Anda di halaman 1dari 2

https://www.cnnindonesia.

com/nasional/20171214205030-20-262499/survei-lipi-
kualitas-pendidikan-masalah-utama-papua

Survei LIPI: Kualitas Pendidikan Masalah Utama Papua


Muhammad Andika Putra, CNN Indonesia | Kamis, 14/12/2017 21:25 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Rendahnya kualitas pendidikan menjadi permasalahan utama


di Provinsi Papua. Hal itu berdasarkan survei yang dilakukan change.org dengan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Survei tersebut dilakukan terhadap 27.298 responden yang terdiri dari tiga
kelompok, yakni dua persen penduduk Papua asli, tiga persen penduduk Papua nonasli
dan 95 persen penduduk luar Papua. Survei dilakukan selama tiga minggu di bulan
November 2017 lewat situs change.org.

"Sebanyak 44 responden menyatakan bahwa kualitas pendidikan rendah adalah masalah


utama di Papua. Diikuti dengan 41 persen infrastruktur serta transportasi dan 38
persen eksploitasi sumber daya alam serta investasi," kata Direktur Komunikasi
Change.org Arief Aziz saat diskusi di LIPI, Jakarta Selatan, Kamis (14/12).

Ketika survei dilakukan secara spesifik kepada tiga kelompok responden,


permasalahan pendidikan masih menempati posisi tinggi di antara permasalahan lain.

Sebanyak 14,33 persen responden penduduk luar Papua menyatakan rendahnya kualitas
pendidikan merupakan masalah utama.

Kemudian, untuk responden penduduk Papua nonasli, kualitas pendidikan rendah


menempati posisi kedua dengan 11,8 persen. Sedangkan untuk responden Papua asli,
kualitas pendidikan rendah menempati posisi ketiga dengan 9,8 persen.

Permasalahan di bidang pendidikan semakin diperkuat dengan keinginan responden


untuk memperbaiki sumber daya manusia (SDM) di Papua bila menjadi pihak berwenang.

Peningkatan SDM menempati posisi paling atas dari tiga kelompok responden. Sebanyak
26 persen responden luar Papua ingin meningkatkan SDM provinsi yang terletak di
Indonesia paling Timur itu. Kemudian, 18 persen penduduk Papua nonasli dan 20
persen penduduk Papua asli ingin meningkatkan SDM.

"Peningkatan SDM yang diinginkan semua responden ini sangat menarik, karena sangat
berkaitan dengan kualitas pendidikan rendah seperti survei tadi," kata Arief.

Koordinator Jaringan Damai Papua Pater Neles Tebay menilai, hasil survei yang
menunjukkan bahwa permasalahan utama di Papua, sangatlah penting untuk membantu
melihat persepsi tentang Papua, baik untuk penduduk luar, penduduk Papua non asli
atau penduduk Papua asli.

Selain soal pendidikan, persoalan hak asasi manusia juga menjadi sorotan di Papua.

Namun, dalam survei change.org, persoalan HAM bukan menjadi persoalan utama. Hanya,
2,6 responden menyatakan pelanggaran HAM merupakan masalah utama di Papua.

"Pelanggaran HAM memang belum menjadi berita utama bagi media mainstream di
Jakarta. Penduduk asli menempatkan sebagai permasalahan utama berdasarkan
pengalaman mereka. Mereka punya pengalaman pelanggaran HAM," kata Neles.

Deputi V Kantor Staf Presiden Jaleswari Pramodhawardani mengklaim pemerintah


memiliki kepedulian yang tinggi terhadap Papua. Pemerintah selalu berusaha
menyelesaikan segala masalah yang ada di Papua.

Menurutnya salah satu kepedulian pemerintah terlihat dari penerbitan Instruksi


Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2017 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan
di Papua dan Papua Barat minggu ini.

"Presiden instruksikan pada semua kementerian lembaga terkait untuk membangun


kesejahteraan dengan cepat. Melakukan pendekatan yang holistik, sistematik dan
pendekatan sosial budaya pada masyarakat setempat," kata Dani.
(ugo/gil)

Anda mungkin juga menyukai