Anda di halaman 1dari 135

PERAWATAN MESIN MS-4102

(MAINTENANCE)
Silabus
Unit 1.
• Introduction, operating life cycle, reliability, failure data
analysis, failure rate, hazard models, elements in series,
paralel, mix, logic diagram, improving reliability,
redundancy elements, unit, standby, maintainability,
availability, reliability and maintainability trade off.
Unit 2.
• Maintenance strategies: break down maintenance,
planned maintenance, strategies, preventive
maintenance, design out maintenance, planned
lubrication, TPM, zero break down, preventive inspection
in equipment used in emergency.
Silabus
Unit 3.
• Replacement planning, maintain or replace decission,
replacement of items that deteriorate identical
equipment, replacement of items that fail without
deteriorate individual, group repalcement, replacement
in anticipation of failure.
Unit 4.
• Break down maintenance planning, assignment model,
waiting time model, expected waiting time models,
minimum cost service rate, PERT.
Unit 5.
• Maintenance management, production maintenance
system, objectives and functions, forms, policy,
planning, organization, economic of maintenance, man
power planning, material planning, spare parts planning
and control, evaluation of maintenance management.
UNIT I
WHAT IS MAINTENANCE?
Contoh:
Kita punya sebuah motor.
Apa yang kita lakukan
supaya motor tetap dapat
berfungsi dengan baik?
Apa tujuan kita memiliki
sepeda motor? Umumnya
tujuan non komersial.
Seringkali untung/rugi bukan
pertimbangan.
WHAT IS MAINTENANCE?
• Yang kita lakukan (elemen aktifitas perawatan)
– Membersihkan (lap, cuci, rantai)
– Memeriksa (dapat dilakukan sambil membersihkan)
– Mengencangkan (mur/baut, jari2 yang kendor, rantai, memompa ban,
menyetel arah kaca spion, menyetel rem)
– Melumasi (rantai, kabel rem, pedal rem)
– Menyediakan suku cadang (bohlam, busi, filter udara)
– Perbaikan ringan (dilakukan sendiri)
– Perbaikan berat (dilakukan oleh bengkel)
• Tujuan
– Supaya performancenya tetap baik (kecepatan, percepatan, konsumsi
bbm, kadar polutan dalam gas buang)
– Aman dikendarai bagi diri sendiri dan orang lain (rem, lampu utama,
lampu rem, lampu sen, klakson, tidak ada bagian2 tajam)
– Tampilan
WHAT IS MAINTENANCE?
Kita punya armada motor (untuk
ojek).
Tujuan komersial: untung rugi
merupakan pertimbangan penting.
Motor harus dijaga supaya tetap
produktif dan tidak rewel.
Melibatkan banyak orang: perlu
digaji, perlu koordinasi.
Inventarisasi: merek motor, tahun
pembuatan, jadwal
pengoperasian, jadwal perawatan.
WHAT IS MAINTENANCE?
WHAT IS MAINTENANCE?
• Untuk suatu pabrik apa yang dilakukan dan tujuannya serupa dgn
untuk armada ojek motor.
• Jumlah mesin dan peralatan lebih banyak
• Pabrik beroperasi 24 jam
• Resiko lebih besar
• Jumlah orang yang terlibat lebih banyak
• Jumlah dana lebih banyak
• Aspek komersial memerlukan pengorganisasian semua kegiatan:
– Inventarisasi aset dan SDM
– Penugasan & koordinasi
– Strategi perawatan
– Penyediaan suku cadang, pembelian barang dan jasa
– Sistem informasi
– Perencanaan perawatan/perbaikan
– Penjadwalan perawatan/perbaikan
WHAT IS MAINTENANCE?

Pabrik dengan jumlah peralatan dan jenis sangat banyak.


• Peralatan putar (rotating equipments)
– Pompa, kompresor, turbin uap, turbin gas, diesel
• Peralatan statik (tidak berputar)
– Pressure vessels, ketel uap, reaction column, knocking drum,
heat exchanger, tangki, piping
• Peralatan elektrik
– Motor listrik, generator, transformer, distribution panels, bus bar
• Instrumen dan sistem kendali
– Pressure gauge, termometer, level meter, flow meter
– PLC, DCS
– Hidrolik, pneumatik
• Bangunan, prasarana (jalan, gedung, platform, air, bengkel, dlsb)
WHAT IS MAINTENANCE?
• Asal kata : to maintain
– Arti: (1) memelihara
– Arti: (2) merawat
– Arti: (3) menjaga
• Apa yang di maintain?
• Mesin/peralatan/aset: supaya dapat berfungsi sesuai
dengan yang diinginkan.
– performance (kualitas, kuantitas, efisiensi): supaya memenuhi
kriteria/standard performance
– aspek keselamatan: supaya tidak membahayakan personil
– aspek lingkungan: supaya tidak mencemari lingkungan
WHAT IS MAINTENANCE?

