Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH SENAM REMATIK DAN DOA TERHADAP PENURUNAN

TINGKAT NYERI REMATIK PADA LANSIA OSTEOARTRITIS


(Studi Di Desa Denanyar Dan Desa Banjardowo Kecamatan Jombang
Kabupaten Jombang)

Dyas Ayu Puspitasari* Ucik Indrawati** Baderi***

ABSTRAK

Pendahuluan: Nyeri rematik pada lansia merupakan proses degenerative yang


menyerang persendian diakibatkan adanya kerusakan permukaan sendi dan tulang.
Tindakan senam rematik dan doa merupakan intervensi keperawatan dengan aspek
religius untuk menurunkan tingkat nyeri rematik pada lansia. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh latihan senam rematik dengan doa terhadap
penurunan tingkat pada lansia osteoartritis. Desain Penelitian: yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Pre- experimental dengan pendekatan One Group Pre
Test Post Test. Variabel independent adalah senam rematik dan doa dan variabel
dependen adalah penurunan tingkat nyeri rematik. Pengambilan sample
menggunakan Purposive Sampling. Data yang terkumpul dianalisa dengan uji
statistik Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil Penelitian: Penelitian menujukkan
sebelum senam rematik dan doa 28 responden (39%) tingkat nyeri berat, 43
responden (43%) tingkat nyeri sedang dan sesudah senam rematik dan doa 55
responden (77%), tingkat nyeri ringan, 16 responden (23%) tingkat nyeri sedang.
Hasil analisa nilai signifikan ρ = 0,000 dengan nilai α = 0,05, karena nilai ρ = 0,000
< 0,05, hasil H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan: Ada pengaruh senam rematik
dan doa terhadap penurunan tingkat nyeri pada lansia osteoartritis di Desa Denanyar
dan Desa Banjardowo Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang.
Kata Kunci : Nyeri, Senam Rematik, Doa

INFLUENCE OF GYMNASTICS REMATIC AND PRAYER ON RAIN


DEGREES OF REMATIC LEVEL IN OSTEOARTRITIS ELDERLY

(In The Village Of Denanyar And Banjardowo Districts Jombang


District Jombang)

ABSTRACT

Preliminary: Rheumatic pain in the elderly is a degenerative process that attacks the
joints caused by surface damage joints and bones. Rheumatic gymnastics action with
prayer is a nursing intervention with a religious aspect to reduce the level of
arthritic pain in the elderly. The purpose: of this study was to determine the effect of
gymnastics rheumatic and prayer to the reduction of pain in osteoartritis elderly.
The design: used in this study is Pre- experimental with One Group Pre Test Post
Test approach. Independent variabel is gymnastics rheumatism and prayer and the
dependent variabel is the reduction of arthritic pain. Taking sample using purposive
sampling. The result: the collected data were analyzed by Wilcoxon Signed Rank.
Research showed before rheumatic arthritis and prayer 28 respondents (39%) severe
pain level, 43 respondents (43%) moderate pain level and after rheumatic and praye
r exercises 55 respondents (77%), mild pain level, 16 respondents (23%) moderate
pain. Result of analysis significant value ρ = 0,000 with value α = 0,05, because
value ρ = 0,000 <0,05, result of H0 refused and H1 accepted. The Result: is
influence of rheumatic gymnastics and prayer to decrease of pain level at
osteoarthritis elderly in The Village Of Denanyar And Banjardowo Districts
Jombang District Jombang.

