PENDAHULUAN
1
2
dengan penguasaan materi dari bacaan, siswa kita hanya mampu menyerap 30%
dari materi bacaan yang tersaji dalam bahan bacaan.
Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang besar artinya
untuk mencapai/ memperoleh benda atau tujuan yang diminati itu. Minat belajar
siswa selama ini kurang mendapat perhatian dari guru. Hal ini dapat dilihat dalam
proses pembelajaran, setelah menyampaikan pendahuluan guru langsung
menyajikan materi pelajaran kepada siswa sehingga terkesan bahwa siswa dituntut
untuk menerima materi pelajaran yang dianggap penting bagi guru ke siswa.
Seharusnya minat belajar siswa harus mendapat perhatian sebelum memulai
pembelajaran agar seorang guru dapat menentukan teknik pembelajaran yang
tepat bagi setiap siswa. Kesesuain teknik pembelajaran yang digunakan kepada
siswa baik yang berminat belajar tinggi maupun yang berminat belajar rendah
diharapkan dapat menciptakan hasil belajar yang lebih baik.
Namun, apakah teknik pembelajaran TFSS, gaya belajar, dan minat
belajar mempengaruhi kemampuan membaca siswa? Untuk memperoleh
jawaban itulah maka perlu dilaksanakan penelitian ini. Berdasarkan uraian di
atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Teknik Pembelajaran Tri Fokus Steve Snyder (TFSS), Gaya Belajar, dan Minat
Belajar siswa terhadap Kemampuan Membaca Siswa Kelas X Semester 1 SMA
Negeri 1 Talawi Kabupaten Batu Bara Tahun Pembelajaran 2015/2016.”
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
7
8
dengan cepat dan benar-benar terwujud pada diri siswa. Sejalan dengan pendapat
di atas Sarwono (http://pakguruonline.pendidikan.net) berpendapat bahwa
manfaat teknik pembelajaran TFSS adalah agar siswa dapat mengetahui
kelemahannya dalam membaca cepat dan dapat mengubahnya menjadi kekuatan
dalam meningkatkn kecepatan membaca.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat yang dapat
dicapai dari teknik pembelajaran TFSS adalah agar para siswa dapat mengetahui
kelemahannya dalam membaca cepat dan dapat mengubahnya menjadi kekuatan,
sehingga upaya peningkatan membaca dapat terwujud.
lan, seperti teman-teman, rekan kerja, suami/istri, anak-anak dan orang tua, dapat
membantu seseorang tersebut memperkuat hubungan dengan orang-orang di
sekitarnya. Menurut DePorter (2008), Uno (2008), dan Priyatni (2013) ada tiga
gaya belajar yang bisa dipilih untuk belajar secara efektif. Beberapa gaya belajar
mungkin terdapat pada peserta didik yakni gaya belajar auditorial, kinestetik, dan
visual. Berikut ini akan dipaparkan tiga gaya belajar tersebut yaitu sebagai
berikut.
kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita; (7) Berbicara dalam irama
berpola; (8) Biasanya pembicara yang pasih; (9) Lebih suka musik daripada seni;
(10) Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada
yang dilihat; (11) Suka berbicara, berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang
lebar; (12) Mempunyai masalah dengan pekerjaan yang melibatkan visualisasi,
seperti memotong bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain; (13) Lebih pandai
mengeja dengan keras daripada menuliskannya; (14) Lebih suka gurauan lisan
daripada membaca komik, (DePorter, 2008).
