Anda di halaman 1dari 3

PEMBANGUNAN RUMAH DAN

PENYUSUNAN PROPOSAL TEKNIS

PEMBANGUNAN RUMAH DAN PENYUSUNAN PROPOSAL TEKNIS


BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN SWADAYATAHUN 2016

2 RUMAH LAYAK HUNIRumah Layak Huni yang selanjutnya disingkat RLH adalah rumah
yang memenuhi persyaratanKeselamatan Bangunan,Kecukupan Minimum Luas Bangunan,
danKesehatan Penghuni.

3 BANGUNAN RUMAH LAYAK HUNI


Dalam bangunan rumah terdapat bagian bangunan yang memiliki fungsi sebagai bagian
struktur dan non strukturBangunan Struktur adalah bagian bangunan yang menahan beban-
beban yang diberi padanya seperti; pondasi, sloof, kolom, ring balok, dan kuda-
kuda.Bangunan Non-Struktur adalah bagian bangunan pengisi/penutup bagian ruang yang
tidak menahan beban agar rumah menjadi layak fungsi seperti; lantai, dinding, penutup atap,
langit-langit, pintu, dan jendela.

4 KATEGORI KERUSAKAN RUMAH


KERUSAKAN RINGANSuatu bangunan dikategorikan mengalami kerusakan ringan jika
kerusakan yang terjadi bersifat Non-Struktur meliputi :Kerusakan lantai; seperti lantai tanah,
terkelupas plesteran lantai,Kerusakan / tidak layak dinding pengisi; seperti dinding masih bilik
bambu, dinding kayu sudah lapuk, dinding seng keropos,Kerusakan rangka dan penutup atap
tanpa kuda-kuda; seperti atap ijuk, genteng rusak, atap seng keropos, kayu rangka atap
lapuk.

5 KERUSAKAN SEDANGSuatu bangunan dikategorikan mengalami kerusakan sedang jika


kerusakan yang bersifat Struktur tingkat sedang meliputi:Kerusakan dinding dengan kerangka
atau dinding sebagai pemikul beban yang berakibat berkurangnya kemampuan struktur untuk
memikul beban; seperti dinding bilik bambu, dinding kayu, dinding seng dan kayu rangka
rusak/lapuk,Kerusakan rangka penutup atap dengan rangka kuda-kuda; seperti kayu rangka
dan kuda-kuda sudah lapuk,Dan masih layak fungsi/huni.

6 KERUSAKAN BERATSuatu bangunan dikategorikan mengalami kerusakan berat jika


kerusakan yang bersifat Struktur tingkat berat meliputi:dinding pemikul beban terbelah dan
runtuh;bangunan terpisah akibat kegagalan unsur-unsur pengikat;kira-kira 50% bagian
bangunan utama mengalami kerusakan;tidak layak fungsi/huni.

7 KERUSAKAN TOTALSuatu bangunan dikategorikan sebagai rusak total / roboh apabila


terjadi hal-hal sebagai berikut :Bangunan roboh seluruhnya ( > 65%)Sebagian besar
komponen utama struktur rusakTidak laik fungsi/ huni

8 KETENTUAN PENGGUNAAN DANA BSPS


Lantai terbangun dari rabat beton bertekstur halus;Dinding terbangun dari batu bata
diupayakan terplester bagian luar, atau batako terpasang rapi tanpa plester, atau papan kelas
tiga terserut dan pakai alur serta lidah penyambung;Atap dari bahan seng gelombang dan
bahan atap berbahan dasar semen/tanah;Terdapat pintu dan jendela dengan ukuran standar
umum kabupaten/kota setempat danVentilasi udara untuk kecukupan cahaya matahari dan
sirkulasi udara yang masuk ke dalam rumahDalam hal bahan dinding dari papan diupayakan
semi-permanen dengan bagian bawah dinding paling rendah 60 cm (enam puluh sentimeter)
terbuat dari bahan batu bata diupayakan terplester bagian luar, atau batako tanpa plester.

