Anda di halaman 1dari 13

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

Hari, tanggal : Jumat, 22 Februari 2019


Sumber data : Keluarga Tn. H.
Metode pengambilan data : Wawancara, Observasi, Pemeriksaan Fisik
Nama pengkaji : Wanda Wardhani

I. IDENTITAS UMUM KELUARGA


a. Identitas Kepala Keluarga:

Nama : Tn. H Pendidikan : SD


Umur : 83 th Pekerjaan : tidak bekerja
Agama : Islam Alamat : Dukuh XIV
Suku : Jawa Nomor Telpon :-

b. Komposisi Keluarga:

L/ Hub.
No Nama Umur Pekerjaan Pendidikan
P Klg
1. Ny. T P 72 thn istri wiraswasta SD

c. Genogram:
d. Ecomap

e. Type Keluarga:
a) Jenis type keluarga: nuclear family (keluarga inti)
b) Masalah yang terjadi dg type tersebut:
kadang – kadang terjadi perdebatan karena berbeda pendapat

f. Suku Bangsa:
a) Asal suku bangsa: jawa/indonesia
b) Budaya yang berhubungan dg kesehatan:
g. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan:
Keluarga Tn. H tidak percaya akan pengobatan lewat dukun atau orang pintar.
Seluruh anggota keluarga beragama Islam, menurut agama yang dianut,
keluarga berkeyakinan bahwa kesehatan merupakan anugrah Tuhan yang harus
dijaga dan disyukuri.
h. Status Sosial Ekonomi Keluarga:
a) Anggota keluarga yang mencari nafkah: Ny. S
b) Penghasilan: Rp. ±3.000.000,-
c) Upaya lain: Tidak ada
d) Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll)
1 mobil, 1 TV, 1 sepeda ontel, 1 kulkas, Lemari, dll.
e) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan:
Rp 2.000.000,- kebutuhan seperti : makan, transportasi, sumbangan sosial,
dan ada uang untuk disimpan jika terjadi kebutuhan mendadak.
i. Aktivitas Rekreasi Keluarga:
Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan menonton TV
bersama dirumah, sedangkan rekreasi diluar rumah jarang.
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua):
tahap perkembangan keluarga saat ini berada pada tahap perkembangan usia
lanjut. pada tahap ini keluarga Tn. H sudah memiliki penghasilan yang cukup
dari usaha mabelnya. Tn. H dan Ny. T terbina hubungan perkawinan yang
masih harmonis. Ikatan Keluarga Tn. H dengan anak cucunya terjalin dengan
harmonis dan saling membatu jika ada masalah.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalnya:
keluarga Tn. H sudah memenuhi tahap perkembangan lansia dengan
penghasilan berkecukupan, dan ikatan keluarga yang harmonis.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti:
a) Riwayat kesehatan keluarga saat ini:
Tn. H menderita gastritis sejak 2 tahun yang lalu, dan sering kambuh jika
kecapean atau tidak menjaga pola makan. Terakhir kambuh pada tanggal
20 februari 2019. Tn. H memiliki riwayat hipertensi, dengan tensi terakhir
pada tanggal 22 februari 2019 adalah 160/80 mmhg
Ny. T memiliki riwayat penyakit hipotensi dengan tensi terakhir tanggal
20 februari 2019 100/65 mmhg.
b) Riwayat penyakit keturunan:
saudara kandung dari Tn. H banyak yang memiliki riwayat penyakit asam
lambung.
c) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga

Imunisasi
Keadaan (BCG/Polio/ Masalah Tindakan
No Nama Umur BB
Kesehatan DPT/HB/ kesehatan Yang telah dilakukan
Campak
1. Tn. H 83 45 kg Sakit - Gastritis, 1. Untuk gastritis
(16,52 kg/m2) HT kronis jika kambuh
dibawa ke mantri
2. Ny. T 72 45 - dan meminum obat
(18,02 kg/m2) Sehat Hipotensi 2. Untuk hipertensi
hanya
mengkonsumsi buah
semangka, tetapi
tidak rutin.
3. Untuk Hipotensi
hanya
mengkonsumsi
sayur-sayuran yang
dapat menambah
darah seperti bayam.

d) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan


Mantri, Rumah Sakit
d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya:
Anggota keluarga Tn. H ada yang sakit, Tn. H mempunyai masalah dengan
gastritis yang di derita sejak 2 tahun yang lalu yang sering kambuh, dan
menderita hipertensi yang tidak pernah dikontrolkan rutin dan tidak meminum
obat.