Secara sederhana kita dapat menyesuaikan cara mengajar kita dengan gaya
belajar peserta didik, diantaranya untuk peserta didik auditorial: (1) Variasikan
vokal saat memberikan penjelasan, seperti intonasi, volume suara, ataupun
kecepatannya; (2) Gunakan pengulangan-pengulangan konsep yang sudah
diberikan; (3) Tutor sebaya; (4) Ubahlah konsep ke dalam bentuk irama/ lagu; (5)
Selingi dengan musik.
pesan verbal kepada orang lain; (16) Sering menjawab pertanyaan dengan
jawaban singkat ya atau tidak; (17) Lebih suka melakukan demonstrasi daripada
berpidato; (18) Lebih suka seni daripada musik, (19) Sering kali mengetahui apa
yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai memilih kata-kata; (20) Kadang-kadang
kehilangan konsentrasi ketika mereka ingin memperhatikan, (DePorter, 2008)
Bagi peserta didik yang bergaya belajar visual, yang memegang peranan
penting adalah mata/ penglihatan (visual). Dalam hal ini teknik pengajaran yang
digunakan guru sebaiknya lebih banyak menitikberatkan pada peragaan, ajak
mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan
cara menunjukkan alat peraganya langsung pada peserta didik atau
menggambarkannya di papan tulis. Anak yang bergaya belajar visual harus
melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi
pelajaran. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan
belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti
diagram, buku pelajaran bergambar, dan vidio.
Ada beberapa karakteristik yang khas bagai orang-orang yang menyukai
gaya belajar visual ini. Pertama adalah kebutuhan melihat sesuatu (informasi/
pelajaran) secara visual untuk mengetahuinya atau memahaminya; Kedua adalah
memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna; Ketiga adalah memiliki
pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik; Keempat adalah memiliki
kesulitan dalam berdialog secara langsung; Kelima adalah terlalu reaktif terhadap
suara; Keenam adalah sulit mengikuti anjuran secara lisan; Ketujuh adalah
seringkali salah menginterpretasikan kata atau ucapan.
Secara sederhana kita dapat menyesuaikan cara mengajar kita dengan gaya
belajar peserta didik, diantaranya untuk peserta didik visual: (1) Gunakan materi
visual seperti: gambar-gambar, diagram, dan peta; (2) Gunakan warna untuk
menandai hal-hal penting; (3) Ajak peserta didik untuk membaca buku-buku
berilustrasi; (4) Gunakan multi-teknik seperti: komputer dan vidio; (5) Ajak
peserta didik untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar.
Dalam penelitian ini gaya belajar dibatasi pada gaya belajar visual karena diduga
gaya belajar ini sesuai dengan teknik pembelajaran yang digunakan.
beberapa pengertian belajar yang telah dikemukakan oleh para ahli tersebut, dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku individu dari
hasil pengalaman dan latihan. Perubahan tingkah laku tersebut, baik dalam aspek
pengetahuannya (kognitif), keterampilannya (psikomotorik), maupun sikapnya
(afektif).
Dari pengertian minat dan pengertian belajar seperti yang telah
dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah
perhatian dan kesukaan terhadap sesuatu sehingga menimbulkan keingintahuan,
ketertarikan, serta keinginan untuk ikut serta dalam belajar, dalam hal ini adalah
belajar pelajaran bahasa Indonesia.
yang dimulai individu secara tidak sadar, secara diam-diam, secara intrinsik,
implisit, intuisit, dan terbatas. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut,
kemampuan diartikan sebagai kesanggupan untuk menghasilkan atau melakukan
sesuatu berdasarkan apa yang dimiliki individu yang dimulai secara tidak sadar,
diam-diam, intrinsik, implisit, intuisit, dan terbatas.
berasal dari luar, dan membiasakan diri membaca dengan cepat maka dalam
beberapa minggu kemampuan membaca dapat meningkat.
Sebagai contoh, apabila seseorang membaca 1.600 kata dalam 3 menit dan
20 detik atau total 200 detik, maka kemampuan membacanya:
1600
60 8 60 atau 480 kpm
200
Selanjutnya Nurhadi (1987) menguraikan cara yang lebih akurat untuk
menghitung kemampuan membaca antara lain: (1) tandailah dimana memulai
membaca; (2) bacalah teks tersebut dengan kecepatan yang memadai; (3) tandai
lokasi akhir membaca; (4) catat waktu mulai membaca (jam…, menit…,
detik….); (5) catat waktu akhir membaca (jam…, menit…, detik….); (6) hitung
berapa waktu yang diperlukan (dalam detik); (7) hitung jumlah kata dalam teks
yang di baca; (8) kalikan jumlah kata dengan bilangan 60 (1 menit = 60 detik); (9)
bagi hasil perkalian tersebut dengan jumlah kata per menit. Proses tersebut bila
digambarkan sebagai berikut.