Dengan
Performance
PM

Tanpa
PM

Performance Min

Waktu
WHAT IS MAINTENANCE?
Performance

PM

CM CM
Performance
standard min

Maintenance record

Waktu
WHAT IS MAINTENANCE?
• Teknik (bayangkan anda hanya menghadapi 1 motor)
– Bagaimana melumasi
– Bagaimana cara menyetel
– Bagaimana cara membongkar & memasang
– Bagaimana cara inspeksi dan mendeteksi kerusakan
• Manajemen (bayangkan anda mempunyai 100 motor)
– Bagaimana menyediakan “personil”, menentukan tugas dan
wewenangnya
– Mendidik, melatih dan menyemangati personil
– Merekam data dan informasi
– Bagaimana menyediakan dan membeli suku cadang
– Bagaimana membuat planning
– Bagaimana menjadwal
– Bagaimana menyediakan dana
– Bagaimana mengorganisasikan (visi, misi)
WHAT IS MAINTENANCE?
• Teknik
– Fokus ke mesin, lebih jelas (bukan berarti mudah)
– Ada manual teknik dari pembuat mesin
– Ada catatan sejarah perawatan mesin
– Ada code dan standard (SNI, API, ASME, JIS, DIN dlsb)
– Ada peraturan keselamatan kerja, peraturan lingkungan hidup,
OSHA (Occupational Safety and Hazard Association), EPA
(Environmental Protection Adency)
• Manajemen
– Fokus ke manusia dan pengelolaan
– Ada ilmunya tapi tidak “exact” seperti yang teknik
– Melibatkan unsur “seni”
– Dipengaruhi budaya setempat (etos kerja, disiplin, rasa memiliki)
– Tergantung xxxx
WHAT IS MAINTENANCE?
Maintenance

Planned maintenance Unplanned


maintenance
Preventive Corrective
maintenance maintenance Emergency
maintenance

Running Shutdown
maintenance maintenance

•Cleaning Overhaul
•Inspection,
adjusting
Minor Major
•Small repair
WHAT IS MAINTENANCE?
• Planned maintenance: kegiatan perawatan terjadwal
(biasanya jangka panjang/tahunan). Umumnya mesin
produksi tidak dapat dihentikan begitu saja untuk
maintenance. Dalam hal ini perlu ada penjadwalan yang
disetujui bersama antara bagian produksi dan bagian
maintenance.
• Unplanned maintenance: kegiatan perawatan tidak
terjadwal karena keadaan darurat, misalnya karena
kerusakan mesin. Ini suatu kondisi yang harus dihindari.
• Breakdown maintenance (RTF = Run To Failure):
strategi perawatan dimana mesin dibiarkan saja
beroperasi sampai kerusakan terjadi. Tindakan
perawatan diambil ketika kerusakan terjadi.
WHAT IS MAINTENANCE?
• Preventive maintenance: strategi perawatan (cleaning,
inspection, small repair, lubrication) untuk mencegah
konsekuensi kegagalan pada tingkat komponen maupun
tingkat pabrik.
• Corrective maintenance: adalah tindakan perawatan
untuk memperbaiki komponen yang mengalami
kegagalan.
• Running maintenance: kegiatan maintenance yang
dapat dikerjakan ketika mesin sedang beroperasi
• Shutdown maintenance: kegiatan maintenance yang
hanya dapat dikerjakan ketika mesin sedang tidak
beroperasi
WHAT IS MAINTENANCE?
• Emergency maintenance: kegiatan perawatan/
perbaikan untuk mengatasi kerusakan yang tidak
terduga.
• Availability: ketersediaan/kesiapan mesin utk
dioperasikan
• MTBF (mean time between failure): jangka waktu
antara dua kerusakan berturut-turut.
• MTTR (mean time to repair): jangka waktu untuk
menyelesaikan perbaikan.
• Down time: periode waktu dimana mesin tidak dapat
dioperasikan
• Up time: periode waktu dimana mesin dapat
dioperasikan
WHAT IS MAINTENANCE?
• Facility register (master equipment list): basis
data peralatan, termasuk komponen dan
perlengkapannya.
• Maintenance management: pengelolaan
kegiatan perawatan
• Maintenance planning: perencanaan kegiatan
perawatan selama 1 tahun.
• Maintenance scheduling: penjadwalan
kegiatan perawatan selama 1 tahun.
• Overhaul: membongkar mesin sebagian atau
keseluruhan dan memperbaikinya supaya
diperoleh kondisi sesuai standar (as good as
new = AGAN).
WHAT IS MAINTENANCE?

