Contoh Bab 4
Contoh Bab 4
Dalam bab ini, akan dibahas mengenai perusahaan, gambaran umum subjek
penelitian seperti profil responden, penjelasan hasil pre-test berisi hasil uji validitas
Banyak di antara kita yang belum mengerti, apa itu kopi? Kopi adalah minuman hasil
seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk. Kopi
merupakan salah satu komoditas di dunia yang dibudidayakan lebih dari 50 negara.
Dua varietas pohon kopi yang dikenal secara umum yaitu Kopi Robusta (Coffea
canephora) dan Kopi Arabika (Coffea arabica). Sejarah mencatat bahwa penemuan
kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa
Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Kopi kemudian
terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di
dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Indonesia sendiri telah
mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya. Di samping rasa dan
aromanya yang menarik, kopi juga dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker,
47
48
Apa itu kopi arabika dan robusta? Apa perbedaannya? Perlu diketahui bahwa
kedua kopi tersebut merupakan dua jenis kopi yang berbeda. Hal yang paling
membedakan pastinya terletak pada lokasi dua spesies kopi itu tumbuh, rasa, dan
juga perbedaan ekonomisnya. Dalam artikel ini, saya akan diskusikan lebih lanjut
mengenai perbedaan kedua jenis kopi tersebut. Tujuannya adalah untuk membantu
anda semua dalam memilih jenis kopi yang paling sesuai dengan selera anda.
Kopi arabika, kopi jenis ini tumbuh pada daerah dengan ketinggian 700-1700 mdpl.
Suhu yang dimiliki adalah 16-20 °C. Yang perlu diketahui mengenai jenis kopi ini
adalah mengenai aspek kepekaan terhadap jenis penyakit karat daun atau lebih
dikenal dengan HV atau Hemileia Vastatrix. Ini terutama bila ditanam pada daerah
yang memiliki elevasi kurang dari 700 mdpl. Yang perlu diketahui selanjutnya
adalah asal dari kopi tersebut. Faktanya, kopi ini berasal dari negara Ethiopia dan
juga Brasil. Kedua negara tersebut menguasai 70% pasar kopi secara global pastinya.
Anda dapat pula menemukan banyak jenis kopi lain yang berasal dari kedua negara
tersebut pastinya. Ciri-ciri kopi arabika adalah aroma yang wangi, hidup pada daerah
yang dingin dan sejuk, memiliki rasa yang sedikit asam, rasa kental dimulut, pahit,
Sedangkan kopi robusta, merupakan keturunan dari beberapa jenis spesies kopi.
Mengenai kualitas dari buah kopi, faktanya ini lebih rendah dibandingkan dengan
kopi arabika dan juga liberika. Kopi jenis ini menguasai sekitar 30% pasar dunia.
Mengenai asal dari kopi tersebut, ini banyak terdapat di Kolumbia, Indonesia, dan
juga Filipina. Orang biasanya akan menjumpai rasa yang lebih menyerupai cokelat,
Tekstur dari kopi ini cenderung kasar dan memiliki warna yang
bervariasi. Mungkin anda perlu juga mengetahui ciri-ciri dari pohon robusta. Pohon
robusta lebih rentan diserang serangga, bahkan tumbuh pada daratan rendah yaitu
sekitar 700 mdpl. Jumlah biji kopi yang dihasilkan juga lebih banyak. Untuk proses
berbunga, diperlukan waktu hingga 10 bulan yang nantinya menjadi buah. Jenis kopi
ini berbuah pada suhu udara yang lebih hangat. Semua jenis kopi dapat tumbuh di
daerah tropis dengan ketinggian 700-1600 mdpl. Pohon kopi rata-rata tumbuh antara
2-6 meter dan mulai berbuah di usia 3-5 tahun. Bunga pohon kopi berbau harum dan
membutuhkan waktu 9 bulan sampai buahnya matang dan siap petik. Pohon kopi
yang sehat bisa berumur 50-60 tahun, bahkan ada pula pohon kopi yang masih
Kopi sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari.
Bahkan pada tahun 2015, Indonesia menjadi negara penghasil kopi terbesar ketiga di
dunia. Konsumsi kopi di Indonesia pun semakin meningkat sejalan dengan kopi yang
sudah dapat diterima oleh semua kalangan. Penikmat kopi kini beragam, mulai dari
pemulung hingga para pejabat teras, tak hanya laki-laki namun juga perempuan, tua
dan muda berbaur. Tidak ada sekat dalam hal siapa peminat kopi. Semua kalangan
menikmati kopi di warung kopi, baik warung kopi yang sederhana sampai warung
Saat ini banyak orang yang gemar menyeruput kopi. Budaya ngopi juga
tengah jadi aktifitas yang kerap dilakukan masyarakat urban saat melakukan meeting,
hang out bahkan nongkrong untuk menghabiskan waktu bersama teman. Jika di
50
Amerika Serikat sendiri, budaya ngopi sudah dimulai sejak tahun 1971 ketika kedai
Pada awalnya hanya kaum pria yang berkumpul seusai jam kerja untuk
melepaskan penat sejenak. Dan kemudian budaya ini menyebar hingga Eropa, juga
tidak lagi didominasi oleh kaum pria dan wanita namun sampai pada kalangan anak
tahun 2000an sampai saat ini. Saat ini, di Indonesia telah banyak bermunculan
warung atau kedai kopi dengan banyak cita rasa dan keunikan dari setiap kopi yang
ditawarkan oleh setiap kedai di setiap kota. Di kota Jakarta sendiri pun telah muncul
dan menjamur kedai-kedai kopi di tiap sudut strategis dimana anak-anak muda, tua,
dan dari berbagai kalangan membaur dan berkumpul di sini. Tiap-tiap kedai ini
menyajikan berbagai keunggulan racikan kopinya. Ada yang bercita rasa sesuai
Sidikalang, Aceh Gayo, Candiroto, kopi Lanang, Wonosobo, sampai kopi luwak
Pada awalnya ngopi hanyalah aktivitas mengisi waktu luang dan tempat
untuk istirahat dari kepenatan. Akan tetapi, kebiasaan ngopi telah melahirkan sebuah
subkultur baru, dan berkembang menjadi gaya hidup. Bagi kalangan tertentu
menikmati kopi bukan hanya bagaimana merasakan sensasi manis dan pahit, tetapi
bagaimana ngopi dapat menyertai aktifitas yang akan berdampak lebih luas.
Misalnya saja pengusaha muda yang ngopi sembari menjalankan aktifitas dengan
relasi bisnisnya. Bagi pecinta kopi, menikmati kopi dengan racikan sendiri di rumah
atau di tempat kerja akan terasa berbeda ketika mereka menikmati kopi di warung
51
kopi. Entah karena racikannya atau suasananya. Faktor fenomena ini adalah
bagaimana situasi dan kondisi dalam menikmati kopi mempengaruhi rasa dalam
masyarakat Indonesia khusus Jakarta saat ini bukanlah menjadi sebuah realitas yang
tidak bisa dipandang sebelah mata. Akan tetapi, lebih dari itu ngopi menjadi sebuah
gaya hidup yang seiring waktu menjadi kebutuhan yang memiliki porsinya tersendiri
Ini membuktikan bahwa warung kopi mempunyai potensi kultural yang dapat
menggiring masyarakat ke arah pembauran sosial. Ini tidak lepas dari salah satu
manfaat warung kopi yaitu sebagai tempat menemukan ide dan gagasan. Bahkan,
bagi para penikmat kopi, warung kopi adalah sumber informasi dan inspirasi. Lebih
jauh lagi, warung kopi dapat membentuk aktualisasi dalam berbagai sektor seperti
ekonomi dan sosial dan salah satu kedai kopi yang ada di Jakarta dan cukup terkenal
hingga memiliki cita rasa dan keunikan tersendiri adalah Kedai Filosofi Kopi
Melawai.
Filosofi Kopi sendiri merupakan sebuah judul dari kumpulan prosa dan cerita
yang dijadikan satu menjadi sebuah novel hasil karya dari seorang penulis buku
terkenal bernama Dewi Lestari yang kemudian cerita ini diangkat menjadi sebuah
film yang cukup menarik banyak perhatian masyarakat, khususnya kalangan remaja.
Film ini menceritakan bagaimana perjuangan dua orang anak muda yang memiliki
sebuah gerai kopi sederhana di kawasan Blok M-Jakarta Selatan untuk bisa terus bisa
52
beroperasi dan menarik banyak pelanggan. Selain itu, dalam film ini terdapat
berbagai cerita mengenai arti dari setiap cangkir maupun jenis kopi.
kesuksesan film ini, sepertinya gerai kopi Filosofi Kopi juga terkena imbas
kesuksesan tersebut, hal ini bisa kita lihat setiap jam, gerai kopi ini terus dipenuhi
berebut tempat duduk sebelum memesan minuman di gerai ini. Di kedai itu pula
Desainnya pun dipertahankan seperti dalam film yang antara lain dibintangi Rio
Dewanto (sebagai Jody) dan Chico Jericho (sebagai Ben) itu. Kisah Filosofi Kopi
berfondasi pada kedai yang didirikan Ben dan Jody. Di dunia nyata, kedai tersebut
dibangun empat orang: Handoko, Anggia Kharisma, Rio Dewanto, dan Chicco
Jericco. Kuatnya citraan fiksi itulah yang barangkali membedakan kedai tersebut
53
dengan berbagai kedai kopi lain yang belakangan menjamur di Jakarta dan kota-kota
lain di Indonesia.
Kedai Filosofi Kopi mungkin kedai kopi pertama yang dibangun berdasar
karya fiksi, mirip Museum of Innocence di Istanbul, Turki, yang dibangun berdasar
novel dengan judul serupa karya novelis sastra Orhan Pamuk. Di Kedai Filosofi
Kopi, nama-nama house blend atau kopi racikan pun dibuat seperti dalam karangan
Dewi Lestari , kopi tiwus misalnya. Bedanya, kalau di buku disebutkan kopi itu
didapat dari kebun kecil milik Pak Seno di sebuah desa daerah Jawa Tengah, dalam
Bandung, Jawa Barat. Kedai Filosofi Kopi Melawai tak hanya berhenti sebagai
monumen dari karya fiksi, tapi juga turut berperan mengangkat kopi Indonesia.
Kedai Filosofi Kopi Melawai menawarkan pengalaman ngopi seperti di film Filosofi
Kopi. Desain ruangan, setting meja, serta ornamen - ornamen kedai pun dibuat persis
seperti yang ada di dalam film, tetapi dengan adanya perbedaan pada beberapa alat
yang ada di bar kopi contohnya mesin espresso yang lebih bagus ketimbang yang ada
di film.
Kedai kopi ini memang dibangun karena cerita Filosofi Kopi itu sendiri. Nilai
- nilai tentang kopi yang ada di film juga coba diterapkan di kedai ini, bahwa kopi
enak akan selalu menemukan penikmatnya, dan itu yang ingin dijaga oleh
Manajemen Filosofi Kopi. Semakin melekatnya citra film Folosofi Kopi terhadap
Kedai Filosofi Kopi Melawai, salah satu pemeran utama di dalam film yang
merupakan salah satu pendiri dan juga Brand Endorser Filosofi Kopi, Chico Jericho
54
yang berperan sebagai Ben di film Filosofi Kopi juga kadang menjadi Barista di
kedai ini. Dan kemampuannya meracik kopi tak perlu diragukan karena selama
proses pembuatan film Chicco juga ikut kursus dan memiliki sertifikat resmi sebagai
barista.
kedai Filosofi Kopi yang pernah membeli produk Kedai Filosofi Kopi Melawai.