I Saat akhir membaca = jam…, menit…, detik…
Saat mulai membaca = jam…, menit…, detik…
Waktu yang diperlukan = …detik
II Jumlah kata x 60 detik = jumlah total kata
III Jumlah total kata : waktu yang diperlukan = jumlah kata per menit.
Rumus :
(1) K x B = ……. kpm (kata permenit)
Wm Si
(2) K. (60) x B = ……. kpm (kata perdetik)
Wd Si
Keterangan:
K : jumlah kata yang dibaca
Wm : waktu tempuh baca dalam satuan menit
Wd : waktu tempuh dalam satuan detik
B : skor bobot perolehen tes yang dapat dibaca dengan benar
Si : skor ideal atau skor maksimal
Kpm : kata permenit
Rumus :
(1) K x B = ……. kpm (kata permenit)
Wm Si
Keterangan:
K : jumlah kata yang dibaca
Wm : waktu tempuh baca dalam satuan menit
Wd : waktu tempuh dalam satuan detik
B : skor bobot perolehen tes yang dapat dibaca dengan benar
Si : skor ideal atau skor maksimal
Kpm : kata permenit
23
validasi uji statistik F menunjukkan nilai p-value sebesar 0,000 (< 0,05) dan
koefisien determinasi atau R-square sebesar 0,730. Ini berarti bahwa 73 % hasil
belajar mahasiswa ditentukan oleh gaya belajar mahasiswa.
Penelitian Jumardi (2014) menyimpulkan bahwa hasil pembelajaran siswa
dengan gaya belajar visual lebih tinggi dari gaya belajar auditori. Ada interaksi
antara pendekatan pembelajaran dengan gaya belajar. Hasil pembelajaran siswa
yang diberi pendekatan pembelajaran CTL dan memiliki gaya belajar visual yang
lebih tinggi dari hasil belajar sejarah siswa yang diberi pendekatan pembelajaran
konvensional dan memiliki gaya belajar visual.
Penelitian Aliffah (2013) menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh gaya
belajar terhadap prestasi belajar siswa (baik kognitif maupun afektif) pada materi
pokok Hidrolisis Garam kelas XI SMA Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran
2012/2013, yaitu siswa yang memiliki gaya belajar visual akan sama prestasinya
dengan siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik, dan keduanya mempunyai
prestasi belajar kognitif dan afektif yang lebih baik daripada siswa yang
mempunyai gaya belajar auditorial dengan dengan rata-rata prestasi kognitif
berturut-turut 86,68; 83,14; dan 70,45 serta afektif berturut-turut 120,86; 121,07;
dan 109,40.
Selanjutnya penelitian Halim (2012) menyimpulkan bahwa terdapat
perbedaan hasil belajar fisika siswa yang mempunyai kecenderungan gaya belajar
visual, auditorial, dan kinestetik. Rata-rata hasil belajar fisika siswa yang memiliki
kecenderungan gaya belajar auditorial lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar
fisika siswa yang mempunyai kecenderungan gaya belajar kinestetik dan visual,
serta terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya belajar terhadap
hasil belajar fisika.