Keywords: Pain, Rheumatic Gymnastics, Prayer

PENDAHULUAN banyak dijumpai terutama pada


individu diatas 40 tahun. Suatu survey
Osteoartritis merupakan penyakit tipe radiografi wanita di bawah 40 tahun
paling umum dari arthritis, dan hanya 2% mempunyai osteoartritis,
dijumpai khusus pada orang lanjut usia akan tetapi pada usia 45-60 tahun
atau disebut penyakit degeneratif. Pada angka kejadinyya 30%, sementara pada
Proses penuaan menyebabkan orang-orang diatas 61 tahun angka
penurunan fungsi muskuloskeletal kejadiannya lebih dari 65% (BPS, 2015
seperti degenerasi, erosi, dan kalsifikasi : 103). Angka kejadian penyakit sendi
tulang rawan dan kapsul sendi yang di kabupaten Jombang termasuk 10
nyata dalam penurunan lebar gerakan penyakit tertinggi dengan angka
bersama (Kerja, 2017 : 2). kejadian sejumlah 14.520 dengan
persentase terhadap total penderita
Penderita osteoartritis lebih cenderung sebanyak 4,67 % (Dinkes Jombang,
memilih pengobatan farmakologi yang 2016).
dapat membuat ketergantungan,
sehingga akan memberikan efek Berdasarkan hasil studi pendahuluan
samping yang tidak diinginkan. yang dilakukan pada tanggal 14 Maret
Pengobatan non farmakologi dapat 2018 di Desa Perumahan Denanyar,
dilakukan dengan senam rematik dan Kecamatan Jombang, Kabupaten
doa. Terapi senam rematik untuk Jombang dengan melakukan
mempertahankan fungsi dari sendi pengukuran tingkat nyeri di posyandu
yang terkena, sehingga mengurangi lansia dan didapatkan sejumlah 27
nyeri dan doa akan menimbulkan rasa lansia yang mengalami nyeri sendi.
percaya diri, harapan kesembuhan Studi pendahuluan pada tanggal 19
kepercayaan untuk sembuh sehingga April 2018 melakukan studi
mengurangi rasa nyeri (Dadang H, pendahuluan di Desa Banjardowo,
2009 : 75). Kecamatan Jombang, Kabupaten
Jombang dengan melakukan
Menurut World Health Organization pengukuran tingkat nyeri di Pronalis
(WHO) pada tahun 2025, Indonesia dan didapatkan lansia yang mengalami
akan mengalami peningkatan lansia nyeri sendi sejumlah 60 lansia.
sebesar 41,4%, yang merupakan
peningkatan tertinggi di dunia (Kadek, Ada tiga tujuan utama yang ingin
2016 : 23). Osteoartritis merupakan dicapai dalam proses terapi
penyakit reumatik sendi yang paling
osteoarthritis, yaitu untuk mengontrol gelatinosa. Sensasi nyeri didalam tubuh
nyeri, untuk mengatasi gangguan pada akan menjadi berkurang (Tamsuri,
aktivitas sehari-hari, dan untuk 2009 : 23)
menghambat proses penyakit. Faktor
yang mempengaruhi nyeri faktor Osteoartritis jika tidak ditangani
fisiologis, usia, kelemahan (fetigue), dengan tepat akan menyebabkan patah
keturunan, fungsi neurologis. tulang dan resiko kesulitan berjalan
Pengobatan non farmakologi dapat bahkan bisa lumpuh. Hal tersebut dapat
berupa senam rematik dan doa di cegah dengan senam rematik dan
bertujuan untuk mengurangi nyeri.\ doa (Heri, 2014 : 3).
Senam rematik dapat mempengaruhi
substansi yang berperan dalam
transmisi stimulus saraf BAHAN DAN METODE PENELITIAN
Neuroregulator yaitu endorphin yang
dapat menurunkan nyeri yang akan Penelitian ini merupakan jenis
dikeluarkan oleh hipotalamus - penelitian Pra-experimental Design
hiposisis anterior akibat perngsangan dengan pendekatan One Group Pre
CRH (Tamsuri, 2009 : 38). Senam Test Post Test Design. Populasi dalam
rematik mempengaruhi peningkatan penelitian ini seluruh lanjut usia di
ion kalsium di ekstra sel yang berikatan Desa Denanyar dan Desa Banjardowo
dengan kalmodulin berfungsi sebagai Kecamatan Jombang Kabupaten
enzim katalisator proses fosforilasi Jombang sejumlah 90 lansia. Pada
miosin, aktin kemudian bergeser pada penelitian ini sampel yang diambil adalah
miosin sehingga menghasilkan lansia yang menderita osteoartritis
kontraksi isometric dan isotonic yang sejumlah 70 lansia. Teknik sampling
menyebabkan relaksasi. Bila otot dalam penelitian ini adalah Probability
relaksasi maka aliran darah ke seluruh Sampling dengan metode simple
tubuh khususnya sendi akan menjadi random sampling.
lancar sehingga nyeri akan menjadi
berkurang. Variabel bebas adalah senam rematik dan
doa sedangkan variabel terikat adalah
Berdoa membuat kondisi psikis nyeri pada lansia osteoartritis. Dalam
seseorang menjadi tenang menghadapi penelitian ini menggunakan lembar
penyakitnya atau rasa takut dan cemas. observasi dan interview dan kemudian