9 DANA BSPS TIDAK DAPAT DIGUNAKAN UNTUK


Pembuatan dinding sisi dalam bangunan atau pembatas unsur ruang rumah, plafon,
pengecatan, upah kerja, dan ongkos angkut bahan bangunan.Pembelian bahan bangunan
antara lain berupa Multiplex, Triplex, GRC, keramik lantai, kayu kelas1

10 KETENTUAN PENGECUALIAN UPAH TENAGA KERJA DANA BSPS


Dalam hal penerima bantuan tidak memiliki kemampuan dana swadaya sebab lanjut usia
(jompo) sekurang-kurangnya 58 tahun dan/atau penyandang disabilitas, dana BSPS dapat
digunakan untuk biaya upah kerja paling banyak 15% dari nilai bantuan.

11 PENYUSUNAN PERENCANAAN/PROPOSAL TEKNIS

12 KEGIATAN PENYUSUNAN PERENCANAAN/PROPOSAL TEKNIS


PERSIAPANSurvey TeknisSurvey Toko/Penyedia Bahan BangunanPERENCANAAN
TEKNISPenyusunan Desain Teknis (Gambar Teknis/Spesifikasi Teknis)Penyusunan Rencana
Anggaran Biaya (RAB)

13 1. PERSIAPAN a. Survey Teknis Kondisi Fisik Bangunan Kesiapan Swadaya


Foto 0%b. Survey Toko/Penyedia Bahan BangunanHarga Bahan BangunanKetersediaan
Bahan BangunanKesiapan Mengirim Bahan Bangunan sampai ke LokasiMemiliki
Kelengkapan Administrasi Usaha

14 2. PERENCANAAN TEKNIS a. Penyusunan Desain Teknis


Pembangunan Baru menggunakan Gambar Teknis yang meliputi; Foto kondisi 0%, Gambar
Denah, Gambar Tampak, dan Gambar PotonganPeningkatan Kualitas menggunakan
Spesifikasi Teknis yang meliputi ; Kondisi Awal 0% Perspektif dan Kondisi 0% Dalam Rumah,
serta Material Kondisi Awal dan Rencana (Atap, Dinding, dan Lantai)

15 b. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB)


Memuat informasi tentang jenis pekerjaan/bahan bangunan, volume per jenis bahan
bangunan, harga satuan dan jumlah biaya per jenis bahan bangunan, total biaya membangun,
sumber dana yang berasal dari BSPS dan swadaya penerima bantuan.Jenis bahan bangunan
harus sama dengan jenis bahan bangunan yang tertuang dalam Gambar Teknis/spesifikasi
teknis;Harga satuan bahan bangunan yang digunakan dalam penyusunan RAB adalah Harga
satuan per jenis bahan bangunan hasil survey toko/penyedia bahan bangunan resmi yang
memiliki ijin usaha dan tempat usaha dengan alamat yang jelas dan diketahui oleh
masyarakat umum;

16 PERENCANAAN PEMBELIAN BAHAN BANGUNAN


Perencanaan pembelian bahan bangunan ini disebut dengan Daftar Rencana Pembelian
Bahan Bangunan (DRPB2), dengan maksud untuk mengendalikan penerima bantuan dalam
penarikan dana tabungan dan pembelian bahan bangunan sehingga tercapai penggunaan
dana yang sesuai untuk membangun atau meningkatkan kualitas rumah layak huni atau
sesuai dengan RAB.DRPB2 ini dibuat setiap tahapan penarikan dana bantuan yaitu tahap I
dan tahap II dengan prosentase masing-masing adalah 50% dari nilai RAB.Dalam hal
penerima bantuan tidak memiliki kemampuan dana swadaya sebab lanjut usia > 58 tahun
atau penyandang disabilitas , dana BSPS dapat digunakan untuk biaya upah kerja paling
banyak 15% dari jumlah bantuan yang dituangkan dalam DRPB2.

17 TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai