Anda di halaman 1dari 6

Nama : Lisa Widiya Indrawati

NIM : P07220216026
Prodi/Tingkat : Sarjana Terapan Keperawatan/4
Matkul : Askep Gadar Endokrindigestif

Sistem endokrin dan sistem saraf


Sistem endokrin bertujuan untuk mempertahankan keseimbangan tubuh yang
dimana pada prosesnya memerlukan hormon. Jadi saat kita berbicara mengenai sistem
endokrin maka yang kita pikirkan adalah hormon. Hormon melakukan pensinyalan
molekul-molekul. Sistem endokrin bekerja berdampingan dengan sistem saraf. Jadi
sistem endokrin dan sistem saraf sama-sama bertugas mempertahankan keseimbangan
keadaan tubuh yang dimana mereka mengirimkan sinyal, yang membedakan diantara
kedua sistem tersebut yaitu sistem saraf merespon dengan cepat sehingga ketika
stimulus tiba di sistem saraf, sistem saraf dapat dilewati oleh signal sebagai perintah ke
neurotransmitter yang akan dikirimkan ke sel tertentu sehingga neurotransmitterakan
mengikat reseptor spesifik .
Neurotransmitter akan membuat sel target memulai respon cepat jangka
pendek. Disamping itu, sel akan mengirimkan sinyal sampai ke neurotransmitter tetapi
melalui hormon dan hormon ini akan berjalan melalui aliran darah dimana hormon
akan menjadi sel target dan reseptor spesifik. Ketika stimulus datang atau melewati sel,
sel akan menstimulus sel endokrin untuk mengsekresi hormon ke dalam aliran darah.
Sehingga hormon menjadi target dan diikat ke dalam reseptor spefifik sebagai sel
target. Hal ini membuat sel target memulai respon lambat jangka panjang.
Sehingga perbedaan utama kedua sistem tersebut adalah sistem saraf
merupakan respon cepat jangka pendek sedangkan sistem endokrin merupakan respon
lambat jangka panjang. Sel endokrin khusus mengsekresi hormon ke dalam aliran
darah adalah hal yang normal. Tipe sinyal seperti ini merupakan sinyal endokrin
karenya dinamakan sistem endokrin namun hormon itu tidak selalu disekresi ke dalam
aliran darah sebagai sel target. Sel endokrin juga dapat mengsekresi hormon secara
langsung jika dekat dengan sel taget tersebut. Sekresi dari tipe ini dikenal dengan sinyal
parankin (dimana para adalah sebrang) dan sinyal parankin akan melalui respon lambat
jangka panjang. Ketika sel endokrin mengsekresi hormon ke dalam aliran darah yang
mana dasar dari sistem endokrin.
Hormon dapat berjalan di dalam pembuluh darah sebagai bentuk bebas yang
dapat dibersihkan dengan cepat oleh tubuh. Bentuk bebas dalam hal ini, hormon
berjalan di dalam darah atau hormon ini sebenarnya dapat melakukan perjalanan terikat
dengan protein. Hormon yang terikat dengan protein dan kesulitan melalui darah
adalah tipikal hormon lipid karena lipid tidak menyukai air mereka membutuhkan
perjalanan terikat ke protein. Kita dapat menyebut ini hormon protein terikat.

Hormon (molekul sinyal)


Hormon dapat dibagi menjadi 3 bentuk : turunan asam amino, hormon peptida
dan turunan lemak. Turunan lemak adalah hormon steroid atau hormon tiroid. Hormon
tiroid akan mengikat sebuah sel target ke dalam reseptor spesifik yang akan memulai
respon yang diinginkan (jangka panjang). Hormon peptida dan kebanyakan hormon
lainnya berasal dari asam amino. Mereka mengikat reseptor di dalam memainkan
membran plasma. Sedangkan lipid berasal dari hormon mereka menyebrangi membran
sel dan mengikat reseptor di dalam sitoplasma. Seperti yang ditunjukkan pada hormon
steroid mereka menyebaringi membran plasma dan mengikat reseptor ke dalam
sitoplasma melalui sebuah respon. Dan ini karena tiroid dan hormon steroid berasal
dari lipid.