disajikan dalam lampiran. Instrumen yang
Sehingga akan mempengaruhi saraf
digunakan untuk mengukur nyeri
dan kelenjar akan mengeluarkan cairan
rematik digunakan Numerical Rating
yang disebut dengan endokrin. Zat ini
Scale (NRS).
mempunyai fungsi menenangkan otak.
Pada saat neuron nyeri perifer Pengolahan data dengan Editing, Coding,
mengirmkan sinyal ke sinaps, terjadi Scoring dan Tabulating. Dianalisis dengan
sinapsis antara neuron nyeri perifer dan menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
neuron yang menuju otak seharusnya Test. Etika penelitian Informed consent
substansi P akan menghantarkan (lembar persetujuan), Anonimity (Tanpa
impuls (sebagai neurotransmiter). Pada nama), Confidentiality (Kerahasiaan).
saat tersebut, endorphin akan
memblokir lepasnya substansi P dari
neuron sensorik. Sehingga impuls tidak
diantarkan ke otak oleh substansia
HASIL PENELITIAN Berdasarkan tabel 3 menunjukkan
bahwa sebagian besar responden
Data umum berumur 60-69 tahun sebanyak 60
orang (85 %)
Tabel 1 Karakteristik responden
berdasarkan Jenis Kelamin di Desa Tabel 4 Kakteristik responden
Denanyar dan Desa Banjardowo berdasarkan Status Perkawinan di Desa
Jombang Denanyar dan Desa Banjardowo
No Jenis Jumlah Persentase Jombang
Kelamin (%) No Status Jumlah Persenta
1 Laki- Laki 3 4 Perkawinan se (%)
2 Perempuan 68 96 1 Kawin 58 82
Total 71 100 2 Janda 13 18
Sumber : data primer, 2018 3 Duda 0 0
Total 71 100
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan Sumber : data primer, 2018
bahwa sebagian besar berjenis kelamin
perempuan sebanyak 68 responden Berdasarkan tabel 4 menunjukkan
(96%) bahwa sebagian besar berstatus kawin
sebanyak 58 orang (82%)
Tabel 2 Kakteristik responden
berdasarkan Pendidikan di Desa Tabel 5 Kakteristik Responden
Denanyar dan Desa Banjardowo berdasarkan Pekerjaan di Desa
Jombang Denanyar dan Desa Banjardowo
No Pendidikan Jumlah Persentase
(%)
Jombang
1 SD 60 85 No Pekerjaan Jumlah Persentase
(%)
2 SMP 5 7 1 PNS 1 1
3 SMA 5 7 2 IRT 54 76
4 PT 1 1 3 Wiraswasta 2 3
Total 71 100 4 Petani 3 4
Sumber : data primer, 2018 5 Tidak 11 15
berkerja
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan Total 71 100
bahwa sebagian besar responden Sumber : data primer, 2018
sekolah dasar sebanyak 60 orang (85%)
Berdasarkan tabel 5 menunjukkan
Tabel 3 Karakkteristik responden bahwa sebagian besar ibu rumah
berdasarkan Umur di Desa Denanyar tangga / IRT sebanyak 54 responden
dan Desa Banjardowo Jombang (76%).
No Umur Dalam Jumlah Persentase
Tahun (%)
1 60-69 60 85
2 >70 11 15
Total 71 100
Sumber : data primer, 2018
Tabel 6 Kakteristik Responden Tabel 9 Karakteristik responden
berdasarkan Agama di Desa Denanyar berdasarkan tingkat nyeri pada lansia
dan Desa Banjardowo Jombang osteoartritis sesudah pemberian senam
No Agama Jumlah Persentase rematik dan doa di Desa Denanyar dan
(%) Desa Banjardowo Jombang
1 Islam 71 100 No Tingkat Nyeri Juml Persentase
Total 71 100 ah (%)
1 Nyeri sedang 16 23
Sumber : data primer, 2018
2 Nyeri ringan 55 77
Berdasarkan tabel 6 menunjukkan Total 71 100
bahwa seluruh responden beragama Sumber : data primer, 2018
islam sebanyak 71 responden (100%)
Berdasarkan tabel 9 menunjukkan
Tabel 7 Kakteristik Responden bahwa sebagian besar dari tingkat nyeri
berdasarkan Berat Badan di Desa sesudah pemberian senam rematik dan
Denanyar dan Desa Banjardowo doa adalah nyeri ringan sebanyak 55
Jombang responden (77%)
No BB/ Kg Jumlah Persentase
(%)
1 55 – 64 31 44
Tabel 10 Tabulasi silang pengaruh
senam rematik dan doa terhadap
2 65 – 74 40 56
tingkat nyeri pada lansia osteoartritis di
Jumlah 71 100 Desa Denanyar dan Desa Banjardowo
Sumber : data primer 2018 Jombang
Intervensi senam rematik Tot
dan doa al
Berdasarkan tabel 7 menunjukkan N Tingkat
Sebelum Sesudah
bahwa hampir dari setengahnya berat o. Nyeri
Jumla Jumla
badan 65-74 kg sebanyak 40 responden % %
h h
(56%) 1.
Nyeri
28 39 0 0 67
berat
Tabel 8 Karakteristik responden Nyeri
2. 43 61 16 23 143
sedang
berdasarkan tingkat nyeri pada lansia Nyeri
osteoartritis sebelum pemberian senam 3. 0 0 55 77 132
ringan
rematik dan doa di Desa Denanyar dan Total 71
10
71
10
Desa Banjardowo Jombang 0 0
N Tingkat Nyeri Jumla Persentase
o h (%) x=3.39 x=2.24
1 Nyeri berat 28 39 sd=0.492 sd=0.430

