Anda di halaman 1dari 29

PROGRAM

BIMBINGAN DAN KONSELING


SMK PGRI 3 BOJONEGORO
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Di Susun Oleh :
AINUN NI’MAH, S.Kom.I

YAYASAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA JAWA TIMUR
CABANG KABUPATEN BOJONEGORO

SMK PGRI 3 BOJONEGORO


Jalan Panglima Polim Gg. Mangga III Telp. 888883 Fax. 0353-886106 Bojonegoro
Website : www.smkpgri3bojonegoro.sch.id Email : smkpgri3_bjn83@yahoo.co.id
LEMBAR PENGESAHAN

Program Bimbingan dan Konseling SMK PGRI 3 BOJONEGORO tahun pelajaran

2017/2018 ini telah disetujui dan di sahkan pada :

Hari : Senin

Tanggal : 24 Juli 2017

Mengetahui,

Kepala SMK PGRI 3 Bojonegoro Guru BK

Drs. MOCH. EFFENDI AINUN NI’MAH, S.Kom.I


NIP. 19650409 199003 1 010
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun program Bimbingan dan
Konseling tahun pelajaran 2017/2018.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan
dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan
bahawa Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang
mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c)
layanan responsif; dan (d) layanan dukungan sistem”. Sehubungan dengan hal tersebut
guru Bimbingan dan konseling perlu menyusun program guna menunjang kelancaran
pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.
Penyusunan program Bimbingan dan Konseling ini di dahului dengan menyusun
angket kebutuhan yang telah di sesuaikan dengan kondisi kebutuhan di sekolah, agar
dapat memenuhi kebutuhan peserta didik dan pihak-pihak lain yang terkait.
Pada kesempatan ini ijinkanlah kami mengucapkan terima kasih kepada
1. Bapak Drs. Moch. Effendi selaku Kepala SMK PGRI 3 Bojonegoro
2. Bapak/Ibu Guru dan Karyawan SMK PGRI 3 BOJONEGORO
Kami berharap buku program pelayanan Bimbingan dan Konseling ini dapat
bermanfaat untuk kita semua. Kritik dan saran sangat kami perlukan dari teman-teman
guru Bimbingan dan Konseling untuk peningkatan mutu dalam menyusun buku program
Bimbingan dan Konseling yang akan datang.
Akhirnya kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada semua pihak yang
membantu mudah-mudahan segala bantuan yang diberikan kepada kami menjadi pahala
dan mendapat imbalan pahala yang sepantasnya dari Tuhan YME. Amin

Bojonegoro, Juli 2017


Hormat Kami

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
PROGRAM TAHUNAN
1. Rasional
2. Dasar Hukum
3. Visi dan Misi
Visi Misi SMK PGRI 3 BOJONEGORO
Visi Misi Bimbingan dan Konseling SMK PGRI 3 BOJONEGORO
4. Deskripsi Kebutuhan
Profil Kelas dari Hasil Angket Kebutuhan Peserta Didik
Profil Peserta Didik dari Hasil Angket Kebutuhan Peserta Didik
Deskripsi Kebutuhan dari Hasil Asesmen
5. Tujuan/Rumusan Kebutuhan
6. Komponen Program
Layanan Dasar
Layanan Responsif
Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
Dukungan Sistem .
7. Bidang Layanan
Bidang Pribadi
Bidang Sosial
Bidang Belajar
Bidang Karir
8. Rencana Operasional/Action Plan
9. Pengembangan Tema atau Topik
10. Evaluasi, Pelaporan dan Tindak Lanjut
11. Sarana dan Prasarana
12. Anggaran Biaya

PROGRAM SEMESTERAN
1. Program Semester Ganjil
2. Program Semester Genap
3. RPL BK ( Klasikal, Kelas Besar/Lintas Kelas, Kelompok, Individu )

LAMPIRAN-LAMPIRAN
PROGRAM TAHUNAN

A. RASIONAL
Paradigma bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi pada
pengenalan potensi, kebutuhan, dan tugas perkembangan serta pemenuhan
kebutuhan dan tugas-tugas perkembangan tersebut. Alih-alih memberikan pelayanan
bagi peserta didik yang bermasalah, pemenuhan perkembangan optimal dan
pencegahan terjadinya masalah merupakan fokus pelayanan. Atas dasar pemikiran
tersebut maka pengenalan potensi individu merupakan kegiatan urgen pada awal
layanan bantuan. Bimbingan dan konseling saat ini tertuju pada mengenali kebutuhan
peserta didik, orangtua, dan sekolah.
Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam membantu
peserta didik dalam mencapai tugas-tugas perkembangan sebagaimana tercantum
dalam Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik dan Kompetensi Dasar
(SKKPD). Dalam upaya mendukung pencapaian tugas perkembangan tersebut,
program bimbingan dan konseling dilaksanakan secara utuh dan kolaboratif dengan
seluruh stakeholder sekolah.
Dewasa ini, layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan oleh SMK
PGRI 3 BOJONEGORO memiliki banyak tantangan baik secara internal maupun
eksternal. Dari sisi internal, problematika yang dialami oleh sebagian besar peserta
didik bersifat kompleks. Beberapa diantaranya adalah problem terkait penyesuaian
akademik di sekolah, penyesuaian diri dengan pergaulan sosial di sekolah,
ketidakmatangan orientasi pilihan karir, dan lain-lainnya.
Dari sisi eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam rentang usia anak
persiapan menuju remaja awal juga dihadapkan dengan perubahan-perubahan cepat
yang terjadi dalam skala global. Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat
dan massif seringkali memberikan dampak negatif bagi perkembangan pribadi-sosial
peserta didik di sekolah. Sebagai contoh, akses tak terbatas dalam dunia maya
seringkali melahirkan budaya instan dalam mengerjakan tugas, maraknya pornografi,
dan problem lainnya.
Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki kecenderungan untuk
menata diri dan mencapai tujuan hidup yang lebih bermakna, tidak terkecuali peserta
didik di sekolah. Dari berbagai problem yang ada, masih terdapat harapan yang besar
terhadap keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh peserta didik. Beberapa peserta
didik memiliki potensi untuk dikembangkan bakat dan minatnya, aktif dalam kegiatan
olahraga, berbakat dalam bidang seni dan lain-lainnya. Di samping itu, daya dukung
yang tersedia di SMK PGRI 3 BOJONEGORO dapat dikatakan cukup baik. Hal ini
didukung oleh fakta bahwa sebagian besar orang tua/wali peserta didik memiliki
profesi beragam dan telah menyatakan kesediaan untuk turut berkontribusi dengan
kemampuan profesionalnya masing-masing.
Kondisi ini merupakan modal yang luar biasa dalam mendukung keberhasilan
layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Begitu pula dari segi daya dukung
sarana dan prasarana yang dimiliki, SMK PGRI 3 BOJONEGORO memiliki kecukupan
fasilitas untuk menopang kegiatan pengembangan bakat dan minat peserta didik
melalui berbagai wadah kegiatan intra maupun ekstrakurikuler.

