ABSTRAK
Latar belakang: tumor neuroendokrin (NETs) adalah neoplasma yang dapat mensekresi hormon
dengan sindrom klinis yang bervariasi. Meskipun insidennya relatif rendah, NETs merupakan
tantangan klinis karena presentasi klinis yang bervariasi dan tidak ada modalitas pencitraan awal yang
dapat efektif. Kasus: didapatkan 5 kasus tumor neuroendokrin selama kurun waktu 2 tahun (2008-
2010). Hampir sebagian besar pasien yaitu 80% mengeluh nyeri abdomen dan 1 orang pasien (20%)
dengan keluhan sulit defekasi. Dari pemeriksaan pencitraan awal, ditunjukkan bahwa terdapat 2
subjek dengan asal tumor dari pankreas, 1 dari paraaorta kiri, 1 dari supra-renalis, dan 1 dari
presakral. Pemeriksaan jaringan tumor melalui FNAB (fine needle aspiration biopsy) mengonfirmasi
adanya Malignant Neuroendocrine Tumor pada semua pasien. Pada pemeriksaan penanda jaringan
intraseluler semua menunjukkan peningkatan NSE yaitu berkisar dari 30,9-218,40 ng/ml. Dari
penilaian resektabilitas tumor didapatkan 1 orang resektabel, 3 orang non-resektabel, dan 1 orang lagi
menolak tindakan. Pada sebuah kasus dilakukan reseksi luas, yaitu tumor neuroendokrin pre-sakral
yang sudah infiltrasi ke os sakrum (S3-4). Selama follow up paska operasi pasien ini didapatkan
metastasis pada hepar dan meninggal 2 tahun kemudian. Simpulan: tumor neuroendokrin adalah
bentuk neoplasma yang jarang dan muncul dengan berbagai variasi klinis. Penegakan diagnosis
jaringan dapat dilakukan dengan FNAB guiding USG (ultrasonografi) atau CT dan pemeriksaan
penanda jaringan NSE. Penentuan resektabilitas tumor dapat dilakukan dengan pemeriksaan CT,
MSCT (multislice computed tomography) atau MRI (magnetic resonance imaging. Kesulitan dalam
hal tindakan dan mortalitas yang tinggi disebabkan karena hampir sebagian besar pasien datang dalam
keadaan tumor yang sudah lanjut.
ABSTRACT
Introduction: neuroendocrine tumors (NETs) are a rare neoplasm that can secrete hormones with
varying clinical syndromes. Although the incidence is relatively low, NETs represent a significant
clinical challenge because they have varied presentations and early imaging to find the tumor may
become inconclusive. Case: 5 cases of neuroendokrine tumor were obtained during the period of 2
years (2008-2010). Almost the majority of patients are 80% complaining of abdominal pain and 1
patient (20%) with difficult defecation complaints. From the initial imaging examination, 2 pancreatic
origin of the pancreas was obtained, 1 of the left aorta, 1 of the supra-renalis, and 1 of the pre-sacral.
Tissue diagnosis in CT guided FNAB confirmed the finding of Malignant Neuroendocrine Tumors in
all patients. All showed an increase in NSE which ranged from 30.9-218.40 ng/ml. From the
assessment of tumor resectability, 1 person was resectable, 3 non-resectable, and 1 person rejected the
action. In the patient with the pre-sacral neuroendocrine tumor that has infiltrated into os sacrum (S3-
4), wide resection was performed. During postoperative follow up, this patient developed liver
metastases and passed away two years after surgery. Conclusions: neuroendocrine tumors are rare
form of neoplasms with varying clinical variations. Diagnosis can be done with USG or CT guided
FNAB and examination of NSE marker. Determination of tumor resectability can be done by CT,
MSCT or MRI examination. Almost all patients presented in advanced stage caused the difficulty of
surgery and high mortality.
