Anda di halaman 1dari 12

CASE REPORT

TUMOR NEUROENDOKRIN: KASUS SERIAL DI RSUD DR. SOETOMO


Made Mahayasa1, Paulus Soetamto Wibowo2
1
Trainee Divisi Bedah Digestif, Departemen Ilmu Bedah, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, RSUD
Dr. Soetomo, Surabaya, Indonesia. Korespondensi: mademahayasa@gmail.com.
2
Divisi Bedah Digestif, Departemen Ilmu Bedah, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, RSUD Dr.
Soetomo, Surabaya, Indonesia.

ABSTRAK
Latar belakang: tumor neuroendokrin (NETs) adalah neoplasma yang dapat mensekresi hormon
dengan sindrom klinis yang bervariasi. Meskipun insidennya relatif rendah, NETs merupakan
tantangan klinis karena presentasi klinis yang bervariasi dan tidak ada modalitas pencitraan awal yang
dapat efektif. Kasus: didapatkan 5 kasus tumor neuroendokrin selama kurun waktu 2 tahun (2008-
2010). Hampir sebagian besar pasien yaitu 80% mengeluh nyeri abdomen dan 1 orang pasien (20%)
dengan keluhan sulit defekasi. Dari pemeriksaan pencitraan awal, ditunjukkan bahwa terdapat 2
subjek dengan asal tumor dari pankreas, 1 dari paraaorta kiri, 1 dari supra-renalis, dan 1 dari
presakral. Pemeriksaan jaringan tumor melalui FNAB (fine needle aspiration biopsy) mengonfirmasi
adanya Malignant Neuroendocrine Tumor pada semua pasien. Pada pemeriksaan penanda jaringan
intraseluler semua menunjukkan peningkatan NSE yaitu berkisar dari 30,9-218,40 ng/ml. Dari
penilaian resektabilitas tumor didapatkan 1 orang resektabel, 3 orang non-resektabel, dan 1 orang lagi
menolak tindakan. Pada sebuah kasus dilakukan reseksi luas, yaitu tumor neuroendokrin pre-sakral
yang sudah infiltrasi ke os sakrum (S3-4). Selama follow up paska operasi pasien ini didapatkan
metastasis pada hepar dan meninggal 2 tahun kemudian. Simpulan: tumor neuroendokrin adalah
bentuk neoplasma yang jarang dan muncul dengan berbagai variasi klinis. Penegakan diagnosis
jaringan dapat dilakukan dengan FNAB guiding USG (ultrasonografi) atau CT dan pemeriksaan
penanda jaringan NSE. Penentuan resektabilitas tumor dapat dilakukan dengan pemeriksaan CT,
MSCT (multislice computed tomography) atau MRI (magnetic resonance imaging. Kesulitan dalam
hal tindakan dan mortalitas yang tinggi disebabkan karena hampir sebagian besar pasien datang dalam
keadaan tumor yang sudah lanjut.

Kata Kunci: tumor neuroendokrin (NETs), neoplasma, malignant.

NEUROENDOCRINE TUMOR: SERIAL CASES AT DR. SOETOMO


HOSPITAL
Made Mahayasa1, Paulus Soetamto Wibowo2
1
Trainee of Division of Digestive Surgery, Department of Surgery, Faculty of Medicine Airlangga University,
Dr. Soetomo Hospital, Surabaya, Indonesia. Correspondence: mademahayasa@gmail.com.
2
Division of Digestive Surgery, Department of Surgery, Faculty of Medicine Airlangga University, Dr. Soetomo
Hospital, Surabaya, Indonesia.

ABSTRACT
Introduction: neuroendocrine tumors (NETs) are a rare neoplasm that can secrete hormones with
varying clinical syndromes. Although the incidence is relatively low, NETs represent a significant
clinical challenge because they have varied presentations and early imaging to find the tumor may
become inconclusive. Case: 5 cases of neuroendokrine tumor were obtained during the period of 2
years (2008-2010). Almost the majority of patients are 80% complaining of abdominal pain and 1
patient (20%) with difficult defecation complaints. From the initial imaging examination, 2 pancreatic
origin of the pancreas was obtained, 1 of the left aorta, 1 of the supra-renalis, and 1 of the pre-sacral.
Tissue diagnosis in CT guided FNAB confirmed the finding of Malignant Neuroendocrine Tumors in

Jurnal Bedah Nasional | 28


Made Mahayasa Jurnal Bedah Nasional

all patients. All showed an increase in NSE which ranged from 30.9-218.40 ng/ml. From the
assessment of tumor resectability, 1 person was resectable, 3 non-resectable, and 1 person rejected the
action. In the patient with the pre-sacral neuroendocrine tumor that has infiltrated into os sacrum (S3-
4), wide resection was performed. During postoperative follow up, this patient developed liver
metastases and passed away two years after surgery. Conclusions: neuroendocrine tumors are rare
form of neoplasms with varying clinical variations. Diagnosis can be done with USG or CT guided
FNAB and examination of NSE marker. Determination of tumor resectability can be done by CT,
MSCT or MRI examination. Almost all patients presented in advanced stage caused the difficulty of
surgery and high mortality.