III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN


a. Karakteristik Rumah
a) Luas rumah: 15x35 m2
b) Type rumah: Permanen
c) Kepemilikan: Pribadi
d) Jumlah dan ratio kamar/ruangan: 5 kamar dengan
2
ukuran 3x3 m
e) Ventilasi/cendela: ventilasi ada disetiap ruangan
1x0,5m, cendela ada 80x100 m
f) Pemanfaatan ruangan: ruang tamu di manfaatkan
sebagai ruang tamu dan ruang keluarga, lalu dapur, kamar di manfaatkan
sesuai dengan fungsinya
g) Septic tank: ada, letak 10 m dari sumur
h) Sumber air minum: sumur
i) Kamar mandi/WC: terpisah
j) Sampah: dikumpulkan lalu di ambil oleh petugas
sampah limbah RT dialirkan menuju penampungan
k) Kebersihan lingkungan: lingkungan rumah bersih.

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


a) Kebiasaan:
Jarak rumah Tn. H dengan tetangga sekitar rumah, jika terdapat kegiatan
dilingkungan saling membantu, dan gotong royong, dan kegiatan pengajian
setiap malam kamis, arisan
b) Aturan/kesepakatan:
jika ada tamu menginap wajib lapor 1x24 jam pada ketua RT. bahwa setiap
warga harus ikut ambil andil dalam kebersihan lingkungan terutama
kebersihan sepanjang jalan, warga diminta untuk kerja bakti demi
kebersihan lingkungan desa
c) Budaya: budaya yang digunakan adalah gotong royong, dan paguyuban
c. Mobilitas Geografis Keluarga: tidak ada
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Tn. H dan Ny. T mengikuti pengajian setiap malam kamis, arisan rutin, dan
kenduri.
e. Sistem Pendudukung Keluarga
Keluarga Tn. H terdiri dari suami, istri, anak, menantu, dan cucu

IV. STRUKTUR KELUARGA


a. Pola/cara Komunikasi Keluarga:
Antar anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis, dalam menghadapi
suatu permasalahan. komunikasi dilakukan dengan sangat terbuka. anggota
keluarga berkomunikasi langsung dengan bahasa jawa atau bahasa indonesia,
dan mendapat informasi kesehatan dari petugas kesehatan.
b. Struktur Kekuatan Keluarga:
keluarga merupakan keluarga yang terdiri dari suami, istri yang satu sama lain
saling perhatian.
c. Struktur Peran (peran masing/masing anggota keluarga)
1) Tn. H
 peran formal : sebagai suami (kepala keluarga)
 peran informal : -
2) Ny. T
 peran formal : sebagai istri
 peran infromal : -
d. Nilai dan Norma Keluarga
nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga menyesuaikan dengan nilai
dalam agama islam yang dianutnya serta norma masyarakat disekitarnya

V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Hubungan antara keluarga baik dan cukup rukun,saling perhatian jika salah
satu ada yang sakit dan bila ada yang sakit langsung dibawa ke mantri atau
rumah sakit.