Penelitian mengenai minat belajar dikemukakan oleh Arisma (2012)
menyimpulkan bahwa peningkatan hasil kemampuan membaca melalui penerapan
program jam baca dapat dilihat dari nilai hasil jurnal membaca 25 siswa sesuai
kualifikasi. Siswa yang berkualifikasi sangat baik meningkat dari 12% (siklus 1)
menjadi 36% (siklus 2) dan siswa yang berkualifikasi baik meningkat dari 20%
(siklus 1) menjadi 40% (siklus 2). Berdasarkan data tersebut disimpulkan bahwa
25
modalitasnya, gaya belajar dibagi tiga bagian yaitu gaya belajar auditorial,
kinestetik, dan visual. Dalam penelitian ini dipakai gaya belajar visual yaitu gaya
belajar yang mengakses citra visual yang diciptakan maupun diingat. Sedangkan
minat belajar adalah perhatian dan kesukaan terhadap sesuatu sehingga
menimbulkan keingintahuan, ketertarikan, serta keinginan untuk ikut serta dalam
belajar, dalam hal ini adalah belajar pelajaran bahasa Indonesia.
Dengan demikian, diharapkan dengan teknik TFSS, gaya belajar, dan
minat belajar ini akan tercipta proses pembelajaran yang lebih efektif membantu
peserta didik dalam mengembangkan kemampuan membacanya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
28
28
Teknik Pembelajaran
TFSS
(X 1)
Minat Belajar
(X 3)
ini melibatkan dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen yang diberi
Tri Fokus Steve Snyder dan pada kelas kontrol diberi perlakuan teknik
ini:
Keterangan :
Y1 = Pemberian Tes Awal (pretes)
Y2 = Pemberian Tes akhir (postes)
X1 = Teknik pembelajaran TFSS
X2 = Teknik pembelajaran Ekspositori
dibagi tiga bagian yaitu gaya belajar auditorial, kinestetik, dan visual. Dalam
penelitian ini dipakai gaya belajar visual yaitu gaya belajar yang mengakses
citra visual yang diciptakan maupun diingat.
3) Minat belajar adalah perhatian dan kesukaan terhadap sesuatu sehingga
menimbulkan keingintahuan, ketertarikan, serta keinginan untuk ikut serta
dalam belajar, dalam hal ini adalah belajar pelajaran bahasa Indonesia.
4) Kemampuan membaca adalah proses, cara, usaha meningkatkan kecepatan
suatu aktivitas melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis untuk
memperoleh pesan yang ingin disampaikan oleh penulis menuju kemajuan dari
sebelumnya.
Keterangan:
33
Keterangan :
ITK = Indeks Tingkat kesukaran yang dicari.
FKT = Jumlah jawaban benar kelompok tinggi.
FKR = Jumlah jawaban benar kelompok rendah.
N = Jumlah peserta tes kedua kelompok.
Keteranagan :
Keteranagan :
3.5.3.5. Reliabilitas
Arikunto (2006) menyatakan bahwa reliabilitas menunjukkan pada satu
pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpulan data. Nurgiyantoro (2012) mengatakan bahwa koefisien
reliabilitas konsistensi gabungan butir untuk skor butir dikotomi dapat dihitung
dengan menggunakan rumus Kuder-Richardson yang dikenal dengan nama KR-20
dengan rumus:
Keterangan:
k = butir soal.
Rumus
V= .
Keterangan:
37
V = varian
eksposisi.
13. Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.
Secara garis besar prosedur penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 3.2..
Studi pendahuluan, identifikasi masalah,
Rumusan Masalah, study literatur, dan lain-lain
Penentuan
Sampel
Penelitian
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Postest
Data
Analisa
data
Hasil
Penelitian
Penulisan Laporan
(simpulan,implikasi dan saran)
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang
dikorelasikan.
= Jumlah hasil perkalian antara skor Y dan skor X.
atau ,dengan α = 0.05 dan k = banyak kelas pada tabel frekuensi. Pengujian
ditolak Ho jika 2 hitung < 2 tabel yang menyatakan bahwa sampel berasal
dari populasi yang berdistribusi normal.
Sumber Variasi Dk JK KT F
Total N
Koefesien (a) 1
Regresi (b)(a) 1
n-2
Sisa
k-2
Tuna cocok
n-k
Galat
Pengujian linieritas dilakukan dengan kriteria, Ha diterima
Ftabe
Sumbe
l
r Dk Jk RJK F
P=
Variasi
0,05
Regresi M=1
Residu
Total - - -
Kriteria pengujiannya adalah Jika pada taraf signifikan α
dengan db yang sesuai, maka H0 ditolak, sedang jika Fhitung Ftabel maka H0
diterima.
