Anda di halaman 1dari 2

Nama : Lisa Widiya Indrawati

Prodi/Tingkat : Sarjana Terapan Keperawatan/4


Matkul : Riset Keperawatan (Mengidentifikasi masalah penelitian)

1. Identifikasi Topik Penelitian


“Keperawatan anak adalah asuhan keperawatan pada anak yang berpusat
pada keluarga dan upaya pencegahan trauma pada anak,” ujar Dosen Fakultas
Keperawatan Unpad, Henny Suzana Mediani, M.Ng., PhD.
Menurut Henny, ada dua aspek yang menjadi filosofi keperawatan anak.
Pertama, aspek family center care. Filosofi ini memperkenalkan keluarga sebagai
suatu kehidupan yang konstan, dimana individu dalam keluarga harus saling
mendukung, menghargai, hingga meningkatkan kekuatan dan kompetensi dalam
memberikan asuhan terhadap anak. Aspek ini yang harus dipahami dengan baik
oleh seorang perawat.
Sementara aspek kedua yaitu a traumatic care yaitu asuhan keperawatan
yang tidak menyebabkan trauma pada anak. Seorang perawat anak harus mampu
memberikan asuhan keperawatan terapeutik melalui pelaksananaan intervensi
keperawatan. Intervensi ini untuk mengurangi pengalaman yang tidak
menyenangkan terhadap anak dan keluarga. Perawat juga harus memandang
bahwa anak merupakan individu yang unik. Perawat harus menjaga anak jangan
sampai mengalami trauma.
Asuhan yang diberikan kepada anak pun seminimal mungkin jangan membuat
anak menjadi trauma. Agar lebih mendukung proses penyembuhan anak, Henny
menyarankan agar sebisa mungkin kontak orang tua dengan anak jangan terpisah.
Orang tua diusahakan untuk terus berada di samping anak. Ini dilakukan agar
anak minimal tidak mengalami trauma karena berada di tempat asing dan jauh
dari orang tua.
Keluarga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan anak.
Dengan demikian, apabila seorang anak menderita suatu penyakit dan
memerlukan perawatan di rumah sakit (hospitalisasi), anak dan keluarga
merupakan fokus utama dalam proses perawatan. Hal ini yang membedakan
proses keperawatan anak dengan keperawatan pada umumnya.

2. Identifikasi Fenomena Penelitian


Dewasa ini marak sekali kasus-kasus asusila yang melibatkan anak di bawah
umur. Berita-berita tentang pemerkosaan disiarkan hampir setiap hari di televisi-
televisi nasional. Yang lebih miris lagi adalah, adanya seorang anak yang menjadi
korban pelecehan oleh bapaknya sendiri. Fenomena apakah ini? Orang tua yang
seharusnya menjaga malah menghancurkan masa depan cerahnya. Kasus seperti
ini tidak hanya terjadi satu atau dua kali.
Hampir setiap hari kita mendengarnya seakan sudah menjadi konsumsi
publik. Banyak yang mengecam dan mengutuk perbuatan tersebut, namun
sepertinya tindakan seperti itu saja tidak cukup. Karena nyatanya kasus-kasus
serupa terus bermunculan. Yang lebih mengegerkan lagi adalah berita tentang
pemerkosaan yang dilakukan 5 bocah SD terhadap teman sebayanya. Korban dan
pelaku sama-sama masih dibawah umur.
Bagaiamana mungkin bocah yang harusnya masih polos bisa berfikiran kearah
itu? Salah satu yang menyebabkan itu adalah, mudahnya mereka mengakses
konten-konten yang tidak senonoh. Baik itu melalui internet maupun acara
televisi.
Tentu ini menjadi PR besar bagi pemerintah dan juga orang tua untuk terus selalu
menjaga dan memberikan pemahaman agama sedari kecil.

3. Rumusan Masalah Penelitian


a. Apa saja penyebab maraknya kasus pemerkosaan yang terjadi pada anak
di bawah umur?
b. Bagaimana pengaruh konten-konten tidak senonoh terhadap perilaku
seksual anak dibawah umur?
c. bagaimana dampak kurangnya perhatian orang tua dan lingkumgan sosial
terhadap anak?

Anda mungkin juga menyukai