Anda di halaman 1dari 10

TUGAS THIBBUN NABAWI

(Manfaat Puasa Untuk Semua Sistem Organ Tubuh)

DISUSUN OLEH:

DIAN WAHYUNI

ARDHIA REGITA CAHYANI

ASRUL

YUSRIL IHZA MAHENDRA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2019
1. Sistem Kardiovaskuler
Periode sistolik adalah periode pengisian jantung dengan darah
yang diikuti oleh satu periode kontraksi. Besarnya TDS dipengaruhi oleh
cardiac out put dan tahanan perifer. Menurut Soehardjono dan Parsoedi
(1992) menyatakan bahwa pengendalian diri selama satu bulan berpuasa
Ramadhan menjadikan orang tenang, dapat menguasai diri dalam situasi
apapun dan tidak gegabah dalam mengambil tindakan, sehingga tidak
mudah marah, dilihat dari sudut fisiologis pada saat marah didalam tubuh
akan dikeluarkan adrenalin atau epinefrin yang akan menyebabkan
pembuluh darah menyempit dan tekanan darah akan naik, sebaliknya
dengan stres emosional yang menurun sebagaimana hasil penelitian oleh
Afifi (1997) dapat mencegah pengeluaran adrenalin sehingga tidak terjadi
vasokonstriksi , hal ini mungkin dapat menurunkan TDS.
Mekanisme yang lain diduga dari stres oksidatif yang menurun
selama puasa Ramadhan sehingga fungsi NO tidak tergangngu. Sedangkan
salah satu fungsi NO adalah vasodilatasi akibatnya TDS menurun selama
puasa Ramadhan.
Puasa Ramadhan diharapkan dapat menurunan berat badan,
pengurangan asupan garam, tidak merokok dan mengurangi stres, oleh
karena hal tersebut merupakan unsur-unsur yang dapat menurunkan tensi
darah secara non farmakologi.

QS Ali ‘Imran:134

“Dan orang-orang yang menahan amarahnya serta memaafkan


(kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat
kebajikan” (QS Ali ‘Imran:134)”
Makna dari ayat diatas yakni Allah menyukai orang-orang
yang menahan amarahnya serta memaafkan kesalahan orang lain dan
Allah menghimbau kita untuk menahan amarah karena amarah selain

1
wujud sifat setan, marah juga dapat membawa kerusakan bagi diri kita
sendiri. Dari segi medis ketika seseorang sedang marah karena adanya
sebuah stressor, ada beberapa hormon yang meningkat dalam serum, salah
satunya epinefrin. Epinefrin ini memperkuat sistem simpatik sehingga
merangsang kecepatan dan kekuatan kontraksi jantung, meningkatnya
curah jantung dan efek vaskonstriktornya bersifat generalisata yang dalam
artian banyak di tubuh sehingga terjadi lah tekanan darah tinggi yang
memberikan cukup gaya untuk darah dialirkan ke organ vital saat marah.
Dari materi diatas telah disebutkan bahwa kelainan yang paling sering
terjadi di circulus arteriosus willisi salah satunya adalah aneurisma.
Penyebab tersering terjadinya aneurisma salah satunya adaah tekanan
darah tinggi. Jadi, ayat di atas memberitahukan kita bahwa untuk tidak
marah dan saling memaafkan .

SUMBER :
a. Guyton A.C, Hall J.E. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Editor:
Setiawan I, Edisi 9, EGC, Jakarta ; 1997
b. Suliman A ,Al Suwaidi J, Bener A, Hajar R, Salam A M, Numan
M T, and Al Binali H A. A Population Based Study of Ramadan
Fasting and Acute Coronary Syndromes. Heart.J. 2004, available
from URL :
http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcg/artid=1768280
c. Abdul Mughni. Pengaruh Puasa Ramadhan Terhadap Faktor-
faktor Risiko Aterosklerosis. Semarang : UNDIP.2007

2. Sistem Endokrin
 Mencegah diabetes
Diabetes dapat disebabkan karena tingginya kadar gula dan
kolesterol yang terdapat dalam tubuh. Dengan kegiatan berpuasa
konsumsi gula dan makanan yang berlemak akan dapat terkontrol