2) Pengujian hipotesis X1, X2 dan Y
(1) Membuat tabel belanja statistik dengan mencari JK dan JP
Jumlah Kuadrat (JK) :
Sumber Ftabel
Dk Jk RJK F
Variasi P= 0,05
M=2
Regresi
Residu
Total - - -
49
dengan db yang sesuai, maka H0 ditolak, sedang jika Fhitung Ftabel maka H0
diterima.
1) Mencari perhitungan sumbangan relatif dan sumbangan Efektif
Sumbangan relatif (SR) dalam %
Total
50
DAFTAR PUSTAKA
Aliffah, Nur dkk. 2013. Pengaruh Metode Pembelajaran TGT dan Gaya Belajar
terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Hidrolisis Garam
Kelas XI Semester 2 SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013.
Jurnal: Pendidikan Kimia (JPK) Universitas Sebelas Maret Vol.2 No. 4.
Artawati, Ni Komang dkk. 2014. Penerapan Teknik Tri Fokus Steve Snyder pada
Peningkatan Kecepatan Membaca (KEM) Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Siswa Kelas 4 SD Negeri 2 Rendang Tahun Pelajaran
2012/2013. Jurnal: PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Vol. 2 No. 1.
Fry, Ron. 2008. Belajar Lebih Cerdas, Bukan Lebih Keras. Jakarta: PT Bhuana
Ilmu Populer.
51
51
Moeliono, Anton M. dkk. 2004. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka
Nurhadi. 1987. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: CV. Sinar Baru.
Priyatna, Andri. 2013. Pahami Gaya Belajar Anak: Memaksimalkan Potensi Anak
dengan Modifikasi Gaya Belajar. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo.
Soedarso. 2005. Speed Reading: Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Tanta. 2010. Pengaruh Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar Mahasiswa pada
Mata Kuliah Biologi Umum Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Cenderawasih. Jurnal: Kependidikan Dasar Universitas
Cenderawasih Vol.1 No.1.
(Pretest)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1 1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan
menggunakannya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan
bangsa.
2 2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun dalam
menggunakan bahasa Indonesia untuk membuat teks eksposisi mengenai
permasalahan sosial, ingkungan, dan kebijakan.
3 3.1 Memahami struktur dan kaidah 3.1.1 Memahami isi teks eksposisi.
teks teks eksposisi baik melalui 3.1.2 Memahami struktur teks eksposisi.
lisan maupun tulisan. 3.1.3 Memahami kaidah teks eksposisi
4 4.1 Menginterpretasi teks eksposisi
baik secara lisan maupun tulisan.
54
54
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca beberapa contoh teks eksposisi, mendiskusikannya, dan
berlatih siswa dapat :
a. Menjelaskankan kaidah teks eksposisi.
b. Menentukan isi teks eksposisi
c. Menentukan makna kata dalam teks eksposisi.
d. Menentukan makna istilah dalam teks eksposisi.
e. Menentukan makna ungkapan dalam teks eksposisi.
f. Menginterpretasi makna teks eksposisi.
D. Materi Pembelajaran
a. Fakta : Pengenalan teks eksposisi dan pemahaman isinya.
b. Konsep : Pemahaman struktur teks eksposisi
c. Prinsip : Pemahaman kaidah teks eksposisi.
d. Prosedur : Interpretasi makna kata dalam teks eksposisi
Interpretasi makna istilah dalam teks prosedur kompleks.
Interpretasi makna ungkapan dalam teks eksposisi.
Interpretasi makna teks eksposisi.
E. Alokasi Waktu
4x45 menit
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik, Discovery
Metode : Diskusi dan penugasan
Sumber Belajar:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku Siswa Bahasa Indonesia
Ekspresi Diri dan Akademik kelas X. Jakarta: Politeknik Negeri Media
Kreatif.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku Guru Bahasa Indonesia
Ekspresi Diri dan Akademik kelas X. Jakarta: Politeknik Negeri Media
Kreatif.