Keywords: neuroendocrine tumor (NETs), neoplasm, malignant.

PENDAHULUAN marker endokrin dan atau marker serum


Tumor neuroendokrin (NETs) tetapi tidak menimbulkan sindrom klinis
merupakan sekelompok tumor yang sangat disebut nonfunctioning NETs. Dewasa ini
jarang terjadi dan bersifat heterogen. NETs WHO telah mengeluarkan klasifikasi
dicirikan secara histologi oleh adanya terhadap jenis-jenis tumor ini, berlaku
penanda intraselular jaringan endokrin, untuk semua NETs,1-6 yaitu well-
seperti chromogranin A, synaptophysin, differentiated endocrine tumor (benign or
dan neuron spesific enolase (NSE), yang low grade malignant), well-differentiated
dapat digunakan dalam menegakkan endocrine carcinoma, poorly differentiated
diagnosis tumor ini. Dapat terjadi endocrine carcinoma (small cell
diseluruh bagian tubuh, namun terbanyak carcinoma), dan mixed exocrine-endocrine
pada saluran cerna yang sering dikenal carcinoma.
sebagai tumor karsinoid. Istilah carcinoid Insiden NETs adalah 2 kasus per
(dari Bahasa Jerman Karzinoide) telah 100.000 orang dan berkisar 0,5% dari
diperkenalkan sejak tahun 1907 oleh seluruh keganasan. Meskipun NETs
Oberndorfer sebagai identifikasi terhadap kebanyakan ditemukan dalam saluran
sejumlah tumor ileum, yang berasal dari cerna, karsinoid dan NETs lainnya
sel-sel enterochromaffin (EC) yang didapatkan hanya 1,5% dan 0,3% dari
menghasilkan serotonin, jenis ini dicirikan seluruh kanker saluran cerna di Amerika
dengan prognosisnya yang lebih baik dari Serikat. NETs jarang ditemukan pada
adenokarsinoma. Penanda tumor yang anak-anak dan umumnya sering terjadi
paling sering digunakan adalah penanda pada penderita dengan usia lebih dari 50
umum NE (berlaku untuk semua sel NE), tahun. Kejadiannya dua kali lebih banyak
baik dalam sitosol seperti NSE dan produk pada laki-laki dibandingkan perempuan.
gen protein 9,5 atau marker granulasi Insiden NETs tampaknya telah meningkat
seperti chromogranin A (CGA), dan dalam beberapa dekade terakhir, meskipun
synaptophysin. Sel-sel NETs yang hal ini lebih mungkin karena hasil deteksi
memerlukan immunohistochemistry yang meningkat dengan modalitas semakin
hormon NETs yang dapat menimbulkan canggih, seperti endoskopi, computed
sindrom hyperfunctional didefinisikan tomography (CT), magnetic resonance
sebagai functional NETs, sedangkan NETs imaging (MRI), ultrasonografi, dan
yang menunjukkan immunopositivity untuk skintigrafi.7-9 Di Jepang pada tahun 2005

29
Volume 2 ● Number 1 ● Januari 2018 Tumor Neuroendokrin: Kasus Serial

pernah dilakukan penelitian epidemiologi nyeri abdomen disertai massa di abdomen


tentang tumor ini dan mendapatkan insiden kiri atas. Defekasi tidak ada gangguan,
pancreatic endocrine neoplasms (PETs) tidak ada mual dan muntah, tidak ikterus,
sekitar 1,01 per 100,000 dan insiden dan berat badan stabil 59 kg. Riwayat
gastrointestinal neuroendocrine tumors operasi nefrektomi kanan oleh karena
(GI-NETs) sebesar 2,10 per 100,000. Di Grawitz tumor pada tahun 1994.
Indonesia, belum didapatkan data yang Pada pemeriksaan fisik abdomen hanya
akurat mengenai tumor ini.10 didapatkan massa abdomen kiri atas dan
Karena kurangnya publikasi tentang nyeri tekan. Dari pemeriksaan USG
penyakit ini di Indonesia, pengalaman abdomen didapatkan gambaran massa pada
penanganan secara pembedahan sangat kauda pankreas (gambar 2). Sedangkan
kurang. Pada artikel ini akan kami pada pemeriksaan dengan MRI didapatkan
laporkan 5 kasus Tumor Neuroendokrin gambaran massa tumor di paraaorta kiri
yang kami temukan di RSUD Dr. Soetomo dengan ukuran 76x76x70 mm (gambar 3).
selama kurun waktu 2 tahun (2008-2010). Rontgen thoraks menunjukkan adanya
proses konsolidasi di paru-paru kiri
KASUS SERIAL (metastase paru). Penanda tumor NSE
Kasus 1 menunjukkan adanya peningkatan yaitu
Laki-laki 65 tahun dengan keluhan 30,9. Penegakan diagnosis dengan FNAB
nyeri abdomen kanan atas. Dari guiding CT mendapatkan hasil berupa
pemeriksaan USG dan CT-scan abdomen karsinoma neuroendokrin. Penderita
dengan kontras didapatkan gambaran menolak tindakan.
tumor suprarenalis kanan dengan
metastase hepar (gambar 1). Rontgen
thoraks dalam batas normal. Pada
pemeriksaan penanda tumor dengan
memakai NSE didapatkan hasil yang
meningkat sebesar 205,1 (normal <17).
Diagnostik dengan FNAB didapatkan Gambar 2. Hasil pemeriksaan USG menunjukkan
dengan malignant neuroendocrine tumor. gambaran masa di kauda pankreas.

Gambar 1. Hasil CT-scan abdomen menunjukkan


gambaran masa tumor suprarenalis kanan dengan
metastase hepar.

Kasus 2
Penderita laki-laki 63 tahun, pertama
kali periksa ke poliklinik bedah pada Gambar 3. Hasil pemeriksaan MRI menunjukkan
tanggal 19 Maret 2010 dengan keluhan adanya gambaran massa di paraaorta kiri berukuran

30
Made Mahayasa Jurnal Bedah Nasional

76x76x70 mm dan hasil pemeriksaan FNAB Kasus 4


guiding CT mendapatkan suatu gambaran Perempuan 60 tahun dengan keluhan
karsinoma neuroendokrin.
nyeri abdomen. Pada pemeriksaan fisik
tidak didapatkan adanya kelainan. Pada
Kasus 3
pemeriksaan USG abdomen didapatkan
Penderita perempuan 68 tahun dengan
gambaran simple cyst berukuran 9x6 cm di
keluhan nyeri abdomen kiri sejak satu
daerah kaput pankreas (gambar 5).
bulan, tidak ada keluhan mengenai
Korpus dan tail pankreas normal. Dari
defekasinya. Pada pemeriksaan abdomen
pemeriksaan MSCT abdomen didapatkan
didapatkan massa di daerah abdomen kiri
gambaran massa soliter dengan ukuran
atas, teraba padat keras, dengan ukuran
11x9 cm, lokasi massa menempel pada sisi
lebih kurang 15x15x15 cm. Pada
inferior kaput dan korpus pankreas
pemeriksaan USG didapatkan gambaran
(gambar 6). Penanda tumor NSE
massa diabdomen kiri dengan diferensial
menunjukkan peningkatan 56,3 (normal
diagnosis suatu massa lien. Dari
<17). Penegakan diagnosis melalui FNAB
pemeriksaan MSCT abdomen didapatkan
mendapatkan suatu gambaran tumor
gambaran massa tumor di kauda pankreas
neuroendokrin.
berukuran 15,4x20,3 cm, massa tumor
sudah menginfiltrasi lien, dan melingkari
aorta (gambar 4). Pada pemeriksaan
penanda tumor dengan NSE didapatkan
nilainya menigkat yaitu 218,40
(normal<17). Pada pemeriksaan FNAB
didapatkan suatu gambaran tumor
neuroendokrin.

Gambar 5. Hasil pemeriksaan USG menunjukkan


gambaran simple cyst ukuran 9x6 cm di daerah
kaput pankreas.

Gambar 6. Hasil pemeriksaan MSCT


menunjukkan adanya gambaran massa kistik
Gambar 4. Hasil MSCT menunjukkan gambaran bersepta dengan dinding tebal (encapsulated)
massa ukuran 15,5x22,02 cm yang tumbuh dengan ukuran 11x9 cm, kesan fixed, melekat pada
melingkari aorta dan sudah menginfiltrasi lien. sisi inferior kaput dan korpus pankreas.

31
Volume 2 ● Number 1 ● Januari 2018 Tumor Neuroendokrin: Kasus Serial

Kasus 5 karsinoma neuroendokrin yang sudah


Perempuan 65 tahun datang ke bagian menginfiltrasi sakrum dan perirektal,
bedah untuk memeriksakan diri pada bulan didapatkan juga metastasis KGB positif 2
Nopember 2008 dengan keluhan berupa buah dengan invasi perinodal. Setelah 2
kesulitan defekasi disertai timbul benjolan minggu perawatan penderita rawat jalan.
di daerah os sakrum. Pada pemeriksaan RT Pada follow up penderita didapatkan
teraba masa diluar lumen rektum dengan kondisi membaik pada awal kontrol,
konsistensi padat, keras dan terfiksir. Pada fungsi kolostomi baik dan terjadi
penderita ini dilakukan pemeriksaan CT peningkatan berat badan dari 58 kg
kolonografi dengan hasil berupa normal menjadi 59 kg. Selama 2 tahun paska
kolon dan terdapat metastase di hepar. operasi penderita kontrol sebanyak 6 kali
Dari pemeriksaan MRI didapatkan masa dan dari hasil kontrol USG didapatkan
tumor pre-sakral dengan metastase hepar. nodul hepar bertambah banyak. Pada
Pemeriksaan penanda tumor NSE akhirnya penderita meninggal pada bulan
didapatkan meningkat sampai 46,45 November 2010.
(normal <17). Pemeriksaan FNAB guiding
CT didapatkan hasil berupa suatu
malignant neuroendocrine tumor (gambar
7).