56
Jumlah responden yang diambil untuk pre-test adalah sebanyak 38 orang. Jumlah
tersebut sudah sesuai dengan kaidah statistika yang menentukan jumlah minimal
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat
pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran
tersebut diulang (Priyatno, 2009). Uji reliabilitas yang akan digunakan dalam
penelitian ini menggunakan metode Cronbach's Alpha. Metode ini sangat cocok
digunakan pada skor berbentuk skala seperti Skala Likert 1-6 yang digunakan pada
penelitian ini. Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat
diterima dan lebih dari 0,8 adalah baik. Jika nilai-nilai Cronbach's Alpha <0,6, maka
instrumen penelitian tidak reliabel. Tabel 4.1 menampilkan hasil uji reliabilitas yang
diolah menggunakan software SPSS versi 22. Pada tabel 4.1 dirinci jumlah butir
pertanyaan yang sebelum dan setelah dilakukan proses uji reliabilitas atas dasar nilai
Cronbach's Alpha. Butir pertanyaan yang tidak memenuhi syarat Cronbach Alpha
4 butir 4 butir
Pesan Iklan (PI) 0,842
(PI_1 - ES_4) (PI_1 - ES_4)
∑ INDIKATOR ∑ INDIKATOR
VARIABEL CA
AWAL AKHIR
4 butir 4 butir
Minat Beli (MB) 0,886
(MB_1 - MB_4) (MB_1 - MB_4)
Setelah melalui proses uji, semua variabel yang diujikan dalam pre-test, yaitu Pesan
Terhadap Merek dan Minat Beli, memiliki nilai Cronbach Alpha (CA) > 0,7 ,
sehingga semua variabel dan indikator pada penelitian ini adalah Reliable.
kuesioner. Uji ini penting untuk dilakukan karena diperlukan untuk mengetahui
apakah indikator-indikator dalam suatu variabel penelitian dapat dijadikan alat ukur
CORRECTED
VARIABEL KODE INDIKATOR ITEM TOTAL KET
CORRELATION
Pesan penting ditampilkan di awal iklan
PI_1 0,682 VALID
tersebut
Pesan iklan tersebut persuasif karena
PI_2 adanya 0,608 VALID
Pesan Iklan
pengaruh endorser (pembawa pesan)
Iklan tersebut mempengaruhi niat beli
PI_3 karena pesan 0,629 VALID
iklan dapat dipercaya
58
CORRECTED
VARIABEL KODE INDIKATOR ITEM TOTAL KET
CORRELATION
KRE_11 Berpengalaman-Tidak berpengalaman 0,731 VALID
Dari tabel 4.3 dapat dikatakan bahwa indikator-indikator yang digunakan untuk
Endorser, Sikap Terhadap Merek dn Minat Beli, dinyatakan valid apabila setiap butir
pertanyaan memiliki koefisien korelasi (r) dari butir tersebut dengan total skor dari
butir-butir lainnya memiliki nilai lebih dari 0,3 (Sudarmanto, 2002). Korelasi antara
suatu butir dengan total skor selain butir yang bersangkutan ini disebut juga sebagai
Kedai Filosofi Kopi Melawai. Sampel diambil secara acak dan ditargetkan lebih dari
jumlah minimum responden yang ditentukan dari lima kali jumlah indikator yang
60
digunakan yaitu minimum 180 responden. Dalam penelitian ini dijelaskan secara
singkat mengenai profil responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, latar
belakang pendidikan, pendapatan per bulan, pengeluaran per bulan, pernah atau tidak
melihat iklan Kedai Filosofi Kopi Melawai sebelumnya dan jika pernah, lewat media
