E-Book FASE TUMBUH KEMBANG ANAK PDF
E-Book FASE TUMBUH KEMBANG ANAK PDF
Mengenal Fase:
TUMBUH KEMBANG
OTAK ANAK
01
stimulus itu bisa mendorong ion natri-
um masuk ke dalam sel dan mengubah
fase polarisasi, akan tercipta me-
kanisme rangsang, yaitu konsep realitas
maya “menipu” otak.
02
melekat, termasuk dalam bersikap dan
mengambil keputusan. Proses tersebut
merupakan bagian yang tidak terpisah-
kan dari mekanisme neuroplastisitas.
03
adalah konsep pendidikan adaptif yang
harus mampu mengakomodasi peruba-
han pada era yang oleh sebagian pen-
gamat dinamai sebagai TUNA
(Turbulence, Uncertainty, Novelty, dan
Ambiguity).
04
yang lemah. Dalam konteks ini, lemah
bersifat komprehensif. Begitu juga,
lemah secara holistik yang berarti
penurunan kemampuan dalam berbagai
aspek kehidupan.
05
Dalam kurva knowledge management
dapat tumbuh menjadi ilmu dan ber-
muara pada wisdom atau kebijaksa-
naan/kewaskitaan. Ia berkembang
secara linier ke arah yang sama.
06
Untuk itu, saya menawarkan konsep
pendidikan berbasis fitrah yang bertu-
juan mencetak karakter yang berak-
ronim F.A.S.T (Fathanah, Amanah, Shid-
diq, dan Tabligh). Seseorang bukan
hanya dituntut menjadi pribadi yang
semata smart, melainkan juga andal
dalam berkomunikasi. Dia juga punya
integritas terhadap nilai moral, jujur,
dan peduli pada sesama.
07
suk dalam media belajar dan bahan
bacaan. Bagaimana kiat praktisnya? Pe-
lajarilah cara kerja otak sebagai prose-
sor utama kehadiran atau eksistensi
manusia. Sebagai contoh, fungsi otak
pada manusia bukan sekadar meng-
hasilkan naluri untuk bertahan hidup,
melainkan juga dapat memagnifikasi
arti dan membangun persepsi. Proses
tersebut bertujuan memberi makna
bahwa ada nilai yang lebih daripada
sekadar hidup, yaitu menghidupi dan
menghidupkan kesadaran tentang
tujuan.
08
Contoh paling konkret dari fungsi
otak dalam memproduksi keluhuran
budi (akhlak) adalah bagaimana filtrasi,
valuasi, validasi, dan evaluasi terhadap
suatu kondisi (asupan data indrawi)
dilakukan oleh kompleks sistem yang
terdiri dari orbitofrontal cortex,
ventromedial prefrontal cortex, anterior
cortex singulata, sampai insula.
09
melakukan future thinking atau “berima-
jinasi”. Ada yang menyebutnya sebagai
hipotesis. Sebagian lagi menamainya
dengan skenario.
10
bagian dari karunia Allah Swt. Betapa
indahnya jika kita dapat membelai saraf
opticus dan area asosiasi visual melalui
pantulan cahaya yang direfleksikan
dedaunan yang kita namakan hijau.
Demikian pula, saat garam menyentuh
mesra gema gustatoria dan saat suara
gesekan dedaunan bambu menggetar-
kan bulu-buku halus dalam kokhlea.
Indah dan terorkestrasi sempurna,
bukan?
11
Tidak hanya itu. Bagaimana jika itu
semua menjadi bagian dari zikir yang
sesungguhnya? Zikir yang menenang-
kan hati dan pikiran yang menjernihkan
otak? Bayangkan jika otak anak-anak
kita diasah dengan penuh asih dalam
konsep saling mengasuh yang mem-
buat mereka tumbuh dan berkembang
sesuai dengan fitrahnya?
12
Kehadiran Anak dalam
Kehidupan Pernikahan
(Apakah Arti Anak Bagi Orangtuanya?)
13
dap anak-anaknya. Allah Swt.
melimpahkan anugerah kepada ham-
ba-Nya dalam bentuk kebahagiaan di
dunia dan berpeluang menjadi keba-
hagiaan di akhirat.
14
pertanggungjawaban kepemimpinan
atas anak-anak dapat dilalui dengan
lancar, kebahagiaan yang melebihi
segala kebahagiaan di dunia akan
menjadi milik orang tua tersebut.
