat
14 CP 10 Puncing Plat
15 CP 11 Puncing Plat
16 CP 14 Puncing Plat
17 CP 07 Puncing Plat
18 CS 05 Cutting Plat T<13 mm
19 CS 06 Cutting Plat T<13 mm
20 CS 08 Cutting Plat T<13 mm
21 PS 02 Cutting Plat T<13 mm
22 BD 03 Bending Plat T<13 mm
23 MAN ST 02 Stamping Plat T<13 mm
24 APA-45 Plat
C. Shear Cutting
Mesin gunting hidrolik menggunakan tenaga power supply tenaga hidrolik.
Tenaga hidrolik yang dihasilkan untuk memotong adalah pompa hidraulik yang
digerakkan oleh motor listrik. Mesin gunting hidraulik ini dilengkapi dengan
program pada panel box control hidraulik. Dengan program hidraulik ini pelayanan
untuk operasional mesin potong menjadi lebih sederhana. Kemampuan
menggunting atau memotong pelat dengan mesin hidrolik ini sampai mencapai
ketebalan pelat 20 mm. Prinsip kerja mesin hidrolik ini sama dengan mesin gulotine
umumnya. Hanya penekan yang digunakan pada mesin ini menggunakan actuator
kerja ganda (double acting) dengan silinder sebanyak dua buah.
Actuator ini diletakkan di kiri dan kanan mesin yang berhubungan langsung
dengan pisau atas. Stopper yang digunakan juga stopper yang digerakkan secara
hidraulik. Jumlah stoppernya lebih banyak dari actuator potong. Jumlah actuator ini
disusun diantara celah pemotongan. Untuk pemotongan yang mempunyai lebar
yang kecil juga dapat ditekan oleh stopper.
2.2.2.2.Stamping
Stamping adalah proses pengkodean suatu komponen dari kerangka steel tower
transmisi ataupun steel tower telekomunikasi. Kode yang digunakan dapat berupa
angka, huruf , ataupun campuran antara huruf dan angka. Pengkodean tersebut salah
satu fungsinya adalah mempermudan proses assembly di lapangan.
2.2.2.3.Holling
Holing adalah suatu proses pelubangan pada material dengan mengunakan mesin
drilling atau piercing machine.
A. Drilling
Proses drilling adalah proses permesinan untuk membuat lubang bulat pada benda
kerja. Drilling biasanya dilakukan memakai pahat silindris yang memiliki dua ujung
potong yang disebut drill. Pahat diputar pada porosnya dan diumpankan pada benda
kerja yang diam sehingga menghasilkan lubang berdiameter sama dengan diameter
pahat. Mesin yang digunakan disebut drill press, tetapi mesin lain dapat juga
digunakan untuk proses ini. Lubang yang dihasilkan dapat berupa lubang tembus
(through holes) dan tak tembus (blind holes).
v N D
Keterangan
v : Kecepatan potong (m/min),
N : Kecepatan putaran (rpm: rev/min).
D : Diameter pahat.
Time of actual machine (Tmin)
Through hole
Blind Hole
B. Piercing
Piercing adalah proses pembuatan lubang pada permukaan benda kerja dengan
menggunakan punch Pada proses ini benda kerja bisa ditahan di meja kerja.
Perubahan bentuk yang terjadi pada benda kerja tergantung pada berapa banyak
tahanan atau batasan diberikan.
Gaya merupakan salah satu faktor penting dalam piercing. Beberapa hal yang
memengaruhi gaya piercing antara lain: luas penampang punch, bentuk dari ujung
punch, kekuatan material, dan besarnya gesekan pada permukaan luncur. Besar
tekanan pada piercing bisa berkisar antara tiga hingga lima kali kekuatan material.
Besar tekanan tersebut rata-rata mendekati tingkat tegangan yang diperlukan untuk
membuat sebuah lekukan pada uji kekerasan material.
2.2.3. Pengerjaan Khusus
Jenis produk yang temasuk Produk pengerjaan khusus adalah raw material plat, besi
siku, pipa,dll yang membutuhkan proses bending, clipping, dan chamfering untuk
menghasilkan produk yang diinginkan.
