Anda di halaman 1dari 10

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

04a

PAKET SIMULASI UNTUK PENJELASAN PROSES


PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT

TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU


PERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA GURU

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PENDIDIKAN DASAR
2011

0
PAKET PELATIHAN
TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA GURU

Angka kredit kumulatif yang harus dimilki guru dalam proses promosi kenaikan
jabatan/pangkatnya dihitung berdasarkan hasil penilaian terhadap beberapa unsur utama
dan penunjang sesuai dengan tugas dan beban kerja guru. Unsur utama mencakup
pendidikan, pembelajaran/bimbingan, tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah, dan pengembangan keprofesian berkelanjutan. Sedangkan unsur
penunjang adalah kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas guru, seperti memperoleh
gelar/ijazah yang tidak sesuai dengan bidang yang diampunya, memperoleh
penghargaan/tanda jasa, dan melaksanakan kegiatan yang mendukung tugas guru antara
lain membimbing peserta didik dalam praktik kerja nyata/industri/esktrakurikuler,
menjadi/membina anggota organisasi profesi/kepramukan, menjadi tim penilai angka kredit,
dan menjadi tutor/pelatih/instruktur.
Untuk menghitung angka kredit hasil penilaian kinerja guru (PK GURU) subunsur
melaksanakan proses pembelajaran/pembimbingan, atau tugas tambahan yang relevan
dengan fungsi sekolah/madrasah digunakan sistem paket.

1. Bahan yang diterima


Dari setiap guru, Tim Penilai Jabatan Fungsional Guru akan menerima hasil penilaian
kinerja guru sebagai berikut:

1.1. Format Perhitungan Angka Kredit PK Guru Kelas/Mata Pelajaran (Lampiran 1D)
atau Format Perhitungan Angka Kredit PK Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor
(Lampiran 2D)
Format ini berisi:
a. Nilai PK Guru.
b. Konversi nilai PK Guru berdasarkan ketentuan Permenegpan dan RB Nomor
16/2009.
c. Sebutan hasil konversi dan perolehan persentase angka kredit yang dicapai
berdasarkan Permenegpan dan RB Nomor 16/2009 pasal 15.
d. Perolehan angka kredit yang dihitung berdasarkan rumus untuk satu tahun yang
bersangkutan yang dihitung dari angka kredit kumulatif, jumlah angka kredit PKB
(pengembangan diri, publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif), angka kredit unsur
penunjang, jumlah jam wajib mengajar/jumlah wajib konseli dan sebutan hasil
konversi di atas (point c).

1.2. Rekap Hasil PK Guru Kelas/Mata Pelajaran (Lampiran 1C) dan Rekap Hasil PK Guru
Bimbingan dan Konseling (Lampiran 2C)
Rekap ini berisi tentang rekap hasil penilain dari setiap kompetensi dan jumlah hasil
penilaian dari setiap kompetensinya. Pada paket pelatihan ini diberikan contoh
Lampiran 1C yang sudah terisi dan Lampiran 1 C yang belum terisi. Demikian pula

1
untuk guru bimbingan dan konseling/konselor diberikan contoh Lampiran 2C yang
sudah diisi dan 2C yang belum terisi.
Catatan:
Format-format laporan ini digunakan untuk tujuan penilaian yang berbeda (formatif,
sumatif dan kemajuan).
Untuk keperluan Tim Penilai Jabatan Fungsional Guru, mohon diperiksa Rekap Hasil
PK Guru Kelas/Mata Pelajaran (Lampiran 1C) yang dikirim sudah diberi tanda centang
“V pada kolom “sumatif”.