Gambar 7. FNAB guiding CT.


Gambar 8. Gambaran hasil kolonoskopi
Pada bulan Desember 2008 dilakukan menunjukkan adanya massa tumor rektum yang
tindakan biopsi terhadap benjolan di merupakan infiltrasi tumor dari luar lumen.
daerah sakrum dan didapatkan hasil PA
berupa suatu metastase karsinoma
neuroendokrin. Di bulan yang sama
penderita mengeluh tidak bisa lagi
defekasi oleh karena terjadi obstruksi
akibat pendesakan tumor ke daerah rektum
(gambar 8) sehingga dilakukan tindakan
kolostomi tranversum kiri. Pada bulan
Januari 2009 penderita masuk rumah sakit
untuk dilakukan tindakan operasi terhadap
tumor primernya. Saat itu dilakukan
tindakan eksisi luas S3-4 in toto dengan Gambar 9. Gambaran MRI menunjukkan massa
tumor pre-sakral ukuran 47,1x30,3mm yang sudah
tumor pre-sakral dilanjutkan dengan
menginfiltrasi sakrum dan mesorektal. Tampak
reseksi abdomino-perineal (gambar 9-12). juga pembesaran KGB perirektal.
Hasil PA paska operasi didapatkan suatu

32
Made Mahayasa Jurnal Bedah Nasional

lebih baik dan ketersediaan cara yang


sangat spesifik dan sensitif untuk
mengukur produk tumor ini,
“imunohistokimia”, dan peningkatan
teknik untuk deteksi tumor. Dengan
demikian, kenaikan yang dirasakan dalam
insiden mungkin bukan perubahan nyata
dari insiden penyakit ini.11
Di Amerika Serikat, insiden NETs
didapatkan sekitar 2 kasus per 100.000
penduduk dan sekitar 0,5% dari seluruh
keganasan. Di Jepang pada tahun 2005
pernah dilakukan penelitian epidemiologi
tentang tumor ini dan mendapatkan insiden
PETs sekitar 1,01 per 100.000 dan insiden
GI-NETs sebesar 2.10 per 100.000. Di
Indonesia, belum didapatkan data yang
Gambar 10. Hasil CT-kolonografi yang akurat mengenai tumor ini.10 Di RSUD Dr.
menunjukkan adanya masa tumor di rektum pada Soetomo ini hanya didapatkan 5 kasus
irisan sagital, koronal, dan aksial.
dalam kurun waktu 2 tahun. Pada sebagian
besar tumor-tumor neuroendokrin, gejala
yang muncul hanya merupakan
konsekuensi dari pertumbuhan tumor itu
sendiri. Dengan lebih dari 100.000 kasus,
NETs mempunyai angka prevalensi lebih
tinggi dibandingkan dengan kanker
Gambar 11. Hasil CT-kolonografi yang lambung dan pankreas.12
menunjukkan gambaran artery nutrient tumor (A)
dan adanya gambaran pembesaran KGB pararektal
Sebagian besar NETs terjadi pada
(B). saluran cerna (67,5%) dan pada sistem
pernafasan (25,3%). Pada saluran cerna,
kebanyakan NETs didapatkan pada usus
halus (41,8%), rektum (27,4%) dan
lambung (8,7%). Data dari The
Suveveillence Epidemiology and End
Results (SEER) dan The National Cancer
Institute menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan yang dramatis dari insiden
Gambar 13. Gambaran makros tumor pre-sakral NETs sejak 1973 sampai 2004.12
dengan infiltrasi ke rektum.
Tumor neuroendokrin jarang ditemukan
pada anak-anak dan sering terjadi pada
DISKUSI
penderita dengan usia lebih dari 50 tahun.
Angka insiden NETs telah meningkat
Angka kejadian dua kali lebih banyak pada
menjadi 40 sampai 50 kasus per juta per
laki-laki dibandingkan perempuan.7-9 Dari
tahun, mungkin karena diagnosis yang
5 kasus yang kami dapatkan di RSUD Dr.