15
Walaupun anak adalah darah daging
orang tuanya, mereka tetap adalah
titipan Allah Swt.
16
Pengaruh Lingkungan
Anak Sejak dalam
Kandungan
“Apakah Ayah dan Bunda mengetahui
bahwa sejak dalam kandungan, lingku-
ngan turut memengaruhi perkembangan
otak anak?”
17
Tahun-tahun pertama kehidupan anak,
khususnya 3 tahun pertama, sangat
memengaruhi perkembangan anak
hingga dia dewasa. Neuron di otak anak
tumbuh sebagai hasil pengalaman pen-
gasuhan dan berbagai stimulasi pada
tahun pertama kehidupannya. Selain
gen, lingkungan juga turut
memengaruhi perkembangan anak.
18
FAKTA PENTING!
Indra manusia yang pertama
berkembang adalah pendengaran.
Melalui pendengaranlah orang tua
dapat memengaruhi perkemban-
gan buah hatinya.
19
Penelitian oleh Pacific Lutheran
University membuktikan bahwa
janin berusia 7 bulan dapat men-
dengar suara ibunya yang menga-
jak berbicara. Ketika lahir, bayi
dapat memberikan respons bahwa
selama di dalam kandungan, dia
mengerti dengan perkataan
ibunya.
20
Perkembangan
Otak Anak
“Bagaimana tumbuh kembang otak pada
tahun-tahun pertama kehidupan anak?”
21
Usia 0 – 1 Tahun
Saat lahir, bayi memiliki 200 miliar
sel otak yang disebut neuron.
22
Usia 1 – 2 Tahun
Perkembangan dan interaksi berbagai
bagian otak paling pesat selama dua
tahun pertama kehidupan.
23
Usia 1 – 2 Tahun
Pada usia 18 bulan, terjadi ledakan
kosakata pada anak. Mereka dapat
memiliki 1 kata baru setiap 2 jam.
24
Usia 2+
Anak memiliki lebih dari 100 triliun
koneksi sel (sinapsis) pada usia 2
tahun; Jumlah terbanyak yang
pernah mereka miliki dalam hidup.
25
Ancaman Dalam
Kehidupan Anak
dan Solusinya
Menurut WHO, kekerasan adalah
penggunaan kekuatan fisik dan
kekuasaan; ancaman atau tindakan
terhadap diri sendiri, perorangan,
atau sekelompok orang (masyarakat)
yang mengakibatkan atau
kemungkinan besar mengakibatkan
memar atau trauma, kematian,
kerugian psikologis, kelainan
perkembangan, atau
perampasan hak.
26
Terry E. Lawson, seorang psikolog
dan penulis buku Parenting: What
We Need to Know to Make a
Difference membagi kekerasan
terhadap anak menjadi beberapa
jenis berikut:
27
1. Physical Abuse
(Kekerasan Fisik)
Terjadi ketika orang tua atau penga-
suh memukul/menjewer/ mencubit
dan melakukan perbuatan yang
menyakitkan fisik lainnya. Biasanya,
dilakukan untuk mengondisikan
anak sesuai keinginan orang tua
atau saat anak ingin sesuatu.
28
Penelitian University of Wisconsin
menemukan bahwa anak yang
mengalami kekerasan fisik memiliki
amigdala dan hippocampus yang lebih
kecil pada usia 12 tahun daripada
anak-anak tanpa riwayat stres. Mereka
yang memiliki amigdala dan
hippocampus terkecil juga memiliki
masalah perilaku, seperti berkelahi atau
bolos sekolah.
29
Amigdala terlibat dalam pengatur-
an emosi, pengambilan keputusan,
juga pengaturan perilaku agresif.
Hippocampus juga terlibat dalam
pemprosesan emosi, juga penting
untuk pembentukan ingatan. Hippo-
campus yang lebih kecil pada
anak-anak yang mengalami pelece-
han bisa menghadirkan rintangan
untuk belajar dan menghambat
pembelajaran di sekolah.
30
2. Sexual Abuse
(Kekerasan Seksual)
Terjadi jika seseorang melibatkan,
membujuk, atau memaksa anak
dalam kegiatan seksual, termasuk
mendorong anak berperilaku
seksual yang tidak pantas.
31
Studi neuroimaging membuktikan
kekerasan seksual masa kanak-kanak
memengaruhi perkembangan otak,
menyebabkan perbedaan anatomi otak
dan fungsi yang berdampak pada
kesehatan mental yang negatif
seumur hidup.
