Sap Panca Usaha Kesehatan Jantung
Sap Panca Usaha Kesehatan Jantung
Oleh:
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
STIKES BANYUWANGI
Mengetahui,
(......................................)
(..........................................)
Kepala Ruangan
(...........................................)
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
IMUNISASI PADA BAYI
A. Latar Belakang
Penyakit jantung koroner termasuk ke dalam kelompok penyakit kardiovaskuler,
dimana penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab utama kematian di negara dengan
pendapatan rendah dan menengah seperti Indonesia (Delima, Mihardja dan Siswoyo,
2009). Menurut World Health Organization (WHO, 2013) kematian akibat penyakit
kardiovaskuler mencapai 17,1 juta orang per tahun. Penyakit kardiovaskuar diantaranya
penyakit jantung koroner dan stoke menjadi urutan pertama dalam daftar penyakit kronis
di dunia. Di Indonesia sendiri prevalensi penyakit jantung koroner berdasarkan
wawancara terdiagnosis oleh dokter sebesar 0,5% sedangkan berdasarkan terdiagnosis
atau gejala sebesar 1,5% (Riskesdas, 2013).
Jantung merupakan salah satu organ tubuh yang memiliki fungsi sangat penting
terutama untuk manusia. Salah satu fungsi jantung yaitu memompa dan mengalirkan
darah yang berisikan oksigen dan nutrisi dari jantung ke seluruh tubuh. Seiring dengan
bertambahnya usia seseorang, pola makan salah, gaya hidup tidak sehat, kurangnya
aktivitas akan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Hal itu akan sangat
berpengaruh terhadap kemampuan fungsi jantung. Kemampuan fungsi jantung akan
terus menerus menurun yang kemudian dapat menimbulkan penyakit jantung koroner
(Wiarto, 2014).
Melihat permasalahan diatas maka diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan penyakit jantung dan pembuluh
darah melalui program panca usaha kesehatan jantung yang diaplikasikan dalam bentuk
kegiatan promotif, preventif dan rehabilitatif yaitu dengan seimbangkan gizi, enyahkan
rokok, hadapi stres, atasi tekanan darah, dan teratur berolahraga.
B. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga mampu mengerti dan
memahami tentang panca usaha kesehatan jantung.
C. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit keluarga mampu :
1. Menjelaskan pengertian panca usaha kesehatan jantung
2. Menjelaskan tujuan panca usaha kesehatan jantung
3. Menjelaskan prinsip-prinsip panca usaha kesehatan jantung
D. Materi
(Terlampir)
E. Sasaran
Keluarga pasien di ruang CVCU RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
G. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
H. MEDIA
1. Leaflet
2. Power point
I. Kegiatan Penyuluhan
J. Pengorganisasian
1. Penyaji :
2. Moderator :
3. Fasilitator :
4. Observer :
K. Uraian Tugas
1. Moderator
- Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan
- Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing
- Menyepakati bahasa yang akan digunakan selama penyuluhan dengan
sasaran
- Menjelaskan tujuan dan materi yang akan diberikan
- Menyepakati kontrak waktu
- Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi
2. Penyaji
- Bertangung jawab memberikan penyuluhan
- Memahami topik penyuluhan
- Mengeksplorepengetahuan sasaran tentang mengenal gangguan jiwa dalam
masyarakat
- Menjelaskan tentang mengenal gangguan jiwa dalam masyarakat
- Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif sasaran
3. Fasilitator
- Menjalankan absensi penyuluhan dan mengawasi proses penyuluhan
- Memperhatikan presentasi dari penyaji dan memberi kode pada moderator jika
ada ketidaksesuaian dengan dibantu oleh observer.
- Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi, baik dalam
mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan.
- Membagikan leaflet di akhir acara.
4. Observer
- Mengoreksi kesesuaian penyuluhan dengan jadwal dan target
- Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan
- Memberikan laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke SAP
5. Pembimbing
- Memberikan arahan dan masukan terhadap kelancaran penyuluhan.