b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga: kerukunan terjaga
dengan baik
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga: interaksi dalam
keluarga baik dengan komunikasi yang dilakukan secara terbuka.
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan
keputusan: dalam pengambilan keputusan, Keluarga Tn. H selalu
musyawarah yang di lakukan Tn. H dengan Ny. T terkadang bersama
anaknya. tetapi terkadang yang paling dominan dalam pengambilan
keputusan adalah Ny. T.
d) Kegiatan keluarga waktu senggang: seringkali di habiskan
dirumah dengan menonton TV.
e) Partisipasi dalam kegiatan social: keluarga Tn. H
memiliki interaksi sosial yang baik dengan lingkungan

c. Fungsi perawatan kesehatan


a) Pengetahuan dan persesi keluarga tentang
penyakit/masalah kesehatan keluarganya:
Keluarga Tn. H terutama Tn. H mengatakan bahwa beliau tau jika
memiliki penyakit lambung yang sudah lama, dan memiliki tekanan darah
tinggi, tetapi belum mengetahui dampak masalah kesehatan akibat
penyakit gastritis kronis dan hipertensinya.
b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan
kesehatan yang tepat:
Tn. H jarang mengontrolkan kesehatannya ke pelayanan kesehatan
terdekat. keluarga Tn. H hanya memeriksakan ke pelayanan kesehatan jika
kondisi kesehatan Tn. H memburuk. Tn. H akan kontrol ke mantri jika
gastritisnya kambuh dan meminum obat.
c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit:
Keluarga Tn. H jika Tn. H kambuh sakit perut yang tidak tertahankan di
lakukan kompres hangat. Ny. T selalu memberikan makan makanan yang
lembut dan berkuah, dan tidak lupa untuk selalu mengingatkan Tn. H
meminum obat lambungnya yaitu ranitidine HCL 150 mg, zinc, dan
bufantacid.
d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah
yang sehat:
Keluarga Tn. H memiliki pembantu yang selalu membersihkan lingkungan
dalam maupun luar rumah. Lantai kamar mandi tidak licin, terawat.
Jendela ruangan selalu di buka. hubungan keluarga Tn. H dengan
lingkungan sekitar terjalin baik.
e) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di
masyarakat :
Keluarga Tn. H jarang memanfaatkan fasilitas kesehatan puskesmas
terdekat, dan tidak menfaatkan kegiatan posyandu lansia, tetapi
memeriksakan ke mantri atau jika sudah parah baru dibawa ke rumah sakit.
keluarga memiliki jaminan kesehatan BPJS.
d. Fungsi reproduksi
a) Perencanaan jumlah anak: -
b) Akseptor: tidak alasannya: -
c) Keterangan lain: -

e. Fungsi ekonomi
a) Upaya pemenuhan sandang pangan:
Ny. T memiliki usaha mebel dirumahnya, dan cukup mampu untuk
memenuhi sandang, pangan, dan papan dari pendapatan yang diterima
perbulan, dan mampu menyisihkan pendapatannya untuk keperluan yang
tidak terduga.
b) Pemanfaatan sumber di msyarakat: tidak ada

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor jangka pendek: keluarga Tn. H mengkhawatirkan kondisi Tn. H saat
ini tentang sakit gastritis yang sering kambuh, dan tekanan darah tingginya
yang membuat Tn. H sering pusing.
b. Stressor jangka panjang: keluarga Tn. H ingin Tn. H segera sembuh tidak
kambuh- kambuh.
c. Respon keluarga terhada stressor: Keluarga menganggap kondisi kesehatan
Tn. H dapat berangsur membaik seiring berjalannya waktu
d. Strategi koping: keluarga biasanya berdiskusi untuk menyelesaikan masalah
apalagi menyangkut kesehatn keluarga.
e. Strategi adaptasi disfungsional : Ny. T selalu menasehati Tn. H untuk menjaga
kondisi kesehatan, tidak terlalu kecapekan jika beraktivitas, mengatur pola
makan, istirahat yang cukup, dan mengurangi merokok.