B. DASAR HUKUM

1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang
harus diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan
Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.

2. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-Undang


Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pada Bab I Pasal 1 angka 6 dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga
kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar,
widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan
kekhususannya, serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan”.

3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri


telah termuat dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar Menengah.

4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat (6)
Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
yang menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau
Konselor yang memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah
mengampu bimbingan dan konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh)
peserta didik per tahun pada satu atau lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut dalam
penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang dimaksud dengan “mengampu layanan
bimbingan dan konseling” adalah pemberian perhatian, pengarahan, pengendalian,
dan pengawasan kepada sekurang-kurangnya 150 (seratus lima puluh) peserta
didik, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk pelayanan tatap muka terjadwal di
kelas dan layanan perseorangan atau kelompok bagi yang dianggap perlu dan
memerlukan.

5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22 ayat
(5) Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dinyatakan
bahwa penilaian kinerja guru bimbingan dan konseling atau konselor dihitung
secara proporsional berdasarkan beban kerja wajib paling kurang 150 (seratus
lima puluh) orang Konseli dan paling banyak 250 dua ratus lima puluh) orang
Konseli per tahun.

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008


tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, yang menyatakan
bahwa kualifikasi akademik konselor dalam satuan pendidikan pada jalur
pendidikan formal dan nonformal adalah: (i) sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang
bimbingan dan konseling; (ii) berpendidikan profesi konselor. Kompetensi konselor
meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional, yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub kompetensi.

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68


Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs, Nomor 69
Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA, dan Nomor
70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK, yang
memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka.
Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk
pilihan kelompok peminatan, lintas minat atau pendalaman minat.

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan
dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan
bahawa Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program
yang mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan
individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan system. Bidang
layanan bimbingan dan konseling mencakup : (a) bidang layanan pribadi, (b)
bidangan layanan belajar, (c) bidang layanan sosial, (d) bidang layanan karir

9. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMP, 2016,


Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK SMP ini dapat
memfasilitasi guru BK / Konselor dalam merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, melaporkan dan menindaklanjuti layanan bimbingan dan konseling

B. VISI DAN MISI

1. Visi dan misi SMK PGRI 3 BOJONEGORO


Menjadikan SMK PGRI 3 bojonegoro terampil, mandiri dan ber-akhlaqul
karimah
2. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling SMK PGRI 3 BOJONEGORO
a. Visi
Terwujudnya layanan bimbingan dan konseling yang profesional dalam
memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli yang mandiri, unggul, dan
menjadi sumber daya manusia yang profesional
b. Misi
1) Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang
memandirikan peserta didik/konseli berdasarkan pendekatan yang
humanis dan multikultur.
2) Membangun kolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas, orang
tua, dunia usaha dan industri, dan pihak lain dalam rangka
menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling
3) Meningkatkan mutu guru bimbingan dan konseling atau konselor melalui
kegiatan pengembangan keprofesionalan berkelanjutan.

D. DESKRIPSI KEBUTUHAN

Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi berdasarkan asumsi


teoretik dan hasil asesmen kebutuhan yang dilakukan. Dalam melaksanakan
tugasnya, guru Bimbingan dan Konseling terlebih dahulu menyusun daftar kebutuhan
(Need Assesment). Tujuan penyusunan instrumen tersebut untuk mengetahui
kebutuhan dan permasalahan Konseli.
Ada beberapa contoh aplikasi instrumen yang dapat digunakan untuk
mengetahui kebutuhan Konseli, antara lain Daftar Cek Masalah (DCM), Inventori
Tugas Perkembangan (ITP), Alat Ungkap Masalah (AUM), Analisis Tugas
Perkembangan (ATP), Identifikasi Kebutuhan dan Masalah Konseli (IKMS) dan lain-
lain. Selain itu pengalaman Konselor dalam melaksanakan program pelayanan
konseling dan masukan dari berbagai fihak terkait juga dapat digunakan sebagai
dasar penyusunan daftar kebutuhan peserta didik.
Angket masalah Konseli atau peserta didik di SMK PGRI 3 BOJONEGORO,
dibuat dan disusun sendiri oleh tim guru bimbingan dan konseling sesuai dengan
lingkungan dan masalah/kebutuhan peserta didik di sekolah.
Berikut adalah Deskripsi Kebutuhan Peserta didik SMK PGRI 3
BOJONEGORO:

Bidang Layanan Hasil Asesmen Kebutuhan Rumusan Kebutuhan


Pribadi Tidak Percaya diri Kepercayaan diri yang Tinggi
Sosial Interaksi dengan teman Interaksi dengan teman sesuai
sebaya dengan norma yang berlaku
Belajar Sulit memahami mata Keterampilan belajar yang efektif
pelajaran
Karir Bingung rencana selepas Pemahaman alternatif pilihan
SMK selepas SMK

Dibawah ini akan dijelaskan kebutuhan sarana dan prasarana bimbingan


dan konseling SMK PGRI 3 Bojonegoro:

Hasil Asesmen Kebutuhan Rumusan Kebutuhan dalam Bentuk Kegiatan

Ruang kerja guru Bimbingan dan Guru bimbingan dan konseling atau konselor
Konseling atau konselor yang membuat proposal pengadaan ruang kerja BK
profesional sesuai contoh dala permendikbud No. 111 tahun
2014 tetang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

Instrumen BK yang standar baku Guru bimbingan dan konseling membuat proposal
pengadaan instrumen yang standar baku