- Mengevaluasi laporan dari observer.
L. Setting Tempat Keterangan :
: Penyaji & Moderator
: Fasilitator
: Observer
: Peserta
M. Kriteria Evaluasi
a. Struktural
1) Peserta hadir di tempat penyuluhan
2) Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Ruang IPJT Lt.2
3) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan 1 hari sebelumnya
(Satuan Acara Penyuluhan)
4) Tidak ada peserta penyuluhan yang meninggalkan tempat sebelum penyuluhan
selesai
b. Proses
1) Peserta memperhatikan terhadap materi penyuluhan
2) Peserta bertanya tentang materi penyuluhan
3) Peserta antusis mengikuti rangkaian kegiatan sampai selesai
4) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
c. Hasil
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan peserta diharapkan mengertii dan
memahami tentang:
1) Panca usaha kesehatan jantung
2) Tujuan panca usaha kesehatan jantung
3) Prinsi-prinsip panca usaha kesehatan jantung
Lampiran Materi.
PANCA USAHA KESEHATAN JANTUNG
A. Pengertian
Panca Usaha Kesehatan Jantung adalah lima faktor yang bisa menjadi
pedoman tentang bagaimana merawat kesehatan jantung sejak dini. S.E.H.A.T
merupakan akronim dari Lima Langkah Jantung Sehat yang diaplikasikan dalam bentuk
kegiatan promotif, preventif dan rehabilitative. Panca usaha kesehatan jantung itu
sendiri yaitu seimbangkan gizi, enyahkan rokok, hadapi stres, atasi tekanan darah, dan
teratur berolahraga ( Yayasan Jantung Indonesia, 2016)
2. Enyahkan rokok
Merokok merupakan faktor risiko yang sangat kuat untuk terjadinya Penyakit
Jantung Koroner (PJK). Di USA lebih dari 62.000 orang meninggal karena penyakit
jantung yang disebabkan karena mereka adalah perokok pasif. Merokok dapat
meningkatkan risiko 2x lipat terkena risiko stroke, PJK, dan impoten, risiko 3x lipat
meninggal karena PJK yang tidak terdiagnosis, lebih dari 3x lipat meningkatkan risiko
terkena penyakit pembuluh darah perifer (PDP), 4x lipat meningkatkan risiko terkena
aortic aneurism. Hasil penelitian Framingham menyimpulkan bahwa risiko kematian
kardiovaskuler menurun sekitar 24% hanya dengan menghentikan kebiasaan
merokok di daerah itu (Depkes RI, 2007). Angka morbiditas dan mortalitas akibat
PJK pada perokok jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bukan perokok. Hasil studi
Framingham yang menyatakan bahwa kematian mendadak 10x lebih banyak pada
pria perokok dibandingkan dengan pria bukan perokok. Dan empat setengah kali
lebih banyak pada wanita perokok dibandingkan dengan wanita bukan perokok.
Menurut Siswantoro (1992) dalam Hariri (1997), klasifikasi perokok berdasarkan
jumlah batang rokok yang dihisap yaitu:
1. Perokok ringan, jika merokok 1-10
batang rokok per hari
2. Perokok sedang, jika merokok 11- 20
batang rokok per hari
3. Perokok berat, jika lebih dari 20 batang
rokok per hari
Merokok berhubungan dengan rendahnya kadar kolesterol HDL dalam darah
sehingga dapat meningkatkan risiko terkena PJK. Berdasarkan beberapa hasil
penelitian diketahui bahwa merokok menigkatkan risiko terkena PJK dan penyakit
kardiovaskular lain, disebabkan oleh:
Nikotin dalam rokok menyebabkan mobilisasi katekolamin yang dapat
menambahkan reaksi trombosit dan menyebabkan kerusakan pada
dinding arteri, sedangkan glikoprotein tembakau dapat menimbulkan
reaksi hipersensitif dinding arteri. Nikotin memacu pengeluaran zat-zat
seperti adrenalin. Zat ini merangsang denyut jantung dan tekanan darah.