33
Volume 2 ● Number 1 ● Januari 2018 Tumor Neuroendokrin: Kasus Serial

Soetomo rata-rata mempunyai rentang sematostatinoma, dan polipetidoma


umur dari 60-68 tahun yang terdiri dari 2 pankreatik) dan other NETs (foregut: paru-
laki-laki dan 3 perempuan. paru, lambung, dan duodenum bagian
Terdapat banyak tipe dari NETs dan pertama), midgut (duodenum bagian
tumor ini dapat ditemukan di seluruh kedua, jejunum, ileum, dan kolon
tubuh. Hampir sebagian besar dari NETs asenden), dan hindgut (kolon transversum,
didapatkan pada saluran cerna dan desenden, sigmoid, dan rektum).13-16
kelompok tumor ini dikenal sebagai World Health Organization telah
gastroenteropancreatic neuroendocrine mengeluarkan klasifikasi yang didasarkan
tumors (GP-NET), yang meliputi atas histopatologi dan karakteristik biologi
carcinoid tumor dan pancreatic antara lain grading sel tumor, ukuran dan
neuroendocrine tumors (pNET). lokasi tumor primer, proliferasi marker sel
NETs dapat diklasifikasikan menurut tumor, invasi lokal dan vaskuler, dan
beberapa cara yaitu berdasarkan histologi, produksi substansi biologi aktif.
ekstensi tumor, dan tempat asalnya.13-16 Klasifikasinya adalah well differentiated
Klasifikasi NETs berdasarkan histologi. endocrine tumors (low grade malignancy),
Saat ini, tidak ada sistem penilaian yang well differentiated endocrine carcinoma
seragam yang diakui untuk malignant (lebih agresif oleh karena adanya
NETs, terutama karena data untuk metastase), poorly differentiated endocrine
mendukung sistem ini belum ada. carcinoma (high grade of malignancy dan
Konsensus antara para pakar saat ini di prognosis buruk), dan mixed exocrine-
lapangan adalah bahwa NETS dapat secara endocrine tumor.14,16
mendasar dibagi antara 2 kelas patologis Dari 5 kasus yang kami dapatkan, bila
klinis yang berbeda yaitu well dan poorly ditinjau dari asal maka, 2 kasus dari
differentiated NETs. Well-differentiated pankreas, 1 kasus dari supra renalis, 1
NETs dapat diklasifikasikan sebagai low kasus dari para aorta kiri, dan 1 kasus dari
atau intermediate grade, tergantung pada pre-sakral. Dari hasil pemeriksaan FNA
kriteria yang diterapkan dari salah satu semuanya mendapatkan menunjukkan
sistem grading multipel yang digunakan suatu malignant neuroendocrine tumor,
untuk NETs. Poorly-differentiated NETs pada pemeriksaan sitologi ini tidak dapat
adalah high-grade carcinomas ditandai menentukan gradingnya, sehingga
dengan penyebaran yang cepat, tahan klasifikasi NETs ini tidak bisa ditentukan.
terhadap pengobatan.13-16 Sering didapatkan NET tidak
Klasifikasi NETs berdasarkan ekstensi terdiagnosis. Pasien dengan NET kadang-
tumornya, yaitu local disease (satu fokus kadang tidak menimbulkan gejala dan tipe
terisolasi dari NETs primer di usus halus), tumornya kemungkinan non-functioning.
regional disease (NETs primer di usus Banyak NET yang asimptomatik tersebut
halus dengan penyebaran mesenterik), ditemukan secara kebetulan saat operasi
distant disease (NETs primer di usus halus untuk kondisi yang lainnya dan NETs
dengan penyebaran mesenterik dan dapat berupa tumor jinak atau ganas
metastasis hepar).13-16 (cancerous). Jika NETs bersifat ganas
Klasifikasi NETs berdasarkan tempat maka tumor tersebut akan sangat
asalnya, yaitu pancreatic NETs berpotensial untuk bermetastase, walaupun
(gastrinoma, insulinoma, VIPoma, tumornya sendiri pertumbuhannya sangat