1.3. Laporan dan Evaluasi Penilaian Kinerja Guru Kelas/Guru Mata Pelajaran (Lampiran
1B) dan Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor (Lampiran 2 B).
Laporan ini merupakan laporan hasil penilaian untuk setiap kompetensi yang dinilai,
yaitu 14 kompetensi untuk guru kelas/mata pelajaran dan 17 kompetensi untuk guru
BK/konselor, dengan skor maksimum banyak kompetensi dikalikan 4 (56 untuk guru
kelas/mata pelajaran dan 68 untuk guru pembimbingan).
Ini merupakan bukti dari sebelum pengamatan, selama pengamatan, setelah
pengamatan dan pemantauan bersama untuk dilakukan penilaian terhadap setiap
indikator pada setiap kompetensinya, didukung dengan bukti dan catatan-catatan
yang ada.
Lihat contoh Laporan dan Evaluasi Penilaian Kinerja Guru Kelas/Guru Mata Pelajaran
(Lampiran 1B yang sudah diisi dan belum diisi dan Lampiran 2 B yang belum diisi).

2. Tugas Tim Penilai


Ada dua tugas yang harus dilakukan oleh Tim Penilai Jabatan Fungsional Guru yaitu:
Melakukan verifikasi terhadap bukti-bukti yang diterima dan Menghitung Angka Kredit
berdasarkan Bukti-Bukti yang diterima dari hasil PK Guru.

2.1 Melakukan verifikasi terhadap bukti-bukti yang diterima


Dalam melakukan verifikasi 3 (tiga) tahap yang harus dilakukan oleh Tim Penilai
sebagai berikut.
a. Menentukan bahwa nilai pada Rekap Hasil Penilaian Kinerja Guru (Lampiran 1B
dan Lampiran 2B diisi sesuai dengan nilai pada Laporan dan Evaluasi Penilaian
Kinerja (Lampiran 1A dan 2A).
b. Menentukan nilai untuk setiap kompetensi, yaitu dengan menjumlahkan nilai
untuk masing-masing indikator, menentukan persentase pada kompetensi
dimaksud dengan menjumlahkan nilai pada indikator dibagi skor maksimum dan
selanjutnya menentukan konversi dari persentase indikator kepada nilai 1-4 sesuai
dengan skala di ujung format. Lihat contoh Lampiran 1A dan 2 A.

c. Membandingkan bukti dengan hasil penilaian dan memastikan bahwa nilainya


sesuai dengan bukti yang ada.
(Ada latihan khusus untuk kegiatan ini: Materi Simulasi PK Guru bagi Tim Penilai
Jabatan Fungsional Kegiatan.

2
2.2 Menghitung Angka Kredit berdasarkan Bukti-Bukti yang diterima dari hasil PK Guru
Untuk menghitung jumlah angka kredit bagi guru, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan:
a. dokumen-dokumen pendukung yang diperlukan adalah sebagai berikut:
1) Rekap Hasil Penilan Kinerja Guru Kelas/Mata Pelajaran (Lampiran 1C) dan/atau
Rekap Hasil Penilaian Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor (Lampiran 2C)
Isi rekap ini adalah profil hasil penilaian kinerja guru Kelas/Mata
Pelajaran/Bimbingan dan Konseling/Konselor sesuai dengan masing-masing
kompetensinya. Selanjutnya hasil penilaian dari setiap kompetensi dijumlahkan
sebagai skor penilaian kinerja guru yang belum dikonversikan kepada ketentuan
Permenegpan dan RB Nomor 16 Tahun 2009.
2) Skala Konversi hasil PK Guru berdasarkan Permenegpan dan RB Nomor 16
Tahun 2009.
Selanjutnya hasil pada nomor a) di atas dilakukan konversi berdasarkan
Permenegpan dan RB Nomor 16 Tahun 2009 dengan menggunakan rumus :

Nilai PKG
Nilai PKG (100)   100
Nilai PKG tertinggi
Selanjutnya gunakan tabel berikut untuk menentukan sebutan dan prosentase
angka kredit yang diperoleh

Skala Konversi
Permenneg PAN dan
Persentase Angka
RB No.16 tahun 2009 Sebutan
kredit yang diperoleh
(Skala 0 – 100)
91 – 100 Amat baik 125%

76 – 90 Baik 100%

61 – 75 Cukup 75%

51 – 60 Sedang 50%

≤ 50 Kurang 25%

Sumber: Pedoman Pelaksanaan PK Guru Tabel 12

3) Kerangka peningkatan karir guru dengan persyaratan angka kredit untuk


kenaikan pangkat dan jabatan fungsional guru.
Tabel di bawah ini menunjukkan jumlah angka kredit yang dibutuhkan untuk
kenaikan di setiap jenjang dan angka kredit yang butuhkan dari kegiatan
pengembangan keprofesian berkelanjutan, pengembangan diri , dan publikasi
ilmiah dan/atau karya inovatif. Total angka kredit merupakan jumlah angka
kredit yang dikumpulkan guru dengan membagi 4, hasilnya angka kredit per
tahun, angka 4 merupakan jumlah tahun minimal yang diperkirakan guru
bersangkutan akan naik pangkat untuk setiap golongan.