Media pemberian layanan Guru bimbingan konseling membuat proposal


pengadaan media yang dipergunakan saat
pemberian layanan

E. RUMUSAN TUJUAN

Rumusan tujuan dibuat berdasarkan hasil assesmen yang dilakukan atau hasil
deskripsi kebutuhan peserta didik/konseli. Rumusan tujuan akan dicapai dan disusun
dalam bentuk prilaku yang harus dikuasai peserta didik/konseli setelah memperoleh
layanan bimbingan dan konseling. Berikut rumusan tujuannya:
BIDANG RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN
LAYANAN
PRIBADI Memiliki kesadaran melakukan Peserta didik/konseli memiliki kesadaran
berbagai kegiatan ibadah dengan melakukan berbagai kegiatan ibadah dengan
kemauan sendiri kemauan sendiri
Mampu mengendalikan emosi Peserta didik/konseli dapat mengendalikan emosi
dan memantapkan nilai serta cara bertingkah laku
yang dapat diterima dalam kehidupan sosial yang
lebih luas
Mengenal macam-macam kepribadian Peserta didik/konseli dapat mengenal dan
manusia memahami tipe-tipe kepribadian manusia serta
dapat tumbuh menjadi pribadi yang matang
Mampu menjaga kesehatan agar tetap Peserta didik/konseli mampu memahami
fit pentingnya menjaga kesehatan tubuh serta dapat
membiasakan pola hidup bersih dan sehat
Kemampuan Beradaptasi di Peserta didik/konseli mampu menyesuaikan diri di
Lingkungan baru sekolah yang baru
Memandang diri dengan positif Peserta didik/konseli mampu memiliki konsep diri
yang positif
Mampu menghilangkan kebiasaan Peserta didik/konseli mampu menghilangkan
keluar malem (bermain,begadang) kebiasaan keluar malem (bermain,begadang)
Mengenal potensi diri Peserta didik mampu mengidentifikasi potensi
yang ada pada diri dan mengembangkannya

Menghindari Bullying di Sekolah Peserta didik mampu membentengi diri dari


menjadi korban atau pelaku bullying
Pemahaman psikologi remaja Peserta didik mampu memahami dan mengenli
perubahan yang terjadi pada dirinya dari berbagai
aspek
Mampu mengendalikan Peserta didik/konseli mampu mengendalikan
ketergantungan dengan pada ketergantungan dengan pada handphone
handphone
Memiliki rasa percaya diri Peserta didik/konseli mampu meningkatkan rasa
percaya diri dengan baik untuk mencapai tujuan
hidupnya
Penanaman karakter Peserta didik/konseli mampu menjadi pribadi
yang berkarakter dan berintegritas
Mengidentifikasi bentuk kenakalan Peserta didik/konseli mampu mengetahui bentuk
remaja dan dampak/akibat dari jenis kenakalan remaja
Kejujuran yang tinggi dan terus Peserta didik/konseli mampu menanamkan nilai
menerus kejujuran dalam kehidupan sehari-hari
Pemahaman bahaya dan akibat Peserta didik/konseli mampu mengetahui bahaya
merokok merokok bagi diri dan lingkungan serta
mengetahui cara yang tepat untuk
menghindarinya
Kemampuan menggunakan sopan Peserta didik/konseli mampu memahami nilai-
santun dalam kehidupan nilai dan cara bertingkah laku sopan santun
dalam kehidupan
Perilaku bertanggungjawab dalam Peserta didik/konseli memahami pentingnya
setiap segmen kehidupan berperilaku sosial yang baik, serta memiliki sikap
untuk hidup bersosial yang bertanggung jawab
dalam sebuah masyarakat
Mengelola penggunaan medsos Peserta didik/konseli dapat memahami dampak
dengan benar positif dan negatif bermain handphone atau
media sosial
Penggunaan HP dengan bijak Peserta didik/konseli dapat terhindar dari bahaya
nomophobia
Kemampuan mengatasi Peserta didik/konseli dapat menemukan
Permasalahan dalam Hidup solusi/problem solving atas kesulitan yang terjadi
dan dapat menganggu belajarnya
Kemampuan melihat bakat dan Peserta didik/konseli dapat mengerti bakat umum
prestasi diri yang perlu dikembangkan dan khusus yang dimiliki serta mengembangkan
secara optimal
Pemahaman gaya belajar individu Peserta didik/konseli dapat mengetahui tentang
gaya belajar serta strategi belajarnya untuk
masing-masing gaya belajar tersebut
Penguasaan gambaran dan sikap Peserta didik/konseli mampu menyiapkan diri
kehidupan berkeluarga menyongsong pola hidup baru dan memahami
konsep keluarga
SOSIAL Mampu berkomunikasi secara efektif Peserta didik/konseli dapat mengetahui
pentingnya komunikasi untuk menyampaikan
pesan, ide atau gagasan dalam hidup
bermasyarakat
Memiliki pemahaman tentang nilai- Peserta didik/konseli dapat memahami nilai-nilai
nilai kehidupan kehidupan serta dapat bersosialisasi dan
mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai atau
norma kehidupan
Memiliki kemampuan untuk sukses Peserta didik/konseli mampu memahami dan
hidup bermasyarakat menerima peran sosial pria dan wanita dengan
norma yang ada di masyarakat serta berprilaku
sebagai pria dan wanita sesauai dengan norma
masyarakat
Mampu menghidari dan menolak Peserta didik/konseli dapat menunjukkan
ajakan negatif perilaku dan sikap asertif
Pemahaman nilai kehidupan Peserta didik/konseli dapat memahami maslah
remaja awal dan akhir serta mampu
mengendalikan diri dari perbuatan yang
bertentangan dengan nilai kehidupan
Penguasaan sikap dan kebiasaan Peserta didik/konseli dapat mengembangkan
belajar yang efektif cara belajar sesuai dengan karakter dirinya
Mengenal bentuk-bentuk kenakalan Peserta didik/konseli mengenal bentuk-bentuk
remaja saat ini dan cara mensikapinya kenakalan remaja saat ini dan cara mensikapinya
Mampu membangun persahabatan Peserta didik/konseli mampu membangun
yang baik melalui medsos persahabatan yang baik melalui medsos
BELAJAR Memiliki pemahaman tentang cara Peserta didik/konseli dapat menerapkan sikap
meningkatkan motivasi belajar dan kebiasaan yang benar dalam belajar hingga
dapat membangkitkan semangat belajar

Mampu mengevaluasi hasil prestasi Peserta didik/konseli mampu mengevaluasi


belajar kebiasaan belajar serta merencanakan
pencapaian prestasi belajarnya sesuai dengan
target yang ingin dicapai
Memiliki pemahaman tentang kiat Peserta didik/konseli mampu memahami kiat
sukses dalam menghadapi Ujian sukses menghadapi ujian sekolah maupun ujian
nasional serta memilki keyakinan terhadap
kesuksesannya
Kemampuan mengikuti pembelajaran Peserta didik/konseli mampu mengikuti sistem
di SMK pendidikan di SMK