• Efficiency: running hours / (running hours + down time)


• Trip: mesin mati secara otomatis karena ada parameter
operasi (suhu, getaran dll) yang melebihi batas aman.
• Shut in: mesin dimatikan secara sengaja.
• Shut down: mesin mati dengan sendirinya.
MACHINE LIFE CYCLE
MACHINE LIFE CYCLE

• Feasibility Study: apakah suatu mesin/pabrik layak


dibuat ditinjau dari segi ekonomi, lingkungan, teknologi.
• Design: gambar desain dan spesifikasi teknik, prototipe.
• Build: tender, gambar konstruksi, konstruksi, as built
drawing
• Commissioning: pengujian terhadap performance yang
dijanjikan, base line data.
• Operation (untuk menghasilkan produk) & Maintenance
(supaya mesin tetap dapat dioperasikan sesuai dengan
standard performace yg disepakati).
• Decommissioning: untuk menentukan apakah mesin
sudah mencapai akhir umurnya.
• Discard: mesin dibuang dan materialnya didaur ulang.
MACHINE LIFE CYCLE
MACHINE LIFE CYCLE COST
WHY DO MACHINES FAIL?
• Wajar
– Aus (wear): scuffing, galling, fretting, abrasion
– Lelah (fatigue)
– Karat (corrosion)
– Erosi (erosion)
– Penuaan (aging)
• Dipercepat
– Pelumasan tidak bagus (kualitas, kuantitas pelumas,
periode penggantian pelumas tidak benar)
– Kotor/kontaminasi
– Overheated
– Overloaded
– Misalignment (pada kopling, bearing, belt, rantai)
WHY DO MACHINES FAIL?
Brinelling karena overloaded Overheated
WHY DO MACHINES FAIL?
Fatigue damage pada ujung poros
disekitar alur pasak (keyway).
Poros seharusnya komponen
mesin yang tidak mengalami
kerusakan sepanjang umur mesin.
FAILURE PATTERN
• Dahulu orang percaya bahwa semua kegagalan
komponen mengikuti “bathtub curve”
• Ternyata bathtub curve tsb hanya mencakup 4% dari
populasi komponen (mis: bearings, connector, switches,
IC, PCB, etc), termasuk dalam golongan age related
failure.

Start up
Failure Rate %

Break down
cycle cycle

Useful life period


(wealth cycle)
Critical wear point

Time
FAILURE PATTERN

• Failure rate = jumlah kegagalan komponen per satuan


waktu dibagi jumlah tersisa dari suatu jumlah komponen
dalam pengamatan
• Contoh arti fisik “bathtub curve”. Bayangkan apa yang
dapat dialami ketika suatu jalur pipa baru untuk PDAM
akan difungsikan. Sebelum jalur pipa berfungsi secara
normal, pada mulanya mungkin terjadi kebocoran,
mampet atau masalah lain yang harus dibetulkan.
Setelah diperbaiki jalur pipa berfungsi dengan baik.
Ketika umur pipa sudah tua, kebocoran dan masalah2
lain terjadi dan akhirnya pipa diganti.
FAILURE PATTERN
Arti dari bathtub curve
• Start up cycle: kerusakan terjadi karena ketidak
sempurnaan material, pengerjaan, pemasangan,
pelatihan operator. Pada saat awal komponen mesin
akan saling menyesuaikan karena berbagai ketidak
sempurnaan pembuatan (permukaan masih kasar yang
saling menghaluskan)
• Useful life: mesin berproduksi dengan baik karena
komponen2nya sudah saling menyesuaikan
• Break down cycle: komponen mengalami fatigue,
keausan berlebih, erosi, abrasi dlsb.
Bath tube curve cocok untuk komponen mekanik.
FAILURE PATTERN

4% 7%

2% 14%

68%
5%

Age related failure (A, B, C), 11% Age unrelated failure (D, E, F), 89%

Artinya: komponen akan rusak Artinya: komponen bisa gagal secara


ketika sudah menua random, pada saat masih muda
maupun sesudah tua
FAILURE PATTERN POPULATION
PERCENTAGE