29
Volume 2 ● Number 1 ● Januari 2018 Tumor Neuroendokrin: Kasus Serial
Kasus 2
Penderita laki-laki 63 tahun, pertama
kali periksa ke poliklinik bedah pada Gambar 3. Hasil pemeriksaan MRI menunjukkan
tanggal 19 Maret 2010 dengan keluhan adanya gambaran massa di paraaorta kiri berukuran
30
Made Mahayasa Jurnal Bedah Nasional
31
Volume 2 ● Number 1 ● Januari 2018 Tumor Neuroendokrin: Kasus Serial
32
Made Mahayasa Jurnal Bedah Nasional
33
Volume 2 ● Number 1 ● Januari 2018 Tumor Neuroendokrin: Kasus Serial
34
Made Mahayasa Jurnal Bedah Nasional
lambat. Data menunjukkan bahwa hampir nyeri perut, 19 pasien flusing, 11 pasien
sekitar 22% NETs noncarcinoid fungsional diare, 6 pasien penurunan berat badan
didapatkan dengan metastase jauh saat yang parah, dan 4 pasien muntah. Dari 5
diagnosis ditegakkan, sedangkan tumor kasus NETs yang kami laporkan
carcinoid yang muncul disertai proses didapatkan gejala nyeri abdomen sebanyak
metastase sebesar 19%. Jika didapatkan 3 pasien, kesulitan defekasi 1 pasien, dan 1
metastase jauh saat pertama kali NETs pasien tanpa gejala yang khas.15
terdiagnosis, angka harapan hidup jangka 5 Pemeriksaan penanda tumor terhadap
tahunnya diperkirakan sekitar 27% pada kelima kasus NETs dilakukan dengan
pasien tanpa pengobatan. Lebih dari 75% memakai penanda tumor neuron spesific
pasien dengan NETs didapatkan dengan enolase (NSE). Dari hasil permeriksaan ini
metastasis hepar saat diagnosis didapatkan peningkatan nilai NSE pada
2
ditegakkan. semua kasus, yaitu berkisar 30,9 sampai
Pada laporan kasus ini, kami dapatkan 218,40, dimana nilai normalnya adalah
bahwa dari 5 kasus NETs yang didapat, 2 kurang dari 16,3.
pasien NETs sudah didapatkan dengan Dalam kepustakaan dikatakan bahwa
metastase di hepar dan 1 kasus dengan terdapat berbagai penanda tumor, termasuk
metastase di paru-paru. Dari 2 kasus NSE dan chromogranin A (CGA) yang
dengan metastase di hepar, hanya 1 pasien telah dievaluasi sebagai alat untuk
yang dapat diikuti perkembangannya, dan mendeteksi NETS dan sebagai indikator
hanya bertahan 2 tahun sejak diagnosis perkembangan tumor dan respon terhadap
NETs ditegakkan. terapi. Neuron spesifik enolase mempunyai
Sekitar 10% pasien-pasien dengan sensitivitas bervariasi (43-100%) dan
NETs akan menimbulkan sindroma spesifisitas rendah (65%) sebagai penanda
karsinoid yang disebabkan oleh adanya serum untuk NETs. Peningkatan kadar
produksi berlebihan dari serotonin atau sirkulasi CGA ditemukan pada sekitar 60-
hormon lainnya yang disekresi oleh 80% pada NETs, baik yang fungsional dan
beberapa NETs, sering timbul setelah tidak fungsional, bahkan pada kasus non-
kanker menyebar ke bagian tubuh lainnya. neoplastik, seperti insufisiensi ginjal,
Gejala yang umum terjadi adalah diare, hot gastritis atrofi kronis, terapi dengan
red flushing dari wajah dan serangan asma. penghambat pompa proton dapat
Tumor yang non fungsional dapat memberikan hasil positif palsu, hal ini
menimbulkan gejala seperti nyeri abdomen akan mengurangi nilai spesifitasnya.2,4
(68-78%), penurunan berat badan (32- Imaging memiliki peran penting dalam
50%), jaundice oleh karena obstruksi bilier lokalisasi tumor primer, mengidentifikasi
atau metastasis (21-50%), atau mual dan lokasi metastasis dan menilai respon
muntah (36%).2 terhadap perawatan. Pada serial kasus ini
Survey oleh Claxton W dan Poon D dari pencitraan awal dilakukan untuk
Carcinoid and Neuroendocrine Society of mengetahui lokasi tumor dan menilai
Singapore (CNETS) pada bulan Oktober resektabilitas tumor tersebut. Dimulai dari
2010 tentang tumor neuroendocrine pemeriksaan USG, CT-scan, dan MRI.