Kemampuan belajar dengan cepat Peserta didik/konseli dapat menggunakan metode


mind mapping untuk belajar
Mengembangkan keterampilan belajar Peserta didik/konseli mampu mempersiapkan diri
dalam menghadapi ujian menhadapi ujian
Pemahaman studi lanjut/PT Peserta didik/konseli mampu memahami jenis PT
dan persyaratan memasukinya
Mampu mengatasi kesulitan Peserta didik/konseli mampu mengatasi kesulitan
mempelajari dan memahami mata mempelajari dan memahami mata pelajaran
pelajaran tertentu tertentu
Motivasi berprestasi yang tinggi Peserta didik/konseli dapat menerapkan cara
untuk meningkatkan motivasi berprestasi
KARIR Pemahaman tentang proses Prakerin Peserta didik/konseli mampu memahamai
pengertian prakeri dan perihal apa yang perlu
dipersiapkan dalam prakerin
Pemahaman kekuatan diri dan Peserta didik/konseli dapat menemukan
mengembangkannya kekuatan dan kelemahan diri
Memiliki orientasi dan informasi kari Peserta didik/konseli dapat mengidentifikasi jenis
yang hendak dikembangkan karir yang sesuai bagi dirinya

Memiliki kemantapan pada keputusan Peserta didik/konseli memiliki kemantapan


pilihan karir pilihan karir
Memiliki orientasi dan informasi Peserta didik/konseli memiliki minat dan
terhadap dunia kerja dan usaha semangat berwirausaha
memperoleh penghasilan
Memiliki pemahaman tentang cara Peserta didik/konseli memiliki pemahaman
atau strategi masuk sekolah favorit tentang cara atau strategi masuk sekolah favorit
Memiliki rencana karir masa depan Peserta didik/konseli mampu memahami
pentingnya perencanaan karir serta memiliki
sikap positif dalam meraih kesuksesan masa
depan
Memiliki motivasi untuk sukses Peserta didik/konseli dapat belajar tentang
kehidupan mandiri secara emosional, sosial dan
ekonomi dari tokoh inspiratif

Mengenal Dunia Kerja Peserta didik/konseli dapat mengetahui dan


memahami macam-macam profesi yang ada di
dunia kerja

Memiliki pemahaman tentang pilihan Peserta didik/konseli mampu memahami


karir setelah lulus SMK/BMW kemampuan, minat dan bakatnya sehingga dapat
menemukan pilihan studi lanjutnya

Pemahaman kekuatan diri dan dapat Peserta didik/konseli mampu mengidentifikasi


mengembangkannya untuk kegiatan sifat, bakat dan mengembangkan demi
yang kreatif dan produktif merencanakan masa depan

F. KOMPONEN PROGRAM

Komponen program bimbigan dan konseling di SMK meliputi : (1) layanan dasar,
(2) layanan perencanaan individual dan peminatan peserta didik/konseli, (3) Layanan
Responsif, dan (4) dukungan sistem. Berikut penjelasan mengenai masing-masing
komponen:
1) Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada seluruh konseli melalui
kegiatan penyiapan pengalam terstruktur secara klasikal atau kelompok yang
dirancang dan dilaksanakan secara sistematis dalam rangka mengembangkan
kemampuan penyesuaian diri yang efektif sesuai dengan tahap dan tugas-tugas
perkembangan yang dituangkan dalam standar kompetensi kemandirian.
2) Layanan Responsif
Layanan responsif adalah pemberian bantuan terhadap peserta didik/konseli yang
memiliki kebutuhan dan masalah yang memerlukan bantuan dengan segera. Tujuan
layanan ini ialah memberikan : (a) layanan intervensi terhadap peserta didik/konseli
yang mengalami krisis. Peserta didik/konseli yang telah membuat pilihan yang tidak
bijaksana atau Peserta didik/konseli yang membutuhkan bantuan penanganan dalam
bidang kelemahan yang spesifik dan (b) layanan pencegahan bagi Peserta
didik/konseli yang berada di ambang pembuatan pilihan yang tidak bijaksana.
3) Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual Peserta Didik
Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses pemberian
bantuan kepada semua peserta didik/konseli dalam membuat dan
mengimplementasikan rencana pribadi, sosial, belajar, dan karir. Tujuan utama
layanan ini ialah membantu peserta didik belajar memantau dan memahami
pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan mengambil tindakan secara proaktif
terhadap informasi tersebut.

Pelayanan peminatan mulai dari pemilihan dan penetapan minat, pendampingan


peminatan, pengembangan dna penyaluran minat, evaluasi dan tindak lanjut. Strategi
layanan peminatan meliputi bimbingan klasikal, bimbingan kelompok, konseling
kelompok, dan konseling individual serta layanan konsultasi. Guru Bimbingan dan
Konseling atau konselor memimpin kolaborasi dengan pendidik pada satuan
pendidikan dan bursa kerja khusus serta berperan mengkoordinasikan layanan
peminatan, memberikan informasi yang luas dan mendalam tentang kelanjutan studi
dan dunia kerja, sampai penetapan dan pemilihan dunia kerja dan studi lanjut.

Layanan peminatan dan perencanaan individual berisi aktivitas membantu setiap


peserta didik untuk mengembangkan dan meninjau minat dan perencanaan pribadi,
sosial, belajar, dan karir. Aktivitas dimulai sejak peserta didik masih di sekolah dasar
dan berlanjut terus sampai di sekolah menengah. Rencana yang telah dibuat oleh
peserta didik ditinjau dan diperbaharui secara berkala dan didokumentasikan di dalam
profil peserta didik, misalnya dalam bentuk grafik. Aktivitas layanan peminatan dan
perencanaan individual yang langsung diberikan kepada peserta didik dapat berupa
kegiatan bimbingan klasikal, konseling individual, konseling kelompok, bimbingan
kelas besar atau lintas kelas, bimbingan kelompok, konsultasi dan kolaborasi. Aktivitas
peminatan dan perencanaan individual di Sekolah Dasar terintegrasi dengan kegiatan
ekstrakurikuler. Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler juga dapat menggambarkan minat
peserta didik pada aktivitas tertentu. Guru bimbingan dan konseling atau konselor
dapat memberikan informasi tentang perencanaan pribadi, akademik dan karir dalam
pemilihan kegiatan ekstra kurikuler bagi peserta didik.

4) Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan semua katifitas yang dimaksudkan untuk
emndukung dan meningkatkan; (a) staff bimbingan dalam melaksanakan layanan
dasar, layanan responsif, dan layanan peminatan dan perencanaan individual dan (b)
staff personalia sekolah yang lain dalam melaksanakan program-program pendidikan
di sekolah. Komponen dukungan sistem terdiri atas aktifitas managemen yang
menetapkan, emmelihara, dan meningkatkan program bimbingan dna konseling
sscara keseluruhan.

G. BIDANG LAYANAN

Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang


layanan, yaitu bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial,
belajar, dan karir. yang merupakan satu kesatuan utuh dapat dipisahkan dalam setiap
diri individu peserta didik/konseli

1. Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling atau
konselor kepada peserta didik atau konseli untuk memahami, menerima,
mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara
bertanggung jawab tentang perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat
mencapai perkembangan secara optimal dan mencapai kebahagiaan,
kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1)
memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi
fisik maupun psikis, (2) mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan
dalam kehidupannya, (3) menerima kelemahan kondisi diri dan mengatasinya
secara baik, (4) mencapai keselarasan perkembangan antara cipta-rasa-karsa, (5)
mencapai nilai-nilai luhur dan (6) mengaktualisasikan dirinya sesuai dengan potensi
diri secara optimal berdasarkan nilai-nilai luhur budaya dan agama.

2. Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli
untuk memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara
positif, terampil berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial
yang dialaminya, mampu menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan
dengan lingkungan sosialnya sehingga mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan
dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1)
berempati terhadap kondisi orang lain, (2) memahami keragaman latar sosial
budaya, (3) menghormati dan menghargai orang lain, (4) menyesuaikan dengan
nilai dan norma yang berlaku, (5) berinteraksi sosial yang efektif, (6) bekerjasama
dengan orang lain secara bertanggung jawab, dan (8) mengatasi konflik dengan
orang lain berdasarkan prinsip yang saling menguntungkan.

3. Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali
potensi diri untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil
merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki
kebiasaan belajar teratur dan mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat
mencapai kesuksesan, kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi;
(1) Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan
belajar
(2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif
(3) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
(4) Memiliki keterampilan belajar yang efektif
(5) Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya
(6) Memiliki kesiapan menghadapi ujian

4. Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor
kepada peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan,
eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidupnya
secara rasional dan realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang
tersedia di lingkungan hidupnya sehingga mencapai kesuksesan dalam
kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi :
(1) Memiliki pemahaman diri yang terkait dengan pekerjaan
(2) Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang
menunjang kematangan kompetensi karir
(3) Memiliki sifat positif terhadap dunia kerja
(4) Memahami relevansi kemampuan menguasai pelajaran dengan persyaratan
keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya
masa depan
(5) Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali
ciri-ciri pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja, memiliki kemampuan
merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional untuk
memproleh peran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi
kehidupan sosial ekonomi, emmbentuk pla karir, mengenal keterampilan,
ekmampuan dan minat;memiliki kemampuan atau kematangan untuk
mengambil keputusan karir.

H. RENCANA OPERASIONAL (Action Plan)

Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan konseling merupaan rencana


yang menguraikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang
didapat dari hasil assesmen terhadap kondisi peserta didik/konseli serta standar
kompetensi kemandirian Konseli. Rencana kegiatan bimbingan dan konseling terdiri
dari beberapa komponen, yaitu :
(a) Tujuan/standar kompetensi; berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang
berbasis hasil asesmen dan standar kemandirian siswa
(b) Kelas; tingkat kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan dan konseling
(c) Komponen program; terdiri dari empat komponen yaitu layanan dasar, layanan
responsif, perencanaan individual dan dukungan sistem
(d) Strategi layanan
Merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan disesuaikan dengan
komponen layanan. Contohnya, untuk komponen layanan dasar, strategi layanan
yang dapat dilaksanakan adalah bimbingan
(e) Kelas
Berisi kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan dan konseling
(f) Materi,
Berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai tujuan.
(g) Metode,
Berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang akan
dilakukan.
(h) Alat/media,
Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point presentation,
kertas kerja dan sebagainya.
(i) Evaluasi,
Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan ketercapaian
tujuan layanan.
(j) Ekuivalensi,
Berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan dengan
jumlah jam. (secara rinci dapat dilihat pada Lampiran Permendikbud No.111 Tahun
2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah).

I. MENGEMBANGKAN TEMA / TOPIK LAYANAN BK

Tema/topik merupakan rincian lanjut dari identifikasi deskripsi kebutuhan peserta


didik/konseli dalam aspek perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karier yang akan
dituangkan dalam RPL BK (Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan
Konseling)