Failure rate population


4%
2%
5%
A
7%
B
C
14%
D
E
68%
F
DEVELOPMENT OF
FAILURE PATTERN MODEL

1940 1950 1960 1970 1980 1990 2000


PENGERTIAN RELIABILITY
Reliability Defined

• Reliability is the probability that a system, component,


or device will perform without failure for a specified
period of time under specified conditions.
Contoh Arti Reliability

• Umur rolling bearing yang dihitung sesuai dengan


panduan katalog disebut L10.
• 10 menyatakan unreability 10%, atau reliability 90%
yang berarti probabilitas kegagalannya 10%
• Dalam katalog tertulis rating ball bearing (Cd = kapasitas
dinamik) yang ditentukan dengan cara sbb: sejumlah ball
bearing sama diuji di laboratorium pabrik dengan kondisi
uji sama. Cd adalah beban yang bersesuaian dengan
umur 1 juta putaran ketika terjadi kerusakan 10% dari
bearing uji, artinya 90% masih baik.
Matematika Probabilistik

• Reliability R(t) R(t ) + F (t ) = 1


• Unreability F(t)
N s (t ) + N f (t ) = N 0
• Bila No adalah jumlah
komponen yang diuji, Nf N s (t ) N f (t )
R(t ) = = 1−
adalah jumlah yang N0 N0
rusak terhitung sejak t =
0 sampai t = t dan Ns dN f (t ) 1
h(t ) =
adalah jumlah yang dt N s (t )
survive pada saat t.
• Hubungan antara
variabel diatas dapat
ditulis sebagai:
Contoh: Failure data with No= 1000
Contoh: Number of failures/week
Contoh: Number of failures/week
Contoh: Number of failures/week
Contoh: PDF (Probability Density Function)

• Bila jumlah kegagalan per minggu dibagi jumlah


sample No maka akan diperoleh PDF (probability
density function)
Contoh: PDF (Probability Density Function)

Minggu ke A B C D E F
1 10 %/mgu 1 %/mgu 0.1 %/mgu 1.2 %/mgu 1.5 %/mgu 10 %/mgu
2 7.2 1 0.2 2 1.5 7.2
3 5.4 1 0.3 2.6 1.5 5.4
4 4.3 1 0.4 2.9 1.4 4.3
5 3.5 1 0.5 3.1 1.4 3.5

6 2.9 1 0.6 3.2 1.4 2.9


7 2.3 0.9 0.7 3.2 1.4 2.3
8 1.9 0.9 0.8 3.2 1.3 1.9
9 1.6 0.9 0.9 3.1 1.3 1.6
10 1.3 0.9 1 3.0 1.3 1.3

Catatan: 1 % per minggu = 0,01/ (24 x 7 jam) = 6 x 10-5 /jam


Contoh: Number of Survivors Ns
komponen A dan Reliabilitynya
Minggu ke Jmlh kegagalan Jmlh survivor Reliability, %
0 0 1000 100
1 100 900 90
2 72 828 82.8
3 54 774 77.4
4 43 731 73.1
5 35 696 69.6
6 29 667 66.7
7 23 644 64.4
8 19 625 62.5
9 16 609 60.9
10 13 596 59.6
Contoh: Number of survivors Ns
Contoh: Number of survivors Ns
Contoh: Number of survivors Ns
Contoh: Menghitung Hazard (Failure) Rate

dN f (t ) 1
h(t ) =
dt N s (t )

h(t) = laju kegagalan pada saat t dibagi jumlah


survivor pada saat t
Laju kegagalan pada saat t adalah jumlah
kegagalan pada saat t per satuan waktu
Contoh: Menghitung Hazard Rate
Contoh: Menghitung Hazard Rate
Contoh: Menghitung Hazard Rate
Hitung Kembali Memakai Excel: Failure/Week,
Survivors, Pdf, h(t) of component A
Failure/Week Survivor

120 1000
100 800
80
600
U n its

U n its
60 Failure/Week Survivor
400
40
20 200

0 0
1 8 15 22 29 36 43 50 57 64 71 78 85 92 99 0 20 40 60 80 100 120
Week Week

pdf h(t)

