Oleh :
(3125161323)
2. Ibu Eva Etika dan Bapak Ismail selaku kedua orang tua dari penulis
Penulis pun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu, penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini.
Penulis pun berharap pembaca makalah ini dapat memberikan kritik dan sarannya
kepada penulis agar di kemudian hari penulis bisa membuat makalah yang lebih baik
lagi.
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI………….…………………….……………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV KESIMPULAN/PENUTUP
4.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………8
4.2 Saran ………………………………………………………………………………….8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………
LAMPIRAN………………………………………………………………………………..
1. Dokumentasi
2. Instrument/pedoman wawancara
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Zoon politicon merupakan istilah yang disebutkan oleh Aristoteles,
seorang filsuf besar dari Yunani, yang artinya manusia adalah makhluk sosial.
Sudah kodrat manusia untuk hidup berdampingan dengan manusia lainnya,
tidak ada satu manusiapun di dunia ini yang mampu untuk hidup sendiri
tanpa bantuan orang lain. Keterbatasan kemampuan manusia untuk hidup
mandiri tanpa orang lain mendorong mereka untuk melakukan interaksi.
Interaksi dapat terjadi antara sesama manusia, maupun manusia dengan
lingkungannya.
Interaksi yang terjadi antara manusia dengan sesame manusia maupun
dengan lingkungannya akan menciptakan suatu sistem kehidupan. Sistem
tersebut dapat berupa interaksi saling menguntungkan, saling merugikan, atau
bisa jadi merupakan suatu interaksi yang tidak bermakna apa-apa. Sistem
tersebut akhirnya lama-kelamaan akan berubah menjadi suatu kebiasaan
yang timbul di dalam kehidupan manusia dan kebiasaan yang muncul
tersebut lazimnya kita sebut sebagai suatu kebudayaan.
Interaksi antara manusia dengan sesamanya akan membentuk suatu
kehidupan bermasyarakat, sedangkan interaksi antara manusia dengan alam
disekitarnya akan membentuk suatu lingkungan, dan kebudayaan berada
ditengah-tengah hal tersebut. Kebudayaan merupakan hasil pemikiran dari
segala jenis interaksi manusia dengan lingkungannya. Oleh karena itu,
kebudayaan antara suatu daerah dengan daerah lainnya pasti memiliki
perbedaan, hal tersebut dikarenakan faktor penyusun kebudayaannya yang
tentu saja berbeda.
Kebudayaan merupakan suatu hal yang unik. Tiap daerah pasti memiliki
kebudayaannya masing-masing yang muncul dari kebiasaan masyarakat-
masyarakat pada daerah tersebut. Meskipun memiliki perbedaan, namun
umumnya suatu kebudayaan dari daerah-daerah yang berdekatan pasti
memiliki corak yang sama. Selain itu, Kebudayaan tidak terbentuk dalam
waktu yang singkat, perlu waktu bertahun-tahun lamanya untuk menjadikan
suatu kebiasaan sebagai kebudayaan. Manusia sebagai makhluk yang
diberikan akal pikiran serta kecerdasan tentunya diharapkan dapat
menjadikan kebudayaan tersebut sebagai alat untuk mempermudah kehidupan
mereka.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kebudayaan merupakan hasil dari
manusia, hal tersebut berarti ketika manusia tidak ada, maka kebudayaannya
pun akan lenyap. Lalu, adakah cara yang dapat dilakukan agar kebudayaan
yang telah dibangun bertahun-tahun tersebut tidak lenyap?
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk menulis topik mengenai
kehidupan kebudayaan suatu daerah dan apakah daerah tersebut masih
mempertahankan kebudayaan aslinya atau justru kebudayaan asli tersebut
telah bertransformasi menjadi suatu kebudayaan baru. Topik tersebut akan
dituangkan dalam makalah yang berjudul “analisis kehidupan sosial budaya
dan adat kebiasaan di lingkungan wilayah RT.007/RW.02, kelurahan Tugu
Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara”
1.3 Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi nilai ujian tengah
semester untuk mata kuliah ilmu sosial budaya dasar, serta untuk lebih
memperkenalkan kehidupan sosial budaya dan adat kebiasaat suatu daerah,
khusunya daerah Kampung Mangga, Jakarta Utara
BAB II
KAJIAN TEORI
3.2 Analisis
Analisis yang akan dipaparkan pada makalah ini bersumber dari hasil
wawancara yang dilakukan dengan Ibu Dina Sungkar. Ibu Dina Sungkar
adalah istri dari ketua RT.007, yaitu Bapak Budiyanto Hidayat. Berdasarkan
hasil wawancara, diketahui bahwa RT.007 terdiri atas 87 kepala keluarga
yang mayoritas merupakan suku Betawi dan sebagian besar warga yang
tinggal di Kampung Mangga, khusunya RT.007 merupakan penduduk yang
sudah menetap lebih dari 30 tahun. Sehingga, mereka sangat mengetahui
seluk-beluk mengenai kehidupan sosial budaya daerah mereka.