Media Elektronik (internet).
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Tahapan Kegiatan Waktu
55
Pendahuluan 10’
1. Salah satu siswa memimpin berdoa sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-
masing
2. Siswa menerima informasi tentang
keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Kegiatan Inti 70’
Mengamati
3. Siswa membaca contoh teks eksposisi.
4. Siswa secara kelompok mencermati uraian
yang berkaitan dengan struktur teks eksposisi
(pernyataan pendapat atau tesis, argumen, dan
penegasan ulang).
Mempertanyakan
5. Siswa secara kelompok mempertanyakan
struktur teks eksposisi (pernyataan pendapat
atau tesis, argumen, dan penegasan ulang).
6. Siswa secara kelompok mempertanyakan ciri-
ciri teks eksposisi berdasarkan isi dan
strukturnya.
Mengeksplorasi
7. Siswa secara kelompok berdiskusi untuk
menemukan strukturteks eksposisi
(pernyataan pendapat atau tesis, argumen, dan
penegasan ulang)
8. Siswa secara kelompok berdiskusi untuk
menemukan ciri teks eksposisi berdasarkan isi
dan strukturnya.
Mengasosiasikan
9. Siswa secara kelompok berdiskusi untuk
menyimpulkan hasil temuan terkait dengan
struktur (pernyataan pendapat atau tesis,
argumen, dan penegasan ulang) dan ciri teks
eksposisi dalam diskusi kelas dengan saling
menghargai, bekerja sama, dan bertanggung
jawab.
Mengomunikasikan
10. Siswa secara kelompok mempresentasikan
hasil diskusi kelompok terkait dengan struktur
(pernyataan pendapat atau tesis, argumen, dan
penegasan ulang) dan ciri bahasa teks
eksposisi
56
Mengomunikasikan
10. Siswasecara kelompok
mempresentasikanhasil diskusi kelompok
terkait dengan makna kata, istilah, ungkapan
dalam teks eksposisi dengan rasa percaya
diri.
11. Siswa lain menanggapi presentasi teman/
kelompok lain secara santun, kritis, dan
bertanggung jawab.
Penutup
12. Siswa menjawab pertanyaan tentang teks
eksposisi yang diberikan oleh guru.
13. Siswa mengerjakan tugas-tugas tambahan
terkait dengan teks eksposisi yang
diberikan oleh guru. (Pekerjaan Rumah)
14. Siswa menyimak informasi mengenai
rencana tindak lanjut pembelajaran.
H. Penilaian
1. Penilaian Proses
Lembar Pengamatan Sikap
Perilaku yang diamayi pada proses pembelajaran
No. Nama Tanggun Menghargai
Kerjasama Santun Disiplin
g jawab orang lain
1
2
3
4
5
6
7
Pedoman penilaian
2. Penilaian Hasil
Indikator Teknik Bentuk Instrumen
Penilaian Penilaian
58
3. Pedoman Penilaian
Nama :
Kelas :
Judul : “Cara Mengurus SIM”
59
Mekanik
14-17 Cukup-baik: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan,
tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan
paragraf, tetapi tidak mengaburkan makna
10-13 Sedang-cukup:sering terjadi kesalahan ejaan, tanda
baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan
paragraf; tulisan tangan tidak jelas; makna
membingungkan atau kabur
7-9 Sangat kurang-kurang:tidak menguasai aturan
penulisan; terdapat banyak kesalahan ejaan; tanda
baca; penggunaan huruf kapital, dan penataan
paragraf; tulisan tidak terbaca; tidak layak dinilai
Presentasi Kelompok
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1 1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan
menggunakannya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan
bangsa.
2 2.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun dalam
menggunakan bahasa Indonesia untuk membuat teks eksposisi mengenai
permasalahan sosial, ingkungan, dan kebijakan.