12.00 16.00
10.00 14.00
12.00
8.00 10.00
6.00 pdf 8.00 h(t)
%

%
4.00 6.00
4.00
2.00 2.00
0.00 0.00
1 7 13 19 25 31 37 43 49 55 61 67 73 79 85 91 97 1 7 13 19 25 31 37 43 49 55 61 67 73 79 85 91 97
Week Week
Hazard (failure) Rate h(t) of Component A
represented in 1E-5/hour

h(t), 1E-5

100

80
1E-5 per hour

60
h(t), 1E-5
40
20

0
1 7 13 19 25 31 37 43 49 55 61 67 73 79 85 91 97
Week
Hitung Kembali Memakai Excel: Failure/Week,
Survivors, Pdf, h(t) of component E
Failure/Week Survivor

16 1200
14 1000
12
10 800
U nits

U nits
8 Failure/Week 600 Survivor
6 400
4
2 200
0 0
1 8 15 22 29 36 43 50 57 64 71 78 85 92 99 0 20 40 60 80 100 120
Week Week

pdf h(t)

1.60 2.00
1.40
1.20 1.50
1.00
0.80 pdf 1.00 h(t)
%

%
0.60
0.40 0.50
0.20
0.00 0.00
1 7 13 19 25 31 37 43 49 55 61 67 73 79 85 91 97 1 7 13 19 25 31 37 43 49 55 61 67 73 79 85 91 97
Week Week
Failure Pattern
(S.Nowlan and H. Heap, United Airline 1960)

4% 7%

14%
2%

68%
5%

Age related hazard rate 11% Age unrelated hazard rate 89%
Perbandingan Populasi Failure Pattern

Failure rate population


4%
2%
5%
A
7%
B
C
14%
D
E
68%
F
Hazard Rate
• 11% populasi komponen mengikuti age related hazard rate
• 89% populasi komponen mengikuti age unrelated hazard rate
• Bila bagian awal kurva age unrelated hazard rate diabaikan akan
diperoleh hazard rate konstan.
• Apa yang menarik tentang hazard rate konstan?
• Perumusan matematik untuk reliability suatu sistem yg terdiri atas
sejumlah komponen menjadi sangat mudah (akan dibahas di
belakang).
• Dalam praktek pendekatan hazard rate konstan cukup baik untuk
sistem/peralatan yg terdiri atas komponen dg berbagai hazard rate,
yg secara sistem menunjukkan gejala kegagalan “random”.
• Data serupa (hazard rate constant) juga diperoleh dari peralatan
industri oil & gas.
Matematik/Probabilistik

Hazard rate h(t)


f (t ) f (t )
h(t ) = = = P(t1 ≤ t ≤ t1 + dt / t ≥ t1 )
1 − F (t ) R (t )
Matematik/Probabilistik
dF (t ) d [1 − R(t )] − dR(t )
h(t ) = = =
dt dt dt
f (t ) − dR(t ) 1
h(t ) = =
R(t ) dt R(t )
− dR(t )
= h(t )dt
R (t )
t
ln R(t ) = − ∫ h(t )dt
0

 t 
R(t ) = exp − ∫ λdt  = e −λt
 0 
Matematik/Probabilististik
Definisi reliability R(t):

 t 
R(t ) = exp − ∫ h(t )dt 
 0 
dimana h(t) adalah failure (hazard) rate.
Catatan: exp[a] artinya 2.718281828a
Unit/satuan failure rate: 1% per 1000 jam atau 10-5
per jam.
Failure sebesar rate 10-5 ~ 10-7 secara komersial
menyatakan reliability yang baik.
Failure Rate

Failure Rate

Start up Break down


cycle cycle

Useful life period


(wealth cycle)
Critical wear point

Time
Failure Rate

Beberapa model failure rate: Konstan dan Variabel

Break in Wear out Break in Wear out


Failure Rate

Failure Rate
Constant Variable
failure rate failure rate

Time Time
Constant Failure Rate
• Constant failure rate
 t 
h(t ) = λ R(t ) = exp − ∫ λdt  = e −λt
 0 

Contoh: dari 10 buah pompa injeksi yang beroperasi,


terjadi kegagalan 3 buah dalam waktu 1 tahun.
3 failures failures
λ= = 0.3
10machine. year machine. year
0 .3
λ= = 0.000034 = 34 x10 − 6 kegagalan per jam mesin
365 X 24
Constant Failure Rate
number.of . failures
λ=
number.of .time.units.during.which.all.items.were. exp osed .to. failure

MTBF = Mean Time Between Failures


T = 1/ λ
number.of .time.units.during.which.all.items.were. exp osed .to. failures
λ=
number.of . failure

