Anda di halaman 1dari 1

https://elviragoblog.wordpress.

com/2015/04/17/bangsa-melanosoid-proto-melayu-dan-deutro-
melayu/
Bangsa Melanosoid, Proto Melayu dan Deutro Melayu
17
APR
2015
Tinggalkan komentar
by Elvira Vinky Apriansyah in Tak Berkategori

1. Bangsa Melanosoid (Papua Melanosoid)

Bangsa Papua Melanosoid tergolong dalam ras Negroid. Yang mempunyai ciri- ciri berbadan kekar,
kulit kehitam- hitaman, berrambut kriting, bibir tebal, dan hidung mancung.

Mereka tinggal didaerah yang menghasikan seperti wilayah aliran sungai. Padahal, wilayah itu telah
menjadi tempat tinggal Penduduk Asli. Akibatnya terjadi benturan antara kebudayaan Palaeolitikum
(Penduduk Asli) dengan Mesolitikum (Papua Melanosoid). Alat- alat sederhana seperti: kapak
genggam, tulang dan tanduk rusa dengan kapak genggam yang lebih halus, kapak pendek, dan
sebagainya. Pertempuran yang dasyat ini menfakibatkan: Penduduk Asli ditumpas, mereka
bersembunyi di pedalaman untuk menyelamatkan diri, Mereka yang ditaklukan dijadikan budak.
Bangsa melenosoid sudah mengenal api, meramu, berburu Binatang, dan Teknologi Pertanian sudah
mereka miliki. Mereka belum sanggup menjaga kesuburan tanah oleh karena itu mereka perluasan
dan perpindahan (Seminomaden) untuk penguasaan lahan- lahan baru. Dan keturunannya sekarang
mendiami pulau Papua dan pulau- pulau Melanesia
2. Bangsa Melayu Tua (Proto Melayu)
Migrasi dua sekitar 2000 SM. Wilayah Nusantara kedatangan Bangsa Melayu Tua. Bangsa Melayu Tua
adalah suatu ras Mongoloidyang berasal dari daerah Yunan. Dan memilika ciri- ciri berbadan tinggi
ramping, kulit sawo mateng rambut lurus, bentuk mulut dan hidung sedang.
Penyebab Bangsa Melayu Tua meninggalkan tempat asalnya: Adanya desakan suku- suku liar yang
datangnya dari Asia Tengah, adanya peperangan antar suku, adanya bencana alam di tempat asalnya.
Peninggalan kebudayaannya adalah kapoak lonjong dan kapak dan kapak persegi adalh hasil
kebudayaan Neolitikum. Mereka sudah mengenal budaya bercocok tanam yang maju dan berternak
dengan demikian mereka sudah bisa menghasilkan makanan sediri (food producing)
Mereka juga mulai membangun satu system politik dan pengorganisasian untuk mengatur
permukumannya, mereka sudah membuat peralatan rumah tangga dari tanah dan lain- lain. Mereka
mengenal system kepercayaan unuk membantu menjekaskan gejala alam yang berhubungan dengan
pertanian.
Sama seperti yang dahulu, pertemuan dua peradaban yang berbeda kepentingan ini, malahirkan
konflik merebutkan tanah kaum pendatang mengalahkan penduduk asli. Keturunan bangsa ini adalah:
suku Nias di Nias, suku Kubu di Jambi dan Sumatra Selatan, orang semang di pedalaman Malaya, suku
dayak di Kalimantan, dan suku Toraja di Sulawesi.
3. Bangsa Melayu Muda ( Deutro Melayu)
Migrasi ke tiga ke Nusantara terjadi pada 500 SM, dengan datangnya orang- orang melayu tua yang
bercampur dengan bangsa Aria di daratan Yunan mereka disebut orang Melayu Muda. Bangsa ini
memiliki ciri- ciri yang sama dengan orang Melayu Tua. Mereka membawa kebudayaan perunggu telah
mengenal logam sebagai alat perkakas hidup dan alat produksi.
Kedatangan bangsa Melayu Muda mengakibatkan bergesernya bangsa Melayu Tua ke pedalaman.
Bangsa ini menjadi cikal bakal terbesar bangsa Indonesia. Keturunannya: berkembang menjadi suku-
suku antara lain : Aceh, Minangkabau, Jawa, Bali, Bugis, Makasar

Anda mungkin juga menyukai