VII. KEADAAN GIZI KELUARGA


Pemenuhan gizi: Ny. T memenuhi gizi keluarga, seperti setiap makan terdapat
sayur dan lauk, terkadang mengkonsumsi buah.
Upaya lain: menghindari makan makananan yang dapat membuat kondisi
kesehatan memburuk seperti kopi, makanan asam, pedas, dan mengandung msg
VIII. PEMERIKSAAN FISIK
a. Identitas
Nama : Tn. H
Umur : 83 th
L/P :L
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tidak Bekerja

b. Keluhan/Riwayat Penyakit saat ini


Tn. H kambuh gastritis akut pada tanggal 20 februari 2019 perutnya sakit
(bagian ulu hati) tidak tertahankan, dan tekanan darah 160/80mmhg
c. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Tn. H memiliki riwayat penyakit gastritis kronis sejak 2 tahun yang lalu dan
hipertensi
d. Tanda-tanda vital:
TD : 160/80 mmhg, RR: 20x/mnt, N : 96x/mnt
e. Sistem Cardio Vascular
tidak terdapat bunyi jantung tambahan, irama reguler. jika beraktivitas biasa
jantung tidak berdebar-debar.
f. Sistem Respirasi
tidak ada kelainan bentuk dada, ekspansi dada saat repirasi simetris, suara
nafas vesikuker. jika melakukan aktivitas yang berlebih sesak nafas
g. Sistem Gastrointestinal (GI Tract)
inspeksi : tidak terlihat bekas luka atau jaringan parut, tidak ada benjolan
palpasi : nyeri tekan pada kuadran 2 bagian ulu hati
perkusi : bunyi suara timpani pada k 2
auskultasi : bising usus 14x/mnt
h. Sistem Persyarafan
tidak dikaji
i. Sistem Muskuloskeletal
tidak ada bekas luka atau jaringan parut, kedua ekstermitas atas dapat di
gerakan secara normal maupun kedua ekstermitas bawah dapat digerakan
secara normal. terkadang pada bagian sendi kram atau kaku.
j. Sistem Genitalia
tidak ada keluhan.
IX. HARAPAN KELUARGA
a. Terhadap masalah kesehatannya: keluarga berharap agar selalu sehat
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada: keluarga berharap diberikan pelayanan
yang baik, amanah, dan tepat pada siapa saja yang membutuhkan.

ANALISA DATA

No. DATA FOKUS MASALAH PENYEBAB


1. DS : Nyeri akut Agen cidera
- Ny. T mengatakan Tn. H sakit biologis
lambung sudah 2 tahun.
- Tn. H mengatakan sakit
lambungnya sering kambuh jika
telat makan, kecapean, makan
porsi banyak atau terlalu sedikit.
- Tn. H mengatakan nyeri
P : nyeri karena sakit lambung
Q : seperti diperas-peras
R : dibagian ulu hati
S : skala 3 (1-10)
T : hilang timbul kurang dari 30
menit.
- Tn. H mengatakan mengkonsumi
obat lambung setiap hari
- Tn. H bertanya jika sakit begini
harus bagaimana
DO :
- Tn. H terlihat memegang bagian
ulu hati yang sakit
- Tn. H mengkonsumsi obat
ranitidine, zinc, antasid
- Nyeri timbul pada tanggal 20
februari 2019

3. DS : Ketidakefektifan
- Tn. H mengatakan mengetahui manajemen
jika dirinya menderita darah kesehatan
tinggi sejak lama (hipertensi)
- Tn. H mengatkan sering pusing
dan tengkuknya kaku
DO :
- TD Tn. H : 160/80 mmHg
4. DS : Ketidak mampuan
- Tn. H mengatakan tidak pernah keluarga mengambil
mengontrolkan rutin tekanan keputusan
darahnya.
- Tn. H hanya beristirahat jika
terasa pusing
5. DS : Ketidak mampuan
- Tn. H mengatakan tidak keluarga merawat
mengkonsumsi obat darah tinggi
- Tn. H mengatakan masih
memakan makanan yang asin –
asin
- Tn. H tidak pernah ikut senam
lansia atau senam hipertensi
- Tn. H mengatakan merokok
sehari 3-4 batang.
- Tn. H mengatakan tidak pernah
mengikuti kegiatan posyandu
lansia yang diadakan oleh kader
lansia