mendapatkan data dari 64 pasien dengan Dari kelima kasus NETs yang
gejala yang umum muncul pada pasien dikumpulkan, didapatkan 2 pasien dengan
NETs adalah 21 pasien dengan keluhan kondisi tumor yang non-resectable. Satu
35
Volume 2 ● Number 1 ● Januari 2018 Tumor Neuroendokrin: Kasus Serial
kasus dengan tumor kauda pankreas dari metastasis hepar, operasi debulking dapat
pemeriksaan USG, ternyata setelah dilakukan pada pasien dengan
dilakukan pemeriksaan MRI didapatkan kemungkinan tumor bisa diangkat hampir
tumor di para aorta kiri, satu kasus dengan 90%. Disarankan untuk melakukan operasi
pemeriksaan CT-scan didapatkan masa paliatif dalam situasi klinis berikut,2,5,16,17
tumor pada kauda pankreas yang sudah yaitu pada tumor primer dengan metastasis
menginfiltrasi lien dan melingkari aorta. hepar yang non-operabel (terutama pada
Untuk tumor karsinoid dan pankreas, NET fungsional) karena gejala berkorelasi
CT dan MRI sangat baik dalam dengan massa neoplastik; jika tumor
menentukan sejauh mana metastasis dan primer terlokalisir di usus kecil, karena
menilai respon terhadap perawatan. Kedua dapat mengakibatkan obstruksi usus; dan
teknik tampaknya memiliki kepekaan yang dalam kasus operasi dimana
sama untuk mendeteksi tumor ini, mulai memungkinkan pengobatan multimodal
dari 30% menjadi 94%. Endoskopi USG berikutnya.
memiliki peran penting dalam penilaian Kombinasi beberapa terapi dapat
pra operasi dari pankreas dimana dilakukan untuk metastasis hepar, seperti
kemungkinan terdapat small functioning reseksi bedah, (kemo) embolisasi, ablasi
tumor atau kecurigaan adanya multipel radiofrekuensi dan, dalam kasus-kasus
tumor. Teknik ini sangat berhasil di tangan tertentu dapat dipertimbangkan untuk
ahli, dengan sensitivitas setinggi 79-100%. dilakukan transplantasi hepar orthotopic.
2,4
Meskipun ada beberapa studi yang
Modalitas pencitraan fungsional, seperti membandingkan pilihan pengobatan yang
skintigrafi reseptor somatostatin (SRS, berbeda pada metastasis hepar, akan
Octreoscan ®), memiliki dampak besar terlihat bahwa perlakuan yang berbeda
pada manajemen pasien dengan meningkatkan ketahanan hidup pada 5
menyediakan alat untuk staging tumor tahun secara umum dari 30% untuk tumor
yang lebih baik, visualisasi terhadap occult yang tidak bisa ditangani sampai 50-
tumor, dan evaluasi kelayakan untuk 70%.16,17
pengobatan dengan analog somatostatin Terapi medis dari NETs adalah berbeda
(SSA). Bahkan pada NETs yang umumnya tergantung dari apakah NETs tersebut well
mengekspresikan reseptor somatostatin differentiated atau poorly differentiated.
dan dengan pemberian SSA radiolabelled, Neuroendokrin tumors fungsional biasanya
tumor dapat dicari dengan pemeriksaan adalah well differentiated dan target utama
skintigrafi. SRS adalah pemeriksaan yang terapi berupa pengontrolan gejala. Tumor
sangat khusus dengan sensitivitas untuk ini umumnya lambat dalam pertumbuhan,
tumor lebih dari 1 cm kurang lebih 80%- dengan harapan hidup yang relatif lama,
90% (dengan pengecualian insulinoma maka penting untuk memastikan pasien
yang mengekspresikan reseptor dengan kualitas hidup yang baik.16-18
somatostatin hanya 50% dari kasus). SRS Poorly differentiated NETs memiliki
juga mendeteksi metastasis jauh dengan indeks proliferasi tinggi dan bisa diobati
sensitivitas yang dapat mencapai 96%. 2,4. dengan kemoterapi, meskipun belum ada
Jika memungkinkan, operasi radikal kombinasi regimen standar. Etoposid
adalah merupakan terapi standar untuk cisplatin plus dan streptozotocin dalam
NETs. Jika ada locoregional atau kombinasi dengan 5-fluorouracil dan
36
Made Mahayasa Jurnal Bedah Nasional
37
Volume 2 ● Number 1 ● Januari 2018 Tumor Neuroendokrin: Kasus Serial
38
Made Mahayasa Jurnal Bedah Nasional
39