2 Nyeri sedang 43 61 wilcoxon test p value =0,000


Total 71 100
Sumber : data primer, 2018
Sumber : data primer, 2018
Berdasarkan dari hasil sebelum
Berdasarkan tabel 8 menunjukkan dilakukan intervensi senam rematik dan
bahwa hampir setengah tingkat nyeri doa terhadap tingkat nyeri lansia
sebelum pemberian senam rematik dan osteoartritis nyeri berat sebanyak 28
doa adalah nyeri sedang sebanyak 43 responden (39%), nyeri sedang
responden (61%) sebanyak 43 responden (43%) dengan
nilai rata-rata 3.39 dan nilai standart
deviasi 0.492 sesudah intervensi senam sebelum pemberian senam rematik dan
rematik dan doa terhadap tingkat nyeri doa nyeri sedang sebanyak 43
lansia osteoartritis yaitu nyeri ringan responden (61%) dengan sebagian
sebanyak 55 responden (77%), nyeri besar responden berumur 60-69 tahun
sedang sebanyak 16 responden (23%) dan aktivitas keseharian responden
dengan nilai rata-rata 2.24 dan nilai yang tidak sama dilihat dari perkerjan
standart deviasi 0.430 selanjutnya nilai responden pada tabel 5.7 menunjukkan
signifikasi p = 0,000 bahwa hampir dari setengahnya berat
badan 65-74 kg sebanyak 40 responden
Tabel 11 Uji Statistik pengaruh senam (56%).
rematik dan doa terhadap tingkat nyeri
pada lansia osteoartritis di Desa Hampir 8% orang-orang berusia 50
Denanyar dan Desa Banjardowo tahun keatas mempunyai keluhan pada
Jombang sendi-sendinya, misalnya : linu-linu,
Test Statisticsb pegal, dan kadang-kadang terasa
Tingkat_Nyeri_Sesudah_Perlakukan_ seperti nyeri pada persendian jari-jari,
Senam_Rematik_Dan_Doa_Ke4 tulang punggung, dan sendi-sendi
- penahan berat tubuh (lutut dan
Tingkat_Nyeri_Sebelum_Perlak
panggul) (Nugroho, 2008 : 35).
ukan_Senam_Rematik_Dan_Do
a
Z -7.315a Pekerjaan seperti kuli angkut barang,
Asymp. Sig.
memanjat menyebabkan peningkatan
.000 osteoartritis lutut, hal ini biasanya
(2-tailed)
a. Based on positive ranks. terjadi pada laki-laki. Kebiasaan yang
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
membungkuk terlalu lama seperti
petani, atau tukang cuci
wilcoxon test p value =0,000
meningkatkan risiko terjadinya
Sumber : data primer, 2018 osteoartritis panggul pada wanita.
Aktivitas sehari-hari sebagai ibu rumah
Berdasarkan tabel 5.11 didapatkan tangga menunjukkan faktor risiko besar
hasil nilai p = 0,000 dengan nilai α = terjadinya osteoartritis lutut dan
0,05 karena nilai p = 0,000 < 0,05 panggul yang terjadi pada wanita
maka Ho ditolak dan H1 diterima (Sambrook, 2013 : 27).
berarti pengaruh senam rematik dan
doa terhadap tingkat nyeri pada lansia Menurut peneliti faktor usia merupakan
osteoartritis di Desa Denanyar dan faktor resiko pertama yang diketahui
Desa Banjardowo Kecamatan Jombang menyebabkan nyeri pada lansia
Kabupaten Jombang. osteoartritis. Usia 60-69 tahun keatas
lebih berpengaruh terhadap nyeri
PEMBAHASAN karena dipengaruhi oleh proses
degeneratif yaitu pengapuran pada
Tingkat nyeri rematik sebelum sendi-sendi dan tulang. Anak
dilakukan tindakan latihan senam perempuan dengan ibu yang memiliki
rematik dan doa osteoartritis berisiko lebih tinggi karena
osteoarthritis diwariskan kepada anak
Berdasarkan tabel 5.7 menunjukkan perempuan secara dominan sedangkan
bahwa hampir setengahnya responden pada laki-laki diwariskan secara
tingkat nyeri pada lansia osteoartritis resesif.
Faktor lain yaitu dilihat dari aktivitas dalam transmisi stimulus saraf
responden sebagian besar sebagi ibu (Neuroregulator) akan dikeluarkan
rumah tangga, aktivitas sehari-hari oleh hipotalamus - hiposisis anterior
sebagai ibu rumah tangga tidaklah akibat perngsangan CRH.
mudah pekerjaannya cenderung Neuroregulator yang berperan dalam
melakukan hal-hal dan kebiasaan yang menurunkan nyeri.
kurang baik seperti kebiasaan yang
membungkuk terlalu lama saat Menurut ilmu kedokteran, dalam otak
menyapu atau cuci pakiaan terdapat zat kimiawi yang secara
meningkatkan risiko terjadinya nyeri otomatis keluar ketika berdoa dan
osteoartritis yang tinggi pada panggul. berdzikir yaitu endorphin. Zat ini
mempunyai fungsi menenangkan otak.
Faktor lain yang dapat dilihat dari (Dadang H 2009 : 89)
tingkat pendidikan responden sebagian
besar sekolah dasar, rendahnya Menurut peneliti sesudah dilakukan
pengetahuan tentang nyeri sehingga senam rematik dan doa sebagian besar
lansia osteoartritis tidak mampu dalam responden mengalami perubahan
menangani penyakit yang diderita dan tingkat nyeri, mengalami penurunan
cara mengatasi atau mengobati linu- yang dipengaruhi oleh beberapa faktor
linu, nyeri pada lutut dan nyeri pada yaitu aktivitas keseharian dilihat dari
punggungnya. jenis kelamin sebagian besar responden
perempuan beraktivitas sebagi ibu
Menurut peneliti obesitas sebagai rumah tangga hal ini membuat
gangguan serius yang mempengaruhi mempermudah meluwangkan waktu
lansia. Obesitas berkontribusi terhadap untuk olahraga yang dilakukan dengan
perkembangan penyakit jantung kegiatan senam rematik yang kedua
koroner, diabetes, hipertensi. Namun kepercayaan karena seluruh responden
banyak masyarakat yang kurang paham beragama islam dan berpendidikan hal
tentang pengaruh berat badan terhadap ini untuk menguatkan tingkat
nyeri tulang belakang. kepercayaan responden bisa dengan
terapi berdoa dengan ayat suci Al –
Tingkat nyeri rematik sesudah Quran yang sama untuk dibacakan saat
dilakukan tindakan latihan senam senam bagian pendinginan/ akhir.
rematik dan doa
Pengaruh latihan senam rematik
Berdasarkan tabel 5.8 menunjukkan dengan doa terhadap penurunan
bahwa sebagian besar tingkat nyeri tingkat nyeri rematik pada lansia
pada lansia osteoartritis sesudah
pemberian senam rematik dan doa Pengaruh senam rematik dan doa
nyeri ringan. terhadap penurunan tingkat nyeri
diukur dengan uji Wilcoxon didapatkan
Purwoastuti (2009 : 67) senam rematik hasil hari pertama dengan nilai ρ =
merupakan latihan gerak untuk 0,007 atau α < 0,05 hari kedua, ketiga
mencegah dan memberikan efek terapi. dan keempat nilai ρ = 0,000 atau α <
Latihan ini ditujukan bagi orang yang 0,05 yang berati ada pengaruh yang
sehat maupun penderita rematik dalam signifikan dari intervensi senam
fase tenang. Saat melakukan senam rematik dan doa terhadap penurunan
rematik maka substansi yang berperan tingkat nyeri pada lansia OA. Azizah,
(2011 : 47) menjelaskan bahwa sebagian besar dari responden
manfaat senam rematik dapat menderita tingkat nyeri ringan.
meningkatkan kelenturan dan rentang
gerak sendi. Jika otot dan sendi lebih Ada pengaruh senam rematik dan doa
rileks, kekauan dan nyeri sendi pada terhadap penurunan tingkat nyeri pada
pagi hari berkurang atau menghilang; lansia osteoartritis di Desa Denanyar
gerakan dan kegiatan sehari-hari akan dan Desa Banjardowo Kecamatan
mudah dilakukan, memperkuat jaringan Jombang Kabupaten Jombang
ikat ligament, tendon dan tendon,
meningkatkan aliran darah ke otot dan Saran
sendi.
Bagi Masyarakat yang menderita OA
Dadang H (2009 : 91) menjelaskan harus lebih waspada karena dampak
bahwa doa adalah suatu amalan dalam dari OA sendiri sangat berbahaya,
bentuk kata-kata yang diucapkan secara sehingga perlu alternatif salah satunya
lisan ataupun dalam hati yang berisikan dengan senam rematik dan doa yang
permohonan kepada Allah Maka terapi merupakan salah satu alternatif murah,
berdoa adalah suatu proses tanpa biaya, mudah dilakukan, dan
penyembuhan dalam jiwa dan tubuh tanpa efek samping.
atau fisik dengan memohon atau
meminta kepada allah baik diucapkan Bagi peneliti selanjutnya melakukan
secara lisan ataupun dalam hati dengan penelitian terhadap pengaruh senam
memperhatikan posisi tubuh, tempat rematik dan doa atau evaluasi post
dan waktu. senam rematik dan doa diobservasi
sampai empat kali.
Menurut peneliti berdoa membuat
kondisi psikis seseorang menjadi Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan
tenang menghadapi penyakitnya atau Senam rematik dapat digunakan
rasa takut dan cemas. Berdoa akan sebagai alternatif untuk pasien OA
menciptakan suasana hati yang tenang yang efisien, efektif, tanpa efek
dan tenteram dengan catatan, dalam samping sehingga mengurangi resiko
menjalankannya dengan penuh terjadinya komplikasinya
keyakinan dan penuh rasa optimis.
KEPUSTAKAAN
SIMPULAN DAN SARAN
Azizah, (2011), Keperawatan Lanjut
Simpulan Usia,Yogyakarta: Graha Ilmu