3
Kerangka Peningkatan Karir Guru

TINGKAT GOL ANGKA KREDIT KARIR LAMA DALAM


JABATAN GOL
GURU IV/e Akhir jabatan Guru dan semua Akhir jabatan;
UTAMA jabatan pengelolaan; 4 Tidak ada batas
tahun
IV/d 200; 5 dari pengembangan Guru dan semua Min. 4 tahun;
diri; 20 dari publikasi ilmiah jabatan pengelolaan; 4 Total kumulatif
dan/atau karya inovatif; tahun 32 tahun
GURU IV/c 150; 5 dari pengembangan Guru dan semua Min. 4 tahun
MADYA diri; 14 dari publikasi ilmiah jabatan pengelolaan; 4 total 12 tahun;
dan/atau karya inovatif; tahun Total kumulatif
presentasi ilmiah 28 tahun
IV/b 150; 4 dari pengembangan Guru dan semua Min. 4 tahun
diri; 12 dari publikasi ilmiah jabatan pengelolaan; 4
dan/atau karya inovatif; tahun
IV/a 150; 4 dari pengembangan Guru dan semua Min. 4 tahun
diri; 12 dari publikasi ilmiah jabatan pengelolaan; 4
dan/atau karya inovatif; tahun
GURU III/d 100; 4 dari pengembangan Guru dan semua Min. 4 tahun
MUDA diri; 8 dari publikasi ilmiah jabatan pengelolaan; 4 Total 8 tahun
dan/atau karya inovatif; tahun Total kumulatif
16 tahun
III/c 100; 3 dari pengembangan Guru dan semua Min. 4 tahun
diri; 6 dari publikasi ilmiah jabatan pengelolaan; 4
dan/atau karya inovatif; tahun
GURU III/b 50; 3 dari pengembangan Guru; 4 tahun Min. 4 tahun
PERTAMA diri; 4 dari publikasi ilmiah Total 8 tahun
dan/atau karya inovatif;
III/a 50; 3 dari pengembangan Guru; 4 tahun Min. 4 tahun
diri;

4) Hasil guru dari kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)


Kegiatan guru terkait dengan PKB terdiri dari Pengembangan diri, publikasi
ilmiah dan/atau karya inovatif.

5) Jumlah beban mengajar guru setiap minggu dan jumlah konseli per semester
Surat keterangan beban mengajar guru setiap minggunya dan/atau jumlah
konseli setiap semesternya yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah dan
diketahui oleh Dinas Pendidikan (contoh terlampir)
6) Surat keterangan dari Kepala Sekolah yang termasuk dalam kegiatan unsur
penunjang yang dilaksanakan oleh guru dan diusulkan untuk mendapatkan
angka kredit dalam kategori kegiatan penunjang sesuai dengan ketentuan
Permenegpan dan RB Nomor 16/2009 (halaman 31-32).
7) Rumus yang digunakan menghitung angka kredit, seperti berikut.