BIDANG TEMA/TOPIK LAYANAN


RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN
LAYANAN
PRIBADI Memiliki kesadaran melakukan Peserta didik/konseli
berbagai kegiatan ibadah dengan memiliki kesadaran
kemauan sendiri melakukan berbagai
kegiatan ibadah dengan
kemauan sendiri
Mampu mengendalikan emosi Peserta didik/konseli
dapat mengendalikan
emosi dan memantapkan
nilai serta cara bertingkah
laku yang dapat diterima
dalam kehidupan sosial
yang lebih luas
Mengenal macam-macam kepribadian Peserta didik/konseli
manusia dapat mengenal dan
memahami tipe-tipe
kepribadian manusia
serta dapat tumbuh
menjadi pribadi yang
matang
Mampu menjaga kesehatan agar tetap Peserta didik/konseli
fit mampu memahami
pentingnya menjaga
kesehatan tubuh serta
dapat membiasakan pola
hidup bersih dan sehat
Kemampuan Beradaptasi di Peserta didik/konseli
Lingkungan baru mampu menyesuaikan
diri di sekolah yang baru
Memandang diri dengan positif Peserta didik/konseli
mampu memiliki konsep
diri yang positif
Mampu menghilangkan kebiasaan Peserta didik/konseli
keluar malem (bermain,begadang) mampu menghilangkan
kebiasaan keluar malem
(bermain,begadang)
Mengenal potensi diri Peserta didik mampu
mengidentifikasi potensi
yang ada pada diri dan
mengembangkannya
Menghindari Bullying di Sekolah Peserta didik mampu
membentengi diri dari
menjadi korban atau
pelaku bullying
Pemahaman psikologi remaja Peserta didik mampu
memahami dan mengenli
perubahan yang terjadi
pada dirinya dari berbagai
aspek
Mampu mengendalikan Peserta didik/konseli
ketergantungan dengan pada mampu mengendalikan
handphone ketergantungan dengan
pada handphone
Memiliki rasa percaya diri Peserta didik/konseli
mampu meningkatkan
rasa percaya diri dengan
baik untuk mencapai
tujuan hidupnya
Penanaman karakter Peserta didik/konseli
mampu menjadi pribadi
yang berkarakter dan
berintegritas
Mengidentifikasi bentuk kenakalan Peserta didik/konseli
remaja mampu mengetahui
bentuk dan
dampak/akibat dari jenis
kenakalan remaja
Kejujuran yang tinggi dan terus Peserta didik/konseli
menerus mampu menanamkan
nilai kejujuran dalam
kehidupan sehari-hari
Pemahaman bahaya dan akibat Peserta didik/konseli
merokok mampu mengetahui
bahaya merokok bagi diri
dan lingkungan serta
mengetahui cara yang
tepat untuk
menghindarinya
Kemampuan menggunakan sopan Peserta didik/konseli
santun dalam kehidupan mampu memahami nilai-
nilai dan cara bertingkah
laku sopan santun dalam
kehidupan
Perilaku bertanggungjawab dalam Peserta didik/konseli
setiap segmen kehidupan memahami pentingnya
berperilaku sosial yang
baik, serta memiliki sikap
untuk hidup bersosial
yang bertanggung jawab
dalam sebuah
masyarakat
Mengelola penggunaan medsos Peserta didik/konseli
dengan benar dapat memahami dampak
positif dan negatif
bermain handphone atau
media sosial
Penggunaan HP dengan bijak Peserta didik/konseli
dapat terhindar dari
bahaya nomophobia
Kemampuan mengatasi Peserta didik/konseli
Permasalahan dalam Hidup dapat menemukan
solusi/problem solving
atas kesulitan yang terjadi
dan dapat menganggu
belajarnya
Kemampuan melihat bakat dan Peserta didik/konseli
prestasi diri yang perlu dikembangkan dapat mengerti bakat
umum dan khusus yang
dimiliki serta
mengembangkan secara
optimal
Pemahaman gaya belajar individu Peserta didik/konseli
dapat mengetahui tentang
gaya belajar serta strategi
belajarnya untuk masing-
masing gaya belajar
tersebut
Penguasaan gambaran dan sikap Peserta didik/konseli
kehidupan berkeluarga mampu menyiapkan diri
menyongsong pola hidup
baru dan memahami
konsep keluarga
SOSIAL Mampu berkomunikasi secara efektif Peserta didik/konseli
dapat mengetahui
pentingnya komunikasi
untuk menyampaikan
pesan, ide atau gagasan
dalam hidup
bermasyarakat
Memiliki pemahaman tentang nilai- Peserta didik/konseli
nilai kehidupan dapat memahami nilai-
nilai kehidupan serta
dapat bersosialisasi dan
mengambil keputusan
berdasarkan nilai-nilai
atau norma kehidupan
Memiliki kemampuan untuk sukses Peserta didik/konseli
hidup bermasyarakat mampu memahami dan
menerima peran sosial
pria dan wanita dengan
norma yang ada di
masyarakat serta
berprilaku sebagai pria
dan wanita sesauai
dengan norma
masyarakat
Mampu menghidari dan menolak Peserta didik/konseli
ajakan negatif dapat menunjukkan
perilaku dan sikap asertif
Pemahaman nilai kehidupan Peserta didik/konseli
dapat memahami maslah
remaja awal dan akhir
serta mampu
mengendalikan diri dari
perbuatan yang
bertentangan dengan nilai
kehidupan
Penguasaan sikap dan kebiasaan Peserta didik/konseli
belajar yang efektif dapat mengembangkan
cara belajar sesuai
dengan karakter dirinya
Mengenal bentuk-bentuk kenakalan Peserta didik/konseli
remaja saat ini dan cara mensikapinya mengenal bentuk-bentuk
kenakalan remaja saat ini
dan cara mensikapinya
Mampu membangun persahabatan Peserta didik/konseli
yang baik melalui medsos mampu membangun
persahabatan yang baik
melalui medsos
BELAJAR Memiliki pemahaman tentang cara Peserta didik/konseli
meningkatkan motivasi belajar dapat menerapkan sikap
dan kebiasaan yang
benar dalam belajar
hingga dapat
membangkitkan
semangat belajar
Mampu mengevaluasi hasil prestasi Peserta didik/konseli
belajar mampu mengevaluasi
kebiasaan belajar serta
merencanakan
pencapaian prestasi
belajarnya sesuai dengan
target yang ingin dicapai
Memiliki pemahaman tentang kiat Peserta didik/konseli
sukses dalam menghadapi Ujian mampu memahami kiat
sukses menghadapi ujian
sekolah maupun ujian
nasional serta memilki
keyakinan terhadap
kesuksesannya
Kemampuan mengikuti pembelajaran Peserta didik/konseli
di SMK mampu mengikuti sistem
pendidikan di SMK
Kemampuan belajar dengan cepat Peserta didik/konseli
dapat menggunakan
metode mind mapping
untuk belajar
Mengembangkan keterampilan belajar Peserta didik/konseli
dalam menghadapi ujian mampu mempersiapkan
diri menhadapi ujian
Pemahaman studi lanjut/PT Peserta didik/konseli
mampu memahami jenis
PT dan persyaratan
memasukinya
Mampu mengatasi kesulitan Peserta didik/konseli
mempelajari dan memahami mata mampu mengatasi
pelajaran tertentu kesulitan mempelajari dan
memahami mata
pelajaran tertentu
Motivasi berprestasi yang tinggi Peserta didik/konseli
dapat menerapkan cara
untuk meningkatkan
motivasi berprestasi
KARIR Pemahaman tentang proses Prakerin Peserta didik/konseli
mampu memahamai
pengertian prakeri dan
perihal apa yang perlu
dipersiapkan dalam
prakerin
Pemahaman kekuatan diri dan Peserta didik/konseli
mengembangkannya dapat menemukan
kekuatan dan kelemahan
diri
Memiliki orientasi dan informasi kari Peserta didik/konseli
yang hendak dikembangkan dapat mengidentifikasi
jenis karir yang sesuai
bagi dirinya

