Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH PENAMBAHAN ZEOLIT SEBAGAI

BAHAN TAMBAH TERHADAP KUAT TEKAN DAN


KUAT LENTUR BETON
Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan

Program Studi Strata satu (S1)

Disusun oleh:

TRIAS DEWI ARIMBI 41155020140030

MOCH. DEA IKVAL UTAMA 41155020140036

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LANGLANGBUANA

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupalan salah satu Negara kepulauan tebear di dunia yang

memiliki 17.499 pulau dengan penjang garis pantai 81.000 km, memiliki potensi

sumber daya pesisir dan lautan yang sangat besar. Luas total wilayah Indonesia

adalah 7,8 juta km2 yang terdiri dari 2,01 juta km2 daratan, 3,25 juta km2 lautan,

dan 2,55 juta km2 Zona Ekonomi Ekslusif ( ZEE ). Hal ini menjadikan Indonesia

sebagai Negara dengan potensi kemaritiman yang sangat besar.

Untuk memanfaatkan potensi yang besar tersebut, saat ini pemerintah sedang

menggalakan pembangunan infrastruktur di wilayah pesisir pantai. Waterfront

city, merupakan salah satu konsep pembangunan wilayah pesisir yang mulai

banyak diminati oleh para investor untuk di kembangkan di Indonesia yang

notabenenya merupakan Negara maritim. Beberapa contoh Negara yang sukses

menerapkan konsep ini adalah Singapore, Jepang, Amerika dan beberapa Negara

lain yang sudah menerapkan konsep ini terlebih dahulu.

Sifat-sifat air laut yang sangat agresif membuat bangunan-bangunan tersebut

memerlukan bahan bangunan yang tahan terhadap air laut. Beton menjadi pilihan

utama bahan bangunan yang tepat untuk digunakan diwilayah pesisir

dibandingkan dengan baja yang bersifat korosi. Akan tetapi, tidak dapat diabaikan

bahwa beton dapat mengalami kerusakan akibat adanya pengaruh lingkungan

agresif. Lingkungan agresif seperti daerah pantai (coastoal area ), laut (marine)
merupakan daerah dengan kandungan klorida dan sulfat yang tinggi, akan

menurunkan kinerja bahkan merusak beton ( Rostam,1997 ).

Beton mempunyai sifat dan kecenderungan berongga akibat adanya

gelembung-gelembung udara yang terbentuk selama atau sesudah pencetakan,

sehingga beton tidak bisa kedap air sempurna. Kandungan pori yang terlalu

banyak pada beton mengakibatkan beton tersebut menjadi porous (berongga),

sehingga zat-zat perusak dapat mudah masuk kedalam beton yang berimbas pada

kekuatan beton tersebut. Semakin kecil tingkat porositas beton, maka semakin

besar tingkat kuat tekan/mutu betonnya.

.Maka dari itu, inovasi-inovasi teknologi beton selalu dituntut guna menjawab

tantangan akan kebutuhan beton tersebut. Beton yang dihasilkan diharapkan

mempunyai kualitas tinggi, kekuatan, dan daya tahan dilingkungan agresif tanpa

mengabaikan nilai ekonomis. Untuk mengatasi hal itu perlu mencari alternatif

untuk meningatkan kualitas beton yang tahan terhadap lingkungan agresif dengan

memberikan bahan tambah atau bahan ganti.

Bahan tambah ini biasanya dikaitkan dengan unsur-unsur pembentuk dari

semen sebagai bahan pengikat dalam campuran beton. Unsur-unsur pembentuk

semen itu sendiri yaitu kalsium oksida (Cao), silika dioksida (SiO2), dan

alumunium oksida (AlO).

Material zeolite adalah alternatif bahan yang akan dijadikan sebagai bahan

tambah, material ini diharapkan bisa meningkatkan fungsi semen sebagai bahan

pengikat dalam suatu campuran beton karena memiliki unsur-unsur pembentuk

yang sama seperti semen. Unsur-unsur pembentuk Mineral Zeolit yaitu natrium
(Na2O), magnesium oksida (MgO), kalsium oksida (CaO), mangan (Mn), dan

silika dioksida (SiO2).

Penambahan material zeolite tersebut,diharapkan bisa menjadi salah satu

inovasi yang mampu meningkatkan kekuatan dan kualitas beton dibandingkan

dengan beton normal pada umumnya. Beberapa daerah di Indonesia diperkirakan

masih mempunyai cadangan zeolite yang sangat besar dan berpotensi untuk

dikembangkan.Di daerah Jawa Barat dan Banten material zeolite terdapat di

beberapa Kabupaten, yaitu Kabupaten Lebak Banten, Sukabumi, Bogor dan

Tasikmalaya.

Selain lebih ramah lingkungan material zeolite merupakan batuan yang

terbentuk secara alami dan bukan sisa limbah.

Dari latar belakang di atas, material zeolite tersebut sangat potensial untuk

dimanfaatkan sebagai bahan tambah maupun pengganti dari beton.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh mineral zeolite sebagai bahan tambah terhadap nilai
berat jenis, kuat tekan, dan porositas beton.
2. Bagaimana pengaruh abrasi air laut pada beton dengan bahan tambah mineral
zeolite terhadap nilai berat jenis, kuat tekan, dan porositas

1.3 Tujuan Penelitian


Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh penambahan zeolite terhadap nilai kuat tekan
berat jenis, kuat tekan, dan porositas beton.
2. Untuk mengetahui pengaruh abrasi air laut pada beton dengan bahan tambah
mineral zeolite terhadap nilai berat jenis, kuat tekan, dan porositas

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan
zeolite terhadap kuat tekan, kuat lentur dan porositas beton. Yang diharapkan
nantinya dapat dijadikan sebagai inovasi terbaru dalam menciptakan beton
dengan nilai kuat tekan dan kuat lentur yang lebih baik guna meningkatkan mutu
beton.

Anda mungkin juga menyukai