Nikotin meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung dengan variasi
mekanisme sebagai berikut :
1. Merangsang untuk melepaskan norepineprin melalui saraf adrenergi
dan meningkatkan catecholamine yang dikeluarkan oleh adrenal
2. Merangsang demoreseptor di arteri carotis dan aorta bodies dalam
meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah.
3. Secara langsung otot jantung mempunyai efek indropik positif dan
efek chronotropik.
Asap rokok mengandung karbonmonoksida (CO) yang mempunyai
kemampuan lebih kuat daripada sel darah merah untuk mengikat
oksigen, sehingga menurunkan kapasitas sel darah merah untuk
membawa oksigen ke jaringan termasuk jantung sehingga dapat
menyebabkan hipoksia jaringan arteri.
Merokok dapat menyembunyikan angina yaitu sakit di dada yang dapat
memberi sinyal adanya sakit jantung.
Merokok juga berpengaruh terhadap kejadian hipertensi. Zat-zat kimia beracun seperti
nikotin dan karbonmonoksida yang dihisap melalui rokok yang masuk ke dalam aliran
darah dapat merusak lapisan endotel pembuluh darah arteri, mengakibatkan proses
aterosklerosis dan tekanan darah tinggi. Pada studi autopsi, dibuktikan kaitan erat
antara kebiasaan merokok dengan adanya aterosklerosis pada seluruh pembuluh
darah. Merokok pada penderita tekanan darah tinggi semakin meningkatkan risiko
kerusakan pada pembuluh darah arteri.
5. Teratur olahraga
Olahraga mempengaruhi jantung dengan melibatkan penggunaan otot-otot
besar Anda secara berulang-ulang, sehingga mengaktifkan serat otot yang diprogram
untuk daya tahan, dan memanfaatkan berbagai denyut jantung sebanyak 40-85
persen dari detak jantung.
Ketika melakukan olahraga kardio, aliran darah akan diarahkan menuju otot
yang banyak bekerja dan berada jauh dari area yang tidak banyak bekerja, seperti
lengan atau saluran pencernaan. Dengan olahraga, aliran darah akan meningkat dan
volume darah akan kembali lagi ke jantung. Karena jantung menerima volume darah
yang lebih banyak, maka bilik kiri jantung akan semakin beradaptasi dan membesar.
Rongga yang lebih besar ini bisa menampung lebih banyak darah, dan
menyemprotkan darah lebih tinggi per detak, bahkan juga ketika istirahat.
Berikut adalah faktor-faktor dalam olahraga yang tidak dimiliki oleh aktivitas lainnya:
a. Transisi
Begitu Anda memulai latihan, otot Anda akan mengonsumsi lebih
banyak energi dan menghasilkan produk limbah lebih banyak. Karena tubuh
harus membuat energi pengganti, otot-otot memerlukan oksigen tambahan
yang dipompa dari jantung Anda. Jumlah oksigen yang dibutuhkan dan yang
disediakan secara ketat dikontrol oleh otak, yang merasakan kadar produk
limbah dalam darah. Semakin keras otot bekerja, maka produk limbah yang
diproduksi semakin banyak, dan otak Anda meningkatkan detak jantung lebih
besar.
b. Kestabilan
Setelah otak meningkatkan detak jantung Anda ke titik di mana
pasokan oksigen memenuhi permintaan dari otot-otot, detak jantung Anda
akan tetap tinggi pada sisa latihan Anda. Olahraga pasti membutuhkan
kestabilan, namun olahraga yang menuntut kestabilan tinggi akan membuat
otot-otot bekerja lebih keras, dan menghasilkan produk limbah yang akan lebih
dirasakan oleh otak Anda. Dan akhirnya, menyebabkan peningkatan denyut
jantung yang dapat memenuhi peningkatan kebutuhan oksigen pada otot.