SKORING
Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis
KRITERIA SKOR PEMBENARAN
a. sifat masalah : kurang / tidak sehat 3 x 1 = 1 Tn. H sudah mengalami penyakit
3 gastritis selama 2 tahun, dan jika
nyerinya timbul Tn. H tidak banyak
beraktivitas seperti biasa.
2. kemungkinan masalah dapat di 1 x 2 = 1 Rumah Tn. H dekat dengan pelayanan
2 kesehatan (puskesmas)
ubah : sebagian Pendidikan Tn. H dan Ny. T terakhir
adalah SD
3. potensial masalah untuk di 3 x 1 = 1 Saat ini Tn. H sudah pernah berobat ke
3 mantri jadi kemungkinann masalah
cegah : tinggi tinggi untuk di cegah.

4. Menonjolnyamasalah : masalah 2 x 1 = 1 Keluarga mempunyai jaminan


2 kesehatan yaitu BPJS jadi maslah
berat harus segera di tangani tersebut harus segera di tanggulangi.
TOTAL SKOR 4

ketidakefektifan manajemen kesehatan (hipertensi) berhubungan dengan


ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan, dan ketidakmampuan keluarga
merawat
KRITERIA SKOR PEMBENARAN
a. sifat masalah : kurang / tidak sehat 3 x 1 = 1 Tn. H sudah mengalami penyakit
3 hipertesi sudah lama, dan jika pusing
menyerang. Tn. H tidak banyak
beraktivitas seperti biasa.Tn. H
terbiasa merokok setiap hari
3. kemungkinan masalah dapat di 2 x 2 = 2 Rumah Tn. H dekat dengan pelayanan
2 kesehatan (puskesmas)
ubah : mudah Keluarga Tn. H memiliki BPJS dan
ekonomi menengah keatas
4. potensial masalah untuk di 3 x 1 = 1 Masalah dapat dicegah apabila pasien
3 memperbaiki pola hidup dengan
cegah : tinggi mengurangi rokok, dan diit rendah
garam, istirahat yang cukup, mengikuti
posyandu lansia, dan rutin kontrol ke
puskesmas serta mengkonsumsi obat
5. Menonjolnyamasalah : masalah 2 x 1 = 1 Tn. H mengatakan penyakit yang
2 dideritanya dapat menimbulkan
berat harus segera di tangani komplikasi.
Keluarga mempunyai jaminan
kesehatan yaitu BPJS jadi maslah
tersebut harus segera di tanggulangi.
TOTAL SKOR 5

PENEGAKKAN DIAGNOSA

1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan (hipertensi) berhubungan dengan


Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan d.d :
- Tn. H mengatakan mengetahui jika dirinya menderita darah tinggi sejak
lama
- Tn. H mengatkan sering pusing dan tengkuknya kaku
- TD Tn. H : 160/80 mmHg
- ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan
- Tn. H mengatakan tidak pernah mengontrolkan rutin tekanan darahnya.
- Tn. H hanya beristirahat jika terasa pusing
Ketidakmampuan keluarga merawat pasien d.d:
- Tn. H mengatakan tidak mengkonsumsi obat darah tinggi
- Tn. H mengatakan masih memakan makanan yang asin – asin
- Tn. H tidak pernah ikut senam lansia atau senam hipertensi
- Tn. H mengatakan merokok sehari 3-4 batang.
- Tn. H mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan posyandu lansia yang
diadakan oleh kader lansia
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis d.d :
- Ny. T mengatakan Tn. H sakit lambung sudah 2 tahun.
- Tn. H mengatakan sakit lambungnya sering kambuh jika telat makan,
kecapean, makan porsi banyak atau terlalu sedikit.
- Tn. H mengatakan nyeri
P : nyeri karena sakit lambung
Q : seperti diperas-peras
R : dibagian ulu hati
S : skala 3 (1-10)
T : hilang timbul kurang dari 30 menit.
- Tn. H mengatakan mengkonsumi obat lambung setiap hari
- Tn. H bertanya jika sakit begini harus bagaimana
- Tn. H terlihat memegang bagian ulu hati yang sakit
- Tn. H mengkonsumsi obat ranitidine, zinc, antasid
- Nyeri timbul pada tanggal 24 februari 2019