apakah para pelanggan tersebut melihat dan mengetahui Kedai Filosofi Kopi
Melawai. Penyebaran kuesioner dilakukan selama 2 minggu dan dari 197 data yang
diterima, dan semuanya sesuai dengan responden yang ingin diteliti dalam penelitian
ini, yaitu penelitian untuk pelanggan Kedai Filosofi Kopi Melawai. Profil
4 Pelajar 46 23,4%
Karyawan 151 76,6%
Wirausaha 0 0%
Lainnya 0 0%
Durasi Kerja
5
< 6 Jam 50 25,4%
61
Profil responden yang diuraikan pada tabel 4.4 memberi informasi yang lebih
Filosofi Kopi Melawai juga memiliki pekerjaan sebagai karyawan yaitu sebanyak
151 orang (76,6%), dengan mayoritas Pendapatan dari konsumen Kedai Filosofi
mayoritas juga memiliki Aktivitas selain bekerja nya adalah Menghabiskan waktu
responden mengetahui produk Kedai Filosofi Kopi (100%), lalu mayoritas responden
pernah melihat iklan Kedai Filosofi Kopi yaitu sebanyak 150 orang (76,1%) dan
mayoritas dari responden, mengetahui Kedai Filosofi Kopi melalui Social Media
Dalam melakukan analisis SEM, kriteria yang harus terpenuhi adalah jumlah
sampel. Jumlah sampel yang dianjurkan adalah lima kali jumlah indikator (Sekaran,
2003). Indikator dalam penelitian berjumlah 36, sedangkan jumlah sampel 197
orang, dimana jumlah minimal sampel adalah 5 dikali total jumlah indikator dengan
jumlah minimal sampel adalah 180 orang, maka jumlah sampel minimal sudah
terpenuhi. Hanya kuesioner yang terisi lengkap dan benar saja yang dilanjutkan
63
untuk diolah. Data responden tersebut diolah dengan alat bantu software LISREL 8.7
for Windows.
normal atau tidak dan uji multikolinearitas berguna untuk memastikan apakah
A. Uji Normalitas
Dalam upaya untuk mengetahui distribusi data pada suatu variabel matrik
tunggal yang menghasilkan distribusi normal, dilakukan uji normalitas (Hair et al.,
2010; Ghozali & Fuad, 2008). Apabila asumsi normalitas tidak dipenuhi dan terdapat
penyimpangan normalitas besar, maka seluruh hasil uji statistik adalah tidak valid
karena perhitungan t dan lain sebagainya, dihitung dengan asumsi data normal. Data
yang memiliki normalitas yang baik adalah data yang nilai Z skewnessnya tidak
Pesan Iklan
PI_1 Pesan penting ditampilkan di awal 0.212 0.059 0.976
iklan tersebut
Pesan iklan tersebut persuasif
PI_2 karena adanya pengaruh endorser -0.001 -0.429 0.912
(pembawa pesan)
Iklan tersebut mempengaruhi niat
PI_3 beli karena pesan iklan dapat 0.289 0.208 0.939
dipercaya
Iklan tersebut mempengaruhi niat
PI_4 beli karena menampilkan pesan 0.019 -0.823 0.713
positif
Keterlibatan Iklan
64
Kecocokan Endorser
Berdasarkan hasil uji normalitas, data berdistirbusi normal dimana p-value untuk
skewness dan kurtosis seluruhnya > 0.05 serta nilai Z skewnessnya tidak lebih dari 2
dan nilai Z kurtosisnya tidak lebih dari 7. Dengan demikian asumsi normalitas data
SEM terpenuhi.
B. Uji Multikolinearitas
Salah satu uji asumsi klasik yang perlu dilakukan adalah uji multikolinearitas.
