PEMBAHASAN
1. Pengertian ODHA
Menurut Kristina (2005) yang dikutip Syaiful (2000) mengatakan bahwa
Dalam bahasa inggris orang yang terinfeksi HIV/AIDS itu disebut PLWHA
(People Living with HIV/AIDS), sedangkan di Indonesia kategori ini diberi
nama ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) dan OHIDA (Orang yang
hidup dengan HIV/AIDS) baik keluarga serta lingkungannya.
Individu yang positif terkena HIV/AIDS akan mengalami perubahan
dalam menjalani kehidupan. WHO mengatakan ketika individu pertama kali
dinyatakan terinfeksi HIV, sebagian besar menunjukkan perubahan dalam
karakter psikososialnya seperti hidup dalam stres, depresi, merasa kurang
adanya dukungan sosial, dan perubahan dalam perilaku (dalam
Nasronudin,2007). Stres juga dapat memperburuk keadaan dari individu,
seperti yang dijelaskan Sodroski etal (dalam Ogden, 2007) bahwa stres dapat
meningkatkan proses replikasi virus HIV. Untuk menghindari hal tersebut
individu harus mampu mereduksi tingkat stresnya dengan melakukan
penyesuaian diri sehingga virus-virus tersebut tidak mereplikasi terus
menerus
5. Penanggulangan ODHA
Di Indonesia, virus HIV juga ditemukan tengah menyerang warga. Ada
beberapa warga negara Indonesia yang ditemukan telah terjangkit virus HIV.
Guna mencegah penyebarannya ke masyarakat yang lebih luas dan juga
memberikan perhatian khusus untuk pengobatan individu yang sudah
terjangkit, pemerintah membuka beberapa program untuk odha. Program
pemerintah untuk odha antara lain:
a. Program regulasi dan penyediaan layanan
Program pemerintah untuk odha di Indonesia yang pertama ialah adanya
program regulasi dan penyediaan layanan. Program tersebut fokus kepada
pembuatan kebijakan dan kelembagaan di daerah terkait dengan
pelaksanaan program HIV dan AIDs.
Integrase ditingkatkan dilayanan Puskesmas dan Dinas Kesehatan
Kbaupaten dalam sistem kesehatan kedua institusi sebagai ujung tombak
layanan kesehatan masyarakat.
b. Program pencegahan dengan transmisi seksual pada pekerja seks
perempuan dan laki-laki.
Pemerintah membuka program pemerintah untuk odha yang kedua berupa
melakukan pencegahan HIV dengan melaksanakan penyuluhan program
pencegahan dengan transmisi seksual pada pekerja seks perempuan dan
laki-laki.
c. Program layanan alat suntik steril
Program pemerintah untuk odha yang ketiga ialah adanya layanan alat
suntik steril yang menitikberatkan pada layanan pusat kesehatan yang
harus selalu menggunakan alat suntik dan alat-alat kesehatan lainnya
harus dalam kondisi steril. Terutama alat suntik yang digunakan,
diwajibkan harus alat suntik baru dalam setiap kali pemakaian. Program
pemerintah ini bertujuan untuk melindungi masyarakat daricara
penyebaran virus HIV.
d. Meningkatkan program ARV
Program pemerintah untuk odha selanjutnya ialah meningkatkan program
ARV untuk masyarakat yang sudah terdampak agar gejala HIV lanjutan
dapat dicegah.
e. Melaksanakan program pencegahan melalui transmisi seksual
Pemerintah juga melaksanakan program pencegahan melalui transmisi
seksual di Puskesmas dan RSUD direkomendasiakn sebagai bentuk ideal
dari integrase. Dilakukan pengadaan dan distribusi kondom, dilakukan
manajemen sirkumsisi, pencegahan berbasis pengobatan ARV termasuk
perluasan tes HIV dan lain sebagainya.
f. Pemerintah mengadakan penguatan lintas sektor di tingkat layanan primer
Program pemerintah untuk odha lainnya ialah mengadakan penguatan
lintas sektor di tingkat layanan primer guna meningkatkan pemahaman
tentang definisi HIV AIDS dan cara penyebarannya. Tujuannya agar
masyarakat menjadi lebih paham dan lebih hati-hati terhadap virus HIV.
Dalam program ini diadakan interventi pemahaman kepada organisasi
penyedia layanan masyarakat, situasi epidemic, dan sistem kesehatan
yang ada di sekitar masyarakat.
g. Dilakukan distibusi kondom
Program pemerintah untuk odha yang sudah diketahui umum ialah
mengkampanyekan penggunaan kondom agar kegiatan seks menjadi lebih
aman sekalipun dengan pasangan sah.
h. Dilakukan progam pendampingan Odha
Program pemerintah untuk odha yang sudah dijalankan ialah melakukan
pendampingan untuk odha, seperti home care, home singgah, dan sesi
curhat dan lain sebagainya. Di mana odha bisa menceritakan
permasalahannya pada pendamping.
i. HIV Cooperation for Indonesia
Program pemerintah bekerjasama dengan pemerintah Australia ini
dimulai sejak 2008 hingga 2016. Fokus kegiatannya ialah Harm
Reduction dan Penguatan institusi pemerintah dan LSM yang fokus pada
isu HIV.
j. Program PKBI-Perempuan dan anak dari HIV-AIDS
Program ini merupakan pendampingan pemerintah diwakili oleh lembaga
PKBI, lembaga perlindungan ibu dan anak. Program ini fokus pada fakta
anak yang terinfeksi HIV. PKBI mnedorong kesadaran kolektif di
kalangan pada ibu cara untuk merawat dan membesarkan anak yang
terinfeksi virus HIV.
Demikian pemaparan sepuluh program pemerintah untuk odha. setiap
program sudah dijalankan, meski masih memiliki kelemahan, pemerintah
terus berjalan melaksanakan program tersebut. kini tinggal kesadaran
kolektif masyarakat untuk meningkatkan kesehatan pribadinya.