c. Pemulihan
Setelah Anda berhenti berolahraga, otot-otot Anda menuntut oksigen
lebih sedikit, namun otak terus memasok oksigen tambahan untuk membantu
proses pemulihan. Beberapa aspek pemulihan, seperti asam laktat, akan
terjadi dalam beberapa menit, tetapi yang lain, seperti perbaikan protein otot,
membutuhkan waktu beberapa jam. Ini berarti detak jantung Anda akan tetap
tinggi selama beberapa menit atau bahkan beberapa jam setelah latihan,
sehingga pasokan oksigen dapat membantu pemulihan.
d. Latihan
Ketika Anda melakukan latihan aerobik secara teratur selama beberapa
bulan atau beberapa tahun, ruang jantung Anda dapat melebar lebih baik, yang
memungkinkan jantung mengisi lebih banyak darah. Selain itu, dinding jantung
akan menjadi lebih tebal, sehingga jantung dapat memompa lebih kuat dan
lebih efisien dalam memonpa darah. Oleh karena itu, setiap kali jantung Anda
berkontraksi, maka akan lebih banyak darah yang dipompa ke otot Anda.
Semakin besar intensitas latihan yang diberikan, semakin kuat jantung
menyediakan oksigen pada tubuh.
Tips melakukan olahraga untuk jantung
American Heart Association (AHA) menyarakankan Anda untuk berolahraga
sebanyak mungkin dalam seminggu. Semakin banyak berolahraga, semakin baik
pula hasilnya dan juga dapat membantu meningkatkan kesehatan.
Berikut merupakan tips olahraga untuk kesehatan jantung:
a. Pastikan untuk menyeimbangkan olahraga dan istirahat cukup
b. Hindari olahraga seperti push up dan sit up. Olahraga tersebut dapat
menyiksa otot satu dengan yang lainnya.
c. Jangan berolahraga di luar ketika udara terlalu dingin, panas, atau lembap.
Udara yang lembap dapat membuat Anda lelah dengan cepat. Suhu
ekstrem dapat berpengaruh pada sirkulasi darah, sesak saat bernapas, dan
nyeri pada dada. Lebih baik coba aktivitas dalam ruang seperti berjalan-
jalan di mal.
d. Minum cukup air agar Anda terhidrasi dengan baik. Ikuti petunjuk dokter
Anda tentang berapa banyak cairan yang dapat Anda konsumsi setiap hari.
e. Hindari mandi dengan air terlalu panas atau dingin, atau sauna. Suhu
ekstrem dapat memperberat kerja jantung.
f. Jangan berolahraga di daerah perbukitan yang bergelombang kecuali Anda
telah berkonsultasi dengan dokter Anda. Jika perlu untuk berjalan di lereng
curam, lakukan secara perlahan ketika mendaki naik untuk menghindari
kerja yang terlalu keras.
g. Jika olahraga Anda tertunda selama lebih dari beberapa hari (seperti karena
sakit, liburan, atau cuaca buruk), mulailah dari awal lagi.
h. Segera hubungi dokter apabila merasakan gejala berikut sehabis olahraga!
nyeri di dada
lemas
pusing dan kepala berkunang-kunang
kenaikan berat badan atau pembengkakan di tubuh secara tiba-tiba,
tekanan atau rasa sakit di dada, leher, lengan, dagu, atau pundak
gejala lain yang memerlukan perhatian
Jika gejala tersebut masih berlanjut setelah Anda berhenti berolahraga,
atau menjadi semakin parah, hubungi dokter atau segera pergi ke unit
gawat darurat rumah sakit terdekat.
Daftar Pustaka
Delima, D., Mihardja, L., & Siswoyo, H. (2009). Prevalensi dan faktor determinan penyakit
jantung di Indonesia. Indonesian Bulletin of Health Research, 37(3).