Keutamaan, kekuatan karakter, dan tema situasional adalah hal yang berbeda satu sama lain
meskipun satu sama lain memiliki hubungan. Cara membedakan ketiga hal ini menurut
Peterson dan Seligman (2004) adalah membaginya menjadi tiga tingkat dari sebuah karakter.
Ketiga hal ini dibedakan dengan tujuan untuk pengenalan, dan pendidikan karakter. Tingkat
paling bawah merupakan tema situasional. Tema situasional berarti karakter yang pertama kali
kita temui pada seseorang, misalnya orang itu menunjukkan tingkah laku dalam kondisi
tertentu, tetapi kita masih belum dapat mengetahui dengan pasti kekuatan karakter orang
tersebut. Kemudian di tingkat tengah setelah tema situasional ada kekuatan karakter yang dapat
kita ketahui dengan mengamati jika orang tersebut melakukan tingkah laku yang ditampilkan
saat kita melihat tema situasional dari karakternya dalam beberapa kondisi maka itu dapat
dikatakan sebuah kekuatan karakter. Ketika hal tadi dilakukan dengan konsisten di berbagai
kesempatan disitulah kita dapat mengetahui keutamaan karakter orang tersebut.
Keutamaan Karakter merupakan tingkat paling tinggi dalam sebuah karakter yang disebut
sebagai nilai moral oleh para filsuf dan agamawan. Terdapat enam keutamaan yang dijadikan
sebagai keutamaan yang universal yaitu kebijaksanaan, kesatriaan, kemanusiaan, keadilan,
pengendalian atau pengolahan diri, dan transendensi. Seseorang bila memiliki keenam
keutamaan ini dapat dikatakan sebagai orang yang berkarakter baik. Kemudian untuk
mendapatkan keutamaan karakter diperlukan beberapa kekuatan karakter yang dimunculkan di
situasi yang berbeda, perlu di ingat bahwa seseorang yang disebut memiliki karakter baik tidak
harus menampilkan seluruh kekuatan karakternya sehingga memiliki keutamaan karakter
karena kekuatan karakter satu sama lain berbeda. Dalam menemukan kekuatan karakter
seseorang diperlukan pengamatan dari tema situasional sebuah karakter karena terlihatnya
tema situasional tergantung lingkungan tempat orang itu berada. Diperlukan lingkungan yang
mendukung sehingga tema situasional dapat sering terlihat dan dapat diketahui karakter
seseorang. Lingkungan yang mendukung dapat membentuk karakter yang baik
Hasil dari pembentukan karakter adalah menghasilkan karakter yang kuat dengan ciri-ciri
karakter orang itu mudah dikenali oleh orang lain. Kemudian karakter orang itu dapat
memberikan dampak yang positif bagi dirinya dan orang lain. Lalu karakter tersebut tidak
menganggu lingkungan sekitar. Jadi pembentukan karakter memerlukan lingkungan yang
mendukung sehingga dapat menjadi orang yang berkarakter kuat dan baik