PERENCANAAN KEGIATAN
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
keperawatan
1. Ketidakefektifan Tupan :
manajemen Setelah dilakukan
kesehatan asuhan keperawatan
(hipertensi) selama 3 minngu
berhubungan ketidak efektifan
dengan manajemen
ketidakmampuan kesehatan
keluarga (hipertensi) pada Tn.
mengambil H di keluarga Tn. H.
keputusan, dan
ketidakmampuan Tupen :
keluarga merawat 1. keluarga 1. diskusikan 1. untuk
mampu dengan mengetahui
mengambil keluarga kondisi
keputusan mengenai kesehatan Tn. H
dengan kontrol rutin ke 2. untuk dapat
hipertensi, pelayanan mengontrol
kriteria kesehatan tekanan darah
hasil : 2. motivasi Tn. H secara stabil
- keluarga tentang
mengatakan pentingnya
akan memeriksakan
memeriksaka rutin tekanan
n kondisi darah tingginya
hipertensi ke pelayanan
Tn. H kesehatan

2. keluarga
mampu
merawat
anggota
dengan
hipertensi,
kriteria
hasil :
- keluarga Tn. 1. berikan 1. pendidikan
H dapat pendidikan kesehatan yang
mengatur kesehatan diberikan akan
makanan dengan metode menambah
yang ceramah, wawasan keluarga
dikonsumsi diskusi tentang dan pasien dalam
Tn. H, diit hipertensi dan merawat
rendah perawatannya 2. untuk memantau
garam 2. motivasi Tn. H kesehatan agar
- Tn. H untuk selalu terkontrol
mengatakan memeriksakan 3. senam hipertensi
akan kondisinya da dapat
mengkonsum 3. ajarkan senam memperlancar
si obat darah hipertensi peredaran darah
tinggi dari 4. anjurkan untuk menjaga
dokter secara melakukan tekanan darah
rutin senam dalam rentang
- Tn. H hipertensi normal
mengatakan secara rutin 1x 4. latihan senam
akan dalam sehari hipertensi secara
melakukan 5. evaluasi cara rutin dapat
senam melakukan menjaga tekanan
hipertensi senam darah stabil
secara rutin hipertensi 5. evaluasi dapat
- Tn. H menilai
mengatakan kemampuan klien
akan dalam
mengurangi pelaksanaaan
konsumsi senam dan
rokok 1-2 menentukan
batang tindakan yang
perhari akan dilakukan
selanjutnya
2. Nyeri akut Setelah dilakukan 1. observasi 1. untuk mengetahui
berhubungan asuhan keperawatan nyeri secara kualitas dan
dengan agen selama 2 hari nyeri komprehensi kuantitas nyeri
cidera biologis akut teratasi dengan f dengan sehingga
kriteria hasil : PQRST mendapat
- Tn. H 2. anjurkan penanganan yang
mengatakan klien untuk tepat
nyeri nafas dalam 2. nafas dalam dapat
berkurang 3. anjurkan merileks kan
atau sudah klien untuk tubuh sehingga
tidak nyeri kompres nyeri terkontrol
skala nyeri 0 hangat 3. kompres hangat
- Tn. H terlihat 4. anjurkan dapat merilekskan
rileks klien untuk tubuh sehingga
mengurangi nyeri terkontrol.
makanan 4. makan-makan
yang pedas, yang perlu
asam, dan dihindari dapat
mengkonsu mencegah nyeri
msi bertambah parah.
makanan
yang lembut
dan berkuah
dengan porsi
yang cukup

Anda mungkin juga menyukai