Tingkat nyeri lansia osteoartritis Badan Pusat Statistik (BPS), (2015),


sebelum diberikan intervensi senam “Bukittinggi Dalam Angka
rematik dan doa menunjukkan bahwa Katalog BPS”, 1102001.1375,
hampir dari setengahnya responden dilihat 18 Maret 2018,
menderita tingkat nyeri sedang. http://www.bps.go.id/

Tingkat nyeri lansia osteoartritis Dadang , Hawari, (2009) Religi dalam


sesudah diberikan intervensi senam Praktek Psikiatri dan Psikologi,
rematik dan doa menunjukkan bahwa Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta
Dinkes Jombang, (2016), 10 Penyakit
Terbesar Daerah Jombang

Dinkes Jombang, (2016), 10 Penyakit


Terbesar Daerah Jombang

Heri, K, (2014), Pengaruh senam


rematik terhadap nyeri sendi
pada lansia di Panti Sosial
Tresna Werdha Budimulia 04
Margaguna Jakarta Selatan,
Jurnal Mahasiswa Program
Keperawatan Universitas Esa
Unggul,1(1), H,1–10
\
Nugroho, Wahyudi, (2008),
Keperawatan Gerontik &
Geriatrik, Jakarta : EGC

Ni Kadek Suci R, J, (2016),


‘Perbedaan pemberian senam
tai chi dan senam lansia
terhadap tingkat nyeri pada
lansia yang menderita
osteoartritis’ Jakarta: EGC

Kerja, W, Puuwatu, P, and Kendari, K,


(2017), ‘Jurnal ilmiah
mahasiswa kesehatan
masyarakat vol, 2, no, 6/ mei
2017: issn 250-731x’, 2 (6), pp,
1–8

Purwoastuti, (2009), Waspadai


Gangguan Rematik,Yogyakarta:
Kanisius

Sambrook, (2013), Cegah Gangguan


Rematik,Yogyakarta: Kanisius

Tamsuri, A, (2008), Konsep dan


penatalaksanaan nyeri, Jakarta:
EGC

Anda mungkin juga menyukai