Mean Time To Repair Mean Time To Fail

Mean Time Between Failures


Failure Failure
Variable Failure Rate
• Umumnya failure terdistribusi menurut fungsi Weibull
  t − t m 
R(t ) = exp −  0
 
  θ − t0  

f (t ) (t − t0 ) m −1
h(t ) = =m
R(t ) θm

t = time to failure
t0 = time where F(t) = 0
m = slope of Weibull plot
theta = characteristic life (scale parameter)
Contoh Failure Rate

• Sebuah device mempunyai failure rate 2x10-6


failures/jam.
• Berapa reliabilitynya bila dioperasikan selama 500 jam?
Bila jumlah device dalam operasi tersebut 2000 buah,
berapa jumlah yg rusak selama 500 jam? Anggap failure
rate konstan.
• R(500) = exp(- 2x10-6 x 500) = e-0.001 = 0.999
• Ns = N0 R(t) = 2000 (0.999) = 1998
• Nf = N0 - Ns = 2000 – 1998 = 2
Contoh Failure Rate

• Bila failure rate konstan berlangsung sampai 50000 jam,


berapa reliability pada t = 50000 jam?
• R(50000) = exp(-2x10-6 x 50000) = 0.905
• Berapa reliabitynya pada t = 100 jam
• R(100) = exp(-2x10-6 x 100) = 0.9998
Contoh Failure Rate

Failure Rate

Start up Break down


cycle cycle

Failure rate 2x10-6

100 500000
Contoh: Failure Rate

• Bila MTBF suatu device adalah 100000 jam, berapa


reliabilitynya pada saat t = 100000 jam?
• R(t)=R(100000)?

1 1
h(t ) = λ = = = 10 −5
MTBF 100000

R(100000) = e-100000/100000= e-1 = 0.37


System Reliability
• Kebanyakan sistem mekanik atau elektronik merupakan
gabungan komponen.
• Reliability dari sistem tergantung pada bagaimana
komponen-komponen tersebut disusun.
• Susunan dasar: seri dan paralel.
• Sistem dengan komponen yang dihubungkan seri
mempunyai reliability
Rs = RA x RB x RC x ….

RS = exp[− (λ A + λB + λC + ....)]
System Reliability

• Untuk n buah komponen identik yg dihubungkan seri

RS = exp(−nλt )

Untuk mencapai reliability sistem yg memadai setiap


komponen mempunyai reliability yang sangat tinggi,
yang berdampak pada biaya tinggi, mahal untuk
dilaksanakan.
Contoh: Suatu unit terdiri atas 50 komponen. Bila
diinginkan reliability unit 80% maka diperlukan setiap
komponen mempunyai reliability 99.4 % (dapat
dihitung menggunakan kalkulator atau gambar 4.1)
Sebetulnya pendekatan ini “oversimplified”.
System Reliability
System Reliability
• Sebetulnya pendekatan ini “oversimplified”.
• Chaddock telah melakukan penelitian ilmiah tentang
hubungan antara jumlah komponen dalam rangkaian
seri dan reliability. Hasilnya menyatakan tidak ada
hubungan persis seperti yg dinyatakan dalam
persamaan atau grafik 4.1.
• Pemikiran lain adalah bahwa reliability rangkaian seri
ditentukan oleh komponen yang terlemah. Bila
komponen terlemah mengalami situasi dimana distribusi
beban “merasuk” ke dalam distribusi kekuatan, maka
hanya komponen terlemah tersebut yang perlu di
perbaiki.
System Reliability
System Reliability
Sistem dengan komponen A dan B yang
dihubungkan paralel. Sistem akan tetap bekerja
bila A atau B, atau A dan B yang berfungsi.
System Reliability
Reliability sistem tsb adalah probabilitas keberfungsian
A atau B, atau A dan B.

RS = RA + RB – RARB

Untuk 2 bh komponen berbeda

RS = exp(−λ At ) + exp(−λB t ) − exp[− (λ A + λB )t ]


Untuk 2 bh komponen identik persamaan menjadi
RS = 2 exp(−λt ) − exp(−2λt )
System Reliability

Contoh:
• Sistem pompa paralel terdiri dari 2 bh pompa yang
beroperasi bersama. Sistem tetap berfungsi walaupun 1
bh pompa rusak. Setiap pompa mempunyai rate of
failure 1.5 per tahun. Berapa reliabilitynya ?
• Pertanyaan tsb dapat dijawab bila t diketahui.
Seandainya yang ditanyakan adalah reliability pada t = 1
th, maka:

RS = 2 exp(−λt ) − exp(−2λt )
RS = 2 exp(−1.5 ×1) − exp(−2 ×1.5 ×1) = 0.4
System Reliability
Contoh:
• Seandainya konfigurasi sistem tersebut diubah sehingga
1 bh pompa beroperasi dan yang lain sebagai cadangan,
berapa reliabilitynya ketika pompa cadangan sedang dlm
perbaikan yang memerlukan waktu 5 hari? Dalam hal ini
setiap pompa mempunyai rate of failure 1.5 per tahun.
• Keadaan paling kritis adalah hari terakhir ketika pompa
cadangan belum siap.Kita gunakan rumus reliability utk
1 bh pompa dengan t = 5 hari = 0.0137 tahun

RS = exp(−λt ) = exp(−1.5 × 0.0137) = 0.98


System Reliability
Sistem paralel dimana 1 unit
beroperasi dan 1 unit cadangan.
Grafik menyatakan hubungan
antara repair time utk
memperbaiki unit cadangan dan
MTBF utk berbagai harga
reliability.
Misal 1 unit pompa dgn MTBF
15 bulan yg dilengkapi dg 1 unit
cadangan. Bila diinginkan
reliability 98.5% berapa lama
waktu untuk memperbaiki unit
cadangan?
System Reliability
System Reliability

Sistem dengan 3 komponen yg dihubungkan


paralel. Bila sistem tetap berfungsi walaupun 1
komponen rusak, maka reliabilitynya adalah
RS = 3R2 – 2R3

RS = 3 exp(−2λt ) − 2 exp(−3λt )

Bila sistem tetap berfungsi walaupun 2 komponen


rusak, maka reliabilitynya adalah
RS = 1 – (1 - R)3
RS = 3 exp(−λt ) − 3 exp(−2λt ) + exp(−3λt )
Contoh Failure Rate Data

• Failure data yang sahih hanya dapat dihimpun dari


pengalaman lapangan. Ingat: mesin sama yg
dioperasikan dengan kondisi berbeda akan
menghasilkan failure rate berbeda.
• Panduan untuk menyatakan tingkat reliability terlihat
pada tabel 4.1 berikut. Reliability dinyatakan dalam unit
1/ juta jam, (10-6 jam)
• Failure rate sebesar 10-6 /jam artinya 10-6/jam x 24
jam/hari x 365 hari =
• Tabel 4.2 adalah data statistik kegagalan kompresor
torak yang dioperasikan di sejumlah industri.
Contoh Failure Rate Data
Machine Component Failure Rate Data
Machine Component Failure Rate Data
Machine Component Failure Rate Data
Machine Component Failure Rate Data
Failure Rate vs. Life, Anti Friction Bearings
Contoh: Perhitungan Reliability
Contoh: Perhitungan Reliability
• Perhitungan reliability suatu alat penggerak ini dilakukan untuk
menilai apakah alat tersebut merupakan bagian terlemah dari suatu
sistem.
• Langkah 1: Tulis nama komponen esensial yg menunjang
kefungsian sistem (kolom 1).
• Langkah 2: Tentukan jumlah komponen tersebut (kolom 2).
• Langkah 3: Tentukan modus kegagalan dan failure rate yg paling
mungkin dg mengacu tabel 4.3. Bila ada beberapa pilihan modus
kegagalan harga, pilih yang mempunyai failure rate tertinggi.
• Langkah 4: Kalikan jumlah komponen dengan “worst and best”
failure ratenya dan masukkan pada kolom yg tersedia.
• Langkah 5. Jumlahkan hasil perkalian pada langkah 4 untuk
kategori worst dan best terpisah, dalam arah vertikal dan kemudian
horisontal.
Contoh: Perhitungan Failure Rate
Contoh: Perhitungan Failure Rate

Berdasar hasil perhitungan, cara mengurangi failure rate.