34
Made Mahayasa Jurnal Bedah Nasional

lambat. Data menunjukkan bahwa hampir nyeri perut, 19 pasien flusing, 11 pasien
sekitar 22% NETs noncarcinoid fungsional diare, 6 pasien penurunan berat badan
didapatkan dengan metastase jauh saat yang parah, dan 4 pasien muntah. Dari 5
diagnosis ditegakkan, sedangkan tumor kasus NETs yang kami laporkan
carcinoid yang muncul disertai proses didapatkan gejala nyeri abdomen sebanyak
metastase sebesar 19%. Jika didapatkan 3 pasien, kesulitan defekasi 1 pasien, dan 1
metastase jauh saat pertama kali NETs pasien tanpa gejala yang khas.15
terdiagnosis, angka harapan hidup jangka 5 Pemeriksaan penanda tumor terhadap
tahunnya diperkirakan sekitar 27% pada kelima kasus NETs dilakukan dengan
pasien tanpa pengobatan. Lebih dari 75% memakai penanda tumor neuron spesific
pasien dengan NETs didapatkan dengan enolase (NSE). Dari hasil permeriksaan ini
metastasis hepar saat diagnosis didapatkan peningkatan nilai NSE pada
2
ditegakkan. semua kasus, yaitu berkisar 30,9 sampai
Pada laporan kasus ini, kami dapatkan 218,40, dimana nilai normalnya adalah
bahwa dari 5 kasus NETs yang didapat, 2 kurang dari 16,3.
pasien NETs sudah didapatkan dengan Dalam kepustakaan dikatakan bahwa
metastase di hepar dan 1 kasus dengan terdapat berbagai penanda tumor, termasuk
metastase di paru-paru. Dari 2 kasus NSE dan chromogranin A (CGA) yang
dengan metastase di hepar, hanya 1 pasien telah dievaluasi sebagai alat untuk
yang dapat diikuti perkembangannya, dan mendeteksi NETS dan sebagai indikator
hanya bertahan 2 tahun sejak diagnosis perkembangan tumor dan respon terhadap
NETs ditegakkan. terapi. Neuron spesifik enolase mempunyai
Sekitar 10% pasien-pasien dengan sensitivitas bervariasi (43-100%) dan
NETs akan menimbulkan sindroma spesifisitas rendah (65%) sebagai penanda
karsinoid yang disebabkan oleh adanya serum untuk NETs. Peningkatan kadar
produksi berlebihan dari serotonin atau sirkulasi CGA ditemukan pada sekitar 60-
hormon lainnya yang disekresi oleh 80% pada NETs, baik yang fungsional dan
beberapa NETs, sering timbul setelah tidak fungsional, bahkan pada kasus non-
kanker menyebar ke bagian tubuh lainnya. neoplastik, seperti insufisiensi ginjal,
Gejala yang umum terjadi adalah diare, hot gastritis atrofi kronis, terapi dengan
red flushing dari wajah dan serangan asma. penghambat pompa proton dapat
Tumor yang non fungsional dapat memberikan hasil positif palsu, hal ini
menimbulkan gejala seperti nyeri abdomen akan mengurangi nilai spesifitasnya.2,4
(68-78%), penurunan berat badan (32- Imaging memiliki peran penting dalam
50%), jaundice oleh karena obstruksi bilier lokalisasi tumor primer, mengidentifikasi
atau metastasis (21-50%), atau mual dan lokasi metastasis dan menilai respon
muntah (36%).2 terhadap perawatan. Pada serial kasus ini
Survey oleh Claxton W dan Poon D dari pencitraan awal dilakukan untuk
Carcinoid and Neuroendocrine Society of mengetahui lokasi tumor dan menilai
Singapore (CNETS) pada bulan Oktober resektabilitas tumor tersebut. Dimulai dari
2010 tentang tumor neuroendocrine pemeriksaan USG, CT-scan, dan MRI.
mendapatkan data dari 64 pasien dengan Dari kelima kasus NETs yang
gejala yang umum muncul pada pasien dikumpulkan, didapatkan 2 pasien dengan
NETs adalah 21 pasien dengan keluhan kondisi tumor yang non-resectable. Satu

35
Volume 2 ● Number 1 ● Januari 2018 Tumor Neuroendokrin: Kasus Serial

kasus dengan tumor kauda pankreas dari metastasis hepar, operasi debulking dapat
pemeriksaan USG, ternyata setelah dilakukan pada pasien dengan
dilakukan pemeriksaan MRI didapatkan kemungkinan tumor bisa diangkat hampir
tumor di para aorta kiri, satu kasus dengan 90%. Disarankan untuk melakukan operasi
pemeriksaan CT-scan didapatkan masa paliatif dalam situasi klinis berikut,2,5,16,17
tumor pada kauda pankreas yang sudah yaitu pada tumor primer dengan metastasis
menginfiltrasi lien dan melingkari aorta. hepar yang non-operabel (terutama pada
Untuk tumor karsinoid dan pankreas, NET fungsional) karena gejala berkorelasi
CT dan MRI sangat baik dalam dengan massa neoplastik; jika tumor
menentukan sejauh mana metastasis dan primer terlokalisir di usus kecil, karena
menilai respon terhadap perawatan. Kedua dapat mengakibatkan obstruksi usus; dan
teknik tampaknya memiliki kepekaan yang dalam kasus operasi dimana
sama untuk mendeteksi tumor ini, mulai memungkinkan pengobatan multimodal
dari 30% menjadi 94%. Endoskopi USG berikutnya.
memiliki peran penting dalam penilaian Kombinasi beberapa terapi dapat
pra operasi dari pankreas dimana dilakukan untuk metastasis hepar, seperti
kemungkinan terdapat small functioning reseksi bedah, (kemo) embolisasi, ablasi
tumor atau kecurigaan adanya multipel radiofrekuensi dan, dalam kasus-kasus
tumor. Teknik ini sangat berhasil di tangan tertentu dapat dipertimbangkan untuk
ahli, dengan sensitivitas setinggi 79-100%. dilakukan transplantasi hepar orthotopic.
2,4
Meskipun ada beberapa studi yang
Modalitas pencitraan fungsional, seperti membandingkan pilihan pengobatan yang
skintigrafi reseptor somatostatin (SRS, berbeda pada metastasis hepar, akan
Octreoscan ®), memiliki dampak besar terlihat bahwa perlakuan yang berbeda
pada manajemen pasien dengan meningkatkan ketahanan hidup pada 5
menyediakan alat untuk staging tumor tahun secara umum dari 30% untuk tumor
yang lebih baik, visualisasi terhadap occult yang tidak bisa ditangani sampai 50-
tumor, dan evaluasi kelayakan untuk 70%.16,17
pengobatan dengan analog somatostatin Terapi medis dari NETs adalah berbeda
(SSA). Bahkan pada NETs yang umumnya tergantung dari apakah NETs tersebut well
mengekspresikan reseptor somatostatin differentiated atau poorly differentiated.
dan dengan pemberian SSA radiolabelled, Neuroendokrin tumors fungsional biasanya
tumor dapat dicari dengan pemeriksaan adalah well differentiated dan target utama
skintigrafi. SRS adalah pemeriksaan yang terapi berupa pengontrolan gejala. Tumor
sangat khusus dengan sensitivitas untuk ini umumnya lambat dalam pertumbuhan,
tumor lebih dari 1 cm kurang lebih 80%- dengan harapan hidup yang relatif lama,
90% (dengan pengecualian insulinoma maka penting untuk memastikan pasien
yang mengekspresikan reseptor dengan kualitas hidup yang baik.16-18
somatostatin hanya 50% dari kasus). SRS Poorly differentiated NETs memiliki
juga mendeteksi metastasis jauh dengan indeks proliferasi tinggi dan bisa diobati
sensitivitas yang dapat mencapai 96%. 2,4. dengan kemoterapi, meskipun belum ada
Jika memungkinkan, operasi radikal kombinasi regimen standar. Etoposid
adalah merupakan terapi standar untuk cisplatin plus dan streptozotocin dalam
NETs. Jika ada locoregional atau kombinasi dengan 5-fluorouracil dan