(Child Abuse Review Volume 27, Issue 3 Mei/
Juni 2018: 198–208)
https://onlinelibrary.wiley.com/doi/-
full/10.1002/car.2514
32
Kekerasan seksual pada masa kanak-kanak
terkait dengan banyak konsekuensi psikol-
ogis jangka panjang, termasuk di
antaranya adalah bunuh diri, gangguan
stres pascatrauma (PTSD), depresi,
attention-deficit/ hyperactivity disorder,
gangguan perilaku (conduct disorder),
intergenerational effects, ketidakstabilan
afektif, dan penyalahgunaan narkotika.
(The Journal of Clinical Psychiatry, 69: 596 – 584 )
33
3. Emotional Abuse
(Kekerasan Emosional)
Terjadi ketika orang tua atau
pengasuh mengabaikan anak
setelah mengetahui dia meminta
perhatian. Misalnya, anak dibiarkan
lapar karena orang tua terlalu sibuk
atau tidak mau diganggu. Kebutu-
han anak untuk dipeluk dan dilind-
ungi terabaikan.
34
Efek dari pelecehan emosional
jarang dipikirkan, tetapi cukup
merugikan kesehatan fisik dan
mental anak.
35
Anak-anak yang mengalami
tekanan emosional memiliki
masalah dengan emosi dan
ingatan.
(https://nypost.com/2017/11/02/
brain-scans-reveal-how-badly-
emotional-abuse-damages-kids/)
36
4. Verbal Abuse
(Kekerasan Verbal)
Terjadi ketika orang tua atau
pengasuh berkata kasar dan
menyakitkan.
37
Dari hasil percobaan Kurt Gray dan
Daniel Wegner, diketahui bahwa
kata-kata yang diucapkan dengan
maksud jahat untuk menyakiti atau
meremehkan memberikan lebih
banyak rasa sakit daripada yang
dikatakan tanpa pemikiran
sebelumnya atau niat yang
sebenarnya.
38
Apabila ibu penuh kasih sayang
sedangkan ayah pelaku kekerasan
verbal yang kejam, kebaikan ibu
tidak akan mengurangi kerusakan
yang dilakukan ayah sedikit pun.
(https://www.psychologytoday.
com/us/blog/tech-support/201602/5-things-
everyone-must-understand-about-
verbal-abuse)
39
Solusi dalam Menghadapi Ancaman?
Membentuk Generasi
Unggul melalui Pendidikan
Nasional dan Neurosains
Mengacu pada Undang-Undang
No. 20/2003 tentang sistem pendidikan
nasional, pendidikan nasional bertujuan
mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang:
40
Adakah Metode Pembelajaran
Atau Pendidikan Yang Sesuai Dengan
Perkembangan Dan Cara Kerja
Otak Manusia?
NEUROSAINS
MENAWARKAN KONSEP
PENDIDIKAN MENYELURUH
YANG DIHARAPKAN
SELURUH ORANGTUA
Neurosains mempelajari sistem kerja saraf.
Neurosains juga disebut sebagai ilmu yang
mempelajari otak dan seluruh fungsi saraf
belakang. Neurosains disebut juga ilmu yang
menghubungkan antara otak dan pikiran
(brain-mind connection) atau jiwa dan badan,
termasuk hati dan akal.
41
Pendidik, baik guru maupun orang tua,
dapat menyatukan tiga elemen
(otak-pikiran, jiwa-badan, dan akal-hati) saat
mengajar dan belajar bersama anak.
Pikiran
Jiwa-
Otak
Badan
Akal-
Hati
42
Tujuan utama dari neurosains adalah
mempelajari dasar-dasar biologis dari setiap
perilaku. Hasil penelitian mutakhir di bidang
neurosains membuktikan bahwa hubungan
antara otak dan perilaku (karakter) manusia
tidak terpisahkan.
43
Keenam sistem otak tersebut mempunyai
peranan penting dalam pengaturan kognisi,
afeksi, dan psikomotorik, termasuk IQ
(Intelligence Quotient), EQ (Emotional Quo-
tient), dan SQ (Spiritual Quotient).
44
Pendidikan karakter sama halnya dengan
mengembangkan potensi otak. Semua
sistem dalam otak bekerja secara padu
untuk membangun sikap dan perilaku ma-
nusia. Kinerja otak yang normal akan meng-
hasilkan fungsi yang optimal. Perilaku pun
dapat dikendalikan secara sadar dengan
melibatkan dimensi emosional dan spiritual.
45