• Komponen yg lemah diganti dg yg lebih baik.
• Review rancangan
• Eliminasi kelemahan
• Identifikasi dan eliminasi ketidak pastian
• Sederhanakan rancangan: jumlah komponen dikurangi,
eliminasi kepresisian tinggi, kurangi keperluan skill
perawatan
• Fitur dan material baru diuji
• Tingkatkan kemampuan komponen menghadapi kondisi
tak normal.
Compressor Seal System
Compressor Seal System
Compressor Seal System
Compressor Seal System
Compressor Seal System
Compressor Seal System
Compressor Seal System
FAULT TREE ANALYSIS
(FTA)
Fault Tree Analysis (FTA)
• FTA adalah metode deduktif top down yang
direpresentasikan dalam bentuk grafik.
• FTA adalah metoda sistematik yang mendiskripsikan
berbagai kombinasi kejadian di dalam sistem yang dapat
berujung pada kegagalan.
• FTA menekankan pada “how things can fail to work”.
• FTA adalah diagram logika dimana logic gate yang
menyatakan hubungan antara input events dan output
events.
• FTA dimulai dengan menentukan suatu “top event”, yaitu
suatu kejadian kegagalan, kemudian dari sini dicari
berbagai kemungkinan penyebabnya.
• Dua jenis FTA : kualitatif dan kuantitatif.
Fault Tree Analysis (FTA)

Output event

Logic
Gate

Input event Input event Input event


Logic Gates dalam FTA
Contoh 1: Quantitatif FAT
Procedure
1. Definisikan kegagalan dari suatu sistem sebagai “top
event”. Untuk setiap top event dapat dibuatkan FTA.
Dalam contoh 1, top event-nya adalah “failure of air
receiver”
2. Identifikasi sebab-sebab utama yang mungkin. Dalam
contoh 1: flaw, over pressure, external events, yang
dihubungkan melalui OR untuk menghasilkan top
event.
3. Identifikasi kondisi yang berkontribusi terhadap
terjadinya sebab utama. Flaw dan external event
terlihat sebagai undevelop event. Tentu saja kedua
kondisi tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut.
Misalnya flaw diuraikan menjadi kesalahan
perancangan, fatigue dan korosi. External event
diuraikan menjadi gempa bumi atau kebakaran.
Procedure (lanjutan)

4. Ulangi langkah 3 untuk tingkat lebih bawah berikutnya.


Bila flaw dan external event dianggap undeveloped,
maka tinggal over pressure yang harus dikaji lebih
lanjut. Over pressure dapat disebabkan oleh over
pressure switch gagal membuka ketika diperlukan dan
relieve valve gagal menyembur. Keduanya
berhubungan melalui AND.
Procedure (lanjutan)
5. Lanjutkan dengan tingkat lebih bawah yang
diperlukan.
6. Tentukan apakah diperlukan analisis kuantitatif.
Analisis kuantitatif dapat memperkaya FTA. Dalam hal
ini tidak saja jalur masalah dapat ditentukan, tetapi
juga probabilitas terjadinya juga dapat diketahui.
Keputusan untuk melakukan kuantitatif analisis
ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain:
• Tingkat severity dari masalah.
• Ketersediaan data kuantitatif.
• Bila FTA banyak mengandung AND.
• Apakah suatu cabang FTA terlihat marjinal.
Procedure (lanjutan)

7. Alokasikan nilai probabilitas untuk setiap event,


dengan mengacu pada skala probabilitas berikut.
Procedure (lanjutan)

8. Hitung nilai output berdasar nilai input dengan aturan


sbb:
1. Output AND adalah perkalian dari inputnya.
2. Output dari OR adalah penjumlahan dari inputnya.
Sebagai contoh, AND yang menuju ke “over pressure”
dihitung sebagai 10-3 x 10-4 = 10-7
OR menuju “PS fail to open” dihitung sebagai
10-4 + 10-3 + 10-6 = 10-3
FTA Fundamental Structure
Contoh 2 FTA: Bearing Failure
Contoh 2 FTA: Bearing Failure
Pengembangan event “mechanical failure”
Contoh 2 FTA: Compressor Rotor
Contoh 2 FTA: Compressor Rotor (cont’d)
Contoh 3 FTA: Deep Well Pump
Contoh 3 FTA: Deep Well Pump (cont’d)
Exercise 1. Bohlam tidak menyala
Exercise 1 Solution
Exercise 2

• Sepeda motor anda tidak dapat distart. Buatlah suatu


FTA dengan segala kemungkinan penyebabnya.
Exercise 2 Solution
Exercise 3 Pneumatic Pump
Exercise 3 Solution Pneumatic Pump
Exercise 4: Pumping Station

• Top event : Pressure tank rupture


Exercise 4: Pumping Station Control
Diagram
Exercise 4 Solution: FTA Pumping Station
FTA Pumping Station (Cont’d)
FTA
Hydraulically Operated Fail Safe Gate
Valve
Train Wagon Brake Mechanism
Train Wagon Brake Actuator
Electric Power Network
Electric Power Generation
Failure Classification
Failure Cause Classification

Anda mungkin juga menyukai