atau besar di antara variabel independen. Nilai korelasi antara variabel independen
(KRE)
Kecocokan Endorser
0.02 0.11 0.22 1.00
(KEE)
Sumber: Lampiran
Korelasi diantara variabel independen < 0.9 dengan demikian tidak terdapat
Independent Variable) < 0,9. Oleh karena itu data empiris yang digunakan
KI_2
0.59 0.65
Keterlibatan 5.29 2.67 0.664
Iklan (KI) KI_3
0.54 0.71
KI_4
0.61 0.63
KRE_1 0.59 0.65 63.3616 9.47 0.870
Kredbilitas
67
Endorser(KRE) KRE _2
0.58 0.66
KRE _3
0.56 0.69
KRE _4
0.57 0.68
KRE _5
0.59 0.65
KRE _6
0.60 0.64
KRE_7
KRE_8
KRE_9
KRE_10
KRE_11
KRE_12
KRE_13
KRE _14
0.58 0.63
KEE _1 0.55
0.67
KEE _2
0.64 0.69
Kecocokan KEE _3 10.9561 2.80 0.797
0.70 0.38
Endorser (KEE)
KEE _4
0.72 0.39
KEE_5
0.58 0.34
STM_1 0.29
0.53
STM _2
0.76 0.26
Sikap Terhadap STM _3 13.9129 3.65 0.792
0.59
Merek (STM)
STM _4
0. 58 0.31
STM _5
0.65 0.28
MB_1 0.62
0.75
10.1761 2.95 0.775
Minat Beli (MB)
MB _2
0.63
68
MB _3
0.60 0.42
MB _4
0.57 0.51
umber: Hasil penelitian
memiliki tingkat reliabilitas yang baik karena memiliki nilai ≥ 0.60. Reliabilitas
0.870.
dilakukan pengamatan terhadap hasil. Hasil analisis CFA dapat digunakan untuk
melihat validitas model pengukuran, uji kecocokan keseluruhan model dan analisis
ketika menguji validitas harus lebih besar dari 0,5, sedangkan untuk mengukur model
Setelah menguji validitas setiap indikator, dapat diamati pula fit atau tidaknya
0.72 PI _1
0.72 PI _2 0.53
0.53
PI
0.46 PI _3 0.73
0.64
0.59 PI _4
0.69 K I _1
0.65 K I _2 0.56
0.59
0.71 K I _3 0.54 KI
0.25
0.61
0.63 K I _4
0.31
0.66 K RE_2
STM_2 0.65
0.64
0.63 0.59
K RE_6 STM_5 0.57
0.60 0.66
KRE
0.68 K RE_7 0.56
0.57 MB_1 0.57
0.73 K RE_11
MB_4 0.81
0.68 K RE_12
0.68 K RE_13
0.70 K RE_14
0.46 K EE_1
0.73
0.40 K EE_2
0.77
KEE
0.73
0.47 K EE_3
0.69
0.61
0.52 K EE_4
0.63 K EE_5
8.66 PI _1
8.61 PI _2 6.85
6.94
PI
6.08 PI _3 9.94
8.57
7.58 PI _4
8.09 K I _1
7.74 K I _2 7.06
7.51
8.25 K I _3 6.81 KI
1.99
7.81
7.48 K I _4
2.41
9.16 K RE_2
STM_2 8.60
0.00
9.07 8.63
K RE_6 STM_5 8.07
8.81
KRE 5.36
9.23 K RE_7 8.05
8.13 MB_1 6.40
9.36 K RE_11
MB_4 8.84
9.21 K RE_12
9.21 K RE_13
9.28 K RE_14
7.66 K EE_1
11.08
7.09 K EE_2
11.83
KEE
10.94
7.76 K EE_3
10.22
8.68
8.17 K EE_4
8.80 K EE_5
Sumber: Lampiran
79
Salah satu tujuan SEM adalah menguji apakah model struktural masuk akal,
benar dan fit dengan data yang ada. Hasil pengolahan data dengan LISREL 8.70
memberikan informasi yang dibutuhkan untuk menentukan fit atau tidaknya suatu
model.
80
Tabel 4.8 Indeks Kesesuaian Model Struktural Equation Model (Good of Fit)
Fit Good Fit Acceptable Fit Hasil Kesimpulan
Measure Penelitian
NFI 0.95 ≤ NFI ≤ .90 ≤ NFI < .95 0,83 Moderate Fit
1.00a
CFI 0.97 ≤ CFI ≤ 1.00 .95 ≤ CFI < .97 0,95 Good Fit
GFI 0.95 ≤ GFI ≤ 1.00 .90 ≤ GFI < .95 0,82 Moderate fit
AGFI 0.90 ≤ AGFI ≤ .85 ≤ AGFI < .90 0,80 Moderate fit
1.00 Close to GFI
Close to GFI
AIC Smaller than AIC for comparison model 914.77< 1332 Good Fit
Model SEM diterima, karena indeks kesesuaian memenuhi syarat dari kriteria GOF
(Good of Fit).