Contoh respon endokrin : Glukosa darah


Dalam aliran darah kita memiliki tingkat glukosa yang rendah dan ini tidak baik
karena kita membutuhkan glukosa. Glukosa adalah sumber energi untuk jaringan dan
tubuh kita. Glukosa rendah adalah sebuah stimulus dan tubuh mencoba untuk
memperbaiki kondisi ini untuk mempertahankan keseimbangan (homeostasis).
Sehingga tubuh akan mencoba untuk meningkatkan kadar glukosa darah dan ketika
sistem endokrin menerima stimulus (kadar glukosa darah rendah) akan menstimulasi
sebuah sel endokrin yang dikenal dengan sel pankreas atau yang disebut sel alpha. Sel
pankreas akan mengsekresi sebuah hormon atau yang disebut glukagon ke dalam aliran
darah.
Glukagon akan berjalan melalui aliran darah ke liver di mana sel target
glukagon bukanlah hormon lipid karena yang pertama glukagon tidak berikatan dengan
protein ketika berjalan melalui darah dan yang kedua glukagon mengikat reseptor di
membran sel. Ketika glukagon mengikat reseptor di sel hati, glukagon akan
menstimulasi hati untuk menghancurkan glikogen untuk sekresi glukosa di dalam
darah dan respon dari sel hati ini akan mensikresi lebih banyak glukosa dalam darah.
Ketika kadar glukosa darah meningkat hal ini akan mengirimkan balasan kembali.
Balasan yang negatif atau balasan sinyal untuk menghentikan stimulasi di sel pankreas
karena ketika glukosa darah telah meningkat tubuh tidak memerlukan peningkatan
glukosa lagi untuk disekresikan.

Hormon utama lainnya dan asalnya


Tubuh memiliki banyak hormon yang memiliki fungsi dan respon yang berbeda.
Kelenjar endokrin pada dasarnya adalah grup sel endokrin yang didedikasikan untuk
tampil dalam sebuah fungsi spesifik.
1. Sel Endokrin di otak.
Hipotalamus bertanggung jawab untuk memproduksi anti diuretik hormon (ADH)
dan oksitosin dan juga bertanggung jawab untuk memproduksi hormon regulasi.
Kemungkinan hal yang terpenting dari kelenjar endokrin adalah kelenjar pituitari
yang berada tepat di bawah hipotalamus. Ada dua lobus dari kelenjar pituitari yaitu
lobus anterior (adenohipofisis) dan lobus posterior (neurohipofisis). Lobus
posterior mengeluarkan hormon oksitosin dan ADH yang telah diproduksi oleh
hipotalamus melalui darah. Lobus anterior dari kelenjar pituitari sebenarnya
mengeluarkan banyak hormon termasuk ACTH (adrenocorticotropic hormone),
TSH (Tiroid Stimulsting Hormone), GH (growth Hormone), PRL (Prolactin), FSH
(Follicle Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone). Hormon-hormon
ini disekresi oleh lobus anterior. Hormon-hormon ini diatur oleh hormon yang
berasal dari hipotalamus. Kelenjer endokrin di dalam otak dikenal juga dengan
kelenjar pineal yang mengeluarkan melatonin. Melatonin ini sebenarnya
bertanggung jawab untuk waktu tubuh.
2. Sistem endokrin di trakea
Di dalam area trakea atau tenggorokkan kita mempunyai pembungkus sekitar
kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid mengeluarkan beberapa hormon yaitu tiroksin (T4),
tri-iodotironina (T3) yang bertanggung jawab untuk metabolisme serta kita juga
memiliki hormon kalsitonin (CT). Selain itu juga ada kelenjar endokrin yang lain
dalam kelenjar tiroid yang emiliki 4 jenis lobus pada kelenjar tiroid yang dikenal
dengan kelenjar paratiroid. Jadi ada empat kelenjar paratiroid yang berada di
belakang kelenjar tiroid dan mereka mengeluarkan hormon. Hormon paratiroid
penting dalam regulasi dari kalsium dan enamel posfat dalam darah di tubuh kita.
Tepat di bawah kelenjar tiroid terdapat kelenjar endokrin yang lain yaitu timus
(sistem imun). Dalam hal sistem endokrin, timus sebenarnya mengalami atrofi
selama masa dewasa dan mulai mengeluarkan timosin.
3. Sistem endokrin di jantung
Pada jantung juga terdapat kelenjar endokrin karena jantung mengeluarkan
hormon. Jantung mengelurkan hormon peptida secara alami yang bertanggung
jawab dalam pengaturan tekanan darah yang akan menurunkan tekanan darah di
jantung ketika terjadi peningkatan dalam tekanan darah.
4. Sstem endokrin di pencernaan
Sistem pencernaan mengeluarkan banyak jenis hormon dan banyak memproduksi
hormon seperti gastrin, somastatin, sekretin, cholecystosinin (CCK), gastric
inhibitor polipeptide (GIP), poliptide intestinal vasoaktif (VIP) dan yang lainnya.
Disamping itu, hal yang paling penting dari kelenjar atau jaringan endokrin pada
sistem pencernaan yaitu pankreas, pankreas mengeluarkan dua hormon utama
yaitu hormon glukagon dan insulin.
Glukagon
Insulin bekerja berlawanan dengan glukagon untuk mengurangi kadar glukosa
dalam darah.
- DM Type – 2 dimana kadar insulin yang sanagt rendah
- DM Type – 1 dimana tidak terdapatnya insulin
5. Sistem endokrin di ginjal
Ginjal mengeluarkan hormon eritropoetin yang menstimulasi produksi sel darah
merah di dalam sumsum tulang dan juga mengeluarkan kalsitriol. Pada ginjal juga
terdapat kelenjar adrenal dimana pada tubuh memiliki satu kelenjar adrenal pada
masing-masing ginjal. Bila kita melihat bagian dalam adrenal terdapat korteks
adrenal pada bagian terluar kelenjar adrenal dan juga terdapat medulla adrenal di
tengah bagian dari kelenjar adrenal. Korteks adrenal mengeluarkan kortisol dan
aldosteron dimana korteks adrenal sebenarnya untuk mengatur stress dan
aldosteron untuk mendorong reabsorpsi natrium sebaik sekresi potasium di dalam
ginjal. Medulla adrenal mengeluarkan adrenalin dan nonadrenalin yang juga
dikenal dengan epineprin atau norepineprin. Hormon ini penting dalam melawan
sebaik respon istirahat dan respon pencernaan. Jaringan adiposa yang pada
dasarnya hormon lemak juga liposit, itu mengeluarkan leptin yang penting dalam
metabolisme lemak.
6. Sistem endokrin di reproduksi
Di testis terdapat sel yang mengeluarkan androgens seperti testosteron yang
penting dalam pembentukan karakteristik laki-laki juga dalam meproduksi sperma.
Sedangkan gonad pada ovarium wanita memiliki hormon penting yang
dikeluarkan seperti estrogen dan progesteron yang sangat penting dalam
pembentukan karakteristik wanita serta untuk memproduksi sel telur.

Kesimpulannya :
Hipotalamus memproduksi atau mensintesis ADH dan oksitosin. Hormon-
hormon ini di sintesis di hipotalamus. Hormon-hormon ini disintesis di dalam saraf dan
saraf akan melewati hormon ini ke pituitari. Sehingga ketika stimulus datang (ADH
dan oksitosin) posterior pituitari dapat mengeluarkan mereka. ADH memiliki fungsi
utama untuk mengtur retensi air sehingga target posterior pituitari adalah ginjal lebih
tepatnya particular dari tubulus ginjal.
Oksitosin ditargetkan ke payudara yang sangat penting untuk laktasi juga
kontraksi dari uterus selama masa persalinan. Sedangkan anterior pituitari
menghasilkan hormonnya sendiri walaupun dapat menghasilkan hormon sendiri tetapi
anterior pituitari juga memerlukan konfirmasi dari hipotalamus. Dimana hipotalamus
bertugas mengatur pengeluaran hormon dari anterior pituitari. Anterior pituitari dapat
mengeluarkan prolactin (PRL) yang ditargetkan ke payudara sebagai penghasil susu
dan juga hormon pertumbuhan yang ditargetkan kebanyak jaringan seperti
pertumbuhan tulang. Anterior pituitari dapat mengeluarkan hormon gonadotropik
seperti follikel stimulasi hormon (SFH) dan luteinizing hormon (LH) yang akan
ditargetkan ke testis atau ovarium.
Anterior pituitari juga dapat mengeluarkan tiroid stimulasi hormon (TSH) yang
akan menstimulasi kelennjar tiroid untuk menghasilkan hormon mereka sendiri.
Anterior pituitari juga dapat mengeluarkan adino-kortikotropin hormon (ACTH) yang
ditargetkan ke kelenjar adrenal dan ACTH akan menstimulasi pelepasan kortisol.

Anda mungkin juga menyukai