2.2.3.1.Bending
Bending adalah
Bending adalah proses deformasi secara plastik dari logam terhadap sumbu linier
dengan hanya sedikit atau hampir tidak mengalami perubahan luas permukaan dengan
bantuan tekanan piston pembentuk dan cetakan (die). Sepotong besi dapat menjadi
bengkok akibat tekanan mesin sederhana dengan menggunakan pres yang disebut
bending. Biasanya pekerjaan bending menggunakan sepotong besi panjang, lembaran
logam ataupun piring. Bending biasanya memakai die berbentuk V, U, W atau yang
lainnya. Bending menyebabkan logam pada sisi luar sumbu netral mengalami tarikan,
sedangkan pada sisi lainnya mengalamitekanan. jenis bending adalah Press brake
bending, angle bending, roll bending, dll.
A. Press brake Bending
Press brake bending adalah suatu pekerjaan bending yang menggunakan penekan
dan sebuah cetakan (die). Proses ini membentuk plat yang diletakkan diatas die
lalu ditekan oleh penekan dari atas sehingga mendapatkan hasil tekukan yang
serupa dengan bentuk die. Umumnya die berbentuk U, W, dan ada juga yang
mempunyai bentuk tertentu
B. Angle Bending
Angle bending adalah pembentukan plat atau besi dengan menekuk bagian
tertentu plat untuk mendapatkan hasil tekukan yang diinginkan. Selain menekuk,
dengan pekerjaan ini dapat memotong plat yang disisipkan dan juga dapat
membuat lengkungan dengan sudut sampai ±150o pada lembaran logam.
C. Roll Bending
Roll bending yaitu bending yang biasanya digunakan untuk membentuk
silinder, atau bentukbentuk lengkung lingkaran dari pelat logam yang disisipkan
pada suatu roll yang berputar.
Roll tersebut mendorong dan membentuk plat yang berputar secara terus menerus
hingga terbentuklah silinder.
2.2.3.2.Cliping
Proses Cliping adalah proses pemotongan
2.2.3.3. camfering
2.2.4. Pengelasan
Pengelasan merupakan penyambungan dua bahan atau lebih yang didasarkan
pada prinsip-prinsip proses difusi, sehingga terjadi penyatuan bagian bahan yang
disambung. Kelebihan sambungan las adalah konstruksi ringan, dapat menahan
kekuatan yang tinggi, mudah pelaksanaannya, serta cukup ekonomis. Namun
kelemahan yang paling utama adalah terjadinya perubahan struktur mikro bahan yang
dilas, sehingga terjadi perubahan sifat fisik maupun mekanis dari bahan yang dilas.
Pada zaman sekarang pemanasan logam yang akan disambung berasal dari
pembakaran gas atau arus listrik. Beberapa gas dapat digunakan, tetapi yang sangat
popular adalah gas Acetylene yang lebih dikenal dengan gas Karbit. Selama
pengelasan, gas Acetylene dicampur dengan gas Oksigen murni. Kombinasi campuran
gas tersebut memproduksi panas yang paling tinggi diantara campuran gas lain.
Cara lain yang paling utama digunakan untuk memanasi logam yang dilas adalah
arus listrik. Arus listrik dibangkitkan oleh generator dan dialirkan melalui kabel ke
sebuah alat yang menjepit elektroda diujungnya, yaitu suatu logam batangan yang
dapat menghantarkan listrik dengan baik. Ketika arus listrik dialirkan, elektroda
disentuhkan ke benda kerja dan kemudian ditarik ke belakang sedikit, arus listrik tetap
mengalir melalui celah sempit antara ujung elektroda dengan benda kerja. Arus yang
mengalir ini dinamakan busur (arc) yang dapat mencairkan logam. Terkadang dua
logam yang disambung dapat menyatu secara langsung, namun terkadang
masih diperlukan bahan tambahan lain agar deposit logam lasan terbentuk dengan
baik, bahan tersebut disebut bahan tambah (filler metal). Filler metal biasanya
berbentuk batangan, sehingga biasa dinamakan welding rod (Elektroda las). Pada
proses las, welding rod dibenamkan ke dalam cairan logam yang tertampung dalam
suatu cekungan yang disebut welding pool dan secara bersama-sama membentuk
deposit logam lasan, cara seperti ini dinamakan Las Listrik atau SMAW (Shielded
metal Arch welding)