2
sehingga pada akhirnya dapat mencegah diabetes dan penyakit
turunannya
SUMBER
 Kemenkes . 2015. 12 Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Tubuh .
[internet]2019[diakses pada tanggal 31 mei 2019][avaliable from
http://www.kemkes.go.id/development/site/depkes/pdf.php?id=1-
15112600011]
3. Sistem GEH
Puasa dalam ilmu kedokteran dan kesehatan berarti
mengistirahatkan saluran pencernaan (usus) beserta enzim dan hormon
yang biasa bekerja mencerna makanan terus menerus dalam periode waktu
tertentu. Ketika kita puasa pada siang hari, organ pencernaan akan
beristirahat. Fungsi sistem pencernaan akan tetap berjalan normal terutama
produksi sekresi pencernaan.
Proses puasa dan pengaruhnya pada sistem pencernaan. Tubuh
manusia memiliki mekanisme alamiah yang digunakan untuk mangatasi
kondisi-kondisi yang tak diinginkan, agar tetap dalam kondisi normal.
Mekanisme alamiah ini disebut sebagai Homeostatis. Dalam keadaan
puasa selama 14 jam tubuh tidak mendapatkan supplay makanan, akan
tetapi tubuh tetap bertahan. Ini disebabkan tubuh masih memiliki cadangan
energi yang berasal dari karbohidrat yang disimpan dalam bentuk
glikogen. Cadangan energi ini mampu bertahan sampai 25 jam. Dengan
demikian, mereka yang berpuasa dapat bertahan dan tidak menimbulkan
bahaya ataupun kematian, karena adanya mekanisme alamiah untuk
mempertahankan mekanisme agar metabolisme tubuh berjalan dengan
baik.
Makanan yang masuk ke dalam tubuh memerlukan proses
pencernaan kurang lebih delapan jam, yaitu empat jam diproses di dalam
lambung dan empat jam di dalam usus kecil. Jika makan sahur dilakukan
pada pukul empat pagi, berarti pukul 12 siang alat pencernaan selesai
bekerja. Dari pukul 12 siang sampai berbuka kurang lebih selama 6 jam,

3
alat pencernaan mengalami istirahat total. Hal ini akan terjadi selama satu
bulan lamanya (selama ibadah puasa ramadhan). Masa ini cukup untuk
membersihkan makanan yang tertimbun dalam usus besar dan
memberikan kepada usus besar untuk beristirahat dari proses pencernaan.
Oleh karena itu dalam bulan puasa usus besar bersih dari makanan yang
bertumpuk, suatu hal yang menjadikan makanan tidak masam karena tidak
dicerna dan membebaskan seseorang dari gas dan bau yang tidak sedap
dan rusaknya alat pencernaan.
Selama proses pencernaan di dalam lambung, makanan berubah
wujud menjadi seperti bubur dengan tingkat keasaman tertentu.
Selanjutnya di dalam usus kecil diproses, disaring dan diserap sampai
tingkat molekular yang amat lembut, yang disebut sari-sari makanan.
Setelah proses ini, sari-sari makanan yang mengandung gizi berproses
menjadi darah, yang kemudian disupplai keseluruh tubuh.
Mekanisme kerja lambung pada saat puasa
Selama empat jam setelah makanan berada di lambung yang
disiapkan dalam keasaman tertentu dan dirubah menjadi wujud bubur
untuk dikirim ke usus halus. Di usus halus makanan yang sudah berbentuk
bubur dipilah menjadi sari-sari makanan agar dapat diserap dan dikirim
keseluruh tubuh melalui pembuluh darah. Kejadian ini berlangsung sekitar
8 jam setelah kita makan, maka jika kita makan sahur sekitar jam 4 pagi,
maka saluran pencernaan kita khususnya lambung dan usus halus akan
kosong dari bahan makan, (Kurang lebih pukul 12.00 siang) Enam jam
berikutnya (pukul 12.00-18.00) Alat-alat pencernaan (lambung dan usus
kecil) mengalami istirahat, dan supplay energi tubuh diberikan dari
pemecahan cadangan energy yang tersimpan didalam liver dan otot yang
berupa glikogen, protein dan cadangan lemak tubuh.
Dengan beristirahatnya organ pencernaan seperti lambung dan usus
halus tersebut berarti tubuh memberi kesempatan kepada organ tersebut
untuk melakukan mekanisme perbaikan pada sel-sel organ tersebut. Hal ini