Memiliki kemantapan pada keputusan Peserta didik/konseli


pilihan karir memiliki kemantapan
pilihan karir
Memiliki orientasi dan informasi Peserta didik/konseli
terhadap dunia kerja dan usaha memiliki minat dan
memperoleh penghasilan semangat berwirausaha
Memiliki pemahaman tentang cara Peserta didik/konseli
atau strategi masuk sekolah favorit memiliki pemahaman
tentang cara atau strategi
masuk sekolah favorit
Memiliki rencana karir masa depan Peserta didik/konseli
mampu memahami
pentingnya perencanaan
karir serta memiliki sikap
positif dalam meraih
kesuksesan masa depan
Memiliki motivasi untuk sukses Peserta didik/konseli
dapat belajar tentang
kehidupan mandiri secara
emosional, sosial dan
ekonomi dari tokoh
inspiratif
Mengenal Dunia Kerja Peserta didik/konseli
dapat mengetahui dan
memahami macam-
macam profesi yang ada
di dunia kerja
Memiliki pemahaman tentang pilihan Peserta didik/konseli
karir setelah lulus SMK/BMW mampu memahami
kemampuan, minat dan
bakatnya sehingga dapat
menemukan pilihan studi
lanjutnya
Pemahaman kekuatan diri dan dapat Peserta didik/konseli
mengembangkannya untuk kegiatan mampu mengidentifikasi
yang kreatif dan produktif sifat, bakat dan
mengembangkan demi
merencanakan masa
depan

J. RENCANA EVALUASI. PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT


1. EVALUASI

Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan


bimbingan dan konseling (BK). Evaluasi didasarkan pada rumusan tujuan yang
ingin dicapai dari layanan yang dilakukan.
Evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan
kegiatan dan ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Dalam evaluasi
program bimbingan dan konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu evaluasi
proses dan evaluasi hasil.
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis
hasil penilaian proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling
brlangsung. Fokus penilaian adalah keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan
kegitan bimbingan dan konseling.
Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh
informasi tentang keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari
hasilnya. Evaluasi hasil pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan pada hasil
yang diacapi oleh peserta didik yang menjalin pelayanan bimbingan dan
konseling. Fokus penilaian dapat diaragakan pada berkembangnya :
a. Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan dengan materi /
topik / masalah yang dibahas
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau meteri/topik/masalah yang
dibahas
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka
mewujudkan upaya pengembangan/pengetasan masalah.
Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Penyusunan rencana evaluasi
b. Pengumpulan Data
c. Analisa dan interpretasi data

2. PELAPORAN
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam
pelaporan lebih bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap
hasil-hasil yang telah dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan
pada hakikatnya merupakan kegiatan menyusun dan mendeskripsikan seluruh
hasil yang telah dicapai dalam evaluasi proses maupun hasil dalam format
laporan yang dapat memberikan informasi kepada seluruh pihak yang terlibat
tentang keberhasilan dan kekurangan dari program bimbingan dan konseling yang
telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan
yiatu :
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan
dan kebahasan yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan
secara akurat dan tepat waktu.
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan :
a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan
d. Sistematika laporan

3. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.
Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau
konselor dapat memikirkan ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan
denganc ara membuat desain ulang atau merevisi seluruh program atau beberapa
bagian dari program yang dianggap belum begitu efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan
konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan
diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.

K. SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN KONSELING

Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling yang
cukup memadai. Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga
peserta dididk yang berkunjung merasa senang dan nyaman, serta ruangan tersebut
dapat digunakan untuk pelaksanaan berbagai jenis kegiatan layanan bimbingan dan
konseling baik individu maupun kelompok sesuai dengan asas-asas dan kode etik
bimbingan dan konseling.
Sedangkan Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang
mendukung terhadap keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Sarana yang
akan digunakan dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling meliputi :
a. Alat pengumpul data, baik tes maupun non tes, yaitu :
1) Angket Masalah Konseli / Aplikasi Angket Masalah Konseli
2) Sosiometri
3) Alat Ungkap Pemahaman Diri
4) Alat Penelusuran Minat Peserta Didik SMP
5) Alat Ungkap Masalah Seri PTSDL
6) Inventori Tugas Perkembangan
7) Catatan Anekdot
b. Alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data yaitu :
1) Cummulative Record
2) Basis Data Prestasi Akademik
3) Daftar Peserta Didik Asuh
c. Kelengkapan penunjang teknis yaitu :
1) Data informasi meliputi: Peta Peserta Didik
2) Paket bimbingan meliputi : Paket Materi Klasikal
3) Alat bantu bimbingan meliputi : Buku Saku, Poster.
d. Perlengkapan administrasi, yaitu :
1) Alat tulis
2) Format rencana kegiatan
3) Blanko laporan kegiatan
Sedangkan prasarana penunjang layanan : Ruang bimbingan dan konseling terdiri
atas : ruang tamu, ruang kerja, ruang bimbingan dan konseling kelompok/diskusi,
ruang dokumentasi (terlampir)

PROGRAM SEMESTERAN

Setelah membuat rencana kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun,
kemudian mendistribusikan komponen layanan dan strategi kegiatan dalam porgam
semesteran dalam bentuk yang lebih rinci.
Terdapat beberapa komponen dalam program semeseteran, yaitu :
1. Bulan dan komponen program
2. Layanan Dasar
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema layanan dalam komponen layanan
dasar, seperti bimbingan klasikal dengan tema yang sudah dibuat dalam rencana
kegiatan
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema dalam komponen layanan
perencanaan individual misalnya bimbingan klasikal dengan tema memilih sekolah
lanjutan di tingkat SMA/SMK - MA/MAK
4. Layanan Responsif
Berisi strategi layanan dan topik/tema (bila ada) dalam komponen layanan
responsif, misalnya : konseling kelompok dengan tema/topik “3 Kata Penting
dalam Pergaulan”
5. Dukungan sistem
Berisis tentang strategi kegiatan dalam dukungan sistem seperti pengembangan
jejaring, kegiatan manajemen dan PKB

A. PROGRAM SEMESTER GANJIL


Berikut program semester ganjil dalam bentuk yang lebih rinci :