4
(AKK  AKPKB  AKP)  JM  NPK
Angka kredit per tahun  JWM
4

Keterangan:

 AKK adalah angka kredit kumulatif minimal yang dipersyaratkan untuk


kenaikan pangkat
 AKPKB adalah angka kredit PKB yang diwajibkan (subunsur pengembangan
diri, karya ilmiah, dan/atau karya inovatif)
 AKP adalah angka kredit unsur penunjang sesuai ketentuan (paling banyak
10%)
 JM adalah jumlah jam mengajar (tatap muka) guru di sekolah/mandrasah
atau jumlah konseli yang dibimbing oleh guru BK/Konselor per tahun
 JWM adalah jumlah jam wajib mengajar (24 – 40 jam tatap muka per
minggu) bagi guru pembelajaran atau jumlah konseli (150 – 250 konseli per
tahun) yang dibimbing oleh guru BK/Konselor
 NPK adalah prosentase perolehan angka kredit sebagai hasil penilaian
kinerja
 4 adalah waktu rata-rata kenaikan pangkat reguler, (4 tahun)
 JM/JWM = 1 bagi guru yang mengajar 24-40 jam tatap muka per
minggu atau membimbing 150 – 250 konseli per tahun.
 JM/JWM = JM/24 bagi guru yang mengajar kurang dari 24 jam tatap
muka per minggu atau JM/150 bagi guru BK/konselor yang membimbing
kurang dari 150 konseli per tahun
8) Format Penetapan Angka Kredit (PAK)
Format yang digunakan (contoh terlampir) untuk memasukkan angka kredit
yang diperoleh dari :
a) Hasil penilaian kinerja guru terkait dengan pembelajaran/pembimbingan
dan pelaksanaan tugas tambahan yang terkait dengan fungsi
sekolah/madrasah
b) Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
(1) Melaksanakan pengembangan diri
(2) Melaksanakan publikasi ilmiah
(3) Melaksanakan karya inovatif
c) Unsur penunjang, tugas guru.
b. Tahap Penghitungan Angka Kredit (AK)
1) Perhitungan AK bagi guru yang tidak mempunyai tugas tambahan
Rumus yang digunakan untuk AK bagi guru tanpa tugas tambahan adalah
sebagai berikut:

(AKK  AKPKB  AKP)  JM  NPK


Angka kredit per tahun  JWM
4
 Yang harus diperhatikan terlebih dahulu oleh Tim Penilai Jabatan
Fungsional Guru adalah kebutuhan angka kredit guru untuk naik dari jenjang

5
satu ke jenjang yang lebih tinggi. Contoh untuk guru yang akan naik pangkat
dari golongan III/C ke III/D dipersyarat 100 angka kredit, sehingga setelah
disubsitusi ke rumus diperoleh :

Angka Kredit per tahun = (100 – AKPKB – AKP) x JM/JWM x NPK


4
 Selanjutnya Tim Penilai harus memeriksa hasil PKB yang diusulkan
guru untuk perolehan angka kredit. Tim penilai harus memverifikasi berapa
jumlah angka kredit yang dibutuhkan untuk naik dari pangkat. Dalam
contoh ini angka kredit minimal yang dibutuhkan adalah 9 angka kredit dari
PKB, yaitu 3 angka kredit dari pengembangan diri, dan 6 angka kredit dari
publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif. Dengan demikian, angka kredit
kumulatif yang diperlukan untuk naik pangkat harus dikurangi dengan angka
kredit PKB yang diwajibkan, karena angka dalam PKB adalah angka wajib
yang harus dipenuhi oleh guru sesuai kebutuhan kenaikan pangkat
kepangkatannya. Sehingga rumus yang digunakan untuk PK guru adalah
hanya kebutuhan angka kredit untuk pembelajaran. Sehingga setelah
disubsitusi PKB rumusnya menjadi: (100-9-AKP) x JM/JWM x NPK
4
 Selanjutnya adalah angka kredit yang diperkenankan untuk
melaksanakan kegiatan yang dapat dipertimbangkan sebagai unsur
penunjang, maksimum angka kredit untuk unsur penunjang 10 % dari
kebutuhan angka kredit.
Contoh, jika seorang guru membutuhkan 100 angka kredit untuk naik
pangkat, maka jumlah angka kredit dari unsur penunjang adalah 10% dari
100. Hal ini akan menjadi pengurang. Sehingga setelah disubstitusi AKP
rumusnya menjadi : (100 – 9 –10) x JM/JWM x NPK
4
 Informasi yang dibutuhkan berikutnya adalah jumlah jam beban
mengajar guru per minggu atau jumlah konseli per semester/tahun. Bagi
guru yang memiliki beban mengajar lebih dari 24 jam per minggu
perhitungan beban mengajarnya akan tetap dipertimbangkan maksimum 24
jam perminggu. Demikian juga bagi guru BK/konselor yang memiliki konseli
lebih dari 150 sampai dengan 250 tetap akan dipertimbangkan maksimum
150 konseli. Guru yang bersangkutan akan masuk kualifikasi yang akan
memperoleh total angka kredit 100%. Jadi seandainya seorang guru
mengajar 36 jam per minggu maka yang akan dimasukan ke dalam rumus
adalah tetap 24 jam. Dengan demikian setelah disubtitusi jam mengajar
rumusnya menjadi :
(100 – 9 – 10) x 24/24 x NPK
4

