Abstrak
Sambungan las dapat berpengaruh terhadap pemilihan arus pengelasan dan bahan
pengisi dengan logam induk. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kekuatan
sambungan las aluminium paduan AA6063 terhadap variasi arus listrik yaitu 150 ampere,
155 ampere dan 160 ampere menggunakan kampuh V sudut 60° dengan las MIG. Data hasil
pengujian tarik dengan menggunakan standar ASTM B 557M 02-a dengan nilai tegangan
tarik tertinggi diperoleh pada pengelasan dengan menggunakan arus 155 ampere, yaitu
13,03 kg/mm² dan nilai tegangan tarik paling rendah pada arus 160 ampere 9,47 kg/mm².
Hasil pengujian nilai kekerasan tertinggi pada daerah weld metal dengan arus 160 ampere
yaitu 87,09 BHN namun mengalami penurunan nilai kekerasan pada daerah HAZ dan
kembali naik pada daerah logam induk.
Kata kunci: Sambungan las, kuat arus listrik, pengujian tarik, pengujian kekerasan
Abstract
Welded joints may influence the selection of the welding current and filling material
with the parent metal. The purpose of this study to determine the effect of the strength of
welded joints of aluminum alloy AA6063 to variations in electrical current of 150 amperes,
155 amperes and 160 amperes using the hem V angle of 60 ° with MIG welding. Tensile test
data using the standard ASTM B 557M 02-a with the highest tensile stress values obtained in
the welding using 155 amperes flows, ie 13.03 kg / mm² and the lowest value of tensile stress
at 160 ampere current 9.47 kg / mm² , The test results on the value of the highest hardness of
weld metal regions with a current of 160 amperes is 87.09 BHN but decreased hardness in
HAZ area and back up to the area of the parent metal.
Keywords: Welded, strong electrical currents, tensile testing, hardness testing
Gambar 2.1 Skema las MIG Gambar 3.1 Diagram alir penelitian
Keterangan gambar : Uji tarik adalah salah satu uji stress-
1 Kawat Elektroda 5 Nosel strain mekanik yang bertujuan untuk
2 Gas pelindung 6 Hasil lasan mengetahui kekuatan bahan terhadap gaya
3 Konduktor arus 7 Busur listrik tarik. [8] Dalam pengujiannya, bahan uji
4 Slang elektroda 8 Logam las ditarik sampai putus. Banyak hal yang
dapat kita pelajari dari hasil uji tarik.
Las busur dengan pelindung gas Biasanya yang menjadi fokus perhatian
adalah pengelasan dengan cara gas adalah kemampuan maksimum bahan
dihembuskan ke daerah las untuk tersebut dalam menahan beban tarik.
melindungi busur dan logam yang mencair Kemampuan ini umumnya disebut (ultimate
terhadap pengaruh atmosfir. [7] tensile strength) dalam bahasa Indonesia
Las busur dengan pelindung gas disebut kekuatan tarik maksimum.
biasanya dibagi dalam 2 kelompok besar Perubahan panjang dalam kurva disebut
yaitu kelompok elektroda tak terumpan dan sebagai regangan yang didefinisikan
elektroda terumpan. Kelompok elektroda sebagai perubahan panjang yang terjadi
tak terumpan menggunkan wolframe akibat perubahan statik (∆L) terhadap
panjang batang mula-mula (𝐿𝐿𝑜𝑜 ).Tegangan
yang dihasilkan pada proses ini disebut
dengan tegangan teknik (σ), dimana
didefinisikan sebagai nilai pembebanan
yang terjadi (F) pada suatu luas penampang
awal (𝐴𝐴𝑜𝑜 ). Tegangan normal tesebut akibat
beban tekan statik dapat ditentukan
berdasarkan persamaan dibawah. [9]
F
σ=
Ao
L
R
C
W
B A B
Gambar 3.2 Bentuk spesimen uji Gambar 3.4 Spesimen sudah diuji tarik
Keterangan :
4. Hasil Dan Pembahasan
Length of reduced section (A) : 57
Width (W) : 12,5 mm a. Hasil Penelitian
Radius of fillet (R) : 12,5 Pengujian tarik dilakukan sesuai
Overall lenght (L) : 200 mm dengan standar ASTM B 557M-02a
Width of grip section (C) : 20 mm (standard thest methods of tension testing
Lenght of grip section (B) : 50 wrought and cast aluminum and
a. Perencanaan kuat arus magnesium-alloy products) hasilnya
Untuk material dengan ketebalan 12 disajikan pada tabel dan grafik berikut. [11]
mm, diameter elektroda 1,2 mm dengan
menggunakan arus listrik 150 ampere, Tabel 4.1 Data hasil pengujian tarik
155 ampere dan 160 ampere.
Tegangan Nilai Rata-
b. Perencanaan tegangan Arus Nomor
Tarik rata
Tegangan yang diambil dalam penelitian (A) Spesimen
(kg/mm²) (kg/mm²)
ini adalah 24 V dan dijaga konstan 1 11,23
d. Perencanaan kecepatan pengelasan 150 2 11,22 11,06
Besarnya kecepatan yang diambil dalam 3 10,74
penelitian ini adalah 25 inchi/menit 1 14,76
dengan kecepatan konstan 155 2 10,41 13,03
3 13,91
e. Perencanaan alur 1 7,16
Dengan tebal material 12mm maka 160 2 12,07 9,47
dipilih kampuh V sesuai standar ISO 3 9,19
9692. [10]
14.00 semakin besar yang menyebabkan daya
Nilai Tegangan Tarik
13.03 ikatannya akan semakin berkurang. Kondisi
(kg/mm²) 12.00 yang ideal dicapai pada penggunaan arus
11.06 155 ampere. Sedang jika kuat arus listrik
10.00 ditambah lagi, maka akan terjadi penetrasi
9.47
yang besar pada logam induk yang
8.00
mengakibatkan sambungan akan menurun.
150 155 160
Arus Pengelasan (Ampere) Dari hasil pengujian kekerasan
menunjukan bahwa kuat arus 160 ampere
Gambar 4.1 Grafik tegangan tarik menunjukan nilai kekerasan paling tinggi
dan memberikan pengaruh yang nyata
Tabel 4.2 Data hasil pengujian kekerasan terhadap nilai kekerasan pada daerah weld
Logam Weld Logam
metal dan akan perlahan menurun nilai
ARUS HAZ HAZ
Induk Metal Induk kekerasannya pada daerah HAZ sampai
150 average
SD
77,56
0,40
77,72
0,51
81,68
3,34
76,68
2,65
77,38
0,31
daerah logam induk dan kemudian akan
average-SD
Data Rata-rata
77,16 77,21 78,34 74,03 77,07 naik lagi setelah tidak terpengaruh panas
77,68 77,83 82,79 77,85 77,38
Sortir dari proses pengelasan terlihat pada Tabel
155 average 76,18 75,64 82,86 76,44 75,62
SD 1,73 3,30 5,20 2,15 3,72 4.2. Penyebab nilai kekerasan pada daerah
average-SD 74,45 72,34 77,66 74,29 71,90
Data Rata-rata
76,83 77,00 84,91 77,30 77,28
weld metal paling tinggi adalah proses
Sortir
160 average 77,44 75,22 86,10 76,24 75,92
peleburan logam pengisi atau elektroda
average-SD
SD 0,27
77,17
4,88
70,34
2,16
83,94
4,01
72,23
2,33
73,59
karena penetrasi yang didapat dari kuat arus
Data Rata-rata
Sortir
77,45 77,40 87,09 77,43 76,95 langsung berdampak pada daerah isian
logam yang akan dilas.