com/nasional/20171214205030-20-262499/survei-lipi-
kualitas-pendidikan-masalah-utama-papua
Survei tersebut dilakukan terhadap 27.298 responden yang terdiri dari tiga
kelompok, yakni dua persen penduduk Papua asli, tiga persen penduduk Papua nonasli
dan 95 persen penduduk luar Papua. Survei dilakukan selama tiga minggu di bulan
November 2017 lewat situs change.org.
Sebanyak 14,33 persen responden penduduk luar Papua menyatakan rendahnya kualitas
pendidikan merupakan masalah utama.
Peningkatan SDM menempati posisi paling atas dari tiga kelompok responden. Sebanyak
26 persen responden luar Papua ingin meningkatkan SDM provinsi yang terletak di
Indonesia paling Timur itu. Kemudian, 18 persen penduduk Papua nonasli dan 20
persen penduduk Papua asli ingin meningkatkan SDM.
"Peningkatan SDM yang diinginkan semua responden ini sangat menarik, karena sangat
berkaitan dengan kualitas pendidikan rendah seperti survei tadi," kata Arief.
Koordinator Jaringan Damai Papua Pater Neles Tebay menilai, hasil survei yang
menunjukkan bahwa permasalahan utama di Papua, sangatlah penting untuk membantu
melihat persepsi tentang Papua, baik untuk penduduk luar, penduduk Papua non asli
atau penduduk Papua asli.
Selain soal pendidikan, persoalan hak asasi manusia juga menjadi sorotan di Papua.
Namun, dalam survei change.org, persoalan HAM bukan menjadi persoalan utama. Hanya,
2,6 responden menyatakan pelanggaran HAM merupakan masalah utama di Papua.
"Pelanggaran HAM memang belum menjadi berita utama bagi media mainstream di
Jakarta. Penduduk asli menempatkan sebagai permasalahan utama berdasarkan
pengalaman mereka. Mereka punya pengalaman pelanggaran HAM," kata Neles.