36
Made Mahayasa Jurnal Bedah Nasional

doxorubicin sering digunakan. Kemoterapi (LAR) formulasi octreotide telah


kombinasi baru dengan doxorubicin, 5- memberikan peningkatan yang signifikan
fluorouracil, dan dacarbazine telah dalam kepatuhan pasien dengan mengubah
menunjukkan aktivitasnya dalam jadwal dari tiga administrasi subkutan
16-18
pengobatan NETs. setiap hari menjadi satu administrasi
Sementara well differentiated NETs intramuskular setiap 28 hari.16
tidak responsif terhadap kemoterapi Selain itu, interferon alfa, seperti
(streptozotocin, doxorubicin, dacarbazine, monoterapi atau kombinasi dengan SSAs,
dan 5-fluorouracil) dengan hanya sekitar dapat digunakan untuk menghambat
10% dari carcinoids memiliki respon hipersekresi hormon dan untuk
positif, tingkat respons terbaik (40-70%) menstabilkan penyakit, dengan tingkat
telah dilaporkan dalam beberapa penelitian respon yang bervariasi. Telah ada respon
untuk kanker anaplastik, menggunakan biokimia di 40-60% pasien, perbaikan
regimen yang berbeda dengan cisplatin gejala dalam 40-70% pasien, dan
dan etoposid, meskipun tidak ada bukti penyusutan tumor signifikan dalam rata-
cukup untuk dapat memperbaiki kualitas rata 10-15% dari pasien. Interferon
hidup.2,5,18 digunakan untuk indikasi yang sama
Pada pasien dengan well differentiated seperti yang SSAs pada NETs dari usus,
neuroendokrin tumor atau tipe carcinoids, kecuali untuk krisis karsinoid. Efek
yang menunjukkan indeks proliferasi samping umumnya ringan, sindroma
rendah, maka bioterapi (analog seperti flu, kelelahan, penurunan berat
somatostatin dan interferon-α) adalah badan, polineuropati, myositis,
pengobatan pilihan, karena aktivitas trombositopenia, anemia, leukopenia, dan
biologis yang intensif dari tumor ini hepatotoksisitas.16,18
berkorelasi dengan sindrom karsinoid.18 Pengobatan gastrinomas didasarkan
Analog somatostatin (octreotide dan pada penggunaan inhibitor pompa proton
lanreotide), yang mengikat reseptor pada dosis yang tepat (omeprazole dan
somatostatin diproduksi oleh sel tumor lansoprazole 40-60 sampai 120 mg/hari).
neuroendokrin, dianggap sebagai Insulinomas dapat diterapi dengan
pengobatan lini pertama untuk low grade diazoxide yang dikombinasi dengan
NETs, meskipun hubungan antara ekspresi hidroklorotiazida, jika terapi ini tidak
somatostin reseptor dan respon klinis efektif, channel blockers calcium, beta
masih belum pasti. Aktivitas antitumor blocker, dan glukokortikoid dapat
dari agen ini kemungkinan besar akan digunakan. Pada karsinom NE yang well
berkaitan dengan pengurangan faktor differentiated terapi didasarkan pada
pertumbuhan tumor, seperti faktor penggunaan SSAs, interferon dan yang
pertumbuhan insulin (IGF-I), faktor terbaru adalah targeting therapy.16,19,20
pertumbuhan epidermis (EGF), dan Terapi radiasi dapat digunakan untuk
pengurangan zat biologis aktif. Rata-rata, mengobati tumor GEP-NE. Terapi radiasi
analog somatostatin mampu mencapai eksternal digunakan untuk membunuh sel
perubahan sindrom dan biokimia dalam tumor, kadang-kadang digunakan untuk
70% dan 30-50% pasien, tetapi mereka meringankan gejala penyakit, dan terutama
mempunyai respon obyektif yang sangat berguna pada pasien dengan metastase
rendah (10%).18-20 Penggunaan long-acting tulang.16,20