4.1 Kesimpulan
Masyarakat yang tinggal di lingkungan Kampung Mangga RT.007
RW.02, kelurahan Tugu Selatan , kecamatan Koja, Jakarta Utara umumnya
adalah suku Betawi. Namun, seiring perkembangan zaman dan sudah ada
beberapa dari warga asli kampung manga yang meninggal atau pindah ke
tempat lain mengakibatkan perubahan kebiasaan warga kampung manga,
khususnya yang tinggal di wilayah RT.007. Meskipun begitu, masih ada
beberapa kebiasaan yang dipertahankan, contohnya nujuh bulanan dan
munggahan.
Kebiasaan nuju bulan di wilayah RT.007 biasanya dilakukan dengan dua
cara, yaitu apabila pihak keluarga berasal dari keluarga berkecukupan, maka
keluarga tersebut akan mengadakan pengajian di rumahnya, sedangkan jika
keluarga tersebut berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah kebawah
maka dilakukan dengan membagi-bagikan bubur merah putih.
Sedangkan, kebiasaan munggahan umumnya dilakukan pada saat dua
minggu menjelang puasa. Munggahan oleh warga RT.007 dilakukan di
Masjid Jami’i Assuada bersama-sama dengan warga dari rukun tetangga
lainnya yang masih dalam lingkup RW.02. Kegiatan munggahan diawali
dengan sholat maghrib berjamaah yang dilanjutkan dengan kegiatan makan
nasi kebuli bersama-sama . Selain itu, acara munggahan juga umumnya
dihadiri oleh bapak-bapak dan anak laki-laki, sedangkan perempuannya
membantu menyiapkan makanan untuk acara munggahan tersebut.
4.2 Saran
Untuk pembuatan makalah selanjutnya disarankan agar daftar
pertanyaan yang akan diajukan kepada narasumber lebih terstruktur dan rapih,
agar jawaban yang diinginkan dapat terjawab dengan maksimal oleh
narasumber, sehingga berdampak pada isi makalah yang jauh lebih baik lagi.
Selain itu, disarankan agar narasumbernya lebih dari satu, sehingga dapat
dapat menambah wawasan dalam penulisan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
[ONLINE] https://www.berpendidikan.com/2016/11/contoh-dan-pengertian-
kebiasaan-hukum-adat-menurut-para-ahli.html diakses pada tanggal 25 April
2019
[ONLINE] https://www.academia.edu/6951413/Makalah_Budaya_Indonesia diakses
pada tanggal 23 April 2019
[ONLINE] https://www.idjakarta.com/utara/koja/tuguselatan/kodepos14260.html
diakses pada 25 April 2019
[ONLINE] https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya diakses pada 25 April 2019
LAMPIRAN
1. DOKUMENTASI
2. INSTRUMEN WAWANCARA
1. Adakah acara adat yang rutin dilakukan oleh warga RT.007 setiap bulan
atau tahun?
2. Kegiatan apa yang rutin dilakukan oleh warga RT.007 menjelang bulan
ramadhan
3. Dalam melaksanakan acara tersebut, apakah memungkin jika hanya
melibatkan warga RT.007?
4. Adakah kegiatan yang rutin dilakukan sebelumnya, namun kini tidak
dilaksanakan lagi karena suatu alas an?
5. Dalam setiap kegiatan yang berlangsung, kebanyakan warga yang
berpartisipasi memiliki renrang usia?
6. Bagaimana cara yang Ibu lakukan untuk mengajak pasrtisipasi warga
dalam setiap kegiatan?
7. Ketika suatu acara berlangsung, umumnya yang menjadi panitia dari
acara tersebut memiliki rentang usia?
8. Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan selama tinggal di
lingkungan wilayah RT.007, setiap kali ada kegiatan, yang menjadi
panitia pasti orang-orang yang sama lagi. Apakah hal tersebut disengaja
atau karena ada faktor lain?
9. Adakah rencana dari ketua RT.007 untuk melakukan open recruitment
bagi para pemuda-pemuda yang tinggal di wilayah RT.007 dengan
tujuan untuk memberdayakan mereka?
10. Seperti yang kita tahu, pak Budi sendiri baru menjadi ketua RT.007
selama satu bulan. Selama masa kepemimpinan bapak,adakah pihak-
pihak yang mengintervensi setiap keputusan yang bapak ambil?
11. Biasanya pihak-pihak yang mengintervensi keputusan bapak sebagai
ketua RT, adalah pihak yang seperti apa pak?
12. Apakah stratifikasi sosial nampak sangat jelas di wilayah RT.007 atau
justru samar-samar?
13. Adakah rencana membuat program kerja yang pelaksanaanya bersifat
rutin dilakukan yang sudah bapak pikirkan?