4
berarti puasa memberikan pengaruh yang baik dan menguntungkan
terhadap organ pencernaan dan fungsinya
SUMBER:
 Asep Saepul Rohmat. Pengaruh Puasa Ramadhan pada Fungsi
Pencernaan. Jakarta : Media RSPP Edisi XIV : Mei-Juli 2016
4. Sistem Reproduksi
Dengan berpuasa, kondisi kesuburan seseorang yang
menjalankannya akan meningkat. Hal itupun berlaku bagi pria maupun
wanita. penelitian menyatakan bahwa puasa memiliki banyak manfaatnya,
termasuk di antaranya adalah memperpanjang masa subur wanita dan
bahkan memperbanyak jumlah sel telur yang dihasilkan.Ini semua karena
berkurangnya asupan kalori pada tubuh Anda saat berpuasa yang
mengurangi kadar gula dalam darah dan kemudian mempengaruhi hormon
reproduksi. Sehingga, memberikan kelancaran pada siklus menstruasi dan
produksi sel telur.
Saat puasa, kadar lemak di dalam tubuh bisa mengalami penurunan
yang cukup signifikan. Anda yang mengalami obesitas bisa lebih sehat
karena lemak yang ada di dalam tubuh hilang dengan sendirinya.
Penurunan kadar lemak ini juga memengaruhi produksi hormon
testosteron di dalam tubuh.
Saat puasa, kadar hormon testosteron bisa naik dengan cukup
signifikan. Kenaikan ini tentu bermanfaat untuk kesehatan reproduksi dan
juga seksual. Pria jadi memiliki libido yang tinggi dan kualitas sperma
yang dihasilkan akan naik signifikan.
Ada unsur lain yang menyebutkan bahwa Ibnu Sina menganggap
puasa sebagai unsur penting dalam penyembuhan penyakit cacar dan
penyakit kelamin. Menurutnya, puasa merupakan salah satu sarana efektif
untuk melepaskan beberapa mikroorganisme di dalam tubuh, yang di
antaranya adalah mikroorganisme yang terdapat di dalam penyakit
kelamin. Ini disebabkan karena puasa mengandung unsur yang dapat
menghancurkan sel- sel yang telah rusak untuk kemudian dibangunnya

5
kembali menjadi sel-sel yang baru. Inilah yang disebut dengan puasa
dalam pengobatan penyakit kelamin. Terapi ini sendiri merupakan
pengobatan cara Timur klasik. Di samping itu, masih banyak lagi kondisi-
kondisi yang dapat dimanfaatkan dari pengobatan cara ini. Sehingga pada
masa modern ini, terapi puasa telah banyak dipergunakan oleh para pakar
kedokteran.
SUMBER :
 Harjani, Ahmad. Panduan Lengkap Puasa Wajib dan Sunnah.
Yogyakarta: Buku Pintar. 2015.
 Az-Zaki, Jamal Muhammad. Hidup Sehat Tanpa Obat: Manfaat
Kesehatan dalam Shalat, Puasa, Zakat dan Haji. Jakarta:
Cakrawala Publishing. 2013.
5. Sistem Muskuloskeletal
Puasa adalah tehnik pengobatan yang manjur dan paling sedikit
resikonya dalam mengobati berbagai macam penyakit yang terus
berkembang. Puasa meringankan beban dalam sistem juga dapat
menurunkan kadar lemak dan asam urat dalam darah. Sehingga tubuhpun
terjaga dari kemungkinan terjadinya pembekuan pada pembuluh arteri
(pembuluh darah berotot yang membawa darah dari jantung), encok, dan
penyakit- penyakit lainnya yang berhubungan dengan masalah nutrisi,
sirkulasi tubuh, dan penyakit jantung.
Mengatasi sakit sendi atau encok dengan berpuasa secara teratur
dapat meningkatkan sel penetral alami dalam tubuh yang pada akhirnya
akan membuat sakit encok sedikit demi sedikit menuju kesembuhan.
Sebuah penelitian menyimpulkan bahwa adanya korelasi antara
meningkatnya kemampuan sel penetral atau pembasmi bakteri dengan
membaiknya radang sendi atau penyebab encok itu sendiri
Demikianlah setelah tubuh berhasil membersihkan racun yang ada
padanya dan mendapatkan kesempatan untuk melakukan relaksasi dengan
sempurna melalui puasa, mulailah tubuh melakukan perbaikan terhadap
kerusakan yang terjadi pada jaringannya dan merapikan sistem pengaturan

6
fungsi tubuh. Ini semua bisa dilakukan setelah tubuh mendapatkan
kembali energinya dengan sempurna berkat proses relaksasi yang terjadi
saat puasa.
SUMBER :
 M.adi. 2015. Pengaruh puasa ramadhan pada beberapa kondisi
kesehatan.[internet]2019[diakses pada tanggal 31 mei
2019][avaliable from
file:///C:/Users/User/Downloads/PengaruhPuasaRamadhanpadaBe
berapaKondisiKesehatan.pdf]
 Harjani, Ahmad. Panduan Lengkap Puasa Wajib dan Sunnah.
Yogyakarta: Buku Pintar. 2015.
 Az-Zaki, Jamal Muhammad. Hidup Sehat Tanpa Obat: Manfaat
Kesehatan dalam Shalat, Puasa, Zakat dan Haji. Jakarta:
Cakrawala Publishing, 2013.
 AlBakary, Efri A. Panduan Puasa Terlengkap. Jakarta: PT Gelora
Aksara Pratama. 2014.