37
Volume 2 ● Number 1 ● Januari 2018 Tumor Neuroendokrin: Kasus Serial

SIMPULAN 7. Vilar E, Salazar R, Pérez-García J, et


Tumor neuroendokrin adalah bentuk al. Chemotherapy and role of the
neoplasma yang jarang dan sering muncul proliferation marker Ki-67 in digestive
dengan berbagai variasi klinis, dapat neuroendocrine tumors. Endocr-Relat
ditemukan pada seluruh tubuh, namun Cancer. 2007;14:221-32.
yang terbanyak adalah dari saluran cerna. 8. Chung TP, Hunt SR. Carcinoid and
Penegakan diagnosis jaringan dapat Neuroendocrine Tumors of the Colon
dilakukan dengan FNAB guiding USG and Rectum. Clin Colon Rectal Surg.
(ultrasonografi) atau CT dan pemeriksaan 2006;19:45-8.
penanda jaringan NSE. Penentuan 9. Poston GJ, Jones LE. Carcinoid
resektabilitas tumor dapat dilakukan Tumors. Gastrointestinal Oncology
dengan pemeriksaan CT, MSCT Evidence and Analysis. 2007:317-336.
(multislice computed tomography) atau 10. Ito T, Sasano H, Tanaka M, et al.
MRI (magnetic resonance imaging. Epidemiological study of
Kesulitan dalam hal tindakan dan gastroenteropancreatic neuroendocrine
mortalitas yang tinggi disebabkan karena tumors in Japan. J Gastroenterol.
hampir sebagian besar pasien datang 2010;45:234-43.
dalam keadaan tumor yang sudah lanjut. 11. Vinik AI, Woltering EA, Warner RR,
et al. NANETS Consensus Guidelines
DAFTAR PUSTAKA for the Diagnosis of Neuroendocrine
1. Aaron I, Eugene A, Richard R, et al. Tumor. Pancreas. 2010;39:714-34.
NANETS Consensus Guidelines for 12. Yao JC, Hassan M, Phan A, et al. One
the Diagnosis of Neuroendocrine hundreds years after “carcinoid”
Tumor. Pancreas. 2010;39:713-4. epidemiology of and prognostic factor
2. Mougey A, Adler D. Neuroendocrine for neuroendocrine tumors in 35,825
Tumors: Review and Clinical Update. cases in the United State. J Clin Oncol.
Hospital Physician. 2007;51:12-20. 2008;26:3063-72.
3. Kaltsas G, Rockall A, Papadogias D, et 13. Klimstra DS, Modlin IR, Adsay NV, et
al. Recent advances in radiological and al. Pathology reporting of
radionuclide imaging and therapy of neuroendocrine tumors: application of
neuroendocrine tumours. Eur J the Delphic consensus process to the
Endocrinol. 2004:151:15-27. development of a minimum pathology
4. Massironi S, Sciola V, Peracchi M, et data set. Am J Surg Pathol.
al. Neuroendocrine tumors of the 2010;34:300-313.
gastro-entero-pancreatic system. World 14. Klöppel G, Perren A, Heitz PU. The
J Gastroenterol. 2008;14:5377-84. gastroenteropancreatic neuroendocrine
5. Kaltsas G, Besser G, Grossman A. The cell system and its tumors: the WHO
Diagnosis and Medical Management of classification. Ann N Y Acad Sci.
Advanced Neuroendocrine Tumors. 2004;1014:13-27.
Endocrine Review. 2004;25:458-511. 15. Claxton W, Poon D. Carcinoid and
6. Warner RR. Enteroendocrine Tumors Neuroendocrine Society of Singapore
Other Than Carcinoid: A Review of (CNETS) Survey on Delay in
Clinically Significant Advances. Diagnosis of Neuroendocrine Tumors.
Gastroenterology. 2005;128:1668-84. Proceeding of 35th Congres of the

38
Made Mahayasa Jurnal Bedah Nasional

European Society for Medical


Oncology; 2010 October 8-12; Milan,
Italy; 2010.
16. Bajetta E, Catena L, Procopio G, et al.
Is the new WHO classification of
neuroendocrine tumours useful for
selecting an appropriate treatment?
Ann Oncol. 2005;16:1374-80.
17. Benali N, Ferjoux G, Puente E, et al.
Somatostatin Receptors. Digestion.
2000;62:27-32.
18. De Vries H, Verschueren RCJ,
Willemse PHB, et al. Diagnostic,
surgical and medical aspect of the
midgut carcinoids. Cancer Treat Rev.
2002;28:11-25.
19. Kulke MH. Neuroendocrine tumors:
clinical presentation and management
of localized disease. Cancer Treat Rev.
2003;29:363-70.
20. Kulke MH, Mayer RJ. Carcinoid
tumors. N Engl J Med. 1999;340:858-
68.

39

Anda mungkin juga menyukai