6
 Bagi guru yang mengajar kurang dari 24 jam per minggu atau bagi
guru BK/Konselor memiliki konseli kurang dari 150 konseli per tahun maka
pembagian menjadi, misal: 18/24 atau 100/150.
Dengan demikian setelah disubstitusi rumusnya menjadi :
(100 – 9 – 10) x 18/24 x NPK atau (100 – 9 – 10) x 100/150 x NPK
4 4
 Untuk guru yang mengajar lebih dari 40 jam per minggu atau
membimbing lebih dari 250 konseli per tahun atau mengajar kurang dari
yang telah ditetapkan karena kondisi yang tidak memungkinkan pemenuhan
beban mengajar 24 jam per minggu maka akan masuk ke kasus yang khusus.
Untuk yang dapat dikategorikan sebagai daerah terpencil/daerah khusus,
harus ada surat permohonan dari dinas pendidikan setempat kepada
Kementerian Pendidikan Nasional untuk dapat dipertimbangkan dan
diputuskan sebagai daerah khusus.
 Informasi selanjutnya yang dibutuhkan dalam menghitung penilaian
kinerja adalah penggunaan persentase konversi hasil PK Guru sebagaimana
tertuang dalam 2.2.a.2).
Misalnya: Hasil skor PK Guru untuk guru mata pelajaran adalah 41, skor
maksimum 56 (14 kompetensi kali skor maksimum, yaitu 4). Gunakan rumus
dan tabel konversi pada nomor 2.2.b.1). ternyata skor dimaksud setelah di
konversi kedalam skala permenegpan dan RB berada dalam rentang 61-75
dengan demikian terhadap guru dimaksud memiliki sebutan “cukup” dan
memiliki hak untuk perolehan angka kreditnya adalah 75% dari Angka Kredit
Kumulatif (AKK) yang telah dikurangi dari AKPKB dan AKP unsur penunjang
dan rumus perolehan angka kredit PK Guru dimaksud menjadi sebagai
berikut: (100-9-10) X 24/24 X 75 % = 15,19
4
Dengan demikian untuk guru yang bersangkutan mendapatkan point AK dari
PK Guru untuk tahun yang bersangkutan adalah 15,19.

2) Perhitungan AK bagi Guru yang mempunyai tugas tambahan


 Guru yang mendapat tugas tambahan harus memenuhi jam mengajar
minimum sebagai guru. Jumlah jam mengajar minimum untuk guru mata
pelajaran tanpa tugas tambahan adalah 24 jam/minggu (minimal 150 siswa
untuk guru BK/konselor), sedangkan guru yang memiliki tugas tambahan
beban mengajar per minggu sebagai berikut.
Kepala Sekolah 6 jam (25% dari beban mengajar minimal)
Wakil Kepala Sekolah 12 jam (50% dari beban mengajar minimal)
Kepala Perpustakaan12 jam (50% dari beban mengajar minimal)
Kepala Laboratorium,
Bengkel 12 jam (50% dari beban mengajar minimal)
Unit Produksi atau sejenisnya
12 jam (50% dari beban mengajar minimal)
Ketua Program Keahlian 12 jam (50% dari beban mangajar minimal)
7
 Tugas Tambahan ini dinilai secara khusus dengan menggunakan
instrumen sesuai dengan bidang tugasnya.
Proses penilaian ini berbeda sedikit dengan Proses Penilaian Kinerja Guru
Kelas/Mata Pelajaran dan Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor.

