PENDAHULUAN
1.3. Penyajian
I I
AP
AP AP
II KP II
KP KP
LP
III III
LP LP
IV IV
I Kota Jenjang I
II Kota Jenjang II
Pembagian kelas jalan diatur oleh PP No.43 tahun 1993 tentang prasarana
dan lalulintas jalan yang merupakan peraturan pelaksanaan dari UULLAJ No.
14/1992. Pembagian kelas tersebut adalah :
a. Jalan Kelas I
Jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan
ukuran lebar tidak melebihi 2500 mm, ukuran panjang tidak melebihi 10000 mm,
dan muatan sumbu terberat yang diizinkan lebih besar dari 10 ton.
b. Jalan kelas II
Jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan
ukuran lebar tidak melebihi 2500 mm, ukuran panjang tidak melebihi 18000 mm,
dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 10 ton.
I I
N
X N/P N/P
P II P II
Y
K K
K
K III III
Z
K K
IV IV
IV Kota lainnya
X Strategis Nasional
Y Strategis Propinsi
1.4. Penutup
1.4.1. Bahan Diskusi dan Tugas
1. Sebutkan contoh jalan arteri primer dan sekunder di kota Lhokseumawe.
2. Sebutkan contoh jalan kolektor primer dan sekunder di kota
Lhokseumawe.
3. Sebutkan contoh jalan lokal primer dan sekunder di kota Lhokseumawe.
4. Gambarkan tipical jalan arteri, kolektor dan lokal.
5. Jelaskan peran jalan berdasarkan undang-undang republik Indonesia
no.38 tahun 2004
1.6. Senarai
a. Klasifikasi menurut fungsi jalan, yaitu : jalan arteri, jalan kolektor, dan
jalan lokal.
b. Klasifikasi menurut kelas jalan, yaitu : I, II, IIIA, IIIB, dan IIIC.
c. Jalan memiliki peranan penting dalam bidang ekonomi, sosial budaya,
lingkungan hidup, politik, pertahanan dan keamanan, serta dipergunakan
sebesar-besar kemakmuran rakyat.
d. Jalan merupakan urat nadi kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara
yang merupakan prasarana distribusi barang dan jasa.
e. Jalan merupakan satu kesatuan sistem jaringan jalan yang menghubungkan
dan mengikat seluruh wilayah Republik Indonesia.