Sikap terhadap
Merek Filosofi
Kopi
H4 KEE STM 0.19 2.27 1,97 Hipotesis Kecocokan
diterima Endorser
mempengaruhi
Sikap terhadap
Merek Filosofi
Kopi
H5.a PISTM MB 0.17 1.93 1,97 Hipotesis Pesan Iklan tidak
ditolak mempengaruhi
Minat Beli
dengan Sikap
terhadap Merek
sebagai mediasi
pada Filosofi
Kopi
H5.b KI STMMB 0.21 2.31 1,97 Hipotesis Keterlibatan Iklan
diterima mempengaruhi
Minat Beli
dengan Sikap
terhadap Merek
sebagai mediasi
pada Filosofi
Kopi
H5.c KRE STMMB 0.13 2.33 1,97 Hipotesis Kredibilitas
diterima Endorser
mempengaruhi
Minat Beli
dengan Sikap
terhadap Merek
sebagai mediasi
pada Filosofi
Kopi
H5.d KEE STM MB 0.12 2.99 1,97 Hipotesis Kecocokan
diterima Endorser
mempengaruhi
Minat Beli
dengan Sikap
terhadap Merek
sebagai mediasi
pada Filosofi
Kopi
Sumber: Lampiran
82
4.5 Pembahasan
Dari hasil pengolahan data yang ada, diperoleh hasil untuk hipotesis yang
langsung terhadap Sikap Terhadap Merek. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien
pengaruh sebesar 0.25 dan t-value (1.99) > t tabel (1.97). Maka dari itu hipotesis
positif dan signifikan terhadap Sikap terhadap Merek (SKM) dengan koefisien
pengaruh sebesar 0.31 dan t-value (2.41) > t tabel (1.97). Dengan demikian hipotesis
positif dan signifikan terhadap Sikap terhadap Merek (SKM) dengan koefisien
pengaruh sebesar 0.20 dan t-value (2.43) > t tabel (1.97). Maka dari itu hipotesis
berpengaruh positif daan signifikan terhadap Sikap terhadap Merek (SKM) dengan
koefisien pengaruh sebesar 0.19 dan t-value (2.27) > t tabel (1.97). Dengan demikian
mediasi Sikap Terhadap Merek adalah yang paling berpengaruh terhadap Minat Beli,
83
dimana hal itu ditunjukkan dengan nilai t-value lebih besar daripada t-tabel, yaitu
2.99 > 1.97. Dan nilai tersebut, adalah yang paling besar dibandingkan variabel lain
yang mempengaruhi Minat Beli dengan mediasi Sikap Terhadap Merek. Kontribusi
keempat variable terhadap Sikap terhadap Merek (SKM) mencapai 40% (R² = 0.40).
Adapun Sikap terhadap Merek (SKM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat beli (MB) dengan koefisien pengaruh sebesar 0.66 dan t-value (5.36) > t tabel
Dengan hasil di atas, maka dapat diartikan Pesan Iklan, Keterlibatan Iklan,
seorang arti yang juga memiliki citra yang baik di masyarakat, dapat membuat
konsumen Kedai Filosofi Kopi memiliki Minat Beli terhadap Produk Filosofi Kopi
dengan sebelumnya dimediasi oleh Sikap Terhadap Merek Kedai Filosofi Kopi
tersebut..