Rumus untuk menghitung angka kredit Unsur tugas tambahan yang relevan
dengan fungsi sekolah/madrasah adalah sebagai berikut :

(AKK - AKPKB - AKP)  NPK


Angka kredit per tahun 
4

 Tahap-tahap yang dilaksanakan di dalam PK Guru dengan tugas


tambahan dilaksanakan sebagai berikut.
a. Kurangi kebutuhan angka kredit kumulatif untuk kenaikan golongan ke
jenjang yang lebih tinggi dikurangi kebutuhan PKB dan unsur penunjang
b. AKK yang sudah dikurangi dengan kebutuhan PKB dan unsur penunjang
diambil 25%/50%-nya untuk kebutuhan penilaian kegiatan pembelajaran
dan 75%/50%-nya diambil untuk kegiatan sebagai ke kepalasekolahannya.
c. PK Guru untuk tugas pembelajaran/pembimbingan menggunakan
instrumen pada Lampiran 1 dan Lampiran 2 di pedoman PK Guru dan
tugas ke kepalasekolahannya menggunakan instrumen pada Lampiran 3
(Instrumen PK Guru dengan Tugas Tambahan).
d. Hasil PK Guru tersebut selanjutnya dikonversi ke angka kredit untuk
setiap masing-masing PK Guru Pembelajaran/Pembimbingan dan PK Guru
dengan Tugas Tambahan sebagai Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah,
Kepala Pepustakaan, Kepala Laboritorium/Bengkel atau Ketua Program
Keahlian.
e. Kemudian keduanya digabungkan untuk memperoleh total angka kredit
tahunan bagi guru dengan tugas tambahan

PAKET PELATIHAN
TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA GURU

Petunjuk
1. Peserta (yang sudah dikelompokan) dimohon membaca paket pelatihan dengan cermat;
2. Menjawab 12 pertanyaan di bawah ini: (sumber jawaban diberikan untuk pertanyaan 1
s.d. 6 saja);
3. Mohon dibahas dan disepakati dengan teman dalam kelompok.

Petanyaan
1. Bahan-bahan apa saja yang diterima oleh Tim Penilai Jabatan Fungsional tentang hasil
PK Guru dari setiap guru? (Lihat point 1).

8
2. Apa yang digunakan untuk mengkonversikan hasil PK Guru ke dalam prosen berdasarkan
Permenegpan dan RB? (Lihat point 2).
3. Berapa skor maksimum hasil PK Guru bagi guru kelas/mata pelajaran dan apa sebabnya?
Berapa skor maksimum hasil PK Guru bagi guru bimbingan dan konseling/konselor dan
apa sebabnya? (Lihat point 1).
4. Ada 8 hal yang diperlukan untuk menghitung PK Guru, sebutkan? (Lihat point 2).
5. Sebelum menghitung PK Guru untuk angka kredit, Tim Penilai Jabatan Fungsional harus
melakukan verifikasi hasil PK Guru. Bagaimana ini dilaksanakan? (Lihat point 2)
6. Apa arti simbol-simbol dalam rumus ini? (Lihat point 2)

(AKK  AKPKB  AKP)  JM  NPK


Angka kredit per tahun  JWM
4
7. Nilai apa yang harus di tulis pertama kali dalam rumus di atas?
8. Ada dua kegiatan yang digunakan untuk pengurangan angka pada no 7, sebutkan
kegiatan apa saja?
9. Kalau seorang guru mengajar 12 jam per minggu, bagaimana penulisannya dalam rumus
di atas?
10. Bagaimana penggunaan hasil PK Guru dalam rumus di atas?
11. Jika seorang guru mata pelajaran dapat nilai 45 dari 56 untuk PK Guru, berapa prosen
perolehan angka kredit yang akan diterima oleh guru dimaksud?
12. Jika seorang guru bimbingan dan konseling/konselor dapat nilai 66 dari 68 untuk PK
Guru, berapa prosen perolehan angka kredit yang akan diterima oleh guru dimaksud?

Anda mungkin juga menyukai