3 3.2 Memahami struktur dan kaidah 3.2.1 Memahami isi teks eksposisi.
teks teks eksposisi baik melalui 3.2.2 Memahami struktur teks eksposisi.
lisan maupun tulisan. 3.2.3 Memahami kaidah teks eksposisi
4 4.2 Menginterpretasi teks eksposisi
baik secara lisan maupun tulisan.
63
64
D. Materi Pembelajaran
a. Fakta : Pengenalan teks eksposisi dan pemahaman isinya.
b. Konsep : Pemahaman struktur teks eksposisi
c. Prinsip : Pemahaman kaidah teks eksposisi.
d. Prosedur : Interpretasi makna kata dalam teks eksposisi
Interpretasi makna istilah dalam teks prosedur kompleks.
Interpretasi makna ungkapan dalam teks eksposisi.
Interpretasi makna teks eksposisi.
E. Alokasi Waktu
4x45 menit
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik, Discovery
Metode : Diskusi dan penugasan
Sumber Belajar:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku Siswa Bahasa Indonesia
Ekspresi Diri dan Akademik kelas X. Jakarta: Politeknik Negeri Media
Kreatif.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku Guru Bahasa Indonesia
Ekspresi Diri dan Akademik kelas X. Jakarta: Politeknik Negeri Media
Kreatif.
Media Elektronik (internet).
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Tahapan Kegiatan Waktu
Pendahuluan 10’
1. Salah satu siswa memimpin berdoa sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-
masing
65
H. Penilaian
1. Penilaian Proses
Lembar Pengamatan Sikap
Perilaku yang diamayi pada proses pembelajaran
No. Nama Tanggun Menghargai
Kerjasama Santun Disiplin
g jawab orang lain
1
2
3
4
5
6
7
Pedoman penilaian
2. Penilaian Hasil
Indikator Teknik Bentuk Instrumen
Penilaian Penilaian
Struktur teks Tertulis Laporan 1. Bacalah teks eksposisi yang berjudul “
eksposisi (tulis) Cara Mengurus SIM” dalam Buku Paket
Bahasa Indonesia kelas X, kemudian
tentukan struktur teks tersebut!
2. Tulis ulanglah teks eksposisi“Cara
Mengurus SIM” tersebut dalam bentuk
uraian monolog dengan mengubah
semua kalimat tidak langsung pada
dialog menjadi kalimat langsung!
3. Bandingkan teks yang kalian buat
dengan milik teman kalian . Setelah itu,
perbaikilah pekerjaan kalian agar
menjadi sempurna dalam hal struktur
dan ragam bahasa yang diisyaratkan.
Struktur teks Unjuk kerja Keterampila 4. Presentasikan di depan kelas, hasil
eksposisi (lisan) n berbicara diskusi kelompok terkait ciri dan
struktur teks eksposisi!
5. Komentarilah hasil penampilan
temanmu secara santun, kritis, dan
bertanggung jawab!
Menginterpretasi Tertulis Menulis 6. Jelaskan makna kata, istilah, dan
makna teks (tulis) ungkapan bercetak miring dalam teks
eksposisi yang berjudul “Cara Mengurus
SIM” di Buku Paket Bahasa Indonesia
kelas X!
7. Bandingkan penjelasan yang kalian buat
dengan milik teman kalian . Setelah itu,
perbaikilah pekerjaan kalian agar
menjadi sempurna dalam hal interpretasi
makna kata, istilah, dan ungkapan dalam
teks eksposisi!
Menginterpretasi Unjuk kerja Keterampila 8. Presentasikan di depan kelas, hasil
makna teks (lisan) n berbicara diskusi kelompok terkait dengan makna
kata, istilah, dan ungkapan dalam teks
eksposisi teks eksposisi!
9. Komentarilah hasil penampilan
temanmu secara santun, kritis, dan
bertanggung jawab!
3. Pedoman Penilaian
Nama :
Kelas :
Judul : “Cara Mengurus SIM”
69
Presentasi Kelompok