Pesan Iklan mempengaruhi Sikap Terhadap Merek pada Kedai Filosofi Kopi
pesan yang sesuai, konsumen akan memiliki sikap terhadap iklan dan merek yang
diharapkan. Iklan Kedai Filosofi Kopi Melawai khususnya melalui sosial media
terutama Instagram memiliki pesan yang berdampak positif terhadap sikap konsumen
sehingga pesan iklan perlu dirancang dengan baik agar terwujud sikap konsumen
84
yang positif dan mendukung terhadap merek. Pesan yang ditampilkan dalam iklan
menjadi hal yang sangat penting. Dalam penelitian ini, pesan memiliki hubungan
positif terhadap sikap terhadap merek. Pembentukan sikap konsumen yang positif
terhadap iklan yang ditampilkan akan memberikan sikap positif pula terhadap merek
produk yang diiklankan sehingga pemilihan endorser dan pesan iklan perlu
dipertimbangkan secara baik agar respon dari konsumen dapat diperoleh sesuai
dengan respon yang diharapkan. Sesuai dengan hasil penelitian, keterlibatan iklan
memberikan dampak positif terhadap sikap konsumen terhadap iklan dan merek
Filosofi Kopi. Produk multivitamin mineral memiliki keterlibatan iklan yang rendah
sehingga pesan positif perlu dirancang agar terwujud sikap positif konsumen
terhadap iklan dan merek produk yang diiklankan. Menurut hasil penelitian, sikap
Pembentukan sikap konsumen yang positif terhadap iklan yang ditampilkan akan
memberikan sikap positif pula terhadap merek produk yang diiklankan sehingga
pemilihan endorser dan pesan iklan perlu dipertimbangkan secara baik agar respon
akan menjadi ambassador dari merek dan produk Filosofi Kopi yang diiklankan.
Kredibilitas endorser terbagi atas tiga faktor utama, yaitu faktor kepercayaan, faktor
85
keahlian, dan faktor daya tarik. Dalam pemilihan endorser, faktor tersebut sebaiknya
dijadikan pedoman agar endorser yang terpilih dapat mendukung sikap terhadap
iklan dan merek produk yang diiklankan. Dengan menampilkan Chicco Jerrico
sebagai endorser sudah merupakan hal yang tepat dan perlu dipertahan kan, karena
kredibilitas dari Chicco Jerrico sebagai artis atau public figure dengan memiliki
sikap terhadap iklan dan merek. Pemilihan suatu endorser baik selebritas maupun
non selebritas menjadi hal yang tidak kalah penting. Endorser yang dianggap cocok
dengan suatu produk akan lebih mendorong sikap positif konsumen terhadap iklan
dan merek produk yang diiklankan. Chicco Jerrico adalah orang yang tepat dan
cocok dengan brand dan Kedai Filosofi Kopi Melawai, karena, didalam film Filosofi
Kopi, Chicco Jerrico menjadi pemeran utama dalam film tersebut dimana dia sebagai
barista, dan di kehidupan sehari-harinya, dia selain sebagai pemilik dari Kedai
Filosofi Kopi Melawai, dia juga bertindak sebagai barista di kedai tersebut.
Dalam strategi promosi, iklan menjadi salah satu pilihan untuk menampilkan
keunggulan suatu produk dengan cara yang khusus. Suatu iklan dengan pesan
tertentu dan cara serta kemasan yang menarik dan unik akan lebih mudah menarik
86
konsumen dalam membeli produk yang diiklankan tersebut. Dalam kasus ini,
Filosofi Kopi merupakan produk yang diiklankan dan Chicco Jerrico menjadi
endorser untuk iklan dari Produk Filosofi Kopi. Dari hasil penelitian, yang dapat
endorser dengan produk Kedai Filosofi Kopi, dan Chicco Jerrico telah dapat
mewakili semua hal tersebut dan telah membuat konsumen nya jika melihat sosok
Filosofi Kopi secara tidak langsung juga melihat Chicco Jerico begitu pula
sebaliknya. Hal ini bagus dikarenakan Chicco Jerrico memiliki gambaran yang bagus
khusus nya di waktu sekarang seiring dengan semakin melejitnya popularitas dari
endorser Filosofi Kopi tersebut. Di satu sisi, Kedai Filosofi Kopi Melawai harus
dapat membuat Chicco Jerrico dapat terus menjaga citra baiknya sehingga secara
tidak langsung juga dapat mencerminkan produk Kedai Filosofi Kopi yang sudah