PROGRAM SEMESTER GANJIL BIMBINGAN DAN KONSELING

SMK PGRI 3 BOJONEGORO


TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Bidang
Jenis Bimbingan Sasar Wak
No. Fungsi BK Tujuan
Kegiatan/Layanan an tu
P S B K
A. PERSIAPAN
Pembagian tugas
Tercapainya efektivitas
guru bimbingan
1 layanan bimbingan Konselor Juli
dan
dan konseling
konseling/konselor
Assesmen Terungkapnya
X,XI,XI
2 kebutuhan (Angket kebutuhan peserta Juli
I
Masalah Siswa) didik/konseli
Menyusun Layanan bimbingan
program dan konseling lebih
3 Konselor Juli
bimbingan dan terarah dan tetap
konseling sasaran
Mendapat dukungan
4 Konsultasi dari Kepala dan KS Juli
program BK Komite Sekolah
Terpenuhinya
kebutuhan sarana
5 yang menunjang Konselor Juli
Pengadaan sarana keberhasilan layanan
/ prasarana BK BK
B. LAYANAN BK
1 LAYANAN
. DASAR
a. Bimbingan
Klasikal
Dahsyatnya
Keutamaan
Bersyukur Peserta didik/konseli
memiliki kesadaran
XI Juli
melakukan berbagai
Pemahaman
kegiatan ibadah dan
mampu bersyukur
V
Orientasi BMW
V
Peserta didik/konseli
mampu memahami
XII Juli
kemampuan, minat
Pemahaman
dan bakatnya
sehingga dapat
menemukan pilihan
Etika Pergaulan studi lanjutnya

Peserta didik/konseli
mampu memiliki etika
XI Agst
yang baik dalam
Pemahaman,
Belajar Efektif pergaulan
Penceghan
dengan Berpikir
V
Kreatif, Membaca Peserta didik/konseli
dan Menghafal V Mampu berpikir kreatif,
XII Agst
Cepat membaca , menghafal,
Pemahaman
menghitung secara
cepat yang baik
Etika Prakerin
V
Peserta didik/konseli
Mampu beradaptasi di
XI Agst
tempat prakerin
Mind Mapping
Peserta didik/konseli
Mampu menggunakan
V XII Agst
metode mind mapping
dalam belajar

Kemampuan V Pemahaman, Peserta didik/konseli XI Sept


Mengendalikan Pencegahan memiliki pengendalian
Amarah diri yang kuat dan baik

Pemantapan dan Pemahaman Peserta didik/konseli


Pengembangan mampu XII
Kekuatan Diri mengidentifikasi Sept
dalam Kegiatan bakat/kemampuan diri
yang Kreatif dan
Produktif

V XI
Pencegahan Peserta didik/konseli Sept
Sikap dan Perilaku mampu bersikap
Asertif asertif
Peserta didik/konseli
terhindar dari
Nomophobia

Pemahaman,
Menghadapi
V Pencegahan Peserta didik/konseli Sept
Nomophobia XII
mampu memiliki
kesehatan
Pemahaman, komprehensif
Hidup Sehat
pencegahan
jasmani dan XI
Peserta didik/konseli Okt
Rohani
mampu berkomuniaksi
dalam hubungan
Komunikais
Pencegahan sosial
Secara Logis dan XII
V Okt
Efektif
Peserta didik/konseli
mampu
mengendalikan diri
Pelanggaran Nilai
Pemahaman, dari perbuatan yang
Kehidupan V XI
Pencegahan bertentangan dengan Okt
norma/nilai

Peserta didik/konseli
mempersiapkan diri
menghadapi ujian
Sukses
Pemahaman Okt
Menghadapi Ujian V XII

b. Bimbingan
Kelompok

Mengatasi Peserta didik/konseli


Kejenuhan di V Pemahaman mampu merasa XII, XI Nov
Sekolah nyaman di sekolah

c. Papan
Bimbingan
Tips dan Trik
Pemahaman
Sukses dalam Peserta didik/konseli Juli –
Pengembangan
V V V V dan
memperoleh informasi
XI
Desb
pencegahan
diri melalui media tulis
Peserta didik/konseli
d. Pengemb. memperoleh informasi Juli –
Media BK
V V V V Pemahaman
yang bermanfaat bagi
XI,XII
Des
dirinya
Peserta didik/konseli
Juli –
memperoleh informasi
e. Leafleat V V V V Pemahaman
melalui media cetak
XI,XII Des

2 LAYANAN
. RESPONSIF

Terbantunya peserta
didik dalam mengatasi
1. Konseling Juli –
Pengentasan hambatan/memecahka XI,XII
Individual Des
n masalah yang
dialaminya
Terbantunya
2. Konseling memecahkan masalah Juli –
Pengentasan XI,XII
Kelompok peserta didik melalui Des
kelompok

Terbantunya
Pemahaman memberikan informasi
Juli –
3. Konsultasi dan yang dibutuhkan oleh XI,XII
Des
pengentasan peserta didik

Diperolehnya
kesepakatan bersama
4. Konferensi Juli –
Pengentasan mengenai masalah XI,XII
Kasus Des
peserta didik

Terentaskannya
masalah konseli yang
terkait dengan pihak
Juli –
5. Advokasi Pengentasan lain agar hak-hak XI,XII
Des
konseli tetap
terlindungi

Terselenggaranya
6. Konseling layanan Bimbingan Juli –
Pengentasan XI,XII
Online dan Konseling yang Des
lebih efektif

Tertampungnya
Pemahaman
masalah peserta
dan Juli –
7. Kotak masalah didik/konseli yang XI,XII
pengentasan Des
introvert

3 PEMINATAN Terentaskannya
. DAN masalah konseli
yang terkait dengan
PERENC. Pemahaman pemilihan jurusan
XII
INVIDIVUAL dan dan rencana karir
pengentasan masa depan
4 DUKUNGAN
. SISTEM
a. Melaksanakan
Pengumpulan data
dan
dan kebutuhan peserta
menindaklanjuti
didik
assesmen
Mengetahui langsung
b. Kunjungan
kondisi peserta didik di
rumah
lingkungan rumah
c. Menyusun dan
melaporkan Pertanggungjawaban
program kinerja kepada kepala
bimbingan dan sekolah
konseling
Penilaian ketercapaian
d. Membuat program layanan
evaluasi bimbingan dan
konseling
e. Melaksanakan
Bukti fisik pelaksanaan
administrasi
bimbingan dan
bimbingan dan
konseling
konsleing
f. Pengembangan
Pengembangan diri /
keprofesian
profesi
konselor
Guru BK

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Drs. MOCH. EFFENDI AINUN NI’MAH, S.Kom.I


NIP. 19650409 199003 1 010

RENCANA PROGRAM LAYANAN BK (KLASIKAL, KELAS BESAR/LINTAS


KELAS, KELOMPOK, DAN INDIVIDU)

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING (RPL BK)

 BIMBINGAN KLASIKAL
 BIMBINGAN KLASIKAL KELAS BESAR/LINTAS KELAS
 BIMBINGAN/KONSELING KELOMPOK
 KONSELING INDIVIDU
SEMESTER

GANJIL - GENAP

Anda mungkin juga menyukai