6. Sistem Integumen
Mengeluarkan racun dalam tubuh (integumen)
Manfaat puasa juga dapat mengeluarkan racun dalam tubuh yang
menumpuk atau mendetoksifikasi. Selama berpuasa, Anda dapat
mendetoksifikasi atau mengeluarkan racun dalam sistem pencernaan
dalam satu bulan. Ketika tubuh memakan cadangan lemak untuk
mendapatkan energi, cadangan lemak akan membakar setiap racun yang
berbahaya dalam tubuh.
SUMBER :
 Kemenkes . 2015. 12 Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Tubuh .
[internet]2019[diakses pada tanggal 31 mei 2019][avaliable from
http://www.kemkes.go.id/development/site/depkes/pdf.php?id=1-
15112600011]

7
7. Sistem Indera
Dapat berpikir lebih tajam dan lebih kreatif (indra)
Puasa dapat membuat pikiran dan penglihatan menjadi lebih tenang dan
melambat, menurut sebuah penelitian pikiran yang melambat dan dapat
membuatnya bekerja lebih tajam. Rasa lapar ketika berpuasa merupakan
masalah yang wajar apabila rasa lapar memaksa untuk berpikiran lebih
tajam dan lebih kreatif.
SUMBER :
 Kemenkes . 2015. 12 Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Tubuh .
[internet]2019[diakses pada tanggal 31 mei 2019][avaliable from
http://www.kemkes.go.id/development/site/depkes/pdf.php?id=1-
15112600011]
8. Sistem Hemaimun
Puasa Ramadhan merupakan salah satu kewajiban bagi umat
muslim. Banyak pendapat yang menyebut, puasa memberikan pengaruh
baik bagi tubuh manusia. Salah satunya terkait dengan daya tahan tubuh
atau sistem imun. Beberapa peneliti di University of Southern California
tertarik mempelajari kaitan antara puasa dan daya tahan tubuh.
Dalam penelitian tersebut, para peneliti menemukan bahwa rasa
lapar memicu sel-sel induk dalam tubuh memproduksi sel darah putih baru
yang melawan infeksi. Para peneliti menyebut puasa sebagai "pembalik
sakelar regeneratif" yang mendorong sel induk menciptakan sel darah
putih baru. Penciptaan sel darah putih baru inilah yang mendasari
regenerasi seluruh sistem kekebalan tubuh.
Tak hanya membuat cadangan lemak terpakai, tapi puasa juga
merusak sel darah putih lama. Hal ini membuat tubuh menginduksi
perubahan yang memicu regenerasi sel induk untuk membuat sel sistem
kekebalan tubuh baru."Ketika kita kelaparan, sistem mencoba untuk
menghemat energi, dan salah satu hal yang dapat dilakukan untuk
menghemat energi adalah dengan mendaur ulang banyak sel kekebalan
yang tidak diperlukan, terutama yang mungkin rusak,"

8
SUMBER :
 Kamil, Insan. Berpuasa Membangun Sistem Kekebalan Tubuh.
Semarang : UNDIP.2016
9. Sistem Neuropsikiatri
Meningkatkan kemampuan otak dan indra (neuropsikiatri)
Puasa dapat meningkatkan neurotropik yang diturunkan dari otak, yang
membantu tubuh untuk memproduksi lebih banyak sel-sel otak, dan pada
akhirnya dapat meningkatkan fungsi otak. Penurunan jumlah hormon
kortisol pada saat berpuasa yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal dapat
membuat seseorang menurunkan tingkat stres.
SUMBER :
 Kemenkes . 2015. 12 Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Tubuh .
[internet]2019[diakses pada tanggal 31 mei 2019][avaliable from
http://www.kemkes.go.id/development/site/depkes/pdf.php?id=1-
15112600011]
10. Sistem Respirasi
Berpuasa dapat membuat tubuh untuk lebih mudah menurunkan
berat badan. Tidak perlu melakukan diet yang berlebih untuk menurunkan
berat badan. Dengan makan makanan secukupnya dan tetap mengonsumsi
makanan yang sehat selama berpuasa. Sehingga Terdapat perbaikan
volume paru-paru pada saat bulan berpuasa. Hal ini terjadi karena banyak
orang yang mengalami perbaikan berat badan selama berpuasa sebulan
penuh.
SUMBER :
 Az-Zaki, Jamal Muhammad. Hidup Sehat Tanpa Obat: Manfaat
Kesehatan dalam Shalat, Puasa, Zakat dan Haji. Jakarta:
Cakrawala Publishing, 2013.

Anda mungkin juga menyukai